Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

No. 28 Vol.1 Thn.

XIV November 2007 ISSN: 0854-8471

ALGORITMA PEMROGRAMAN KOMPUTER


BERDASARKAN METODE PENYELESAIAN ANALITIS
TERHADAP
PERSOALAN DISPATCH EKONOMI
Abdul Rajab
Laboratorium Sistem Transmisi Dan Distribusi Elektrik
Jurusan Teknik Elektro Unand

ABSTRAK
Pada tahun 2000, Marcelino Madrigal dan Victor H. Quintana memperkenalkan metode
Oenyelesaian Analitis Terhadap Problem Dispatch Ekonomi tanpa pendekatan numerik iteratif
sebagaimana yang berkembang sebelumnya. Fungsi biaya pembangkitan diasumsikan sebagai
fungsi kuadratis convex, penyelesaian kemudian dilakukan dengan menggunakan teori dualitas.
Hasilnya adalah selesaian yang ”unik” dan eksak. Untuk sistem besar yang terdiri dari puluhan
unit pembangkit termal, maka penggunaan komputer sebagai alat bantu komputasi adalah suatu
keniscayaan, sehingga diperlukan suatu algoritma pemrograman berbasis pada metode
penyelesaian analitis ini.
Program komputer yang dibuat berdasarkan algoritma ini dicobakan terhadap sebuah sistem
yang terdiri dari 20 unit pembangkit termal. Kemampuan untuk memilah unit-unit mana yang
akan dioperasikan pada berbagai level pembebanan menunjukkan bahwa program ini berhasil
sesuai dengan yang diharapkan. Semua unit bekerja dalam rentang kemampuan operasinya.
Program bahkan bisa menampilkan penomena unit 13 yang biaya operasinya murah pada level
pembebanan rendah sekaligus mahal pada level pembebanan tinggi.

A. PENDAHULUAN dan Victor H. Quintana, 2000). Berbeda dengan


metode-metode yang berkembang sebelumnya - yang
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
menggunakan pendekatan numerik iteratif dan
dunia memaksa pemerintah untuk menaikkan harga
memanfaatkan algoritma pemrograman komputer
BBM di dalam negeri. Perbedaan yang besar antara
dalam rangka mencari penyelesaian – metode ini
harga pasar dunia dengan harga dalam negeri
justru menggunakan penyelesaian langsung dengan
ditengarai sebagai pemicu terjadinya penyelundupan
memperlakukan fungsi biaya pembangkitan sebagai
yang pada gilirannya akan merugikan keuangan
fungsi kuadratis convex. penyelesaian kemudian
negara maupun mayarakat dalam bentuk kelangkaan.
dilakukan dengan menggunakan teori dualitas (D.P.
Usaha penghematan konsumsi energi berkaitan
Bertsekas, 1992) dan optimasi terhadap fungsi yang
erat dengan usaha untuk mengoptimalkan
tak terdifrensialkan (M.M. Makale dan P.
penggunaan sumber energi primer yang tersedia,
Neittaanmaki, 1992). Hasilnya adalah selesaian yang
terutama pemanfaatan sumber energi fosil pada
“unik” dan eksak.
pusat-pusat pembangkit unit termal. Untuk itu
Untuk sistem besar yang terdiri dari puluhan atau
diperlukan suatu upaya untuk melakukan pembagian
lebih pembangit unit termal, maka penggunaan
beban secara ekonomis diantara unit-unit pembangkit
komputer sebagai alat bantu komputasi adalah suatu
termal yang ada, atau yang dikenal sebagai
keniscayaan, sehingga diperlukan suatu algoritma
“Persoalan Dispatch Ekonomi”. Persoalan dispatch
pemrograman berbasis pada metode Penyelesaian
ekonomi adalah persoalan tentang bagaimana
Analitis ini.
menentukan daya yang harus dibangkitkan oleh
setiap unit pembangkit termal agar biaya total
B. KARAKTERISTIK PEMBANGKIT UNIT
pembangkitan sekecil mungkin dengan tetap
THERMAL
memperhatikan kendala-kendala teknis pembangkit.
Persoalan dispatch ekonomi dan metode Hal mendasar dalam pengoperasian ekonomis
penyelesaiannya telah berlangsung lebih dari 40 sistem adalah karakteristik input-output unit
tahun. Mulai dari yang klasik seperti metode pembangkit termal. Dalam mendefenisikan
kesamaan biaya inkremental hingga metode-metode karakteristik unit, yang dimaksudkan adalah kurva
iterasi-λ berbasis komputer, seperti metode Newton yang menghubungkan antara masukan kotor terhadap
dan metode Gradien (A.J. wood dan B.T. output bersih. Input bersih bisa dinyatakan dalam Rp
Wollenbberg, 1996). Semua metode ini per jam atau ton batubara per jam atau ribuan meter
menggunakan pendekatan numerik iteratif dalam kubik gas per jam atau satuan-satuan yang lain.
mencari selesaian. Output bersih adalah output daya listrik yang tersedia
Salah satu metode yang agak berbeda adalah bagi sistem tenaga. simbol-simbol karakteristik
metode Penyelesaian Analitis (Marcelino Madrigal pembangkit unit termal digunakan, adalah :

Jurnal TeknikA 102


No. 28 Vol.1 Thn. XIV November 2007 ISSN: 0854-8471

H = Input panas ke unit (Btu/h) mempunyai nilai fungsi obyektif yang sama. Dalam
C = Biaya bahan bakar per Btu dikalikan dengan hal ini tidak ada duality gap (gap dualitas), F* - φ* =
H (Rp/h) in 0, dan terdapat pengali lagrange λ* yang
menyelesaikan persamaan (1). Selesaiannya adalah
unik baik untuk problem primal maupun problem
dual.
Dalam rangka membangun syarat-syarat nilai
ekstrim dari fungsi obyektif F, fungsi kendala perlu
ditambahkan terhadap fungsi obyektif setelah terlebih
dahulu dikalikan dengan sebuah pengali Lagrange λ,
atau dalam bentuk matematik dinyatakan oleh
persamaan (3) berikut ini :
ϕ(λ) = F + λψ (3)
dimana ψ merupakan persamaan kendala dalam
Pm Pmaks Output(MW)
persamaan (1) yaitu :
N
Gambar 1 Karakteristik input-output unit termal. ψ = Pd − ∑ Pi
i =1
Gambar 1 menunjukkan karakteristik input-output dengan memasukkan nilai F pada persamaan (3),
sebuah unit termal dalam bentuk yang telah kemudian diatur ulang, maka akan diperoleh
diidealkan. Masukan ke unit pembangkit bisa persamaan (4) berikut ini :
dinyatakan dalam keperluan energi panas
(MBtu/jam) atau dalam bentuk biaya total perjam ϕ (λ) = λPd + ∑ ϕ i (λ) (4)
(Rupiah/jam). Karakteristik yang diidealkan ini
dinyatakan sebagai sebuah kurva yang smooth dan yang komponen-komponen fungsi dualnya diberikan
cembung. oleh persamaan (5) berikut :
ϕ (λ) =
i min [
α + (β − λ)P + γ P 2
i
(5)
i i i i ]
C. MODEL MATEMATIS PERSOALAN Pi , min≤ Pi ≤ Pi , maks
DISPATCH EKONOMI
Problem dispatch ekonnomi klasik dari N unit
pembangkitan termal, adalah menentukan keluaran − ∂ϕ i (λ ) = P i * (λ )
daya masing-masing pembangkit Pi, yang mensuplai
permintaan daya Pd, pada biaya minimum, sambil
memperhatikan batas-batas produksi generator, yaitu Pi,maks
:
N
F = min ∑ C i ( p i ) (λ − β i ) /(2γ i )
i =1
N (1)
terhadap Pd − ∑ Pi = 0 Pi,min
i =1
Pi , min ≤ Pi ≤ Pi , max i = 1,...., N
Dimana :
Pi = Keluaran generator ke-i (MW) β i + 2γ i p i , min β i + 2γ i p i , maks λ
Ci(pi) = α + βPi + γPi2 (R)
= fungsi biaya yang akan diminimumkan Gambar 2 Daya keluaran generator yang
Pd = Permintaan daya (MW) menyelesaikan (5)
Pi,min = kapasitas minimum generator ke-i Syarat perlu dan cukup supaya titik nilai λ *
Pi,maks= kapasitas maksimum generator ke-i optimal terhadap persamaan (3) adalah :
N = jumlah generator 0 ∈ Dϕ(λ*) (6)
Dϕ(λ ) didefenisikan sebagai kumpulan semua
subgradien fungsi dual pada λ. ∂ϕ(λ ) adalah
D. PENYELESAIAN SECARA ANALITIS ∂λ
Problem dual (disebut juga Lagrangian-dual) dari subgradien ϕ pada λ jika dia memenuhi syarat :
problem ED persamaan (1) diberikan oleh persamaan ∂ϕ(λ)
(2) berikut : ϕ(λ' ) ≤ ϕ(λ) + (λ' −λ) ∀λ' > 0 (7)
∂λ
ϕ * = max ϕ(λ) (2) Syarat optimalitas dalam persamaan (6) memberikan
Oleh karena persamaan (1) merupakan problem sfesifiksasi bahwa fungsi dual mencapai
pemrograman cembung kuadratis, maka syarat maksimumnya pada titik dimana Dϕ(λ*) , bernilai
penggunaan teorema dualitas terpenuhi, sehingga ∂ϕ(λ ) ,
nol untuk satu dari subgradiennya, oleh
nilai optimal primal F* dan nilai optimal dual φ* ∂λ

Jurnal TeknikA 103


No. 28 Vol.1 Thn. XIV November 2007 ISSN: 0854-8471

karenanya, untuk memaksimalkan persamaan (4), Mari kita urut ulang titik-titik yang tak-menurun
cukup mencari nilai λ yang memenuhi persamaan ini dalam bentuk z1 ≤ z 2 ≤ .......... ≤ z 2 n .. kemudian
(8) berikut : mencari titik sepanjang sumbu λ dimana :
n ∂ϕ ( λ)
P =−∑
i (8) ∂ϕi (λ*)
d
i =1 ∂λ −∑ = Pd
∂λ
dimana ∂ϕi (λ ) merupakan subgradien dari ϕi (λ ) . Kita defenisikan fungsi :
∂λ
∂ϕ i ( z k )
Bila persamaan (5) diturunkan terhadap Pi maka φ( z k ) = − ∑ (14)
selesaian terhadap persamaan (5) dalam setiap ∂λ
komponen diberikan oleh persamaan (9) berikut : Sekarang kita menghitung titik dimana
⎧ Pi ,min ∂ϕi (λ*)
0 ≤ λ ≤ Z i ,min
(9) φ(λ*) = − ∑ = Pd
⎪⎪ λ − β ∂λ
i
Pi * = ⎨ Z i ,min ≤ λ ≤ Z i , maks Biarkan k merupakan indeks terkecil sehingga
⎪ 2γ i
⎩⎪Pi , maks λ ≥ Z i , maks φ(z k ) ≥ Pd ; maka λ * diberikan oleh persamaan
Dimana : (15) berikut :
Zi, min = βi + 2 γ i Pi , min z k − z k −1
λ* = z k + [Pd − φ( z k )] (15)
Zi, maks = βi + 2 γ i Pi, maks φ( z k ) − φ( z k −1 )
Apabila setiap komponen persamaan (9) Perlu diingat bahwa φ(λ) adalah sebuah fungsi
disubstitusikan kedalam persamaan (5), maka akan tak-menurun, sehingga persamaan (15) merupakan
diperoleh komponen-komponen fungsi dual sebagai sebuah interpolasi sederhana. Dari persamaan-
berikut : persamaan (15), (4) dan (5), dan dengan mengingat
⎧ ci (Pi,min) − λPi ,min 0 ≤ λ ≤ Z i ,min kembali bahwa:
⎪⎪ (λ− βi )2 (10)
φ(λ*) = ∑ Pi * (λ*) = Pd ,
ϕi (λ) = ⎨ αi − Z i ,min ≤ λ ≤ Z i ,maks
⎪ 4γ i
⎪⎩ci (Pi,maks) − λPi ,maks λ ≥ Z i , maks maka nilai optimal fungsi dual obyektif adalah :
n
Secara grafis, Pi * dan ϕi (λ ) diperlihatkan dalam ϕ* = λ * Pd + ∑ ϕ i (λ*)
i =1 (16)
gambar 2 dan 3
= λ * Pd + ∑ [C i (P i * ( λ)) − λ * Pi * ( λ *) ]
n

i =1

− ϕ i (λ ) = ∑ C i (P i * (λ))
c i (pi maks ) + λp i ma
Oleh karena tidak adanya gap dualitas, maka nilai
(λ − β i )2 optimal fungsi obyektif dual juga merupakan hasil
αi − dispatch (dispatches) terhadap problem primal (1)
4γ i yaitu :
c i (pi min ) + λp i m Pi * = Pi (λ*) i = 1,............, n (17)
Karena persamaan (17) memenuhi semua kendala
β + 2γ p
i i i , min β i + 2γ i p i , maks λ
dalam persamaan (1), maka hasil-hasil dispatch
(dispatches) adalah feasible. Agar dia optimal, maka
Gambar 3 Komponen-komponen fungsi dual cukup dengan membuktikan bahwa fungsi obyektif
primal dengan dispatch ini adalah sama dengan
Dengan memperhatikan gambar 2 dan 3, serta fungsi obyektif dual yang optimal. Dari persamaan
dengan menurunkan persamaan (10) terhadap λ, akan (1) dan persamaan (17), kita dapatkan bahwa :
kita peroleh bahwa :
F * = ∑ C (P *) = ∑ C (P * (λ*)) = ϕ *
n n
(18)
∂ϕ i (λ) (11) i =1
i i
i =1
i i
− = P i * ( λ)
∂λ Oleh karena itu, Pi * dalam persamaan (17)
Sehingga : merupakan nilai optimal fungsi primal yang eksak
n ∂ϕ (λ) n
− ∑
i
= ∑ P i ( λ) (12) (dispatches) dan λ * dalam persamaan (15)
i =1 ∂λ i =1 merupakan selesaian persamaan fungsi dual
Fungsi yang berada di sebelah kanan (12) terdiri (marginal price) terhadap problem ED.
dari n fungsi tak-menurun yang masing-masing Dalam gambar 4 grafik pertama (a) diperlihatkan
memiliki dua titik tak-terdiferensialkan (gambar 3) fungsi obyektif dual dan harga primal pada Pi * (λ) ;
dan oleh karenanya fungsi tersebut juga tak-menurun
harga-harga ini sama pada λ * ; pada titik yang sama
dengan titik-titik tak-terdiferensialkan yang
jumlahnya paling banyak 2n. ∂ϕ (λ*)
kita peroleh -∑ i = ∑ Pi * (λ*) = Pd ,
∂λ
⎧⎪β1 + 2γ1P1, min , β1 + 2 γ1P1, maks ,... ...... , ⎫⎪ sebagaimana terlihat pada grafik kedua (b). Oleh
z=⎨ ⎬ (13) karenanya λ * merupakan selesaian optimal problem
⎪⎩...................., βn + 2 γ n Pn, min , βn + 2γ n Pn , maks ⎪⎭
dual dan Pi * (λ) untuk problem primal.

Jurnal TeknikA 104


No. 28 Vol.1 Thn. XIV November 2007 ISSN: 0854-8471

2 Hitung Zi,min dan Zi,maks berdasarkan


R persamaan :

∑c ( p
i
*
i ( λ )) Zi, min = βi + 2 γ i Pi, min
Zi, maks = βi + 2γ i Pi, maks
ϕ* = f *

3 Mengurut Zi,min dan Zi,maks ini secara menaik


ϕ (λ ) dalam bentuk :

λ *
Z1 ≤ Z 2 ≤ .......... ≤ Z2 n ..

λ 4 Mencari nilai turunan fungsi dual pada setiap


(a) titik Zk, yang berdasarkan persamaan (11) bisa
MW dicari melalui persamaan :

⎧ Pi ,min 0 ≤ Z k ≤ Z i ,min
∂ϕ i (λ ) ∂ϕ ⎪⎪ Z − β
Pd −∑ − ( Z k ) = Pi = ⎨ k i
∂λ
Z i ,min ≤ Z k ≤ Z i ,maks
⎪ 2γi
⎪⎩ Pi ,maks Z k ≥ Z i ,maks
φ(Zk ) = k ∂ϕ
∑ − (Z i )
∂λ
p (λ )
* i =1

p * (λ ) 5 Melakukan penelusuran terhadap Zk ini hingga


p * (λ ) diperoleh Φ(Zk) ≥ ∂φ(Zk), lalu menghitung λ*
melalui persamaan :
6
λ
Zk − Zk −1
(b) λ* = Zk + ((Pd − φ(K ))
φ(K ) − φ(K − 1)
Gambar 4 Ilustrasi grafis titik selesaian 7 Menghitung keluaran tiap generator melalui
persamaan :
E. ALGORITMA PEMROGRAMAN
⎧Pi, min 0 ≤ λ ≤ Zi , min
Untuk mendapatkan selesaian ini secara praktis, ⎪⎪ λ − β
maka yang diperlukan adalah cara coba-coba untuk Pi * = ⎨ i
Zi, min ≤ λ ≤ Zi, maks
menelusuri setiap titik kurva turunan pertama fungsi ⎪ 2γ i
dual persamaan (14), yaitu titik-titik Z yang ⎪⎩ Pi , maks λ ≥ Zi, maks
jumlahnya paling banyak 2n dari persamaan (13).
Jika fungsi dualnya adalah kuadratis, maka 8 Menghitung harga total pembangkitan melalui
turunannya, φ(λ ) pastilah sebuah garis lurus. persamaan :
Penelusuran dihentikan jika jumlah turunan pertama
fungsi dual lebih besar atau sama dengan beban ⎧ci (Pi, min ) − λPi , min 0 ≤ λ ≤ Zi , min

sistem. Jika Zk yang menghasilkan φ(Zk ) ≥ Pd ⎪
ϕi (λ ) = ⎨ α i −
(λ − βi )2 Zi, min ≤ λ ≤ Zi , maks
maka titik penyelesaian optimal diperoleh melalui ⎪ 4γ i
interpolasi persamaan (15). ⎪⎩ ci (Pi, maks ) − λPi , maks λ ≥ Zi, maks
Perlu diperhatikan pula bahwa jika Pd 〈 φ( z 0 ) atau
Pd 〉 (z 2 n ) , maka problem adalah tidak feasible; atau melalui persamaan :
N
yaitu, kapasitas daya minimum lebih besar dari F = ∑ Ci ( p i )
permintaan daya Pd atau permintaan daya lebih besar i
dari kapasitas daya maksimum. 9 Selesai.
Singkatnya penyelesaian secara analitis bisa
diringkas dalam sebuah algoritma pemrograman F. HASIL DAN PEMBAHASAN
berikut ini : Dalam penelitian ini dibuat sebuah progam
1 Langkah perhitungan diawali dengan komputer berdasarkan pada Algoritma yang telah
mengoleksi data generator berupa kurva dikembangkan. Pengujian dilakukan terhadap sebuah
pembangkitan (Alfa, Beta dan Gamma), contoh sistem yang terdiri dari 20 unit pembangkit
kapasitas pembebanan minimum dan termal [4]. Data kurva input-output untuk 20 unit
maksimum generator, serta permintaan daya pembangkit termal tersebut ditampilkan dalam tabel
sistem Pd. 1 berikut :

Jurnal TeknikA 105


No. 28 Vol.1 Thn. XIV November 2007 ISSN: 0854-8471

Tabel 1 Data kurva input-output kasus 20 Demikian pula, pembebanan terhadap kelompok
pembangkit unit termal yang lebih besar dari 4305 MW tidak
akan menghasilkan selesaian. Permintaan daya
α β γ Pmin Pmax sistem lebih besar dari kapasistas pembangkitan
1000 18.19 0.00068 150 600 maksimum yang tersedia.
970 19.26 0.00071 50 200
600 19.80 0.00650 50 200 F.2. Pembebanan 1200 MW
700 19.10 0.00500 50 200 Pembebanan 1200 MW ini dimaksudkan untuk
420 18.10 0.00738 50 160 melihat distribusi kuota masing-masing unit termal
360 19.26 0.00612 50 100 pada beban yang mendekati kapasistas minimum
490 17.14 0.00790 50 125 semua unit pembangkit. (Kapasitas pembangkit
660 18.92 0.00813 50 150 minimum = 1065 MW). Program komputer
765 18.27 0.00522 50 200 memberikan hasil sebagai berikut :
770 18.92 0.00573 30 150 P( 1) = 150.00 P(11) = 147.07
800 16.69 0.00480 100 300 P( 2) = 50.00 P(12) = 216.43
970 16.76 0.00310 150 500 P( 3) = 50.00 P(13) = 43.64
900 17.36 0.00850 40 600 P( 4) = 50.00 P(14) = 20.00
700 18.70 0.00511 20 130 P( 5) = 50.00 P(15) = 25.00
450 18.70 0.00398 25 185 P( 6) = 50.00 P(16) = 26.98
370 14.26 0.07120 20 80 P( 7) = 60.88 P(17) = 30.00
480 19.14 0.00890 30 85 P( 8) = 50.00 P(18) = 30.00
680 18.92 0.00713 30 120 P( 9) = 50.00 P(19) = 40.00
700 18.47 0.00622 40 120 P(10) = 30.00 P(20) = 30.00
850 19.79 0.00773 30 100
Penelusuran terhadap hasil program di atas
Sistem dengan kelompok unit termal sebanyak 20 menunjukkan bahwa unit-unit 7, 11, 12 13 dan 16
ini diberi pembebanan (PB) bervariasi, masing- yang tidak beroperasi pada kapasitas minimum
masing 1000 MW, 1200 MW, 2600 MW dan 4000 mereka, hal ini berarti bahwa pada level pembebanan
MW. Pembebanan 1000 MW dimaksudkan untuk rendah ke 5 unit ini bisa beroperasi dengan biaya
menunjukkan bahwa penyelesaian tidak feasibel yang relatif murah dibandingkan dengan unit-unit
sehingga program komputer harus fleksibel dan tidak lain.
perlu error pada situasi seperti ini. Sedangkan
pembebanan lainnya dimaksudkan untuk melihat F.3. Pembebanan 4200 MW
pengaruh kurva output-input yang kuadratis terhadap
pola pembebanan masing-masing unit termal. Pembebanan 4200 MW ini dimaksudkan untuk
melihat distribusi kuota masing-masing unit termal
F.1. Pembebanan 1000 MW pada beban yang mendekati kapasistas maksimum
total pembangkit. (kapasitas rata-rata total
Pemberian beban terhadap kelompok unit termal pembangkit = 4305 MW). Program komputer
yang lebih kecil dari 1065 MW tidak akan (terlampir dalam CD) memberikan hasil sebagai
menghasilkan selesaian atau tidak feasible. Program berikut :
komputer menampilkan pesan : P( 1) = 600.00 P(11) = 300.00
“BEBAN YANG ANDA INPUT LEBIH P( 2) = 200.00 P(12) = 500.00
KECIL DARI KAPASITAS MINIMUM P( 3) = 200.00 P(13) = 495.00
SISTEM P( 4) = 200.00 P(14) = 130.00
GANTI DENGAN YANG LEBIH BESAR !!!” P( 5) = 160.00 P(15) = 185.00
P( 6) = 100.00 P(16) = 80.00
Pembebanan kelompok unit termal yang lebih P( 7) = 125.00 P(17) = 85.00
kecil dari 1065 MW mengharuskan salah satu atau P( 8) = 150.00 P(18) = 120.00
beberapa unit termal untuk off, sedangkan dari P( 9) = 200.00 P(19) = 120.00
defenisi disebutkan bahwa penyelesaian terhadap P(10) = 150.00 P(20) = 100.00
persoalan dispatch ekonomi dilakukan atas asumsi
bahwa semua unit telah dinyatakan komit. Pada pembebanan ini hanya ada satu unit
Dari data yang tersedia pada tabel 1 di atas pembangkit yang tidak diset beroperasi pada
tampak bahwa kapasitas pembangkitan minimum kapasitas maksimumnya, unit tersebut adalah unit 13.
sistem 1065 MW, sedangkan kapasitas pembangkitan Hal ini berarti bahwa pada level pembebanan tinggi
maksimum sistem adalah 4305 MW. Pembebanan unit 13 merupakan unit dengan biaya operasi mahal.
terhadap sistem haruslah sedemikian sehingga Unit 13 ini termasuk unik, karena pada pembebanan
pembebanan kelompok unit termal haruslah lebih 1200 MW diapun tidak termasuk kedalam kelompok
besar atau sama dengan 1065 MW dan lebih kecil unit yang diset untuk beroperasi pada kapasitas
atau sama dengan 4305 MW. minimumnya, artinya pada level rendah dia tergolong

Jurnal TeknikA 106


No. 28 Vol.1 Thn. XIV November 2007 ISSN: 0854-8471

unit yang relatif murah. Pada pembebanan DAFTAR PUSTAKA


pertengahan pun (pembebanan 2600 MW) dia tidak
1) Marcelino Madrigal and Victor H. Quintana,
termasuk kedalam kelompok unit yang beroperasi
“An Analitical Solution to the Economic
pada kapasitas minimum juga tidak pada kelompok
Dispatch Problem,” IEEE power engineering
yang beroperasi pada kapasitas maksimum.
review, pp 52-55, September 2000.
Penomena unit 13 bisa digambarkan sebagai berikut :
2) Adrianti, Abdul Rajab, dkk., “Algoritma Baru
Penggunaan Metode Pemrograman Dinamis
dalam Menyelesaikan Persoalan Dispatch
Ekonomi”, Dana Rutin Unand, 2003.
3) Ching-Tzong Su, “New Approach with
Assurance Hopfield Modeling Framework to
Economic Dispatch,” IEEE Transaction on
Power System, Vol. 15, No. 2, pp 541-545, May
Unit lain 2000.
4) Allen J. wood and Bruce T. Wollenbberg,
Unit 13 Power Generation Operation and Control,
Second Edition, John Willey & Sons, New
York, 1996.
Output (MW)
5) M.E. El-Hawary and G.S. Christensen, Optimal
Economic Operation of Electric Power Systems,
Gambar 6 Ilustrasi penomena pembebanan unit 13
New York, Academic, 1979.
6) D.P. Bertsekas, Nonlinier Programming,
G. KESIMPULAN
Attena, Scientific, 1998.
Kemampuan untuk memilah unit-unit mana yang 7) M.M. Makela and P. Neittanmaki, Nonsmooth
akan dioperasikan pada berbagai level pembebanan Optimization : Analysis and Algorithms with
menunjukkan bahwa program yang dibuat Applications to Optimal Control, Singapore,
berdasarkan algoritma dalam penelitian ini berhasil World Scientific, 1992
sesuai dengan yang diharapkan. Semua unit bekerja 8) Mokhtar S. Bazaraa, Hanif D. Sherali, C.M.
dalam rentang kemampuan operasinya. Program Shetty, Nonlinier Programming : Theory and
bahkan bisa menampilkan penomena unit 13 yang Algoritthms, New York, John Wiley & Sons,
biaya operasinya murah pada level pembebanan Inc. 1979.
rendah sekaligus mahal pada level pembebanan 9) Harian Republika, “TDL Batal Naik,
tinggi. Tingkatkan Efisiensi PLN”, Penerbit PT.
Republika Media Mandiri, Jakarta, 22 Maret
2006

Jurnal TeknikA 107

You might also like