Komuntkasi Singkat
Jurnal.Teknol. dan Industri
jan, Vol. XV, No. 3 Th. 2004
SIFAT FISIK, KIMIA DAN FUNGSIONAL DAMAR
[Brief Review on:
hysical, Chemical and Functional Properties of Danmar]
Noryawati Mulyono * dan Anton Apriyantono 2)
‘iMahasiswa mu Pangan, Departemen TPG
Staf Pengajar Departemen Teknologi Pangan dan Gizi, Fateta IPB
Kampus IPB Darmaga, P.O. Box 220, Bogor 16002
Diterima 11 November 2004 Disetujui 14 Meret 2005
ABSTRACT
Damar is one ofInonesian forestry products which is abundant. has unique pysical, chemical and functional properties.
The important physical properties of dammar include its sluity in some organic solvents, softening temperature, wscosty and its
absorbance. The important chemical propoies reviewed here include its properies as resin, composion of terpencid compounds present
‘in danmar, and essential of yielded tom dilaton of resh derma. Physical and chemical properties of dammar need fo be shied
futher inorder to optimizes functional properties. So far, amar is widely used as weighting agent and source of essen ol. However,
row, some species of darimar are being explored and developed for sal our, fat source, tiacylycro substiuent for cocoa butter and
wood preservatives
Kay words: resi, torponois, essential weighting agent
PENDAHULUAN
‘Damar merupakan salah satu resin lami yang
dinasikan oleh tanaman dari famili Diterocarpaceae
{marga Shorea, Hopea, Balanocarpus dan Vater) dan
‘Burseraceae (marga Cenarium) (BBSRC, 2004; Doeten
et al, 1998a; Doelen et al, 1998b; Jost et al, 1989;
Namiroh, 1996; Tan, 1990)" Damar banyak digunaken
dalam berbagei industi, misalnya pembuatan cat, in,
lastk, bahan isolator, behan campuran pernis, Dahan
engi Kelas dan incust pangen serta obat-obatan
(BBSRC, 2004; Bunger and Ekenayake, 2001; Burdock,
1997, Doelen et al, 1998a; Doelen et al, 1998;
‘Graumich et a, 2003; Krawczyk et a, 2004; Mehansho
et al, 20022; Mehansho et al, 2002b; Mimber, 1899:
Namioh, 1998; Nunes et a, 2003; Tan, 1990). Jumlah
produksi dan ekspor damar di Indonesia dapat diihat
pada Tabel 1.
“Tobe! Jumiah produksi dan ekspor dam di Indonesia
Tahun [Prods (on) | Ekspor in)
1996/1967 1556 19508
1997/1996 B4z3 Tidak ada
1908/1000 728705 3972,
19982000, B28 2521
‘Sumber Bada Pali Kehutaan, 2007
Sangat disayangkan, bahwa mutu kemodi
ekspor ini mash rendeh, antara lain kandungan kotor
masih tinggi den dipasarkan masih dalam bentuk bahan
mentah sehingga nll jualnya pun rendah. Selain itu,
245
kapasitas produksi belum dapat memenubi permintaan
paser. Sngapura, Jerman, Amerika Serkat, Jepang,
China dan Malaysia merupakan negara-negara yang
banyak mengimpor daar dar Indonesia (Mimbar, 199;
Tan, 1980).
Untuk meningkatkan produksi damar, telah
dlikukan peneltan menggunakan stmulanlrutan asam
sufat, Lautan asam ini berfungs! memperebar saluran
getah yang menyempit atau fersumbat meal proses
enghangatan, sehingga dinding getah_terhidrolss,
fokanan dinding menurun dan getah mencair kembal
dan dapat Ketiar lebh lama leg. Penggunen larutan
‘sam sulfat 25% dapat meningkatkan hesi getah lebh
dati 450% dan tidak menyebabkan kerusakan pada
pohon, misainya pengeringan pada batang ctau pohon
‘menjadi layu Mimbar, 1996).
Meat potensi pangembangan indus damar
dn indus terkainya, misainya industi minyak ats
yang merupakan hasi samping dari pengolahan damar,
penulis mencaba mereview bahan damar, khususnya
mengenal sat sft sk, kimia dan fungsinal daar.
SIFAT FISIK DAMAR
Secara umum, sifatsifat damar antara lain
rapuh dan mudah melekat pada tangen pada subu
amar, mudah larut dalam minyak ats dan pelarut
‘organik nonpolar, sek lrut dalam pelautorganik yang
paler, tidak leut dalam ait, tidak tanan panas, mudah
terbaker, dek volatile tidak terdekomposisi dan dapat
berubah wama bia dsimpan tere lama dalam tempatKomunikast Singkat Jurnal.Teknol. dan Industri Pangan, Vol. XV, No. 3 Th. 2004
terutuptanpa skulas!udara yang bak (Namiroh, 1998;
Setianingsin, 1992; Ten, 1990).
Mutu damer —dtelompokkan _berdasarkan
‘ukuran bongkahan, wama den kedar pengotor. Damar
yang bermutu baik adalah damar yang berbentuk
bbongkehan besar, beware jernih dan berkaderkotoren
rendah. Untuk menurunkan jumiah pengotor dalam
ddamat, dapat dlekukan pemumian, baik secara fisk
dengan cara pemecahan bongkahan damar dan
engayakan, menggunakan pelarut- atau campuran
beberapa pelarut. atau gabungan antara pelarut dan
bahan pemucat. Perbendingan mengenai sift fisk
damar asalan dari Sumatra dan sifatfisk damar yang
telah mengalami proses pemurnianternat pada Tabel 2
(Namiron, 1998; Setianingsh, 1992).
farut dalam etanol (disebut alfaresin) dan fraksi yang
‘idak larut datam etanol ( or iar et
. : sn Lee
(aa é
KK AN
eos
hae
si] 5p0R
RO. 1 >
™
1 R=R"=H,R'= OH
1a, R= Ac, R'= OAc, R= H.
1b, R= H, R'=OH, R'= Me
2.ReR=R =H
24, R= Ac, R'=R”
2b, R= Ac, R'=H, R
‘a= hasilasetilsi 1, 1b = produk dari reaksi 1 dan CH.N:
CGambar 1, Beberaa sruMur senyawa yang terdapat dalam daar (Misra & Ahmad, 1997; Namiroh, 1988; Setianingsy, 1992)
H
“Tabel 3, Stat KGnia Damar Asalan dan Damar yang telah Dimurikan
‘Rnaisiskinia | Oamarasalen | Pemumian Petar
‘isk [“Bengermetarel | Benzen etarol | Touens-iendl
‘Abu Cis —0aa% | 0.00% 012-022 | 03-0, (092-010,
Bienganyod_| 2825-6260 | rzsr__| 2306-2381 | zaz2-2303 | 2158-25.20
Biangan asam | 2679-082 [2220 | 2765-2891 | 2849-2079 | 2627 -30.11
Biangan | 3282-4204 | 3843 | 6009-6887 | 098-8407 | 58,14-6267
penyabunan
Bahan taklana | 875-1084 | 832 26-30 | 284i | aa -388
dalam tena
27