Professional Documents
Culture Documents
Resume Alat-Alat Berat A. Rumusan Perhitungan Produksi
Resume Alat-Alat Berat A. Rumusan Perhitungan Produksi
1. Prima 100 - 90
2. Baik 90 - 80
3. Cukup 80 - 70
4. Sedang 70 - 60
KONDISI MEDAN
KLASIFIKASI
KONDISI KRITERIA
LAPANGAN
- Lapangan datar, kering
IDEAL - Jalan hantar lurus, keras/aspal, datar
- Ruang gerak luas
- Lingkungan bebas
- Lapangan datar lembab
- Jalan hantar lurus, bergelombang, perkerasan,
RINGAN kering (alam) lembab
- Ruang gerak luas
- Lingkungan bebas
- Lapangan kering bergelombang
- Jalan hantar tidak lurus, bergelombang,
SEDANG tanpa perkerasan (alam) lembab.
- Ruang gerak luas
- Lingkungan bebas
- Lapangan bergelombang dan becek
- Jalan hantar berbelok-belok tajam dan bergelom-
BERAT bang tidak terawatt (alam) dan becek
- Ruang gerak sempit
- Lingkungan terbatas.
Disamping penilaian atas kondisi medan perlu pula diketahui besarnya angka
ROLLING RESISTANCE dan KOEFISIEN TRAKSI di medan bersangkutan
dengan cara penyesuaian dengan STANDAR INDUSTRI FAKTOR ROLLING
RESISTANCE & KOEFISIEN TRAKSI seperti yang tampil pada table berikut ini.
3. Cukup Pendidikan
a. Formal : S 1 – Teknik
b. Informal : 1. Engineering Management 0,85
2. Construktion Management
3. ……………………………
Pengalaman : 1. Proyek : ……….
Nilai : 0,25 M
2. Proyek : ………..
Nilai : 0-,50 M
4. Sedang Pendidikan :
a. Formal : SM – Teknik
b. Informal : 1. Engineering Management 0,80
2. ………………………….
3. ………………………….
Pengalaman : 1. Proyek : ………
Nilai : 0,10 M
2. Proyek : ………
Nilai : 0,25 M
C. WAKTU SIKLUS.
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan alat untuk 1 (satu) kali produksi.
Perhitungan waktu siklus diberlakukan hanya untuk alat-alat yang tidak setiap saat
berproduksi secara terus menerus.
Perhitungan waktu siklus tersebut berbeda satu sama lain, bergantung pada jenis
alat sebagai berikut :
1. Bulldozer :
1000 D D
Ct = ----------- ( ----- + ----- ) + Ft (menit)
60 Vg Vm
dimana :
Vg = kecepatan gusur (Km/jam)
Vm = kecepatan mundur (Km/jam)
D = jarak gusur atau mundur (m)
Ft = waktu tetap untuk tukar gigi (menit)
N. .75 N
Vg = ---------- x 3.6 (km/jam) atau Vg = 270 ----- (km/jam)
Pg Pg
dan
N . 75 N
Vm = ---------- x 3,6 (km/jam) atau Vm = 270 -----(km/jam)
Pm Pm
Digging Depth
R = ------------------------------ Sehingga waktu siklus diperhitungkan adalah :
Max.Spec.DiggingDepth Cta = Ct x R (menit).
90 0,2 0,2 0,23 0,23 0,26 0,26 0,26 0,26 0,28 0,30 0,31 0,33
180 0,25 0,25 0,28 0,28 0,31 0,31 0,31 0,31 0,33 0,33 0,36 0,38
Table : FAKTOR
3. Loader.
Untuk loader, waktu siklus atau cycle time dihitung berdasarkan metode dan
kondisi pengoperasian.
Ada 3 (tiga) macam cara atau metode pengoperasian, yaitu :
1. Cross Loading
Pada cara ini waktu siklus adalah :
D D
Ct = ------ + --------- + Ft (menit)
Vfk Vrb
2. V Shaped Loading
Pada cara ini waktu siklus adalah :
D D D D
Ct = ------ + ------- + ------- + -------- + Ft (menit)
Vfb Vfk Vrb Vrk
Berikut ini diberikan nilai waktu tetap (Ft) untuk ke-3 cara diatas seperti
table dibawah ini :
4. Dump Truck.
Selanjutnya waktu buang dan waktu tunggu dimuati yang angkanya dipengaruhi
metode kerja, kondisi lapangan dan kondisi alat perlu diketahui.
Untuk memudahkan perhitungan berikut ini diberikan angka-angka untuk tb dan tt
seperti table berikut ini :
Criteria kondisi baik, sedang dan kurang pada table di atas adalah sbb :
Baik - Pembuangan bebas
- Tidak perlu maneuver mengatur posisi pembuangan atau
unloading dan pengisian.
- Antrian tidak terjadi
5. Motor Scrapper.
D
• waktu kembali : tk = -------- (menit)
Vk
• waktu persiapan muat dan buang dll. (spot and delay time : tp
Jadi waktu siklus adalah :
q D q D
Ct = --------- + ------- + ---------- + ------- + tp (menit)
Vm.a.l Vam Vbm.b.l Vk
dimana :
q = kapasitas bak scrapper (m³)
Vm = kecepatan muat (m/menit)
a = kedalaman pemotongan maksimum (max. depth of cut)
sesuai spesifikasi alat (m)
l = lebar pemotongan atau panjang blade (m)
D = jarak angkut (m)
Vam = kecepatan angkut (m/menit)
Vbm = kecepatan buang muatan (m/menit)
b = lebar pembukaan pintu buang atau tebal penghamparan
(height of spread) (m).
Vk = kecepatan kembali (m/menit)
tp = waktu untuk spot dan delay (menit)
N x 75 x 60 N x 75 x 60
Vm = ---------------- (m/menit) : Vbm = -------------------- (m/menit)
Pm Pbm
N x 75 x 60 N x 75 x 60
Vam = ---------------- (m/menit) ; Vk = --------------------- (m/menit)
Pam Pk
Selanjutnya spot and delay time yang dipengaruhi metode kerja, kondisi situasi
lapangan perlu diketahui.
Berdasarkan pengalaman, spot and delay time tp berkisar antara : 0,1 - 0,3 menit.
Memperhatikan rumus produksi pada jenis alat Motor Grader dan Compactor,
cycle time tidak perlu dihitung, karena yang mempengaruhi produksinya adalah :
Memperhatikan rumus waktu siklus tersebut diatas terlihat bahwa kecepatan trans
lasi merupakan salah satu factor penentu besar kecilnya angka waktu siklus,
sehingga perlu terlebih dahulu menetapkan besarnya kecepatan melalui rumus
seperti dibawah ini :
N x 75 x 60
• Kecepatan maju Vf = ----------------- (m/menit)
Pf
dan • untuk Loader
N x 75 x 60
• Kecepatan mundur Vr = ---------------- (m/menit)
Pt
dimana
N = tenaga mesin atau fly wheel horse power (HP)
Pf, Pt = gaya dorong (kg)
N x 75 x 60
• Kecepatan angkut Vam = -------------------- (m/menit)
Pam
dan • untuk Dump Truck
N x 75 x 60
• Kecepatan balik Vk = ------------------- (m/menit)
Pk
Selanjutnya dalam rumus kecepatan ini perlu lebih dahulu dihitung gaya angkut
Pam dan gaya kembali Pk sebagai berikut :
Sin. a
Pam = R (Bo + q.Bj) (RR ± --------- ) (kg)
1000
Sin. a
Pk = R. Bo ( RR ± ---------- ) (kg)
1000
Jadi menentukan waktu siklus cukup rumit dan besarnya angka waktu siklus
berbeda untuk alat yang berbeda merk walaupun kapasitas bucket sama,
karena pertimbangan yang berbeda waktu perencanaan alat dimaksud.
D. JUMLAH KEBUTUHAN PERALATAN.
V
n = ----------- unit
We.S.Q
dimana :
n = jumlah unit peralatan per-jenis
V = volume per jenis pekerjaan (m³)
We = waktu efektif hari kerja (hari)
S = standard jam kerja per hari sesuai peraturan ( 8 jam/hari)
Q = produksi peralatan per satu-satuan waktu (m³/jam)
Bahwa tiap pekerjaan dapat atau mungkin terdiri dari beberapa kegiatan yang
umumnya secara seri.
Dalam rumus-rumus diatas hasil perbandingan tidak selalu angka bulat, jadi perlu
pembulatan. Pembulatan dilakukan keatas, karena dengan begitu ketepatan waktu
penyelesaian dapat dilakukan secara pasti tanpa lembur (over time).
Tetapi bila pembulatan dilakukan kebawah biasanya selalu dilakukan lembur
untuk menghindari keterlambatan.
No. JENIS JENIS VOLUME SATUAN WAKTU JENIS PRODUKSI JUMLAH KET
PEKER MATE (JAM) ALAT PER-JAM ALAT
JAAN RIAL (uni t)
CONTOH ditetapkan
1. Galian Tanah 100.000 m³B 300 excavator 50 6,6 7
saluran biasa
Dumptruck 15 22,2 23
Dumptruck 10 10 -
Compactor 25 4 -
E. JADWAL PENYELESAIAN (TIME SCHEDULE).
penyelesaian sebagaimana tertuang dalam NWP (Net Work Plan) dari pekerjaan atau
seluruh pekerjaan.
Sejalan dengan itu dan dengan hasil perhitungan volume pekerjaan, produksi alat,
jumlah unit alat per jenis pekerjaan, dapat disusun jadwal kegiatan penggunaan
peralatan pada seluruh pekerjaan sebagaimana diperlihatkan pada format berikut ini :
JENIS dan
NO. VOLUME JENIS ALAT JADWAL (Hari ke…) dan JUMLAH ALAT (unit) Ket
PEKERJAAN 1 2 3 4 5 6 …………dst
CONTOH
P. Shovel 2 2 2 2 2 2 2 ……….. 2
Dumptruck 10 10 10 10 10 10 10 ……… 10
Compactor 4 4 4 4 4 4 4 ……….. 4