Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

ANALISIS PRODUKTIVITAS CRUSHING PLANT DALAM

PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI BATU ANDESIT


PT ANSAR TERANG CRUSHINDO

YOLLA FEBRIYANI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FEBRUARI 2017
1

ANALISIS PRODUKTIVITAS CRUSHING PLANT DALAM


PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI BATU ANDESIT PT ANSAR
TERANG CRUSHINDO

Yolla Febriyani¹, Syamsul Bahri², Murad³


Program Studi Strata-1 Teknik Pertambangan
FT Universitas Negeri Padang
email :

Abstract

PT Ansar Terang Crushindo is an open pit mining. PT Ansar Terang


Crushindo had operated unit crushing plant to produce andesite rock which
appropriate to consumer demand. Result of blasting stone activities was reduced
through two stages of crushing, namely first crushing which produced boulder >
500 mm that manually to smashed and second crushing which produced row
material <500 mm and it would be taken to the stock pile near the hopper
directly. Target production of unit crushing plant PT Ansar Light Crushindo is
20,000 tons/month, while the realization on the field reached an average of
12,500 tons/month. Of the 58 times observation, there were four activities which
impeded the production of crushing plant, namely preparation time 0.575
hours/day, equipment repair 1,055 hours/day, late charging 0.14 hours/day and
feeds jammed 0.23 hours/day. These activities caused lack of productive time on
average 2 hours/day. The existence of differences between the tonnage of
desitrock that went into the hopper 99,91 tons/hour which wasproduced 73.85
tons/hour, there was losses amounted to 26,06 tons/hour, this was because many
chunks of rock of > 500 mm, soiled rock, fell during process become dust.
Reducing time constraints due to human factors or non-technical factorsof 4,08
hours/day could increase effective working time of 7,88hours/day to
11,96hours/day, increasing the production from 38,16 tons/hours to 73,85
tons/hours. If the mining company could perfectly separated the boulder and the
row material, thus crushingplant unitcould crush rock as much as 98,31
tons/hour. If these activities could proceed smoothly, the company could rely on
the production of one shift working hours 23.594,4 tons/month.

Keywords: Productivity, Crusher, Optimization


2

A. Pendahuluan Pada proses untuk menjadi


product batu belah, sirtu, split dan abu
PT Ansar Terang Crushindo
batu dilakukan di crushing plant
merupakan salah satu perusahaan yang
dengan unit hopper, feeder, jaw
bergerak dibidang pertambangan
crusher primary, jaw crusher
bahan galian batu gunung khususnya
secondary, jaw crusher tertier, screen,
batu andesit. Memiliki cadangan yang
dan belt conveyor.
cukup potensial untuk diproduksi dan
Target produksi yang
dikembangkan. Dari tahun ke tahun
ditetapkan oleh PT Ansar Terang
perusahaan ini terus berupaya untuk
Crushindo adalah 20.000 ton/bulan,
mengoptimalkan produksi batu
sedangkan realisasi di lapangan rata-
andesitnya. Saat ini PT Ansar Terang
rata baru mencapai 12.500 ton/bulan.
Crushindo telah memiliki dua IUP dan
Beberapa faktor penyebabnya yaitu,
satu tempat Crushing Plant.
sering terjadinya kemacetan pada saat
Sistem penambangan yang
proses peremukan. Sehingga pada
diterapkan pada PT Ansar Terang
akhirnya sasaran produksi yang
Crushindo merupakan tambang
diharapkan tidak dapat terpenuhi.
terbuka dengan metode penambangan
Contoh, seperti Crushing Plant yang
secara open pit. Untuk memproduksi
sedang breakdown, hopper penuh,
batu andesit, terlebih dahulu harus
sedang hujan atau crushing plant
dilakukan pengupasan material
sedang maintenance. Selain hal
penutup (overburden). Proses
tersebut, ukuran batuan hasil
pemanfaatan batuan andesit secara
peledakan yang lebih dari 500 mm,
umum meliputi tahap penambangan,
menyebabkan perusahaan harus
pemuatan, pengangkutan, pengolahan,
melakukan pecah manual terlebih
serta pemasaran.Pada tahapan
dahulu sebelum dimasukkan kedalam
penambangan,batuan dibongkar
crushing plant.Permintaan yang
dengan menggunakan metoda
tinggiakan batuan andesit, maka perlu
peledakan. Tahap pemuatan PTAnsar
diupayakan analisa terhadap peralatan
Terang Crushindo menggunakan alat
mekanis dan efisiensi kerja pada unit
excavator.Sedangkan pengangkutan
peremuk batu. Hal ini dilakukan agar
dengan alat dump truck.
3

perusahaan dapat mengoptimalkan menentukan besarnya pengaruh


sasaran produksi yang telah ada. secara kuantitatif dari suatu
Dari uraian di atas, perlu (beberapa) kejadian terhadap suatu
dilakukan penelitiandengan judul, (beberapa) kejadian lainnya, serta
“Analisis Produktivitas Crushing memperkirakan/meramalkan
Plant Dalam Pencapaian Target kejadian lainnya.Kejadian dapat
Produksi Batu Andesit PT Ansar dinyatakan sebagai perubahan nilai
Terang Crushindo (PT ATC)”. variabel. Proses analisis data
B. Metode Penelitian dimulai dengan menelaah seluruh
1. Jenis Penelitian data yang diperoleh baik melalui
Jenis penelitian adalah penelitian hasil kuesioner dan bantuan
terapan, pada penelitian ini dilakukan wawancara.
analisis teori, pengumpulan data dan Salah
kemudian dianalisis dengan satujenispenelitian yang bertujuan
menggunakan rumus berdasarkan untuk memberikansolusiatas
kajian teori lalu melakukan percobaan. permasalahan tertentu secarapraktis
2. Istrumen Pengambilan Data seperti:
Instrumen (peralatan) yang a. Pengambilan Data
dibutuhkan selama penelitian: Pengambilan data dilaku-
a. Stopwatch kan setelah studi literatur dan
b. Peta lokasi penelitian penelitian langung di lapangan
c. Timbangan selesai dilaksanakan.Data yang
d. Meteran diambil berupa data primer dan
e. Kamera digital data sekunder. Dilakukan
f. Komputer/laptop dengan cara:
g. Alat tulis 1) Melakukan pengamatan
2) Mencari faktor penyebab
h. Kalkulator
masalah
3. Teknik Analisa Hasil
3) Tindakan perbaikan
Analisis data menurut
4) Evaluasi hasil
Hasan(2006: 29) adalah
memperkirakan atau dengan
4

b. Akuisisi Data lebih halus sehingga memberikan


Akuisisi data dapat arah untuk pengkajian lebih lanjut
dilakukan dengan cara: (Sudjana, 2001: 128).
1) Pengelompokan data C. Hasil dan Pembahasan
2) Jumlah data 1. Analisa Feed
c. Pengolahan Data a. PenyediaanFeedMelaluiPeledak
Pengolahan data dilakukan an
dengan melakukan beberapa Dari pengamatan di
perhitungan dan lapangan,
penggambaran.Selanjutnya kedalamanlubangledak2,5m dan
disajikan dalam bentuk grafik- jumlahlubangledaksebanyak55
grafik atau rangkaian perhitungan lubang/hari dengan
dalam penyelesaian masalah yang luasarea210m2.Daridatainilahke
ada. mudianvolumepeledakandidapat
d. Analisis Hasil Pengolahan Data kan dimanaluasareadikalikan
Dapat dilakukan secara dengan tinggijenjangpeledakan.
kualitatif maupun kuantitatif guna Dari hasil analisa data,
memperolehkesimpulan semen- persentase hasil peledakan
tara. Selanjutnya kesimpulan terhadap ukuran masing-masing
sementara ini akan diolah lebih material dapat dilihat pada tabel
lanjut dalam bagian pembahasan. berikut:
e. Kesimpulan Tabel 1. Persentase Hasil
Menurut Hasan (2006: 24), Peledakan Terhadap Ukuran
pengolahan data adalah suatu Masing-Masing Material

proses dalammemperoleh data Ukuran Tonase Persentase


No. (mm) (Ton) (%)
ringkasan atau angka ringkasan 1 <500 mm 1866,86 16
dengan menggunakan cara-cara 2 >500 mm 9800,99 84
Total 11667,85 100
atau rumus-rumus tertentu.
Pengolahan data bertujuan b. FeedGrade
mengubah data mentah dari hasil Darihasilpengamatanpada
pengukuran menjadi data yang mobilecrusherjumlahfeedgradey
5

angmelebihi 2. Analisa Unit Kominusi


rankmaksimum(berdiameter≤10 a. ProduksiUnitKominusi
0 Rangkaiankominusiinimemiliki1
mm)akanmenjadiloosematerial( buahalatmobilecrusheryang
oversize)yangterbuang dengan berkapasitas 100 ton/jam,
sendirinyamelaluislidechute.Ove Kapasitas
rsizeyang initercapaiapabilaefektivitas
terlalubesarakandipecahlagideng penggunaan
anpecah manual sebanyak alatsebesar100%ataudalamkondi
60,22ton/hari.Materialyangtelah sibaru,namun
dipecah secara disebabkanuntukmenjagaalataga
manualakandimuatpadahopperd rtetapbaik,makaefektivitaspengg
enganmenggunakan unaanalathanya berkisar antara
wheelloader. 75%-90%.
c. PengangkutanFeedkeUnitKomin b. EfektifitasAlatPadaUnitKominu
usi si
Beratrata-rata tiap Jikadiketahuiproduksisebe
pengangkutanolehdumptruckseb narnya dariunitCrushing
esar33ton, sebanyak5 Plantadalah73,85ton/jam
unitdumptruck dengan4trip/shift dankapasitasterpasang dariunit
padamasing-masing Crushing Plantadalah80ton/jam
dumptruckpadasaatdilakukanpen karena unit sudah berumur 3
gamatanterhadappemuatanpada tahun.Makaefektifitasdariunitko
mobilecrusher.Dariuraiantersebu minusi adalah sebesar 92,31 %.
tmakadiperolehrata- 3. Proses Peremukan Batu Andesit
rataproduktivitaspengangkutan Proses peremukan batu andesit
tiapharinya pada unit peremuk PT Ansar
berdasarkanrumusberikut: Terang Crushindo menghasilkan 4
P= W ×n× t produk batuan andesit, yaitu abu
P= 33 ton × 5 × 4 trip/hari berukuran <0,5 cm, medium
P = 660ton/hari
berukuran 0,5–1 cm, 1,2 berukuran
6

1–2 cm, dan 2,3 berukuran 2–3 cm. penghasil feeder itu sendiri,
Proses peremukan batu andesit agar hasil yang diperoleh bias
diawali dengan pencurahan batu semaksimal mungkin.
andesit hasil penambangan yang 3) Jaw Crusher
langsung diangkut ke tempat Alat peremuk batu yang
pengolahan batu andesit. digunakan saat ini berjenis
4. Pengamatan Produksi Peralatan single toggle (hanya memiliki
Komunisi satu toggle yang bergerak)
a. Crushing Plant merk SHAN BAO600 x 900
1) Hopper dengan ukuran maksimal
Hopperinimampumenam Feed 500 mm dengan
pung sampai±7m3 (Sesuai kapasitas desain
Spesifikasi unit hopper) 100ton/jam.
atau setara dengan 11,56 ton Perbandingan produksi
batuan andesit. Umumnya Jaw Crusher sesuai
lebar hopper lebih besar spesifikasi alat, target
dari pada bagian produksi dan produksi nyata
bucketLoaderpengangkut di lapangan dapat dilihat pada
material agar material yang grafik berikut:
ditumpahkan oleh Loader
dapat tertampung semuanya
Produksi
kedalam hopper. 100 100
50 55.74
2) Feeder 38.16
0 ton/jam
Spesifik…

ton/jam
Target…
Produks…

Feeder adalah suatu alat


yang berfungsi untuk
memberikan umpan (feed)
kepada jawcrusher secara
Gambar 1. Perbandingan
teratur dan kontinyu.
Produksi Jaw Crusher
Penggunaan feeder pada
4) Screen
dasarnya disesuaikan dengan
Screen adalah suatu alat
anjuran yang diberikan pabrik
pengayakan yang permuka-
7

annya memiliki celah-celah pengumpanan adalah 99,91 ton/jam


atau lubang-lubang yang didapatkan produk hasil dari Screen
banyak, dimana tingkat berupa produk 1-2, 2-3, medium,
efisiensinya ditentukan abu dengan melakukan percobaan
berdasarkan kesempurnaan selama 20 detik menggunakan
proses pemisahan material timbangan.
yang diinginkan di atas Percobaan ini dilakukan
permukaan screen tersebut. sebanyak sepuluh kali dengan
5) Belt Conveyor waktu masing-masing 2 detik,
Conveyor atau Bucket dengan total produksi perjamnya
Elevator adalah suatu adalah sebanyak 73,85 ton/jam,
perangkat transportasi yang hasilnya akan tergambar pada
berguna untuk memindahkan gambar di bawah ini:
material ke suatu tempat
pengolahan berikutnya yang
Persentase Produk
bermaksud untuk mem- 1 Abu (0,5 cm)
2 Medium (0,5-1 cm)
permudah dan mempercepat
3 1 2 (1-2 cm)
kegiatan pengolahan. Di
4 2 3 (2-3 cm)
perusahaan dalam rangkaian
5 Kehilangan (loss)
pengolahan untuk batuan
26,06 %
andesit memakai alat 12,25 %
12,28 %
conveyor untuk men-
distribusikan andesit yang 24,93% 24,48 %
sudah melalui proses
pengecilan ukuran dari Jaw Gambar 2. Persentase Produk

Crusher. 6. Hambatan pada Jaw Crusher

5. Persentase Kehilangan dengan Hambatan yang tidak dapat


dihindari selama operasi biasanya
Target Produksi Sebelum Perbaikan
terjadi karena disebabkan oleh
Jumlah Keseluruhan batu rangkaian peralatan crusher dan
andesit yang masuk ke dalam peralatan lain yang masih
8

berhubungan dengan peralatan pengumpanan untuk mencapai


crusher. Setelah dilakukan target produksi yang ingin
pengamatan, hambatan – hambatan dicapai sesuai target sebesar
itu berupa: 20.000 ton/bulan.
a. Gangguan pada jaw crusher b. Evaluasi Peralatan Serta
adalah Feeder blockage. Peningkatan Produksi Peremuk
b. Tenaga turn (Power Dropp) 1) Hopper
problem electrical. Berdasarkan ukuran
c. Gangguan lainnya: yang ada, maka volume
1) Tidak ada supply. hopper yang digunakan
2) Stockpile penuh. adalah 7,09 m3. Material yang
7. Pembahasan masuk berukuran <500 mm
a. Evaluasi Pengumpanan dengan jumlah tonasenya
Untuk kelancaran kegiatan adalah 99,91 ton/jam.
peremukan, proses pengumpan- 2) Feeder
an harus diperhatikan. Bila Secara teknis hambatan
pengumpanan tidak lancar, maka pada feeder tidak ada,
proses peremukan tidak akan karena feeder hanya
berjalan lancar, sehingga target berfungsi mengatur umpan
produksi yang telah dari hopper ke jaw
direncanakan tidak akan crusher. Berarti jika umpan
tercapai. Jumlah umpan yang dari hopper lancar maka
masuk ke crusher dapat dihitung feeder akan jalan terus,
dari banyaknya muatan yang tetapi jika umpan dari
diangkut. Dari data pengamatan hopper berhenti maka
diketahui jumlah produk yang feeder akan berhenti pula.
dihasilkan hanya mencapai c. Perhitungan Hasil Perbanding-
73,85 ton/hari, seharusnya an Produksi Jaw Crusher
produk yang dihasilkan bisa Produksi Jaw Crusher
lebih besar. Jumlah ini bisa selama sebulan dan telah
memenuhikebutuhan dikurang maintenance dan
9

Down Timedapat dilihat pada supply material terlambat atau


tabel dibawah ini. ada gangguan di jaw crusher.
Tabel 2. Perbandingan Produksi Penggunaan waktu kerja yang
Jaw Crusher baik atau secara optimal dapat
No Produksi ton/jam
meningkatkan produksi nyata
1 Spesifikasi alat 100
2 Target perusahaan 55,74 belt conveyor.
3 Produksi nyata 38,16 f. Mengurangi Kehilangan
Waktu Produktif
d. Target Produksi Aktual Jaw
Kehilangan waktu
Crusher Sebelum Perbaikan
produksi ini bisa ditekan
Jumlah Keseluruhan
sekecil mungkin dengan cara
umpan dari Loader yang
mengurangi kehilangan waktu
masuk ke dalam pengumpanan
produksi (mengurangi
adalah 99,91 ton/jam
hambatan yang ada).
didapatkan produk hasil dari
7. Tabulasi Hasil Analisa Data
Jaw crusher yang
Setelah dilakukan pembahasan
menghasilkan produk berupa 1-
terhadap data mengenai crushing
2, 2-3, medium, abu hanya
plantdalam pencapaian target
sebanyak 73,85 ton/jam.
produksi batu andesit PT Ansar
e. Belt Conveyor
Terang Crushindo, maka dapat
Hambatan pada belt
dibuat ringkasan hasil dari analisa
conveyor biasanya terjadi
data tersebut yang dapat dilihat
akibat karet belt yang sudah
pada tabel di bawah ini:
tua, sehingga mudah putus.
Selain itu untuk mencegah belt
menjadi licin dan slip apabila
hujan turun di atas belt
dipasang atap penutup,
sehingga kegiatan belt akan
tetap berlangsung. Produksi
belt biasanya tertunda apabila
Tabel 3. Perbandingan Produktivitas Alat Sebelum dan Sesudah Perbaikan
No. Parameter Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
1 Ukuran Material Abu (0,5 cm) 6,24 ton/jam Abu (0,5 cm) 12,22 ton/jam
Medium Medium
6,28 ton/jam 12,27 ton/jam
(0,5-1 cm) (0,5-1 cm)
1 2 (1-2 cm) 10,82 ton/jam 1 2 (1-2 cm) 24,45 ton/jam
2 3 (2-3 cm) 10,98 ton/jam 2 3 (2-3 cm) 24,90 ton/jam
Waktu Kerja
2 7,88 jam 11,96 jam
Efektif
3 Produktivitas 38,16 ton/jam 73,85 ton/jam

Dari tabel di atas dapat dilihat b. Pengaruh kapasitas unit


bahwa terdapat 3 parameter yang Crushing Plant adalah adanya
perlu diperhatikan dalam perbedaan yang cukup besar
peremukan batuan, adalah ukuran antara tonase batu andesit yang
boulder, waktu kerja efektif alat, masuk ke hopper 99,91 ton/jam
dan produktivitas. Ketiga dengan produck yang dihasilkan
parameter ini akan saling terkait 73,85 ton/jam, terdapat selisih
antara satu dengan yang lain. Pada sebesar 26,06 ton/jam. Hal ini
pengamatan setiap parameter akan disebabkan karena banyaknya
mengalami kenaikan setelah bongkahan batuan ukuran
perbaikan. >500 mm yang akan
D. Simpulan dan Saran memperlambat kinerja Jaw
1. Kesimpulan Crusher serta mengurangi waktu
a. Dari 58 kali pengamatan, hambatan karena faktor manusia
terdapat 4 kegiatan yang atau non teknis sebesar 4,08 jam
menyebabkan terhambatnya per hari yang dapat
produksi crushing plant, yaitu meningkatkan waktu kerja
waktu persiapan, perbaikan alat, efektif dari 7,88 jam menjadi
telat pengisian dan umpan 11,96 jam, serta meningkatkan
macet. Kegiatan ini produksi dari 38,16 ton/jam
menyebabkan kehilangan waktu menjadi 73,85 ton/jam.
produktif rata-rata 2 jam/hari.
11

c. Pemisahan antara boulder sebaiknya melakukan tindakan


dengan row material secara seperti beberapa point di bawah ini:
sempurna membuat unit a. Waktu produktif agar
crushingplant mampu dimaksimalkan, untuk itu
meremukkan batu andesit diperlukan manajemen terhadap
sebanyak 98,31 ton/jam. waktu persiapan dan pengisisan.
Apabila kegiatan ini bisa b. Memperhatikan ukuran butir
berjalandengan sempurna,maka batuan agar tidak
perusahaan bisa mengandalkan mempengaruhi jumlah tonase
produksi pada 1 shift jam kerja yang dihasilkan.
sebesar 23.594,4 ton/bulan. c. Perlunya penanganan terhadap
d. Cara mengoptimalkan target boulder agar target produksi
produksi di PT terang Crushindo bisa terpenuhi.
dapat melalui beberapa cara, d. Perlunya upaya peningkatan
diantaranya meningkatkan produksi crusher agar dapat
kinerja Jaw Crusher memenuhi kebutuhan pasar.
(MechanikalPower Catatan: artikel ini disusun berdasarkan
Transmission) dengan cara Tugas Akhir penulis dengan
mensortirukuran batu <500 mm pembimbing I Syamsul Bahri
yang akan masuk ke hopper agar dan pembimbing II Murad MS.
batu bisa lebih mudah masuk ke E. Daftar Pustaka
jaw tanpa tersendat dan Agustiar, Taufan. 2015. Analisis
menurunkan waktu hambatan Kinerja Alat Crushing Plant Pada
Tambang Andesit Untuk
yang dapat dihindari seperti
Meningkatkan Produksi 125.000
disiplin kerja dari perusahaan Ton/Bulan di PT Mandiri
agar dapat mencapai target Sejahtera Sentra, Desa Suka
Mulya, Kecamattabelan Tegal
produksi sebesar 20.000
Waru, Kabupaten Purwakarta,
ton/bulannya. Provinsi Jawa Barat (Jurnal).
2. Saran Bandung: Teknik Pertambangan
Universitas Islam Bandung.
Untuk pendekatan secara
empiris, pihak manajemen
12

Ahandi.2016. Daftar Berat Jenis atau Lingkungan.Kabupaten Lima


Bobot Isi Material Puluh Kota: PT Ansar Terang
Bangunan.http://www.ilmusipil.c Crushindo.
om (Diakses Tanggal 14
Desember 2016). Iqbal Hasan. 2006. Analisis Data
Penelitian Dengan Statistik.
Andi Syahputra. 2015. Evaluasi Jakarta: Bumi Aksara.
Crushing Plant Untuk
Pengoptimalan Hasil Produsi Di Komatsu Ltd. 2003. Specification
PT Riung Mitra Lestari Jobsite and Application Handbook,
Rantau, Kecamatan Tapin Edition 24. Tokyo: Japan.
Selatan, Kabupaten Tapin
Provinsi Kalimantan Selatan. Muhammad Suyudi. 2015. Deskripsi
Banjarbaru: Universitas Lambung Dan Ganesa Batuan Beku.
Mangkurat. http://maremsyd.blogspot.co.id/2
015/04/deskripsi-dan-genesa-
Anonim. 2002. Belt Conveyor For batuan-beku_8.html. (Diakses
Bulk Material. Florida: Published Tanggal 6 Mei 2016).
by The Conveyor Equipment Pandi Afandi. 2014. Analisis
Manufacturers Association. Kelayakan Usaha Unit Pemecah
Batu dengan Pendakatan
Anonim.2013. Diklat Teknik “Capital Budgeting” pada CV
Pemberaian Batuan Pada Eka Mandiri Randu Acir
Penambangan Bahan Galian. Salatiga (Jurnal). Semarang:
Bandung: Pusat Pendidikan Dan STIE Ama Salatiga.
Pelatihan Mineral Dan Batubara.
Partanto Prodjosumarto. 1996.
Erinofiardi. 2012. Analisa Kerja Pemindahan Tanah Mekanis.
Conveyor 5857-V Kapasitas 600 Bandung: Institut Teknologi
Ton/Jam (Jurnal). Bengkulu: Bandung.
Universitas Bengkulu.
Sudjana. 2001. Metode Statistik.
Bandung: Tarsito.
Guimaraes, M.S. 2006. Aggregate
Production: Fines Generation Sukandarrumidi. 2004. Bahan
During Rock Crushing (Journal). Galian Industri. Yogyakarta:
Denmark: Int. J. Miner. Process. Gadjah Mada University Press.

Hazqan Hari Asri. 2014. Laporan Susy Fatena Rostiyanti. 2008. Alat
Rencana Kegiatan Teknis Berat Untuk Proyek Kontruksi.
Tahunan dan Jakarta: Rineka Cipta.
13

Vani Novita. 2012. Batuan Andesit. https://blog.ub.ac.id. (Diakses6).


Tanggal 6 mei 2016).

You might also like