Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016

ANALISIS EDUKASI DAN PEMBERIAN TABLET ZAT BESI DENGAN


KEJADIAN ANEMIA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III

Noor Azizah1),
1
STIKES Muhammadiyah Kudus (penulis 1)
email: noorazizah@stikesmuhkudus.ac.id

Abstract
The result of basic health research 2013 shows that the prevalence of anemia was 37.1%. This total
has increased than the result of basic health research in 2007 with the anemia prevalence was
33.8% 8 Pregnant women who are anemic may result in death of the fetus in the womb, abortion,
birth defects, low birth weight, anemia in infants who are born, it causes morbidity and mother
mortality and perinatal mortality was significantly higher. This study aims to determine the
education information communication and the giving of Fe tablets with anemia. The design of this
study was cross-sectional, 48 pregnant woman in third trimester as the sample. The result of
Education Information communication research that given to midwife about 60.42% Fe tablets are
not given the right information and education about the tablet Fe 39.58% are given the right
information and education. Giving 90 Fe during pregnancy, 68,8% has not been fulfilled and
31.3% already fulfilled 90 tablets. The incidence of medium anemia was 62.5% and light anemia
37.5%. There is a relationship between the education information communication about the tablet
Fe and the anemia of third trimester pregnant women (p value 0.003), there is a relationship
between the giving Fe tablet minimum 90 and the anemia of third trimester pregnant women
(0.0001). Suggested for the medical professional to give the comprehensive education information
communication about the Fe tablet so it can reduce the incidence of anemia.

Keywords: Education Information Communication, Fe Tablet, Anemia

1. PENDAHULUAN kesehatan ibu hamil normal dan


Kehamilan melibatkan mendeteksi ibu dengan kehamilan
perubahan fisik maupun emosional normal. (saifuddin, 2002).
dari ibu serta perubahan social dalam Pelayanan antenatal
keluarga. Pada umumnya kehamilan berkualitas berdasarkan standar
berkembang dengan normal dan pelayanan yang telah ditetapkan
menghasilkan kelahiran bayi sehat dapat mendeteksi komplikasi dalam
cukup bulan melalui jalan lahir, kehamilan. Pelayanan antenatal
namun kadang-kadang tidak sesuai merupakan salah satu penerapan
dengan yang diharapkan. Sulit peran dan fungsi bidan sebagai
diketahui sebelumnya bahwa pelaksana. Kompetensi bidan
kehamilan akan mengalami masalah. meliputi pendidikan, pengetahuan
System penilaian risiko tidak dapat dan ketrampilan harus dimiliki oleh
memprediksi apakah ibu hamil akan bidan dalam melaksanakan praktik
bermasalah selama kehamilannya. kebidanan secara aman dan
Oleh karena itu pelayanan/asuhan bertanggung jawab pada berbagai
antenatal merupakan cara penting tatanan pelayanan kesehatan 9Ikatan
untuk memonitor dan mendukung Bidan Indonesia, 2006)

249
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016

Hasil penelitian Wundhasary sebaiknya dilakukan paling sedikit 4


(2012) pelayanan antenatal care (empat) kali selama kehamilan yaitu
kurang 42,5%, kemampuan 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada
pelayanan antenatal care trimester 2 dan 2 kali pada trimester
dikategorikan cukup 57.5%, 3(WHO, 2000).
hubungan interpersonal antara Bidan sebagai ujung tombak
petugas kesehatan dengan ibu hamil dalam upaya penurunan angka
dikategorikan cukup 97,8% dan kematian dan kesakitan ibu. Untuk itu
fasilitas peralatan antenatal care bidan harus mampu dan terampil
dikategorikan baik. Pelayanan dalam memberikan pelayanan sesuai
antenatal adalah pelayanan kesehatan dengan standar yang ditetapkan karena
oleh tenaga kesehatan untuk ibu bidan dituntut untuk memberikan
selama masa kehamilannya, yang pelayanan sesuai dengan
dilaksanakan sesuai dengan Standar profesionalismenya (Depkes RI,
Pelayanan Kebidanan (SPK). 2001). Sesuai dengan peran seorang
Kunjungan pelayanan antenatal bidan yaitu sebagai
pelaksana pelayanan kebidanan adalah mengenali secara dini adanya
yang kegiatnnya meliputi antenatal ketidaknormalan atau komplikasi yang
care, bidan diharapkan dapat mungkin terjadi selama hamil,
melaksanakan dan menerapkan asuhan termasuk riwayat penyakit secara
kebidanan sesuai dengan standar yang umum, kebidanan dan pembedahan.
telah ditetapkan. Pelayanan antenatal Semakin banyak ditemukan faktor
sendiri sangat penting karena dapat risiko maka semakin tinggi risiko
memberikan gambaran-gambaran kehamilannya. Semakin cepat diketahui
kepada ibu hamil tentang keadaan adanya risiko tinggi semakin cepat
kesehatannya dan janin dalam akan mendapatkan penanganan
kandungannya. Pengawasan antenatal semestinya.(Meilani, 2009).
memberikan manfaat dengan Kompetensi bidan yang ketiga yaitu
ditemukannya berbagai kelainan yang asuhan antenatal bermutu tinggi untuk
menyertai kehamilan secara dini, mengoptimalkan kesehatan selama
sehingga dapat diperhitungkan dan kehamilan yang meliputi: deteksi dini,
dipersiapkan langkah-langkah dalam pengobatan atau rujukan dari
pertolongan persalinan (Saifuddin, komplikasi tertentu.
2001) Di Indonesia prevalensi anemia
Hasil penelitian Wijayanti pada kehamilan masih tinggi yaitu
(2011) 64.1% responden menerapkan sekitar 40,1%. Lautan J dkk (2001)
standar pelayanan kehamilan, melaporkan dari 31 orang wanita hamil
responden yang melakukan kunjungan pada trimester II didapati 23 (74%)
K4 sebanyak 69,2%, ada pengaruh menderita anemia, dan 13 (42%)
antara penerapan standar pelayanan menderita kekurangan besi (SKRT,
kehamilan dengan kunjungan ibu 2007: 3). Program suplementasi tablet
hamil. besi di Indonesia telah berlangsung
Kehamilan risiko tinggi dapat hampir 20 tahun lamanya, namun
dideteksi apabila ibu hamil melakukan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013
pemeriksaan antenatal secara rutin. diketahui bahwa pre valensi anemia
Salah satu tujuan asuhan antenatal sebesar 37,1%. Angka ini mengalami

250
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016

peningkatan dibandingkan hasil Random Sampling Yaitu 48 orang.


Riskesdas di tahun 2007 dengan Analisis data meliputi univariat dan
prevalensi anemia sebesar 33,8%8 bivariat dengan menggunakan chi
(Riskesdas, 2013: 2). Kabupaten kudus square
sendiri pada tahun 2013, dari jumlah
ibu hamil sebanyak 17.485 bumil yang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
mendapatkan Fe-1 sebanyak 17,398 Tabel 1. Distribusi Karakteristik
(99,6%) dan Fe-3 sebanyak 16,602 Responden
(95,0%) (DKK Kudus, 2013).
Dari hasil jurnal penelitian No Karakteristik Jumla Persent
tentang tablet fe oleh Hatta H dkk Responden h ase (%)
(2014) melaporkan bahwa tidak adanya 1 Paritas
sumber dana untuk pengadaan tablet Primi gravida 18 37,5
besi, program standar belum sesuai, Multigravida 29 60,5
Fanny L dkk (2011) melaporkan bahwa Grandemultig 1 2,1
tidak ada pengaruh pemberian tablet fe ravida
dengan status antara kadar Hb awal dan 2 Frekuensi
Hb akhir (p=0,563) > (p=0.05) yang ANC
membuktikan bahwa terjadi perubahan 1 kali 1 2,1
distribusi penderita anemia setelah 2-3 kali 7 1,.6
dilakukan pemberian tablet fe pada ibu 4 kali 32 66,7
hamil, Brough L dkk (2010) >4 kali 8 16,7
melaporkan bahwa tidak ada perbedaan Sumber : Data Primer
mengenai umur, tinggi badan, berat
badan, dan paritas mengenai pemberian Berdasarkan tabel 1. jumlah paritas
tablet fe. sebagian besar multigravida 29 orang
Tujuan Penelitian ini adalah (60.5%). Frekuensi untuk melakukan
untuk mengetahui Komunikasi pemeriksaan antenatal sebagian besar 4
Informasi edukasi tentang tablet fe dan kali 32 orang (66.7%)
pemberian tablet fe dengan anemia. Tabel 2.
Dengan mengetahui hal tersebut akan Pelayanan antenatal standar 7 T
memberikan informasi kinerja bidan No Variabel Jumla Persenta
dalam melakukan pelayanan antenatal. h se (%)
1 Timbang Berat
2. METODE PENELITIAN Badan
Penelitian ini merupakan Ya 48 100
penelitian deskriptif analitik dengan 2 Mengukur
rancangan cross sectional. Penelitian Tekanan Darah
dilakukan di STIKES Muhammadiyah Ya 48 100
Kudus pada kegiatan pemeriksaan 3 Mengukur
kehamilan gratis di bulan Juni 2015. Tinggi Fundus
Pengumpulan data menggunakan Uteri dengan
kuesioner dan pemeriksaan hemoglobin Pita Ukur 48 100
dengan menggunakan metode Hb Sahli. Ya
Teknik sampling yang digunakan 4 Pemberian
dalam penelitian ini adalah Simple Imunisasi TT

251
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016

Lengkap 36 25 Tabel 4 Tabulasi Silang Pemberian


Tidak Lengkap 12 75 Fe dengan kejadian Anemia
5 Pemberian
Tablet Besi Anemia Jumla P
minimal 90 Pemberia Ringa Sedan h
tablet n 90 n g v
Terpenuhi 15 31,3 Tablet Fe a
Belum 33 68,8 Terpenuhi 13 2 15 l
Terpenuhi 100.0 u
6 Tes Terhadap 86,7% 13,3% e
%
Penyakit Belum 5 28 33 0
Menular Terpenuhi .
100.0
Seksual 15,2% 84,8% 0
Ya 16 33,3 %
0
Tidak 32 66,7 Jumlah 18 30 48 0
7 Temu Wicara 100.0 1
37,5% 62,5%
dalam Rangka %
Persiapan
Rujukan
Ya 31 64,6 Berdasarkan tabel 4. Pemberian Fe yang
Tidak 17 35,4 belum terpenuhi 90 tablet 33 orang pada
Sumber : Data Primer ibu hamil kejadian anemia ringan 15.2%,
ibu hamil dengan anemia sedang 84.8%.
Berdasarkan tabel 2 pelayanan antenatal Ada hubungan antara pemberian 90 tablet
Pemberian tablet besi minimal 90 tablet fe dengan kejadian anemi pada ibu hamil
selama hamil sebanyak 68.8% belum (0.0001 < 0.05)
terpenuhi dan 31.3% sudah terpenuhi 90
tablet Tabel 5 Komunikasi, Informasi dan
Edukasi tentang tablet Fe dengan Anemia
Tabel 3 Distribusi Kejadian
Anemia pada ibu hamil trimester Anemia Jumlah P
ketiga KIE Ringa Sedan val
No Variabe Jumla Persentas tablet n g ue
l h e (%) FE 0.0
1 Ringan 18 37,5 Tidak 6 23 29 03
20.7% 79.3% 100.0%
2 Sedang 30 62,5 12 7 19
Jumla 48 100 Ya
63.2% 36.8% 100.0%
h Jumla 18 30 48
h
Berdasarkan tabel 3. Anemia pada ibu 37.5% 62.5% 100.0%
hamil trimester ketiga, sebagian besar
kejadian ibu hamil dengan anemia sedang
30 orang (62.5%) dan ibu hamil dengan Komunikasi Informasi Edukasi tentang
anemia ringan dengan anemia ringan 18 tablet fe sebanyak 29 orang (60.42%)
orang (37.5%) tidak diberikan Informasi dan edukasi
yang benar tentang tablet fe dan sebanyak

252
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016

19 orang (39.58%) diberikan informasi mguntuk RBC ekspansi. 300 mg untuk


dan edukasi yang benar. Ada hubungan janin dan plasenta dan sisanya untuk
yang sifnificant antara komunikasi membesarnya rahim. Sebagai hasil dari
informasi edukasi tentang fe dengan amenore ada penghematan sekitar 150 mg
kejadian anemia pada ibu hamil trimester zat besi dan karena itu, sekitar 850 mg zat
III (p = 0.003) besi tambahan diperlukan selama
Anemia fisiologis terjadi pada kehamilan. Diet saja tidak dapat
kehamilan karena volume plasma menyediakan besi tambahan dan cadangan
meningkat lebih cepat dari massa sel yang memiliki sekitar 500 mg zat besi
darah merah. Anemia kehamilan bisa habis. Tapi jika cadangan sudah
didefinisikan sebagai hemoglobin dan kekurangan, kekurangan zat besi
hematokrit lebih rendah dari 11% dan memanifestasikan anemia. (Milman,
33% pada trimester pertama, 10,5% dan 1999).
32% pada trimester kedua, dan 11% dan Efek anemia pada ibu. Anemia ringan
33% trimester ketiga. Peningkatan zat besi mungkin tidak memiliki efek pada
60mg/hari dianjurkan pada trimester kehamilan dan persalinan kecuali pada ibu
kedua dan ketiga karena rata-rata diet yang mempunyai cadangan besi yang
tidak bisa memenuhi kebutuhan zat besi kurang sehingga akan memperparah
pada kehamilan. Anemia defisiensi zat anemia pada kehamilan berikutnya.
besi merupakan 75% dari semua anemia Anemia sedang akan menyebabkan
kehamilan. Dianjurkan melakukan kelemahan, kekurangan energy, kelelahan
skrining dan mengobati anemia untuk dan kinerja yang buruk. Anemia berat
mempertahankan simpanan zat besi pada terkait dengan kemiskinan, palpitasi,
ibu yang bermanfaat untuk zat besi tachycardia, sesak nafas, peningkatan
neonatal (Horowitz, 2013) curah jantung yang menyebabkan
Factor yang terkait dengan anemia decompensasi jantung dan gagal jantung.
selama kehamilan yaitu paritas, merokok, Persalinan premature 28.2%, pre-
penggunaan opium dan tidak eklampsia 31,2% dan sepsis terkait
menggunakan suplemen zat besi. dengan anemia (Sharma, 2003). Efek
Multiparitas mempunyai hubungan janin terlepas dari cadangan ibu, janin
konsentrasi hemoglobin yang rendah pada masih memperoleh zat besi dari transferin
trimester kedua dan trimester ketiga ibu dari placenta dan cenderung menurun
(Mirzaie, 2010) akibat cadangan ibu yang menipis
Menurut World Health sehingga terjadi premature, small for
Organization, 56% dari semua perempuan gestation age babies dan kematian
yang hidup dinegara berkembang perinatal (Sharma, 2003).
mengalami anemia.(2) menurut WHO Hasil penelitian menunjukkan bahwa
anemia pada ibu hamil hemoglobin prevalensi anemia ibu hamil sebesar 41%
dibawah 11gr/dl dan dibawah 7 anemia di mana umumnya anemia ringan dan
berat. Definisi dari The Center for Disease sedang (54,9% dan 43,9%). Pola makan
Control and Prevention (1990) anemia ibu hamil pada umumnya nasi, ikan, dan
kurang dari 11gr/dl pada trimester sayur-sayuran secukupnya. Sayuran dan
pertama dan ketiga dan kurang dari 10.5 buah sangat jarang dikonsumsi dan hanya
gr/dl pada trimester kedua. Sekitar 1000 3-6 kali seminggu. Asupan energi dan
mg zat besi yang diperlukan selama protein hanya 59% dan 72% AKG (angka
kehamilan. (Milman,1999) 500-600 kecukupan gizi) atau 1300 kcal dan 48 gr.

253
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016

Umumnya vitamin hanya dikonsumsi berpendidikan SMP dan 6 responden (9%)


sekitar 40% AKG kecuali untuk vitamin A berpendidikan SD. Tingkat pendidikan
(76%, 605 RE), asam folat (195%, 1170 yang rendah ini memungkinkan
ug), dan Vitamin B12 (142%, 3,7 ug). kemampuan mereka dalam menerima
Analisis multivariat menunjukkan lama informasi kesehatan menjadi berkurang,
sekolah, status gizi lingkar lengan atas sehingga menyebabkan pengetahuan
(LILA), konsumsi tablet besi, asupan mereka tentang tablet Fe juga rendah. Hal
vitamin C dan B6 berhubungan bermakna tersebut sebagaimana dikemukakan oleh
dengan kadar hemoglobin ibu hamil (p = Sadiman (2002) yang mengemukakan
0,001; R2 = 0,24). Disimpulkan bahwa bahwa, status pendidikan mempengaruhi
kadar hemoglobin ibu hamil berhubungan kesempatan memperoleh informasi
dengan pendidikan, status gizi, konsumsi mengenai penatalaksanaan penyakit.
tablet besi dan pola konsumsi. Diharapkan Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan
perbaikan pola konsumsi dapat dijadikan atau usaha untuk menyampaikan pesan
program dalam mencegah terjadinya kesehatan kepada individu atau kelompok
anemia pada ibu hamil (Fatimah, 2011). dimana diharapkan kelompok atau
Hasil penelitian menunjukkan adanya individu dapat memperoleh pengetahuan
hubungan yang bermakna antara kadar tentang kesehatan (Notoatmodjo, 2007).
hemoglobin ibu hamil trimester ketiga Pendidikan kesehatan tentang table Fe
dengan berat badan bayi lahir dengan arah yang dilakukan peneliti terhadap
hubungan negative (p 0.025) dan tidak ada responden meliputi pengertian tentang
hubungan yang bermakna antara kadar tablet Fe, fungsi tablet Fe, akibat
hemoglobin ibu hamil pada trimester kekurangan tablet Fe, proses penyerapan
ketiga (p 0.248) dengan panjang badan tablet Fe dalam tubuh, efek samping terapi
lahir dan lingkar kepala (p 0.123) (Putri, tablet Fe, sumber makanan yang
2014) mengandung zat besi, dan dosis tablet Fe
pada ibu hamil. Pemberian informasi
Komunikasi Informasi dan Edukasi informasi dari peneliti kepada responden
Tingkat pengetahuan responden berdampak pada peningkatan pengetahuan
sebelum pemberian pendidikan kesehatan responden khususnya tentang table Fe.
banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor Ibu-ibu hamil yang menjadi responden
individu responden, seperti tingkat bertambah pengetahuanya tentang tablet
pendidikan, pengalaman, dan faktor Fe, yang pada waktu sebelum diberi
pengaruh dari orang lain. Tingkat pendidikan kesehatan mereka ada yang
pendidikan responden menunjukkan tidak mengenal apa itu tablet Fe. Hasil
sebagian besar responden memiliki tingkat penelitian yaitu terdapat pengaruh
pendidikan yang baik yaitu SMA dan PT. pendidikan kesehatan terhadap
Tingkat pendidikan responden pengetahuan tentang tablet Fe. Ada
berhubungan dengan kemampuan pengaruh pendidikan kesehatan dan SMS
responden dalam menerima dan reminder terhadap kepatuhan ibu hamil
memahami informasi tentang tablet Fe. dalam mengkonsumsi tablet besi pada
Semakin baik tingkat pendidikan kelompok intervensi dibandingkan dengan
responden maka semakin baik pula kelompok control dengan nilai p 0.009.
kemampuannya dalam menerima suatu dan tidak ada perbedaan yang bermakna
informasi kesehatan. Dalam penelitian ini kepatuhan ibu hamil dalam
juga terdapat 15 responden (22%) mengkonsumsi tablet fe sebelum dan

254
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016

sesudah dilakukannya pendidikan tablet besi dengan cara meningkatkan


kesehatan pada kelompok kontro dengan bioaviabilitasnya.
nilai p value 0.0083 (Astuti, 2010).
Peningkatan informasi responden 4. SIMPULAN
tentang tablet Fe, berdampak pada a. Ada hubungan antara pemberian
peningkatan pengetahuan responden 90 tablet fe dengan kejadian anemi
tentang tablet Fe. Setelah mereka pada ibu hamil nilai p value
memahami tentang tablet Fe, maka 0.0001 < 0.05
responden akan melakukan evaluasi pada b. Ada hubungan yang sifnificant
perilaku mereka dalam mengkonsumsi antara komunikasi informasi
tablet Fe. Ketika mereka merasa bahwa edukasi tentang fe dengan kejadian
perilaku mereka kurang tepat, maka anemia pada ibu hamil trimester
mereka akan memilih perilakuperilaku III p value 0.003 < 0.05
yang lebih baik, sehingga meningkatkan
sikap mereka terhadap konsumsi table Fe. 5. REFERENSI
Hal tersebut sebagaimana pendapat Niven Astuti, Esthi Widi. 2012. Pengaruh
(2002) yang menyatakan bahwa Pendidikan Kesehatan terhadap perubahan
perubahan sikap meliputi tahap pertama pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dalam
yaitu unfreezing, yaitu ketika responden mengkonsumsi tablet fe (Ferrum) Di
menyadari bahwa tindakannya selama ini rumah bersalin Sri Lumintu Surakarta.
kurang tepat tentang tablet Fe. Tahap Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas
kedua yaitu changing (perubahan) yaitu Muhammadiyah Surakarta
setelah terumah bersalinukanya kesadaran
responden tentang tindakannya selama ini, Departemen Kesehatan RI. Pedoman
maka terumah bersalinentuk sikap baru (2007) Pelayanan Antenatal. Jakarta:
tentang konsumsi tablet Fe. Perubahan Departemen Kesehatan
sikap ini dipengaruhi oleh pengetahuan
yang diterima ibu serta pengaruh dari Fatimah St. Bahar Burhanuddin 2011.
lingkungan sekitar baik informasi maupun Pola Konsumsi dan Kadar Hemoglobin
pengaruh orang lain. Tahap ketiga yaitu pada Ibu Hamil Di Kabupaten Maros
refreezing, tahap ini responden Sulawesi Selatan. Makara Kesehatan Vol.
mengevaluasi sikapnya terhadap 15. No.1 Juni. Hal 31-36
penatalaksanaan konsumsi tablet Fe. Hasil
penelitian yaitu terdapat pengaruh Horowitz, KM. Ingardia CJ. 2013.
pendidikan kesehatan terhadap Anemia in pregnancy. Clinics in
peningkatan sikap ibu hamil dalam Laboratory Medicine. Volume 33. Issue 2,
mengkonsumsi tablet Fe. June 2013. Page 281-291
Berdasarkan penelitian senanayake
(2010) yang dilakukan di sri lanka sebuah Indian Council of Medical Research.
pendidikan kesehatan yang sederhana Evaluation of the National Nutritional
dapat meningkatkan efektifitas pemberian Anaemia Prophylaxis Programme. Task
suplemen besi pada populasi tersebut. Ada Force Study. New Delhi: ICMR, 1989.
perbedaan yang signifikan antara dua
kelompok dalam waktu 34 minggu dan Manuaba, IBG (1998). Ilmu Kebidanan,
pada kelompok studi telah menggunakan Penyakit kandungan dan Keluarga

255
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016

Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC.


Jakarta World Health Organisation .The
prevalence of anemia in pregnancy, WHO
Meilani, N. 2009. Kebidanan Komunitas. Tehnical reports (1992-1993 16. Centers
Yogyakarta. Fitramaya for disease Control ,Criteria for anemia in
children and childbearing aged women
Milman N, Bergholt T ,Byg K.E,Erikson .MMWR 1989;38:400-4
L,Gradual N.Iron status and balance
during pregnancy .A critical reappraisal of World Health Organization .The
iron supplementation .Acta Obstet prevalence of anemia in women: A
Gynaecol Scand 1999:78 749- 57 Tabulation of Available Information;
second edition .Geneva: WHO, 1992.
Mirzaie, Fatimah MD. Eftekhari, Nahid (WHO/MCH/MSM/92.2).
MD. 2010.Iranian Journal of Reproductive
Medicine Vol.8. No.2 pp 66-69 Wundhasary, D (2012) Analisis Mutu
Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas
Putri Ulfa R, 2014. Hubungan antara Wonrely Kabupaten Maluku Barat daya
Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Pada Provinsi Maluku. Fakultas universitas
Trimester Ketiga dengan Antropometri masyarakat, universitas hasanudin
Bayi baru lahir di RSPAD Gatot Soebroto (Internet) (Diakses 2013, Juli 1).
DITKESAD. Skripsi. Universitas islam Available from
Negeri Syarih Hidayatullah Jakarta. http://repository.unhas.ac.id

Senanayake, HM. Premaratne, 2010.


Simpel educational intervention will
improve the efficacy of routine antenatal
iron supplementation. J Obstet Gynaecol
Res. Jun;36(3):646-50. doi:
10.1111/j.1447-0756.2010.01197.x

Sharma J.B. Nutritional anemia during


pregnancy in non industrial countries,
Progress in Obst. & Gynae (Studd)2003,
vol -15,103-122.

WHO. 2003. Maternal Mortalityi in 2000.


Departement Of reproductive Health and
Research

Wijayanti, T (2011). Analisis Pengaruh


Penerapan Standart Pelayanan Kehamilan
Terhadap Kunjungan Ibu Hamil Di
Puskesmas Gemolong Sragen . Jurnal
Kebidanan. Vol. V No. 02 Desember
2013. http://Journal.
Akbideub.ac.id/index.php/jkeb

256

You might also like