Professional Documents
Culture Documents
Mineral Ogi
Mineral Ogi
CARA PENDESKRISIAN
Pada mineral, terdapat sifat-sifat fisik mineral yang ada pada masing-masing mineral. Sifat fisik tersebut kemudian
dibagi lagi menjadi dua bagian, sifat fisik secara teori dan sifat fisik secara determinasi atau laboratorium. Sifat fisik
secara teori tidak dapat dijadikan pedoman untuk menentukan sifat-sifat mineral, karena sifat-sifat yang dijelaskan
tmasih kurang spesifik dan ada juga yang hanya dimiliki oleh sebagian mineral saja, seperti yang telah dijelaskan
Pada praktikum Mineralogi, praktikan diwajibkan untuk dapat mengetahui sifat-sifat fisik mineral pada saat
pendeskripsian mineral. Pendeskripsian mineral dilakukan dengan mengamati sifat-sifat fisik mineral secara
determinasi. Sifat-sifat tersebut adalah : warna, cerat atau gores, kilap, perawakan, belahan, kekerasan, sifat dalam,
berat jenis dan kemagnetan. Semua sifat-sifat tersebut memiliki nilai atau patokan tertentu sesuai dengan jenisnya.
Dalam pendeskripsian mineral, juga ditentukan system kristal, komposisi atau rumus kimia, kelas dan grup
1. Warna (Colour)
Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang , beberapa menyerap panjang
gelombang spesifik dari spectrum yang dapat dilihat. Spectrum yang dapat dilihat terdiri dari warna merah, oranye,
Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan mempengaruhi energi dan akan terjadi perubahan warna dan
jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat berwarna kelam, sedangkan yang mengandung
alumunium biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal)
Disini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata sebagai biang warna
(pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu : belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau;
azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya
kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities).
Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir
dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah.
Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar “mulia” pada batu-
batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur mineral yakni zat arang merupakan benda yang padat yang
bersisi delapan karena adanya zat campuran yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda : tidak
berwarna, kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak
kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun. Banyak mineral hanya memperlihatkam warna
yang terang pada bagian-bagian yang tipis sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang
Warna hijau muda, jika warna tersebut makin tua berarti makin bertambah Kadar Fe didalam molekulnya.
Cerat atau gores adalah warna asli dari mineral apabila mineral tersebut ditumbuk (dihancurkan) sampai halus.
Goers ini penting untuk membedakan dua kristal yang warnanya sama namun goresnya berbeda.
Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam–logaman atau memberi garis merah darah.
Fluisvat memberikan garis putih (mineral yang berwarna terang tetapi memberi garis putih).
3. Kilap (Luster)
Kilap adalah kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilap dibedakan menjadi dua, yaitu
kilap logam dan kilap bukan logam. Kilap logam memberikan kesan seperti logam bila terkena cahaya. Kilap ini
biasanya dijumpai pada mineral-mineral yang mengandung logam atau mineral bijih, seperti emas, galena, pirit,
kalkopirit. Kilap bukan logam tidak memberikan kesan seperti logam jika terkena cahaya. Kilap jenis ini dapat
dibedakan menjadi :
Kilap kaca (vitreous luster). Kilap ini memberikan kesan seperti kaca bila terkena cahaya. Misalnya : kalsit,
kuarsa,dan halite.
Kilap intan (adamantine luster). Kilap ini memberikan kesan cemerlang seperti intan. Contohnya
intan(diamond).
Kilap sutera (silky luster). Kilapn ini memberikan kesan seperti suterayang mempunyai struktur serat
Kilap damar (resinous luster). Kilap ini memberikan kesan seperti dammar. Contohnya, Sfalerite dan
Resin.
Kilap mutiara (pearly luster). Kilap ini memberikan kesan seperti mutiara atau bagian dalam dari kulit
Kilap lemak (greasy luster). Kilap ini memberikan kesan seperti lemak atau sabun. Contohnya, talc dan
serpentine.
Kilap tanah (earthy luster). Kenampakannya buram seperti tanah. Misalnya kaolin, limonit dan bentonit.
Kilap lilin (waxy luster). Kenampakkan kilap mineral seperti lilin yang khas. Contohnya adalah serpentine
dan cerargyrite.
Selain itu, ada juga mineral yang memiliki kilap yang khas dengan indeks bias 2,6 sampai dengan 3.
kenampakkan mineral ini diantara kilap logam dan kilap bukan logam. Contoh mineralnya adalah, cuprite,
Perawakan ditentukan dari karakteristik kristal. Bentuk yang sempurna jarang dijumpai dialam, karena
pertumbuhan kristal sering mengalami gangguan. Kebiasaan mengkristal suatu mineral yang disesuaikan dengan
kondisi sekelilingnya mengakibatkan terjadinya bentuk-bentuk kristal yang khas, baik yang berdiri sendiri maupun
Bentuk khas mineral dialam ditentukan oleh bidang yang membangunnya, termasuk bentuk dan ukuran relative
bidang-bidang tersebut. Meskipun perawakankristal bukan ciri mineral yang tetap (karena factor-faktor tersebut),
namun ada beberapa perawakan kristal masih dapat juga sebagai suatu ciri yang dapat dipergunakan dalam
Perawakan kristal dibedakan menjadi 3 golongan pada umumnya, yaitu meniang atau berserabut, lembaran tipis
dan membutir.
Meniang (Columnar)
Menyerat (Fibrous)
Menjarum (Acicular)
Menjaring (Recticulate)
Membenang (Filiform)
Merambut (Capillary)
Mondok (Stout)
Membintang (Stellated)
Menjari (Radiated)
Membilah (Bladed)
Memapan (Tabular)
Membata (Blocky)
Mendaun (Foliated)
Memencar (Divergent)
Membulu (Plumose)
Mendada (Mamillary)
Membulat (Colloform)
Membutir (Granular)
Memisolit (Pisolitic)
Stalaktit (Stalactitic)
Mengginjal (Reniform)
5. Belahan (Cleavage)
Belah adalah kecenderungan batu permata untuk membelah kearah tertentu menyusur permukaan bidang rata,
lebih spesifik lagi ia menunjukkan kearah mana ikatan-ikatan diantara atom relative lemah dan biasanya reta-retak
menunjukan arah belah.Belahan ialah sifat untuk menjadi belah menurut bidang yang agak sama licinnya.
Sangat Sempurna
Sempurna
Sedang
Buruk
6. Pecahan (Fracture)
Apabila suatu mineral mendapatkan tekanan yang melampaui batas plastisitas dan elastisitasnya, maka mineral
tersebut akan pecah. Bila cara pecahnya tidak teratur, disebut dengan nama pecahan. Pecahan pada mineral dapat
A. Choncoidal
Apabila pecahan mineral yang menyerupai pecahan botol atau kulit bawang.
B. Hackly
Apabila pecahan mineral seperti besi, runcing-runcing tajam serta kasar tak beraturan atau seperti bergerigi.
C. Even
Apabila pecahan mineral dengan permukaan bidang pecah kecil-kecil dengan ujung pecahan masih mendekati
bidang datar.
D. Uneven
Apabila pecahan mineral menunjukkan permukaan bidang pecahnya kasar dan tidak teratur
E. Splintery
Apabila pecahan mineralnya hancur menjadi kecil-kecil dan tajam menyerupai benang atau berserabut.
F. Earthy
7. Kekerasan
Kekerasan adalah sebuah sifat fisik lain, yang dipengaruhi oleh tata letak intern dari atom. Untuk mengukur
3. K = 3 : Kalsit (CaCo3)
4. K = 4 : Vluispat (CaF2)
Masing-masing mineral tersebut diatas dapat menggores mineral lain yang bernomor lebih kecil dan dapat digores
oleh mineral lain yang bernonor lebih besar. Dengan lain perkataan SKALA MOHS adalah Skala relative. Dari
segi kekerasan mutlak skala ini masih dapat dipakai sampai yang ke 9, artinya no. 9 kira-kira 9 kali sekeras no. 1,
3. Batu permata Kelas III Batu permata kelas ini tergolong jenis batu
4. Batu-Batu mulia Tanggung yaitu batu kelas IV, nilai keras antara 4 – 7
5. Batu kelas V. Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya
Dalam kelas ini termasuk batu marmer dan batu kelas V tidak tergolong
batu mulia.
Sifat dalam adalah suatu daya tahan mineral terhadap pemecahan, pembengkokan, penghancuran dan
B. Sectile yaitu mineral mudah terpotong dengan pisau dan tidak ada yang berkurang atau menjadi tepung
(hancur).
C. Malleable yaitu yaitu apabila mineral ditempa dengan menggunakan palu akan menjadi pipih.
D. Ductile yaitu apabila mineral ditarik dapat bertambah panjang dan apabila dilepaskan maka tidak akan
F. Elastic yaitu apabila mineral dapat merenggang (bertambah panjang) bila ditarik dan akan kembali
Berat jenis adalah angka perbandingan antara massa jenis (density) suatu mineral dibandingkan massa jenis
(density) air. Untuk mengukur berat jenis suatu mineral adalah dengan mengukur berat (massa) dan volume
mineral tersebut. Berat jenis mineral adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk analisa mineral baik
10. Kemagnetan
Sifat kemagnetan adalah sifat aksi-reaksi mineral terhadapmedan magnet yang berada disekitarnya. Dialam, ada
beberapa mineral yang memiliki daya magnet yang kuat, ada yang hanya akan timbul bila ada medan magnet lain
disekitarnya, dan ada pula yang sama sekali tidak memiliki sifat kemagnetan.
Pada mineral, sifat kemagnetan dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan kekuatan atau daya magnet yang
dikandungnya.
A. Feromagnetik
B. Paramagnetik
C. Diamagnetik
Mineral yang sama sekali tidak memiliki daya magnet. Bahkan bila
didekatkan dengan medan magnet yang kuat sekalipun. Umumnya adalah yang
Dalam pendeskripsian mineral juga ditentukan sistem kristal, komposisi kimia, kelas kristal, kegunaan serta
asosiasi keterdapatan mineral tersebut dialam. Hal-hal tersebut adalah hal pokok yang telah ditetapkan pada suatu
mineral dan tidak dapat berubah-ubah. Dan dalam lembar deskripsi mineral juga digambarkan bentuk sistem
kristal, gambar sketsa kenampakkan mineral dan juga dilampirkan foto dari mineral tersebut.
Bahan campuran logam
Ø Belerang/Sulfur (S)
Ø Grafit (G)
1. Warna (Colour) : Hitam
Cinnabar
Cinnabar, merkuri sulfida (HgS), adalah bijih utama merkuri. (lebih lanjut di bawah)
KARAKTERISTIK FISIK:
Warna merah adalah terang atau kayu manis merah merah bata.
umum, mungkin masif, atau jarum capilary. Kristal yangditemukan cenderung enam scalahedrons trigonal sisi yan
g tampaknya telahmenentang tiga piramida sisi. Hal ini juga membentuk rhombohedrons dimodifikasi,prisma dan
Berat Jenis adalah sekitar 8,1 + (sangat berat untuk mineral non-logam)
Streak merah
Associated Mineral adalah realgar, pirit, dolomit, kuarsa, stibnit dan merkuri.
Indikator Lapangan Terbaik adalah kristal kebiasaan, kepadatan, belahan dada,kelembutan dan warna.
DESKRIPSI MINERAL 1. Nama Mineral :
Topas Rumus kimia : Al2(SiO4)(F2OH)2
Berat Jenis (BD) : 19,3 Sistim
Kristal : ortorombik
Belahan : sempurna
Warna : bening,kuning, merah
mudakebiruan, kehijauan Goresan :-
Kekerasan : 8 2. Nama
Mineral : perak Rumus kimia :
Ag Berat Jenis (BD) : 10,5 Sistim
Kristal : Isomerik
Belahan : Tidak ada
Warna : Putih
Goresan : putih
Kekerasan : 2,5-3 . 3. Nama
Mineral : Tembaga Rumus
kimia : Cu Berat Jenis (BD) : 8,9
Sistim Kristal : Isomerik
Belahan : Tidak ada
Warna : Coklat
Goresan : hitam logam
Kekerasan : 2,5-3 4. Nama
Mineral : Platina Rumus
kimia : Pt Berat Jenis (BD) : 21,4
Sistim Kristal : Isomerik
Belahan : Tidak ada
Warna : Putih abu-abu
Goresan : abu-abu
Kekerasan : 4-4,5 5. Nama
Mineral : Besi Rumus kimia :
Fe Berat Jenis (BD) : 7,3-7,8 Sistim
Kristal : Isometrik
Belahan : Tidak ada (010)
Warna : Abu-abu besi-hitam
Goresan : abu-abu
Kekerasan : 4 6. Nama
Mineral : Arsen Rumus kimia :
As Berat Jenis (BD) : 5,75 Sistim
Kristal : Heksagonal
Belahan : Sempurna
Warna : Putih timah sampai abu-
abu gelap Goresan : abu-abu
Kekerasan : 3,5 7. Nama
Mineral : Animon Rumus
kimia : Sb Berat Jenis (BD) :
6,68 Sistim Kristal : Heksagonal
Belahan : Sempurna
Warna : logam
Goresan : abu-abu
Kekerasan : 3-3,5 8. Nama
Mineral : Bismut Rumus
kimia : Bi Berat Jenis (BD) : 9,8
Sistim Kristal : Trigonal
Belahan : sempurna, baik
Warna : putih timah dengan warna
merah mudah pucat Goresan : putih
Kekerasan : 2-2,5 9. Nama
Mineral : Belerang Rumus
kimia : S Berat Jenis (BD) : 2,1
Sistim Kristal : ortorombik
Belahan : tidak sempurna
Warna : kuning belerang sampai
coklat kekuningan Goresan : putih
Kekerasan : 1,5-2,5 10. Nama
Mineral : Intan Rumus kimia :
C Berat Jenis (BD) : 3,5 Sistim
Kristal : isometrik
Belahan : sempurna
Warna : bening, putih sampai putih
kebiruan, abu-abu, kuning, coklat, oranye, merah, biru,
hijau, hitam Goresan :
Kekerasan : 10 11. Nama
Mineral : Grafit Rumus kimia :
G Berat Jenis (BD) : 2,2 Sistim
Kristal : heksagonal
Belahan :
Warna : tanah sampai logam
Goresan : hitam
Kekerasan : 1-2 12. Nama
Mineral : Argentit Rumus
kimia : Ag2S Berat Jenis (BD) :
7,04 Sistim Kristal : isometrik
Belahan : tidak jelas
Warna : hitam sampai abu-abu
gelap Goresan : hitam
Kekerasan : 2-2,5 13. Nama
Mineral : Kalkosit Rumus
kimia : Cu2S Berat Jenis (BD) :
5,77 Sistim Kristal : ortorombik
Belahan : tidak jelas
Warna : abu-abu kehitaman sampai
hitam Goresan : abu-abu kehitaman
Kekerasan : 2,5-3 14. Nama
Mineral : Bornit Rumus kimia :
Cu5FeS4 Berat Jenis (BD) : 5,0 Sistim
Kristal :tetragonal
Belahan : dalam jejak
Warna : merah tembaga atau
perunggu Goresan : hitam keabu-
abuan yang terang Kekerasan :3
15. Nama Mineral : Gelena Rumus
kimia : PbS Berat Jenis (BD) :
7,58 Sistim Kristal : isometrik
Belahan : sempurna
Warna : abu-abu timah
Goresan : abu-abu timah
Kekerasan : 2,5 16. Nama
Mineral : Spalerit Rumus
kimia : ZnS Berat Jenis (BD) :
3,9-4,1 Sistim Kristal : kubik
Belahan : sempurna
Warna : merah jingga sampai
mendekati hitam Goresan : coklat
sampai kuning Kekerasan : 3,5-4
17. Nama Mineral : Kalkopirit Rumus
kimia : CuFeS2 Berat Jenis (BD) :
4,28 Sistim Kristal : tetragonal
Belahan : tidak jelas
Warna : kuning terang sering
dengan coklat Goresan : hitam
kehijauan Kekerasan : 3,5-4 18. Nama
Mineral : Pirit Rumus kimia :
FeS2 Berat Jenis (BD) : 4,7 Sistim
Kristal : kubik Belahan :
tidak ada Warna : kuning terang
muda Goresan : hitam kehijauan
Kekerasan : 6-6,5 19. Nama
Mineral : Manganit Rumus
kimia : MnO(OH) Berat Jenis
(BD) : 2,71 Sistim Kristal :
monoklin Belahan : sempurna
Warna : abu-abu gelap sampai
hitam Goresan : coklet kemerahan
sampai hitam Kekerasan : 4 20. Nama
Mineral : Kalsit Rumus kimia :
CaCO3 Berat Jenis (BD) : 2,85 Sistim
Kristal : heksagonal
Belahan : sempurna
Warna : bening atau putih
Goresan : putih
Kekerasan : 3 21. Nama
Mineral : Dolomit Rumus
kimia : CaMg(CO3)2 Berat Jenis
(BD) : 4,50 Sistim Kristal :
heksagonal Belahan : sempurna
Warna : bening atau putih
sempurna krem Goresan : putih
Kekerasan : 2,85 22. Nama
Mineral : Olivin Rumus kimia :
(Mg,Fe)2(SiO4) Berat Jenis (BD) : 3,5-4,3
Sistim Kristal : ortorombik
Belahan : tidak ada
Warna : hijau kekuningan sampai
keabu-abuan Goresan :
Kekerasan : 6,5-7 23. Nama
Mineral : Serpentin Rumus
kimia : Mg6(Si4O10)(OH)8 Berat Jenis
(BD) : 2,7-2,8 Sistim Kristal :
monoklin Belahan : idak ada
Warna : sering bervariasi
memperlihatkan penggantian dalam lebih terang dan
lebih gelap Goresan :-
Kekerasan : 3-5, selalu 4 24. Nama
Mineral : Biotit Rumus kimia :
K(Mg,Fe)3(AlSi3O10)(OH)2 Berat Jenis (BD) :
K(Mg,Fe)3(AlSi3O10)(OH)2 Sistim Kristal :
monoklin Belahan : sempurna
Warna : hijau,coklat, hitam
Goresan :-
Kekerasan : 2,5-3 25. Nama
Mineral : Kuarsa Rumus kimia :
SiO2 Berat Jenis (BD) : 2,65 Sistim
Kristal : heksagonal
Belahan : tidak ada
Warna : bening atau putih
Goresan :-
Kekerasan :7
Chemical
HgS
Formula
Streak Red
Hardness 2 - 2.5
3D Crystal Atlas
(Click for animated model)
Cleavage 1,3
Fracture Uneven
Popularity (1-4) 2
Prevalence (1-
3
3)
Demand (1-3) 1