Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Penerapan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Di Bei
Pengaruh Penerapan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Di Bei
Pengaruh Penerapan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Di Bei
1 (2013)
ABSTRACT
Good Corporate Governance (GCG) is a system which regulates the relation among various
interested parties (stakeholders) in order to achieve the company objectives. Good Corporate Governance
(GCG) is performed in order to keep the company under the control of strong and discipline management
as well as to prevent the occurrence of disorders which can be improved immediately. Therefore, this
research is meant to find out the implementation influence of Good Corporate Governance (GCG) to the
financial performance of companies which are listed in the Indonesia Stock Exchange. The purposive
sampling is applied in this research as the sample selection technique which is applied on the companies
which are listed in the Indonesia Stock Exchange which follows the survey of the Indonesian Institute for
Corporate Governance and achieving the best rank in 2006 – 2011. The hypothesis test is performed by
using the simple linear regression analysis with statistic analysis in the form of t statistic test. The result of
the research indicates that the partial implementation of good corporate governance has an influence to
the net profit margin, the implementation of good corporate governance has an influence to the return on
investment, and the implementation of good corporate governance has an influence to the return on
equity.
Keywords: Good Corporate Governance (GCG), Return On Investment (ROI), Net Profit Margin (NPM),
Return On Equity (ROE).
ABSTRAK
Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu sistem yang mengatur hubungan antara berbagai
pihak yang berkepentingan (stakeholders) demi tercapainya tujuan perusahaan. Good corporate governance
dilaksanakan untuk menjaga perusahaan tetap berada dalam kendali manajemen yang kuat dan disiplin
serta mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk
memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera. Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan good corporate governance (GCG) terhadap
kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang
dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang mengikuti survey The Indonesian Institute For Corporate Governance dan mendapatkan
peringkat terbaik pada tahun 2006-2011. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier
sederhana dengan analisis statistik yang berupa uji statistik t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial penerapan good corporate governance berpengaruh terhadap net profit margin, penerapan good
corporate governance berpengaruh terhadap return on investment, dan penerapan good corporate governance
berpengaruh terhadap return on equity.
Kata Kunci : Good Corporate Governance (GCG), Return On Investment (ROI), Net Profit Margin (NPM),
Return On Equity (ROE).
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
PENDAHULUAN
Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa salah satu tujuan penting dalam
pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau
pemegang saham, atau dengan memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui
peningkatan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dapat dicapai jika perusahaan
mampu beroperasi dengan mencapai laba yang ditargetkan. Melalui laba yang diperoleh
tersebut perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham,
meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan good corporate governance (GCG) sebagai
kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong
kinerja sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna menghasilkan nilai
ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun
masyarakat sekitar keseluruhan (Effendi, 2009).
Secara umum, good corporate governance (GCG) adalah sistem dan struktur yang baik
dalam mengelola perusahaan dengan meningkatkan nilai pemegang saham mengakomodasikan
berbagai pihak yang berkepentingan perusahaan (stakeholder), seperti: kreditor, pemasok,
asosiasi bisnis, konsumen, pekerja, pemerintah, dan masyarakat luas (Syakhroza, 2004).
FCGI (2001) merumuskan tujuan dari good corporate governance adalah untuk menciptakan
nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Good corporate governance
yang mengandung empat unsur penting yaitu keadilan, transparansi, pertanggungjawaban, dan
akuntabilitas, diharapkan dapat menjadi satu jalan dalam meningkatkan nilai perusahaan.
Dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik, diharapkan nilai perusahaan akan dinilai
dengan baik oleh investor.
IICG (2002) menemukan bahwa alasan utama perusahaan menerapkan adalah kepatuhan
terhadap peraturan. Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG merupakan bentuk lain
penegakan etika bisnis dan etika kerja yang sudah lama menjadi komitmen perusahaan, dan
implementasi GCG berhubungan dengan peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang
mempraktikkan GCG akan mengalami perbaikan citra, dan nilai perusahaan.
Bukti empiris yang diperoleh dari hasil riset Zhuang pada tahun 2000 menunjukkan masih
lemahnya perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam mengelola perusahaan dibanding
negara-negara Asia Tenggara, hal ini ditunjukkan oleh masih lemahnya standar-standar
akuntansi, pertanggungjawaban terhadap pemegang saham, standar-standar pengungkapan
dam transparansi serta proses-proses kepengurusan perusahaan. Hal ini secara tidak langsung
menunjukkan masih lemahnya perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam manajemen yang
baik dalam memuaskan stakeholder perusahaan.
Dalam upaya mengatasi kelemahan–kelemahan tersebut, maka para pelaku bisnis di
Indonesia menyepakati penerapan good corporate governance (GCG), suatu sistem pengelolaan
perusahaan yang baik. Langkah ini dilakukan sesuai dengan perjanjian Letter of Intent ( LOI )
dengan IMF tahun 1998, yang salah satu isinya adalah pencantuman jadwal perbaikan
pengelolaan perusahaan di Indonesia (Sulistyanto, 2003). Melalui penerapan good corporate
governance diharapkan : (1) perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya melalui terciptanya
proses pengambilan keputusan yang lebih baik, (2) perusahaan lebih mudah memperoleh dana
pembiayaan yang lebih murah karena faktor kepercayaan, (3) dapat meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, (4) pemegang saham akan merasa puas
dengan kinerja perusahaan sekaligus akan meningkatkan deviden mereka.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh penerapan good
corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
Indonesia. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal jangka waktu
pengambilan sampel yang lebih panjang yaitu antara 2006-2011 dan perbedaan variabel
dependen dalam menguji kinerja keuangannya. Penambahan periode pengamatan dan
perbedaan variabel dependen dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lebih banyak agar
dapat mempresentasikan semua perusahaan yang ada dan dapat merepresentasikan alat ukur
kinerja keuangan yang lainnya.
ditetapkan oleh hukum atau melalui perjanjian kerjasama, dan mendorong kerja sama yang
aktif antara perusahaan dan para stakeholder dalam penciptaan kesejahteraan, lapangan kerja,
kondisi keuangan perusahaan yang sehat serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan
tanggung jawab sosial perusahaan.
Pengungkapan dan Transparansi. Pengungkapan dan transparansi adalah sistem CG
yang dapat menjamin terlaksananya kelengkapan pengungkapan dengan tepat waktu dan
akurat atas semua informasi material yang berkaitan dengan perusahaan melalui berbagai
media.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Tanggung jawab dewan
komisaris dan dewan direksi adalah sistem CG yang dapat menjamin pelaksanaan tanggung
jawab dewan komisaris dan dewan direksi terhadap pengelolaan perusahaan. Bobot penilaian
diatas telah disajikan dalam tabel 1 berikut ini :
Tabel 1
Aspek dan Bobot Penilaian CGPI
IICG (2008) melakukan penahapan atau urutan proses riset dan pemeringkatan GCG
sebagai berikut :
Self Assessment. Sebuah proses penilaian objektif dari perusahaan atas dirinya sendiri
yang dikaitkan dengan penyelarasan sistem GCG dalam semua proses bisnis melalui
penetapan, pelaksanaan dan evaluasi strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan yang berkelanjutan (manajemen stratejik). Self assessment dilaksanakan melalui
pengisian kuesioner oleh seluruh stakeholder perusahaan.
Pengumpulan Dokumen Perusahaan. Pada tahap ini perusahaan diminta untuk
mengumpulkan dokumen dan bukti yang mendukung penerapan corporate governance di
perusahaan, serta yang terkait dengan penyelarasan sistem GCG dalam proses bisnis
perusahaan. Bagi perusahaan yang telah mengirimkan dokumen terkait pada penyelenggaraan
CGPI tahun sebelumnya, cukup memberikan pernyataan konfirmasi pada dokumen
sebelumnya yang masih berlaku, dan jika terjadi perubahan, dokumen yang direvisi harus
dilampirkan.
Pembuatan Makalah dan Presentasi. Pada tahap ini perusahaan diminta untuk membuat
penjelasan kegiatan perusahaan dalam menyeleraskan sistem GCG pada proses bisnis melalui
manajemen stratejik selama tahun berjalan dalam bentuk makalah dengan sistematika
penyusunan yang telah ditentukan dan kemudian dilakukan diskusi serta tanya jawab.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
Observasi ke Perusahaan. Pada tahap ini peneliti CGPI akan berkunjung ke lokasi
perusahaan peserta untuk menelaah kepastian dari penyelarasan sistem GCG di perusahaan.
Pelaksanaan observasi di setiap perusahaan peserta CGPI dilakukan maksimal selama ½
(setengah) hari kerja (3jam) setelah presentasi, diskusi, dan tanya jawab. Pihak perusahaan yang
diminta untuk hadir pada saat observasi adalah perwakilan dari dewan komisaris, dewan
direksi serta manajemen. Bobot penilaian pemeringkatan CGPI disajikan dalam tabel 2 berikut
ini :
Tabel 2
Tahapan dan Bobot Penilaian Riset dan Pemeringkatan CGPI
1. Self Assessment 20 %
2. Kelengkapan Dokumen 20 %
3. Makalah yang merefleksikan Program 20 %
dan hasil penerapan Good corporate
governance sebagai sebuah sistem
perusahaan yang bersangkutan
4. Observasi 40 %
Nilai CGPI dapat dihitung dengan menjumlahkan nilai akhir dari tahapan diatas. Hasil
program riset dan pemeringkatan penerapan GCG pada peserta perusahaan dengan
memberikan skor sesuai dengan acuan yang telah dibuat.
Pemeringkatan CGPI dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat terpercaya yang
dapat dijelaskan menurut skor penerapan GCG yang disajikan pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3
Kategori Pemeringkatan CGPI
(best practices) yang dapat menjadi standar pelaksanaan GCG yang efektif dan profesional.
Dengan kata lain, semacam benchmark (acuan), (4) terbangunnya sistem tata nilai sosial yang
mendukung penerapan GCG di masyarakat. Ini penting karena lewat sistem ini diharapkan
timbul partisipasi aktif berbagai kalangan masyarakat untuk mendukung aplikasi serta
sosialisasi GCG secara sukarela, (5) hal lain yang tidak kalah pentingnya sebagai prasyarat
keberhasilan implementasi GCG terutama di Indonesia adalah adanya semangat anti korupsi
yang berkembang di lingkungan publik di mana perusahaan beroperasi disertai perbaikan
masalah kualitas pendidikan dan perluasan peluang kerja. Bahkan dapat dikatakan bahwa
perbaikan lingkungan publik sangat mempengaruhi kualitas dan skor perusahaan dalam
implementasi GCG.
2. Faktor Internal
Maksud faktor internal adalah pendorong keberhasilan pelaksanaan praktik GCG yang
berasal dari dalam perusahaan. Beberapa faktor yang dimaksud antara lain: (1) terdapatnya
budaya perusahaan (corporate culture) yang mendukung penerapan GCG dalam mekanisme
serta sistem kerja manajemen di perusahaan, (2) berbagai peraturan dan kebijakan yang
dikeluarkan perusahaan mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG, (3) manajemen
pengendalian risiko perusahaan juga didasarkan pada kaidah-kaidah standar GCG, (4)
terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang efektif dalam perusahaan untuk menghindari
setiap penyimpangan yang mungkin akan terjadi, (5) adanya keterbukaan informasi bagi publik
untuk mampu memahami setiap gerak dan langkah manajemen dalam perusahaan sehingga
kalangan publik dapat memahami dan mengikuti setiap derap langkah perkembangan dan
dinamika perusahaan dari waktu ke waktu.
sekelompok orang dapat menggunakan sumber daya perusahaan secara dominan sehingga
dapat mengurangi nilai perusahaan.
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis
memerlukan beberapa tolak ukur yang digunakan adalah rasio dan indeks, yang
menghubungkan dua data keuangan antara satu dengan yang lain (Sawir, 2005).
Hal-hal yang diperhatikan oleh para investor dalam suatu perusahaan adalah
perkembangan perusahaan, dan kondisi keuangan yang ada di dalam perusahaan tersebut,
dimana jika perkembangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan itu
sendiri. Awalnya laporan keuangan hanya digunakan sebagai “alat penguji” dari pekerjaan
bagian akuntan namun laporan keuangan pada saat ini tidak hanya digunakan sebagai alat
penguji saja namun telah dijadikan sebagai alat ukur pertumbuhan perusahaan, dimana laporan
keuangan tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur perrtumbuhan perusahaan
dan menilai posisi keuangan perusahaan tersebut.
secara tidak langsung menaikkan nilai saham. Semakin tinggi penerapan good corporate
governance yang diukur dengan Corporate Governance Perception Indeks (CGPI) semakin tinggi
pula dalam menghasilkan kinerja perusahaan yang baik.
Penerapan good corporate governance yang baik akan memberikan dampak yang baik pula
bagi perusahaan sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kinerja keuangan, dan
dapat menaikkan citra suatu perusahaan dimata para investor dan pihak–pihak yang
meminjamkan uang pada perusahaan tersebut karena faktor kepercayaan sehingga perusahaan
tersebut dapat lebih mudah mendapatkan pinjaman jika perusahaan tersebut membutuhkan
uang untuk menjalankan proses operasionalnya dan mengurangi resiko untuk para pemegang
saham dan mampu meningkatkan kemampuan bersaing di pasar global.
Pengembangan Hipotesis
METODA PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi ( Objek ) Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan format penelitian eksplanatif
asosiatif, dimana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian yang
akan diuji kebenarannya (Sugiyono, 2008). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan secara signifikan antara penerapan GCG dengan kinerja keuangan
perusahaan.
Populasi yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dan memperoleh skor pemeringkatan CGPI yang dilakukan oleh The Indonesian
Institute for Corporate Governance (IICG) tahun 2006-2011.
3. Kelompok perusahaan terbaik dalam penerapan good corporate governance (GCG) yang hasil
riset dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) tahun 2006-2011.
Tabel 4
Tingkat return on investment
Tahun 2006-2011
Tabel 5
Tingkat Net Profit Margin
Tahun 2006-2011
Tabel 6
Tingkat Return On Equity
Tahun 2006-2011
Tabel 7
Tingkat Skor Penerapan GCG
Tahun 2006-2011
Tabel 8
Pengujian Regresi GCG Terhadap ROI
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Dari tabel diatas persamaan pengaruh good corporate governance terhadap return on
investment sebagai berikut :
ROI = 22,026 + 13,182 GCG
Dari persamaan diatas selanjutnya dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (α) merupakan intersep antara garis fungsi regresi dengan Y jika X = 0, yang
menunjukkan bahwa nilai variabel return on investment yang digunakan dalam model
penelitian, akan sebesar konstanta tersebut. Besarnya nilai konstanta (α) adalah 22,026
menunjukkan bahwa jika variabel good corporate governance konstan atau = 0, maka
variabel return on invetment sebesar 22,026.
b. Koefisien Regresi yang dihasilkan menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara
good corporate governance dengan return on investment, kondisi ini mengindikasikan tinggi
nilai skor penerapan good corporate governance yang ada pada perusahaan menunjukkan
laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dengan menggunakan total asetnya yang
dimilikinya juga semakin tinggi.
2. Persamaan GCG Terhadap NPM
Hasil pengujian regresi antara yaitu good corporate governance terhadap net profit margin
adalah sebagai berikut :
Tabel 9
Pengujian Regresi GCG Terhadap NPM
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std.Error Beta t Sig.
1 (Constant) -37,521 22,103 -1,698 ,100
GCG 18,936 4,943 ,322 3,831 ,037
Dari tabel diatas persamaan pengaruh good corporate governance terhadap net profit margin
sebagai berikut :
NPM = -37,521 + 18,936 GCG
Dari persamaan diatas selanjutnya dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (α) merupakan intersep antara garis fungsi regresi dengan Y jika X = 0, yang
menunjukkan bahwa besarnya nilai variabel net profit margin yang digunakan dalam
model penelitian, akan sebesar konstanta tersebut. Besarnya nilai konstanta (α) adalah -
37,521 menunjukkan bahwa jika variabel good corporate governance konstan atau = 0, maka
variabel net profit margin sebesar -37,521.
b. Koefisien Regresi yang dihasilkan menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara
good corporate governance dengan net profit margin, kondisi ini mengindikasikan semakin
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std.Error Beta t Sig.
Dari tabel diatas persamaan pengaruh good corporate governance terhadap return on equity
sebagai berikut :
ROE = -15,346 + 8,746 GCG
Dari persamaan diatas selanjutnya dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (α) merupakan intersep antara garis fungsi regresi dengan Y jika X = 0, yang
menunjukkan bahwa besarnya nilai variabel return on equity yang digunakan dalam
model penelitian, akan sebesar konstanta tersebut. Besarnya nilai konstanta (α) adalah -
15,346 menunjukkan bahwa jika variabel good corporate governance konstan atau = 0, maka
variabel return on equity sebesar -15,346.
b. Koefisien Regresi yang dihasilkan menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara
good corporate governance dengan return on equity, kondisi ini mengindikasikan semakin
tinggi nilai skor penerapan good corporate governance kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal yang dimilikinya juga semakin
meningkat.
Uji Hipotesis t
Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
independen good corporate governance terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan yang
diproksi dengan return on investment, net profit margin dan return on equity secara linier.
Dalam analisa regresi ini penulis menggunakan software komputer program SPSS 12.0
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 11
Hasil Uji Signifikansi
1. Uji Parsial Pengaruh Variabel Good Corporate Governance Terhadap Return On Investment
Dari hasil output analisis dengan menggunakan software SPSS 12.0 di atas diperoleh
tingkat signifikan uji t = 0,047 < = 0,050 (level of signifikan), maka H0 berhasil ditolak dan H1
terdukung. Dengan demikian pengaruh good corporate governance terhadap return on investment
secara parsial adalah signifikan. Nilai R² sebesar 13,5%, menunjukkan besarnya nilai perubahan
yang terjadi pada return on investment perusahaan sampel yang disebabkan oleh perubahan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
yang terjadi pada skor penerapan GCG, sedangkan 86,5% sisanya disebabkan oleh faktor-faktor
lain yang tidak tercakup dalam model regresi variabel tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh good corporate governance terhadap return on
investment secara parsial adalah signifikan dan positif. Hasil ini menunjukkan pelaksanaan
corporat governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku akan mendorong
perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satunya dengan seluruh kekayaan
yang dimilikinya untuk meningkatkan laba bersih yang diperoleh
2. Uji Parsial Pengaruh Variabel Good Corporate Governance Terhadap Net Profit Margin
Dari hasil output analisis dengan menggunakan software SPSS 12.0 di atas diperoleh
tingkat signifikan uji t = 0,037 < = 0,050 (level of signifikan), maka H0 berhasil ditolak dan H1
terdukung. Dengan demikian pengaruh good corporate governance terhadap net profit margin
secara parsial adalah signifikan. Nilai R² sebesar 15,6%, menunjukkan besarnya nilai perubahan
yang terjadi pada net profit margin perusahaan sampel yang disebabkan oleh perubahan yang
terjadi pada skor penerapan GCG, sedangkan 84,4% sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain
yang tidak tercakup dalam model regresi variabel tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh good corporate governance terhadap net profit margin
secara parsial adalah signifikan dan positif. Kondisi ini menunjukkan semakin baik sistem yang
dipergunakan akan membuat pengelolaan kegiatan operasi perusahaan semakin baik, sehingga
laba bersih yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat ditingkatkan.
3. Uji Parsial Pengaruh Variabel Good Corporate Governance Terhadap Return On Equity
Dari hasil output analisis dengan menggunakan software SPSS 12.0 di atas diperoleh
tingkat signifikan uji t = 0,039 < = 0,050 (level of signifikan), maka H0 berhasil ditolak dan H1
terdukung. Dengan demikian pengaruh good corporate governance terhadap return on equity
secara parsial adalah signifikan. Nilai R² sebesar 15,2%, menunjukkan besarnya nilai perubahan
yang terjadi pada return on equity perusahaan sampel yang disebabkan oleh perubahan yang
terjadi pada skor penerapan GCG, sedangkan 84,8% sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain
yang tidak tercakup dalam model regresi variabel tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh good corporate governance terhadap return on
equity secara parsial adalah signifikan dan positif. Kondisi ini menunjukkan semakin baik sistem
yang dipergunakan akan membuat pengelolaan modal yang dimiliki oleh perusahaan semakin
baik, sehingga laba bersih yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat ditingkatkan.
Saran
Dari hasil analisis tersebut di atas dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran-saran yang
dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah
jumlah sampel dan memperpanjang waktu pengamatan sehingga penelitian dapat
digeneralisasi dan dapat merepresentasikan semua perusahaan yang ada, (2) penelitian
selanjutnya diharapkan dapat menggunakan indikator lain selain ROI, NPM dan ROE
,misalnya: EPS, ROA, PBV untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan.
Daftar Pustaka
Brigham, E. F. dan Gapenski. 1996. Intermediate Financial Management. Fifth Edition. Dryden.
Terjemahan J.F. Houston. 2001. Manajemen keuangan. Edisi Kedelapan. Salemba Empat.
Jakarta.
CGPI. 2009. Good Corporate Governance Dalam Perspektif Manajemen Stratejik.
http://www.iicg.org. 20 Februari 2013 (20.50).
Daniri, M. A. 2005. Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya di Indonesia. Ray
Indonesia. Jakarta
Darmawati et al,. 2005. Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan.
Makalah Simposium Akuntansi VII.
Effendi, M. A. 2009. The Power of Good Corporate Governance Teori dan Implementasi. Salemba
Empat. Jakarta.
FCGI. 2001. Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate
Governance. http//www.fcgi.org.id. 12 Februari 2013 (20.05).
Hastuti, T. D. 2005. Hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktur
Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo :
238-247.
IICG. 2002. Penilaian Penerapan Prinsip GCG pada Perusahaan di Indonesia.
http//www.iicg.org/asset/doc/CGPI/CGPI2002-SWA.pdf. 12 Februari 2013 (20.20).
IICG. 2008. Corporate Governance Perception Index 2008.
http//www.iicg.org/asset/doc/profil CGPI 2008. 15 Februari 2013 (19.08).
KNKG. 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia: Asas Good Coporate
Governance. http://www.iicg.org. 20 Februari 2013 (19.17).
Kusumawati, D. N. dan B. Riyanto. 2005. Corporate Governance dan Kinerja: Analisis Pengaruh
Compliance Reporting dan Struktur Dewan Terhadap Kinerja. Simposium Nasional Akuntansi
VIII. Solo. 15-16 September
Pranata, Y. 2007. Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Sawir, A. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT Gramedia
Pustaka. Jakarta.
Sri Sulistyanto. 2003. Good Coporate Governance: Berhasilkah Diterapkan di Indonesia. Jurnal
Widya Warta, No.2 Tahun XXVI. Juli.
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh. CV Alfabeta. Bandung.
Sulistyanto, S. 2008. Manajemen Laba. Cetakan Pertama. PT Grasindo. Jakarta.
Sutedi, A. 2011. Good Corporate Governance . Sinar Grafika. Jakarta.
Warta Ekonomi, No. 21/XIV/2 September 2002.
Zhuang. 2000. Corporate Governance and Finance in East Asia: A Study of Indonesian, Republik of
Korea and Thailand. Asia Development Bank.