Professional Documents
Culture Documents
Aplikasi Software 3 Dimensi Inversi Dalam Interpretasi Sebaran Air Tanah (Studi Kasus Dukuh Platarejo Dan Dukuh Selorejo)
Aplikasi Software 3 Dimensi Inversi Dalam Interpretasi Sebaran Air Tanah (Studi Kasus Dukuh Platarejo Dan Dukuh Selorejo)
Aplikasi Software 3 Dimensi Inversi Dalam Interpretasi Sebaran Air Tanah (Studi Kasus Dukuh Platarejo Dan Dukuh Selorejo)
Abstract. 3-D resistivity inversion study to determine the distribution of water land in the hamlet
Platarejo and hamlet Selorejo been calculated using geoelectric dipole- dipole configuration.
Through data processing by using software Res2Dinv and software Res3Dinv. The result obtained
from the software Res2Dinv the form of two dimensional cross section with colour imaging for
each layer. Result Res2dnv processing software is then input into the software so as to provide a
color image Res3Dinv deployment in 3 Dimensional subsurface. From the results of the processing
that there are 6 (six) layers having difference thicknesses. Processing results showed the depth of
0,00 m to 10,4 m only have one type of layer is sandy silt till which has resistivity values ranging
from 5,5 Ωm to 14,3 Ωm. At a depth of 10,4 m to 122,9 m was identified as a layer in the from of
tuffaceous sandstone, at a depth of 12,9 m to 18,6 m identified as limestones. So that it can be seen
that the distribution of surface soil water was found at a depht of 10,4 m and close the second
trajectory is at a distance of 30 m to 90 m and a third track at a distance 30 m to 100 m.
Abstrak. Penelitian resistivitas inversi 3 dimensi untuk mengetahui sebaran air tanah di Dukuh
Platarejo dan Dukuh Selorejo telah dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi
dipole- dipole. Pengolahan data melalui dua tahapan yaitu dengan menggunakan software
Res2Dinv dan software Res3Dinv. Hasil yang diperoleh dari software Res2Dinv yaitu berupa
penampang dua dimensi dengan pencitraan warna untuk setiap lapisan. Hasil pengolahan software
Res2Dinv ini kemudian menjadi input pada Software Res3Dinv sehingga memberikan citra warna
penyebaran bawah permukaan seara 3 dimensi. Dari hasil pengolahan dapat diketahui bahwa
terdapat 6 (enam) lapisan yang mempunyai ketebalan yang berbeda- beda. Hasil pengolahan
menunjukkan pada kedalaman 0,00m sampai 10,4 m hanya memiliki satu jenis lapisan yaitu lanau
sampai pasiran yang mempunyai nilai resistivitas berkisar antara 5,5 Ωm sampai 14,3 Ωm.Pada
kedalaman 10.4 m sampai 12,9 m diidentifikasi sebagai lapisan yaitu batu pasir tufan, pada
kedalaman 12,9 m sampai 18,6 m diidentifikasi sebagai lapisan yaitu batu gamping. Sehingga
dapat diketahui bahwa sebaran air tanah permukaan ditemukan pada kedalaman 10,4 m dan berada
dekat dengan lintasan kedua yaitu pada jarak 30 m sampai 90 m dan lintsan ketiga pada jarak 30 m
sampai 100 m.
199
R. R Wahyuningrum dkk: Aplikasi Software 3 Dimensi Inversi Dalam Interpretasi Sebaran
Air Tanah (Studi Kasus Dukuh Platarejo Dan Dukuh Selorejo)
200
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol.01, No. 02, Juli 2013
201
R. R Wahyuningrum dkk: Aplikasi Software 3 Dimensi Inversi Dalam Interpretasi Sebaran
Air Tanah (Studi Kasus Dukuh Platarejo Dan Dukuh Selorejo)
Untuk pengolahan data, pertama dengan sebaran titik data yang ada pada
digunakan software Res2Dinv yang pseudosection (penampang hasil
merupakan software yang digunakan pengukuran geolistrik yang menggambar-
untuk memetakan bawah tanah secara 2- kan nilai resistivitas dan kedalaman
D. Kemudian untuk mengubah dari 2-D semu). Hasil pengolahan data dengan
menjadi 3-D digunakan software menggunakan software Res2Dinv
Res3Divn. Gambar yang telah diperoleh ditunjukkan pada Gambar 3.
tersebut kemudian disusun secara vertikal Gambar 3 menunjukkan lintasan 1,
dengan menggunakan software Corel lintasan 2, dan lintasan 3 yang kemudian
Draw. akan dikonversi menjadi penampang 3D
Hasil pengolahan data berupa dengan menggunakan software Res3Dinv.
penampang 3- D ini kemudian Hasil pengoahan software Res2Dinv ini
diperkirakan nilai resistivitas di setiap menjadi input dalam pengolahan data
lapisan tanah. Dengan demikian dapat selanjutnya.
diketahui struktur bawah tanah dan Gambar 3a. memperlihatkan
sebaran air tanah dapat ditemukan. penampang 2 dimensi pada lintasan
pertama. Nilai resistivitas minimum dan
HASIL DAN PEMBAHASAN maksimum pada lintasan pertama adalah
0,480 Ωm sampai 1350 Ωm. Pada
Penampang Inversi 2 Dimensi kedalaman 0 m sampai 7 m mempunyai
Harga resistivitas dan ketebalan resistivitas berkisar antara 0,480 Ωm
lapisan ditentukan dari resistivitas semu sampai 26,5 Ωm yang diidentifikasi
yang diperoleh dari lapangan dengan sebagai lanau sampai pasiran. Pada
menggunakan teknik inversi (penyelesaian kedalaman 7 m sampai 12 meter
problem mundur atau reserved problem). mempunyai resistivitas 98,2 Ωm yang
Dalam teknik inversi ini, pekerjaan diidentifikasi sebagai batupasir tufan.
dimulai dengan model perlapisan awal
yang kira- kira sesuai dengan data
lapangan. Kemudian dilakukan
perhitungan untuk mendapatkan harga
resistivitas semu teoritis berdasar model
perlapisan awal tersebut. Setelah itu
dilakukan pencocokan antara kurva (a)
resistivitas semu terhitung dengan kurva
resistivitas lapangan. Apabila hasil
keduanya belum sesuai, maka model awal
akan diubah dan semua langkah terdahulu
akan dilakukan kembali (iterasi), sehingga
akan diperoleh kurva resistivitas teoritis (b)
sama dengankurva resistivitas lapangan,
dan model yang terakhir merupakan
penyelesaian problem inversi tersebut.
Tahap pertama untuk pengolahan data
yaitu dengan menggunakan software
Res2Dinv. Model yang dilakukan pada (c)
software tersebut adalah block segi empat Gambar 3. Penampang 2 dimensi denga software
Res2Dinv (a) Lintasan 1 (b)
2D yang besar dan susunanya sesuai Lintasan 2 (c) Lintasan 3.
202
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol.01, No. 02, Juli 2013
203
R. R Wahyuningrum dkk: Aplikasi Software 3 Dimensi Inversi Dalam Interpretasi Sebaran
Air Tanah (Studi Kasus Dukuh Platarejo Dan Dukuh Selorejo)
204
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol.01, No. 02, Juli 2013
205