Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED) PADA DARAH

EDTA TANPA PENGENCERAN DENGAN MENGGUNAKAN NATRIUM CITRAT 3,8%


SEBAGAI GOLD STANDAR

THE COMPARISON RESULT OF BLOOD SIDEMENTATION RATE ON EDTA


BLOOD WITHOUT DILUTION WITH USING NATRIUM CITRAT 3,8%
AS A GOLD STANDARD

Dina Ariani(1), Puspawati(1), Putri Meranti Yasida Oktavia(1)

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru


Jl. Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat No. 1 RT. 02 RW. 01
Banjarbaru Kalimantan Selatan
Telp/Fax. 0511-5911626 Email: Dinaariani28@yahoo.com

ABSTRACT
Blood sidementation rate is the sidementation speed of red blood cells from some sample of
blood that is checked by a certain tool and be avowed in milimiter per hour (mm/H). The
checking method who is recommended by internasional communitte for standardization in
hematology (ICSH) is Westergren way. The purpose of this research is to know about how
the comparison result of blood sidementation rate on EDTA blood without dilution with
using Natrium Citrat 3,8% as a gold standard. This research design is using analitic survey,
with analyze the comparison result of the examination blood sidementation rate. The sample
of this research is the vena blood who gived antikoagulants EDTA and Natrium Citrate
3,8% to people who have hemoglobin ≥ 15 g/dl as much 16 samples that divided into 2
treatments. The BSR value that increased is 31,2%. The BSR value that decreased is
43,7%. The BSR value that consistent is 25%. While the average value of BSR examination
using anticoagulants Natrium Citrat 3,8% is 11,19%, and the average value of BSR using
antikoagulants EDTA is 11,44%. Based on the statistic independent sample T-test was
got a significant value 0,938 > α 0,05. From this research result obtained that there is no big
differences to BSR value using antikoagulants Natrium Citrat 3,8% and EDTA. For further
researchers it is desirable to continue this research with different titles or with different blood
samples.

Keywords : BSR (Blood Sidementation Rate), Westergren, Natrium Citrat 3,8% and
EDTA

(1)
Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Pada Darah K EDTA Tanpa
Pengenceran Dengan Menggunakan Natrium Citrat 3,8% Sebagai Gold Standar
ABSTRAK

Laju endap darah adalah kecepatan pengendapan sel darah merah dari suatu sampel
darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam millimeter per jam
(mm/jam). Metode pemeriksaan yang dianjurkan oleh Internasional Communitite For
Standardization in Hematology (ICSH) adalah cara Westergren. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana perbandingan hasil pemeriksaan laju endap darah pada darah
K EDTA tanpa pengenceran dengan menggunakan Natrium Citrat 3,8% sebagai Gold
Standar. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik,
dengan menganalisa perbandingan hasil pemeriksaan laju endap darah. Sampel penelitian
ini adalah darah vena yang diberi antikoagulan K EDTA dan Natrium Citrat 3,8% pada
orang dengan kadar Hemoglobin ≥ 15 g/dl sebanyak 16 sampel yang dibagi menjadi 2
perlakuan. Nilai LED yang meningkat yaitu sebesar 31,2%, nilai LED yang menurun yaitu
sebesar 43,7% dan nilai LED yang tetap yaitu sebesar 25%. Sedangkan nilai rata-rata hasil
pemeriksaan LED menggunakan antikoagulan Natrium Citrat 3,8% sebesar 11,19% dan nilai
rata-rata LED menggunakan antikoagulan K EDTA sebesar 11,44%. Berdasarkan hasil uji
Statistik Independent Sampel T-Test didapatkan nilai signifikan 0,938 > α 0,05. Dari hasil
penelitian yang didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap nilai LED
menggunakan antikoagulan Natrium Citrat 3,8% dan K EDTA. Bagi peneliti selanjutnya
diharapkan untuk meneruskan penelitian ini dengan judul yang berbeda atau dengan sampel
darah yang berbeda.

Kata Kunci : Laju Endap Darah (LED), Westergren, Natrium Citrat 3,8%, dan K EDTA

Pendahuluan Standarization in Hematology (ICSH)


Pemeriksaan hematologi merupakan (Liswanti, 2014).
salah satu pemeriksaan yang dapat Laju endap darah merupakan
dipakai sebagai penunjang diagnosis yang pemeriksaan tertua dalam dunia
berkaitan dengan terapi dan prognosis kedokteran klinis, murah, sederhana dan
(Ibrahim, 2006). Pemeriksaan hematologi bermanfaat merupakan indikator non
meliputi pemeriksaan darah rutin, spesifik bagi penyakit atau pemantauan
pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan yang bermanfaat bagi perkembangan
darah khusus, dan faal hemostasis, penyakit. Pengukuran laju endap darah
pemeriksaan darah rutin terdiri dari kadar dapat dipengaruhi oleh faktor eritrosit,
hemoglobin (Hb), hitung jumlah leukosit, faktor plasma dan faktor teknik (Agustina,
hitung jenis leukosit (differential counting) 2016).
dan laju endap darah (LED), sedangkan Darah yang diperiksa jangan sampai
pemeriksaan darah lengkap meliputi kadar membeku dapat dipakai bermacam-
hemoglobin, hitung jumlah eritrosit, hitung macam antikoagulan. Tidak semua
jumlah leukosit, hitung jenis leukosit macam antikoagulan dapat dipakai karena
(differential counting), hematokrit (Ht) dan ada yang terlalu banyak berpengaruh
trombosit (platelet). Pemeriksaan LED terhadap bentuk eritrosit atau leukosit
adalah pemeriksaan darah yang yang akan diperiksa morfologinya. Yang
menggambarkan kecepatan pengendapan dipakai ialah: EDTA, heparin, Natrium
eritrosit dalam plasma darah yang Citrat 3,8%, campuran amoniumoxalat
menggunakan antikoagulan Natrium Citrat dan kaliumoxalat (Gandasoebrata, 2007).
3,8% dan dinyatakan dalam mm/jam. Ada Tahun 1921 International
beberapa metode pemeriksaan LED Communittel for Standardization in
diantaranya metode Westergren dan Hematology (ICSH) merekomendasikan
Wintrobe, kedua metode ini merupakan cara Westergren sebagai metode standar
cara manual. Metode Westergren dalam melakukan pemeriksaan LED
merupakan metode yang disarankan oleh dengan menggunakan sampel darah citrat
International Communitte for
Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Pada Darah K EDTA Tanpa
Pengenceran Dengan Menggunakan Natrium Citrat 3,8% Sebagai Gold Standar
4 : 1 (4 bagian darah vena + 1 bagian dengan menggunakan Natrium Citrat
Natrium citrat 3,8%) (ICSH,1993). 3,8% sebagai Gold Standar.
Berdasarkan antikoagulan yang
digunakan maka dianjurkan pemeriksaan Populasi dan Sampel
LED dengan cara Westergren 1. Populasi
menggunakan antikoagulan Natrium Populasi dalam penelitian yang
Citrat 3,8% yang merupakan pemeriksaan digunakan adalah pada orang perokok
standar. Tetapi pada beberapa dengan kadar Hb ≥ 15 g/dl.
laboratorium pemeriksaan LED 2. Sampel
menggunakan tanpa pengenceran dengan Sampel yang digunakan adalah
antikoagulan K EDTA, karena K EDTA darah vena yang diambil pada orang
sangat mudah didapat dibandingkan perokok dengan kadar Hb ≥ 15 g/dl
Natrium Citrat. Berdasarkan latar sebanyak 16 sampel.
belakang diatas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian “Perbandingan Hasil Bahan Penelitian
Pemeriksaan Laju Endap Darah pada Bahan yang digunakan dalam
Darah K EDTA Tanpa Pengenceran penelitian ini yaitu darah vena, K EDTA
Dengan Menggunakan Natrium Citrat dan Natrium Citrat 3,8%.
3,8% sebagai Gold Standar”.
Instrumen Penelitian
Tujuan Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian
1. Tujuan Umum ini yaitu:
Untuk mengetahui bagaimana 1. Alat untuk mengambil darah : kapas
perbandingan hasil pemeriksaan LED alkohol 70%, kapas kering, spuit,
pada darah K EDTA tanpa tourniquet,bantalan, tabung sampel,
pengenceran dengan menggunakan rak tabung, handscone.
Natrium Citrat 3,8% sebagai Gold 2. Alat untuk pemeriksaan LED : pipet
Standar. Westergren, rak pipet Westergren,
2. Tujuan Khusus dan karet penghisap.
a. Untuk mengetahui hasil
pemeriksaan LED dengan Prosedur Pengambilan Sampel
antikoagulan Natrium Citrat 3,8% Tahap Pemeriksaan
sebagai Gold Standar. 1. Cara pengambilan darah vena
b. Untuk mengetahui hasil a. Bersihkanlah tempat itu dengan
pemeriksaan LED pada darah alkohol 70% dan biarkan sampai
K EDTA tanpa pengenceran. kering lagi.
c. Untuk mengetahui perbandingan b. Pasanglah ikatan pembendung pada
hasil pemeriksaan LED pada lengan atas dan mintalah orang itu
darah K EDTA tanpa pengenceran mengepal dan membuka tangannya
dan hasil LED dengan berkali-kali agar vena jelas terlihat.
menggunakan antikoagulan c. Tegangkan kulit diatas vena dengan
Natrium Citrat 3,8% sebagai Gold jari-jari tangan kiri supaya vena tidak
Standar. dapat bergerak.
d. Tusuk kulit dengan jarum sampai
ujung jarum masuk kedalam vena.
METODE PENELITIAN e. Lepaskan atau renggangkan
Jenis Dan Penelitian dan Rancangan pembendung perlahan-lahan tarik
Penelitian penghisap semprit sampai jumlah
Penelitian ini menggunakan metode darah yang dikehendaki.
survey analitik dengan pendekatan studi f. Lepaskan pembendung jika masih
komperatif, dimana pada penelitian ini, terpasang.
peneliti akan menganalisa perbandingan g. Letakkan kapas diatas jarum dan
hasil pemeriksaan laju endap darah pada cabut semprit dan jarumnya.
darah K EDTA tanpa pengenceran

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Pada Darah K EDTA Tanpa
Pengenceran Dengan Menggunakan Natrium Citrat 3,8% Sebagai Gold Standar
h. Angkat jarum dari semprit dan HASIL DAN PEMBAHASAN
alirkan darah kewadah atau tabung HASIL
yang telah tersedia melalui dinding Berdasarkan penelitian
tabung. (Gandasoebrata, 2007). perbandingan hasil pemeriksaan laju
i. Sampel darah dibagi menjadi 2 yaitu endap darah (LED) pada darah K EDTA
dimasukkan pada tabung yang berisi tanpa pengenceran dengan menggunakan
antikoagulan Natrium Citrat 3,8% Natrium Citrat 3,8% sebagai Gold Standar
dan langsung dilakukan yang dilakukan pada tanggal 23-24 Mei
pemeriksaan LED, dan darah juga 2017 didapatkan hasil terlihat pada tabel
dimasukkan kedalam tabung berisi 5.1 sebagai berikut :
antikoagulan K EDTA untuk
pemeriksaan darah lengkap dan Tabel 5.1. Hasil Perbandingan Laju
kemudian dilanjutkan untuk Endap Darah (LED)
pemeriksaan laju endap darah. No Kode Hasil Perbandingan Laju
2. Pemberian Antikoagulan Endap Darah (mm/jam)
a. Natrium Citrat 3,8% 10µl ditambah Natrium K EDTA
darah 1ml Citrat
b. EDTA 20µl ditambah darah 2ml 1 A1 2 0
3. Pemeriksaan LED menggunakan 2 A2 15 14
antikoagulan EDTA 3 A3 3 3
a. Pipet darah EDTA menggunakan 4 A4 12 12
pipet Westergren sampai tanda nol, 5 A5 8 9
bersihkan bagian luar pipet dengan 6 A6 28 38
tissue. 7 A7 7 5
b. Pengisian darah kedalam pipet 8 A8 8 10
Westergren dilakukan 9 A9 17 16
menggunakan ballpipet. 10 A10 3 3
c. Pipet Westergren diletakkan pada 11 A11 15 13
rak tabung Westergren dengan 12 A12 27 25
posisi tegak lurus pada suhu ruang 13 A13 17 12
dan jalankan stopwatch. 14 A14 11 14
d. Setelah tepat 1 jam baca tinggi
15 A15 6 9
lapisan plasma yang terbentuk
16 A16 0 0
dengan satuan mm/jam dan
laporkan sebagai nilai LED.
4. Pemeriksaan LED menggunakan Dari data 16 sampel diatas didapatkan
antikoagulan Natrium Citrat perhitungan yaitu:
a. Pipet darah menggunakan pipet
Westergren sampai tanda nol, Tetap = 4 −> x 100% = 25%
bersihkan bagian luar pipet dengan
tissue.
b. Pengisian darah ke dalam pipet Meningkat = 5 −> x 100% = 31,2%
Westergren dilakukan menggunakan
ball pipet. Menurun = 7 −> x 100% = 43,7%
c. Rak tabung Westergren dengan
pipet Westergren diletakkan pada
posisi tegak lurus pada suhu ruang PEMBAHASAN
dan jalankan stopwatch. Menurut penelitian yang dilakukan
d. Setelah tepat 1 jam baca tinggi dilaboratorium RSUD Ratu Zalecha
lapisan plasma yang terbentuk Martapura, didapatkan nilai LED yang
dengan satuan mm/jam dan meningkat yaitu sebesar 31,2%.
laporkan sebagai nilai LED. Peningkatan nilai LED dapat disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu jumlah eritrosit
kurang dari normal, ukuran eritrosit yang

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Pada Darah K EDTA Tanpa
Pengenceran Dengan Menggunakan Natrium Citrat 3,8% Sebagai Gold Standar
lebih besar dari ukuran normal, Keuntungan antikoagulan Natrium
peningkatan kadar fibrinogen dalam Citrat 3,8 % yaitu bersifat tidak toksis
darah, tabung pemeriksaan digoyang atau maka sering digunakan dalam unit
bergetar, suhu, dan pengaruh dari sinar transfusi darah ACD (Acid Citric Dextrose)
cahaya matahari (Agustina, 2016). dan LED. Dan kerugiannya yaitu
Sedangkan nilai LED yang menurun pemakaian terbatas dalam pemeriksaan
yaitu sebesar 43,7%. Adapun faktor yang hematologi (Liswanti, 2014).
menurunkan LED yaitu lekositosis berat, EDTA yang dipakai dalam bentuk
polisitemia, abnormalitas protein garam kalium (K EDTA) dan garam
(hyperviskositas), faktor tehnik (problem natrium (Na EDTA). EDTA tidak
pengenceran darah sampel beku, tabung berpengaruh terhadap besar dan bentuk
LED pendek, getaran pada saat eritrosit juga terhadap bentuk leukosit.
pemeriksaan) (Pohan, 2004). Selain itu EDTA mencegah trombosit
Tinggi rendahnya nilai LED menggumpal, darah EDTA dapat dipakai
dipengaruhi oleh keadaan tubuh, terutama untuk beberapa macam pemeriksaan
pada saat terjadi radang. Akan tetapi pada hematologi seperti penetapan kadar
orang anemia, pada lansia, orang hamil hemoglobin, hitung jumlah leukosit,
(trimester kedua dan ketiga) dan penyakit eritrosit, trombosit, retikulosit, hematokrit,
tuberculosis memiliki nilai LED yang dan penetapan laju endap darah (LED)
tinggi. Sehingga pada orang normal menurut Westergren dan Wintrobe
dengan memiliki LED tinggi dan (Liswanti, 2014).
sebaliknya, LED normal belum tentu tidak
ada masalah (Rahmah, 2016).
Adapun nilai LED yang tetap yaitu KESIMPULAN
sebesar 25%, artinya memiliki persamaan Dari hasil penelitian yang dilakukan
hasil pemeriksaan LED yang sama dilaboratorium RSUD Ratu Zalecha pada
walaupun memakai antikoagulan yang tanggal 23-24 Mei 2017 tentang
berbeda. “Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju
Dari hasil uji statistik didapatkan nilai Endap darah (LED) Pada Darah K EDTA
signifikan 0,938 > α 0,05 maka hasil Tanpa Pengenceran Dengan
tersebut tidak ada perbedaan antara Menggunakan Natrium Citrat 3,8%
K EDTA terhadap Natrium Citrat 3,8%. Sebagai Gold Standar” didapatkan hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang telah sebagai berikut:
dilakukan bahwa antikoagulan yang 1. Nilai rata-rata LED menggunakan
digunakan maka dianjurkan pemeriksaan Natrium Citrat 3,8% yaitu 11,19%
LED dengan cara Westergren 2. Nilai rata-rata LED menggunakan
menggunakan K EDTA dan antikoagulan antikoagulan K EDTA yaitu 11,44%
Natrium Citrat 3,8 % yang merupakan 3. Berdasarkan hasil uji statistik
metode standar. Dari hasil penelitian Independent Samples Test didapatkan
Liswanti (2014), yang menunjukan nilai signifikan 0,938 > α 0,05 maka
persamaan hasil pemeriksaan LED yang hasil tersebut tidak ada perbedaan
sama walaupun memakai antikoagulan yang bermakna terhadap nilai LED
yang berbeda. menggunakan antikoagulan K EDTA
Antikoagulan Natrium Citrat dan menggunakan antikoagulan
Na C H O . 2H O sering digunakan dalam Natrium Citrat 3,8%.
bentuk larutan isotonis dengan
konsentrasi 3,8 % dan 3,2 %, dimana cara UCAPAN TERIMA KASIH
kerjanya sebagai bahan yang isotonis Pada kesempatan kali ini dengan tulus
dengan darah dan mencegah pembekuan hati penulis mengucapkan terimakasih
darah. Sering digunakan beberapa kepada semua pihak yang telah
macam pemeriksaan percobaan membantu memberikan semangat dan
hemostasis dan LED metode Westergren dukungan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
(Liswanti, 2014). dapat terselesaikan, terutama kepada

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Pada Darah K EDTA Tanpa
Pengenceran Dengan Menggunakan Natrium Citrat 3,8% Sebagai Gold Standar
kedua orang tua peneliti serta terimakasih Ibrahim N, Suci A, M. Arif, Hardjoeno.
yang sebesar-besarnya kepada: 2006. Hasil Tes Laju Endap
1. Ibu Putri Kartika Sari, M.Si., selaku Darah Cara Manual dan
Direktur Akademi Analis Kesehatan Automatik. Indonesian Journal
Borneo Lestari Banjarbaru. of Clinical Pathology and
2. Ibu Puspawati, SKM. M.Sc., selaku Medical Laboratory. Vol. 12,
dosen pembimbing I dalam Karya Tulis No. 2, Mar 2006: Hal 45-48.
Ilmiah yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk membimbing ICSH.1993. ICSH Recommendations for
serta memberikan kritik dan sarannya. Measurement of Erithrocyte
3. Ibu Putri Meranti yasida Oktavia, S.ST Sedimentation Rate. J Clin
selaku dosen pembimbing II dalam Pathol 1993;46:198-203.
Karya Tulis Ilmiah yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk membimbing Liswanti, Y. 2014. Gambaran Laju Endap
serta memberikan kritik dan sarannya. Darah (Metode Sedimat)
4. Bapak H. Ahmad Muhlisin, S.Pd. Menggunakan Natrium Sitrat
M.Kes., selaku penguji dalam Karya 3,8% dan EDTA Yang
Tulis Ilmiah yang telah berkenan Ditambah NaCl 0,85%. Jurnal
meluangkan waktunya untuk Kesehatan Bakti Tunas
memberikan bimbingan, arahan, Husada Vol. 12, No 1, Agustus
pengetahuan dan sarannya. 2014. 226-235.
5. Seluruh Staf Tata Usaha Akademi
Analis Kesehatan Borneo Lestari Pohan, HT. 2004. Manfaat Klinis
Banjarbaru yang membantu dalam Pemeriksaan LED. Dalam :
bidang administrasi. Djoko Widodo, herdiman T.
6. Ayah dan Ibu tercinta serta keluarga pohan editor. Bunga Rampai
besar yang menjadi semangat dan Penyakit Infeksi, Jakarta :
memberi dorongan, nasehat, moril, Pusat Informasi dan Penerbit
maupun material hingga saya dapat Departemen Ilmu penyakit
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Dalam Fakultas Kedokteran
7. Teman-teman Analis Kesehatan Universitas Indonesia.
Borneo Lestari Angkatan 2014 dan
sahabat-sahabat dekat yang telah Rahmah, U.H. 2016. Gambaran Hasil Laju
memberikan dukungan dan Endap Darah Metode
semangatnya. Westergren Pada Suhu 16 C
8. Seluruh pihak yang membantu dan 25 . Tidak diterbitkan
kelancaran penulisan Karya Tulis (KTI). Sekolah Tinggi Ilmu
Ilmiah yang tidak dapat disebutkan satu Kesehatan Muhammadiyah
persatu. Ciamis : Ciamis, Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Agustina, R. M., 2016. Pengaruh Getaran
Sentrifuge Terhadap Hasil
Pemeriksaan Laju Endap
Darah. Tidak diterbitkan (KTI).
Akademi Analis Kesehatan
Borneo Lestari Banjarbaru :
Banjarbaru, Indonesia

Gandasoebrata, R. 2007. Penuntun


Laboratorium Klinik. Jakarta :
Dian Rakyat.

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Pada Darah K EDTA Tanpa
Pengenceran Dengan Menggunakan Natrium Citrat 3,8% Sebagai Gold Standar

You might also like