Professional Documents
Culture Documents
19955-40556-1-SM Mineral
19955-40556-1-SM Mineral
ABSTRACT
PENDAHULUAN
519
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
520
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
521
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
522
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
yang tingkat konsumsi kalsium dalam remaja putri yang mengalami kram
kategori kurang lebih banyak pada yaitu sebanyak 88,9%. Remaja putri
kelompokremaja putri yang dengan kategori tingkat konsumsi
mengalami kram yaitu sebanyak magnesium cukup yang mengalami
83,7%. Berdasarkan hasil tersebut kram perut saat menstruasi terdapat
dapat disimpulkan bahwa ada 64%. Berdasarkan hasil tersebut
hubungan Tingkat Konsumsi Kalsium dapat disimpulkan bahwa tidak ada
dengan Kram Perut SaatMenstruasi hubungan Tingkat Konsumsi
Primer karena nilai p < 0,05. Magnesium dengan Kram Perut
Hasil penelitian ini sejalan SaatMenstruasi Primer karena nilai p
dengan penelitian yang dilakukan > 0,05.
Riska Safitiri di Palu yang menyatakan Hasil penelitian ini tidak
bahwa terdapat hubungan asupan sejalan dengan penelitina Vina Edika
kalsium dengan kejadian dismenore di SMPN 191 Kebun Jeruk Jakarta
pada siswi kelas XI di SMA Negeri 2 Barat yang menyatakan bahwa ada
Palu. Dari hasil analisis statistik hubungan signifikan antara asupan
diperoleh ρ =0,000 (ρ <0,05).7 magnesium dengan dismenore karena
Asupan kalsium remaja putri usia nilai p<0,05.9
13-18 tahun menurut AKG standar Tidak adanya hubungan antara
nasional adalah ≥1200 mg/hari. tingkat konsumsi magnesium dengan
Tingkat konsumsi kalsium dalam kram perut saat menstruasi ini
kategori kurang adalah <77% AKG.8 kemungkinan disebabkan karena
Kalsium merupakan zat yang tubuh hanya dapat mengabsorpsi
diperlukan dalam kontraksi otot, magnesium sebanyak 30% ketika
termasuk otot pada organ konsumsi magnesium
reproduksi.Bila otot kekurangan tinggi.10Kemungkinan lainnya adalah
kalsium, maka otot tidak dapat adanya zat yang dapat menghambat
mengendur setelah kontraksi yang penyerapan magnesium seperti asam
terjadi pada saat haid, sehingga otot fitat yang terdapat pada serealia dan
menjadi kram dan menimbulkan rasa kacang-kacangan, dan oksalat yang
nyeri.Meningkatnya asupan kalsium terdapat pada sayuran. Kekurangan
setiap hari dapat membantu magnesium dalam tubuh memang
mengurangi kram perut saat jarang sekali terjadi akibat makanan,
menstruasi. karena pada tulang terdapat
cadangan magnesium yang siap
2. Hubungan Tingkat Konsumsi dikeluarkan bila diperlukan.
Magnesium dengan Kram Perut
Saat Menstruasi Primer 3. Hubungan Status Gizi (IMT/U)
Hasil analisis bivariat tingkat dengan Kram Perut Saat
konsumsi magnesium dengan kram Menstruasi Primer
perut saat menstruasi menggunakan Hasil analisis bivariat status
uji chi square menunjukkan nilai p = gizi (IMT/U) dengan kram perut
0,072. Hasil menunjukkan bahwa saatmenstruasi menggunakan uji chi
responden yang tingkat square menunjukkan nilai p = 0,478.
konsumsimagnesium dalam kategori Berdasarkan hasil tersebut dapat
kurang lebih banyak pada kelompok disimpulkan bahwa tidak ada
523
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
hubungan Status Gizi (IMT/U) dengan mengalami kram yaitu sebesar 78,1%.
Kram Perut Saat Menstruasi Primer Berdasarkan hasil tersebut dapat
karena nilai p > 0,05. disimpulkan bahwa tidak ada
Hasil penelitian ini didukung hubungan Aktivitas Fisik dengan Kram
oleh penelitian dari Dwi yang Perut SaatMenstruasi Primer karena
menunjukkan bahwa hubungan antara nilai p > 0,05.
IMT dengan dismenorea primer Hasil penelitian ini tidak
mendapatkan nilai p sebesar sejalan dengan penelitian yang
0,161.11Penelitian dari Khodakarami dilakukan oleh Andrini mengenai
et. al. di Iran juga menunjukkan hasil Hubungan Antara Kebugaran Fisik
uji nilai p sebesar 0,650 terhadap dengan Dismenore Primer Pada 49
hubungan antara IMT dengan derajat Remaja Putri di SMA Negeri 1
nyeri dismenorea. Denpasar. Dari analisis data,
Tidak adanya hubungan bisa didapatkan nilai p sebesar 0,000 atau
disebabkan karena pada status p<0,05 maka dapat disimpulkan
gizi(IMT/U) dengan semua kategori bahwa ada hubungan yang signifikan
mengalami kram perut saat antara kebugaran fisik dengan
menstruasi yang sama. Status gizi dismenore primer.
yang termasuk dalam kategori berisiko Kram perut saat
adalah status gizi kurus dan obesitas. menstruasiakan meningkat dengan
Dalam penelitian ini sebagian remaja kurangnya aktivitas fisik selama
putri memiliki status gizi normal. menstruasi dan kurangnya olahraga,
Remaja putri dengan status gizi hal ini dapat menyebabkan sirkulasi
(IMT/U) kurus yang menunjukkan darah dan oksigen menurun.
kurangnya asupan gizi mempengaruhi Dampaknya pada uterus adalah aliran
pertumbuhan dan fungsi organ tubuh darah dan sirkulasi oksigen pun
yang akan menyebabkan berkurang dan menyebabkan nyeri.
terganggunya fungsi reproduksi. Seseorang yang bugar,
Status gizi dalam kategori obesitas metabolismenya akan bagus dan
memiliki jaringan lemak yang secara substansial untuk
berlebihan sehingga akan terjadi menghasilkan energi yang dibutuhkan
pendesakan pembuluh darah oleh oleh tubuh saat melakukan aktivitas
jaringan lemak pada organ reproduksi fisik, memiliki tubuh yang bugar dapat
wanita sehingga mengganggu proses mengurangi faktor risiko berbagai
menstruasi dan menyebabkan terjadi macam penyakit kronis.13
kram perut.12
KESIMPULAN
4. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Berdasarkan hasil penelitian
Kram Perut Saat Menstruasi Primer diketahui bahwa ada hubungan antara
Hasil analisis bivariat aktivitas tingkat konsumsi kalsium dengan
fisik dengan kram perut saat kram perut saat menstruasi primer (p
menstruasi menggunakan uji chi = 0,022). Tidak ada hubungan Tingkat
square menunjukkan nilai p = 1,00. Konsumsi Magnesium (p = 0,072),
Dapat diketahui bahwa aktivitas fisik status gizi (p = 0,478), dan aktivitas
yang berisiko mengalami kram lebih fisik (p = 1,00) dengan kram perut saat
banyak terjadi pada remaja putri yang menstruasi.
524
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
525
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
526