Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Nama : Intang Pingki Virginia

NIM : 101116003
Prodi : Teknik Geofisika
Kelas : GP-2A
Modul : Petroleum System

1. Sebutkan dan jelaskan elemen petroleum system!


Petroleum system adalah sistem alami yang menjelaskan tentang distribusi hidrokarbon
dari source rock hingga ke reservoir juga elemen - elemen yang berhubungan dengan proses
distrubusi tersebut. Petroleum dibagi menjadi 5 elemen yaitu source rock, reservoir, seal,
overburden, dan proses migrasi-akumulasi.
a. Source Rock
Source Rock adalah endapan sedimen yang kaya akan material organik yang telah
terdeposit cukup lama sehingga mampu untuk menghasilkan minyak dan gas bumi
ketika endapan tersebut tertimbun dan terpanaskan. Endapan sedimen tersebut
biasanya diendapkan pada lingkungan deep water marine, lacustrine dan delta.
Dalam geologi minyak bumi, source rock mengacu pada batuan dimana hidrokarbon
telah atau mampu dihasilkan. Mereka membentuk salah satu elemen penting dari
sebuah sistem petroleum. Karakteristik dari source rock yaitu butirannya halus
(pengendapan terjadi pada energi rendah) dan memiliki Total Organic Carbon lebih
dari 2%. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui kualitas source
rock, yaitu:
• Banyaknya dari Total Organic Carbon
• Kualitas dari kerogen
• Kematangan dari source rock tersebut
b. Reservoir
Reservoir adalah batuan yang mampu menyimpan dan mampu mengalirkan
hidrokarbon karena memiliki porositas. Reservoir yang baik yaitu memiliki butiran
sedimen yang kasar hingga medium, membundar, dan pensortiran yang baik. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui kualitas reservoir yaitu:
• Porositas
• Permeabilitas
c. Seal/Trap
Seal dalah batuan yang mampu untuk menahan hidrokarbon untuk berkumpul dan
tidak berpindah lagi. Seal rock bertindak seperti dinding dan langit-langit, yang
menghalangi cairan untuk bergerak melaluinya. Seal Rock yang paling umum adalah
shale, mudstone, dan igneous rock. Karakteristik Seal Rock yang baik yaitu:
• Batuan sedimen yang sangat halus butirannya
• Berukuran luas secara lateral
• Permeabilitas yang buruk
Sedangkan Trap adalah sebuah konfigurasi batuan yang mampu untuk menjebak
hidrokarbon oleh formasi yang relatif kedap dimana hidrokarbon tidak akan
bermigrasi. Jenis - jenis trap yaitu:
• Structural Trap, trap yang berasal dari struktur geologi seperti lipatan dan
patahan.
• Stratigraphy Trap, trap yang berasal dari perubahan jenis batuan,
ketidakselarasan, atau fitur sedimen lainnya seperti terumbu dan buildups.
• Combinationr Trap, trap yang berasal dari kombinasi antara Structural Trap dan
Stratigraphy Trap.
d. Overburden
Overburden adalah batuan penimbun Source Rock, Reservoir, dan Seal Rock. Batuan
ini mengontrol diagenesis dari Reservoir, kematangan Source Rock, dan tekanan di
subsurface. Karakteristik dari Overburden yaitu batuan apapun yang mampu
memberikan tekanan pada Source Rock dan Reservoir.
e. Proses Migrasi-Akumulasi
Migrasi adalah proses trasportasi/perpindahan minyak dan gas dari Source Rock
menuju Reservoir. Proses migrasi berawal dari migrasi primer (primary migration),
yakni transportasi dari Source Rock ke Reservoir secara langsung, lalu diikuti oleh
migrasi sekunder (secondary migration), yakni migrasi dalam batuan reservoir nya
itu sendiri (dari reservoir bagian dalam ke reservoir bagian dangkal). Migrasi ini
terjadi karena transformasi kerogen menyebabkan micro-fracturing pada source rock
(low permeable) yang membuat hidrokarbon keluar menuju batuan yang lebih
permeable. Sedangkan akumulasi adalah tahap dalam pengembangan Petroleum
System di mana hidrokarbon bermigrasi ke Reservoir dan tetap terjebak dalam
Reservoir.
2. Jelaskan source rock dalam petroleum system!
Source Rock adalah endapan sedimen yang kaya akan material organik yang telah terdeposit
cukup lama sehingga mampu untuk menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan
tersebut tertimbun dan terpanaskan. Untuk menjadi source rock ada 3 faktor yang
mempengaruhi, yaitu TOC, kerogen dan tingkat kematangan.
a. TOC (Total Organic Carbon) merupakan kuantitas dari karbon organik yang terendapkan
dalam batuan tersebut. Semakin tinggi nilai OC maka akan semakin baik Source Rock
tersebut dan kemungkinan terbentuknya hidrokarbon akan semakin tinggi. TOC yang
dapat menghasilkan Source Rock yaitu diatas 1 % .
b. Kerogen merupakan kualitas dari carbon organic yang terendapkan dalam batuan tersebut.
Kerogen akan menentukan hidrokarbon yang akan di bentuk. Tipe - tipe dari kerogen
yaitu:
• Tipe I
- Terbentuk di perairan dangkal, seperti lacustrine dan lagoon.
- Berasal dari alga
- H/C > 1.5 dan O/C < 0.1
- Menghasilkan waxy crude oil
• Tipe II
- Terbentuk di marine
- Berasal dari alga dan protozoa
- H/C antara 1.2 -1.5 dan O/C antara 0.1-0.3
- Menghasilkan minyak dan gas
• Tipe III
- Terbentuk di daratan
- Berasal dari tumbuhan daratan
- H/C < 1.0 dan O/C > 0.3
- Menghasilkan gas dan light oil
• Tipe IV
Kerogen tipe ini tidak menghasilkan hidrokarbon karena kandungan karbonnya
telah terurai sebelum terendapkan.
c. Maturity atau pametangan adalah proses perubahan zat-zat organic menjadi hidrokarbon.
Proses pematangan di akibatkan kenaikan suhu di dalam permukaan bumi. Maturity di
bagi 3 yaitu:
• Immature adalah sourcerock yang belum mengalami perubahan menjadi hidrokarbon
• Mature adalah source rock yang sedang mengalami perubahan menjadi hidrokarbon
• Overmature adalah source rock yang telah mengalami pematangan menjadi
hidrokarbon.

3. Sebutkan sejarah eksplorasi migas di Indonesia!


a. Industri perminyakan di Hindia Belanda (dan kemudian di Indonesia setelah tahun 1945)
diawali dengan laporan penemuan minyak bumi oleh Corps of the Mining Engineers,
institusi milik Belanda, pada dekade 1850-an, antara lain di Karawang (1850), Semarang
(1853), Kalimantan Barat (1857), Palembang (1858), Rembang dan Bojonegoro (1858),
Surabaya dan Lamongan (1858). Temuan minyak terus berlanjut pada dekade berikutnya,
antara lain di daerah Demak (1862), Muara Enim (1864), Purbalingga (1864) dan Madura
(1866).
b. Selanjutnya, pada 1871 seorang pedagang Belanda Jan Reerink menemukan adanya
rembesan minyak di daerah Majalengka, daerah di lereng Gunung Ciremai, sebelah barat
daya kota Cirebon, Jawa Barat. Minyak tersebut merembes dari lapisan batuan tersier yang
tersingkap ke permukaan. Berdasarkan temuan itu, ia lalu melakukan pengeboran minyak
pertama di Indonesia dengan menggunakan pompa yg digerakkan oleh sapi. Total sumur
yang dibor sebanyak empat sumur, dan menghasilkan 6000 liter minyak bumi yang
merupakan produksi minyak bumi pertama di Indonesia. Kemudian Reerink juga
melakukan pengeboran di Panais, Majalengka, Cipinang dan Palimanan, dengan
mengunakan pompa bertenaga uap yang didatangkan dari Canada, menghasilkan minyak
yang sangat kental yg disertai dengan air panas yang memancur setinggi 15 meter.
c. Pada tahun 1884 A. J Zijlker melakukan pengeboran pertama di Telaga Tiga dan
menghasilkan minyak di kedalaman 22 m dengan sumber utamanya di kedalaman 120 m.
d. Pada tahun 1887 A. J Zijlker melakukan pengeboran di Kruka, Jawa Timur dan
menghasilkan minyak.
e. Pada tahun 1892 terdapat kilang minyak pertama di Indonesia.
f. Pada tahun 1893, Lapangan Sanga-Sanga mulai berproduksi.
g. Selanjutnya Shell membangun kilang Balikpapan pada tahun 1894. Produksi komersialnya
sendiri baru dimulai pada tahun 1897. Pengapalan minyak pertama terjadi pada tahun 1898
oleh kapal tanker Shell ke Singapura.
h. Tahun 1905, KNPM menemukan minyak di Tarakan. Setelah KNPM dan Shell bergabung
pada 1907, proses pembuatan lilin dimulai di Balikpapan pada 1908. Pada tahun yang sama
teknologi gaslifting mulai diterapkan di lapangan Kampung Minyak.
i. W Ijzerman membangun kilang yang cukup besar di Plaju, bersamaan dengan
pembangunan jaringan pipa yang menghubungkan Muara Enim dengan Kilang Plaju.
j. Pada masa Perang Dunia II semua kilang minyak dihancurkan dan proses pengeboran
minyak dihentikan di semua lapangan.
k. 20 Agustus 1968 PN Permina dan PN Pertamin dimerger menjadi satu perusahaan bernama
PN PERTAMINA (Perusahaan Tambang Minyak dan Gas Bumi Nasional). Di tahun 1969
ditemukan lapangan minyak lepas pantai yang diberi nama lapangan Arjuna di dekat
Pamanukan, Jawa Barat. Tidak lama setelah itu ditemukan lapangan minyak Jatibarang.
Dengan bergulirnya UU No. 8 Tahun 1971, sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA.
Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT
PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan UU Nomor 22
tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi tertanggal 23 November 2001.
4. Jelaskan hubungan antara porositas dan reservoir!
Porositas dapat didefinisikan sebagai perbandingan volume total batuan dengan volume total
batuan per satuan volume tertentu. Dalam reservoir hidrokarbon, porositas menggambarkan
persentase dari total ruang yang tersedia untuk ditempati oleh suatu cairan atau gas. Semakin
besar nilai porositas suatu batuan, maka semakin banyak pula hidrokarbon yang dapat
terakumulasi di reservoir tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil presentase porositas
dari suatu batuan, maka semakin sedikit pula hidrokarbon yang dapat terakumulasi bahkan
tidak dapat terakumulasi di batuan tersebut karena tidak adanya pori - pori untuk menampung
cairan atau gas dari hidrokarbon. Batuan yang memilki porositas yang baik adalah batupasir
dan karbonat (batugamping dan dolomit). Karena itu minyak dan gas bumi 61% didapat dari
batupasir, 39% dari batuan karbonat dan sisanya 1% dari reservoir lain, misalnya rekahan-
rekahan pada batuan beku.

REFERENSI:

(1) L. B. Magoon. 1991. The Petroleum System From Source To Trap. The American
Asociations of Petroleum Geologists: Oklahoma.
(2) Sarip, Topik. 2015. Petroleum System. Tersedia: http://petroleum-learning.blogspot.com/
2015/12/pengertian-petroleum-system-petroleum.html [2018/9/9]
(3) Eka, Tedi. Basic Petroleum System (Elemen Dasar Petroleum System). Tersedia: https://
www.tedieka.com/2016/05/basic-petroleum-system.html [2018/9/9]
(4) Anonim. Migration Pathways of Hydracarbons in South-Caspian Basin. Tersedia: https://
www.omicsonline.org/open-access/migration-pathways-of-hydracarbons-in-south-
caspian-basin-2329-6755-2-1000127.php?aid=18795 [2018/9/9]
(5) Sriwijaya, Miner. Source Rock. Tersedia: http://rizkimartarozi.blogspot.com/2011/01/
batuan-induk-sourcerock-adalah-batuan.html [2018/9/9]
(6) Anonim. Source Rock. Tersedia: http://poyss.blogspot.com/2012/10/batuan-induk-source-
rock.html [2018/9/9]
(7) Anonim. 2014. Infografis Gas Alam, Energi Strategis Indonesia. Tersedia: http://
houseofinfographics.com/infografis-gas-alam/ [2018/9/9]
(8) Slide Kuliah Week I Petroleum System
(9) Slide Kuliah Week III Source Rock

You might also like