2025-Article Text-3997-1-10-20150301

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Volume 15, Nomor 1, Hal.

53-59 ISSN:0852-8349
Januari – Juni 2013

Penggunaan Tepung Kulit Buah Nanas dalam Ransum Terhadap Bobot Relatif Organ
Pencernaan dan Usus Halus Ayam Pedaging
yang Disuplementasi Yoghurt

Heru Handoko, Nurhayati dan Nelwida


Fakultas Peternakan Universitas Jambi
Kampus Pinang Masak, Mendalo – Darat Jambi 36361

ABSTRACT
This research was conducted to study the effect of use pineapple peel meal into the ration on
broiler chicken gastrointestinal supplemented yoghurt. Feeding trial was assigned into
Completely Randomized Design and used 80 unsex three days old chickens, consisted of 4
treatments and 4 replications, each was consisting 5 chickens. The treatments were R0 (0% of
pineapple peel meal/PPM), R1 (5% of PPM), R2 (10% of PPM), and R3 (15% of PPM). All
the chickens were supplemented of yoghurt. Parameter measured were feed consumption,
final body weight, relative weight of liver, pancreas, ventriculus and small intestine. The data
were analyzed by analysis of variance. The results showed the diet consisted of 15% PPM
decreasing of consumption (p<0.05; LSD test). However, there were no significant effect
(P>0.05) on final body weight, relative weight of liver and pancreas, and the ventriculus and
small intestine relative weight on all treatments. It is indicated that pineapple peel meal could
be use into the diet up to 15%. Yoghurt supplementation increased poultry production on
nutrient absorbtion, especially under low quality feed within high fibre content. It is
concluded that pineapple peel meal could be used into the ration up to 15% without any
significant effects on final body weight and relative gastrointestinal broiler supplemented
yoghurt.
Kata Kunci: Yoghurt, gastrointestinal.

PENDAHULUAN merekomendasikan penggunaannya dalam


Sisa olahan produk pertanian dapat ransum tidak melebihi dari 7.50% (tanpa
dimanfaatkan sebagai bahan campuran pengolahan); dan 15.00% dengan
pakan, satu diantaranya adalah kulit nanas. pengolahan fermentasi (Budiansyah et al.,
Penggunaannya sebagai campuran pakan 1997) karena dapat mengakibatkan
harus dipertimbangkan karena dapat penurunan laju pertumbuhan ayam
menyebabkan penurunan tingkat pedaging.
pencernaan dan penyerapan pakan lainnya. Keberadaan serat yang sulit dicerna
Hal ini disebabkan cukup tingginya (selulosa, hemiselulosa dan lignin
kandungan serat pada kulit nanas dan misalnya) dalam pakan yang melebihi
kemampuan unggas yang rendah dalam toleransi yang direkomendasi akan
mensekresi enzim pendegradasi serat mempengaruhi kerja dan fungsi saluran
pakan.Kulit nanas mengandung 8.76% pencernaan unggas. Usaha memanipulasi
protein; 25% serat kasar; dan kandungan (fisiologi) saluran cerna, dengan
energi metabolis sebesar 2 585 kkal/kg menambahkan mikroba yang
(Iryunisma. 1997). Meskipun bisa menguntungkan (probiotik). Upaya untuk
diberikan langsung pada unggas, memperbaiki fungsi saluran cerna salah
penggunaan tepung kulit buah nanas dalam satunya dapat dilakukan dengan
penyusunan ransum dibatasi proporsinya. suplementasi bakteri menguntungkan
Budiansyah dan Ardonal (1999) melalui air minum/oral, pada penelitian ini

53
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

menggunakan bakteri yoghurt. Yoghurt Kandang koloni (dengan ukuran 75 x 60 x


merupakan produk susu fermentasi, 40 cm) yang digunakan sebanyak 16 unit,
merupakan sumber bakteri asam laktat di setiap unit kandang ditempati oleh 5
(Lactobacilus acidophilus dan ekor ayam.
Streptococcus thermophilus). Suplementasi
yoghurt pada ayam pedaging dimaksudkan Rancangan Percobaan
untuk meningkatkan populasi dan peran Penelitian ini menggunakan Rancangan
bakteri di saluran pencernaan, sehingga Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan
dapat memperbaiki fungsi dan kinerja pakan yang masing-masingnya terdiri dari
organ pelengkap dan saluran cerna dalam 4 kali ulangan. Perlakuan yang akan
proses pencernaan dan penyerapan. diberikan yaitu :
Suplementasi yoghurt pada ayam pedaging R0 = Ransum mengandung 0% TKBN;
yang mendapat pakan berkualitas rendah ayam diberi yoghurt
dan kurang menguntungkan (kandungan R1 = Ransum mengandung 5% TKBN;
serat kasar pakan yang tinggi), diharapkan ayam diberi yoghurt
dapat meningkatkan penyerapan nutrien. R2 = Ransum mengandung 10% TKBN;
ayam diberi yoghurt
METODE PENELITIAN R3 = Ransum mengandung 15% TKBN;
ayam diberi yoghurt
Penelitian ini dilaksanakan selama 6
bulan, pemeliharaan ayam dilakukan Peubah yang Diamati
selama 5 (lima) minggu di kandang Peubah yang diamati meliputi
percobaan Farm Fakultas Peternakan konsumsi, bobot potong, bobot relatif hati,
Universitas Jambi. bobot relatif pankreas, bobot relatif gizzard
dan bobot relatif usus halus. Data yang
Bahan dan Peralatan diperoleh dianalisis menggunakan analisis
Penelitian menggunakan 80 ekor ayam ragam (ANOVA), apabila terdapat
pedaging umur 3 hari. Kulit buah nanas pengaruh yang nyata terhadap parameter
diperoleh dari desa Tangkit Baru, Jambi. yang diamati (Steel dan Torrie, 1995).
Kulit nanas dicuci bersih, selanjutnya
dicincang dan ditiriskan, kemudian
dikeringkan dengan sinar matahari selama
3–4 hari, dan digiling menjadi tepung.
Bahan penyusun ransum terdiri dari
jagung, dedak, tepung ikan, bungkil
kedelai, bungkil kelapa, minyak sawit, top
mix, yoghurt, dan tepung kulit buah nanas.
Ransum perlakuan disusun menurut
kebutuhan nutrien ayam pedaging,
mengacu pada NRC (1994).
Selama pemeliharaan, ransum dan air
minum diberikan ad libitum. Pemberian
yoghurt (Biokul) dilakukan setiap pagi hari
selama pemeliharaan sebelum pemberian HASIL DAN PEMBAHASAN
air minum, dengan dosis pemberian Data yang diperoleh pada percobaan
berdasarkan bobot badan ayam (3 mL/kg menggunakan ayam pedaging yang
bobot badan ayam). dipelihara dari umur 3 sampai 38 hari (5
Alat yang digunakan dalam penelitian minggu), tersaji pada Tabel 2 berikut.
ini terdiri dari mesin giling, kandang
beserta kelengkapannya dan timbangan.
58
Heru Handoko., dkk: Penggunaan Tepung Kulit Buah Nanas dalam Ransum Terhadap Bobot Relatif
Organ Pencernaan dan Usus Halus Ayam Pedaging

Tabel 2. Rataan Konsumsi Ransum, Bobot penuh, sehingga unggas cenderung lebih
Potong, Bobot Relatif Organ sedikit mengkonsumsi ransum.
Pencernaan (Hati dan Pankreas) Penggunaan tepung kulit nanas
dan Bobot Relatif Saluran yang semakin banyak jumlahnya akan
Pencernaan (Gizzard) dan Usus meningkatkan kandungan serat pakan
Halus. (Tabel 1), sehingga pada perlakuan R3
(15% tepung kulit nanas dalam ransum),
rataan konsumsi pakan ayam percobaan
menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan
perlakuan lainnya dengan taraf
penggunaan tepung kulit nanas dalam
ransum yang lebih sedikit. Selain itu,
diduga juga bahwa peningkatan kandungan
serat pakan menyebabkan penurunan
Konsumsi Ransum tingkat palatabilitas ransum. Menurut
Hasil analisis ragam menunjukkan Blair (2008), bahwa terdapat beberapa
bahwa peningkatan aras penggunaan faktor yang mempengaruhi tingkat
tepung kulit nanas dalam ransum pada konsumsi diantaranya adalah kandungan
ayam pedaging yang diberi yoghurt nutrien dan tingkat palatabilitas ransum.
memberikan pengaruh nyata (P<0.05)
terhadap rataan konsumsi pakan harian. Bobot Potong
Rataan konsumsi pakan pada perlakuan Hasil analisis ragam menunjukkan
dengan ransum yang mengandung tepung bahwa peningkatan taraf penggunaan
kulit nanas 5% dan 10% (R1 dan R2) tepung kulit nanas dalam ransum tidak
relatif sama jika dibandingkan dengan memberikan pengaruh nyata (P>0.05)
konsumsi pakan pada perlakuan ransum terhadap rataan bobot potong ayam
tanpa menggunakan kulit nanas (R0). pedaging yang diberi yoghurt.
Perlakuan penggunaan tepung kulit nanas Pada percobaan ini, suplementasi
sebanyak 15% dalam ransum (R3) yoghurt sepertinya mampu memberikan
menyebabkan penurunan rataan konsumsi suasana kondusif dalam memperbaiki
pakan harian (P<0.05) jika dibandingkan kondisi fisiologis saluran cerna dan proses
dengan R0, namun tidak berbeda nyata pencernaan pakan. Hal ini terlihat dari
(P>0.05) dengan perlakuan R1 dan R2. bobot potong yang diperoleh relatif sama
Peningkatan penggunaan tepung kulit meskipun terdapat perbedaan kandungan
nanas dalam ransum menyebabkan serat pakan antar perlakuan karena
meningkatnya kandungan serat pakan. Hal meningkatnya penggunaan tepung kulit
ini diduga menyebabkan penurunan nanas. Peningkatan kandungan serat pakan
konsumsi ransum pada perlakuan R3 (15% akan meningkatkan laju alir digesta dalam
tepung kulit nanas dalam ransum). saluran cerna (Choct and Kocher, 2000).
Kandungan serat yang tinggi pada pakan Kondisi seperti ini menyebabkan selang
menyebabkan ayam pedaging (unggas) waktu digesta untuk diretensi di saluran
cenderung untuk mengkonsumsi pakan cerna semakin singkat sehingga proses
yang relatif lebih sedikit jika dibandingkan penyerapan nutrien menjadi kurang
dengan jumlah konsumsi pakan dengan optimal.
kandungan serat yang lebih rendah. Meskipun terjadi penurunan konsumsi
Hal ini karena serat pakan yang bersifat ransum karena meningkatnya serat pakan,
bulky (pengenyang) jika pakan dengan namun suplementasi yoghurt memberikan
kandungan serat yang cukup tinggi keuntungan dalam penyerapan dan
diberikan pada unggas menyebabkan konversi nutrien untuk pertumbuhan.
saluran pencernaannya menjadi cepat
59
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

Tidak berpengaruhnya perlakuan ayam pedaging yang diberi yoghurt tidak


terhadap rataan bobot potong ayam memberikan pengaruh negatif terhadap
percobaan diduga karena adanya peran kinerja dan fungsi hati dan pankreas.
bakteri asam laktat yang bersumber dari
yoghurt yang diberikan. Sultan et al. Bobot Relatif Gizzard
(2006) dan Aftahi et al. (2006) menyatakan Berdasarkan hasil analisis ragam
bahwa pemberian yoghurt dapat terhadap bobot relatif gizzard ayam
meningkatkan laju pertumbuhan pada pedaging yang diberi yoghurt
ayam pedaging. Suplementasi yoghurt menunjukkan bahwa penggunaan tepung
mampu memperbaiki penggunaan dan kulit nanas hingga taraf 15% dalam ransum
penyerapan nutrien pakan yang berkualitas tidak memberikan pengaruh nyata
rendah (kandungan serat kasar tinggi) (P>0.05).
menjadi semakin baik. Hasil yang diperoleh ini memberikan
gambaran bahwa meskipun terdapat
Bobot Relatif Hati dan Pankreas perbedaan kandungan serat antar
Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan, namun aktivitas dan kinerja
bahwa penggunaan tepung kulit nanas gizzard ayam percobaan relatif sama
hingga taraf 15% dalam ransum ayam (2.09–2.23 g/100 g Bpot; Tabel 1).
pedaging yang diberi yoghurt tidak Kandungan serat pakan yang tinggi pada
memberikan pengaruh nyata (P>0.05) ransum perlakuan yang dicobakan (7.49–
terhadap rataan bobot relatif hati dan bobot 11.32%) tidak meningkatkan aktivitas
relatif pankreas ayam percobaan. gizzard untuk mencernanya. Hal yang
Bobot relatif hati dan bobot relatif cukup menarik disini adalah terdapat
pankreas yang sama antar perlakuan pada adanya kecenderungan penurunan bobot
percobaan ini mengindikasikan bahwa relatif gizzard seiring dengan
penggunaan tepung kulit nanas sampai meningkatnya penggunaan tepung kulit
dengan 15% dalam ransum tidak nanas dalam ransum.
menyebabkan gangguan terhadap organ Pendugaan terhadap peningkatan laju
hati. Adanya peningkatan serat kasar alir digesta pakan yang semakin meningkat
sebagai bagian dari komponen karbohidrat karena semakin tingginya kandungan serat
pakan dengan peningkatan level pakan menjadi penyebab hal tersebut
penggunaan tepung kulit nanas yang terjadi. Kondisi seperti ini akan
digunakan pada percobaan ini, belum atau menyebabkan lama waktu digesta
tidak berpengaruh terhadap fungsi ke dua diretensi/dicerna di gizzard menjadi
organ pencernaan tersebut. Hati sebagai semakin singkat, digesta diteruskan ke
organ pencernaan pada unggas mempunyai saluran pencernaan selanjutnya (usus).
fungsi penting sebagai tempat Artinya, kinerja gizzard tidak terlalu berat
berlangsungnya proses metabolisme sehingga bobot relatifnya juga menjadi
karbohidrat (Hazelwood 2000), sintesis sama jika dibandingkan antar perlakuan
nutrien secara kimia, melakukan proses yang diberikan. Choct and Kocher (2000)
filtrasi dalam sirkulasi darah, menyatakan bahwa dengan adanya
mensekresikan cairan empedu, serta peningkatan kandungan serat pada pakan
menghasilkan enzim amylase dan juga yang dikonsumsi, maka hal ini akan
berperan sebagai thermoregulator (Grist meningkatkan laju alir digesta dalam
2006). Hazelwood (2000) menyatakan saluran cerna.
bahwa pankreas memiliki fungsi penting Suplementasi yoghurt dalam keadaan
dalam proses metabolisme karbohidrat. ini kurang terlihat fungsinya, hal ini
Hasil yang diperoleh ini dapat diartikan disebabkan karena bakteri asam laktat
bahwa penggunaan tepung kulit nanas umumnya dapat bekerja lebih baik dalam
sampai taraf 15% dalam ransum pada
58
Heru Handoko., dkk: Penggunaan Tepung Kulit Buah Nanas dalam Ransum Terhadap Bobot Relatif
Organ Pencernaan dan Usus Halus Ayam Pedaging

usus sebagai saluran cerna yang berfungsi dan fungsi therapeutic (Karagül-Yüceer &
dalam menyerap nutrien pakan. Avşar, 2010).
Peningkatan kandungan serat pakan
Bobot Relatif Usus Halus karena adanya peningkatan penggunaan
Analisis ragam terhadap bobot relatif taraf tepung kulit nanas dalam penelitian
usus halus ayam pedaging yang diberi ini masih dapat ditolerir oleh usus halus
yoghurt menunjukkan bahwa penggunaan ayam, meskipun hasil penelitian
tepung kulit nanas hingga taraf 15% dalam mengindikasikan adanya kecenderungan
ransum tidak memberikan pengaruh nyata peningkatan bobot relatif pada usus halus
(P>0.05). (4.27–4.92 g/100 g bobot potong). Angka
Hal ini berarti bahwa penggunaan yang diperoleh ini lebih tinggi dari
tepung kulit nanas dalam ransum ayam pernyataan Denbow dalam Whittow
pedaging yang disuplementasi yoghurt (1998), bahwa bobot relatif usus halus
hingga taraf penggunaan 15% dapat pada ayam pedaging sebesar 2.45 g/100 g
dilakukan tanpa mempengaruhi bobot bobot potong. Usus halus sangat penting
relatif usus halus. dalam proses pencernaan dan penyerapan
Bobot relatif usus halus yang secara nutrien pakan. Terjadinya abnormalitas
statistik hampir sama pada semua pada usus akibat pakan atau penyakit
perlakuan yang diberikan ini diduga bahwa mengakibatkan gangguan pada proses
tidak terjadi penebalan dinding usus akibat penyerapan nutrien, hal ini berdampak
mengkonsumsi pakan dengan kandungan pada penurunan tingkat pertumbuhan dan
serat pakan yang cukup tinggi, sehingga penampilan ternak. Berdasarkan hal
tidak menyebabkan pengaruh yang tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa
signifikan terhadap bobot relatifnya. Pakan proses penyerapan di dalam usus ayam
dengan kandungan serat kasar yang tinggi pada percobaan ini masih bisa berlangsung
mempengaruhi kondisi saluran cerna, yaitu dengan cukup baik.
meningkatnya bobot dan panjang usus
(Iyayi, 2005).Diduga bahwa karena adanya
suplementasi yoghurt yang banyak KESIMPULAN DAN SARAN
mengandung bakteri asam laktat,
memberikan respon positif terhadap
penyerapan nutrien di lumen usus halus. Kesimpulan
Menurut Metchnikoff 1998 dalam Sultan Berdasarkan hasil yang diperoleh pada
et al. (2006), bahwa Lactobacillus adalah penelitian ini, maka disimpulkan bahwa
salah satu bakteri bersifat menguntungkan penggunaan tepung kulit nanas sampai
mikroflora intestinal ternak yang taraf 15% dalam ransum ayam pedaging
mengkonsumsinya dengan mekanismenya yang diberi yoghurt dapat dilakukan tanpa
yaitu membantu pencernaan protein, mempengaruhi bobot potong, bobot relatif
karbohidrat dan lemak pakan serta hati, pankreas, gizzard dan usus halus
membantu penyerapan elemen penting lain ayam pedaging.
seperti mineral, asam amino dan
vitamin.Yoghurt merupakan pangan Saran
fungsional yang menguntungkan bagi Perlu adanya penelitian lebih lanjut
kesehatan, terdiri dari fungsi nutrisi yang untuk optimalisasi penggunaan tepung
menyuplai ketersediaan dan kecukupan kulit nanas dalam ransum ayam pedaging
nutrien makro (karbohidrat, lemak dan yang diberi yoghurt.
protein) dan nutrient mikro (kalsium,
fosfor, magnesium dan zink); dan fungsi
fisiologis mencakup fungsi prophylactic

59
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

UCAPAN TERIMAKASIH Conditions. 2nd Ed. Nottingham,


United Kingdom: Nottingham
Ucapan terimakasih disampaikan Univ Press.
kepada Rektor Universitas Jambi dan Hazelwood RL. 2000. Pancreas. Di Dalam:
Ketua Lembaga Penelitian Universitas Sturkie’s Avian Physiology.5th Ed.
Jambi yang telah memberikan biaya Sturkie PD, Editor. London:
penelitian ini melalui DIPA Universitas Academic Pr. hlm 539–555
Jambi Tahun Anggaran 2012. Iryunisma. 1997. Pengaruh penggunaan
Aspergillus niger dan kapang
DAFTAR PUSTAKA tempe dalam fermentasi kulit buah
nenas terhadap retensi nitrogen
Aftahi A, Munim T, Hoque MA and dan kandungan energi metabolis
Ashraf MA. 2006. Effect of pada ayam broiler jantan [Skripsi].
yoghurt and protexin boost on Fakultas Peternakan Univ. Jambi.
broiler performance. Intl J Poult Iyayi 2005. Effect of three sources of fibre
Sci 5:651–655. and period of feeding on the
Blair R. 2008. Nutrition and Feeding of performance, carcass measures,
Organic Poultry. London: UK. organs relative weight and meat
CAB International. quality in broilers. Int J Poult Sci
Budiansyah A dan Ardonal. 1999. 4:695–700.
Pemanfaatan kulit nanas sebagai Karagül-Yüceer Y dan YK Avşar. 2010.
sumber energi dalam ransum ayam Health Attributes of Yogurt and
broiler dengan penambahan Functional Dairy Products. In:
mineral kalsium dan fosfor. Development and Manufacture of
[Laporan Penelitian]. Fakultas Yogurt and Functional Dairy
Peternakan Universitas Jambi. Products. Yildiz, F(Ed). Pp. 267–
Budiansyah A, Suparjo dan Syafrial. 1997. 305. CRC Press. Boca Raton,
Penggunaan kultur kapang pada Florida.
peningkatan nilai gizi kulit nanas [NRC] National Research Council. 1994.
dan pemanfaatannya dalam ransum Nutrient Requirements of Poultry.
ayam broiler. [Laporan Penelitian]. 9th Ed rev. Washington DC:
Fakultas Peternakan Universitas National Academy Pr.
Jambi. Steel RGD, Torrie JH. 1995. Prinsip dan
Choct M, Kocher A. 2000. Non starch Prosedur Statistika: Suatu
carbohydrates: digestion and its Pendekatan Biometrik. Sumantri B,
secondary effects in monogastrics. penerjemah; Jakarta: Gramedia
Proceedings of the Nutrition Pustaka Utama Cetakan ke-4.
Society of Australia. 24:31–38. Terjemahan dari: Principles and
[terhubung berkala]. http//www. Procedures of Statistics.
Healthyeatingclub.org/APJCN/Proc Sultan A, Durrani FR, Suhail SM, Ismail
.Nut.Soc/2000/Choct/31/pdf [27 M, Durrani Z and Naila Chand.
Feb 2008]. 2006. Comparative effects of
Denbow DM. 1998. Gastrointestinal yogurt as probiotic on the
Anatomy and Physiology. performance of broiler chicks.
In:Sturkie's Avian Physiology. 6th Pakistan J Biol Sci 9:88–92.
Edition. Whittow, GC (Ed). Pp:
299–325. New York: Springer-
Verlag.
Grist A. 2006. Poultry Inspection-
Anatomy, Physiology and Disease
58
Heru Handoko., dkk: Penggunaan Tepung Kulit Buah Nanas dalam Ransum Terhadap Bobot Relatif
Organ Pencernaan dan Usus Halus Ayam Pedaging

59

You might also like