Professional Documents
Culture Documents
Asam Lemak Draft
Asam Lemak Draft
Asam Lemak Draft
net/publication/320987387
CITATIONS READS
0 814
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
One step cyg purification from liver horse by IAC Method View project
All content following this page was uploaded by Perdina Nursidika on 10 November 2017.
*E-mail: *arin_novilla@yahoo.co.id
**E-mail: Perdina.sidika@gmail.com
***E-mail: wikanmahargyani@gmail.com
Abstract: Candida albicans is fungi that cause 50-90% candidiasis in human. Candida
albicans is commensal and opportunistic pathogen which interfere gastrointestinal,
oropharynx, and female genitalia. Candida albicans resistant to standard antifungal due to
repeated use of antifungal. Virgin coconut oil (VCO) contain fatty acid which effective as
antifungal. The previous study showed the result of Kirby Bauer method on antifungal effect
of 7.5% fatty acid in VCO were able to inhibit Candida albicans, this concentration is equal
to nystatin 195 unit. Gas chromatography mass spectrometry showed the fatty acids are
caproic acid (0.187%), cyclopropanepentanoic acid (1,12%), nonanoic acid (0.54%), lauric
acid (32.73%), myristic acid (28.55%), palmitic acid (17.16%), oleic acid (14.09%), adna
octadecanoic acid (5.68%). Saturated and unsaturated fatty acid in VCO are able to inhibit
the growth of Candida albicans.
Keywords: Antifungal, Candida albicans, candidiasis, fatty acid, VCO
Abstrak: Candida albicans merupakan jamur penyebab 50-90% kandidiasis pada manusia.
Candida albicans merupakan pathogen komensal dan dapat menjadi oportunis, pada saluran
gastrointestinal, orofaring, dan kelamin wanita. Terjadinya resistensi pada pengobatan
kandidiasis diakibatkan karena pemakaian yang berulang. Minyak kelapa murni (VCO)
mengandung asam lemak yang dapat berfungsi sebagai antijamur. Hasil uji antijamur metode
Kirby Bauer VCO terhadap Candida albicans menunjukkan pada konsentrasi 7.5% dapat
menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans, nilai ini sebanding dengan nystatin
195 unit. Hasil kromatografi gas spektrometri massa, asam lemak yang terkandung dalam
VCO tersebut yaitu asam kaproat (0,187%), asam oktanoat (1,12%), asam
siklopropanapentanoat (0,54%), asam laurat (32,73%), asam miristat (28.55%), asam
palmitat (17,16%), asam oleat (14,09%), dan asam stearat (5,68%). Asam lemak jenuh dan
tidak jenuh dalam VCO terbukti dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans.
Kata kunci: Asam lemak, antijamur, Candida albicans, kandidiasis, VCO
161
162 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Novilla,Nursidika, dan Mahargyani
olahan kelapa yang melalui proses jamur penyebab 50-90% kandidiasis pada
Komponen alami dari kelapa ini dapat gastrointestinal, orofaring, dan kelamin
fosfatase (Intahphuak et al., 2010). toksisitas obat dan adanya resisten. Hal
Minyak kelapa murni juga memiliki efek ini disebabkan karena pengobatan
Efek antimikroba dari VCO terbukti system imun bagi pasen yang
juga terhadap beberapa spesies jamur, fungsi alat pencernaan dan juga hati.
Ekstrak methanol dari VCO berfungsi produksi enzim yang berlebihan pada
e-ISSN 2502-4787
Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Murni 163
sterol pada membran sel berkurang memberikan hambatan yaitu 75% dengan
(Novilla et al., 2016) diameter hambatan rata-rata sebesar 3,3
Mekanisme resistensi antifungal mm, sebanding dengan antibiotik nistatin
antara lain: penurunan konsentrasi efektif 195 unit. Fraksi metanol memberikan
obat, perubahan target obat, dan hambatan dimulai pada konsentrasi 75%
perubahan metabolism (Sanglard, 2016). dengan diameter hambatan rata-rata
Secara spesifik resistensi antijamur sebesar 4 mm, sebanding dengan
terjadi akibat formasi lanjutan saluran antibiotik nistatin 195 unit. Hasil
porin yang memicu terjadinya kehilangan konsentrasi hambat minimum masing-
potensi transmembrane dan kelainan masing asam lemak untuk fraksi metanol
fungsi sel. Beberapa resistensi antijamur konsentrasi 25% dan fraksi n-heksan
terjadi karena mutasi sitosin deaminase 100%. (Novilla et al., 2016).
atau urasil fosforibosil transferase
(Kanafani and Perfect, 2008). METODE
Berdasarkan fakta tersebut, Penelitian ini merupakan penelitian
banyaknya penelitian dalam upaya lanjutan yang bersifat deskriptif.
mencari antijamur alami yang baru, salah Penelitian dilakukan di laboratorium
satunya dari VCO. Kemampuan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia
antijamur VCO, diduga karena (UPI) Bandung. Pada penelitian
kandungan asam lemak yang terkandung sebelumnya telah dilakukan pengujian
dalam VCO (Arif et al., 2009). aktivitas antijamur dari VCO terhadap
Penelitian ini bertujuan untuk Candida albicans menggunakan metode
mengindentifikasi asam lemak yang Kirby Bauer. Untuk mengetahui
berfungsi sebagai antijamur dari VCO. komposisi asam lemak yang terdapat
VCO yang digunakan sebelumnya telah dalam VCO yang memiliki aktivitas
digunakan sebagai anti jamur dan efektif antijamur, dilakukan analisis lebih lanjut
menghambat pertumbuhan Candida menggunakan Gas Chromatography-
albicans. Pada penelitian sebelumnya, Mass Spektrometry
menunjukkan asam lemak VCO dalam (GC-MS) yang sesuai dengan SNI 7381-
fraksi n-heksan dan metanol hasil 2008 dan standar CODEX 19-1991
hidrolisis berpotensi dalam menghambat rev. 2-1999.
pertumbuhan C. albicans. Fraksi n-
heksan konsentrasi minimal yang
e-ISSN 2502-4787
164 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Novilla,Nursidika, dan Mahargyani
Analisis kandungan asam lemak dalam lemak yang menghambat jamur tanpa
VCO
berefek pada organisme inang (Liu et al.,
Sebanyak 1 mL VCO dimasukkan 2008). Asam lemak dalam VCO dapat
dalam labu leher tiga, kemudian langsung bekerja pada membrane jamur
ditambah dengan BF3 dalam metanol dan sehingga mencegah resistensi dan
direaksikan selama 2,5 jam pada suhu memperpendek umur hidup jamur (Avis,
60 °C. Setelah dingin, ke dalam larutan 2007).
tersebut ditambahkan 1 mL n-heksana Pada penelitian ini, kandungan asam
dan lapisan ester diambil untuk dianalisis lemak dalam VCO yang berpotensi
menggunakan GC-MS (Shimadzu QP sebagai antikandidiasis dianalisis
5050 A). menggunakan GC-MS. Asam lemak
Kondisi analisis komponen asam memiliki titik didih yang relatif tinggi.
lemak VCO menggunakan GC-MS Sebelum analisis dilakukan, asam lemak
adalah sebagai berikut: injektor mode diderivatisasi menjadi ester untuk
split (1:9), tekanan 62 kPa, suhu detektor menurunkan titik didihnya. Kromatogram
290 ºC, suhu injektor 300 ºC, waktu yang dihasilkan dari analisis gas
analisa 15 menit, dan laju alir 36 kromatografi disajikan pada Gambar 1
mL/menit. Kolom yang digunakan adalah dan fragmentasi dari spektrometri massa
HP 5 MS (panjang 30 meter, 0,32 mm, disajikan pada Gambar 2.
suhu kolom 60 ºC sampai 290 ºC) dengan Berdasarkan kromatogram yang
volume injeksi sebanyak 0,2 μL. disajikan pada Gambar 1 menunjukkan
Data yang diperoleh berupa adanya 8 puncak, dimana masing-masing
kromatogram GC dan spektrum MS. puncak mewakili satu jenis asam lemak.
Kedua hasil tersebut disandingkan untuk Senyawa dengan titik didih lebih rendah
mengidentifikasi jenis asam lemak yang akan keluar terlebih dahulu dari kolom,
terdapat dalam VCO. sehingga waktu retensinya lebih cepat
dibanding dengan senyawa dengan titik
HASIL DAN PEMBAHASAN didih yang lebih tinggi.
merupakan efek dari asam lemak yang retensi 3,425 dengan nilai m/z 130 dan
senyawa kimia, karena kemampuan asam kedua muncul pada waktu retensi 6,933
e-ISSN 2502-4787
Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Murni 165
dengan nilai m/z 158 dan base peak 41 dan 20,242. Puncak kelima identik
yang merupakan fragmentasi dari metil dengan fragmentasi dari metil palmitat
kaprilat. Puncak ketiga dan keempat yang memiliki m/z 242 dengan base peak
muncul pada waktu retensi 10,25 dan 74. Puncak keenam memiliki nilai m/z
13,483. Puncak ketiga memiliki nilai m/z 270 dengan base peak 74 yang
143 dengan base peak 41 yang merupakan fragmentasi dari metil
merupakan fragmentasi metil palmitat. Puncak ketujuh memiliki nilai
siklopropanpentanoat. Puncak keempat m/z 296 dengan base peak 55 merupakan
memiliki nilai m/z 214 dengan base peak fragmentasi dari metil oleat. Puncak
74 merupakan fragmentasi dari metil kedelapan memiliki nilai m/z 298 dengan
laurat. Selanjutnya puncak kelima hingga base peak 74 merupakan fragmentasi dari
kedelapan berturut-turut muncul pada metil stearat.
waktu retensi 16,067; 18,358; 20,242;
e-ISSN 2502-4787
166 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Novilla,Nursidika, dan Mahargyani
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
e-ISSN 2502-4787
Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Murni 167
(6)
(7)
(8)
Gambar 2. Fragmentasi hasil derivatisasi VCO dari puncak ke-1 sampai ke-8: 1) Metil kaproat;
2) Metil kaprilat; 3) Metil siklopropanpentanoat; 4) Metil laurat; 5) Metil miristat; 6) Metil palmitat;
7) Metil oleat; 8) Metil stearat.
e-ISSN 2502-4787
168 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Novilla,Nursidika, dan Mahargyani
e-ISSN 2502-4787
Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Murni 169
e-ISSN 2502-4787
170 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Novilla,Nursidika, dan Mahargyani
penderita kandidiasis awal infeksi. Hal dalam VCO tersebut yaitu asam kaproat
ini menunjukkan dengan pemberian (0,187%), asam siklopropanapentanoat
minyak kelapa murni pada awal infeksi (1,12%), asam nonanoat (0.54%), asam
yang dapat menghambat penyakit laurat (32,73%), asam miristat (28.55%),
menjadi lebih parah (Novilla et al., asam palmitat (17.16%), asam oleat
2016). Asam lemak dalam VCO mampu (14.09%), dan asam oktadekanoat
meningkatkan imunitas pada penderita (5.68%). Asam lemak jenuh dan tidak
kandidiasis (Winarsi et al., 2009). jenuh dalam VCO terbukti dapat
menghambat pertumbuhan jamur
KESIMPULAN Candida albicans.
Hasil kromatografi gas spektrometri
massa, asam lemak yang terkandung
DAFTAR RUJUKAN
e-ISSN 2502-4787
Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Murni 171
Chaffin, W.L., 2008. Candida albicans Ells, R., Kock, J.L.F., Wyk, V., J, P.W.,
Cell Wall Proteins. Microbiol. Mol. Botes, P.J., Pohl, C.H., 2009.
Biol. Rev. 72, 495–544. Arachidonic acid increases antifungal
Dayrit, F.M., Buenafe, O.E.M., Chainani, susceptibility of Candida albicans
E.T., de Vera, I.M.S., Dimzon, and Candida dubliniensis. J.
I.K.D., Gonzales, E.G., Santos, Antimicrob. Chemother. 63, 124–
J.E.R., 2007. Standards for essential 128.
composition and quality factors of Huang, C.B., Alimova, Y., Myers, T.M.,
commercial virgin coconut oil and its Ebersole, J.L., 2011. Short- and
differentiation from RBD [refined medium-chain fatty acids exhibit
bleached and deodorized]. Philipp. J. antimicrobial activity for oral
Sci. Philipp. microorganisms. Arch. Oral Biol. 56,
Debono, M., Turner, W.W., LaGrandeur, 650–654.
L., Burkhardt, F.J., Nissen, J.S., Intahphuak, S., Khonsung, P., Panthong,
Nichols, K.K., Rodriguez, M.J., A., 2010. Anti-inflammatory,
Zweifel, M.J., Zeckner, D.J., 1995. analgesic, and antipyretic activities
Semisynthetic Chemical of virgin coconut oil. Pharm. Biol.
Modification of the Antifungal 48, 151–157.
Lipopeptide Echinocandin B (ECB): Kanafani, Z.A., Perfect, J.R., 2008.
Structure-Activity Studies of the Resistance to Antifungal Agents:
Lipophilic and Geometric Parameters Mechanisms and Clinical Impact.
of Polyarylated Acyl Analogs of Clin. Infect. Dis. 46, 120–128.
ECB. J. Med. Chem. 38, 3271–3281. Liu, S., Ruan, W., Li, J., Xu, H., Wang,
Desbois, A.P., Smith, V.J., 2010. J., Gao, Y., Wang, J., 2008.
Antibacterial free fatty acids: Biological control of
activities, mechanisms of action and phytopathogenic fungi by fatty acids.
biotechnological potential. Appl. Mycopathologia 166, 93–102.
Microbiol. Biotechnol. 85, 1629– Martins, N., Ferreira, I.C.F.R., Barros, L.,
1642. Silva, S., Henriques, M., 2014.
Dufourc, E.J., 2008. Sterols and Candidiasis: Predisposing Factors,
membrane dynamics. J. Chem. Biol. Prevention, Diagnosis and
1, 63–77. Alternative Treatment.
Mycopathologia 177, 223–240.
e-ISSN 2502-4787
172 EduChemia,Vol.2, No.2, Juli 2017 Novilla,Nursidika, dan Mahargyani
e-ISSN 2502-4787
Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Murni 173
Wille, J.J., Kydonieus, A., 2003. Winarsi, H., Hernayanti, H., Purwanto,
Palmitoleic Acid Isomer (C16:1Δ6) A., 2009. Virgin Coconut Oil (VCO)
in Human Skin Sebum Is Effective Enriched with Zn as
against Gram-Positive Bacteria. Skin Immunostimulator for Vaginal
Pharmacol. Physiol. 16, 176–187. Candidiasis Patient. HAYATI J.
Biosci. 15, 135.
e-ISSN 2502-4787