Aplikasi Software 3 Dimensi Inversi Dalam Interpretasi Sebaran Air Tanah (Studi Kasus Dukuh Platarejo Dan Dukuh Selorejo)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol.01, No.

02, Juli 2013

Aplikasi Software 3 Dimensi Inversi Dalam Interpretasi


Sebaran Air Tanah
(Studi Kasus Dukuh Platarejo Dan Dukuh Selorejo)

R. R Wahyuningrum, Budi Legowo, Darsono

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret


Jl. Ir. Sutami No. 36A Surakarta 57126
Email : zhe_poet_shooja@yahoo.com

Diterima (19 Juli 2013), direvisi (29 Juli 2013)

Abstract. 3-D resistivity inversion study to determine the distribution of water land in the hamlet
Platarejo and hamlet Selorejo been calculated using geoelectric dipole- dipole configuration.
Through data processing by using software Res2Dinv and software Res3Dinv. The result obtained
from the software Res2Dinv the form of two dimensional cross section with colour imaging for
each layer. Result Res2dnv processing software is then input into the software so as to provide a
color image Res3Dinv deployment in 3 Dimensional subsurface. From the results of the processing
that there are 6 (six) layers having difference thicknesses. Processing results showed the depth of
0,00 m to 10,4 m only have one type of layer is sandy silt till which has resistivity values ranging
from 5,5 Ωm to 14,3 Ωm. At a depth of 10,4 m to 122,9 m was identified as a layer in the from of
tuffaceous sandstone, at a depth of 12,9 m to 18,6 m identified as limestones. So that it can be seen
that the distribution of surface soil water was found at a depht of 10,4 m and close the second
trajectory is at a distance of 30 m to 90 m and a third track at a distance 30 m to 100 m.

Keyword: Resistivity, 3 Dimensional, Groundwater, Platarejo.

Abstrak. Penelitian resistivitas inversi 3 dimensi untuk mengetahui sebaran air tanah di Dukuh
Platarejo dan Dukuh Selorejo telah dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi
dipole- dipole. Pengolahan data melalui dua tahapan yaitu dengan menggunakan software
Res2Dinv dan software Res3Dinv. Hasil yang diperoleh dari software Res2Dinv yaitu berupa
penampang dua dimensi dengan pencitraan warna untuk setiap lapisan. Hasil pengolahan software
Res2Dinv ini kemudian menjadi input pada Software Res3Dinv sehingga memberikan citra warna
penyebaran bawah permukaan seara 3 dimensi. Dari hasil pengolahan dapat diketahui bahwa
terdapat 6 (enam) lapisan yang mempunyai ketebalan yang berbeda- beda. Hasil pengolahan
menunjukkan pada kedalaman 0,00m sampai 10,4 m hanya memiliki satu jenis lapisan yaitu lanau
sampai pasiran yang mempunyai nilai resistivitas berkisar antara 5,5 Ωm sampai 14,3 Ωm.Pada
kedalaman 10.4 m sampai 12,9 m diidentifikasi sebagai lapisan yaitu batu pasir tufan, pada
kedalaman 12,9 m sampai 18,6 m diidentifikasi sebagai lapisan yaitu batu gamping. Sehingga
dapat diketahui bahwa sebaran air tanah permukaan ditemukan pada kedalaman 10,4 m dan berada
dekat dengan lintasan kedua yaitu pada jarak 30 m sampai 90 m dan lintsan ketiga pada jarak 30 m
sampai 100 m.

Kata Kunci: resistivitas, 3 dimensi, air tanah, platarejo.

PENDAHULUAN Resistivitas inversi 3-D dengan


------------------------------ menggunakan software Res3Dinv telah
*Coresponding author: banyak digunakan untuk menganalisis
E-mail: zhe_poet_shooja@yahoo.com

199
R. R Wahyuningrum dkk: Aplikasi Software 3 Dimensi Inversi Dalam Interpretasi Sebaran
Air Tanah (Studi Kasus Dukuh Platarejo Dan Dukuh Selorejo)

berbagai permasalahan dalam bidang (sounding) dimaksudkan untuk menduga


geofisika. Hasil penggambaran resistivitas ketebalan lapisan yang mengandung air
3-D ini akan menampilkan citra tanah(Irjan 2012). Hasil yang diperoleh ini
penyebaran resistivitas baik penyebaran
kemudian akan di analisa dengan
secara vertikal maupun secara horizontal
untuk tiap- tiap kedalaman (Ridhwan menggunakan software Res3Dinv untuk
2011). pemetaan hasil inversi 3-D di bawah
Pada umumnya, bawah tanah terdiri lapisan permukaan yang akan diukur.
dari lapisan- lapisan yang tersusun atas Metode restivitas adalah salah satu
butiran dan pori- pori yang terisi fluida. dari kelompok metode geofisika yaitu
Berdasarkan sifat kelistrikan, diketahui metode geolistrik yang digunakan untuk
bahwa setiap batuan memiliki kemampuan mempelajari keadaan bawah permukaan
tertentu dalam menghantarkan arus listrik. dengan cara mempelajari sifat aliran
Metode resistivitas ini merupakan salah listrik di dalam batuan di bawah
satu teknik yang dapat digunakan untuk permukaan bumi berdasarkan resistivitas
mengetahui struktur bawah tanah. Hal itu batuan. Prinsip kerja dari metode
dikarenakan resistivitas sangat sensitif resitivitas adalah megalirkan arus listrik
terhadap kadar air, yang mana ketika ke dalam bumi melalui dua elektdoda
kadar airnya besar maka nilai resistivitas arus, kemudian beda potensialnya diukur
akan kecil (Ishaq 2008). melalui dua elektroda potensial, sehingga
Ketersediaan air di suatu daerah nilai resistivitasnya dapat dihitung.
merupakan hal yang sangat penting bagi Resistivitas merupakan suatu besaran
makhluk hidup dalam upaya memenuhi yang menunjukkan tingkat hambatan
kebutuhan hidupnya. Salah satu sumber terhadap arus listrik terhadap suatu bahan.
air yang digunakan yaitu air tanah(Abidin Sifat khas dari suatu material adalah
dan Rachman 2004). Air tanah ini dapat memiliki resistivitas yaitu besaran yang
tersebar pada beberapa macam lapisan, menunjukkan tingkat hambatan material
diantaranya yaitu endapan aluvial, terhadap arus listrik. Pendekatan yang
batuangamping, dan batu pasir. Air tanah digunakan untuk mendapatkan resistivitas
merupakan salah satu sumber daya alam setiap medium di bawah permukaan bumi
yang dapat diperbaharui, namun yaitu dengan mengasumsikan bahwa bumi
diperlukan waktu yang relatif lama untuk merupakan suatu medium yang homogen
pengisian kembali. Hal itu bergantung isotropis(Bahri 2005).
pada kondisi permukaan, litologi, Resistivitas suatu material
topografi, dan kedalaman muka air didefnisikan sebagai resistansi (tahanan
tanah(Zeffitni 2011). jenis) dari material berbentuk silinder
Salah satu usaha yang dapat dengan luas penampang A dan panjang .
dilakukan untuk mengetahui potensi Jika resistansi dari material tersebut
ketersediaan air tanah yaitu dengan adalah maka tahanan yang diberi notasi
melakukan survei geolistrik resistivitas 3- R, yaitu:
D menggunakan konfigurasi dipole-
dipole. Survei geolistrik vertikal (1)

200
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol.01, No. 02, Juli 2013

Untuk mendapatkan nilai METODE PENELITIAN


resistansi ) batuan atau material yang
Pengambilan data ini akan
ada di bawah permukaan, melalui dua
dilaksanakan di Dukuh Platarejo dan
buah elektroda yang di tancapkan ke Dukuh Selorejo, Giriwoyo, Wonogiri.
permukaan bumi di injeksi arus listrik ke Pengambilan data ini akan dilakukan
bawah permukaan. Kemudian pada jarak dengan menggunakan metode geolistrik
tertentu dari dua elektroda arus tersebut, resistivitas konfigurasi dipole- dipole.
diletakkan dua buah elektroda yang Pengambilan data ini akan dilakukan
berfungsi untuk mengukur beda potensial sebanyak tiga titik yaitu secara vertikal
dan horisontal, sehingga akan diperoleh
pada jarak tertentu. Arah aliran arus listrik
tampilan 3-D. Panjang lintasan yang akan
serta garis eki potensial untuk pengukuran digunakan yaitu ±150 m dengan a (jarak
metode resistivitas diperlihatkan pada antar elektroda terdekat) yaitu 10 m.
Gambar 1. Variasi n akan berubah dengan
Metode resistivitas 3-D mampu menyesuaikan perpindahan a (jarak antar
memberikan gambaran 3-dimensi dari elektroda terdekat).
bawah permukaan tentang tahanan jenis Pada konfigurasi dipole-dipole, kedua
lebih detail di bandingkan dengan elektroda arus dan elektroda potensial
resistivitas 2-D, oleh karena itu tidak terpisah dengan jarak a. Sedangkan
hanya memberikan citra distribusi elektroda arus dan elektroda potensial
resistivitas dalam penampang vertikal saja bagian dalam terpisah sejauh na, dengan n
tetapi juga dalam bentuk penampang adalah bilangan bulat. Variasi n digunakan
horizontal. Metode resistivitas 3-D tidak untuk mendapatkan berbagai ketebalan
sering dipakai dalam survei penelitian tertentu, semakin besar n maka kedalaman
geofisika, namun resistivitas 3-D hanya yang diperoleh juga semakin besar.
digunakan dalam pengembangan metode Tingkat sensitivitas jangkauan pada
resistivitas itu sendiri. Faktor yang konfigurasi dipole- dipole dipengaruhi
menyebabkan jarang digunakan adalah oleh besarnya a dan variasi n (Andriyani
besarnya faktor biaya, banyak tenaga yang 2010). Skema konfigurasi dipole- dipole
dibutuhkan terutama pada area yang seperti terlihat pada Gambar 2.
luas(Waluyo dan Edi 2000).

Gambar 2. Model pengukuran 2-D konfigurasi


Dipole- Dipole (Wahyono, dkk
2008).
Gambar 1. Pola aliran arus dan bidang eki
potensial antara dua elektroda arus
dengan polaritas berlawanan(Loke
2000).

201
R. R Wahyuningrum dkk: Aplikasi Software 3 Dimensi Inversi Dalam Interpretasi Sebaran
Air Tanah (Studi Kasus Dukuh Platarejo Dan Dukuh Selorejo)

Untuk pengolahan data, pertama dengan sebaran titik data yang ada pada
digunakan software Res2Dinv yang pseudosection (penampang hasil
merupakan software yang digunakan pengukuran geolistrik yang menggambar-
untuk memetakan bawah tanah secara 2- kan nilai resistivitas dan kedalaman
D. Kemudian untuk mengubah dari 2-D semu). Hasil pengolahan data dengan
menjadi 3-D digunakan software menggunakan software Res2Dinv
Res3Divn. Gambar yang telah diperoleh ditunjukkan pada Gambar 3.
tersebut kemudian disusun secara vertikal Gambar 3 menunjukkan lintasan 1,
dengan menggunakan software Corel lintasan 2, dan lintasan 3 yang kemudian
Draw. akan dikonversi menjadi penampang 3D
Hasil pengolahan data berupa dengan menggunakan software Res3Dinv.
penampang 3- D ini kemudian Hasil pengoahan software Res2Dinv ini
diperkirakan nilai resistivitas di setiap menjadi input dalam pengolahan data
lapisan tanah. Dengan demikian dapat selanjutnya.
diketahui struktur bawah tanah dan Gambar 3a. memperlihatkan
sebaran air tanah dapat ditemukan. penampang 2 dimensi pada lintasan
pertama. Nilai resistivitas minimum dan
HASIL DAN PEMBAHASAN maksimum pada lintasan pertama adalah
0,480 Ωm sampai 1350 Ωm. Pada
Penampang Inversi 2 Dimensi kedalaman 0 m sampai 7 m mempunyai
Harga resistivitas dan ketebalan resistivitas berkisar antara 0,480 Ωm
lapisan ditentukan dari resistivitas semu sampai 26,5 Ωm yang diidentifikasi
yang diperoleh dari lapangan dengan sebagai lanau sampai pasiran. Pada
menggunakan teknik inversi (penyelesaian kedalaman 7 m sampai 12 meter
problem mundur atau reserved problem). mempunyai resistivitas 98,2 Ωm yang
Dalam teknik inversi ini, pekerjaan diidentifikasi sebagai batupasir tufan.
dimulai dengan model perlapisan awal
yang kira- kira sesuai dengan data
lapangan. Kemudian dilakukan
perhitungan untuk mendapatkan harga
resistivitas semu teoritis berdasar model
perlapisan awal tersebut. Setelah itu
dilakukan pencocokan antara kurva (a)
resistivitas semu terhitung dengan kurva
resistivitas lapangan. Apabila hasil
keduanya belum sesuai, maka model awal
akan diubah dan semua langkah terdahulu
akan dilakukan kembali (iterasi), sehingga
akan diperoleh kurva resistivitas teoritis (b)
sama dengankurva resistivitas lapangan,
dan model yang terakhir merupakan
penyelesaian problem inversi tersebut.
Tahap pertama untuk pengolahan data
yaitu dengan menggunakan software
Res2Dinv. Model yang dilakukan pada (c)
software tersebut adalah block segi empat Gambar 3. Penampang 2 dimensi denga software
Res2Dinv (a) Lintasan 1 (b)
2D yang besar dan susunanya sesuai Lintasan 2 (c) Lintasan 3.

202
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol.01, No. 02, Juli 2013

Pada kedaaman 12 m sampai 17 m kedalaman 0 m sampai 7 m mempunyai


mempunyai resistivitas berkisar antara resistivitas berkisar antara 0,480 Ωm
257 Ωm sampai 1350 Ωm yang sampai 26,5 Ωm yang diidentifikasi
diidentifikasi sebagai batu gamping. Pada sebagai lanau. Pada kedalaman 7 m
lintasan pertama diduga air berada pada sampai 11 m memiliki resistivitas 98,2
kedalaman 7 m samapi 12 m. Ωm yang diidentifikasi sebagai batupasir
Gambar 3b. memperlihatkan tufan. Pada kedalaman 11 m sampai 18 m
penampang 2 dimensi pada lintasan memilik resistivitas berkisar antara 257
kedua. Nilai resitivitas minimum dan Ωm sampai 1350 Ωm yang diidentifikasi
maksimum pada lintasan kedua adalah sebagai batu gamping. Sebaran air tanah
0,480 Ωm sampai 1350 Ωm. Pada pada lintasan ketiga diduga berada pada
kedalaman 0 m sampai 7 meter mepunyai kealaman 7 m sampai 11 m.
resistivitas berkisar antara 0,480 Ωm
sampai 26,5 Ωm yang diidentifikasi Penampang Inversi 3 Dimensi
sebagai lanau. Pada kedalaman 7 m Dari pengolahan data dengan
sampai 11 m memiliki resistivitas 98,2 menggunakan Software Res3Dinv
Ωm yang diidentifikasi sebagai batupasir diperoleh citra warna penyebaran bawah
tufan. Pada lapisan paling bawah memiliki permukaan secara 3 dimensi. Gambar 4
resistivitas berkisar antara 257 Ωm sampai memperlihatkan hasil pengolahan dengan
1350 Ωm yang diidentifikasi sebagai batu iterasi ke 3 berupa citra warna yang
gamping. Sebaran air tanah pada lintasan menunjukkan sebaran air tanah di wilayah
2 diduga berada pada kedalaman 7 m Platarejo.
sampai 11 m.
Gambar 3c. memperlihatkan
penampang 2 dimensi pada lintasan
ketiga. Nilai resistivitas minimum dan
maksimum pada lintasan ketiga adalah .
0,480 Ωm sampai 1350 Ωm. Pada

Gambar 4. Penampang invers 3 dimensi dengan software Res3Dinv

203
R. R Wahyuningrum dkk: Aplikasi Software 3 Dimensi Inversi Dalam Interpretasi Sebaran
Air Tanah (Studi Kasus Dukuh Platarejo Dan Dukuh Selorejo)

Gambar 5. Lapisan penampang horisontal lapisan bawah tanah

Pada penampang horisontal yaitu dengan pencitraan warna merah


menggambarkan nilai resistivitas setiap sampai ungu, serta mempunyai anomali
lapisan kedalaman. Gambar 4 dapat yang rendah dengan pecitraan warna
diketahui bahwa terdapat 6 (enam) buah kuning. Hal ini menunjukkan pada
lapisan yang memiliki ketebatan yang ketebalan ini terdapat beberapa jenis lapisan
berbeda- beda. Untuk mempermudah batuan yang di identifikasi batu gamping.
persepsi dalam penggambaran susunan Gambar 5 memperlihatkan adanya
lapisan secara vertikal maupun horisontal citra warna kuning kecoklatan yang
maka hasil pengoahan data pada Gambar 4 diidentifiksai sebagai akuifer yang memiliki
dapat ditunjukkan oleh Gambar 5 dengan resistivitas 37,5 Ωm sampai 98,2 Ωm pada
bantuan Software CorelDraw kedalaman 10,4 m sampai 12,9 m yang
Dari Gambar 5 dan Tabel 1 diketahui mana anomali tersebut semakin dalam
bahwa penampang 3 dimensi pada semakin mengecil. Akuifer tersebut berada
ketebalan 0,0 m sampai 10,4 m menujukkan dekat dengan lintasan kedua yaitu pada
bahwa ketiga lapisan ketebalan memiliki jarak 30 m sampai 90 m dan lintasan ketiga
lapisan yang sama yaitu lanau sampai pada jarak 30 m sampai 100m.
pasiran. Pada ketebalan 10,4 m sampai 12,9 Dari hasil pengolahan 3 dimensi dapat
m munjukkan bahwa terdapat lapisan diketahui bahwa nilai resistivitas sebelah
penyusun yang berbeda yaitu di identifikasi Timur menuju kesebalah Barat semakin
batupasir tufan. menurun, sehingga memiliki
kecenderungan bahwa akuifer ini mengarah
Tabel 1. Sebaran tahan jenis sebagai fungsi dari sebelah Timur menuju sebelah Barat.
kedalaman pada penampang horisontal Berdasarkan litologi peta geologi dengan
No Irisan Ketebalan (m) Resistivitas formasi Wonosari- Punung, diidentifikasi
(Ωm) bahwa di daerah penelitian didominasi oleh
lanau dan pasir yang mudah meloloskan
1 I 0.0- 2,40 5,5- 37,5
air. Hal ini disebut sebagai akuifer yang
2 II 2,40- 6,30 5,5- 37,5
3 III 6,30- 10,40 5,5- 37,5
merupakan akuifer bebas yang besar
4 IV 10,40- 12,90 14,3- 90,2 kandungan dan luas penyebaran air bawah
5 V 12,90- 15,20 14,3- 257 tanah yang tersimpan di dalam akuifer
6 VI 15,20- 18,60 14,5- 674 bebas sangat dipengaruhi iklim terutama
Pada ketebalan 12,9 m sampai 18,6 m curah hujan dan kondisi lingkungan.
mempunyai anomali yang sangat tinggi

204
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol.01, No. 02, Juli 2013

KESIMPULAN Zeffitni. (2011). Identifikasi Batas Lateral


Cekungan Air Tanah (CAT)
Dari penelitian yang telah dilakukan Palu.JurnalSMARTek. Vol 9. No 4.
dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 (enam) Halaman 338
lapisan bawah permukaan dan sebaran air
tanah dapat ditemukan pada kedalaman Irjan. (2012). Pemetaan Potensi air Tanah
10.4 m sampai 12.9 m yang berada dekat (Aquifer) Berdasarkan Interpretasi Data
dengan lintasan kedua dan terkandung Resistivitas Wenner Sounding. Jurnal
dalam suatu lapisan yaitu batu pasir tufan. Neutrino. Vol 4. No 2. Halaman 201
Bahri. (2005). Hand Out Mata Kuliah
Geofisika Lingkungan Dengan Topik
UCAPAN TERIMA KASIH Metode Geolistrik Resistivitas. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Terima kasih kepada tim GPS jurusan
ITS Surabaya.
fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret
yang telah membantu dalam pengambilan
Loke MH. (2000). Electrical Imaging
data.
Survey For Environmental and Enginering
Studies, Penang
DAFTAR PUSTAKA
Waluyodan Edy Hartantyo. (2000). Teori
Ridhwan, dkk.(2011). Penggunaan Metode Dan Aplikasi Metode Resistivitas,
Resistivitas 3-Dimensi Untuk Mengetahui Yogyakarta : Laboratorium Geofisika,
Bidang Longsor Pada Daerah Rawan Program StudiGeofisika, Jurusan Fisika
Longsor Di Desa Kemuning Lor FMIPA UGM
Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember
Sebagai Bagian Mitigasi Bencana Longsor. Andriyani s, dkk. (2010). Metode Geolistrik
Jurusan Fisika. Institut Teknologi Sepuluh Imaging Konfigurasi Dipole- Dipole
November, Surabaya Digunakan Untuk Penelusuran Sistem
Sungai Bawah Tanah Pada Kawasan Karst
Ishaq ZM. (2008). Studi Resistivitas Dan Di Pacitan, Jawa Timur. Jurnal Ekosains.
Gravitasi Untuk Investigasi Akuifer Air Vol 11. No 1. Halaman 46
Bawah Tanah Di Kampus UI Depok. Tesis
Program Pascasarjana Fisika. FMIPA UI Wahyono, dkk. (2008). Identifikasi Daerah
Patahan Dengan Metode Geolistrik
Abidin dan Rachman. (2004). Identifikasi Konfigurasi Dipole- dipole Di Desa
Sebaran Air Tanah Berdasarkan Renokenogo Porong Sidoarjo. Jurnal
Karakteristik Geomorfologi Menggunakan Fisika. FLUX.Vol 5. No 2. Halaman 174-
Citra Landsat 7 ETM Di Kabupaten 184
Sidoarjo. ITS

205

You might also like