Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 11
PENGARUH DESAIN SAMBUNGAN LAS CLADDING STAINLESS STEEL 316L PADA BAJA A516 TERHADAP LAJU KOROSI Oleh : ‘Tarmizi”, Hafid, “ dan Herman P. 0) INTISARI ‘Masalah terletak pada belum diaplikasikannya proses las cladding untuk penyambungan pipa di lepas pantai. Tujuannya adalah mendapatkan ketahanan korosi yang lebih baik pada pipa dan menghemat hiaya material Dalam penelitian ini digunakan material baja AS16 sebagai logam induk dengan cladding baja tahan karat 316L. Metode aplikasi pengelasan girth weld, meliputi : (1) ‘membandingkan rancangan sambungan las bentuk groove V dengan groove Vm (modifikasi) dengan parameter las SMAW yang sama, (2) proses cladding dikerjakan dengan metode overlay SMAW. Berdasarkan hasil wii tarik disimpulkan bahwa kekuatan tarik sambungan girth weld bentuk groove V 3 % lebih tinggi dari groove Vm (modifikasi). Hasil pengujian korosi pitting dalam larutan 6 % FeCly 22 + 2°C selama 72 jam menunjukkan bahwa laju korosi bentuk groove V lebih tinggi 153,6% daripada bentuk groove Vm (modifikasi). Harga pokok produksi pengelasan diperoleh sebesar Rp. 279.996,- Kata kunci-kata kunci : material cladding, lepas pantai, las busur elektroda terbungkus. ABSTRACT The influence of 316L stainless steel weld cladding design of steel A516 towards corrosion resistance. A problem arises on offshore pipe welding when weld cladding is not implemented. The research is aimed at getting higher corrosion resistance of offshore pipe and reduced material costs. The research used A516 steel as main metal with 316L stainless steel cladding. Application of the girth weld method, covers : (1) comparison between welding design of V groove and Vm groove (modification) with the same SMAW parameter, (2) cladding process done with SMAW overlay ‘method. This research in an interesting strength of extension of girth weld from V groove is 3% higher than Vm groove (modification). Testing of pitting corrosion in condensation 6 % FeCl, 22+ 2 °C during 72 hour indicates that corrosion form of V groove is 153.6 % higher than form of groove Vm (modification). Production cost of welding is Rp. 279,996,-. Keywords : cladding material, off shore, Shielded Metal Are Welding (SMAW). 1, PENDAHULUAN Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari air laut dan juga sebagai negara penghasil minyak Pada saat ini, untuk transportasi dan gas bumi. Diperkirakan bahwa minyak dan dari sumur minyak dan gas alam lepas gas bumi didaratan akan habis dalam beberapa pantai telah banyak digunakan pipa dekade schingga konsentrasi eksplorasi dan cladding dengan diameter sampai dengan cksploitasi ditekankan pada kegiatan di lepas 18 inchi. Minyak bumi dan gas alam ini pantai (off shore). Kegiatan tersebut kemudian mongandung, Sentan. yang, baci koroati, Setoaing: ail seals MINA call Idd, TR san 0s. Peinadosan menggunakan pipa antar pulau. Hal ini membuat bidang teknologi pengelasan dalam air laut mutlak harus dikuasai pemeliharaan dan perbaikan sampai dengan konstruksi dalam air laut baik pembangunan di lepas pantai maupun untuk kegiatan konstruksi saluran yang menggunakan pipa di dalam air. Belum lagi kemungkinan — dibangunnya distribusi_ minyak dan gas bumi dengan pipa cladding untuk mengatasi_masalah korosi secara ekonomis menguntungkan karena proses pembuatannya relatif lebih murah daripada_ menggunakan stainless steel. Salah satunya adalah jenis pipa METAL INDONESIA Vol. 27/2008 23 ketebalan pelat ini dapat dibedakan seperti pada tabel 3. abel 2. Klasifikasi baja A516 (Grade US.(SI)_|Tensile Suengih ks OBO) S5(3H0) S5.75(3H0-515) ‘ora15) 60-80(415-550) 654450) (65 85450-5453) 7O885) 70-50(485-620) ‘abel 3. Ketebalan maksimum grade baja AS16° ‘Grads USGI | Tensile Strength, bel pa $5(380) 1205) 604815) 8205 65450), 8(205) ToS) 81205) 2.3. Stainless Steel AISI 316L Pada penelitian ini, logam cladding yang digunakan untuk pembuatan material cladding adalah baja tahan karat AISI 316L. 316L merupakan jenis baja tahan karat austenitik dengan kadar karhon yang lebih rendah dibanding stainless steel 316. Keuntungan dari baja tahan karat 3161 ini sebagai berikut : (1) Ketahanan korosinya sangat haik terhadap korasi CO; dan karasi pitting pada media NaCl, (2) Weldability baik. Komposisi kimia stainless steel 316L berdasarkan spesifikasi NKK (Modified UNS $31603 atau $3165) ditunjukkan pada tabel 4, sedangkan sifat-sifat_ mekanik 316 L ditunjukkan pada tabel 5. Tabel 4. Komposisi kimia stainless steel 316L (wt %)° c 5 Mn a 5 Ni |_-c[ Wo 03 max [ OS max EO rae [OH max | 003 ax | Tore | Tote | 3030 ‘Tabel 5. Sifat-sifat mekanik stainless steel 3161.0) YS (i) TS (ni) ETC SioLsoi —| “0s | 207 Mpa | 70a ae Mpa | — 25% MGS= HL cad | 65hs1 | 448 Mpa | 77 asi | 830 MPa [APL ror abel 6. Jenis material yang biasa digunakan di off shore Keisha Kors Mati Paduan | Komposisikinia |COygenert | Kort | CF] tis comosion | piting | sec | sec Sania wee STE TENE |B . yd peer Stank see Dopels | WKCR® | ZICaNWo 3B 5 High Nr Ally | NKNICZSM] 25N-22Ci-3Mo 3B so} 88] 86 Austnitk NKNICR | 32Ni22C1-8.5Mo NKNICH | 42NF22Cr3M0 Alloy 625__| @2Ni22Cr-9M0 es 2.4. Pengelasan SMAW Berea Pengelasan SMAW (Shielded Metal Are Welding) adalah proses pengelasan dengan eee’ busur listrik, dimana panas di dapat dari busur cues Tease ek, yang memancar antara elektrode dengan — os_cwaa DC lope selubung flvks dan benda kerja (gambar 1). Ujung elektrode, daerah busur las dan sekitar logam cair dilindungi dari pengotoran udara sekeliling dengan adanya gas yang terjadi Karena pembakaran dan penguraian dari fluks. Sedangkan logam cair mendapat tambahan perlindungan dari adanya slag yang mencair. Caregen Lag nda Gambar 1. Prinsip las SMAW, METAL INDONESIA Vol. 27/2005 25 2.5. Korosi Pitting Pitting —merupakan korosi__yang teriokalisir pada satu atau beberapa titik dan dapat mengakibatkan terjadinya lubang kecil yang dalam. Korosi ini sangat berbahaya arena sulit diperhitungkan dan dideteksi. Kerusakan yang ditimbulkan dapat terjadi secara tiba-tiba. Disamping itu, korosi ini justru terjadi pada logam yang dikenal tahan korosi, seperti aluminium, stainless steel (gambar 2,). 2. Biaya Elektrode Biaya elektrode las ditentukan berdasarkan : © Deposit metal yang dihitung berdasarkan geometri dari alur atau galur las, dalam satuan g. © Efisiensi deposit dapat ditentukan dari Pengalaman dimana deposit metal yang diperlukan dibandingkan dengan inti Kawat Jas yang melebur, dalam satuan %. ‘© Jumlah —pemakaian —elektrode yang tergantung pada metal deposit dan efisiensi deposit, dalam satuan g/m. LETTING. Gambar.2. Korosi pitting ®. 2.6. Tekno Ekonomi Metode kalkulasi biaya pengelasan diperlukan untuk memenuhi persyaratan dalam fabrikasi dimana setiap pekerjaan akan mempunyai biaya kalkulasi yang berbeda untuk setiap produk. ‘Meskipun demikian pada umumnya hal yang terpenting dalam penentuan faktor biaya meliputi : material, biaya pekerjaan Jangsung dan tak langsung. Adapun faktor- fakior yang _menentukan biaya pengelasan adalah sebagai berikut “°"'!™" 1. Kondisi Pengelasan Diameter kawat las(mm) ‘Arus listrik (Amp.) ‘Tegangan listrik (Volt) Kecepatan aliran gas (I/menit) Pemakaian flux (m/kg). 26 METAL INDONESIA. Vol. 027/205 (A4B)xLxp Wa= ~~ x 100 @ a Dimana ‘Wn Bera elekirode (@) ‘A Laas penampang alr las (cm) B= Luas penarpang rein = (Ax0,1-02) LL Panjang lasan (p= Beratjnislogam las N= Efisiens deposit) Berat metal deposit Ef. Deposit = x 100 | 2) Bera int kawat melebur © Biaya elektrode bergantung pada diameter elektrode yang digunakan, dalam satuan Rpikg. 3. Biaya Gas Biaya gas ditentukan berdasarkan : Biaya gas = kee. Alir gas x waktu nyala busur x unit biaya 4, Biaya Pekerjaan Ditentukan berdasarkan : © Are generation ratio yaitu ratio dari juru las melakukan pekerjaan, dalam % © Waktu Kerja las ditentukan berdasarkan waktu nyala busur dan are generation ratio, dalam menitm.

You might also like