Professional Documents
Culture Documents
Persepsi Masyarakat Terhadap Potensi Objek Daya Tarik Wisata Pantai
Persepsi Masyarakat Terhadap Potensi Objek Daya Tarik Wisata Pantai
ABSTRACT
The aim of this research was to ascertain the potential tourist attractions, community
perception and development strategy for ecotourism in the Kei Kecil district, Maluku
Tenggara Regency. The research was carried out at coastal tourist attractions in Kei
Kecil (Ngurbloat, Ngursamadan, Ohoidertawun, and Elomel coast). The method applied
in this research was descriptive survey with a qualitative and quantitative approach.
Data was gathered using observation and interview. The result of this research indicates
that, based on a fauna and flora stocktake in the areas of the attractions along the Kei
Kecil coast, 25 flora types and 25 fauna types were found. According to the criteria for
quality of flora and fauna variety for tourism, the amount present in the research area
was a good tourist asset. The landscape potential in this area has a high value (19-25),
so it is a good area to be developed as a tourism destination. Other potential factors
for development include the forest, water, caves and culinary delights. Community
perception about tourism development is heavily focused on five aspects so it is
important to have community involvement in the process from planning to development.
Improvement of facilities for recreation and tourism needs to be supported by the
private sector. Development needs to be focused on empowerment and improvement of
local communities. Based on SWOT analysis, development strategies need to be based
on: a) maximizing the potential of the area to empower and improve local community
prosperity; b) Expansion focused on sustainability of the area’s environment; c) Intensive
promotion to attract both local and international visitors; d) governmental support for
community-based development of an excellent tourist destination.
K e y w o rd : E c o t o u r i s m , t o u r i s t a t t r a c t i o n , c o m m u n i t y p e rc e p t i o n ,
development strategy
PENDAHULUAN pariwisata yang dikelola dengan pendekatan
Pergeseran paradigma dari pariwisata lama konservasi. Pemanfaatan sumberdya alam
(mass tourism) ke pariwisata baru (Alternative dan lingkungannya serta kepedulian pada
Tourism) telah mendorong pelaku pariwisata masyarakat sekitar pada kawasan-kawasan
semakin menyadari eksistensi ekosistem sebagai konservasi sejalan dengan visi pengembangan
bagian dari kegiatan wisatanya. Mereka menyadari ekowisata yaitu konservasi keanekaragaman
betapa pentingnya keseimbangan lingkungan dan hayati dan ekosistemnya serta pemberdayaan
kelestarian sumberdaya alam bagi kehidupan masyarakat lokal. Visi ini merupakan acuan
generasi mendatang. Pola hidup kembali ke alam dalam menerapkan kegiatan ekowisata yang
(back to nature) telah mendorong masyarakat semuanya bermuara untuk mengkonservasi
untuk melakukan perjalanan ke daerah-daerah alam dan meningkatkan kesejahtraan masyarakat
alami, serta memiliki sejumlah besar potensi (Fandeli, 2000)
sumberdaya yang bernilai. Pola perjalanan ini Ekowisata pertama kali diperkenalkan
telah mendorong berkembangnya paradigm baru oleh The Ecoutourism Society (1990), sebagai
dalam pariwisata berbasis alam atau dikenal suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami
dengan ekowisata yang merupakan bentuk yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi
Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 2 Juni 2011 93
lingkungan serta mensejahterakan masyarakat Sesuai dengan kondisi wilayah dan
setempat. Kehadiran ekowisata dalam era keindahan alamnya, kawasan pantai di kecamatan
pembangunan berwawasan lingkungan merupakan kei kecil ini mempunyi peluang yang baik untuk
suatu misi pengembangan kepariwisataan dikembangkan, karena masih banyak potensi
alternative yang tidak menimbulkan dampak alam yang belum dimanfaatkan secara serius dan
negative, baik terhadap lingkungan maupun profesional, keindahan alam dan potensi wisata
social budaya masyarakat. Kegiatannya lebih yang terkandung di dalam kawasan wisata pantai
berorientasi pada pemanfaatan sumberdaya alami, ini belum semuanya tergali. Informasi tentang
asli dan belum tercemar (Boo,1990). pesona alam dan kekayaan yang terkandung
Dalam pengembangan suatu daerah di dalamnya akan berpotensi menambah daya
atau kawasan untuk ekowisata perlu dilakukan tarik objek wisata alam ini, serta berpeluang
inventarisasi untuk mengetahui potensi atraksi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
wisatanya. Pada umumnya atraksi wisata alam Selain itu Pemerintah daerah berupaya menjadikan
yang ditemukan di suatu daerah atau kawasan wisata pantai sebagai salah satu sektor unggulan
pengembangan ekowisata adalah sungai, danau, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dan
waduk, pantai , hutan, goa, air terjun (Fandeli, masyarakat.
2002). Kegiatan atraksi wisata yang dilakukan Tujuan penelitian adalah mengkaji (1)
perlu dipilih dengan tepat. Hal ini dilakukan untuk Potensi wisata yang dimiliki dalam kawasan
memudahkan pengelola mengevaluasi atraksi wisata pantai di kecamatan kei kecil, (2)
wisata secara menyeluruh dan memperkirakan Persepsi masyarakat dan wisatawan tentang daya
kegiatan yang masih mungkin dikembangkan tarik objek, (3) Strategi pengembangan yang
dalam menarik pasar wisata. sesuai dengan karakteristik dan sumberdaya
Damanik dan Helmut (2006), menjelaskan yang dimiliki. Penelitian ini diharapkan dapat
bahwa ada beberapa hal yang dijadikan memberikan sumbangan pemikiran kepada
pedoman dalam menentukan pilihan atraksi pemerintah daerah, pengelola dan masyarakat
yaitu :1). Apakah atraksi dapat dikelola dan tentang potensi sumberdaya alam lainnya yang
menguntungkan, 2). Apakah atraksi menarik masih dapat dikembangkan untuk menjadi objek
dan sesuai dengan kecenderungan pasar, 3). daya tarik wisata (ODTW).
Apakah ada konflik pemanfaatan kawasan antara
pemanfaatan kawasan dengan pengembangan METODE PENELITIAN
atraksi. Selanjutnya Fandeli (2002), menjelaskan Pelaksanaan Penelitian
bahwa untuk memilih atraksi wisata alam perlu
Penelitian yang dilakukan adalah
dilakukan penilaian terhadap lanskapenya yang
penelitian survey deskriptif, yakni penelitian
meliputi bentuk lahan, jenis dan jumlah vegetasi,
yang diadakan untuk mendeskripsikan atau
warna lanskape, dan pemandangan. Aqla (2002),
melukiskan realitas social yang ada dalam
menyebutkan bahwa ada beberapa syarat yang
masyarakat, untuk memperoleh fakta-fakta dari
harus dipenuhi oleh atraksi wisata alam agar bisa
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-
di katakan sebagai ekowisata yaitu :
keterangan secara factual, baik tentang kondisi
• Memperhatikan daya dukung alam dan wilayah, kondisi sosial dan ekonomi (Mantra
budaya lokal dan Kasto, 2008 dalam Singarimbun 1989).
• Membantu pelestarian alam dan ekonomi Objek penelitian adalah kawasan wisata pantai
masyarakat lokal yang ada di kecamatan Kei kecil kabupaten
• Dilaksanakan pada skala terbatas sesuai Maluku Tenggara. Pengamatan dan observasi
berbagai tuntutan mutu dan perilaku terhadap tentang kondisi wilayah objek untuk mengetahui
penyelenggaraan maupun pengunjung. potensi wisata yang belum dimanfaatkan secara
optimal oleh masyarakat sekitar dalam menunjang
• Meningkatkan pemahaman pengunjung
pengembangan dan meningkatkan kesejahtraan.
terhadap ekologi, budaya lokal, dan
pengamatan yang dilakukan menyangkut potensi
development problem
atraksi wisata alam, flora dan fauna, serta lanskape
Yosevita Th. Latupapua
94 Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 2 Juni 2011
kawasan. Pengamatan terhadap pengunjung lokal. (Alikodra, 1999) Potensi objek
objek dan masyarakat lokal dimaksudkan untuk ekowisata yang tinggi mempunyai nilai
mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat keanekaragaman jenis fauna yang tinggi.
terhadap pengembangan ODTW dan keinginan 3. Inventarisasi potensi atraksi alam
wisatawan tentang model pengembangan objek.
Atraksi wisata adalah suatu perwujudan
Lokasi penelitian adalah kawasan wisata dari ciptaan manusia, tata hidup seni
pantai di Kecamatan Kei Kecil . pada lokasi budaya, serta sejarah bangsa, dan tempat
objek wisata Pantai Ngurbloat, dan Pantai atau fenomena alam yang mempunyai
Ngursamadan. daya tarik. Atraksi wisata dapat berupa
Untuk mencapai tujuan penelitian di atas, sumberdaya alam, budaya, etnisitas, ataupun
data yang dikumpulkan terbagi menjadi data hiburan. Pengembangan atraksi alam harus
primer dan data sekunder. Data primer antara didasarkan pada seluruh potensi alam hasil
lain : Data potensi objek wisata, data persepsi inventarisasi di lapangan.
masyarakat, dan strategi pengembangan. Untuk 4. Inventarisasi Potensi Lanscape
memperkaya data hasil lapangan, dikumpulkan
Untuk mengetahui potensi Lanscape
juga data sekunder yang berasal dari berbagai
dilakukan pengamatan potensial visual
literature yang berhubungan dengan lokasi
dengan mengacu pada metode Leopold
penelitian, tema penelitian, melalui studi pustaka
yang dikembangkan oleh Bureau of Land
dan Profil wilayah, serta Renstra Maluku
Management (1986). Titik amatan dipilih
Tenggara.
pada tempat-tempat yang mempunyai
Prosedur Pengambilan Data potensi untuk dikembangkan. Unsur
1. Inventarisasi Potensi landscape, skor, dan kriteria yang diamati,
disajikan dalam tabel1.
Untuk mengetahui potensi flora dilakukan
inventarisasi terhadap jenis dan jumlah 5. Inventarisasi komponen produk
individu dari flora yang ada di kawasan Inventarisasi komponen produk wisata
objek wisata pantai. inventarisasi dilakukan adalah kegiatan untuk mengetahui berbagai
dengan membuat beberapa plot pada jalur hal yang berhubungan dengan keberadaan
pengamatan dengan pertimbangan faktor- objek wisata meliputi ODTW, amenitas,
faktor kemudahan pencapaian dari jalur utilitas, aksesibiltas. Setiap komponen yang
yang diambil sebagai sampel. Pengambilan diinventarisasi selanjutnya di catat jenis
data flora dilakukan dengan metode komponennya, deskripsi, jumlah, kualitas
purposive sampling yaitu memperhatikan dan keterangan lain yang terkait dengan
kondisi estetika geofisik lokasi setempat. wisatawan.
Potensi flora yang berupa jumlah dan 6. Penelitian pengunjung
keanekaragaman jenis merupakan salah
Penelitian terhadap pengunjung dimaksudkan
satu asset wisata potensial dan merupakan
untuk mengetahui karakteristik pengunjung
salah satu daya tarik bagi wisatawan.
dan persepsi pengunjung tentang ODTW
Potensi keanekaragaman jenis flora yang
yang dikunjungi. Pemilihan sampel
tinggi memberikan indikasi bahwa potensi
pengunjung melalui teknik accidental
ekowisata masih tinggi dan belum terjadi
sampling, yaitu pemilihan responden
kerusakan.
dengan cara memilih secara langsung
2. Inventarisasi Fauna para pengunjung yang di temui di lokasi
Metode yang digunakan dalam inventarisai penelitian yang kemudian diberi kuisioner
fauna dilakukan melalui penjelajahan dan juga diwawancarai. Penetapan jumlah
(renaissance Survei) pencatatan terhadap wisatawan sebagai responden dihitung
seluruh fauna yang ditemukan dilokasi dengan memperhatikan tingkat ketelitian
objek wisata berdasarkan jejak kaki, suara, dan jumlah populasi wisatawan yang
kotoran, maupun informasi masyarakat ada dalam kawasan kemudian dihitung
Persepsi Masyarakat Terhadap Potensi Objek Daya Tarik Wisata Pantai di Kecamatan Kei Kecil
Kabupaten Maluku Tenggara
Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 2 Juni 2011 95
menggunakan rumus Sevilla (Fandeli, adalah perkampungan dimana objek wisata
2002). Informasi yang ingin diperoleh dari pantai tersebut berada. Penggunaan sampel
pengunjung meliputi pola kunjungan, asal masyarakat menggunakan metode purposive
pengunjung, motivasi, lama kunjungan, sampling, dengan pertimbangan yang
cara berkunjung, dan persepsi pengunjung menjadi sampel adalah masyarakat yang
terhadap pengembangan terlibat langsung dengan objek wisata.
7. Penelitian Masyarakat Lokal Menurut Arikunto (2003), besarnya sampel
tergantung dari jumlah populasi yang
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
ada, jika populasinya kurang dari seratus
persepsi masyarakat sekitar tentang
maka sampel yg digunakan adalah selluruh
keberadaan objek dan kondisi potensi
populasi yang ada. Jika populasi lebih dari
alam lainnya yang belun dimanfaatkan
seratus maka sampel yang diambil antara
secara maksimal. Lingkup wilayahnya
Persepsi Masyarakat Terhadap Potensi Objek Daya Tarik Wisata Pantai di Kecamatan Kei Kecil
Kabupaten Maluku Tenggara
Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 2 Juni 2011 97
Persepsi Masyarakat Terhadap Potensi Objek Daya Tarik Wisata Pantai di Kecamatan Kei Kecil
Kabupaten Maluku Tenggara
Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 2 Juni 2011 99
Tabel 4. Persepsi Masyarakat sekitar Objek wisata pantai Kei Kecil
No Kriteria Parameter persentase
1 Pendapat mengenai pengembangan objek wisata pantai menjadi objek ekowista:
a. Sangat setuju
b. Setuju,namun melibatkan masyarakat lokal 38 76%
c. Tidak setuju 12 24%
2. Bentuk pengembangan yang diinginkan
a. Pengetahuan/penelitian
b. Penambahan atraksi 30 60%
c. Penambahan sarana bermain anak 20 40%
3. Pengetahuan tentang ekowisata
a. Sudah tahu 40 80%
b. Baru pernah dengar 10 20%
4. Perlu adanya keterlibatan swasta dalam pengembangan ekowisata
a. Perlu
b. Tidak perlu 50 100%
5. Keterlibatan PEMDA selama ini
a. Pemberian bantuan dana
b. Izin usaha 50 100%
Sumber : Data Primer diolah
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa suatu masalah yang meliputi kekuatan (Strengths),
sebagian besar masyarakat, sekitar 80 persen kelemahan (weakness), peluang (opportunity),
responden pernah mendengar tentang istilah dan ancaman (Threat). Analisis lingkungan
ekowisata, namun mereka sendiri belum paham internal dapat menggambarkan kekuatan dan
apa sebenarnya ekowisata. Hasil ini menunjukkan kelemahan yang dihadapi oleh pengelola kawasan
bahwa dalam pengembangan masih dibutuhkan objek wisata Pantai di Kei Kecil ini.
pelatihan dan penyuluhan yang mendalam bagi
masyarakat local, khusus yang menjadi pelaku Kesimpulan dan saran
wisata di kawasan objek wisata agar dapat
Kesimpulan
mengembangkan kawasan sesuai dengan visi
ekowisata yaitu menjaga kelestarian sumberdaya 1. Kawasan objek wisata pantai di Kecamatan
alam dan budaya serta mampu mensejahtrakan Kei Kecil berpotensi untuk dikembangkan
kehidupan masyarakat. sebagai destinasi ekowisata. Potensi
yang dimungkinkan untuk dikembangkan,
Keinginan dan harapan masyarakat lokal
meliputi potensi flora fauna, landscape,
adalah berkembangnya objek-objek wisata pantai
dan atraksi wisata. Hasil inventarisasi
di Kecamatan Kei Kecil ini menjadi destinasi
flora fauna ditemukan 25 jenis flora, dan
yang banyak diminati oleh wisatawan baik
25 jenis fauna, menurut criteria kualitas
lokal maupun mancanegara. Masyarakat juga
keanekaragaman sangat baik dan potensial
menginginkan keterlibatan mereka dalam proses
untuk asset wisata. Potensi lancape termasuk
perencanaan dan pengembangan objek baik
berkualitas tinggi (19-25), secara bentang
dalam hal penyedia jasa bagi wisatawan maupun
lahannya berpotensi untuk dikembangkan
sebagai pengawas dalam menjaga kelestarian
sebagai destinasi kepariwisataan alam.
objek wisata. Disamping itu masyarakat berharap
Potensi atraksi wisata yang masih dapat
agar diberikan penyuluhan dan pelatihan bagi
dikembangkan adalah wisata hutan, wisata
mereka agar dapat menjadi host yang baik dan
tirta, wisata goa, wisata bahari.
professional dalam memberikan pelayanan bagi
wisatawan sehingga kepuasaan wisatawan selalu 2. Persepsi pengunjung terhadap pengembangan
di prioritaskan. ODTW pantai di titik beratkan pada 5 aspek
yakni perlu adanya pengembangan kawasan
Strategi pengembangan kawasan objek dimana keterlibatan masyarakat lokal di
Sesuai dengan kondisi potensi yang harapkan mulai dari perencanaan hingga
ada serta persepsi dari masyarakat lokal, maka pengembangan. Pengembangan dalam
dilakukan suatu bentuk analisis SWOT yang kawasan terhadap penambahan sarana
merupakan suatu teknik dalam mengidentifikasi bermain dan penyediaan fasilitas atraksi
Persepsi Masyarakat Terhadap Potensi Objek Daya Tarik Wisata Pantai di Kecamatan Kei Kecil
Kabupaten Maluku Tenggara
Jurnal Agroforestri Volume VI Nomor 2 Juni 2011 101
Tabel 5. Analisis SWOT Community Based
Strenght (kekuatan) Weakness (Kelemahan)
o Keterbukaan masyakat lokal o Kurangnya pengetahuan tentang
dalam menerima wisata. kepariwisataan alam
o Potensi atraksi yang beragam o Rendahnya tingkat pendidikan
o Potensi bahari yang menonjol masyarakat
untuk pengembangan wisata. o Kurangnya sarana hiburan
o Potensi budaya kei yang unik dan o Terbatas jaringan air bersih
masih tetap terpelihara saat ini. o Pengembangan di beberapa
o Karakteristik wilayah yang sangat objek masih perlu di tata dan
unik sebagai pulau-pulau kecil. dikembangkan
o Sudah adanya usaha masyarakat o Pasar wisata masih bersifat lokal
dalam pengembangan seperti o Promosi belum dikembangkan
shelter tempat santai, warung o Tidak semua potensi alam yang
makan, home stay. menarik dikunjungi dapat diakses
o Kemudahan aksesibilitas angkutan darat/laut.
o Atraksi yang dikembangkan
mengedepankan pemberdayaan
masyarakat
Opportunity (peluang) Strategi S-O Strategi W-O
Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara menetapkan pariwisata Adaya dukungan pemerintah baik Penyuluhan dan pembinaan
sebagai salah satu prioritas modal maupun pembinaan di masyarakat tentang pemanfaatan
pembangunan. manfaatkan untuk pengembangan alam untuk kegiatan wisata.
Maluku tenggara memiliki atraksi yang melibatkan Pelatihan tentang potensi yang
beragam potensi antaralain: masyarakat setempat. dimiliki
bahari, goa, budaya serta Memanfaatkan potensi untuk Penyuluhan tentang pemandu
keunikan alam. pegembangan atraksi yang wisata/quide
Adanya dukungan pemerintah berkualitas Meningkatkan kapasitas
dalam upaya pemberdayaan Bantuan Dana PNPM Mandiri di pemerintah tentang program
masyarakat lokal melalui berbagai manfaatkan untuk peningkatan pemberdayaan masyarakat.
pengembangan sarana penunjang kualitas amenitas (warung makan, Pelatihan bagi seluruh
wisata (aksesibilitas) home stay, dll) stakeholders dalam meningkatkan
Perubahan trend wisata dari Kemudahan pinjaman modal bagi pemahaman tentang
mass tourism ke special interest masyarakat dalam peningkatan kepariwisataan dan dampaknya
tourism UKM
Adanya potensi wilayah untuk Menfasilitasi organisasi
memperluas areal wisata masyarakat dan kebudayaan
Pengembangan wisata budaya dan daerah sebagai salah satu pelaku
even pariwisata daerah atraksi wisata
Pengembangan lebih difakuskan
pada kegiatan
Threats (ancaman) Strategi S-T Strategi W-T
Persaingan produk wisata
Lemahnya kebijakan tentang Pengembangan atraksi dan Meningkatkan kapasitas
pengelolaan lingkungan peningkatan sarana fisik objek pemerintah dalam kebijakan
Kurangnya media promosi yang tidak melewati daya dukung pengelolaan dan pengawasan
Lemahnya lingkungan. lingkungan.
Pingkaterubahan keadaan politik Direct marketing dengan Peningkatan produk wisata
dan ekonomi pemanfaatan tehnologi informasi sesuai dengan keinginan pasar
dan even pariwisata alam. (wisatawan)
Diversifikasi komponen produk Peningkatan promosi dan
wisata. pemasaran melalui familiarization
trip dan memberdayakan Biro
Perjalanan Wisata
Alikodra, H.S., 1999. Pengelolaan Satwa Liar Jilid I dan II. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat antar Universitas Ilmu Hayat
IPB.
Arikunto. 2003. Manajement Penelitian. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Aqla, M. 2002. Studi Pengembangan Ekowisata pada kawasan Hutan Konservasi di Lokasi Loksado
Kalimantan Selatan. Thesis Program Pasca Sarja Program Studi Ilmu Kehutanan
Universitas Gadjah Mada (tidak dipublikasikan).
Boo, E. 1990. Potential and Interpreting. Vol I dan II Word Wildlife Fun, Washington DC.
Burau of Land Management, 1986, Visual Resource Management, Departement of Interior USA,
US Government Printing Office, Washington DC
Damanik, J dan Helmut F.W. 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Diterbitkan atas
kerjasama Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) Universitas Gadjah Mada dan Penerbit Andi.
Yogjakarta.
Djuantoko. 1997 Potensi dan alternatif satwa Liar sebagai objek ekowisata. Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada Yogjakarta.
Fandeli, dan Mukhlison, 2000. Pengusahaan Ekowisata. Diterbitkan atas kerjasama Fakultas
Kehutanan UGM. Pustaka Pelajar, Unit Konservasi Sumberdaya Alam Daerah
Istimewa. Yogjakarta.
Fandeli, C. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. PT. (persero) Perhutani dan Fakultas
Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogjakarta.
Singarimbun Masri, 1989. Metode dan Proses Penelitian Survei. LP3S
Persepsi Masyarakat Terhadap Potensi Objek Daya Tarik Wisata Pantai di Kecamatan Kei Kecil
Kabupaten Maluku Tenggara