Gigitan Ular

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENANGANAN GIGITAN ULAR

BidangStudi : Keperawat Kritis


Topik : Demonstrasi Penanganan gigitan ular
Sasaran : Masyarakat
Hari/Tanggal :Rabu, 31 Mei 2018
Tempat : Balai Desa Wonokromo
Waktu :± 45 menit
Penyuluh : Satria Jaya AlKrismi

1. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan kegiatan pembelajaran demonstarasi
penanganan gigitan ular diharapkan masyarakat di desa wonokromo
tersebut mampu untuk memahami dan melakukan tindakan penanganan
gigitan ular.

B. Tujuan Instruksional Khusus:


Setelah mendapat kegiatan pembelajaran demonstarasi penanganan
gigitan ular diharapkan masyarakat di desa wonokromo tersebut dapat:
1. Menjelaskan pengertian dari gigitan ular
2. Menjelaskan etiologi dari gigitan ular
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari gigitan ular
4. Menyebutkan komplikasi apa saja pada gigitan ular
5. Melakukan penangan atau tindakan pertama kali pada gigitan ular

C. Materi
1. Pengertian
Racun ular adalah racun hewani yang terdapat pada ular berbisa.
Daya toksin bisa ular tergantung pula pada jenis dan macam ular.
Racun binatang adalah merupakan campuran dari berbagai macam zat
yang berbeda yang dapat menimbulkan beberapa reaksi toksin yang
berbeda pada manusia.
Sebagian kecil racun bersifat spesifik terdapat suatu organ :
beberapa yang mempunyai efek hampir setiap organ, kadang – kadang
pasien dapat membebaskan beberapa zat farmakologis yang dapat
meningkatkan keparahan racun yang bersangkutan.
2. Penyebab
Karna gigitan ular yang berbisa, yang terdapat 3 family ular yang
berbisa, yaitu elapidae, hidropidae, dan viperidae. Bisa ular dapat
menyebabkan perubahan lokal, seperti edema dan pendarahan.
Banyak bisa yang menimbulkan perubahan lokal, tetapi tetap dilokasi
pada anggota badan yang tergigit. Sedangkan beberapa bisa elipidae
tidak terdapat lagi di lokasi gigitan dalam waktu 8 jam. Daya toksin
bisa ular yang telah diketahui ada 2 macam :
a. Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah (hematoxic)
Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah yaitu bisa ular yang
menyerang dan merusak (menghancurkan) sel-sel darah merah
dengan jalan menghancurkan stroma lecethine (dinding sel darah
merah) sehingga sel darah merah menjadi hancur. Sehingga
mengakibatkan timbulkan pendarahan pada mulut, hidung,
tenggorokan, dll.
b. Bisa ular yang bersifat syaraf (neurotoksik)
Bisa ular yang merusak dan melumpuhkan jaringan-jaringan sel
saraf sekitar luka gigitan yang mengakibatkan saraf tersebut mati
dengan tanda-tanda kulit sekitar tampak kebiruan dan hitam.
3. Tanda dan gejala
Gejala-gejala awal terdiri dari bekas gigitan ular, rasa terbakar,
nyeri ringan, dan pembengkakan lokal yang regresif. Bila timbul
parestesi, gatal, dan mati rasa perioral, atau fasikulasi otot fasial,
berarti enfenomasi yang bermakna sudah terjadi. Bahaya gigitan ular
pelaur darah ada kalanya timbul setelah satu atau dua hari, yaitu
timbulnya gejala-gejala pendarahan pada selaput tipis atau lendir pada
rongga mulut, gusi, bibir, pada lendir hidung, dan tenggorokan.
4. Komplikasi
a. Syok hipovolemik
b. Edema paru
c. Kematian
d. Gagal nafas
5. Penatalaksanaan
Segera baringkan penderita, dan letakkan bagian yang tergigit lebih
rendah dari letak jantung. Penderita disuruh agar tetap tenang. Karena
kegelisahan akan mempercepat penjalaran bisa.
Kenakan torniket (torniquet) didaerah diatas tempat luka yang
digigit. Torniket ini dimaksudkan untuk mencegah aliran darah yang
sudah tercemar bisa kearah jantung. Oleh karena itu tidak perlu sekeras
torniket untuk pendarahan nadi (lihat perdarahan).
Denyut nadi dbagian yang terletak lebih rendah dari torniket harus
merasa tetap teraba. Khusu untuk gigitan ular sendok (kobra), torniket
dikencangkan seperti pada perdarahan nadi.

Keterangan Gambar ;

A. Tidak berbisa (tanpa bekas taring)


B. Ular berbisa dengan taring dibelakang.
C. Ular berbisa dengan taring didepan (ular sendok, kobra, ular laut).
D. Ular berbisa dengan taring didepan agak kesamping (ular pohin).
D. MEDIA :
1. Laptop
2. Lcd
3. Ppt
4. Vidio
5. leaflet

E. METODE
1. Cermah
2. Diskusi
3. Demonstrasi

F. PENGORGANISASIAN
i. Penyuluh : 1. Satria jaya Alkrismi
2. Anggraini Yolanda
ii. Moderator : Nurul agustiana
iii. Observer : 1. Alif Nurul Aini
2. Rosa Amalia R
iv. Anggota : 1. Agussina Hayu P
2. Royhana Diah K
3. Syahir alim A
4. Fawaid
5. Abdul wahid
6. Herwin dirgantara
v. Falilitator : Arif helmi setiawan, S.Kep., Ns.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No. FASE KEGIATAN
PENYULUH SASARAN
1. PraInteraksi Menyiapkan -
2. Pembukaan
a. Salam a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan b. Menjelaskan tujuan b. Memperhatikan
c. Kontrak waktu c. Melakukan kontrak c. Memperhatikan
waktu yang akan
digunakan
3 Kegiatan Inti Pelaksanaan:
a.. Menjelaskan materi dengan a. Menyampaika a. Memperhatikan
metode : nmateri mengenai :
a. Ceramah a. Definisi b. Memperhatikan
b. Demonstrasi b. Etiologi
c. Tanya jawab c. Tanda dan gejala
b. Mengajarkan penanganan d. Komplikasi
gigitan ular e. Penetalaksanaan
b. Mencontohkan
penanganan gigitan
ular
4 Penutup
a.. Mengucapkan terimakasih a. Mengucapkan salam a. Memperhatikan
kepada peserta. dan ucapan b. Menjawab salam
b. Mengucapkan salam penutup terimakasih
b. Mengucapkan salam
H. SETTING TEMPAT
Di balai desa wonokromo
I. EVALUASI
1. Dapat menyebutkan pengertian gigitan ular
2. Dapat menyebutkan etiologi dari gigitan ular
3. Dapat menyebutkan tanda dan gejala gigitan ular
4. Dapat menyebutkan komplikasi apa saja dari gigitan ular
5. Dapat menyebutkan cara penanganan dari gigitan ular
J. POA ( Plan Of Action)
No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu dan Media Pelaksa Dana
tempat naan
1. Penyuluha Setelah Masyarakat Kamis, 31 1. Lcd Mahasis Mahasisw
n dilakukan Mei 2018 2. Laptop wa a
penangan penyuluhan Pertemuan 3. Leaflet perawat
gigitan penangan di balai desa 4. Vidio unusa
ular gigitan ular wonokromo
diharapkan
masyarakat
mampu
memahami
tanda gejala,
komplikasi
dan
penatalaksan
aan gigitan
ular
2. Demonstra Setelah Masyarakat Kamis, 31 1. Torniquet Mahasis Mahasisw
si dilakukan Mei 2018 wa a
penatalaks demonstrasi Pertemuan perawat
anaan penatalaksan di balai desa unusa
gigitan aan gigitan wonokromo
ular ular
diharapkan
masyarakat
mampu
mengaplikasi
kan saat
tindakan saat
ada
masyarakat
yang tergigit
ular

You might also like