LAPORAN KEJADIAN KRITIKAL

(CRITICAL INCIDENT REPORT)

Nur Azizah Faelasufah

NIM P1337420918099

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
SEMARANG
2018
 LAPORAN KEJADIAN KRITIKAL (CRITICAL INCIDENT REPORT)

1. KONTEKS / KEJADIAN
Pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2018, saya mengelola pasien dengan nama
Nn. S usia 17 tahun dengan Alamat di Semarang. Pasien masuk RS pada
tanggal 23 Agustus 2018 pukul 10.18 WIB dengan keluhan kejang, sesak nafas
dan batuk-batuk 1 minggu. Kemudian di lakukan pemeriksaan Rontgen
Thorax, Laboratorium dan dipindahkan ke ruang Mawar RSUD Tugurejo.
Pasien sudah dilakukan tes BTA ternyata hasilnya positif. Pasien sudah
ditempatkan di ruang isolasi ataupun secara kohorting bersama pasien dengan
penyakit sama, namun yang disayangkan masih banyak keluarga pasien dan
pengunjung tidak memakai APD yang seharusnya dipakai untuk masuk ke
ruangan tersebut.

2. PIKIRAN, PERASAAN DAN KEPRIHATINAN

Seharusnya setelah mengetahui riwayat penyakit, semua pengunjung dan
keluarga pasien harus memakai APD, seperti masker. Walaupun saat ini pasien
sedang tidak batuk – batuk, tetapi pasien menderita TB paru dan hasil BTA
menunjukan positif. Seharusnya petugas lebih tegas dalam mengingatkan
penggunaan APD pada pengunjung dan keluarga pasien walau pun sudah
ditempel poster wajib memakai masker pada pintu masuk keruangan infeksius.
Selain itu pasien dan keluarga yang merawat juga tidak menggunakan masker
karena beranggapan bahwa sekarang pasien sudah tidak batuk. Hal tersebut
sangat menimbulkan keprihatinan karena pasien dan pengunjung lain yang
tidak mengetahui, bisa saja tertular virus TBC. Selain itu fenomena tersebut
bisa meningkatkan HAIs.
3. MANFAAT
Jika pengunjung memakai APD yang harus di pakai untuk masuk ke ruangan
infeksius maka penularan TBC dapat dicegah. Sehingga angka kejadian HAIs
bisa menurun.

4. IMPLIKASI PADA DIRI

Sekarang saya menjadi lebih berhati – hati, selalu gunakan APD khususnya
masker.

5. IMPLIKASI KEPERAWATAN
Diharapkan semua tenaga kesehatan khususnya perawat lebih tegas lagi dalam
memakai APD yang wajib digunakan untuk masuk ke ruang infeksius
khususnya pengunjung dan keluarga pasien.