Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

SAP 2

ACTIVITY COST BEHAVIOUR

Oleh
Kelompok 6
Ni Kadek Ayu Semitayani (1607531120) (24)
Putu Nindya Parista Yanti (1607531116) (23)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2018

0
A. Dasar-Dasar Perilaku Biaya
Menurut Hilton 2001, aktivitas perilaku biaya (Activity cost behavior) adalah istilah
untuk menggambarkan apakah biaya input berubah apabila terdapat perubahan aktivitas, dan
bagaimana reaksi biaya terhadap perubahan aktivitas.
Pola perilaku biaya merupakan bahan pertimbangan dasar dalam:
a. Menganalisa potensi biaya yang akan timbul di masa yang akan datang, sehubungan
dengan rencana peningkatan, penambahan, penurunan atau penghilangan aktivitas
tertentu; dan
b. Menilai kewajaran nominal biaya yang timbul pada periode tertentu dengan melihat
trend atau pergerakan aktivitas di periode yang sama.
Klasifikasi Biaya Berdasar Perilaku:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost) Adalah suatu biaya yang dalam jumlah total besarnya tetap
konstan dalam rentang yang relevan ketika tingkat output/ aktivitas berubah (tidak
dipengaruhi oleh aktivitas/volume kegiatan tertentu).

Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang,
teknologi dan metode serta strategi manajemen. Beberapa contoh biaya yang tergolong biaya
tetap (fixed cost), antara lain: Biaya Gaji, Biaya penyusutan gedung, Biaya Pajak Bumi dan
Bangunan, Biaya pemeliharaan gedung, Biaya iklan.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total berubah secara proporsional
terhadap perubahan tingkat aktivitas/volume kegiatan. Jika tingkat aktivitasnya dinaikkan,
total biaya variabelnya juga akan naik.

1
Beberapa contoh biaya yang tergolong biaya variabel (variable cost), antara lain:
Pengunaan persediaan bahan baku dan penolong, Biaya tenaga kerja langsung (usaha
manufaktur); Penggunaan persediaan barang jadi (usaha dagang dan manufaktur); Fee untuk
profesional yang dibayar per proyek (usaha jasa); Komisi penjualan (usaha manufaktur,
dagang dan jasa).
3. Biaya Campuran (Mixed Cost)
Mixed cost adalah biaya yang didalamnya memiliki komponen biaya tetap dan biaya
variabel. Sehingga biaya yang masuk dalam kategori ini tetap hingga titik tertentu (porsi
biaya tetap) dan meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas setelahnya (porsi biaya
variabel).
Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa,
sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan.

Contoh yang umum kita kenal sebagai biaya campuran antara lain biaya telepon, setiap bulan
pelanggan telepon akan membayar Biaya tetap (Biaya abodemen) Biaya Variabel (Biaya
pulsa yang besarnya tergantung jumlah pemakaian); gaji dan bonus penjualan untuk bagian
marketing.
Rumus:
total biaya = biaya tetap + total biaya variable
y = F + VX
Dalam ekonomi, biasanya diasumsikan bahwa biaya tetap dan biaya variabel sudah diketahui.
Akuntan manajemen harus berhadapan dengan persyaratan untuk menilai biaya tetap dan
biaya variabel.

Penentuan Pola Perilaku Biaya


Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan pola perilaku suatu biaya.
1. Pertama, harus dipilih biaya yang akan diselidiki pola perilakunya. Biaya ini merupakan

2
2. variabel tidak bebas (dependent variable) dan biasanya dinyatakan dengan simbol y.
3. Kedua, harus dipilih variabel bebas (independent variable), yaitu sesuatu yang
menyebabkan biaya tersebut berfluktuasi. Secara matematis, fungsi tersebut dinyatakan,
y = f(x).
4. Ketiga, harus dipilih kisaran kegiatan yang relevan (relevant range of activity), dimana
hubungan antara variabel bebas dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya
tersebut berlaku.

Time Horizon
Dalam menentukan apakah suatu biaya adalah tetap atau variabel bergantung pada
faktor waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer.
Menurut ekonom, dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan
dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap.
Contoh: perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang
sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai
dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap
karena adanya kontrak yang membuat pihak manajemen tidak bias seenaknya
memberhentikan karyawan.

B. Sumber, Kapasitas, dan Perilaku Biaya


Sumber
Sumber daya (Resource) adalah komponen ekonomi yang memungkinkan seseorang atau
sesuatu untuk melakukan pekerjaan.Sumber daya hanya elemen ekonomi yang dikonsumsi
dalam melakukan kegiatan.
Activity Capacity (Kapasitas kegiatan) secara sederhana merupakan kemampuan suatu
perusahaan memperoleh sumber daya untuk melakukan aktivitas.
Practical Capacity (kapasitas praktis) merupakan jumlah kapasitas aktivitas yang dibutuhkan
sehubungan dengan tingkatan dimana aktivitas dilakukan secara efisien (tingkat efisiensi dari
aktivitas yang dilakukan).
Unused Capacity adalah perbedaan/selisih antara kapasitas yang diperoleh dengan kapasitas
output yang sebenarnya.

3
Model Penggunaan Sumber Daya
Penggunaan sumber daya adalah jumlah kapasitas kegiatan yang digunakan dalam
meproduksi keluaran kegiatan. Karenanya penggunaan sumber daya ekuivalen dengan
keluaran kegiatan.
Sumber daya (Resource) dibagi menjadi dua yaitu :
1. Flexible Resource merupakan persediaan yang sering digunakan dan dibutuhkan,
diperoleh dari sumber luar, dimana jangka perolehannya tidak membutuhkan komitmen
jangka panjang. Perusahaan bebas membeli sumber daya yang dibutuhkan dan kapan
sumber daya tersebut dibutuhkan.
Sumber daya yang dipasok saat dibutuhkan sama dengan biaya sumber daya yang
digunakan, sehingga tidak terdapat unused capacity. Jumlah biaya meningkat seiring
permintaan untuk sumber daya meningkat. Jadi, sumber daya dipasok saat dibutuhkan
merupakan biaya variabel. Misalnya, apabila perusaahan menggunakan Just In Time
bahan baku diperoleh dan digunakan saat dibutuhkan.
2. Committed Resource merupakan persediaan yang diberikan sebelum penggunaan.
Diperoleh dengan menggunakan kontrak baik secara eksplisit maupun implisit untuk
memperoleh sejumlah sumber daya, terlepas dari apakah kuantitas dari sumber daya yang
tersedia tersebut digunakan secara penuh atau tidak.

Step-Cost Behaviour
Step-cost Function adalah fungsi yang menunjukkantingkat biaya konstan pada suatu
rentang output kegiatan tertentu dan kemudian meningkat ke tingkat biaya yang lebih tinggi
pada titik yang sama, dimana biaya tidak berubah untuk rentang kegiatan yang sama.
Beberapa biaya terutama biaya tetap cenderung untuk mengikuti step-cost function. Jika
biaya yang mengikuti step-cost behaviour dengan tingkat langkah yang lebar maka biaya
dianggap tetap (step-fixed cost). Namun jika tidak (jarak yang sempit), biaya tersebut
diestimasikan dengan fungsi biaya variabel (step-variable cost).

Activity Rate (Tingkat Aktivitas)


Merupakan biaya unit rata-rata yang diperoleh dengan membagi pengeluaran sumber
daya dan kapasitas praktis dari suatu aktivitas.Tingkat aktivitas digunakan untuk menghitung
biaya penggunaan sumber daya dan biaya aktivitas yang tidak digunakan.Hubungan antara
penawaran dan permintaan dalam bentuk fisik:
Activity Availability = Activity Output + Unused Capacity
4
Hubungan antara penawaran dan permintaan dalam bentuk keuangan:
Cost of Activity Supplied = Cost of activity used + Cost of unused capacity

C. Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap dan


Variabel.
Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran
menjadi komponen tetap dan variable, yaitu metode tinggi rendah, metode scatterplot, dan
metode kuadrat terkecil. Masing-masing metode menggunakan asumsi hubungan biaya linier.
Oleh sebab itu, sebelum metode-metode tersbut dibahas lebih mendalam, konsep linearitas
perlu ditinjau kembali.
a. Asumsi Linearitas
Definisi biaya variable mengasumsikan hubungan linier antara biaya aktivitas dan
penggerak aktivitas yang terkait. Sebagai contoh, star company memproduksi computer
pribadi. Setiap computer menggunakan satu floppy disk drive yang memerlukan biaya $40.
Total biaya variabel disk drives dapat dinyatakan : total biaya variabel = $40 x unit yang
diproduksi. Jika 100 komputer diproduksi, total biaya floppy disk drive adalah $4.000 ($40 x
100). Jika 200 komputer diproduksi, total biaya floppy disk drive adalah $8.000 ($40 x 200).
Dengan kata lain, biaya akan meningkat secara proporsional dengan jumlah unit yang
diproduksi.
Ahli ekonomi biasanya mengatakan bahwa biaya variabel meningkat dengan laju
yang menurun sampai pada volume tertentu, dan mulai titik itu biaya tersebut naik dengan
laju yang meningkat. Contohnya pemasok listrik yang pada awalnya memiliki kapasitas besar
mungkin menetapkan harga per kilowatt jam yang menurun untuk mendorong pemakaian
listrik lebih banyak, akan tetapi pada saat kapasitas pabrik listrik habis terpakai, tambahan
permintaan akan mengakibatkan kenaikan harga. Hal ini karena listrik sekarang menjadi
sumber daya langka harus dibagi kepada para pengguna listrik.
Bagaimana jika kurva non linear menggambarkan realitas secara lebih akurat? Apa
yang dapat dilakukan selanjutnya? Salah satu kemungkinan adalah menentukan fungsi biaya
aktual. Akan tetapi, setiap aktivitas mungkin memiliki fungsi biaya yang berbeda. Pendekatan
ini akan menghabiskan banyak waktu dan mahal (jika memang dapat dikerjakan).
Mengasumsikannya sebagai hubungan linear sangatlah lebih mudah.
Jika asumsi hubungan linear digunakan, maka masalah utamanya adalah seberapa
baik asumsi memperkirakan fungsi biaya yang mendasarinya. Ingatlah bahwa rentang yang
relevan adalah rentang keluaran dimana hubungan biaya yang diasumsikan adalah valid.
5
Dalam hal ini, validitas mengacu pada seberapa dekat fungsi biaya linear memperkirakan
fungsi biaya yang mendasarinya. Perhatikan bahwa untuk unit penggerak aktivitas yang
melebihi X1, fungsi biaya linear tidak dapat menggambarkan fungsi dasar yang
mendasarinya. Berikut persaman untuk garis lurus : Jumlah biaya = biaya tetap + (n biaya
variabel per unit x keluaran). Persamaan tersebut adalah rumus biaya.
Jumlah biaya adalah variabel terikat (dependent variable) yang merupakan biaya yang
akan diperkirakan.Dalam persamaan tersebut, jumlah biaya hanya bergantung pada satu
variabel, yaitu keluaran. Keluaran adalah ukuran aktivitas. Keluaran adalah variabel bebas
(independent variable). Biaya tetap adalah parameter perpotongan ( intersept parameter) dan
bagian biaya tetap dari jumlah biaya. Akhirnya, biaya variabel per unit adalah biaya tiap unit
aktivitas.
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung pada nilai dari variabel lain.
Sedangkan variabel bebas adalah yang mengukur keluaran dan menjelaskan perubahan dalam
biaya. Variabel bebas aalah penggerak aktivitas. Pilihan suatu variabel bebas berhubungan
dengan kemungkinan nilai ekonominya. Oleh karena itu, manajer akan berusaha menemukan
variabel bebas yang menyebabkan atau berhubungan dengan variabel terikat secara dekat.
Parameter perpotongan berhubungan dengan biaya tetap.secara grafis parameter perpotongan
adalah titik dimana garis biaya campuran memotong atau memotong sumbu biaya (vertikal).
Parameter kemiringan berhubungan dengan biaya varibel per unit aktivitas. Secara grafis,
parameter kemiringan menunjukkan kemiringan garis biaya campuran. Karena catatan
akuntansi hanya mengungkapkan jumlah keluaran aktivtas dan jumlah biaya, nilai-nilai
tersebut harus digunkan untuk memperkirakan parameter perpotongan dan kemiringan
(jumlah biaya dan biaya variabel). Dengan memperkirakan biaya tetap dan biaya variabel per
unit, komponen tetap variabel dapat diperkirakan. Perilaku biaya campuran pun dapat
diprediksi ketika penggunaan aktivitas berubah.
Tiga metode akan dideskripsikan untuk memperkirakan biaya tetap dan biaya
variabel per unit. Metode-metode tersebut adalah metode tinggi-rendah, metode scatterplot,
dan metode kuadrat terkecil
b. Metode Tinggi Rendah
Metode tinggi rendah (high low method) adalah metode untuk menentukan persamaan
suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan
digunakan untuk menghitung parameter perpotongan dan kemiringan. Titik tinggi
didefinisikan sebagai titik dengan tingkat keluaran atau aktivitas tertinggi. Titik terendah
didefinisikan sebagai titik dengan tingkat keluaran atau aktivitas terendah.
6
Persamaan untuk menentukan biaya variabel per unit dan biaya tetap :
Biaya variabel per unit = perubahan biaya/perubahan keluaran
Biaya variabel per unit = (biaya tinggi-biaya rendah)/(keluaran tinggi-keluaran rendah)
Dan
Biaya tetap = jumlah biaya titik tinggi-(biaya variabel per unit x keluaran tinggi)
Atau
Biaya tetap = jumlah biaya titik tinggi-(biaya variabel per unit x keluaran tinggi)
Keunggulan metode tinggi rendah adalah objektivitas. Dua orang yang menggunakan
metode tinggi rendah pada suatu data tertentu akan menghasilkan jawaban yang sama. Selain
itu, metode tinggi rendah memungkinkan manajer untuk mendapatkan ketetapan yang cepat
mengenai hubungan biaya dengan hanya menggunakan dua titik.
Kekurangan metode tinggi rendah yaitu biasanya tidak seakurat metode-metode lain
karena pertama, titik tinggi dan rendah mungkin merupakan outliner (berada diluar
jalur). Outliner menunjukkan biaya aktivitas yang tidak umum terjadi. Sehingga rumus biaya
biaya yang dihitung dengan menggunakan dua titik ini tidak akan mencerminkan apa yang
biasanya terjadi. Metode scatterplot dapat menolong manajer menghindari jebakan ini
daripada hanya memilih dua titik yang tampaknya mewakili pola biaya aktivitas umum.
Kedua, meskipun titik-titik tersebut bukan merupakan outliner, pasangan titik lainnya
mungkin lebih dapat mewakili.
c. Metode Scatterplot
Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan
menggambarkan data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode
scatterplot adalah menggambarkan titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan
dan tingkat aktivitas dapat terlihat. Plot ini disebut grafik scatter. Sumbu vertikal adalah
jumlah biaya penyetelan sedangkan sumbu horizontal adalah jumlah waktu penyetelan.
Tujuan grafik scatter adalah melihat apakah asumsi hubungan linear wajar atau tidak. Selain
itu, beberapa titik yang tampaknya tidak cocok dalam pola umum perilaku biaya mungkin
terungkap dengan mengamati grafik scatter.
Grafik scatter dapat membantu memberikan pengetahuan tentang hubungan antara biaya
dan pengggunaan aktivitas. Bahkan, grafik scatter memungkinkan seseorang untuk
menyesuaikan suatu garis secara visual dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam
melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya garis yang paling sesuai dengan titik-titik
tersebut.

7
Keunggulan dari metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data
secara visual. Kelemahan dari metode scatterplot adalah tidak ada kriteria objektif untuk
memilih garis terbaik. Kualitas rumus biaya bergantung pada kualitas subjektif dari analisis.
Metode scatterplot dan metode tinggi rendah menghasillkan persamaan dengan perbadaan
yang besar dalam komponen biaya tetap dan variabel.
d. Metode Kuadrat Terkecil
Kedekatan setiap titik pada garis dapat diukur dengan jarak vertikal titik dari garis.
Jarak vertikal ini adalah perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yang diprediksi oleh
garis. Untuk titik 5, biaya yang diprediksi adalah 5*, dan deviasinya adalah jarak antara titik
5 dan 5* (jarak dari titik ke garis).
Metode kuadrat terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian
menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan.
Pengkuadratan deviasi ini menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif
dan negatif. Karena ukuran kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis,
maka semakin kecil ukurannya, semakin baik garisnya. Garis yang lebih mendekati titik di
banding garis lainnya disebut garis kesesuaian terbaik, yaitu garis dengan jumlah kuadrat
deviasi terkecil.

D. Pertimbangan Manajemen
Pertimbangan manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan
perilaku biaya. Dalam prakteknya metode ini merupakan metode yang paling banyak
digunakan oleh manajer. Banyak manajer yang menggunakan pengalaman mereka dan
observasi terhadap hubungan biaya pada masa lampau untuk menentukan biaya tetap dan
variabel.
Tidak ada bentuk baku yang digunakan oleh para manajer dalam menentukan biaya
tetap dan variabel. Namun dalam praktik yang lebih luas setidaknya terdapat tiga
kemungkinan, yaitu:
a. Beberapa manajer secara sederhana menentukan biaya aktivitas tertentu ke kategori
tetap dan lainnya ke kategori variabel, tidak menghiraukan kemungkinan adanya
biaya campuran
b. Manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-biaya ini ke dalam
komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan
biaya tetap dan variabel berdasarkan pengalamannya.

8
c. Manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka untuk menyaring
hasil estimasi statistik.
Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap
dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Apabila manajer memiliki pengetahuan yang
mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang
baik. Akan tetapi apabila manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik, kesalahan akan
terjadi. Oleh karena itu, merupakan hal yang penting untuk mempertimbangkan pengalaman
manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan yang
terkait.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hansen D.R, Mowen M.M. 2009. Managerial Accounting. South Western : Thomson
Hilton, Ronald W. 2001. Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business
Environment. Fifth Edition, McGraw-Hill Irwin.

10

You might also like