Professional Documents
Culture Documents
Cost Behaviour
Cost Behaviour
Oleh
Kelompok 6
Ni Kadek Ayu Semitayani (1607531120) (24)
Putu Nindya Parista Yanti (1607531116) (23)
0
A. Dasar-Dasar Perilaku Biaya
Menurut Hilton 2001, aktivitas perilaku biaya (Activity cost behavior) adalah istilah
untuk menggambarkan apakah biaya input berubah apabila terdapat perubahan aktivitas, dan
bagaimana reaksi biaya terhadap perubahan aktivitas.
Pola perilaku biaya merupakan bahan pertimbangan dasar dalam:
a. Menganalisa potensi biaya yang akan timbul di masa yang akan datang, sehubungan
dengan rencana peningkatan, penambahan, penurunan atau penghilangan aktivitas
tertentu; dan
b. Menilai kewajaran nominal biaya yang timbul pada periode tertentu dengan melihat
trend atau pergerakan aktivitas di periode yang sama.
Klasifikasi Biaya Berdasar Perilaku:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost) Adalah suatu biaya yang dalam jumlah total besarnya tetap
konstan dalam rentang yang relevan ketika tingkat output/ aktivitas berubah (tidak
dipengaruhi oleh aktivitas/volume kegiatan tertentu).
Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang,
teknologi dan metode serta strategi manajemen. Beberapa contoh biaya yang tergolong biaya
tetap (fixed cost), antara lain: Biaya Gaji, Biaya penyusutan gedung, Biaya Pajak Bumi dan
Bangunan, Biaya pemeliharaan gedung, Biaya iklan.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total berubah secara proporsional
terhadap perubahan tingkat aktivitas/volume kegiatan. Jika tingkat aktivitasnya dinaikkan,
total biaya variabelnya juga akan naik.
1
Beberapa contoh biaya yang tergolong biaya variabel (variable cost), antara lain:
Pengunaan persediaan bahan baku dan penolong, Biaya tenaga kerja langsung (usaha
manufaktur); Penggunaan persediaan barang jadi (usaha dagang dan manufaktur); Fee untuk
profesional yang dibayar per proyek (usaha jasa); Komisi penjualan (usaha manufaktur,
dagang dan jasa).
3. Biaya Campuran (Mixed Cost)
Mixed cost adalah biaya yang didalamnya memiliki komponen biaya tetap dan biaya
variabel. Sehingga biaya yang masuk dalam kategori ini tetap hingga titik tertentu (porsi
biaya tetap) dan meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas setelahnya (porsi biaya
variabel).
Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa,
sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan.
Contoh yang umum kita kenal sebagai biaya campuran antara lain biaya telepon, setiap bulan
pelanggan telepon akan membayar Biaya tetap (Biaya abodemen) Biaya Variabel (Biaya
pulsa yang besarnya tergantung jumlah pemakaian); gaji dan bonus penjualan untuk bagian
marketing.
Rumus:
total biaya = biaya tetap + total biaya variable
y = F + VX
Dalam ekonomi, biasanya diasumsikan bahwa biaya tetap dan biaya variabel sudah diketahui.
Akuntan manajemen harus berhadapan dengan persyaratan untuk menilai biaya tetap dan
biaya variabel.
2
2. variabel tidak bebas (dependent variable) dan biasanya dinyatakan dengan simbol y.
3. Kedua, harus dipilih variabel bebas (independent variable), yaitu sesuatu yang
menyebabkan biaya tersebut berfluktuasi. Secara matematis, fungsi tersebut dinyatakan,
y = f(x).
4. Ketiga, harus dipilih kisaran kegiatan yang relevan (relevant range of activity), dimana
hubungan antara variabel bebas dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya
tersebut berlaku.
Time Horizon
Dalam menentukan apakah suatu biaya adalah tetap atau variabel bergantung pada
faktor waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer.
Menurut ekonom, dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan
dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap.
Contoh: perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang
sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai
dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap
karena adanya kontrak yang membuat pihak manajemen tidak bias seenaknya
memberhentikan karyawan.
3
Model Penggunaan Sumber Daya
Penggunaan sumber daya adalah jumlah kapasitas kegiatan yang digunakan dalam
meproduksi keluaran kegiatan. Karenanya penggunaan sumber daya ekuivalen dengan
keluaran kegiatan.
Sumber daya (Resource) dibagi menjadi dua yaitu :
1. Flexible Resource merupakan persediaan yang sering digunakan dan dibutuhkan,
diperoleh dari sumber luar, dimana jangka perolehannya tidak membutuhkan komitmen
jangka panjang. Perusahaan bebas membeli sumber daya yang dibutuhkan dan kapan
sumber daya tersebut dibutuhkan.
Sumber daya yang dipasok saat dibutuhkan sama dengan biaya sumber daya yang
digunakan, sehingga tidak terdapat unused capacity. Jumlah biaya meningkat seiring
permintaan untuk sumber daya meningkat. Jadi, sumber daya dipasok saat dibutuhkan
merupakan biaya variabel. Misalnya, apabila perusaahan menggunakan Just In Time
bahan baku diperoleh dan digunakan saat dibutuhkan.
2. Committed Resource merupakan persediaan yang diberikan sebelum penggunaan.
Diperoleh dengan menggunakan kontrak baik secara eksplisit maupun implisit untuk
memperoleh sejumlah sumber daya, terlepas dari apakah kuantitas dari sumber daya yang
tersedia tersebut digunakan secara penuh atau tidak.
Step-Cost Behaviour
Step-cost Function adalah fungsi yang menunjukkantingkat biaya konstan pada suatu
rentang output kegiatan tertentu dan kemudian meningkat ke tingkat biaya yang lebih tinggi
pada titik yang sama, dimana biaya tidak berubah untuk rentang kegiatan yang sama.
Beberapa biaya terutama biaya tetap cenderung untuk mengikuti step-cost function. Jika
biaya yang mengikuti step-cost behaviour dengan tingkat langkah yang lebar maka biaya
dianggap tetap (step-fixed cost). Namun jika tidak (jarak yang sempit), biaya tersebut
diestimasikan dengan fungsi biaya variabel (step-variable cost).
7
Keunggulan dari metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data
secara visual. Kelemahan dari metode scatterplot adalah tidak ada kriteria objektif untuk
memilih garis terbaik. Kualitas rumus biaya bergantung pada kualitas subjektif dari analisis.
Metode scatterplot dan metode tinggi rendah menghasillkan persamaan dengan perbadaan
yang besar dalam komponen biaya tetap dan variabel.
d. Metode Kuadrat Terkecil
Kedekatan setiap titik pada garis dapat diukur dengan jarak vertikal titik dari garis.
Jarak vertikal ini adalah perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yang diprediksi oleh
garis. Untuk titik 5, biaya yang diprediksi adalah 5*, dan deviasinya adalah jarak antara titik
5 dan 5* (jarak dari titik ke garis).
Metode kuadrat terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian
menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan.
Pengkuadratan deviasi ini menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif
dan negatif. Karena ukuran kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis,
maka semakin kecil ukurannya, semakin baik garisnya. Garis yang lebih mendekati titik di
banding garis lainnya disebut garis kesesuaian terbaik, yaitu garis dengan jumlah kuadrat
deviasi terkecil.
D. Pertimbangan Manajemen
Pertimbangan manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan
perilaku biaya. Dalam prakteknya metode ini merupakan metode yang paling banyak
digunakan oleh manajer. Banyak manajer yang menggunakan pengalaman mereka dan
observasi terhadap hubungan biaya pada masa lampau untuk menentukan biaya tetap dan
variabel.
Tidak ada bentuk baku yang digunakan oleh para manajer dalam menentukan biaya
tetap dan variabel. Namun dalam praktik yang lebih luas setidaknya terdapat tiga
kemungkinan, yaitu:
a. Beberapa manajer secara sederhana menentukan biaya aktivitas tertentu ke kategori
tetap dan lainnya ke kategori variabel, tidak menghiraukan kemungkinan adanya
biaya campuran
b. Manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-biaya ini ke dalam
komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan
biaya tetap dan variabel berdasarkan pengalamannya.
8
c. Manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka untuk menyaring
hasil estimasi statistik.
Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap
dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Apabila manajer memiliki pengetahuan yang
mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang
baik. Akan tetapi apabila manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik, kesalahan akan
terjadi. Oleh karena itu, merupakan hal yang penting untuk mempertimbangkan pengalaman
manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan yang
terkait.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hansen D.R, Mowen M.M. 2009. Managerial Accounting. South Western : Thomson
Hilton, Ronald W. 2001. Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business
Environment. Fifth Edition, McGraw-Hill Irwin.
10