Refleksi Panti Asuhan

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Beberapa waktu yang lalu saya dan beberapa teman saya mendapatkan kesempatan

untuk melakukan kegiatan bakti sosial ke satu panti asuhan yang berada di daerah Jatingaleh.
Jujur, ini bukan pertama kalinya saya melakukan kunjungan ke panti asuhan, tetapi kali ini
saya merasa berbeda. Pada saat kami turun dari mobil dan masuk ke rumah tersebut,
suasananya sangat tenang dan kekeluargaan yang terjalin disana terasa sangat hangat.

Keinginan mereka untuk belajar sangatlah besar, hal ini membuat saya malu dengan
diri saya sendiri. Karena saya yang bisa mendapatkan pendidikan dengan layak saja masih
malas belajar. Tetapi mereka juga mengajarkan saya untuk menjalani dan focus pada
‘kehidupan nyata’ bukan ‘kehidupan maya’. Mereka juga mengajarkan saya banyak hal,
contohnya bersyukur. Jujur saja, masih banyak diantara kita yang bahkan tidak bersyukur atas
apa yang kita miliki sekarang. Contoh sederhananya adalah kita masih sering membuang
makanan yang tidak habis atau makanan sisa. Tetapi, di panti asuhan tersebut semua anak
terlihat makan dengan lahap dan semua orang terlihat bahagia walaupun makanan yang mereka
makan tidak selezat makanan yang biasa kita makan.

Pada hari itu kita mengadakan acara kecil-kecilan untuk menghibur anak-anak yang ada
di sana. Kita mengadakan beberapa permainan untuk menghibur para anak-anak panti yang ada
di sana. Permainan yang pertama adalah zip zap, permainan itu mengharuskan anak-anak untuk
mengenal nama satu sama lain. Anak-anak akan diberi pertanyaan tentang nama orang yang
berada di sebelah kanan dan sebelah kiri kita. Dengan begitu kita mau tidak mau saling
berkenalan untuk mengetahui nama orang disebelah kita.

Permainan kedua adalah maju mundur, di permainan ini anak-anak dilatih untuk
bekerja sama dengan baik bersama tim agar bisa mencapai tempat finish secara bersama-sama.
Anak-anak diajarkan untuk kompak dalam mengatur strategi. Permainan ketiga adalah polisi
numpang tanya. Anak-anak diajarkan untuk melakukan penalaran agar dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan. Banyak sekali anak-anak yang senang dengan permainan ini.

Setelah melakukan permainan kita mengajak mereka untuk sharing tentang kehidupan
sehari-hari mereka dan kegiatan pada hari itu. Merekaq menceritakan kegiatan sehari-hari yang
mereka jalani dan mereka mengungkapkan bahwa di panti asuhan mereka sangat senang karena
jika ada satu orang yang memliki tugas, teman yang lain ikut membantu untuk menyelesaikan
tugas tersebut. Disana rasa kekeluargaan sangat kental sekali, dimana setiap orang saling
membantu yang lain. Lalu setelah acara sharing, karena sudah mulai malam kita semua turun
untuk makan bersama-sama. Lalu setelah itu kami semua berfoto bersama dan menyudahi acara
tersebut. Setelah kami berpamitan, kami pulang ke rumah masing-masing.

Setelah pergi ke panti asuhan, saya berkesimpulan bahwa kita harus belajar dari anak-
anak panti asuhan tersebut. Kadang guru yang kita butuhkan bukanlah guru yang mengajar kita
di sekolah atau instansi formal lainnya, sebenarnya guru yang kita butuhkan adalah orang yang
lebih tidak beruntung dibanding kita. Agar kita sadar dan mau mengoreksi diri kita untuk
mensyukuri apa yang sudah kita miliki, bahwa apa yang kita miliki sudah lebih dari cukup.
Memfikirkan sejenak posisi kita saat kita keluar dari zona nyaman. Tentu kita harus sangat-
sangat bersyukur karena nasib kita lebih baik daripada mereka, tetapi kita juga harus melihat
ke bawah tidak hanya selalu ke atas.

michelle

You might also like