Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

EFEKTIVITAS SPIRITUAL HEALING TERHADAP

PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE

Ulfah Dwi Yuliani & Sugi Purwanti


Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto

ABSTRACT
Spiritual healing is a healing process through improvement of the
body's energy system and rokhani with method of tapping in some
specific points on the body. In addition to the energy system of the
body there is also a method of relaxation with a confidence factor
involved can reduce anxiety. This research aims to knowing the
effectiveness of spiritual healing in lowering the level of anxiety to
menopausal women kelompok pengajian Majelis Taklim Nurul
Hikmah Purbadana village Kembaran sub-district Banyumas district
2013. The kind of this research is by using quasi-experiment with
Time series design sampling techniques using the quota sampling,
the sample number of 32 people. Therapi spiritual healing is given
once every 1 weeks for 3 consecutive weeks, before and after the
intervention be a assessment of the level of anxiety using a
questionnaire HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale), all data
collected is analyzed with a Wilcoxon test with significant level (α =
0.05 level). The known research results : Indicates that the value of
p = 0.000 < 0.05 it means that the value of asymp sig < value of α ,
it means H0 is rejected indicates that Spiritual healing provide a
positive influence on the decrease in the level of anxiety to
menopausal women. The conclusion of this research Spiritual
healing is effective to decrease the level of anxiety to menopausal
women kelompok pengajian Taklim Nurul Hikmah in Purbadana
Village which belongs to Kembaran Sub-district in Banyumas district

Keywords : Anxiety, Menopause, spiritual healing

PENDAHULUAN Menurut Glasier dan Gebbie


Periode menopause dialami (2006) gejala-gejala psikologis pada
setiap wanita di masa tuanya, masa menopause salah satu
umumnya menopouse terjadi pada diantaranya adalah kecemasan.
usia 45-54 tahun (Prawirohardjo, 2003). Cemas merupakan reaksi terhadap
Pada fase menopouse terjadi banyak persepsi adanya bahaya baik yang
perubahan dalam fungsi psikis dan fisik, nyata maupun yang hanya
disebut juga sebagai periode krisis dibayangkan (Brunner &Suddarth,
karena terjadi perubahan sistem 1996). Rasa khawatir, gelisah, takut,
hormonal yang nantinya akan was-was, tidak tentram, panik dan
mempengaruhi segenap konstitusi sebagainya merupakan gejala umum
psikosomatis (rokhani dan jasmani). akibat cemas. Sering kali cemas
Kondisi ini dapat meyebabkan menimbulkan keluhan fisik berupa
berlangsungnya proses kemunduran berdebar-debar, berkeringat, sakit
yang progresif dan total (Kartono, kepala, bahkan gangguan fungsi
2000). seksual dan lain-lain (Susiana, 2007).
Kondisi pikiran yang penuh tekanan,

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 33


diliputi rasa cemas, marah, sedih, mengalami kecemasan sedang, dan
dendam, menyebabkan tubuh 50% mengalami kecemasan ringan,
menghasilkan hormon noradrenalin sementara1 (10%) dari mereka dapat
yang menyebabkan tingginya kadar mengatasi kecemasan tersebut
radikal bebas yang memicu penyakit dengan berfikir positif
kanker, stroke, jantung koroner,
penuaan dini, dan lain-lain. Sebaliknya,
perasaan bahagia, bersyukur, ikhlas, TINJAUAN PUSTAKA
tulus, menyebabkan tubuh kita Menopause
menghasilkan hormon beta-endorfin, Menopouse merupakan periode
yang menghasilkan rasa nyaman, dan peralihan dari fase reproduksi menuju
mampu meningkatkan kekebalan fase usia tua yang terjadi akibat
tubuh serta menyembuhkan dari menurunnya fungsi generatif ataupun
berbagai penyakit kronis (Yulianto, endokrinologik dari ovarium
2012). (Prawirohardjo, 2003). Hal ini umumnya
Kecemasan yang dialami oleh terjadi ketika perempuan memasuki
wanita menopause dapat diturunkan usia 45 hingga 54 tahun. Fase
dengan berbagai cara, salah satunya menopause merupakan siklus haid
menggunakan metode spiritual terakhir yang dialami wanita, biasanya
healing yang nantinya mengubah ditandai dengan: Tidak haid selama 12
kecemasan yang dirasakan menjadi bulan, kadar FSH darah > 40 mIU/ml,
rasa bahagia dengan cara kadar Estradiol < 30 pg/ml.
memusatkan pikiran kepada hal yang Menurut National Institut of
positif, bersyukur dan ikhlas. Spiritual Health (2005) pada periode
healing merupakan penyembuhan menopause memiliki gejala fisik dan
rohani yaitu proses pengobatan yang psikis yang khas seperti gangguan
tidak menggunakan obat-obatan. suasana hati, panik, gangguan tidur,
Dalam metode ini hanya pikiran tekanan, sakit otot, alergi dan sakit
bawah sadar dan tingkat spiritual yang kepala. Hal ini disebabkan terjadinya
disembuhkan. Alatas(2006) penurunan produksi estrogen.
melaporkan sejumlah hasil penelitian, Perubahan suasana hati juga dapat
diantaranya penelitian yang dilakukan disebabkan oleh tekanan dari
oleh National Institute atas 4000 orang keluarga seperti kehilangan anak atau
di North Carolina pada tahun 1996 perasaan yang melelahkan.
menemukan bahwa mereka yang
terlibat dalam pelayanan-pelayanan Kecemasan
religius lebih sedikit depresi dan secara Kecemasan adalah respon
fisik lebih sehat dibanding mereka terhadap suatu ancaman yang
yang tidak terlibat kegiatan-kegiatan sumbernya tidak diketahui, internal,
religius. samar-samar atau konfliktual.
Berdasarkan Study pendahuluan Kecemasan juga dapat diartikan
didapatkan data peserta pengajian sebagai respon emosi tanpa obyek
Majelis Taklim Nurul Hikmah Desa yang spesifik yang secara subyektif
Purbadana Kecamatan Kembaran dialami oleh dan dikomunikasikan
Kabupaten Banyumas berjumlah 92 secara interpersonal (Suliswati, 2006).
orang, dan 32 orang merupakan Penyebab terjadinya kecemasan
wanita menopause. Dari hasil diantaranya adalah ancaman
wawancara yang ditanyakan kepada terhadap integritas fisik meliputi
10 responden menggunakan kuesioner disabilitas fisilogis yang akan terjadi
HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) atau penurunan kemampuan untuk
untuk mengukur tingkat kecemasan, melakukan aktivitas hidup sehari-hari,
peneliti mendapatkan data sebagai serta ancaman terhadap sistem diri
berikut: 9 (90%) dari 10 orang dapat membahayakan identitas,
mengalami kecemasan diantaranya, harga diri, dan fungsi sosial yang
10% mengalami kecemasan berat, 30% terintegrasi pada individu. Tingkat

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 34


kecemasan mulai dari kecemasan
sangat berat atau panik, kecemasan
berat, kecemasan sedang, Prinsip dalam Spiritual healing
kecemasan ringan (Stuart, 2007). Untuk ada 3 yaitu set up, tune in dan
mengukur kecemasan yang muncul tapping. Set Up bertujuan untuk
pada individu dapat menggunakan memastikan aliran energi tubuh
Skala HARS yang ditemukan Max terarah dengan tepat, langkah ini
Hamilton pada tahun 1959. merupakan menetralisir alam bawah
sadar yang negatif, langkah ini
Spiritual healing merupakan aplikasi dari teknik
Spiritual healing merupakan meditasi. Tune In adalah merasakan
proses penyembuhan yang dilakukan rasa sakit/cemas yang kita alami, dan
dengan pendekatan rohani atau cara kita terima kondisi tersebut dengan
untuk menetralisir dan melarutkan pola ikhlas. Tahap ini merupakan bagian
batin yang mengandung gangguan dari Self Hypnotherapy untuk
penyakit, fisik dan kondisi pikiran, yang menghapus alam bawah sadar kita
bertujuan untuk menumbuhkan yang menjadi penyebab energi
kegembiraan, keamanan, ketenangan negatif yang kita alami. Dalam dosis
pikiran, dan bimbingan timbulnya yang ringan kita sebut dengan
keyakinan. affirmasi. Bersamaan dengan Tune In,
Inti metode spiritual healing kita melakukan langkah ketiga yaitu
sesungguhnya sangat sederhana yaitu Tapping. Dengan melakukan ketukan
dengan kunci mengubah semua hal ringan dengan dua ujung jari pada
negatif dalam diri kita menjadi positif titik-titik tertentu di bagian tubuh.
seperti, mengubah merasa bersalah Langkah tune in dan tapping
dengan taubat, marah dengan merupakan aplikasi dari Neuro
memaafkan, sedih dengan tawakal, Linguistik Programming (NLP), yaitu
kecewa dengan ikhlas, kehilangan “Breaking the Pattern” (Zainuddin,
dengan sabar, putus asa dengan roja’, 2009).
sombong dengan syukur (Yulianto,
2012).

Gambar 1. Titik-titik Tapping (Zainuddin, 2009)

METODE PENELITIAN pembandingan untuk menyimpulkan


Jenis penelitian termasuk adanya perubahan akibat perlakuan.
penelitian Quasi-eksperiment Rancangan penelitian menggunakan
(eksperimen semu). Eksperimen semu time series design menggunakan
adalah eksperimen yang memerlukan serangkaian observasi sehingga
perlakuan namun tidak menggunakan validitasnya lebih tinggi. Sebelum
penempatan secara acak (random perlakuan responden diobservasi
assignment) dalam menciptakan tingkat kecemasannya berdasarkan

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 35


skala HARS. Perlakuan dilakukan 1 kali menapouse yang berusia 45-54 tahun,
setiap minggunya selama 3 minggu teknik pengambilan sampel
berturut-turut. Pengukuran kecemasan menggunakan quota sampling,
juga dilakukan setiap selesai perlakuan sehingga jumlah sampel 32 orang.
setiap minggunya. Metode Data yang sudah terolah akan di
pengumpulan data yang digunakan analisis dalam analisis univariat dan
adalah menggunakan sumber data bivariat. Analisis bivariat digunakan
primer yaitu data yang didapatkan untuk mengetahui pengaruh atau
langsung dari responden, data primer efektivitas spiritual healing dalam
dalam penelitian ini adalah tingkat mengurangi tingkat kecemasan pada
kecemasan pada wanita menopouse wanita menopouse. Pengujian data
dan data sekunder yaitu data peserta dilakukan dengan menggunakan
pengajian Majelis Taklim Nurul Hikmah analisis statistik non parametrik yaitu
Desa Purbadana Kecamatan menggunakan uji Wilcoxon dengan
Kembaran Kabupaten Banyumas. taraf signifikan (α = 0.05).
Populasi adalah semua wanita

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tingkat kecemasan sebelum dilakukan spiritual healing
Berikut ini merupakan hasil pengukuran tingkat kecemasan pada wanita
menopause sebelum dilakukan spiritual healing :

Grafik 1. Tingkat Kecemasan Sebelum Dilakukan Spiritual Healing pada Wanita Menopouse kelompok
pengajian Majelis Taklim Nurul Hikmah Desa Purbadana Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas
tahun 2013

28
(87,5%)
30
25
20 14 4
15 6 (43,8%)(12,5%)
10 (18,8%)
10 13 12
5 9
(31,3%) (40,6%) (37,5%)
0 (28,1%)
Kecemasan
Kecemasan
sangat Kecemasan
berat Kecemasan
berat sedang Tidak ada
ringan
kecemasan

Pre minggu 1 Pre minggu 2 Pre minggu 3

Berdasarkan grafik 1 diatas sebagian besar dikarenakan oleh


terlihat bahwa sebelum dilakukan masalah keluarga, rutinitas sehari-hari
spiritual healing pada minggu ke-1 yang berat, serta beban ganda yang
ada 10 (31,3%) responden yang membebani sebagian responden
mengalami kecemasan berat, pada karena harus mengurus rumah tangga
minggu kedua ada responden yang serta mencari nafkah tambahan untuk
masih megalami kecemasan sedang keluarganya. Menurut Zainuddin (2009)
sebanyak 6 (18,8%) reponden. Pada dalam bukunya SEFT for healing,
minggu ketiga masih 4 (12,5%) yang success, happiness, greatness
masih mengalami kecemasan ringan. dikatakan kecemasan sangat
berkaitan dengan perasaan yang
Kecemasan berat yang dialami tidak pasti dan tidak berdaya.
oleh 10 responden yang diteliti Kecemasan yang berat akan

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 36


mempengaruhi hipotalamus dan jantung, dilatasi pupil, penurunan
menimbulkan dua mekanisme yang motilitas gastrointestine tract hingga
berbeda. Impuls pertama didukung terjadi glikogenolisis dan gluko-
oleh sistem saraf simpatis yang akan neogenesis di hepar. Sedangkan
mempengaruhi medula adrenal mekanisme kedua akan
dalam memproduksi epinephrin dan mempengaruhi kelenjar hipofise
nor epinephrin. Dalam keadaan anterior sehingga merangsang
normal, kedua substansi ini akan produksi hormon adrenokortikosteroid
memberikan sirkulasi darah yang yaitu aldosteron dan glukokortikoid.
adekuat sehingga keseimbangan Hasil penelitian terjadi penurunan
cairan dan elektrolit terjaga, suhu tingkat kecemasan sehingga spiritual
tubuh stabil sehingga energi terpenuhi. healing secara signifikan memberikan
Tetapi jika produksinya patologisakan pengaruh positif terhadap penurunan
meningkatkan rate dan kontraksi tingkat kecemasan menopause.

Tingkat kecemasan setelah dilakukan spiritual healing

Setelah dilakukan intervensi spiritual healing dilakukan kembali pengukuran


tingkat kecemasan pada wanita menopause, berikut merupakan hasil pengukuran
selama 3 minggu berturut-turut :
Grafik 2. Tingkat Kecemasan Setelah Dilakukan Spiritual Healing pada Wanita Menopouse kelompok pengajian Majelis
Taklim Nurul Hikmah Desa Purbadana Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas tahun 2013

Berdasarkan grafik 2 diatas Sepuluh responden yang


terlihat bahwa sudah terjadi sebelumnya pada minggu pertama
penurunan tingkat kecemasan setelah mengalami kecemasan berat, pada
dilakukan intervensi pada minggu ke-1 post minggu ke-3 sudah tidak ada
setelah dilakukan spiritual healing yang mengalami kecemasan berat.
paling banyak responden mengalami Hal ini menunjukkan bahwa adanya
kecemasan ringan 14 (43,8%), pada penurunan tingkat kecemasan yang
minggu ke-2 setelah dilakukan spiritual sangat signifikan pada responden
healing paling banyak responden setelah mendapatkan intervensi
sudah tidak mengalami kecemasan berupa spiritual healing. Dimana
yaitu sebanyak 27 (84,4%) dan pada intervensi dilakukan setiap 1 minggu
minggu ke-3 tidak ada lagi yang sekali selama 3 minggu berturut-turut
mengalami kecemasan 32 (100%) dan post test selalu dilakukan setelah
responden tidak ada kecemasan. dilakukan intervensi. Hasil tersebut

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 37


sesuai dengan hasil penelitian sederhana dibandingkan
sebelumnya yang dilakukan oleh pendahulunya (akupunture dan
Anwar (2011) hasil penelitian akupresure) karena metode ini hanya
menunjukkan bahwa SEFT mampu menggunakan ketukan ringan
menurunkan ketakutan yang (tapping), namun prinsipnya sama
berlebihan secara signifikan pada yaitu merangsang simpul energy
penderita gangguan fobia spesifik. meridian tubuh.
Penurunan level kecemasan atau Spiritual healing dapat
ketakutan berdasarkan SUDS menimbulkan rasa percaya diri,
(Subjective Units Disturbance Scale) mendatangkan ketenangan, rileks,
selama pemberian terapi sangat dan merasakan kehadiran Tuhan Yang
signifikan dan terdapat perubahan Maha Esa sehingga mengakibatkan
reaksi fisiologis dan respon pada rangsangan ke hipotalamus untuk
perilaku subyek. menurunkan produksi CRF (Cortictropin
Releasing Factor). CRF ini selanjutnya
Efektifitas Spiritual healing terhadap akan merangsang kelenjar pituitary
penurunan kecemasan pada wanita anterior untuk menurunkan produksi
menopause ACTH (Adreno Cortico Tropin Hormon).
Hasil uji statistik Wilcoxon Hormon ini yang akan merangsang
berdasarkan data kecemasan kortek adrenal untuk menurunkan
responden sesudah diberikan Spiritual sekresi kortisol. Kortisol ini yang akan
healing diperoleh nilai Z = - 5,008 menekan sistem imun tubuh sehingga
sedangkan nilai p value = 0,000 nilai p mengurangi tingkat kecemasan.
lebih kecil dari α = 0,05 (p < 0,05), yang Hasil penelitian sesuai dengan
berarti ada pengaruh positif Spiritual hasil penelitian dilakukan oleh Hakam
healing terhadap penurunan tingkat (2009) yang menunjukkan bahwa
kecemasan pada wanita menopause. kombinasi intervensi SEFT dan terapi
Terapi spiritual healing dilakuan analgesik lebih efektif untuk
secara berturut-turut selama 3x dalam menurunkan nyeri pada pasien kanker
waktu 3 minggu, dari hasil analisis uji dibandingkan hanya terapi analgesik
statistik pre perlakuan minggu ke-1 dan saja (p=0,047), walaupun intervensi
post perlakuan minggu ke-3 yang digunakan bukan untuk
didapatkan hasil nilai Z = -5,008 nilai menurunkan tingkat kecemasan
negatif menunjukan efek yang namun sama-sama menunjukan
diharapkan dari intervensi yang keefektivitasnya. Didukung pula
dilakukan, yang berarti semakin dengan penelitian yang dilakukan oleh
banyak perlakuan semakin berkurang Rahmat, Siswosudarmo, dan Sureni
tingkat kecemasan yang dirasakan (2011) Hasilnya menunjukkan bahwa
oleh wanita menopause. bimbingan spiritual islam secara
Hasil implementasi menunjukkan, signifikan menurunkan tingkat
bahwa Spiritual healing efektif kecemasan dan meningkatkan
terhadap penurunan kecemasan motivasi hidup yang signifikan
pada wanita menopause kelompok dibandingkan dengan kelompok
pengajian Majlis Taklim Nurul Hikmah kontrol.
Desa Purbadana Kecamatan
Kembaran Kabupaten Banyumas. PENUTUP
Spiritual healing bekerja dengan Kesimpulan
prinsip yang kurang lebih sama Berdasarkan penelitian yang
dengan akupunture dan akupresure dilakukan terhadap 32 responden
dengan merangsang titik-titik kunci wanita menopause dengan
sepanjang 12 jalur enrgi (energy memberikan intervensi berupa spiritual
meridian) tubuh, Spiritual healing selain healing untuk menurunkan tingkat
menggunakan unsur spiritual cara kecemasan dapat diambil kesimpulan
yang digunakan lebih aman, lebih sebagai berikut:
mudah, lebih cepat, dan lebih

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 38


1. Sebelum dilakukan spiritual healing Brunner & Suddarth. (1996). Buku ajar
persentase hasil pre test keperawatan medikal bedah
kecemasan wanita menopause, Vol. 2 (Edisi 8). Cet. Pertama.
pada minggu ke-1 paling banyak Jakarta : EGC.
responden mengalami Clarck, J. (2005). Fit dan bugar saat
kecemasan ringan yaitu sebanyak menopause menghadapi
13 (40,6%), pada minggu ke-2 menopause tanpa kekhawatiran.
paling banyak mengalami Jakarta : Gelora Aksara Pratama
kecemasan ringan yaitu sebanyak Dahlan, S. (2009). Besar sampel dan
14 (43,8%), pada minggu ke-3 cara pengambilan sampel
paling banyak responden sudah dalam penelitian kedokteran
tidak mengalami kecemasan yaitu dan kesehatan. Jakarta :
sebanyak 28 (87,5%). Salemba Medika
2. Sesudah dilakukan spiritual healing Dahlan, S. (2009). Statistik untuk
presentase hasil post test kedokteran dan kesehatan.
kecemasan wanita menopause Jakarta : Salemba Medika
pada minggu ke-1 setelah Echols, J. dan Shadily, H. (2005). Kamus
dilakukan spiritual healing paling Inggris-Indonesia. Gramedia
banyak responden mengalami Pustaka Utama: Jakarta
kecemasan ringan 14 (43,8%), Fox-spencer, R. & Brown, P. (2007).
pada minggu ke-2 setelah Simple guide menopause.
dilakukan spiritual healing paling Jakarta : Erlangga
banyak responden sudah tidak Glasier, A., & Gebbie, A. (2006).
mengalami kecemasan yaitu Keluarga berencana &
sebanyak 27 (84,4%) dan pada kesehatan reproduksi (Edisi 4).
minggu ke-3 tidak ada lagi yang Cet. Pertama. Jakarta : EGC.
mengalami kecemasan 32 (100%) . Hawari, D. (2011). Manajemen stress,
3. Spiritual healing efektif terhadap cemas, dan depresi (Edisi 2). Cet.
penurunan kecemasan pada Ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
wanita menopause kelompok Hidayat, A.A. (2010). Metode
pengajian Majlis Taklim Nurul penelitian kesehatan: paradigma
Hikmah Desa Purbadana kuantitatif. Surabaya : Health
Kecamatan Kembaran Books
Kabupaten Banyumas. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi
4) . (2008). Jakarta : Gramedia
DAFTAR PUSTAKA Pustaka Utama
Alatas, A. (2006). Spiritual healing (On- Kartono, K. (2000). Psikologi wanita jilid
line). Terdapat pada: 2: mengenal wanita sebagai ibu
http://alwialatas.multiply.com/jo dan nenek. Bandung: Mandar
urnal/item/5?&show_interstitial=1 Maju
&u=%2Fjournal%2Fitem Markus, D., dkk. (1994). Effect of
Anwar, Z. (2011). Model terapi seft spiritual healing on chronic
(spiritual emotional freedom idiopathic pain : A medical and
technique) untuk mengatasi psychological study (On-line).
gangguan fobia spesifik (On- Terdapat pada:
line). Terdapat pada http://journals.lww.com/clinicalp
http://psikologiumm.files.wordpre ain/pages/articleviewer.aspx?ye
ss.com/2012/03/model-terapi- ar=1994&issue=12000&article=000
seft-spiritual-emotional-freedom- 09&type=abstract
technique-untuk-mengatasi- Mulia, H. (2009). Pengaruh intervensi
gangguan-fobia-spesifik.pdf spiritual emotional freedom
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian technique (SEFT) dalam
suatu pendekatan praktik. mengurangi rasa nyeri pasien
Jakarta : Rineka Cipta kanker (On-line). Terdapat pada:

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 39


http://journal.ui.ac.id/index.php/ kesehatan masyarakat.
health/article/view/375/371 Purwokerto : Global Internusa
Nursalam. (2011). Konsep dan Santjaka, A. (2011). Statistik untuk
penerapan metodologi penelitian kesehatan 1.
penelitian ilmu keperawatan: Yogyakarta : Nuha Medika
Pedoman skripsi, tesis, dan Stuart, G. W. (2007). Buku saku
instrumen penelitian keperawatan jiwa (Edisi 5).
keperawatan. Jakarta : Salemba Jakarta : EGC.
Medika Sugiyono. (2007). Metode penelitian
Prawirohardjo, S. (2003). Menopause administrasi dilengkapi dengan
dan andropause (Ed.1). Jakarta : metode R & D. Bandung :
Yayasan Bina Pustaka Alfabeta
Rahmat, I., Siswosudarmo R., & Sureni Suliswati. (2006). Konsep dasar
Ike. (2011). Keefektifan keperawatan jiwa. Jakarta :
pemberian bimbingan spiritual EGC.
islami kepada klien terminal Susiana, P. (2007). Hubungan
terhadap kecemasan dan gambaran diri dengan timgkat
motivasi hidup di Rumah Sakit kecemasan ibu masa
Umum PKU Muhammadiyah menopause di kelurahan lhok
Yogyakarta (On-line). Terdapat keutapang tapaktuan (On-line).
pada: Terdapat pada:
htt//publikasi.umy.ac.id/index.ph http://repository.usu.ac.id/xmlui/
p/psik/article/view/3130/1898 handle/123456789/14287?show=f
Santjaka, A. (2008). Biostatistik untuk ull
praktisi bidang kesehatan dan Yulianto, A. (2012). Spiritual healing.
mahasiswa: kedokteran, Jakarta : HPA
kesehatan lingkungan, Zainuddin, F.A. (2009). SEFT for healing,
keperawatan, kebidanan, gizi, success, happiness, greatness. Jakarta:
Afzan Publishing

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 02, Desember 2013 40

You might also like