Professional Documents
Culture Documents
1 SM PDF
1 SM PDF
ABSTRACT
This study aims to analyze the village fund policy, especially on the implementation
process of village funds project from planning, disbursement, utilization to accountability. The
research was conducted on seven villages receiving the village fund in Pineleng Sub-district,
Minahasa District, North Sulawesi Province. This research was conducted for 3 (three) months
from January to March 2017. This research uses primary and secondary data. Primary data
comes from observations and interviews. The samples in this study were members of the village
community in Pineleng Sub-district of Minahasa District in seven villages namely Sea, Sea One,
Warembungan, Pineleng Dua Indah, Kali, Kali Selatan and Winangun Atas. Each village takes
10 (ten) respondents for each village so the total number of community members who become
sample is 70 (seventy) respondents. The results show that the village fund program in Pineleng
Sub-district is running well, but for the future it is necessary to increase the capacity and skill of
the village government apparatus in order to support the implementation of this program to
improve the economy and better society welfare.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan dana desa, khususnya pada proses
penerapan dana desa dari perencanaan, pencairan, penggunaan sampai dengan
pertanggungjawabannya. Penelitian ini dilakukan pada tujuh desa penerima dana desa di
Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini dilaksanakan
selama 3 (tiga) bulan dari bulan Januari sampai Maret 2017. Penelitian ini menggunakan data
primer dan sekunder. Data primer berasal dari pengamatan dan wawancara. Sampel dalam
penelitian ini adalah anggota masyarakat desa di Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa di
tujuh desa yaitu Sea, Sea Satu, Warembungan, Pineleng Dua Indah, Kali, Kali Selatan dan
Winangun Atas. Setiap desa diambil 10 (sepuluh) orang responden untuk setiap desa jadi total
jumlah anggota masyarakat yang menjadi sampel yakni 70 (tujuh puluh) orang responden. Hasil
penelitian menunjukkan progam dana desa di Kecamatan Pineleng berjalan cukup baik, namun
untuk kedepannya diperlukan adanya peningkatan kapasitas dan skill dari aparatur pemerintah
desa dalam rangka mendukung pelaksanaan program ini guna meningkatkan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
335
Dampak Program Dana Desa ......................................................(Feiby Tangkumahat, Vicky Panelewen, Arie Mirah)
336
Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN 1907– 4298 ,Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 335 - 342
337
Dampak Program Dana Desa ......................................................(Feiby Tangkumahat, Vicky Panelewen, Arie Mirah)
peningkatan pembangunan dan infrastruktur serta dikembangkan oleh pemerintah desa dan
kemasyarakatan desa. masyarakat.
Pengelola Dana Desa adalah dilaksanakan
Tabel 3. Jumlah Dana Desa Tahun 2016 di Kecamatan
oleh tim pelaksana yang menjadi pemegang
Pineleng kekuasaannya adalah Hukum Tua/Kepala Desa,
No Nama Desa Jumlah Alokasi DD Rp. Sekretaris Desa berfungsi sebagai koordinator
1 Pineleng Satu 613.446.000
2 Pineleng Satu Timur 586.629.000
pelaksana teknis pengelolaan keuangan desa
3 Pineleng Dua Indah 586.799.000 (PTPKD) dan bendahara dijabat oleh staf pada
4 Kali 599.809.000 urusan keungan desa serta kepala seksi bertindak
5 Kali Selatan 597.181.000
6 Warembungan 630.248.000
selaku pelaksana kegiatan sesuai bidangnya.
7 Sea Tumpengan 582.666.000
8 Sea Mitra 583.645.000 A. Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi dan
9 Sea Dua 584.970.000
10 Sea 644.555.000
Pertanggungjawaban DD
11 Sea Satu 588.644.000 Secara umum perencanaan, pelaksanaan,
12 Pineleng Dua 603.805.000 evaluasi dan pertanggungjawaban Dana Desa di
13 Lotta 585.102.000
14 Winangun Atas 596.326.000
Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa telah
berjalan dengan baik. Berdasarkan observasi dan
Program dari pemerintah desa terhadap wawancara kepada Hukum Tua, Sekretaris Desa
fisik makin meningkat seiring semakin besarnya dan Aparat Desa dan BPD di daerah penelitian
dana sehingga peningkatan ekonomi pun terjadi terlihat bahwa Pemerintah Desa selalu membuat
peningkatan. Selain untuk kegiatan pembangunan, perencanaan kegiatan yang bersumber dari Dana
dana desa tahun 2016 pada 14 (empat belas) desa Desa dengan membuat Daftar Usulan Rencana
di Kecamatan Pineleng membiayai kegiatan Kegiatan (DURK). Bagi 7 (tujuh) Desa di
Posyandu berupa pemberian makanan tambahan Kecamatan Pineleng yang menjadi daerah sampel,
bergizi dan penguatan kader posyandu serta penyusunan rencana kegiatan Dana Desa telah
memberikan bantuan penyertaan modal usaha berjalan dengan baik terbukti dari tersusunnya
pada BUMDesa (antara lain pengelolaan air DURK, hal ini dikarenakan DURK menjadi syarat
bersih, koperasi simpan pinjam, sewa menyewa pencairan dana Desa dan penyusunan DURK
kursi dan tenda) dan juga untuk membelian bibit melibatkan masyarakat. Sehingga dapat
bibit pertanian yang disalurkan kepada disipulkan bahwa semua desa di Kecamatan
masyarakat pertanian. Kegiatan ekonomi dalam Pineleng telah menyusun rencana kegiatan Dana
program dana desa adalah sarana dan prasarana Desa melalui DURK, walaupun dari segi
pedesaan dengan kegiatan pembangunan informasi kepada masyarakat Desa belum
infrastruktur pedesaan yang manfaatnya diterima sepunuhnya . Ada masyarakat yang tidak
memperlancar perekonomian masyarakat dan mengetahui program kegiatan yang akan
terciptanya pemerataan pendapatan, kesempatan dilaksanakan dimana sekitar 35,71% menjawab
kerja dan berusaha bagi masyarakat desa dalam tidak dan yang telah mengetahui rencana program
rangka pengembangan sosial ekonomi masyarakat dan menjawab 64,29% . Sosialisasi kepada
desa. Pengelolaan Dana Desa harus berpedoman masyarakat belum optimal. Rincian dapat dilihat
pada prinsip-prinsip pengelolaan, yang meliputi: pada Tabel 4.
a. Penyaluran dana harus langsung ditujukan
Tabel 4. Pendapat Responden atas Informasi Rencana
kepada pengelola/penerima. Program Kegiatan Dana Desa
b. Rencana kegiatan dilakukan secara tertib dan Kategori Frekuensi Prosentase (%)
harus dapat diketahui oleh seluruh lapisan Ya 45 64,29 %
Tidak 25 35,71 %
masyarakat dengan mudah dan terbuka. Jumlah 70 100
c. Seluruh kegiatan harus dapat
dipertanggungjawabkan baik secara teknis Pelaksana kegiatan di desa merupakan hal
maupun administrasi. yang harus dibahas dan diputuskan peserta dalam
d. Pelaksanaan dana desa harus sudah selesai dalam Musrenbangdes penyusunan RKP Desa.
pada akhir bulan Desember tahun anggaran Prinsipnya pelaksana kegiatan penyelenggaraan
yang sedang berjalan. Pemerintah Desa, Pembangunan Desa dan
e. Hasil kegiatan/proyek yang dibangun menjadi Pemberdayaan Masyarakat Desadan Pembinaan
milik desa dan dapat dilestarikan serta Kemasyarakatan dilakukan secara swakelola.
338
Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN 1907– 4298 ,Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 335 - 342
Artinya dilakukan sendiri oleh masyarakat berdasarkan wawancara kepada Para Hukum
dibawah tanggungjawab Hukum Tua/Kepala Desa Tua/Kepala Desa hal ini disebabkan dana yang
dan dapat diketuai oleh Kaur (perangkat desa) ditransfer pada rekening desa terlambat
bidang yang sesuai di desa, atau diketuai oleh dicairkan/ditransfer oleh Pemerintah Kabupaten.
warga desa yang dinilai memiliki kemampuan dan Untuk tahun 2016 sisa dananya ditransfer pada
diputuskan melalui Musrenbangdes. Prinsip pertengahan bulan desember dan ada pula pada
pelaksanaan kegiatan adalah swakelola desa. akhir bulan desember. Sehingga pekerjaannya
Artinya dikelola sendiri oleh masyarakat desa terlambat dikerjakan menyesuaikan dengan dana
yang dipimpin oleh Hukum Tua/Kepala Desa dan yang masuk.
perangkat desa. Jenis kegiatan di Desa banyak Sebagaimana diketahui bahwa tujuan
sekali, dan dapat dibedakan di desa dalam pemberian Dana Desa adalah:
kegiatan yang masuk dalam bidang: 1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan
1. Penyelenggaraan pemerintahan desa; desa dalam melaksanakan pelayanan
2. Pembangunan desa; pemerintahan, pembangunan dan
3. Pemberdayaan masyarakat desa; kemasyarakatan sesuai dengan
4. Pembinaan kemasyarakatan desa. kewenangannya.
Dengan demikian, pelaksana kegiatan 2. Meningkatkan kemampuan lembaga
seyogyanya mengikuti jenis dan bidang tersebut, kemasyarakatan di desa dalam perencanaan,
dan mempertimbangkan kemampuan teknis pelaksanaan dan pengendalian pembangunan
pelaksananya. Pelaksanaan kegiatan dapat serta partisipatif sesuai dengan potensi yang
melibatkan perangkat dan masyarakat secara dimiliki.
gabungan. 3. Meningkatkan pemerataan pendapatan,
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai kesempatan kerja dan kesempatan berusaha
indikator keberhasilan pelaksanaan Dana Desa bagi masyarakat desa dalam rangka
antara lain: pembangunan sosial ekonomi masyarakat desa.
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat 4. Mendorong peningkatan partisipasi swadaya
tentang Dana Desa dan penggunaannya. gotong royong masyarakat.
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat mulai Dari tujuan pemberian Dana Desa di atas
dari Musrenbang desa dan pelaksanaa dapat dipisahkan antara tujuan yang diharapkan
pembangunan desa. langsung dapat tercapai, yaitu meningkatnya
3. Terjadi sinergi antara kegiatan yang diayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
Dana Desa dengan program-program dan kemasyarakatan, meningkatnya kemampuan
pemerintah lainnya yang ada di desa. lembaga kemasyarakatan di desa dalam
4. Meningkatnya swadaya masyarakat. perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
5. Penyerapan tenaga kerja lokal pada kegiatan pembangunan serta mendorong peningkatan
pembangunan desa semakin meningkat. partisipasi swadaya gotong royong masyarakat.
6. Kelompok msyarakat penerima manfaat Sedangkan tujuan antara atau tujuan tidak
semakin meningkat jumlahnya. langsung adalah meningkatnya pemerataan
7. Terjadi peningkatan pendapatan asli desa. pendapatan, kesempatan kerja dan kesempatan
Pemerintah Provinsi wajib membina dan berusaha bagi masyarakat desa dalam rangka
mengawasi pemberian dan penyaluran Dana Desa, pengembangan sosial ekonomi masyarakat.
Alokasi Dana Desa dan Bagi Hasil dan Retribusi
Daerah dari Kab/Kota. Pemerintah Kabupaten Proses Membangun Prasarana dengan Dana
wajib membina dan mengawasi pelaksanaan Desa
pengelolan keuangan desa. Berdasarkan observasi a. Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD
di daerah penelitian, dan hasil wawancara dilaksanakan oleh Bupati
diketahui bahwa pemerintah desa telah b. Penyaluran Dana Desa Tahap I dilakukan
melaksanakan kegiatan Dana Desa yang telah setelah Bupati menerima Peraturan Desa
direncanakan dalam DURK terlaksana dengan mengenai APBDesa dan laporan realisasi
baik. Semua kegiatan Dana Desa di Wilayah penggunaan Dana desa tahun anggaran
Kecamatan Pineleng telah berjalan dan sebelumnya dari Hukum Tua/Kepala Desa.
diselesaikan dengan baik, meskipun dari 7(tujuh) c. Pemerintah Desa mengajukan rencana
desa yang menjadi sampel semua terlambat penggunaan dana/RPD.
menyelesaikan beberapa program kegiatan,
339
Dampak Program Dana Desa ......................................................(Feiby Tangkumahat, Vicky Panelewen, Arie Mirah)
340
Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN 1907– 4298 ,Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 335 - 342
Tabel 6. Pendapat Responden atas Memperoleh Informasi Berdasarkan hasil pengolahan data
Sosialisasi atas Pertanggungjawban Penggunaan
Dana Desa dengan menggunakan perangkat lunak SPSS
Kategori Frekuensi Prosentase (%) Versi 20 seperti tertera pada lampiran 3 diperoleh
Ya 50 71,43 % hasil pengujian seperti pada Tabel 8. Berdasarkan
Tidak 20 28,57 %
Jumlah 70 100
Tabel 8 dapat dijelaskan bahwa pendapatan
masyarakat secara keseluruhan sesudah dan
Dari 70 responden , 71,43% menyatakan sebelum ada Program Dana Desa menunjukkan
bahwa masyarakat selalu diberi sosialisasi atas adanya perbedaan. Pendapatan masyarakat
pertanggungjawaban penggunaan Dana Desa. sesudah ada program Dana Desa memiliki
Dengan demikian pada era sekarang pada level pendapatan rata-rata yang lebih besar disbanding
pemerintahan paling rendah (desa) kesadaran akan pendapatan masyarakat sebelum ada program
keterbukaan informasi dan akuntabilitas atas Dana Desa dan nyata berdasarkan uji-t pada taraf
penggunaan dana-dana bantuan sudah 16%. Dengan adanya Dana Desa, banyak kegiatan
dilaksanakan dengan baik dan objektif. pembangunan dilaksanakan di desa. Peningkatan
Berdasarkan observasi di daerah penelitian, dari akselerasi kegiatan pembangunan membawa
70 responden menyatakan merasakan hasil dari dampak positif utamanya pada penyerapan SDM
program kegiatan Dana Desa yaitu sebanyak berupa tenaga kerja. Tenaga kerja yang dimaksud
87,14%. Rincian dapat dilihat pada Tabel 7. adalah tenaga kerja yang melaksanakan kegiatan
pada proyek yang didanai bersumber dari Dana
Tabel 7. Pendapat Responden atas Hasil Pelaksanaan Desa, baik tenaga kerja dibayar maupun gotong
Dana Desa Dapat Dirasakan Masyarakat royong dan pemberian modal usaha kepada
Kategori Frekuensi Prosentase (%) masyarakat melalui BUMDesa. Semenjak
Ya 61 87,14 %
Tidak 9 12,86 %
digulirkannya Dana Desa mulai tahun 2015
Jumlah 70 100 sampai dengan 2016 tenaga kerja yang diperlukan
meningkat disebabkan anggaran yang didapat oleh
Berdasarkan perencanaan, pelaksanaan, Pemerintah Desa sudah bertambah besar sehingga
evaluasi dan pertanggungjawaban program Dana program kegiatan pembangunan fisik menjadi
Desa di Kecamatan Pineleng Kabupeten Minahasa lebih banyak. Banyak sedikitnya jumlah tenaga
dapat ditarik kesimpulan bahwa proses kegiatan kerja yang diikuti terlibat pada kegiatan yang
program Dana Desa di Kecamatan Pineleng telah didanai DD sangat tergantung pada volume
berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan kegiatan fisik dan pemberian modal usaha.
telah disusunnya rencana kegiatan Dana Desa, Penyerapan pada masing-masing desa meningkat
adanya penyelesaian kegiatan Dana Desa, adanya dengan setiap desa bervariasi sesuai dengan
evaluasi kegiatan serta telah disusunnya banyaknya anggaran DD. Penyerapan SDM bukan
pertanggungjawaban kegiatan Dana Desa. hanya pada tenaga kerja pada pekerjaan fisik tapi
juga pada pekerjaan non fisik berupa kader di
B. Dampak Program Dana Desa terhadap puskesmas, kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Peningkatan Ekonomi Berdasarkan Dampak Dana Desa terhadap
Untuk mengetahui dampak program Dana pengembangan ekonomi di Kecamatan Pineleng
Desa terhadap peningkatan ekonomi yang Kabupaten Minahasa menunjukkan bahwa
meliputi pendapatan masyarakat digunakan uji- program Dana Desa meningkatkan pendapatan
beda rata-rata yaitu Paired Sample T-Test. masyarakat dan adanya penyerapan tenaga kerja
yang lebih banyak. Sehingga hasil penelitian
Tabel 8. Hasil Analisis Perbedaan Pendapatan Masyarakat menyimpulkan bahwa Dana Desa menfaat yang
sebelum dan sesudah adanya Program Dana Desa positif untuk peningkatan pembangunan dan
Uraian Nilai (Rp) t-hitung Sig
Pendapatan (Sesudah 3.072.142,86 16.092 0,000
perekonomian desa.
ada Dana Desa Tahun
2016)
Pendapatan (Sebelum 2.553.571,43
ada Dana Desa Tahun KESIMPULAN DAN SARAN
2014)
Perbedaan 518.571,429
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan
Hasil Meningkat Nyata
pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dalam penulisan tesis ini dapat
ditarik kesimpulan yaitu: 1. Kebijakan Program
341
Dampak Program Dana Desa ......................................................(Feiby Tangkumahat, Vicky Panelewen, Arie Mirah)
Dana Desa (DD) di Kecamatan Pineleng Miraza, B.H. 2005. Peran Kebijakan Publik dalam
Kabupaten Minahasa berjalan cukup baik, hal ini Perencanaan Wilayah. Wahana Hijau. Jurnal
terlihat dari kegiatan program Dana Desa berjalan Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
sesuai dengan persiapan berupa penyusunan daftar Vol.1 Nomor 2 Desember 2005
Munir,B.2002. Perencanaan Pembangunan Daerah.
usulan rencana kegiatan, pelaksanaan setiap
Dalam Perspektif Otonomi Daerah. Badan
kegiatan, evaluasi kegiatan sampai tahap Penerbit, BAPPEDA Propinsi NTB.
penyusunan pertanggungjawaban. 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
Perekonomian masyarakat di Kecamatan Pineleng 2014 tentang Pengelolaan Desa.
meningkat setelah adanya program Dana Desa. Ini Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
disebabkan dengan adanya peningkatan 2014 tentang Pembangunan Desa.
infrastruktur berupa pembangunan jalan-jalan Peraturan Menteri Desa dan PDTT Nomor 21 Tahun
pertanian maka akses untuk pengangkutan dari 2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana
lokasi perkebunan lebih mudah sehingga Desa Tahun 2016
mempercepat proses penjualan hasil-hasil Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa bersumber dari APBN.
pertanian. Berdasarkan kesimpulan dari hasil
Purba, B. 2006. Pengembangan Pariwisata terhadap
penelitian yang dikemukakan di atas , maka dapat Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dan
diberikan saran-saran yang nantinya diharapkan Pengembangan Wilayah Kabupaten Karo.
dapat memperbaiki ataupun menyempurnakan Tesis PWD Pascasarjana Universitas
pelaksanaan program Dana Desa di Kecamatan Sumatera Utara.
Pineleng Kabupaten Minahasa masa datang. Saran Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan
yang diberikan yaitu: 1. Sosialisasi terhadap Kelima : Penerbit CV. Alfebeta. Bandung.
kebijakan Dana Desa diberikan kepada Sidik, M. 2002. Dana Alokasi Umum: Konsep,
masyarakat luas sehingga setelah memahami Hambatan dan Prospek di Era Otonomi
kebijakan Dana Desa, masyarakat juga akan lebih Daerah. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.
Simanjuntak, P.2003. Kajian singkat terhadap
mudah untuk diajak berpartisipasi dalam
Kerangka Strategi Pembangunan Sumatera
pelaksanaan pembangunan desa, ikut melestarikan Utara dari Sudut pandang Pertumbuhan
hasil pelaksanaan Dana Desa serta ikut (Pembangunan) Ekonomi. Makalah
mengawasi jalannya Dana Desa sesuai dengan Pembangunan Ekonomi. Diklat Perencanaan
ketentuan yang ada. 2. Para pelaksana Dana Desa Pembangunan Ekonomi Daerah (PPED)
diberikan peningkatan pengetahuan melalui Sinaga. 2004. Pengaruh Proyek Pemberdayaan
pendidikan dan pelatihan, khusunya yang Kecamatan Terpadu (P2KT) terhadap
menyangkut pengelolaan dan pertanggung- Pembangunan Desa di Kecamatan Dolok
jawaban keuangan desa. Pamgaribuan Kabupaten Simalungun.
Sirojuzilam. 2005. Regional Planning anda
Development. Wahana Hijau. Jurnal
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah.
DAFTAR PUSTAKA Vol.1. Nomor 1 Agustus 2005.
--------------- dan Mahalli, K. 2010. Regional
Adisamita, H.R. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Pembangunan Perencanaan dan Ekonomi.
Graha Ilmu. Yogyakarta. Sitanggang, R. 2007. Pengaruh Program
Ahmadi. 2001,2002.http://www.materibelajar.i d). Pengembangan Prasarana Perdesaan (P2D)
Anonimous. 1992. http://www.academia.edu// dalam Pengembangan Wilayah Melalui
Kebijakan Pemerintah di Era Modern Pemberdayaan Masyarakat.
Daldjoeni. N. 1994. Geografi Baru Organisasi Suparno. 2001. http://ejournal.ip.fisipumul.ac.id /site/
Keruangan dalam Teori dan Praktek. Suprapta. 2006. Ketergantungan Wilayah Kecamatan
Penerbit PT Alumni. Bandung Mranngen terhadap Kota Semarang. Tesis
Jones. 1984. http://www.eprints.undip.ac.id. bab2.pdf Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan
Kartasasmita. 2001. http://hermasyahlubis16. Kota. Universitas Diponegoro. Semarang.
blogspot.com/2016 Todaro, M.P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia
Koestoer, R.H. 1997. Perspektif Lingkungan Desa- Ketiga. Edisi Ketujuh Erlangga, Jakarta.
Kota: Teori dan Kasus. Penerbit Universitas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 204 tentang Desa.
Indonesia . Jakarta. Werf. 1997. http://www.scribd.com/document/
Mahhali,K. 2005. Analisis Kebijakan Fiskal di Era 179536571/kebijakan pemerintah
Otonom Daerah. Wahana Hijau. Jurnal
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah.
Vol.1 Nomor 1 Agustus 2005
342