Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2016 | 097

EKSTRAK BIOPIGMEN BIRU FIKOSIANIN Spirulina plantesis SEBAGAI PEWARNA


ALAMI MINUMAN RINGAN KARBONASI
BLUE BIOPIGMENT PHYCOCYANIN EXTRACTS Spirulina plantesis AS NATURAL
COLOROF CARBONATED SOFT DRINK
Alfredo R. Kresnaputra, Siti Irma Rahmawatia, Mira Suprayatmi, Syarif Hidayatullah
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Ilmu Pangan Halal, Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol
Ciawi No.1, Kotak Pos 35 Ciawi, Bogor 16720.
aKorespondensi : Siti Irma Rahmawati, E-mail : siti.irma.rahmawati@unida.ac.id
(Diterima oleh Dewan Redaksi: 22-08-2016)
(Dipublikasikan oleh Dewan Redaksi: 10-10-2016)

ABSTRACT
Blue Biopigment Extract Phycocyanin of Spirulina can be used as natural dyes, for example
its a drinks. Research conducted three phases, namely the formulation of carbonated soft
drinks, chemical analysis and formulation selected storage stability test. Formula carbonated
soft drinks are elected according to panelists blue biopigmen phycocyanin extract
concentration of 4% (F1) with the preferred color. While the flavor and aroma rated
somewhat favored. Formula elected by hedonic test, followed in Phase two: the chemical
analysis of the selected formula include phycocyanin total levels of 3,21 mg / mL, protein
content (Bradford) amounted to 67.15 ppm, antioxidant activity (IC 50) is 545,6 µL, the color
intensity of 1,302 (λ = 615) and 1,296 (λ = 625) and a pH of 3,30. Stability is calculating by
the method of half-time. The half-life parameters total levels of phycocyanin at a temperature
of a refrigerator is 67 days or 2 months, and the room temperature is 12 days. The intensity
of color at refrigeratortemperature that is 87 days or 3 months, and the room temperature is
only 13 days. The higher the half-life, the longer the degradation phycocyanin will happen.

Keywords: Blue biopigment phycocyanin, Spirulina platensis, carbonated soft drinks, the
half-life.
ABSTRAK
Ekstrak biopigmen biru Fikosianin Spirulina plantesis dapat digunakan sebagai pewarna
alami, contohnya untuk minuman. Penelitian dilakukan tiga tahap yaitu formulasi minuman
ringan karbonasi, analisis kimia formulasi terpilih dan uji stabilitas penyimpanan. Formula
minuman ringan karbonasi terpilih menurut panelis yaitu konsentrasi ekstrak biopigmen
biru fikosianin 4% (F1) dengan warna yang disukai.Sedangkan rasa dan aroma dinilai agak
disukai. Formula terpilih berdasarkan uji hedonik, dilanjutkan pada penelitian tahap dua
yaitu analisa kimia formula terpilih meliputi kadar total fikosianin sebesar 3,21 mg/mL,
kadar protein (Bradford) sebesar 67,15 ppm, aktifitas antioksidan (IC 50) sebesar 545,6 μL,
intensitas warna sebesar 1,302 (λ=615) dan 1,296 (λ=625) dan pH sebesar 3,30.Penentuan
stabilitas dihitung dengan metode waktu paruh.Waktu paruh parameter kadar total
fikosianin pada suhu refrigrator yaitu 67 hari atau 2 bulan, dan suhu ruang yaitu 12 hari.
Intensitas warna pada suhu refrigrator yaitu 87 hari atau 3 bulan, dan suhu ruang yaitu
hanya 13 hari. Semakin tinggi waktu paruh, maka semakin lama degradasi fikosianin yang
akan terjadi.

Kata kunci: Biopigmen biru fikosianin, Spirulina plantesis, minuman ringan karbonasi,
waktu paruh.
Kresnaputra, AR et al. 2016. Ekstrak Biopigmen Biru Fikosianin Spirulina plantesis Sebagai Pewarna
Alami Minuman Ringan Karbonasi. Jurnal Agroindustri Halal 2 (2): 097 – 108
98 | Kresnaputra, et al. Ekstrak biopigmen biru fikosianin

PENDAHULUAN soda, sirup fruktosa, air, asam sitrat,


pemantap gum arabic, botol kaca, dan
Produk pangan bewarna biru bahan – bahan yang digunakan untuk
sangat jarang ditemukan. Biasanya analisis kimia serta stabilitas produk yaitu
pewarna biru yang digunakan adalah aquades, pereaksi DPPH (1,1-diphenyl-2-
brilliant blue yang disinyalir mempunyai picryl hydrazyl), asam askorbat, methanol
efek negatif jangka panjang jika terus p.a, alkohol 95%, pereaksi CBB (Comassie
dikonsumsi. Mikroalga merupakan sumber Brilliant Blue), pereaksi BSA (Bovine
potensi pewarna alami contohnya dari Serum Albumin), buffer sitrat pH 5, etanol
spesies Spirulina plantesis yang absolute (95%), dan asam fosfat pekat
menghasilkan pigmen bewarna hijau (85%).
kebiru – biruan. Jenis pigmen yang Alat yang digunakan adalah
terkandung dalam mikroalga tersebut timbangan kasar, panci, pengaduk,
yaitu fikosianin, klorofil-a, dan karotenoid saringan, termometer, dan alat – alat yang
yang dipercaya sebagai antioksidan tinggi digunakan untuk analisis kimia serta
dan agen anti – kanker (Pirenantyo dan stabilitas produk yaitu kulkas, neraca
Limantara, 2008). analitik, sentrifuge, spektrofotometer
Salah satu aplikasi fikosianin yaitu Hitachi U-2900, labu takar, tabung reaksi,
sebagai pewarna minuman ringan. Pada gelas piala, pH meter, pipet volumetrik,
penelitian ini, akan dilakukan formulasi dan vortex.
penambahan ekstrak biopigmen biru
fikosianin dari mikroalga Spirulina TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
plantesis sebagai pewarna alami minuman Penelitian dilaksanakan di
ringan karbonasi (soda) yang dapat laboratorium Surfactant and Bioenergy
diterima secara sensori dengan Research Centre (SBRC), Lembaga
pengembangan sendiri dari bahan baku, Penelitian dan Pengabdian Kepada
formula atau racikan yang relatif sehat dan Masyarakat (LPPM), Institut Pertanian
aman untuk dikonsumsi. Penentuan Bogor (IPB), Kampus IPB Baranang Siang,
formulasi penambahan ekstrak fikosianin Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan
terpilih dari segi organoleptik akan selama kurang lebih 2 bulan terhitung
dilakukan dengan uji hedonik (kesukaan). pada bulan April hingga Mei 2016.
Mengingat kestabilan biopigmen
biru fikosianin sangat dipengaruhi suhu, METODE PENELITIAN
maka penting dilakukan penentuan Penelitian dilakukan tiga (3) tahap
stabilitas setelah diaplikasikan ke dalam yaitu :
produk pangan sebenarnya. Penelitian 1. Formulasi minuman ringan
Mohhammad, 2007 sebelumnya hanya karbonasi dengan tiga (3) formula
mengamati kestabilan fikosianin dalam penambahan ekstrak biopigmen
bentuk murni sebelum diaplikasikan. biru fikosianin hasil trial and error
yaitu 4% (F1), 2% (F2) dan 1%
METODE PENELITIAN (F3) lalu dilakukan uji hedonik
(kesukaan). Berikut tabel formulasi
Alat dan Bahan minuman ringan karbonasi :
Bahan yang digunakan dalam
penelitian adalah cairan hasil ekstraksi
biopigmen biru fikosianin Spirulina
plantesis (aquos extract) dari metode
ekstraksi terbaik yaitu pembekuan atau
freezing pada penelitian sebelumnya, air
Tabel 1. Formulasi Pewarna Ekstrak persamaan Bennet dan Bogoard
Biopigmen Biru Fikosianin Spirulina (1973), yaitu :
plantesis untuk Minuman Ringan
Karbonasi 𝑷𝑪 =
(𝑨𝟔𝟏𝟓)−𝟎.𝟒𝟕𝟒(𝑨𝟔𝟐𝟓)
× 𝑭𝑷 (1)
𝟓.𝟑𝟒
Formula Minuman Ringan
b) Kadar Protein (Metode
Bahan Karbonasi untuk 1000 ml air
Bradford)
F1 (ml) F2 (ml) F3 (ml) Uji Bradford adalah suatu uji
Ekstrak untuk mengukur konsentrasi
Biopigmen protein total dengan secara
Biru 40 20 10 kolorimetri dalam suatu larutan
Fikosianin (4%) (2%) (1%) (Bradford, 1976). Dalam uji
Spirulina Bradford melibatkan pewarna
plantesis Coomassie Brilliant Blue (CBB) yang
Air soda berikatan dengan protein dalam
mineral 400 400 400 suatu larutan yang bersifat asam
(40%) sehingga memberikan warna
Sirup (kebiruan).
Fruktosa 100 100 100 Sampel minuman ringan
(10%) karbonasi yang mengandung
Asam sitrat biopigmen fikosianin merupakan
0,5 0,5 0,5
(0.05%) pigmen yang berasosiasi dengan
Pemantap protein dan larutan standar
Gum Arabic 3 3 3 sebanyak 0,1 ml direaksikan
(0.3%) dengan 5 ml reagen Bradford, lalu
Air 456,5 476,5 486,5 divortex. Karena menghasilkan
warna, sehingga secara kolorimetri
dapat diukur absorbansinya
2. Analisa kimia formula terpilih dengan menggunakan
yaitu: spektrofotometer pada panjang
gelombang 465 ‐ 595 nm (cahaya
a) Kadar Total Fikosianin tampak). Larutan standar yang
Analisis biopigmen biru digunakan yaitu BSA (Bovine Serum
fikosianin yang terkandung di Albumin) dengan beberapa
dalam minuman ringan karbonasi konsentrasi yaitu 0, 20, 40, 60, 80,
dilakukan dengan mengukur dan 100 ppm.
spektrum pigmen fikobiliprotein
secara spektrofotometri panjang C) Aktivitas Antioksidan DPPH
gelombang 615 nm dan 625 nm. Pengujian aktivitas
Pada penentuan stabilitas juga antioksidan minuman ringan
dilakukan pengukuran intensitas karbonasi dilakukan menggunakan
warna (absorbansi) pada panjang radikal bebas yang stabil yaitu
gelombang 615 nm, karena DPPH (1,1-diphenyl-2-
fikosianin memiliki sifat serapan picrylhydrazyl) sesuai dengan
spektroskopik pada panjang metode Molyneux (2004). Sampel
gelombang 610 – 620 nm.Blanko minuman ringan karbonasi dibuat
yang digunakan yaitu aquades. deret konsentrasi yaitu 0, 5, 10, 25,
Konsentrasi fikosianin (PC) dalam 50 dan 100 μL. Semua stok solusi
satuan mg/mL dihitung dengan dilarutkan dalam metanol p.a.
100 | Kresnaputra, et al. Ekstrak biopigmen biru fikosianin

Sebanyak 5 mL, kemudian Berikut kerangka tahap penelitian


dimasukkan ke dalam tabung dan diagram alir pembuatan minuman
reaksi dan ditambah larutan 1 mL ringan karbonasi, disajikan pada
DPPH 1 mM. gambar 1:
Blanko disediakan dengan
mencampur metanol dan DPPH
dengan perbandingan yang sama
seperti sampel. Tabung reaksi
tersebut diinkubasi dalam suhu
37°C selama 30 menit dan diukur
absorbansi pada λ=517 nm.
Absorbansi yang rendah
menunjukkan tingginya penangkal
radikal bebas. Besarnya aktivitas
penangkal radikal bebas ditentukan
menggunakan rumus (%inhibisi) =
((AA-AB)⁄AA) x 100; dimana AA
adalah absorbansi blanko dan AB
adalah absorbansi sampel.

d) Tingkat Keasaman atau pH


Sebelum dilakukan analisis
pH, sampel harus dipastikan sudah
dalam keadaan homogen dan encer.
Elektroda pada pH-meter dibilas
dengan air destilata, dikeringkan
dengan tissue, lalu dimasukan ke
dalam gelas piala berisi
sampel.Pembacaan skala pH
dibiarkan beberapa saat sampai
pembacaan stabil, dan dilakukan
duplo.
Gambar 1. Kerangka Tahap Penelitian dan
Diagram Alir Pembuatan Minuman
3. Penentuan stabilitas penyimpanan,
Karbonasi (Modifikasi Nanda Lindy T.E,
produk akan disimpan pada dua
2008)
tingkat suhu yang berbeda yaitu 5
oC (suhu refrigrator), dan 25 oC

(suhu ruang). Pengamatan HASIL DAN PEMBAHASAN


dilakukan setiap 3 hari sekali Formulasi Minuman Ringan Karbonasi
selama 15 hari yaitu hari ke – 0, 3,
Dilakukan uji organoleptik
6, 9, 12 dan 15. Parameter yang
menggunakan metode uji hedonik
diamati adalah pH, kadar total
(kesukaan) dengan sebaran skala
fikosianin,dan intensitas warna
penilaian yaitu (1) sangat tidak suka, (2)
(absorbansi) dari minuman ringan
tidak suka, (3) agak tidak suka, (4) netral,
karbonasi. Analisis yang dilakukan
(5) agak suka, (6) suka, dan (7) sangat
yaitu menggunakan metode
suka (Sarastani, 2008). Jumlah panelis
pendekatan waktu paruh (t1/2).
yang digunakan sebanyak 20 orang. Data
yang diperoleh kemudian diolah
menggunakan analisis sidik ragam
(ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95% fikosinin yang didapatkan berdasarkan
(α = 0,05), jika p < 0,05 (berbeda nyata) hasil trial and error yaitu 4%, 2% dan 1%.
maka dilakukan uji lanjut yaitu Duncan. Berikut hasil uji organoleptik minuman
Formula penambahan konsentrasi ekstrak ringan karbonasi.

Tabel 2. Hasil Uji Organoleptik Minuman Ringan Karbonasi dengan Ekstrak Biopigmen
Biru Fikosianin
Parameter F1 (324) F2 (247) F3 (518)
Warna 5,90a 4,85b 3,00c
Rasa 5,00a 4,55a 4,00a
Aroma 5,30a 4,75ab 4,25b
Tingkat Kesukaan Umum 5,45a 4,65b 4,35b
Keterangan : Huruf yang sama pada kolom yang sama artinya tidak
berbeda nyata pada taraf signifikansi 0,05 (p < 0,05).

Duncan. Nilai kesukaan tertinggi pada


parameter rasa yaitu formula
a) Warna penambahan konsentrasi ekstrak
Warna merupakan estetika produk fikosianin 4%.
pangan yang tampil lebih dulu
dibandingkan parameter lainnya c) Aroma
(Winarno, 2008). Nilai kesukaan pada Nilai kesukaan pada parameteraroma
parameter warna minuman ringan minuman ringan karbonasi berkisar
karbonasi yaitu berkisar antara 5,90 – antara 5,30 – 4,25 (agak suka).
3,00 (suka sampai agak tidak suka). Berdasarkan analisis sidik ragam (ANOVA)
Berdasarkan analisis sidik ragam (ANOVA) formula konsentrasi ekstrak biopigmen
formula konsentrasi ekstrak biopigmen biru fikosianin berpengaruh nyata
biru fikosianin berpengaruh nyata terhadap kesukaan aroma (p < 0,05), maka
terhadap kesukaan warna (p < 0,05), maka dilanjutkan uji Duncan. Formula
dilanjutkan uji Duncan. Ketiga formula penambahan konsentrasi ekstrak
berbeda nyata.Nilai kesukaan tertinggi fikosianin 4% tidak berbeda nyata atau
pada parameter warna yaitu formula sama dengan formula penambahan
penambahan konsentrasi ekstrak konsentrasi ekstrak fikosianin 2%, namun
fikosianin 4%.Semakin tinggi konsentrasi berbeda nyata dengan formula
ekstrak fikosianin yang ditambahkan, penambahan konsentrasi ekstrak
maka semakin pekat warna yang fikosianin 1%, sedangkan formula
dihasilkan. penambahan konsentrasi ekstrak
fikosianin 2% dan 1% tidak berbeda nyata
b) Rasa atau sama. Minuman ringan karbonasi ini
sebelumnya telah ditambahkan perisa
Nilai kesukaan pada parameter rasa mint dengan konsentrasi yang sama.
minuman ringan karbonasi berkisar Adanya penambahan perisa diharapkan
antara 5,00 – 4,00 (agak suka sampai mampu menutupi aroma amis laut yang
biasa). Berdasarkan analisis sidik ragam terkandung dalam fikosianin.
(ANOVA) formula konsentrasi ekstrak
biopigmen biru fikosianin tidak d) Tingkat Kesukaan Umum
berpengaruh nyata terhadap kesukaan Nilai kesukaan pada parameter tingkat
rasa (p > 0.05), makatidak dilanjutkan uji kesukaan umum minuman ringan
102 | Kresnaputra, et al. Ekstrak biopigmen biru fikosianin

karbonasi meliputi parameter


keseluruhan warna, rasa, dan aroma
berkisar antara 5,45 – 4,35 (agak suka). Tabel 3. Karakteristik Mutu Kimiawi
Berdasarkan analisis sidik ragam (ANOVA) Formula Penambahan Ekstrak Fikosianin
formula konsentrasi ekstrak biopigmen 4% (F1) Terpilih Pada Produk Minuman
biru fikosianin berpengaruh nyata Ringan Karbonasi
terhadap kesukaan umum (p < 0,05), maka Parameter Nilai*
dilanjutkan uji Duncan. Formula Total Fikosianin
penambahan konsentrasi ekstrak 3,21
(mg/mL)
fikosianin 4% berbeda nyata dengan Protein (ppm) 67,15
formula penambahan konsentrasi ekstrak Aktivitas Antioksidan
fikosianin 2% dan 1%, sedangkan formula 545,6
(IC50) (μL)
penambahan konsentrasi ekstrak Intensitas Warna
fikosianin 2% dan 1% tidak berbeda nyata (absorbansi)
atau sama. Nilai kesukaan tertinggi pada 1,302
A 615
parameter tingkat kesukaan umum yaitu 1,296
A 625
formula penambahan konsentrasi ekstrak pH 3,30
fikosianin 4%. *Rata-rata dua (2) kali ulangan
Panelis menilai formula penambahan
konsentrasi ekstrak fikosianin 4% sebesar a) Total Fikosianin
5,45 yaitu mendekati suka. Fikosianin merupakan biopigmen
Secarakeseluruhan perlu adanya alternatif terbesar yang terkandung di dalam
pemilihan perisa lainnya untuk Spirulina plantesis. Total fikosianin yang
meningkatkankembali tingkat kesukaan terkadung dalam formula penambahan
panelis terhadap minuman ringan konsentrasi ekstrak fikosianin 4% (F1)
karbonasi ekstrak fikosianin ini, seperti tepilih minuman ringan karbonasi yaitu
dengan penambahan perisa citrus atau sebesar 3,21 mg/mL. Fikosianin dapat
cola. dipilih sebagai pewarna biru alami
alternatif pewarna sintetis yang biasa
Analisa Kimia Formula Terpilih digunakan yaitu Brilliant blue karena
Berdasarkan hasil analisis sidik mempunyai warna biru yang cerah dan
ragam (ANOVA), formula konsentrasi cemerlang.
ekstrak biopigmen biru fikosianin
berpengaruh nyata (p < 0,05) hanya b) Kadar Protein
terhadap parameter warna, aroma dan Protein yang terkandung dalam
tingkat kesukaan umum dari minuman formula penamabahan konsentrasi
ringan karbonasi. Pada penelitian tahap ekstrak fikosianin 4% (F1) terpilih
dua, untuk formula terpilih yaitu formula minuman ringan karbonasi merupakan
penambahan konsentrasi ekstrak protein yang berasosatif dengan
fikosianin 4% (F1) dilakukan karakterisasi biopigmen fikosianin. Semakin tinggi
mutu kimiawinya yaitu kadar total kadar total fikosianin yang terkandung di
fikosianin, kadar protein, aktivitas dalamnya, maka kadar protein juga
antioksidan dan intensitas warna semakin tinggi. Kandungan protein yang
(absorbansi). Berikut hasil karakteristik terkandung yaitu sebesar 67,15 ppm,
mutu kimiawi formula penambahan dianalisa menggunakan metode Bradford.
ekstrak fikosianin 4% (F1) terpilih Kurva deret standar Bovine Serum
minuman ringan karbonasi pada tabel 3: Albumine (BSA) dapat dilihat pada
lampiran 5. Dibandingkan dengan
minuman ringan karbonasi dipasaran
yang relatif minim zat gizi, dengan sebesar 1625 μL. Artinya untuk
penambahan ekstrak fikosianin telah menurunkan 50% aktivitas radikal bebas,
menciptakan minuman yang mempunyai dibutuhkan lebih lebih sedikit minuman
zat gizi salah satunya dari protein. ringan karbonasi ekstrak fikosianin
Protein yang dihasilkan Spirulina daripada minuman ringan jelly drink
secara biologi memiliki 8 jenis asam amino Spirulina platensis. Beberapa komponen
essensial yaitu isoleusin, lisin, leusin, Spirulina sp. yang diduga memiliki
metionin, fenilalanin, treonin, triptophan, aktivitas antioksidan adalah senyawa
dan valin.Kebanyakan dari tumbuhan fenolat, karotenoid, pigmen
konsumsi tidak lengkap asam aminonya fikobiliprotein, klorofil, dan turunan
karena kurangnya satu atau lebih jenis klorofil (Estrada et al., 2001).Fikosianin
asam amino essensial (Henrikson, 1997). (fikobiliprotein) adalah antioksidan alami
atau primer dari kelompok phytochemical
c) Aktivitas Antioksidan (Hamid et al., 2010).
Aktivitas antioksidan pada formula
penambahan konsentrasi esktrak d ) Intensitas Warna dan pH
fikosianin 4% (F1) terpilih minuman Intensitas warna pada formula
ringan karbonasi sebesar 545,6 μL yang penambahan konsentrasi ekstrak
diimplementasikan kedalam nilai IC50. fikosianin 4% (F1) terpilih minuman
Hasil dari metode analisa antioksidan ringan karbonasi diukur menggunakan
DPPH umumnya diimplementasikan spektrofotometer pada panjang
dalam bentuk nilai IC50 (inhibition gelombang 615 dan 625 nm. Fikosianin
concentration) yang didefinisikan sebagai yang terkandung di dalam minuman
konsentrasi dari senyawa antioksidan ringan karbonasi memiliki sifat
yang dapat menyebabkan hilangnya 50% spektroskopik yang unik, yaitu
aktivitas DPPH (Andayani, 2008).Semakin mempunyai serapan maksimum pada
kecil nilai IC50 berarti semakin tinggi panjang gelombang tertentu.Serapan
aktivitas antioksidannya. Suatu senyawa maksimum fikosianin terletak pada
dapat dikatakan memiliki aktivitas panjang gelombang 610 – 620 nm (Sedjati,
antioksidan apabila senyawa tersebut et al, 2012). Intensitas warna yang
mampu mendonorkan atom hidrogennya dihasilkan pada panjang gelombang 615
untuk berikatan dengan DPPH nm sebesar 1,302 dan pada 625 nm
membentuk DPP Hidrazin, ditandai sebesar 1,301.
dengan semakin hilangnya warna ungu Formula penambahan konsentrasi
(menjadi kuning pucat). ekstrak fikosianin 4% (F1) terpilih
Suatu senyawa dikatakan sebagai minuman ringan karbonasi mempunyai
antioksidan sangat kuat jika nilai IC 50 pH sebesar 3.30. Tingkat keasamaan
kurang dari 50 μL, kuat untuk IC50 antara tersebut sesuai dengan minuman ringan
50 – 100 μL, sedang jika IC50 bernilai 101 - karbonasi yang beredar di
150 μL, dan lemah jika IC50 bernilai 150- pasaran.Menurut Trisnanto (2008),
200 μL (Molyneux, 2004). Artinya minuman ringan maupun yang bersoda
minuman ringan karbonasi dengan memiliki pH rendah (pH < 4.5).
penambahan ekstrak fikosianin 4%
memiliki aktifitas antioksidan yang lemah. Penentuan Stabilitas Minuman Ringan
Namun jika dibandingkan dengan Karbonasi
penelitian Masluha (2013) mengenai Penentuan stablitas menggunakan
produk sejenis golongan minuman ringan metode pendekatan waktu paruh ordo
lainnya yaitu jelly drink Spirulina platensis, satu (1). Penggunaan Orde Satu (1)
hanya memiliki aktifitas antioksidan yaitu didasarkan pada reaksi redoks yang
104 | Kresnaputra, et al. Ekstrak biopigmen biru fikosianin

mengakibatkan struktur fikosianin mudah menarik partikel bermuatan negatif.


terurai pada suhu ruang (Doke, 2005). Penarikan ion negatif ke sekitar pati
Beberapa penurunan mutu produk pangan atau gula menyebabkan konsentrasi
selama penyimpanan yang mengikuti efektif ion H+ dalam minuman
kinetika reaksi Orde Satu (1) yaitu meningkat, sehingga pH turun. Selain
kehilangan/kerusakan vitamin, itu, ada faktor lain, seperti reaksi
inaktivasi/pertumbuhan mikroba, enzimatis, yang mungkin terjadi
kerusakan warna oksidatif, dan kerusakan karena interaksi dari berbagai
tekstur karena panas (Hariyadi, 2011). komponen yang ada pada minuman
sehingga menyebabkan naiknya nilai
a) pH pH pada akhir penyimpanan pada
Tingkat keasamaan atau pH dikisaran 2,90. Kestabilan pH
minuman ringan karbonasi pada seharusnya berada dikisaran 3.5 – 2.9.
formulasi terpilih dengan ekstrak Minuman ringan karbonasi
fikosianin 4% yang disimpan pada mempunyai komposisi diantaranya
suhu refrigrator selama kurang lebih gula dan asam sitrat yang dapat
dua minggu cenderung relatif stabil mempengaruhi perubahan pH selama
dikisaran 3,27 – 3,11 pada hari ke - 15 penyimpanan.
dibandingkan pada suhu ruang yang
cendrung menurun mendekati asam b) Kadar Total Fikosianin
semakin lamanya penyimpanan hingga Kadar total fikosianin minuman
mencapai 2,89. ringan karbonasi pada formulasi
terbaik dengan ekstrak fikosianin 4%
yang disimpan pada suhu refrigrator
selama kurang lebih dua minggu
cendrung relatif stabil dikisaran 3,22 –
2,91 mg/mL walaupun mengalami
penurunan dibandingkan pada suhu
ruang yang cendrung menurun
semakin lamanya penyimpanan hingga
dikisaran 3,22 – 1,20 mg/mL pada hari
Gambar 2. Grafik Hubungan ke – 15 penyimpanan.
LamaPenyimpanan terhadap Penurunan kadar total fikosianin
perubahan pH Minuman Ringan disebabkan oleh reaksi redoks yang
Karbonasi Formula Terpilih Ekstrak mengakibatkan struktur fikosianin
4% Fikosianin mudah terurai pada suhu ruang (Doke,
2005). Minuman ringan karbonasi
Perubahan tingkat keasaman atau yang disimpan pada suhu ruang juga
pH dapat terjadi akibat reaksi kimia terdapat endapan putih yang diduga
yang terjadi selama penyimpanan koagulasi protein fikosianin yang
diantaranya tumbuhnya mudah rusak jika disimpan pada suhu
mikroorganisme seperti bakteri asam ruang (Winarno, 1992 ; Doke 2005).
laktat yang diikuti oleh pemecahan Fikosianin merupakan protein alami
komponen gula menghasilkan yang stabil pada suhu
komponen asam seperti yang terjadi rendah.Penyimpanan suhu rendah
pada penelitian Herold (2007). Gugus mampu menginaktifasi aktifitas
hidroksil pada pati atau gula dalam mikroorganisme dan enzim sehingga
bahan dapat menyebabkan penurunan tidak terjadi kerusakan struktur
pH karena gugus hidroksil cenderung fikosianin.
Tabel 4. Persamaan Laju Kinetka
Penurunan Mutu, nilai kt dan waktu paruh
Kadar Total Fikosianin (mg/mL)
Suhu t½
Persamaan R2 Nilai kt
Penyimpanan (hari)

lnQt =
Suhu
1,1576 – 0,6462 0,0101 69
Refrigrator
0,0101(t)
Gambar 3. Grafik Hubungan Lama lnQt =
Penyimpanan terhadap perubahan Kadar Suhu Ruang 1,0584 – 0,9003 0,0586 12
Total Fikosianin Minuman Ringan 0,0586(t)
Karbonasi Formula Terpilih Ekstrak 4%
Fikosianin
Stabilitas kadar total fikosianin ditentukan Penggunaan Orde Satu (1) didasarkan
menggunakan metode pendekatan waktu pada reaksi redoks yang mengakibatkan
paruh. struktur fikosianin mudah terurai pada
suhu ruang (Doke, 2005). Nilai kt pada
𝟎.𝟔𝟗𝟑 suhu refrigerator cendrung rendah
𝐭 𝟏⁄ 𝟐 = (2)
𝒌𝒕 dibandingkan suhu ruang. Artinya
semakin tinggi nilai kt maka laju
Dimana : penurunan mutu semakin meningkat dan
t (1/2) = Waktu Paruh (hari) waktu paruh akan semakin rendah.
kt = Konstanta laju penurunan mutu Dimana kt adalah konstanta laju
per hari penurunan mutu atau degradasi. Koefisien
determinasi (R2) yang tinggi pada suhu
Nilai kt didapat dari hasil pengamatan ruang menunjukan bahwa penurunan
selama periode tertentu penyimpanan kadar total fikosianin dipengaruhi sebesar
diplotkan pada grafik hubungan antara 90,03% oleh lama penyimpanan suhu
lama penyimpanan (hari) dengan rata – ruang.
rata nilai mutu parameter yang akan Waktu paruh (t1/2) kadar total
dianalisa stabilitasnya. Pada Orde Satu, fikosianin pada minuman ringan
nilai mutu diubah menjadi bentuk karbonasi yang disimpan pada suhu
logaritma natural (ln) terlebih dahulu, refrigrator yaitu selama 69 hari atau
kemudian diplot lama penyimpanan sekitar 2 bulan. Sedangkan jika disimpan
terhadap masing–masing parameter mutu pada suhu ruang hanya selama 12 hari.
dan ditentukan persamaan regresi
liniernya sebagai berikut : c) Intensitas Warna
Intensitas warna biru (absorbansi)
𝐥𝐧 𝑸𝒕 = 𝐥𝐧 𝑸𝒐 − 𝒌𝒕 (3) minuman ringan karbonasi pada formulasi
terbaik dengan ekstrak fikosianin 4% yang
Hasil plot tersebut memberikan disimpan pada suhu refrigrator selama
informasi nilai kt (slope), lnQo (intercept), kurang lebih dua minggu cendrung relatif
dan koefisien determinasi (R2) masing- stabil dikisaran 1,299 – 1,166
masing suhu penyimpanan. Berikut dibandingkan pada suhu ruang yang
persamaan regresi linear laju penurunan cendrung menurun dan memudar
mutu, nilai kt dan waktu paruh kadar total warnanya hingga mencapai absorbansi
fikosianin pada tabel 4.
106 | Kresnaputra, et al. Ekstrak biopigmen biru fikosianin

0,488 pada hari ke-15. Hal ini serupa penurunan mutu semakin meningkat dan
dengan pernyataan Doke (2005), bahwa semakin rendah waktu paruh. Koefisien
biopigmen fikosianin akan mengalami determinasi (R2) yang tinggi pada suhu
penurunan absorbansi dan pemudaran ruang menunjukan bahwa penurunan
warna pada suhu ruang. Intensitas warna intensitas warna (absorbansi) dipengaruhi
diukur pada panjang gelombang 615 nm, sebesar 87,86% oleh lama penyimpanan
yaitu panjang gelombang serapan spesifik suhu ruang.
dari biopigmen biru fikosianin. Waktu paruh (t1/2) intensitas warna
dari minuman ringan karbonasi yang
disimpan pada suhu refrigrator yaitu
selama 87 hari atau sekitar 3
bulan.Sedangkan jika disimpan pada suhu
ruang selama 13 hari.Berikut disajikan
juga gambar grafik lama penyimpanan
terhadap presentase retensi warna di dua
tingkat suhu penyimpanan pada gambar 4.

Gambar 3. Grafik Hubungan Lama


Penyimpanan terhadap perubahan
Intensitas Warna Minuman Ringan
Karbonasi Formula Terpilih Ekstrak 4%
Fikosianin

Stabilitas intensitas warna juga


ditentukan menggunakan metode
pendekatan waktu paruh Ordo Satu (1). Gambar 4.Grafik Hubungan Lama
Berikut persamaan regresi linear laju Penyimpanan terhadap Presentase Retensi
penurunan mutu, nilai kt dan waktu paruh Warna Minuman Ringan Karbonasi
intensitas warna pada tabel 5. Formula Terpilih Ekstrak 4% Fikosianin

Tabel 5. Persamaan Laju Kinetka Dapat dilihat pada grafik, presentase


Penurunan Mutu, nilai kt dan waktu paruh retensi warna pada suhu refrigrator
Intensitas Warna cendrung relatif stabil jika dibandingkan
suhu ruang. Presentase retensi warna
Suhu dihitung menggunakan rumus %Retensi
Persamaan R2 kt t1/2 Warna = (Absorbasi/Absorbansi awal) x
Penyimpanan
100%.
Suhu
lnQt = Perlakuan pengawetan suhu rendah
0,2511 – 0,6884 0,0079 87 menyebabkan intensitas warna biru
Refrigrator
0.0079(t) fikosianin yang disimpan pada suhu
lnQt = rendah atau refrigrator relatif stabil
Suhu Ruang 0,164 – 0,8786 0,0536 13 dibandingkan pada suhu ruang. Biopigmen
0,0536(t) pada suhu ruang akan lebih cepat
mengalami perubahan warna atau
Nilai kt pada suhu refrigerator cendrung penurunan warna daripada penyimpanan
rendah dibandingkan suhu ruang.Artinya dingin (Wijaya, et al, 2001 ; Doke, 2005).
semakin tinggi nilai kt maka laju Semakin tinggi waktu paruh, maka
semakin lama fikosianin mengalami terpilih pada parameter tingkat keasaman
degradasi selama penyimpanan. Penelitian atau pH relatif stabil pada suhu refrigrator
ini melanjutkan penelitian yang telah dibandingkan suhu ruang. Kadar total
dilakukan oleh Mohammad (2007), fikosianin dan intensitas warna
mengenai stabilitas biopigmen fikosianin, (absorbansi) minuman ringan karbonasi
bahwa fikosianin relatif stabil pada suhu yang disimpan pada suhu dingin relatif
dingin dibandingkan suhu ruang, stabil dibandingkan suhu ruang. Waktu
walaupun telah diaplikasikan pada produk paruh parameter kadar total fikosianin
minuman ringan berkarbonasi dan yang disimpan pada suhu refrigrator yaitu
didapat informasi pasti berapa lama waktu 69 hari atau 2 bulan, sedangkan pada suhu
paruh (t1/2) dari fikosianin selama ruang yaitu 12 hari. Untuk parameter
penyimpanan. Waktu paruh yang tinggi intensitas warna (absorbansi), waktu
menunjukan bahwa suatu zat akan terurai paruh pada suhu refrigrator yaitu 87 hari
hingga 50% dari konsentrasi awal dalam atau 3 bulan, sedangkan pada suhu ruang
waktu yang relatif lama. Artinya fikosianin yaitu 13 hari. Kadar total fikosianin dipilih
dapat terurai hingga 50% dari konsentrasi sebagai parameter mutu kritis dalam
awal dalam waktu yang relatif lama. perhitungan waktu paruh karena
Faktor yang mempengaruhi stabilitas mempunyai waktu paruh lebih pendek.
biopigmen pada kondisi penyimpanan
diantaranya suhu, lama penyimpanan, pH, DAFTAR PUSTAKA
penyinaran, serta pengaruh oksidator atau
reduktor. Biopigmen akan stabil pada Bennet A, Bogorad L. 1973.
suhu rendah dan tanpa penyinaran (Doke, Complementary chromatic
2005 ; Arylza, 2003 ; Wijaya et al, 2001). adaptation in a filamentous blue-
green alga. The Journal of CellBiology
KESIMPULAN 58: 419-435.
Bradford MM. 1976. A rapid and sensitive
Formula konsentrasi ekstrak method for the quantitation of
biopigmen fikosianin untuk minuman microorganisms quantities of protein
ringan karbonasi yang diperoleh dari hasil in utilizing the principle of
trial and error yaitu 4, 2 dan 1%. Minuman protein‐dye binding. Anal. Biochem
ringan karbonasi dengan penambahan 72:248‐254.
konsentrasi ekstrak fikosianin 4% (F1) Doke JM. 2005. An improved and effisient
merupakan produk terpilih menurut method for the extraction of
tingkat kesukaan panelis dengan warna phycocyanin from Spirulina
dan tingkat kesukaan umum keseluruhan sp.Journal of Food Engineering. Vol.
yang dinilai suka, sedangkan rasa dan 1.Issue 5.Article 2.
aroma dinilai agak suka. Estrada, J,E.P., P.B. Bescos and A.M. V.
Karakteristik kimiawi minuman Fresno. 2001. Anti Oxidant Activity
ringan karbonasi dengan ekstrak of Different Fractions of Spirulina
fikosianin 4% (F1) memiliki kadar total platensisProtean Extract. Il Farmaco
fikosianin sebesar 3,21 mg/mL, dan kadar 56: 497-500.
protein sebesar 67,15 ppm. Aktifitas Hamid, A.A., O.O Aiyelaagbe, L.A. Usman,
antioksidan (IC50) sebesar 545,6 ppm. O.M. Ameen, dan A. Lawal. 2010.
Intensitas warna pada panjang gelombang Antioxidant : its Medidal and
615 nm sebesar 1,302 dan 625 nm sebesar Pharmacological Applications.
1,296 serta tingkat keasaman atau pH African Journal of Pure and Applied
sebesar 3,30. Chemistry vol.4(8):142-151.
Penentuan stabilitas masa simpan
minuman ringan karbonasi formula
108 | Kresnaputra, et al. Ekstrak biopigmen biru fikosianin

Hariyadi P. 2011.Prinsip-prinsip Penetapan Sedjati S, Yudiati E, Suryono. 2012. Profil


dan Pendugaan Masa Kadaluarsa pigmen polar dan non polar
Produk Pangan Dalam: Modul mikroalga laut Spirulina sp. dan
Pelatihan Pendugaan dan potensinya sebagai pewarna alami.
Pengendalian Masa Kadaluarsa Ilmu Kelautan 17 (3)176-181.
Bahan dan Produk Pangan. 20 Mei Trisnanto S. 2008. Sanitasi & hygiene pada
2011, Bogor. Proses Minuman RTD. Majalah Food.
Herold. 2007. Formulasi Minuman Wijaya LS, Widjanarko SB, Susanto T.
Fungsional Berbasis Kumis Kucing 2001.Ekstraksi dan karakterisasi
(Orthosiphon aristatus Bl. Miq) yang pigmen dari kulit buah rambutan
Didasakan pada Optimasi Kapasitas Naphelium lappaceum var. Binjai.
antioksidan, Mutu Citarasa, dan Jurnal Biosains. Vol.1 no.2.
Warna. [skripsi]. Bogor : IPB. Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi.
Masluha D. 2013.Formulasi Jelly Drink Bogor (ID): M-BRIO Press.
Berbasis Rumput Laut (Eucheuma
cottonii) dan Spriulina platensis
[skripsi]. Bogor. IPB.
Mohammad J. 2007. Produksi dan
Karakterisasi Biopigmen Fikosianin
dari Spirulina fusiformis Sera
Aplikasinya Sebagai Pewarna
Minuman [skripsi]. Bogor:
Departemen Teknologi Hasil
Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Kelautan (FPIK). Institut Pertanian
Bogor (IPB).
Molyneux P. 2004.The use of stable free
radical diphenylpicrylhydrazyl
(DPPH) for estimating antioxidant
activity.Journal of Science Technology
26: 211 219.
Nanda Lindy T.E. 2008. Aplikasi Ekstrak
Antosianin Buah Duwet (Syzigium
Cumini) Pada Produk Jelly, Yogurt
Dan Minuman Berkarbonasi
[skripsi]. Bogor: Program Studi
Teknologi Pangan, Departemen Ilmu
dan Teknologi Pangan. Fakultas
Teknologi Pertanian. Institut
Pertanian Bogor (IPB).
Pirenantyo P dan Limantara L.
2008.Pigmen senyawa Spirulina
sebagai senyawa anti
kanker.Indonesia Journal of Cancer
(4): 155 – 163.
Sarastani D. 2008.Modul Praktikum
Analisis Organoleptik. Bogor:
Supervisor Jaminan Mutu Pangan.
Direktorat Program Diploma IPB.

You might also like