Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang menginfeksi sel dan sistem imun.

Infeksi virus berakibat pada kerusakan progresif dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan
defisiensi kekebalan tubuh.

Taksonomi
Kingdom : Virus
Familia : Retroviridae
Subfamilia : Orthoretrovirinae
Genus : Lentivirus
Spesies : Human immunodeficiency virus 1
Spesies : Human immunodeficiency virus 2

Struktur dan Karakteristik HIV

Virus ini memiliki dua jenis serotipe, yaitu HIV-1 dan HIV-2. HIV 1 adalah virus HIV yang
paling infektif, memiliki virulensi yang lebih tinggi, dan merupakan penyebab infeksi HIV global.
HIV-2 adalah virus yang memiliki infektifitas dan virulensi yang lebih rendah dan ditemukan
terutama di Afrika barat.
Retrovirus merupakan virus yang memiliki virion sferis berdiameter 80-100 nm dan memiliki inti
silindris. Genom pada retrovirus berupa Ribonucleic Acid (RNA) untai tunggal. Retrovirus memiliki
suatu enzim reverse transcriptase yang berfungsi mengubah RNA virus menjadi Deoxyribonucleic
Acid (DNA) pada saat menginfeksi sel
HIV memiliki struktur dasar berupa partkel inti (core), protein matriks, dan selubung virus
(envelope) yang merupakan pembentuk membran sel host. Selubung virus tersusun atas dua lapis
lemak dan beberapa protein yang tertanam pada selubung virus, protein membentuk struktur paku
yang terdiri dari glikoprotein 120 (gp120) yang berada dibagian luar membran virus, dan
glikoprotein 41 (gp41) yang menembus membran virus. Glikoprotein luar berfungsi untuk perlekatan
dengan reseptor sel inang saat proses infeksi dan glikoprotein transmembran sangat diperlukan untuk
proses fusi. Protein matriks HIV terdiri dari protein p17 dan terletak antara selubung dan inti,
sedangkan inti virus terdiri dari protein p24 yang mengelilingi dua untai tunggal RNA HIV dan
enzim yang diperlukan untuk replikasi HIV, seperti reverse transcriptase, protease, ribonuklease, dan
integrase.

Daur Hidu HIV


1. Virus bebas
Proses infeksi HIV pada sel manusia
diawali dengan pengikatan the knob
(protein permukaan dan bagian luar virus)
protein pada reseptor sel inang CD4
(Cluster of Differentiation)
2. Pengikatan dan pemaduan
The knob mengandung delapan
belas residu asam amino sistein. Residu
asam amino ini dapat membentuk ikatan
disulfida dengan sel inang, sehingga dapat
membentuk ikatan yang sangat kuat antara
HIV dengan sel inang. Selanjutnya trans
membran protein (TM) menetrasi
(penetrates) sel membran inang
3. Infeksi
proses selanjutnya terjadi membran fusi di antara keduanya, keadaan ini membuka jalan inti virus
masuk ke dalam sel. Setelah inti virus masuk ke dalam sel, maka proses produksi DNA dari RNA
viral dimulai.

4. Reverse transcription
Nucleocapsid (NC) protein harus dirubah (dipecah) untuk memberikan akses kepada
RNA virus dengan reverse transcriptase (RT) enzim. Langkah selanjutnya enzim reverse
transcriptase mengkatalis terjadinya polimerisasi deoksinukleotida pada cetakan RNA,
dan menghasilkan single strand DNA, setelah sintesis terjadi secara lengkap dihasilkan
DNA strand lengkap (double strand DNA) yang kemudian ditransportasikan menuju inti
sel inang.

5. Penyatuan
Pada saat ini enzim integrase (IN) juga ditransportasikan ke dalam inti sel inang, untuk
membantu memasukkan (mengintegrasikan) DNA viral ke dalam DNA sel inang. Hasil
akhir dari integrasi DNA viral dengan DNA sel inang disebut dengan provirus
6. Transcription
Tahap ini virus mengambil alih perlengkapan metabolik sel bakteri dikarenakan DNA sel
inang sudah hancur atau rusak. Virus mengendalikan pembentukan protein dan
komponen-komponen tubuh virus baru dengan menggunakan bahan yang tersedia dalam
sitoplasma sel inang.
7. Perakitan
pembentukan bagian-bagian tubuh virus baru.

8. Lisis

Penyebab yang ditimbulkan oleh HIV

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang menginfeksi sel dan sistem imun.
Infeksi virus berakibat pada kerusakan progresif dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan
defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika tidak bisa lagi memenuhi
perannya dalam memerangi infeksi dan penyakit. Infeksi yang terkait dengan HIV dikenal sebagai
infeksi oportunistik, karena mereka mengambil keuntungan dari sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Tidak seperti virus lain, HIV akan diderita seumur hidup.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala atau penyakit yang
disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV yang termasuk famili
retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV
Struktur dan Karakteristik Coxsackie Virus

• Terbagi dalam 2 grup yaitu grup a terdiri dari 23 serotipe dan grup B terdiri dari 6 serotipe.
• Virus ini dinamakan Coxsakie karena pertama kali ditemukan dari seorang pasien yang berasal
dari kota Coxsakie New York.
• diameter sekitar 30 nm
• (positive strand RNA) sebagai genomnya
• reverse transcriptase, protease, ribonuklease, dan integrase
• family of nonenveloped

Mekanisme Replikasi Coxsackie Virus


• Penempelan virus pada reseptor yang ada pada sel inang.
• Molekul DNA untai-tunggal kemudian disintesis dengan menggunakan molekul RNA sebagai
cetakan. Sintesis DNA untai-tunggal ini dilakukan oleh enzim transcriptase balik. Enzim yang
sama kemudian mengubah molekul DNA untai tunggal menjadi molekul untai-ganda linear.
• Molekul DNA untai-ganda yang terbentuk kemudian diintegrasikan ke dalam kromosom sel
inanh oleh aktivitas enzim integrase. Dalam keadaan demikian virus disebut sebagai provirus
karena genom virus HIV adalah RNA, bukan DNA.
• Setelah DNA untai-ganda diintegrasikan, selanjutnya dilakukan sintesis RNA virus dengan
menggunakan aktivitas RNA polymerase yang dimiliki oleh sel inang. Sintesis RNA virus
dilakukan dengan menggunakan cetakan DNA provirus. RNA virus yang disentesis berfungsi
sebagai sumber informasi untuk sintesis protein structural virus dan enzim sekaligus sebagai
genom virus.
• Genom RNA virus yang terbentuk selanjutnya dibungkus oleh protein selubung yang terdiri atas
dua lapis yaitu protein utama (core protein) dan protein cangkang (shell protein).
• Partikel virus yang terbentuk selanjutnya menembus membrane plasma sel inang sehingga
memperoleh selubung lemak.
• Penyebab kaki, tangan dan mulut (KTM) yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah
coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat
atau ada komplikasi sampai
• Komplikasi penyakit ini adalah :
• - Meningitis (radang selaput otak) yang aseptik)
• - Ensefalitis (radang otak)
• - Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis)

Anonim, 2005, Siklus Hidup HIV, www.i-base.info/itpc/Indonesian/spirita/docs/Lembaran-


Informasi/LI415.pdf , diakses tanggal 22 Mei 2018
Ramaiah, Savitri, 2000, All You Wanted To Know About HIV and AIDS, Sterling Publisher Pvt. Ltd., New
Delhi

You might also like