Professional Documents
Culture Documents
Bagan Mtbs 2016 Final Cetakan 2017
Bagan Mtbs 2016 Final Cetakan 2017
Bagan Mtbs 2016 Final Cetakan 2017
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
TANYAKAN: LIHAT dan DENGAR : Terdapat salah satu atau Ÿ Bila sedang kejang beri diazepam
Perlu
Ÿ Apakah anak bisa minum Ÿ Apakah anak rewel lebih tanda berikut : Ÿ Bila ada stridor pastikan tidak ada sumbatan
penanganan Ÿ Tidak bisa minum atau
atau menyusu? atau gelisah, letargis jalan napas
Ÿ Apakah anak atau tidak sadar? SEGERA menyusu Ÿ Bila ada stridor, sianosis dan ujung tangan
memuntahkan semua Ÿ Apakah anak Ÿ Memuntahkan semua dan kaki pucat dan dingin berikan oksigen 3 -
makanan dan/atau mengalami kejang m a k a n a n d a n / a t a u PENYAKIT 5 liter/menit melalui nasal prong dengan
minuman? saat ini? minuman SANGAT perangkat oksigen standar (tabung O2 dan
Ÿ Apakah anak pernah Ÿ Apakah terdengar Ÿ Pernah atau sedang BERAT humidifier)
kejang selama sakit ini? stridor*? mengalami kejang Ÿ Cegah agar gula darah tidak turun
Ÿ Apakah anak tampak Ÿ Rewel atau gelisah Ÿ Jaga anak tetap hangat
biru (sianosis) Ÿ Letargis atau tidak sadar Ÿ RUJUK SEGERA
Ÿ Apakah ujung tangan Ÿ Ada stridor
dan kaki pucat dan Ÿ Tampak biru (sianosis)
dingin? Ÿ Ujung tangan dan kaki
pusat dan dingin
* Untuk memeriksa stridor, anak harus dalam keadaan tenang
Ÿ Tidak cukup tanda-tanda Ÿ Beri cairan, tablet Zinc dan makanan sesuai Rencana
untuk diklasifikasikan DIARE Terapi A
sebagai diare dehidrasi TANPA Ÿ Nasihati kapan kembali segera.
berat atau DEHIDRASI Ÿ Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan.
ringan/sedang.
Jika tidak ada klasifikasi berat, LAKUKAN TES MALARIA : Ÿ Ada tanda bahaya umum PENYAKIT Ÿ Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
- pada semua kasus demam di daerah Endemis tinggi ATAU BERAT Ÿ Cegah agar gula darah tidak turun
atau Non Endemis Ÿ Kaku kuduk DENGAN Ÿ Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
- jika tidak ditemukan penyebab pasti demam di daerah DEMAM Ÿ RUJUK SEGERA
endemis rendah
Malaria dan
tidak ada riwayat Ÿ Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
Jika tidak tersedia pemeriksaan malaria di daerah Endemis malaria tinggi Ÿ Tidak ada tanda bahaya Ÿ
atau rendah, klasifikasikan sebagai MALARIA bepergian ke umum DEMAM Obati penyebab lain dari demam
daerah malaria Ÿ Nasihati kapan kembali segera
DAN BUKAN Ÿ Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
Ÿ Tidak ada kaku kuduk MALARIA Ÿ Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
penilaian lebih lanjut
Klasifikasikan Demam untuk LIHAT dan RABA : Klasifikasikan Ÿ Ada tanda tanda syok
Demam Berdarah Dengue, hanya DEMAM ATAU
jika : demam 2 sampai dengan 7 hari Periksa tanda-tanda syok :
Ÿ Ujung ekstremitas teraba
BERDARAH Ÿ Muntah bercampur Ÿ Jika ada syok, beri Oksigen 2-4 liter/menit dan beri
TANYAKAN : dingin DAN nadi sangat DENGUE darah/seperti kopi segera cairan intravena sesuai petunjuk
Ÿ Apakah demam mendadak tinggi lemah/tidak teraba ATAU Ÿ Jika tidak ada syok tapi sering muntah atau malas
dan terus menerus? Ÿ Berak berwarna hitam DEMAM minum, beri cairan infus Ringer Laktat/Ringer Asetat,
Ÿ Apakah ada bintik merah di kulit Lihat adanya : ATAU jumlah cairan rumatan
atau perdarahan dari Ÿ Perdarahan dari hidung/gusi Ÿ Perdarahan dari hidung BERDARAH Ÿ Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau
hidung/gusi? Ÿ Bintik perdarahan di kulit atau gusi minum, beri oralit atau cairan lain sebanyak mungkin
ATAU
DENGUE
Ÿ Apakah anak muntah ? (petekie) dalam perjalanan ke rumah sakit
Jika YA : Ÿ Jika sedikit dan tidak ada Ÿ Bintik-bintik perdarahan (DBD) Ÿ Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (≥
- Apakah sering? tanda lain dari DBD : Lakukan di kulit (petekie) dan uji 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
- Apakah muntah dengan darah uji torniket, jika mungkin torniket positif Ÿ RUJUK SEGERA
atau seperti kopi? ATAU
Ÿ Apakah berak berwarna hitam? Ÿ Sering muntah
Ÿ Apakah ada nyeri ulu hati atau
anak gelisah?
Jika ada sedikit petekie TANPA tanda lain dari DBD, DAN uji torniket Ÿ Demam mendadak tinggi
tidak dapat dilakukan, klasifikasikan sebagai DBD.
dan terus menerus
ATAU
Ÿ Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi
Ÿ Nyeri ulu hati atau
MUNGKIN (≥ 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
gelisah Ÿ Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit/cairan lain.
ATAU DBD Ÿ Nasihati kapan kembali segera
Ÿ Bintik-bintik perdarahan Ÿ Kunjungan ulang 1 hari
BB/PB (TB) ≥ - 2 SD Ÿ Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan penilaian
Ÿ pemberian makan dan nasihati sesuai “Anjuran Makan
ATAU GIZI BAIK untuk Anak Sehat Maupun Sakit”. Bila ada masalah
Ÿ
LiLA ≥ 12,5 cm pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari
Ÿ Anjurkan untuk menimbang berat badan anak setiap bulan
Ÿ Tidak ditemukan tanda Ÿ Jika anak < 2 tahun, nilai pemberian makanan pada anak.
kepucatan pada telapak TIDAK Jika ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7
tangan hari
ANEMIA
MEMERIKSA STATUS HIV
Jika anak menderita pneumonia berulang atau diare persisten/berulang atau gizi buruk atau
anemia berat : GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Rujuk ke puskesmas/RS
TANYAKAN : LIHAT dan PERIKSA : Klasifikasikan
Ÿ Anak usia 18 bulan ke atas dan tes HIV positif Rujukan ARV untuk
STATUS INFEKSI HIV
mendapatkan terapi ARV
Ÿ Apakah anak sudah pernah tes Ÿ Periksa apakah ada bercak HIV TERKONFIRMASI dan Kotrimoksasol
HIV? Jika pernah, kapan? putih di rongga mulut profilaksis
Apakah hasilnya positif atau
negatif? Ÿ Jika ibu dan atau anak
Ÿ Apakah ibu pernah tes HIV? belum tes HIV anjurkan Ÿ Anak usia <18 bulan dengan tes HIV positif, Rujuk ke puskesmas / RS
Jika pernah apakah hasilnya untuk tes. ATAU Rujukan ARV untuk
Positif atau Negatif? Ÿ Anak usia kurang dari 18 bulan dan tes HIV positif mendapatkan
Ÿ Apakah anak memiliki orang tua dengan ibu HIV atau riwayat kematian orang tua DIDUGA pemeriksaan lebih lanjut
TERINFEKSI dan terapi ARV dan
kandung dan/atau saudara kandung atau saudara kandung yang sudah HIV Kotrimoksasol profilaksis
kandung yang terdiagnosis HIV didiagnosis HIV atau dengan gejala klinis AIDS
atau yang meninggal karena
penyebab yang tidak diketahui
tetapi masih mungkin karena
HIV?
* Bayi lahir di fasilitas kesehatan, imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan
** Jika anak sehat atau sakit ringan dan belum lengkap imunisasi dasarnya maka segera lengkapi imunisasi
dasarnya, KECUALI ANAK AKAN DIRUJUK SEGERA
Nasehati ibu kapan harus kembali untuk mendapat imunisasi berikutnya
PEMBERIAN VITAMIN A
Jadwal suplementasi : Setiap Februari dan Agustus
Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu dosis sesuai umur
Ÿ Tentukan jenis obat dan dosis yang sesuai UNTUK PROFILAKSIS PADA KASUS HIV TERKONFIRMASI* ATAU ANAK TERPAJAN HIV**
ANTIBIOTIK UNTUK PROFILAKSIS : KOTRIMOKSASOL ORAL 5mg/kgBB/kali
berdasarkan berat atau umur anak KOTRIMOKSASOL Diberikan 1 X Sehari
* Pada kasus HIV terkonfirmasi
BERAT kotrimoksasol diberikan
Ÿ Jelaskan alasan pemberian obat BADAN TAB DEWASA (80 mg TAB ANAK (20 mg SIRUP per 5 ml (40 seumur hidup atau sesuai
TMP + 400 mg SMZ) TMP + 100 mg SMZ) mg TMP + 200 mg rekomendasi dokter
Ÿ Peragakan bagaimana cara membuat satu
4 - < 6 kg ¼ 1 2,5 ml (1/2 sendok ** Pada kasus anak terpajan
dosis 6 - < 10 kg ½ 2 5 ml (1 sendok takar) HIV kotrimoksasol profilkasis
Ÿ Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri satu 10 - < 16 kg ¾ 2½
diberikan mulai dari usia 6
7,5 ml (1 1/2 sendok minggu sampai diagnosis HIV
dosis 16 - < 19 kg 1 3 10 ml (2 sendok takar) dapat disingkirkan.
Ÿ Mintalah ibu memberikan dosis pertama pada UNTUK DISENTRI : BERIKAN ANTIBIOTIK YANG DIANJURKAN UNTUK SHIGELA
ATIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSASOL
anak bila obat harus diberikan di klinik ANTIBIOTIK PIIHAN KEDUA : SEFIKSIM
Ÿ Terangkan dengan jelas cara memberi obat dan BERAT
KOTRIMOKSASOL SEFIKSIM 1,5 - 3 mg/KgB
METRONIDAZOL
tablet 500 mg
2 x sehari
tuliskan pada label obat BADAN
selama 5 hari
2x sehari selama 5 hari 3 x sehari selama 10 hari
tab 100 mg Sirup 100mg/5ml (untuk amuba)
Ÿ Jika akan memberikan lebih dari satu obat, 4 - <6 kg 1/16 0,5 ml 1/8 tab
bungkus setiap obat secara terpisah 6 - <10 kg
10 - < 16 kg
lihat dosis di atas
1/8
1/4
1 ml
2 ml
1/4 tab
1/2 tab
Ÿ Jelaskan bahwa semua obat harus diberikan 16 - < 19 kg 1/2 3 ml 3/4 tab
sesuai anjuran walaupun anak telah UNTUK KOLERA : BERIKAN ANTIBIOTIK YANG DIANJURKAN UNTUK KOLERA SELAMA 3 HARI
ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : TETRASIKLIN
menunjukkan perbaikan ANTIBIOTIK PIIHAN KEDUA : KOTRIMOKSASOL
Ÿ Cek pemahaman ibu, sebelum ibu BERAT TETRASIKLIN KOTRIMOKSASOL 2 X sehari selama 3 hari
Kapsul 250 mg
meninggalkan klinik BADAN 4 x sehari selama 3 hari
TABLET DEWASA
( 80mg/400 mg) hari
TABLET ANAK
(20 mg/100 mg)
SIRUP per 5 ml
(40 mg/200 mg)
4 - <6 kg jangan diberi 1/4 1 2,5 ml
6 - <10 kg 1/2 1/2 2 5 ml
10 - < 19 kg 1 1 3 10 ml
Zat Besi untuk pengobatan ANEMIA 50.000 IU (1/2 kapsul Hari ke 1, Hari Ke 2,dan
Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun biru) Hari Ke 15
< 6 bulan
TABLET BESI (FOLAT) SIRUP BESI SIRUP BESI
BERAT BADAN (60 mg besi elemental (setiap 5 ml mengandung 100.000 IU (kapsul biru) Hari ke 1, Hari Ke 2, dan
dan 0,25 mg asam folat 30 mg besi elemental) Hari Ke15
6 bulan - 11 bulan
1 x sehari 1 x sehari
7 - < 10 kg ¼ 2,5 ml (½ sendok takar) 200.000 IU (kapsul Hari ke 1, Hari Ke 2, dan
12 bulan - 59 bulan merah) Hari Ke15
10 - < 19 kg ½ 5 ml (1 sendok takar)
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH
Ikuti dengan teliti petunjuk dosis dan lamanya pemberian obat
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan
Antimalaria Oral Untuk Malaria Falciparum
ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA :Dihydroartemisinin dan Piperakuin + Primakuin ATAU Artesunat + Amodiakuin dan Primakuin
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA :KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : HANYA KINA)
Pilihan Pertama Pilihan Kedua
Hari 1 Hari 2 dan 3 Hari 1 Hari 2 dan 3 Hari 1 Hari 2 - Hari 7
Umur atau Berat Badan
DHP Primakuin DHP Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Kina Primakuin Kina
2 - < 12 Bulan
Tidak Tidak Tidak
atau 1/2 diberikan 1/2 ATAU 1/2 1/2
diberikan 1/2 1/2 3 X 1/2
diberikan
3 X 1/2
6 - <11 Kg
12 bulan - < 5 Tahun
atau 1 3/4 1 1 1 3/4 1 1 3X1 3/4 3X1
11 - < 18 Kg
Berikan obat tetes/salep mata kloramfenikol/tetrasiklin 3 kali sehari Meredakan Batuk dan Melegakan tenggorokan dengan Bahan yang Aman
Ÿ Mintalah anak melihat ke atas. Tarik kelopak mata bawah perlahan ke
arah bawah Bahan aman yang dianjurkan:
Ÿ ASI eksklusif sampai umur 6 bulan
Ÿ Teteskan obat tetes mata atau oleskan sejumlah kecil salep di bagian
Ÿ Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis (Madu tidak
dalam kelopak mata
Ÿ Cuci tangan kembali
dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun)
14 - < 19 kg 3,75 = 750 mg 3 ml = 120 mg Jika anak sudah bisa makan dan minum, gantikan dengan pemberian obat
antimalaria oral untuk Malaria Falciparum pertama selama 3 hari
Keterangan : setiap ml mengandung 80 mg Artemeter.
* Jika spacer digunakan untuk pertama kalinya, semprotkan 4-5 semprot lebih banyak
Mencegah agar gula darah tidak turun
Ÿ Jika anak masih bisa menyusu
Mintalah kepada ibu untuk menyusui anaknya
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN / ASI
(lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI (KECUALI PADA BAYI MUDA) JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI :
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN Ÿ Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.
Ÿ Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk menyelesaikan
4. KAPAN HARUS KEMBALI 3 jam pengobatan
Ÿ Beri oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menabahkan 6 bungkus lagi sesuai
yang dianjurkan dalam rencana terapi A.
Ÿ Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI Lihat Rencana Terapi A
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
4. KAPAN HARUS KEMBALI
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN / ASI
(lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)
TANYAKAN :
1. Apakah ibu menyusui anak ini?
- Berapa kali sehari?
- Apakah ibu menyusui juga pada malam hari?
2. Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?
- Makanan atau minuman apa?
- Berapa kali sehari?
- Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
3. Jika anak gizi kurang atau gizi buruk tanpa komplikasi :
- Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak?
- Apakah anak mendapat porsi sendiri?
- Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
- Makanan apa yang tersedia di rumah?
4. Selama anak sakit, apakah pemberian makanan berubah? Bila ya, bagaimana?
Ÿ Berikan ASI siang dan malam, Ÿ Berikan juga bubur kental atau
sesuai keinginan bayi, makanan yang dilumatkan
Ÿ Jangan berikan makanan atau Ÿ Berikan 1/2 sampai 3/4 Ÿ Berikan 3/4 mangkuk sampai 1
sedikitnya 8 kali dalam 24 jam. dengan halus, termasuk
minuman lain selain ASI. ASI mangkuk setiap makan (1 mangkuk setiap makan (1 Ÿ Berikan 3-4 kali setiap hari
Menyusui dengan sering, sumber makanan hewani tinggi
lah yang bayi perlukan mangkuk = 250 ml) mangkuk = 250 ml)
menyebabkan produksi ASI zat besi dan buah-buahan kaya
lebih banyak. vitamin A serta sayuran.
Ÿ Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain:
- Anjurkan ibu untuk relaktasi:
- Bangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu memproduksi ASI sesuai kebutuhan anaknya
- Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang, maupun malam
- Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau makanan lain
Ÿ Jika bayi berumur 6 bulan atau lebih dan ibu menggunakan botol untuk memberikan susu pada anaknya
- Minta ibu untuk mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas
- Peragakan cara memberi susu dengan cangkir/mangkuk/gelas
- Berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) sesuai kelompok umur
Ÿ Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
- Duduk di dekat anak, membujuk agar mau makan, jika perlu menyuapi anak
- Memberi anak porsi makan yang cukup dengan piring/mangkuk tersendiri sesuai dengan kelompok umur
- Memberi makanan kaya gizi yang disukai anak
KUNJUNGAN ULANG
Nasihati ibu untuk datan kembali sesuai waktu yang paling awal untuk KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA
permasalahan anaknya
A. Kunjungan Ulang Pasti ada Anak dengan : Kunjungan Ulang Nasihati Ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sebaga berikut
PNEUMONIA DISENTERI
Sesudah 2 hari : Sesudah 3 hari :
Tanyakan : Tanyakan :
Ÿ Apakah napas lebih lambat ? Ÿ Apakah mencretnya berkurang ?
Ÿ Apakah ada tarikan dinding dada ke dalam ? Ÿ Apakah darah dalam tinja berkurang ?
Ÿ Apakah nafsu makan anak membaik ? Ÿ Apakah nafsu makan membaik ?
Periksa : Periksa :
Ÿ Tanda bahaya umum Ÿ Lakukan penilaian untuk diare
Ÿ Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas
Tindakan :
Tindakan : Ÿ Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi
Ÿ Jika ada tanda bahaya umum atau stridor atau tarikan dinding dada ke dalam beri 1 Ÿ Jika frekuensi mencret, jumlah darah dalam tinja atau nafsu makan
dosis antibiotik pra rujukan, Selanjutnya RUJUK SEGERA tetap atau memburuk:
Ÿ Jika napas melambat dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik hingga
seluruhnya 5 hari 1. Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela. Beri
Ÿ Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak menunjukkan perbaikan atau lebih untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari. Jika 2 hari
buruk, RUJUK SEGERA pemberian antibiotik pilihan ke dua tidak membaik, ganti
metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium sebelumnya.
2. Jika anak:
DIARE PERSISTEN - Berumur kurang dari 12 bulan ATAU
Sesudah 3 hari - Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama ATAU RUJUK
- Menderita campak dalam 3 bulan terakhir
Tanyakan :
Ÿ Apakah diare sudah berhenti ? Ÿ Jika mencretnya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang
Ÿ Berapa kali anak mencret setiap hari ? dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang sama
hingga selesai
Tindakan :
Ÿ Jika diare belum berhenti (anak masih mencret 3 kali sehari atau lebih), lakukan penilaian Pastikan ibu mengerti metode pemberian rehidrasi oral dan perlunya
ulang lengkap. Beri pengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika diare persisten porsi makan lebih banyak setiap harinya selama seminggu.
berkelanjutan, pikirkan penyebab lain misalnya HIV/AIDS.
Ÿ Jika diare sudah berhenti (anak mencret kurang dari tiga kali sehari), nasihati ibu untuk
menerapkan Anjuran makan untuk Anak Sehat Maupun Sakit sesuai dengan kelompok umur.
Periksa :
Ÿ Lakukan penilaian untuk demam
Ÿ Cari penyebab lain dari demam
Tindakan :
Ÿ Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
Ÿ Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan
Ÿ Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam 2 hari jika tetap demam. Pastikan anak mandapat tambahan cairan dan mau makan
Ÿ Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA ATAU MULUT
Setelah 3 hari: MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE.
DEMAM MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Periksa:
Ÿ Apakah mata anak merah atau bernanah Sesudah hari 1 (untuk klasifikasi Mungkin DBD)
Ÿ Apakah ada luka di mulut Sesudah 2 hari (untuk klasifikasi Demam Mungkin Bukan DBD)
Ÿ Cium bau mulut anak Jika tetap demam
Tindakan: Periksa:
Ÿ Pengobatan infeksi mata : Ÿ Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam
- Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara mengobati mata Ÿ Cari penyebab lain dari demam
anaknya. Jika belum betul, ajari ibu cara mengobati dengan benar. Jika sudah benar,
RUJUK Tindakan:
- Jika mata sudah tidak bernanah tapi masih merah, lanjutkan pengobatan Ÿ Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan
- Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan dan pujilah ibu. sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
Ÿ Pengobatan luka di mulut : Ÿ Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan
- Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk di mulut anak, RUJUK Ÿ Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD
- Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan antiseptik hingga Ÿ Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
seluruhnya 5 hari.
Periksa :
Ÿ Lakukan penilaian ulang masalah telinga
Ÿ Ukur suhu tubuh anak
Tindakan
Ÿ Jika ada pembengkakan yang nyeri di belakang telinga atau demam tinggi (suhu ≥ 38,5°C). RUJUK SEGERA
Ÿ Infeksi telinga akut :
- Jika masih ada nyeri atau keluar nanah, obati dengan antibiotik yang sama 5 hari lagi. Lanjutkan mengeringkan telinga. Kunjungan ulang setelah 5 hari.
- Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau keluar nanah, pujilah ibu
Ÿ Infeksi telinga kronis :
- Perhatikan apakah cara ibu mengeringkan telinga anaknya sudah benar. Anjurkan ibu untuk melanjutkan
- Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah, pujilah ibu. Lanjutkan pemberian tetes telinga sampai 14 hari
Ÿ Jika infeksi telinga berulang (3x dalam 6 bulan), RUJUK untuk penilaian fungsi pendengaran.
Tindakan : Tindakan :
Ÿ Nasihati ibu tentang masalah pemberian makan yang masih ada atau yang baru dijumpai. Ÿ Jika anak Gizi Buruk dengan Komplikasi (BB/TB atau BB/PB < -3 SD atau
Jika saudara menganjurkan suatu perubahan mendasar dalam cara pemberian makan, LiLA < 11,5 cm) atau ada edema pada kedua tungkai dan mengalami
minta ibu untuk datang 5 hari lagi bersama anaknya untuk mendapatkan konseling komplikasi medis atau muncul edema), RUJUK SEGERA
pemberian makan. Ÿ Jika anak Gizi Buruk tanpa Komplikasi (BB/TB atau BB/PB < -3 SD atau
Ÿ Jika anak gizi kurang, kembali setelah 30 hari untuk mengetahui penambahan berat badan. LiLA < 11,5 cm) atau ada edema pada kedua tungkai tanpa mengalami
komplikasi medis, konseling ibu dan beri semangat untuk melanjutkan
pemberian makanan. Minta ibu untuk kembali setelah 14 hari
GIZI KURANG Ÿ Jika anak Gizi Kurang (BB/TB atau BB/PB masih berada antara -3 SD
dan 2 SD atau LiLA antara 11,5 dan 12,5 cm) :
Sesudah 30 hari : - Nasihati ibu untuk setiap pemberian makan yang dijumpai
- Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik
Periksa: dan BB/TB atau BB/PB nya > -2 SD atau LiLA > 12,5 cm.
- Lakukan pemeriksaan BB/TB, BB/PB dan LiLA seperti pada kunjungan pertama Ÿ Jika anak Gizi Baik (BB/TB atau BB/PB >-2 SD atau LiLA > 12,5 cm)
- Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan pujilah ibu dan beri semangat untuk melanjutkan pemberian makan
- Periksa adanya edema pada tungkai
Perhatian :
Tindakan: Jika Saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan atau
Ÿ Jika anak Gizi Baik (BB/TB atau BB/PB >-2 SD atau LiLA > 12,5 cm) pujilah ibu dan beri berat badan anak terus menurun, RUJUK.
semangat untuk melanjutkan pemberian makan (Pikirkan kemungkinan TB atau HIV)
Ÿ Jika anak Gizi Kurang (BB/TB atau BB/PB masih berada antara -3 SD dan -2 SD ata LiLA
antara 11,5 dan 12,5 cm): ANEMIA
- Nasihati ibu untuk setiap pemberian makan yang dijumpai Sesudah 14 hari :
- Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik dan BB/TB atau Tindakan :
BB/PB nya > -2 SD atau LiLA > 12,5 cm. Ÿ Beri zat besi. Nasihati ibu untuk untuk kembali dalam 14 hari
Ÿ Lanjutkan pemberian zat besi setiap 14 hari selama 2 bulan
Perhatian: Ÿ Jika sesudah 2 bulan telapak tangan anak masih pucat, RUJUK untuk
Jika Saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan atau berat badan anak pemeriksaan lebih lanjut
terus menurun, RUJUK (pikirkan kemungkinan TB atau HIV). Ÿ Jika sesudah 2 bulan, telapak tangan tidajk pucat, tidak ada pengobatan
tambahan
KHUSUS PENANGANAN HIV DI PUSKESMAS RUJUKAN HIV
Minta ibu untuk melakukan kunjungan ulang secara teratur sesuai dengan pedoman nasional
PEMERIKSAAN HIV
Ÿ Jika hasil tes HIV baru diperoleh, lakukan klasifikasi ulang untuk infeksi HIV
Ÿ Rencanakan untuk memeriksa status HIV 6 minggu setelah berhenti menyusu.
RUJUKAN :
Ÿ Segera lakukan rujukan
Ÿ Sementara, teruskan pemberian nutrisi (makanan/minuman) seperti biasa, hindari pemberian Mix Feeding*
*Mix Feeding adalah pemberian ASI yang bercampur dengan susu formula. Sebaiknya pada ibu HIV positif, bayi diberikan susu formula dengan
memenuhi syarat AFASS (Affordable/terjangkau, Feasible/mampu laksana, Acceptable/dapat diterima, Sustainable/berkesinambungan dan
safe/aman). jika persyarat AFASS tidak terpenuhi maka berikanlah ASI ekslusif sampai usia 6 bulan pada bayi, selanjutnya pemberian ASI dihentikan.
Positif ³10 mm
Uji Tuberkulin (Mantoux) Negatif - - atau ³5 mm pada Pemeriksaan mikroskopis/tes
imunokompromais cepat molekuler (TCM) TB
BB/TB<90% atau Klinis gizi buruk atau Positif Negatif Spesimen tidak dapat diambil
Berat Badan/Keadaan Gizi - -
BB/U<80% BB/TB<70% atau BB/U<60%
Anak yang lahir dari Ibu penderita TB, tunda pemberian vaksin BCG, rujuk ke dokter
Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter, apabila di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak tersedia tenaga dokter, pelimpahan wewenang terbatas
dapat diberikan pada petugas kesehatan terlatih strategi DOTSuntuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana TB mengacu pada Pedoman Nasional
PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK
JENIS KECELAKAAN PENCEGAHAN
Ÿ Jangan biarkan anak main dekat jalan raya; pengasuh harus selalu memantau
Ÿ Selalu gunakan helm jika anak mengendarai motor atau sepeda
Kecelakaan Lalu Lintas
Ÿ Jika bepergian dengan mobil, anak harus selalu menggunakan sabuk pengaman atau duduk di kursi belakang
Ÿ Anak harus selalu dalam pengawasan
Ÿ Menutup tempat air terbuka termasuk lubang toilet, sumur, dan kolam, agar tidak berbahaya
Ÿ Semua orang di rumah harus memperhatikan keamanan tempat penyimpanan air seperti bak, ember, dan drum
Tenggelam
Ÿ Ketika anak berada di dalam air, contohnya ketika berenang, anak harus selalu menggunakan alat pengaman
Ÿ Anak harus selalu dalam pengawasan
Ÿ Menjaga keamanan bangunan rumah agar anak tidak jatuh dari tempat tidur, tangga, jendela, ataupun atap
Jatuh
Ÿ Anak harus selalu berada dalam pengawasan
Ÿ Dampingi anak ketika makan dan bermain untuk mencegah anak menelan bagian mainan ataupun alat rumah tangga
Ÿ Biasakan anak untuk duduk tegak ketika makan
Ÿ Pastikan anak makan dengan tenang dan tidak terburu-buru
Tersedak Ÿ Hindari anak makan sambil berjalan, di dalam kendaraan, ataupun sambil bermain
Ÿ Potong makanan dalam potongan kecil, buang biji buah. Masak terlebih dahulu untuk melembutkan teksturnya
Ÿ Beri contoh anak cara makan dan mengunyah yang baik
Ÿ Tawari anak untuk mium ketika makan, tapi hindari memberikan minuman ketika mulut anak penuh makanan
Ÿ Simpan benda tajam ataupun alat rumah tangga lain yang dapat membahayakan anak jauh dari jangkauan anak
Luka akibat benda tajam
Ÿ Pastikan menyimpan benda tajam ataupun alat rumah tangga dengan benar, agar tidak jatuh menimpa anak
ataupun tumpul
Ÿ Selalu dampingi anak
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA Jika bayi muda ditemukan dalam kondisi kejang atau henti napas, segera lakukan
Tanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut tindakan/pengobatan sebelum melakukan penilaian dan RUJUK SEGERA
- Jika kunjungan ulang, gunakan bagan kunjungan ulang yang ada dalam buku bagan ini
- Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada bayi muda sebagai berikut :
Ÿ Tidak terdapat salah satu tanda MUNGKIN Ÿ Ajari ibu cara merawat bayi di rumah
diatas BUKAN INFEKSI Ÿ Lakukan asuhan dasar bayi muda
MEMERIKSA IKTERUS GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
TIDAK ADA
Ÿ Tidak kuning Ÿ Lakukan asuhan dasar bayi muda
IKTERUS
TANYAKAN : PERIKSA :
Klasifikasikan INFEKSI Rujuk ke RS/Puskesmas
Ÿ Apakah ibu pernah tes HIV? Ÿ Jika status ibu dan bayi tidak Status Ÿ Bayi dengan tes HIV positif HIV rujukan ARV untuk
diketahui ATAU belum dites HIV HIV mendapatkan ARV terapi
Jika pernah apakah hasilnya Positif atau TERKONFI
Negatif? Jika positif apakah ibu sudah anjurkan tes serologis HIV pada RMASI dan Kotrimoksasol
meminum ARV? Jika sudah, apakah ibu. profilaksis.
ARV sudah diminum minimal 6 bulan? Ÿ Rujuk ke RS /
Ÿ Ibu HIV positif DAN bayi tes HIV negatif Puskesmas rujukan
Apakah bayi saat berusia 6 minggu serta masih mendapatkan ASI atau A R V u n t u k
TERPAJAN
pernah dites HIV? berhenti menyusu <6 minggu. mendapatkan ARV
HIV
Jika pernah, apakah hasilnya Positif ATAU profilaksis dan
atau Negatif? Ÿ Ibu HIV positif dan bayi belum di tes Kotrimoksasol
Jika positif, apakah bayi sudah profilaksis.
mendapatkan ARV? Ÿ Jika bayi belum dites
Apakah bayi pernah mendapat atau HIV rujuk bayi untuk tes
masih menerima ASI? HIV
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN BAYI DAPAT DIRUJUK (SYARAT RUJUKAN): MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG
Ÿ Suhu ≥ 35,5˚C
Ÿ Jika bayi masih bisa menyusui : Obat anti kejang pilihan pertama : Fenobarbital
Ibu diminta tetap menyusui bayinya Ÿ Denyut jantung ≥ 100 kali per menit (lihat pedoman Obat anti kejang pilihan kedua : Diazepam
resusitasi neonatus)
Ÿ Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa menelan:
Ÿ Tidak ada tanda dehidrasi berat
Beri ASI, perah dengan cangkir kecil atau sendok atau Fenobarbital Diazepam
ditetesi dengan pipet. Berikan 20-50 ml (10 ml/kg) sebelum 100 mg/2ml (dalam ampul 2 ml) 5 mg/ml (dalam ampul 1 ml) atau 10 mg/2
dirujuk. Jika tidak memungkinkan, berikan 20-50 ml (10 ml / MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT diberikan secara intramuskular ml (dalam ampul 2 ml) diberikan per rektal
kg) air gula atau susu formula SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT Dosis : 30mg = 0,6 ml § Berat < 2500 gram
Ÿ Jika bayi tidak bisa menelan : Diberikan 0,25 ml*
Berikan 20-50 ml (10 ml/kg) ASI perah, atau air gula, atau Ÿ Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu § Berat ≥ 2500 gram
susu formula melalui pipa lambung diganjal gulungan kain
Diberikan 0,50 ml*
Ÿ Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat pengisap
lendir * Diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml
Ÿ Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau
CARA MEMBUAT LARUTAN GULA nasal prong dengan kecepatan 2 liter per menit
§ Jika kejang timbul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian Fenobarbital 1
Ÿ Larutkan 4 sdt (20 gram) gula ke dalam 200 ml air matang Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan resusitasi, sesuai kali lagi dengan dosis sama, minimal selang waktu 15 menit
Ÿ Aduk sampai larut Pedoman Resusitasi Neonatus
Bayi dengan SUHU BADAN < 35,5 ° C, harus segera Ÿ Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus
dihangatkan sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut: tangan, kaus kaki), diletakkan telungkup di dada ibu
Ÿ Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan dengan posisi tegak atau diagonal. Tubuh bayi
handuk/kain kering. Ganti pakaian, selimut/kain basah menempel/kontak langsung dengan ibu.
dengan yang kering. Ÿ Atur posisi kepala, leher, dan badan dengan baik untuk
Ÿ Hangatkan tubuh bayi dengan METODA KANGURU atau menghindari terhalangnya jalan napas. Kepala menoleh
menggunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal ke samping di bawah dagu ibu (ekstensi ringan).
60 cm sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh Ÿ Tangan dan kaki dalam keadaan fleksi seperti posisi
bayi. "katak" kemudian "fiksasi" dengan selendang.
Ÿ Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup Ÿ Ibu mengenakan pakaian/blus longgar, sehingga bayi
kepala. Jaga bayi tetap hangat. Hindari ruangan yang dapat berada dalam 1 pakaian dengan ibu. Jika perlu,
banyak angin, jauhkan bayi dari jendela atau pintu. gunakan selimut.
Ÿ Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA BERAT: JIKA Ÿ Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa
DALAM 1 JAM SUHU BADAN < 35,5 °C RUJUK SEGERA melakukan metoda kanguru.
dengan METODA KANGURU
Ÿ Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG: Jika dalam 2
jam suhu badan 35,5-36 °C RUJUK SEGERA dengan
METODA KANGURU
AMOKSISILIN
Berikan 2 kali sehari untuk 5 hari
BERAT BADAN
Tablet 250 mg Sirup 125 mg dalam 15 ml
Dosis Zidovudine
2 minggu pertama 2 minggu kedua 2 minggu ke ga
Bayi cukup bulan 4 mg/kg BB/ 12 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam
Bayi prematur < 30 minggu 2 mg/kgBB/12 jam 2 mg/kg BB/12 jam 2 mg/kg BB/ 8 jam
Bayi prematur 30-35 minggu 2 mg/kgBB/12 jam 2 mg/kg BB/8 jam 4 mg/kg BB/ 12 jam
Ÿ Cuci tangan sebelum atau sesudah memegang bayi Ÿ Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi
Ÿ Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang, kemudian Ÿ Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan
keringkan dengan kain yang bersih dan kering. INGATKAN ibu supaya ganti pakaian/kainnya dengan yang kering.
menjaga tali pusat selalu bersih dan kering Ÿ Baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela
Ÿ Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah suhu stabil. atau pintu. Beri alas kain yang bersih dan kering di tempat
Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh dengan hati-hati untuk pemeriksaan bayi, termasuk timbangan bayi.
Ÿ Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit, karena sangat rentan Ÿ Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia, mandikan bayi 2
tertular penyakit. kali sehari (tidak boleh lebih).
Ÿ Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung zat kekebalan Ÿ Selesai memandikan, segera keringkan tubuh bayi.
tubuh. Kenakan pakaian bersih dan kering, topi, kaus tangan,
Ÿ Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja sampai 6 kaus kaki dan selimut jika perlu
bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri ASI perah dengan menggunakan Ÿ Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering
cangkir/sendok. Hindari pemakaian botol dan dot karena dapat mungkin dan tidur bersama ibu.
meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran cerna. Ÿ Pada BBLR atau suhu < 35,5 °C, hangatkan bayi dengan
METODA KANGURU atau dengan lampu 60 watt
berjarak minimal 60 cm dari bayi.
MEMBERI ASI SAJA SESERING MUNGKIN
Ada 2 Jenis INFEKSI BAKTERI LOKAL pada bayi muda CARA MENGOBATI LUKA ATAU "THRUSH" DI MULUT
yang dapat diobati di rumah
Lakukan empat kali sehari selama 7 hari
Ÿ Infeksi kulit atau pusar Ÿ Cuci tangan sebelum mengobati bayi
Ÿ Infeksi mata Ÿ Bersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang terbungkus kain
bersih dan telah dicelupkan ke larutan air matang hangat
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu : bergaram (1 gelas air hangat ditambah seujung sdt garam)
Ÿ Teteskan 1 ml suspensi nistatin di mulut 4 kali sehari
Ÿ Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut Ÿ Cuci tangan kembali
Ÿ Amati cara ibu mempraktikkan
Ÿ Cek pemahaman ibu sebelum pulang
Ÿ Nasihati ibu untuk kembali jika infeksi bertambah parah
CARA MENGOBATI INFEKSI KULIT ATAU PUSAR CARA MENGOBATI INFEKSI MATA
Lakukan dua kali sehari selama 5 hari
Ÿ Cuci tangan sebelum mengobati bayi Ÿ Cuci tangan sebelum mengobati bayi
Ÿ Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang DDT Ÿ Bersihkan kedua mata bayi 3 kali sehari menggunakan kapas/kain
secara hati-hati bersih dengan air hangat
Ÿ Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering Ÿ Beri salep atau 1 tetes pada kedua mata.
Ÿ Untuk infeksi kulit olesi dengan antiseptik Antibiotik yang diberikan Tetrasiklin 1% atau kloramfenikol 0,25%
Ÿ Cuci tangan kembali Ÿ Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian dalam
kelopak mata bawah
DTT(Desinfeksi Tingkat Tinggi): air dimasak sampai Ÿ Cuci tangan kembali
mendidih selama 10 - 15 menit kemudian dibiarkan dingin Ÿ Obati sampai kemerahan hilang
dan tertutup.
MENGAJARI IBU MENYUSUI DENGAN BAIK MENGAJARI IBU CARA` MEMERAH ASI
§ Tunjukan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang benar Minta ibu untuk :
Ÿ Mencuci tangan pakai sabun.
Ÿ Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja Ÿ Mengatur posisi sehingga nyaman.
Ÿ Kepala dan tubuh bayi lurus Ÿ Memegang wadah bermulut lebar di bawah puting dan areola.
Ÿ Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan Ÿ Meletakkan jempol di bagian atas payudara, jari telunjuk dan jari lainnya
puting susu menopang di sisi bagian bawah sehingga posisinya berlawanan (setidaknya
Ÿ Dekatkan badan bayi ke badan ibu 4 cm dari puncak puting).
Ÿ Tekan dan lepaskan jaringan payudara antara jempol dan telunjuk beberapa
§ Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya : kali.
Ÿ Jika ASI tidak keluar, ganti posisi jempol dan telunjuk mendekati puting, lalu
Ÿ Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi tekan dan lepaskan seperti sebelumnya.
Ÿ Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar Ÿ Tekan dan lepaskan mengelilingi payudara, jaga agar jarak jari dan puting
Ÿ Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga tetap. Hati-hati jangan menekan puting atau mengurut payudara.
bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu Ÿ Perah satu payudara sampai ASI hanya menetes, lalu perah payudara
lainnya sampai ASI hanya menetes.
§ Cara melekatkan yang benar ditandai dengan : Ÿ Perah bergantian 5-6 kali, setidaknya selama 20-30 menit
Ÿ Berhenti memerah jika ASI tidak mengalir lagi tapi hanya menetes dari awal
Ÿ Dagu menempel pada payudara ibu
Ÿ Mulut bayi terbuka lebar
Ÿ Bibir bawah bayi membuka keluar
Ÿ Areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada di bagian bawah
MENGAJARI IBU CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI
§ Bayi menghisap dengan efektif jika bayi menghisap47 secara dalam, teratur Ÿ Cara meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin
yang diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar
Ÿ Menyusui lebih sering lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi
suara bayi menelan
Ÿ Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian
Ÿ Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara
Ÿ Amati apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah
lainnya
mengisap dengan efektif. Jika belum, cobalah sekali lagi.
Ÿ Jika bayi telah tidur selama 2 jam, bangunkan dan langsung disusui
MENGAJARI IBU UNTUK MENJAGA BAYI BERAT BADAN
RENDAH TETAP HANGAT DI RUMAH
Ÿ Letakkan kain bersih di atas pakaian bayi, untuk melindungi pakaian bayi dari tumpahan susu
Ÿ Posisikan bayi sedikit tegak di pangkuan ibu
Ÿ Ukur jumlah susu dalam cangkir
Ÿ Pegang cangkir dan letakkan mulut cangkir di bibir bawah bayi
Ÿ Sentuhkan tepi cangkir sampai susu menyentuh bibir bayi
Ÿ Biarkan bayi menghisap susu sesuai keinginannya, jangan menuangkan susu ke dalam mulut bayi
Ÿ bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian mulai minum
Ÿ Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah
Ÿ Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya
Ÿ Bayi menelan susu
Ÿ Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak tertarik lagi terhadap susu
Ÿ Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar :
§ Berikan minum dalam waktu lebih lama
§ Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, tidak hanya sekali minum
Ÿ Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali,
gunakan salah satu alternatif :
§ Berikan ASI donor
§ Berikan susu formula
Ÿ Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup apabila bayi menelan sebagian besar susu dan menumpahkan
sebagian kecil serta berat badannya meningkat
· Merupakan proses alamiah, karena pada bayi muda perlu menyusu lebih sering.
Bayi tidak tidur sepanjang malam · Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering disusui pada malam hari.
· Jangan berikan makanan lain.
· Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi medis yang tepat.
· Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang benar.
Bayi bingung puting
· Kalau terpaksa memberikan susu formula, berikan dengan sendok, pipet, cangkir, jangan menggunakan botol dan dot.
· Jangan berikan kempeng.
Bayi sakit · Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu RUJUK
.
· Katakan kepada ibu, bahwa semakin sering menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi.
Ibu kawatir bahwa ASI nya tidak
cukup untuk bayi · Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai payudara
terasa kosong. Berikan ASI dari kedua payudara.
(sindrom ASI kurang)
· Hindari pemberian makanan atau minuman selain ASI.
Ibu mengatakan bahwa air susunya · Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkan ASI
tidak keluar. · Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui.
· Ibu dapat terus memberikan ASI, pada keadaan luka tidak begitu sakit.
· Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang paling tidak lecet
Ibu mengeluhkan puting susunya · Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu kurang lebih 1 x 24 jam jika puting lecet sangat berat. Selama puting
terasa sakit (Puting susu lecet) diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri.
· Berikan Parasetamol 1 tablet tiap 4-6 jam untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang menyokong payudara.
· Jika ada luka/ bercak putih pada puting susu, segera hubungi bidan.
· Berikan antibiotik
· Berikan obat penghilang rasa nyeri
Mastitis dan abses payudara · Kompres hangat.
· Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar sehingga bayi dapat mengisap dengan baik.
· Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit tidak disusukan.
· Jelaskan bahwa ibu yang minum obat dapat tetap menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru minum obat.
Ibu sakit dan tidak mau menyusui · Tidurkan bayi di samping ibu dan motivasi ibu supaya tetap menyusui bayi.
bayinya
· Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan dokter/ bidan, karena mungkin dapat membahayakan bayi.
· Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja, segera setelah pulang kerumah dan lebih sering pada malam hari.
· Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja, susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di tempat bekerja.
Ibu bekerja
· ASI perah disimpan untuk dibawa pulang, atau dikirim ke rumah.
· Pastikan pengasuh memberikan ASI perah / susu formula memakai cangkir atau sendok
MENASIHATI IBU KAPAN KEMBALI SEGERA
Nasihati ibu agar kembali segera, jika bayi menunjukkan salah
satu gejala berikut ini:
Ÿ Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah bertambah banyak ? Periksa : Lakukan penilaian lengkap
Ÿ Periksa pusar, apakah merah/keluar nanah? Apakah merah meluas
lebih dari 1 cm? Tindakan :
Ÿ Periksa pustul pada kulit
Ÿ Jika telapak tangan dan kaki terlihat kuning, RUJUK
Tindakan : Ÿ Jika telapak tangan dan kaki tidak kuning, tapi ikterus tidak berkurang,
nasihati ibu perawatan di rumah dan minta untuk kembali dalam 1 hari
Ÿ Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA. Ÿ Jika ikterus mulai berkurang, minta ibu untuk melanjutkan perawatan di
Ÿ Jika membaik, lanjutkan pengobatan infeksi lokal di rumah sampai rumah. Minta untuk kunjungan ulang dalam 14 hari. Jika ikterus berlanjut
seluruhnya 5 hari sampai lebih dari usia 2 minggu, rujuk untuk penilaian lebih lanjut.
§ Untuk pustul kulit dan pusar bernanah teruskan pemberian
antibiotik oral dan pengobatan topikal
§ Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata
BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR
Sesudah 14 hari :
DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG Periksa : Lakukan penilaian lengkap. Jika tidak ada indikasi RUJUK
DIARE TANPA DEHIDRASI Ÿ Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah?
Ÿ Lakukan penilaian cara menyusui
Sesudah 2 hari : § Jika berat badan tidak lagi rendah menurut umur, puji ibu dan semangati
Tanyakan : Apakah diare berhenti? untuk melanjutkan pemberian ASI
Periksa : Lakukan penilaian lengkap § Jika masih berat badan rendah menurut umur , tapi menyusui baik, puji
ibu. Minta ibu untuk kembali membawa anaknya untuk ditimbang dalam
Ÿ Apakah Berat Badan turun ≥ 10% dari kunjungan sebelumnya ? 14 hari atau ketika kembali untuk imunisasi, pilih mana yang lebih cepat
§ Jika masih berat badan rendah menurut umur dan masih ada masalah
Tindakan menyusui, konseling ibu tentang masalah menyusui. Minta ibu untuk
kembali membawa anaknya untuk ditimbang dalam 14 hari (atau ketika
Ÿ Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI BERAT atau berat kembali untuk imunisasi, jika masih dalam 14 hari) lanjutkan memeriksa
badan turun ≥ 10%, lakukan tindakan/pengobatan sesuai bagan anak setiap beberapa minggu sampai bayi dapat menyusu dengan baik
Ÿ Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG,
dan berat badan meningkat secara reguler dan tidak ada lagi berat
lakukan Rencana Terapi B rendah menurut umur.
Ÿ Jika didapatkan klasifikasi DIARE TANPA DEHIDRASI, lakukan
Rencana Terapi A Kecuali :
Ÿ Jika tidak ada diare, pujilah ibu dan diminta untuk melanjutkan
Jika diduga pemberian ASI tidak akan membaik, atau jika berat badan menurun,
pemberian ASI RUJUK
MASALAH PEMBERIAN ASI LUKA ATAU BERCAK PUTIH (THRUSH) DI MULUT
Sesudah 2 hari
Nilai kembali pemberian ASI Sesudah 2 hari :
Tanya : Masalah pemberian ASI yang ditemukan saat kunjungan pertama
Periksa : lakukan penilaian lengkap
Periksa : lakukan penilaian lengkap Ÿ Penilaian tentang cara menyusui
Tindakan :
Ÿ Bagaimana thrush saat ini?
Ÿ Jika bayi sudah dapat menyusu dengan baik, puji ibu dan beri motivasi untuk meneruskan
pemberian ASI dengan baik Tindakan:
Ÿ Jika masih terdapat masalah pemberian ASI, RUJUK SEGERA
Ÿ Konseling ibu tentang masalah pemberian ASI baik yang baru maupun yang ada Ÿ Jika thrush bertambah parah, RUJUK SEGERA
sebelumnya. Jika diharapkan ada perubahan dalam menyusui, minta ibu untuk membawa
Ÿ Jika bayi memiliki masalah dalam menyusu, RUJUK
bayinya kembali.
Ÿ Jika bayi berat badan rendah menurut umur, minta ibu untuk kunjungan ulang dalam 14 SEGERA
hari. Lanjutkan kunjungan ulang sampai berat badan bayi naik dengan baik. Ÿ Jika thrush menetap atau membaik dan bayi menyusu
dengan baik, lanjutkan pemberian Nistatin suspensi
Perhatian : sampau seluruhnya 7 hari.
Jika saudara tidak yakin akan ada perubahan dalam cara pemberian ASI atau berat badan
bayi menurun, RUJUK SEGERA.
• Apakah ada bintik merah di kulit DAN nadi sangat lemah atau tidak teraba
atau perdarahan hidung/gusi? • Lihat adanya perdarahan dari hidung/gusi
• Apakah anak sering muntah? atau bintik perdarahan di kulit (petekie)
• Apakah muntah dengan darah • Jika petekie sedikit DAN tidak ada tanda lain
atau seperti kopi? dari DBD, lakukan uji torniket, jika mungkin
• Apakah berak berwarna hitam? Hasil uji torniket: positif ____ negatif ____
• Apakah nyeri ulu hati atau gelisah? • Jika petekie sedikit TANPA tanda lain dari DBD
DAN uji torniket tidak dapat dilakukan,
klasifikasikan sebagai DBD.
52
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
PENILAIAN TINDAKAN/
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI PENGOBATAN
APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA Ya ___ Tidak ___
• Apakah ada nyeri telinga? • Lihat adanya cairan atau nanah
• Adakah rasa penuh di telinga? keluar dari telinga
• Adakah cairan/nanah keluar dari • Raba adanya pembengkakan yang nyeri
telinga? Jika ya, berapa hari? ____ hari di belakang telinga
MEMERIKSA STATUS GIZI
• Lihat apakah anak tampak sangat kurus.
• Lihat dan raba adanya pembengkakan di kedua punggung kaki/tangan
• Tentukan berat badan (BB) menurut panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB)
- BB menurut PB atau TB : < -3 SD _____
- BB menurut PB atau TB : -3 SD sampai -2 SD _____
- BB menurut PB atau TB : ≥ -2 SD _____
• Tentukan lingkar lengan atas (LiLA) untuk anak umur 6 bulan atau lebih
- LiLA < 11,5 cm _____
- LiLA 11,5 cm - 12,5 cm _____
- LiLA ≥ 12,5 cm _____
• Jika BB menurut PB atau TB < -3 SD ATAU Lingkar Lengan Atas < 11,5 cm,
periksa komplikasi medis :
- Apakah ada tanda bahaya umum?
- Apakah ada klasifikasi berat?
Jika tidak ada komplikasi medis, nilai pemberian ASI pada anak umur < 6 bulan
- Apakah anak memiliki masalah pemberian ASI?
MEMERIKSA ANEMIA
• Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan, apakah tampak: - Sangat pucat?
- Agak pucat?
MEMERIKSA STATUS HIV
Jika anak menderita pneumonia berulang atau diare persisten / berulang atau gizi buruk
atau Anemia Berat.
• Apakah anak pernah tes HIV? Ya___ Tidak___
Jika Ya, kapan? _____________ Hasilnya Positif____atau Negatif ____
• Apakah ibu pernah tes HIV? Ya ___ Tidak ___
Jika Ya, kapan? _____________ Hasilnya Positif____atau Negatif ____
• Apakah anak memiliki orang tua kandung dan / atau saudara kandung :
- Yang terdiagnosis HIV? Ya ___ Tidak ___
- Yang meninggal karena penyebab tidak diketahui tapi masih mungkin karena HIV?
Ya___ Tidak___
• Apakah anak masih mendapatkan ASI ? Ya ___ Tidak ____
• Lihat, adakah bercak putih di Rongga mulut ? Ya ___ Tidak ____
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini, beri tanda v jika sudah diberikan.
Imunisasi yang
diberikan hari ini :
MEMERIKSA PEMBERIAN VITAMIN A Dibutuhkan suplemen vitamin A : Ya ___ Tidak ___ Diberikan vit A
hari ini :
Ya ___ Tidak ___
MENILAI MASALAH ATAU KELUHAN LAIN
Nama Pemeriksa
53
_____________________
ttd
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
FORMULIR PENCATATAN BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
Tanggal Kunjungan : _______________ Alamat : ______________________________________
Nama Bayi : ______________________ L/P Nama Ibu: ___________________________
o
Tanggal Lahir/Umur : _____________ BB: _____ gram PB : _____ cm Suhu: ____ C
Bayi sakit apa? ________________________ Kunjungan Pertama ____ Kunjungan Ulang ____ KN : 1 / 2 / 3
PENILAIAN TINDAKAN/
KLASIFIKASI
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) PENGOBATAN
MEMERIKSA IKTERUS
• Kuning timbul pada hari pertama setelah lahir ( < 24 jam )
• Kuning ditemukan pada umur 24 jam sampai dengan 14 hari
• Kuning ditemukan pada umur lebih dari 14 hari
• Kuning sampai telapak tangan atau telapak kaki
• Kuning tidak sampai telapak tangan atau telapak kaki
Nama Pemeriksa
_____________________
ttd
BUKU BAGAN
55
56 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
≤ - 2 SD BB Rendah
9 3
> - 2 SD BB Tidak Rendah
8 2
1
7
0
Berat Badan (Kg)
6
-1
5 -2
-3
4
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
≤ - 2 SD BB Rendah
9
> - 2 SD BB Tidak Rendah
3
8
2
7
1
6
Berat Badan (Kg)
-1
5
-2
4 -3
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Umur (minggu)
WHO, 2005
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 57
58 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
WHO, 2005
GRAFIK BB / PB ANAK PEREMPUAN
WHO, 2005
WHO, 2005
GRAFIK BB / TB ANAK PEREMPUAN
WHO, 2005
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 61
62 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
DAERAH ENDEMIS MALARIA DI INDONESIA
Dibawah ini adalah da ar Daerah Endemis Tinggi dan Endemis Rendah Malaria, daerah yang dak tercantum dalam da ar ini adalah Daerah Non Endemis Malaria
BUKU BAGAN
MTBS