Professional Documents
Culture Documents
Perbedaan Kecemasan Anak Usia Prasekolah Pada Tindakan Injeksi Dengan Diterapkan Dan Tanpa Diterapkan Pemakaian Rompi Bergambar Di Ruang Melati Rsud Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Perbedaan Kecemasan Anak Usia Prasekolah Pada Tindakan Injeksi Dengan Diterapkan Dan Tanpa Diterapkan Pemakaian Rompi Bergambar Di Ruang Melati Rsud Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
2443-115X
e-ISSN. 2477-1821
1
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Samarinda
2
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Samarinda
Email : sureskiarti.enok@yahoo.co.id
ABSTRACT
Children with painful procedures tend to exhibit negative behavioral reactions, such as
children becoming more aggressive and uncooperative or hostile, and if these conditions
continue to develop growth disturbances, it also complicates the implementation of medical
procedures such as injecting drug. To know the difference of pre-school age anxiety at injection
action by applied and without applying the wearing picture vest in Melati Room of RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda. This study used quasi experimentalposttest design only non
equivalent control group. Anxiety was measured using the Children's Fear Scale measurement
scale. The sample of the study was 30 children divided into groups of intervention and control.
Analysis to see the effect between the two variables using Mann Whitney test. The frequency
distribution of anxiety in the intervention group and the control group each had an average
score of 0.64 (95% CI = 0.32-1.01) and 2.57 (95% CI = 1.50-3, 16). The result of this study was
Mann Whitney's 0,003 (α = 0,05) analysis, indicating a difference between the intervention
group and the control group. The results of mean difference analysis in the intervention and
control group showed that there were differences in pre-school age anxiety at the injection
action by applied and without applying the picture vest in the Melati Room of RSUD Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda. The use of pictured vests can be used as an effort to decrease children's
anxiety at the injection action.
AKADEMI
106 FARMASI SAMARINDA AKADEMI FARMASI SAMARINDA
106
10 10
610 610
6 6
JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 106-115, 2017 ENOK SURESKIARTI
AKADEMI
107 FARMASI SAMARINDA AKADEMI FARMASI SAMARINDA
107
10 10
710 710
7 7
JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 106-115, 2017 ENOK SURESKIARTI
AKADEMI
108 FARMASI SAMARINDA AKADEMI FARMASI SAMARINDA
108
10 10
810 810
8 8
JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 106-115, 2017 ENOK SURESKIARTI
AKADEMI
109 FARMASI SAMARINDA AKADEMI FARMASI SAMARINDA
109
10 10
910 910
9 9
JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 106-115, 2017 ENOK SURESKIARTI
P
Kecemasan n Median Min-Maks Mann-Whitney
Value
Kelompok 15 0,64 0-2 42.500 0,003
Intervensi
AKADEMI
110 FARMASI SAMARINDA AKADEMI FARMASI SAMARINDA
110
11 11
011 011
0 0
JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 106-115, 2017 ENOK SURESKIARTI
AKADEMI
112 FARMASI SAMARINDA AKADEMI FARMASI SAMARINDA
112
11 11
211 211
2 2
JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 106-115, 2017 ENOK SURESKIARTI
AKADEMI
111 FARMASI SAMARINDA AKADEMI FARMASI SAMARINDA
111
JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 106-115, 2017 ENOK SURESKIARTI
AKADEMI
112 FARMASI SAMARINDA AKADEMI FARMASI SAMARINDA
112
JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 106-115, 2017 ENOK SURESKIARTI
keputusan dalam memberikan pendidikan seragam perawat yang bergambar lucu dan
kepada anaknya. berwarna-warni lebih disukai anak dan
Saran peneliti diharapkan orang tua membuat anak merasa lebih dekat dengan
dapat memberikan perhatian dan kasih perawat sehingga mampu menciptakan
sayang sepenuhnya pada anak karena peran suasana yang lebih santai, nyaman, dan
orang tua sangat dibutuhkan bagi anak, menyenangkan.
tanpa adanya peran dari orang tua anak sulit Saran peneliti sebaiknya perawat
untuk berkembang, terlebih lagi dalam ruang anak di rumah sakit menerapkan
mencapai kemandirian. pemakaian rompi bergambar dalam
melakukan perawatan khususnya saat
Kecemasan melakukan tindakan invasif sperti tindakan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi agar mengurangi kecemasan anak.
nilai rata-rata kecemasan pada kelompok
kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan Analisis Bivariat
nilai rata-rata kecemasan pada kelompok Perbedaan Kecemasan Anak Usia
intervensi. Nilai titik tengah kecemasan pada Prasekolah Pada Tindakan Injeksi
kelompok intervensi 0,64 dengan skala Hasil penelitian menunjukkan hasil
kecemasan minimal 0 dan maksimal 2, analisis perbedaan kecemasan pada
tingkat kepercayaan 95% dalam rentang kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
0,32 sampai 1,01. Nilai titik tengah Nilai titik tengah kecemasan pada kelompok
kecemasan pada kelompok kontrol 2,57 intervensi 0,64 dengan skala kecemasan
dengan skala kecemasan minimal 0 dan minimal 0 dan maksimal 2, nilai titik tengah
maksimal 4, tingkat kepercayaan 95% dalam kecemasan pada kelompok kontrol 2,57
rentang 1,50 sampai 3,16. dengan skala kecemasan minimal 0 dan
Sejalan dengan penelitian yang telah maksimal 4. Hasil p value pada analisis non
dilakukan oleh Ilmiasih (2012), parametrik Mann Whitney pada kedua
menunjukkan rata-rata skor kecemasan anak kelompok adalah 0,003 (α = 0,05) dengan
pada kelompok kontrol lebih tinggi nilai Mann-Whitney 42.500, hal ini
dibandingkan nilai rata-rata skor kecemasan menunjukkan adanya perbedaan antara
pada kelompok intervensi. Nilai rata-rata kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
kecemasan pada kelompok intervensi 35 Berdasarkan hasil tersebut dapat diambil
dengan skor kecemasan minimal 15 dan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan rata-
maksimal 54, 95% Confidence Interval Lower rata kecemasan pada kelompok intervensi
Bound 25,7 dan Upper Bound 41,34. Pada dan kelompok kontrol. Rata-rata kecemasan
kelompok kontrol nilai rata-rata kecemasan pada kelompok anak yang dilakukan
54 dengan skor kecemasan minimal 21 dan pemberian injeksi oleh perawat yang
maksimal 70, 95% Confidence Interval Lower memakai rompi bergambar lebih rendah dari
Bound 43,65 dan Upper Bound 60,57. rata-rata kecemasan pada kelompok anak
Rompi bergambar merupakan bentuk yang dilakukan pemberian injeksi oleh
dari pengaturan suasana yang perawat yang tidak memakai rompi
menyenangkan, hal ini merupakan bagian bergambar. hal ini berarti bahwa rata-rata
dari bentuk perawatan atraumatik, yaitu kecemasan lebih rendah pada kelompok
perawatan yang tidak menimbulkan stress intervensi.
fisik maupun psikologis(16). Asumsi peneliti Hasil analisis beda rata-rata antara
ialah perbedaan kecemasan ini dikarenakan dua kelompok menunjukkan adanya
perbedaankecemasan anak usia prasekolah
AKADEMI
113 FARMASI SAMARINDA AKADEMI FARMASI SAMARINDA
113
JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 106-115, 2017 ENOK SURESKIARTI
pada tindakan injeksi dengan diterapkan dan melakukan tindakan invasif sperti tindakan
tanpa diterapkan pemakaian rompi injeksi agar mengurangi kecemasan anak.
bergambar di Ruang Melati RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil SIMPULAN
penelitian ini sesuai dengan penelitian Penelitian ini telah mengidentifikasi
sebelumnya yang dilakukan oleh Ilmiasih karakteristik responden dengan gambaran,
(2012), yang juga menunjukkan adanya yaitu : usia responden terbanyak adalah usia
pengaruh penggunaan seragam rompi 3 tahun pada kelompok intervensi maupun
bergambar oleh perawat terhadap kecemasan kelompok kontrol, pada kelompok intervensi
anak prasekolah yang mengalami usia paling sedikit adalah usia 5 tahun dan 6
(10)
hospitalisasi . tahun, dan pada kelompok kontrol usia
Pada proses sistem panca indera yang paling sedikit adalah usia 6 tahun. Jenis
dihubungkan dengan kerja sistem amigdala kelamin terbanyak pada kelompok intervensi
yang dipercaya berperan besar terhadap adalah perempuan, dan pada kelompok
pembentukan proses emosi manusia dapat kontrol jenis kelamin terbanyak adalah laki-
dijelaskan mekanisme rompi bergambar laki. Lama perawatan responden pada
terhadap penurunan kecemasan pasien. kelompok intervensi maupun kelompok
Rompi bergambar warna-warni dan gambar kontrol paling banyak ialah kurang dari
yang lucu akan dipresepsikan sebagai obyek seminggu, dan paling sedikit ialah kurang dari
yang menyenangkan bagi anak. Obyek ini sebulan. Pengalaman dirawat pada kelompok
akan ditangkap oleh mata dan dilanjutkan intervensi dan kelompok kontrol paling
oleh sistem syaraf optikus. Stimulus ini banyak ialah belum pernah dirawat
dilanjutkan ke lobus temporalis pada area sebelumnya. Pendidikan orang tua
brodman untuk dilanjutkan ke area wernicke responden pada kelompok intervensi
dan dilakukan proses pemaknaan sinyal. memiliki frekuensi yang sama pada masing-
Pemaknaan sinyal diteruskan kepada sistem masing kategori pendidikan, pada kelompok
limbik pada daerah amigdala sebagai fungsi kontrol pendidikan orang tua terbanyak
bawah sadar respon perilaku emosi. Dari adalah SMP dan pendidikan paling sedikit
amigdala perasaan senang dilanjutkan ke adalah SMA.
hipotalamus yang berkaitan dengan Hasil analisis kecemasan anak usia
pengeluaran hormone anti stress yaitu prasekolah pada saat tindakan injeksi pada
endorphin sehingga sistem syaraf dan otot kelompok intervensi memiliki rata-rata
menjadi relaksasi dan ketegangan maupun kecemasan yang lebih rendah dengan nilai
kecemasan berkurang(17,18). titik tengah 0,64. Hasil analisis kecemasan
Asumsi peneliti ialah perbedaan anak usia prasekolah pada saat tindakan
kecemasan ini dikarenakan seragam perawat injeksi pada kelompok kontrol memiliki
yang bergambar lucu dan berwarna-warni rata-rata kecemasan yang lebih tinggi
lebih disukai anak dan membuat anak dengan nilai titik tengah 2,57. Penelitian ini
merasa lebih dekat dengan perawat sehingga telah mengidentifikasi perbedaan kecemasan
mampu menciptakan suasana yang lebih antara kelompok intervensi dan kelompok
santai, nyaman, dan menyenangkan. kontrol, hasil identifikasi menunjukkan ada
Saran peneliti sebaiknya perawat perbedaan kecemasan pada kedua kelompok
ruang anak di rumah sakit menerapkan tersebut dengan hasil p value 0,003 (α =
pemakaian rompi bergambar dalam 0,05), dimana kelompok kontrol memiliki
melakukan perawatan khususnya saat rata-rata kecemasan lebih tinggi. Hasil
analisis beda rata-rata antara dua kelompok
AKADEMI
114 FARMASI SAMARINDA AKADEMI FARMASI SAMARINDA
114
JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 3(1), 106-115, 2017 ENOK SURESKIARTI
AKADEMI
115 FARMASI SAMARINDA AKADEMI FARMASI SAMARINDA
115