Download as xlsx, pdf, or txt
Download as xlsx, pdf, or txt
You are on page 1of 228

PENGGUNAAN

CTG i - 800
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bek
PROSEDUR 15 Juli 2017 Direktur

(dr.Hj. Sumarti, MK
Cardiotocography adalah alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan
PENGERTIAN pemeriksaan keadaan janin pada usia kehamilan aterm atau pra persalina

Untuk megetahui adanya his/kontraksi dan denyut jantung janin no


TUJUAN atau tidak
Tersedianya sarana dan prasarana di RSUD Kabupaten Bekasi yang baik
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan
PROSEDUR A.       Persiapan :
            1.       Pasien diberitahu akan diadakan pemeriksaan dan tujuannya.

            2.       Pasien ditidurkan telentang dengan 1 (satu) bantal.

            3.       Selimut dipasang.

            4.       Tirai ditutup.

            5.       Sambungkan alat CTG ke sumber listrik.

            6.       Periksa kertas printer, apakah masih cukup dan terpasang dengan bai

            7.       Palpasi untuk mengetahui letak janin, tentukan BJF.

            8.       Sambungkan tranduser toco letakkan di fundus uteri tanpa diberi jelly,

9. Lalu tranduser toco diikat dengan elastis band.


        10.       Sambungkan tranduser cardio dibeli jelly lalu diletakkan di BJF

11. Lalu tranduser cardio diikat dengan elastis band.


        12.       Tombol gerakan bayi diberikan kepada pasien,

13. Bila ada gerakan bayi pasien diminta untuk menekan tombol tersebut.
        14.       Letakkan tranduser pada daerah abdomen dan keadaan pasien dalam

                         nyaman.

B.       Pengoperasian :
            1.          Tekan tombol AC power switch yang terletak di bagian belakang pesa

            2.          ON ditandai dengan menyalanya logo kemudian tampilan gambar pa

            3.          Pastikan tidak ada kekeliruan antara denyut nadi ibu dengan BJF.

            4.          Sesuaikan volume BJF dengan menekan tombol volume.

            5.          Tekan tombol printer, maka kertas thermal akan mengeprint tampilan

6. Tunggu selama 10,15, 20 atau 30 menit atau sesuai instruksi dokter.


            7.          Jika diperlukan untuk setting waktu, tanggal dan nama dapat dilakuka
fungsi MENU area display Informasi pada bagian atas display.
                           

C.       Setelah Penggunaan :
1. Matikan alat dengan menekan tombol power OFF selama 2 detik.
2. Lepaskan tranduser yang terpasang pada pasien.
3. Bekas jelly yang menempel pada pasien dan tranduser di lap dengan tiss
4. Lepaskan kabel power dari stop kontak.
5. Semua kabel digulung atau digantung dengan rapi.
6. Tempatkan alat sesuai tempat penyimpan yang telah ditentukan.
UNIT TERKAIT 1. Ruang VK
2. Ruang Camelia
3. Penunjang Medik
GUNAAN
i - 800
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(dr.Hj. Sumarti, MKES)


an untuk menunjang kegiatan medis dalam
milan aterm atau pra persalinan.

an denyut jantung janin normal

Kabupaten Bekasi yang baik dan lengkap akan


awatan yang efektif,efisien dan bermutu

ksaan dan tujuannya.

up dan terpasang dengan baik.

fundus uteri tanpa diberi jelly,

lalu diletakkan di BJF

k menekan tombol tersebut.


n dan keadaan pasien dalam keadaan

letak di bagian belakang pesawat pada posisi


emudian tampilan gambar pada layar display.
nyut nadi ibu dengan BJF.
n tombol volume.
mal akan mengeprint tampilan di layar display
t atau sesuai instruksi dokter.
ggal dan nama dapat dilakukan melalui
da bagian atas display.

er OFF selama 2 detik.

n tranduser di lap dengan tissue.

ang telah ditentukan.


PENGGUNAAN
CRYO LEISEGANG
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekas
PROSEDUR 15 Juli 2017 Direktur

(dr.Hj. Sumarti, MKE

PENGERTIAN

TUJUAN
Tersedianya sarana dan prasarana di RSUD Kabupaten Bekasi yang baik dan le
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan berm
PROSEDUR 1. Masukan probe tip pada cryo gun sesuai dengan indikasi pasien
2. Pastikan cryo gun anda sudah terhubung dengan tabung N²0 atau CO²
3. Hidupkan power (ON)
4. Gunakan spray untuk efek kebal pada target
5. Tempat tip cryo gun pada area target
6. Aktifkan cyo gun dengan menarik pedal pada gun
7. Aktifkan selama 3-5 menit sampai efek beku pada area target 3-5mm
(sesuai kebutuhan pasien) lalu stop
8. Biarkan area yang dibekukan mencair selama 3-5 menit
9. Lalu aktivasi kembali 3-5 menit apabila indikasi diperlukan, sesuai kebutuhan
10. Pengulangan prosedur pembekuan akan menambah kedalaman pada area t
11. Setelah selesai tutup kran / matikan gas supply (OFF)
UNIT TERKAIT 1. Ruang VK
2. Penunjang Medik
UNAAN
SEGANG
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(dr.Hj. Sumarti, MKES)

abupaten Bekasi yang baik dan lengkap akan


atan yang efektif,efisien dan bermutu
ngan indikasi pasien
engan tabung N²0 atau CO²

u pada area target 3-5mm

ma 3-5 menit
kasi diperlukan, sesuai kebutuhan
enambah kedalaman pada area target
PENGGUNAAN
ANAESTHESIA TROLLEY OMEGA PL
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bek
PROSEDUR 15 Juli 2017 Direktur

(dr.Hj. Sumarti, MK

PENGERTIAN

TUJUAN
Tersedianya sarana dan prasarana di RSUD Kabupaten Bekasi yang baik d
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan
PROSEDUR 1. Tarik bagian pegangan laci ke arah luar untuk membuka laci dan dorong
untuk menutup laci
2. Kunci pada diatas bagian laci digunakan untuk mengunci laci, putar kunc
untuk mengunci laci sebelah kanan dan putar kunci sebelah kiri untuk me
3. Pengaturan tinggi dan rendah tiang infus diatur dengan mendorong peng
infus kearah atas kemudian tarik dan panjangkan infus. Untuk menurunk
keatas dan turunkan ke tiang infus
4. Pada bagian samping kiri trolley terdapat tempat sampah yang dapat dib
mendorongnya dengan lutut dibagian kaki tempat sampah
5. Pada bagian samping kiri trolley terdapat meja kerja tambahan yang dap
ketika ingin digunakan
6. Terdapat tempat penyimpanan diatas trolley yang ditarik ke arah luar keti
7. Dibagian atas trolley terdapat penampungan untuk vial dan botol,serta st
container
8. Dibagian roda trolley terdapat pedal untuk mengunci roda trolley, injak pe
mengerem

UNIT TERKAIT 1. Ruang Kamar Operasi


2. Penunjang Medik
UNAAN
LLEY OMEGA PLUS
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(dr.Hj. Sumarti, MKES)

abupaten Bekasi yang baik dan lengkap akan


atan yang efektif,efisien dan bermutu
k membuka laci dan dorong kearah dalam

uk mengunci laci, putar kunci sebelah kanan


ar kunci sebelah kiri untuk mengunci sebelah kiri
tur dengan mendorong pengunci pada tiang
gkan infus. Untuk menurunkan dorong kuncian

mpat sampah yang dapat dibuka dengan


mpat sampah
eja kerja tambahan yang dapat dilipat keatas

yang ditarik ke arah luar ketika ingin digunakan


untuk vial dan botol,serta sterilization

engunci roda trolley, injak pedal untuk


PENGGUNAAN
SUCTION PORTABLE
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 15 Juli 2017

Suatu alat yang dapat digunakan untuk membersihkan cairan kotor dengan
PENGERTIAN
Agar Kotoran berupa cairan dapat dibersihkan
TUJUAN
Tersedianya sarana dan prasarana di RSUD Kabupaten Bekasi yang baik d
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan
PROSEDUR 1. Periksa dan siapkan alat Suction apakah masih berfungsi baik
* Selang
* Selang Penyambung
* Botol Suction
* Sarung Tangan
2. Siapkan Suction, periksa sebelum digunakan, apabila terlalu tinggi
menyebabkan trauma jaringan dan terlalu rendah penghisapan tidak efektif
3. Sambungkan kabel listrik ke stop kontak listrik
4. Tekan/pencet tombol ON/OFF untuk menyalakan alat
5. Kemudian putar tombol Suction dan pertahankan tekanan daya hisap se
6. Lakukan Penyedotan sesuai kebutuhan
7. Putar dan tutup kembali keposisi OFF/Stop
8. Bersihkan botol dan selang suction dengan cairan disinfektan
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Kamar Bedah
3. IGD
4. VK
4. Maintenance
PENGGUNAAN
SUCTION PORTABLE
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(dr.Hj. Sumarti, MKES)


nakan untuk membersihkan cairan kotor dengan cara disedot/Hisap

n dapat dibersihkan

asarana di RSUD Kabupaten Bekasi yang baik dan lengkap akan


pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
at Suction apakah masih berfungsi baik

a sebelum digunakan, apabila terlalu tinggi


gan dan terlalu rendah penghisapan tidak efektif
k ke stop kontak listrik
N/OFF untuk menyalakan alat
Suction dan pertahankan tekanan daya hisap sesuai kebutuhan
suai kebutuhan
keposisi OFF/Stop
ang suction dengan cairan disinfektan
PENGGUNAAN
INFUSION PUMP TERUMO 112
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekasi
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan / obat
PENGERTIAN yang masukkan ke dalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui
vena
1. Untuk menjaga pemberian cairan parenteral sesuai kebutuhan pasien.
TUJUAN
2. Mencegah kelebihan volume cairan yang diberikan
Dilakukan pada pasien yang memerlukan pemantauan dan pengukuran
KEBIJAKAN
secara khusus cairan yang masuk melalui intravena/parenteral
1. Infuse pump dan tiang penyangga Bila perlu
PERSIAPAN 2. Cairan infus
3. Infus set sesuai dengan kebutuhan alat infuse pump
PROSEDUR Pada saat pertama kali menggunakan, sambungkan kabel mesin ke sumber
listrik off. selama 12 jam, mesin dalam posisi

1. Bawa alat-alat ke dekat Pasien,Sambungkan kabel power ke mesin dan sumber


listrik
2. Tekan tombol power ON, mesin akan melakukan “self checking”,
semua tombol alarm akan menyala. Display akan terbaca JJJJ atau tttt
3. Bila display terbaca JJJJ (posisi 1), berarti harus digunakan set infus
khusus pump TS*PA atau TS*PM, bila display terbaca tttt (posisi 2),
berarti harus digunakan set infus biasa TS*A atau TK*A.
4. Lakukan priming pada set infus, pastikan tidak ada udara di sepanjang selang.
5. Posisikan roller klem di bawah pump. Buka pintu pump, geser klem yang
terletak di bawah lalu pasang set infus dan pastikan posisi set infus dalam p
lurus, tutup kembali pintu pump.
6. Pasang drip sensor pada ruang penetesan (chamber) set infus, di antara
permukaan cairan dan drip nozzle
7. Tekan topmbol INFUSION SET “15”19”20”60”, sesuai dengan set infus yang
digunakan. Alur kecepatan aliran (Delivery Rate) sesuai yang dikehendaki la
tekan tombol

^^ Puluhan naik ^ Satuan naik


vv Puluhan turun v Satuan turun

Catatan :
Untuk set infus “15”19”20 tetes/ml. Max kecepatan adalah 300 ml/jam atau 75 tetes/
Untuk set infus ‘60’ tetes/ml Max. kecepatan adalah 100 ml/jam atau 100 tetes/mnt

Isi nilai D.Limit (delivery Limit) dengan menekan tombol SELECT lalu tekan tombol

^^ Puluhan naik ^ Satuan naik


vv Puluhan turun v Satuan turun

Jika tidak menginginkan nilai D. Limit, biarkan D.Limit ----


Pastikan D. Limit tidak terisi angka 0, karena pump tidak dapat dioperasikan.

8. Buka roler klem


9. Tekan tombol START, lampu indikator operation akan menyala, hijau. Berarti
mesin mulai beroperasi.
10. Bila akan menghapus jumlah cairan yang sudah masuk ke pasien, tekan
tombol STOP, lalu tekan tombol ml CLEAR selama 2 detik.
11. Lampu “COMPLETION” akan menyala bila volume cairan yang masuk sudah
mencapai D. Limit yang diinginkan, lampu indikator akan berwarna merah
Pada situasi ini, mesin masih berjalan dengan kecepatan minimal (1 ml/ja
menjaga kepatenan IV kateter di dalam vena.
12. Untuk mengakhiri pemakaian infus pump, tekan tombol STOP, buka pintu pum
lepaskan set infus dari mesin, dan matikan mesin dengan menekan tomb
UNIT TERKAIT 1. ICU
2. Rawat Inap
3. Maintenance
AN
RUMO 112
Halaman
1 dari 2
tapkan di Bekasi
Direktur

ristianto Budiono)
umlah cairan / obat
secara langsung melalui

suai kebutuhan pasien.

auan dan pengukuran


na/parenteral

an kabel mesin ke sumber

el power ke mesin dan sumber

self checking”,
terbaca JJJJ atau tttt
digunakan set infus
baca tttt (posisi 2),

a udara di sepanjang selang.


pump, geser klem yang
stikan posisi set infus dalam posisi
ber) set infus, di antara

suai dengan set infus yang


e) sesuai yang dikehendaki lalu

alah 300 ml/jam atau 75 tetes/mt.


00 ml/jam atau 100 tetes/mnt

ol SELECT lalu tekan tombol

ak dapat dioperasikan.

akan menyala, hijau. Berarti

masuk ke pasien, tekan


selama 2 detik.
me cairan yang masuk sudah
ndikator akan berwarna merah.
an kecepatan minimal (1 ml/jam), untuk

tombol STOP, buka pintu pump,


mesin dengan menekan tombol POWER.
PENGGUNAAN
SYRINGE PUMP TERUMO 331
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekasi
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
Syringe pump adalah alat untuk mengatur obat / cairan agar dapat dimasukkan ke
PENGERTIAN Ke dalam tubuh secara perlahan-lahan melalui parenteral.

1.  Memberikan petunjuk pemakaian kepada petugas agar dapat mengoperasikan


TUJUAN
alat sesuai prosedur yang berlaku.
2. Agar pemberian obat/cairan dengan dosis dapat diberikan dengan tepat
Mencegah kelebihan volume cairan yang diberikan
3. Tercapai kerja efektif dan efisien.
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap aka
KEBIJAKAN
Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien da
1. Syringe Pump dan tiang penyangga Bila Perlu
PERSIAPAN 2. Cairan Syringe
3. Syringe 20 CC,30 CC, 50 CC
PROSEDUR 1.    Pelaksana adalah perawat / bidan.
2.    Cara pengoperasian alat sebagai berikut :
3.    Persiapkan alat-alat :
a.                              Syringe pump dan kabel power.
b.                              Standar infus.
c.                              Spuit dan cairan.
d.                              Extension tube.
4.    Pasangkan syringe pump ke tiang standar infus.
5.    Hubungkan kabel power syringe pump ke sumber listrik (Perlu diperhatikan) Cuci t
gunakan handscoon sebelum melakukan tindakan.
6.    Sambungkan spuit dan extension tube ke pasien.
7.    Angkat clamp holder kemudian putar, taruh spuit pada posisi yang benar, jepit pen
dengan plunger clutch dan putar kembali clamp holder dan lepaskan secara perlahan.
8.    Hidupkan unit dengan menekan tombol power atau ON / OFF.
9.    Atur kecepatan yang diperlukan dengan cara memutar flow rate.
10. Tekan tombol start untuk memulai pemberian cairan obat yang dibutuhkan pasien.
11. Untuk mengakhiri pengoperasian alat, tekan tombol power atau ON / OFF.
12. Lepaskan hubungan alat dari sumber listrik.

Pemeliharaan :
~Bersihkan alat dengan menggunakan lap basahi dengan disinfektan ( jangan menggunakan
kemudian keringkan
~Meletakkan kabel jangan dilipat,tetapi digulung
~Tempatkan alat pada tempat yang aman
UNIT TERKAIT 1. ICU
2. Rawat Inap
3. Kamar Bedah
3.Maintenance
GUNAAN
P TERUMO 331
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
cairan agar dapat dimasukkan ke
arenteral.

gas agar dapat mengoperasikan

at diberikan dengan tepat


erikan

Bella yang baik dan lengkap akan


erawatan yang efektif,efisien dan bermutu

mber listrik (Perlu diperhatikan) Cuci tangan dan

uit pada posisi yang benar, jepit penarik


r dan lepaskan secara perlahan.
atau ON / OFF.
memutar flow rate.
cairan obat yang dibutuhkan pasien.
ombol power atau ON / OFF.

gan disinfektan ( jangan menggunakan alkohol)


PENGGUNAAN
LAMPU BACA FILM RONTGEN (X-RA
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

Alat yang digunakan untuk membaca Film X-Ray


PENGERTIAN
Sebagai upaya dalam tata laksana membantu membaca diagnosa dengan m
TUJUAN
alat box lampu X-Ray film
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN
Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan
PROSEDUR 1. Hubungkan steker alat pada lubang stop kontak listrik
2. Tekan/pencet saklar pada posisi "ON" maka lampu akan menyala
3. Masukan Negatif film rontgen dengan mendorong keatas dan film akan m
4. Setelah selesai penggunaan tekan/ pencet saklar pada posisi "OFF"
5. Cabut steker pada alat dari stop kontak
6. periksa kabel kabel jangan sampai ada yang terkelupas atau bau hangus
7. Periksa steker apakah masih berfungsi dengan baik
8. Apabila lampu sudah berkurang sinarnya segera ganti
9. Selesai pemakaian cabut steker dari alat
10.Lap alat setiap hari dari kotoran maupun debu
UNIT TERKAIT 1. Radiologi
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. Kamar Bedah
5. IGD
6. Maintenance
PENGGUNAAN
MPU BACA FILM RONTGEN (X-RAY VIEWER)
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
an untuk membaca Film X-Ray

lam tata laksana membantu membaca diagnosa dengan menggunakan

a dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan


sananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
ker alat pada lubang stop kontak listrik
aklar pada posisi "ON" maka lampu akan menyala
if film rontgen dengan mendorong keatas dan film akan menyangkut
penggunaan tekan/ pencet saklar pada posisi "OFF"
da alat dari stop kontak
abel jangan sampai ada yang terkelupas atau bau hangus
apakah masih berfungsi dengan baik
udah berkurang sinarnya segera ganti
aian cabut steker dari alat
hari dari kotoran maupun debu
PENGGUNAAN
NEBULIZER
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekasi
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
PENGERTIAN Alat untuk membantu kelancaran pernafasan bagi pasien.
Karena gangguan pernafasan, bila dibiarkan, bisa menurunkan
kondisi pasien yang bersangkutan..
TUJUAN Untuk yang punya masalah dengan saluran pernafasan, seperti
batuk, pilek, atau asma, yang juga berfungsi untuk membantu
mengeluarkan dahak.
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1. Pastikan peralatan sudah lengkap
2. isi tabung dengan obat sesuai instruksi dokter (dosis dan obat)
3. Pasang selang yang menghubungkan alat dengan tabung
4. Face mask disambungkan dengan selang yang berisi obat
5. Tekan tombol "ON" maka obat akan mulai bekerja berbentuk uap
6. Pasang face mask yang menutupi mult dan hidung jangan terlalu
kencang
7. Setelah obat habis dan uap tidak keluar lagi tekan tombol "OFF"
8. Bersihkan dan rapikan alat

Cara pemeliharaan alat:


1. Setiap selesai dipakai,alat harus dibersihkan dengan air
bersih kemudian dikeringkan
2. Satu Bulan Sekali selang dan tabung direndam dengan larutan
prisept 50 gram selama minimal 5 menit
3. Cabut kabel steker dari kontak PLN bila alat tidak digunakan
4. Letakkan alat ditempat yang aman dan nyaman
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Maintenance
N

Halaman
1 dari 1
apkan di Bekasi
Direktur

stianto Budiono)
fasan bagi pasien.
arkan, bisa menurunkan

uran pernafasan, seperti


ungsi untuk membantu

k dan lengkap akan


awatan yang efektif,

dokter (dosis dan obat)


lat dengan tabung
ng yang berisi obat
ai bekerja berbentuk uap
dan hidung jangan terlalu

lagi tekan tombol "OFF"

hkan dengan air

rendam dengan larutan


alat tidak digunakan
PENGGUNAAN
SUCTION SENTRAL
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

Suatu alat yang dapat digunakan untuk membersihkan cairan kotor deng
PENGERTIAN
alat berada di dinding secara sentral
Agar Kotoran berupa cairan dapat dibersihkan
TUJUAN
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap a
KEBIJAKAN
Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien d
PROSEDUR 1. Siapkan alat Suction
* Selang
* Selang Penyambung
* Botol Suction
* Sarung Tangan
2. Siapkan Vacum Suction, periksa sebelum digunakan, apabila terlalu ti
menyebabkan trauma jaringan dan terlalu rendah penghisapan tidak efe
3. Kemudian putar tombol Suction dan pertahankan tekanan daya hisap
4. Lakukan Penyedotan sesuai kebutuhan
5. Putar dan tutup kembali keposisi OFF/Stop
6. Bersihkan botol dan selang suction dengan cairan disinfektan
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Kamar Bedah
3. IGD
4. VK
5. Maintenance
PENGGUNAAN
SUCTION SENTRAL
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
pat digunakan untuk membersihkan cairan kotor dengan cara disedot/Hisap
ng secara sentral
pa cairan dapat dibersihkan

a dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan


ananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu

Suction, periksa sebelum digunakan, apabila terlalu tinggi


ma jaringan dan terlalu rendah penghisapan tidak efektif
tombol Suction dan pertahankan tekanan daya hisap sesuai kebutuhan
otan sesuai kebutuhan
kembali keposisi OFF/Stop
dan selang suction dengan cairan disinfektan
PENGGUNAAN
SUCTION PORTABLE
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

Suatu alat yang dapat digunakan untuk membersihkan cairan kotor


PENGERTIAN
Agar Kotoran berupa cairan dapat dibersihkan
TUJUAN
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengk
KEBIJAKAN
Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efis
PROSEDUR 1. Periksa dan siapkan alat Suction apakah masih berfungsi baik
* Selang
* Selang Penyambung
* Botol Suction
* Sarung Tangan
2. Siapkan Suction, periksa sebelum digunakan, apabila terlalu ting
menyebabkan trauma jaringan dan terlalu rendah penghisapan tida
3. Sambungkan kabel listrik ke stop kontak listrik
4. Tekan/pencet tombol ON/OFF untuk menyalakan alat
5. Kemudian putar tombol Suction dan pertahankan tekanan daya h
6. Lakukan Penyedotan sesuai kebutuhan
7. Putar dan tutup kembali keposisi OFF/Stop
8. Bersihkan botol dan selang suction dengan cairan disinfektan
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Kamar Bedah
3. IGD
4. VK
4. Maintenance
PENGGUNAAN
SUCTION PORTABLE
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
apat digunakan untuk membersihkan cairan kotor dengan cara disedot/Hisap

pa cairan dapat dibersihkan

a dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan


sananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
pkan alat Suction apakah masih berfungsi baik

n, periksa sebelum digunakan, apabila terlalu tinggi


ma jaringan dan terlalu rendah penghisapan tidak efektif
abel listrik ke stop kontak listrik
mbol ON/OFF untuk menyalakan alat
tombol Suction dan pertahankan tekanan daya hisap sesuai kebutuhan
dotan sesuai kebutuhan
kembali keposisi OFF/Stop
dan selang suction dengan cairan disinfektan
PENGGUNAAN REGULATOR
TABUNG OKSIGEN
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekasi
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
PENGERTIAN Seperangkat prasarana alat yang menyediakan gas oksigen
guna pelayanan kesehatan
TUJUAN Gas oksigen yang dipergunakan untuk pelayanan medis
pada sarana kesehatan
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1. Siapkan tabung oksigen yang sudah terisi
2. Hubungkan flow meter regulator ke dalam mulut tabung dan
putar drat baut dengan kunci pas yang bebas dari oli ataupun
minyak-minyak
3. Tutup volume udara regulator searah jarum jam
4. Buka drat kran tabung ke arah berlawanan jarum jam secara
perlahan lahan
5. Pada meteran flow meter regulator akan terlihat volume isi tabung
berkisar antara 1500 s/d 2000 psi
6. Hubungkan slang nasal pada pasien
7. Buka dan putar secara perlahan volume udara regulator
dengan berlawanan arah jarum jam,maka terlihat pada gelas uk
tekanan oksigen yang dikehendaki dalam satuan liter per menit
8. Setelah selesai pemakain tutup kran tabung oksigen dan tutup
flow meter regulator serta cabut selang nasal
Hal-Hal yang perlu diperhatikan:
1. Waktu memasang flow meter ke tabung jangan kacanya
karena mudah sekali pecah
2. Sebelum oksigen dibawa keruangan periksa terlebih dahulu
mulut tabung dengan air sabun

UNIT TERKAIT 1. IGD 5. Radiologi


2. Rawat Jalan 6. Kamar Operasi
3. Rawat Inap 7. VK
4. Maintenance
GULATOR
GEN
Halaman
1 dari 1
etapkan di Bekasi
Direktur

Kristianto Budiono)
yediakan gas oksigen

pelayanan medis

g baik dan lengkap akan


eperawatan yang efektif,

dalam mulut tabung dan


yang bebas dari oli ataupun

h jarum jam
wanan jarum jam secara

kan terlihat volume isi tabung

me udara regulator
m,maka terlihat pada gelas ukur
i dalam satuan liter per menit
tabung oksigen dan tutup
elang nasal
ung jangan kacanya

periksa terlebih dahulu


PENGGUNAAN REGULATOR
OKSIGEN SENTRAL
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bek
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budi
PENGERTIAN Sebagai upaya dalam tata laksana penanganan pasien yang
memerlukan oksigen dengan menggunakan regulator oksigen
TUJUAN Gas oksigen yang dipergunakan untuk pelayanan medis
pada sarana kesehatan
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap aka
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efekt
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1. Hubungkan flow meter regulator/Humidifier ken outlet oksig
2. Hubungkan slang nasal pada pasien
3. Buka dan putar secara perlahan volume udara regulator
dengan berlawanan arah jarum jam,maka terlihat pada g
tekanan oksigen yang dikehendaki dalam satuan liter per
4. Setelah selesai pemakain tutup kran tabung oksigen dan tu
flow meter regulator serta cabut selang nasal

Hal-Hal yang perlu diperhatikan:


1. Waktu memasang flow meter ke tabung jangan kacanya
karena mudah sekali pecah
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Maintenance
5. Kamar Bayi
6. Kamar Operasi
7. VK
GULATOR
NTRAL
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

Dr.Kristianto Budiono)
nganan pasien yang
kan regulator oksigen sentral
elayanan medis

baik dan lengkap akan


perawatan yang efektif,

difier ken outlet oksigen dinding

me udara regulator
,maka terlihat pada gelas ukur
dalam satuan liter per menit
abung oksigen dan tutup

g jangan kacanya
PENGADAAN ALAT-ALAT KESEHATAN MEDIS

Nomor Dokumen Nomor Revisi


0
Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekasi
16 November 2009 Direktur
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(Dr.Kristianto Budiono)
Penambahan atau penggantian alat kesehatan medis dalam
PENGERTIAN
pelayanan medis
Sebagai acuan dalam langkah - langkah pengadaan atau
TUJUAN
penggantian alat-alat kesehatan medis
Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN mendukung terlaksananya pelayanan medis yang efektif,
efisien dan bermutu.
1. Satuan medis fungsional (SMF) mengusulkan penambahan atau
pengadaan alat kesehatan medis baru dalam rapat komite me
2. Ketua Komite Medik Mengajukan surat usulan pengadaan atau
pengadaan alat kesehatan medis baru kepada Direktur RS da
Direktur utama PT Bella medika melalui bagian logistik pembe
3. Dalam surat yang diusulkan tersebut memuat jumlah,merk,
spesifikasi alat kesehatan medis yang diusulkan
4. Bagian Logistik Pembelian melakukan pemilihan terhadap usulan
pengadaan alat-alat kesehatan medis
5. Penunjukan rekanan dan dilakukan pemilihan rekanan
PROSEDUR
6. Pihak rekanan mengadakan demo alat dengan dihadiri dan
disaksikan oleh Satuan medis fungsional (SMF) yang mengaju
alat-alat kesehatan medis
7. Direktur menyetujui dilakukannya pembelian pengadaan atau
penggantian alat-alat kesehatan medis
8. Penunjukan rekanan dan dilakukan pemesanan alat yang dipilih
9. Alat diterima dan dilakukan pemeriksaan oleh user atau pengguna
serta maintenance alat medis
10. Dilakukan sosialisasi cara penggunaan kepada user atau penguna
alat-alat kesehatan medis
1. Komite Medik
2. Satuan Medis Fungsional
UNIT TERKAIT
3. Logistik Pembelian
4. Maintenance
KESEHATAN MEDIS

Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

Dr.Kristianto Budiono)
t kesehatan medis dalam

gkah pengadaan atau

g baik dan lengkap akan


medis yang efektif,

engusulkan penambahan atau


s baru dalam rapat komite medik
urat usulan pengadaan atau
s baru kepada Direktur RS dan
melalui bagian logistik pembelian.
ut memuat jumlah,merk,
yang diusulkan
kan pemilihan terhadap usulan

n pemilihan rekanan
alat dengan dihadiri dan
ngsional (SMF) yang mengajukan

embelian pengadaan atau

pemesanan alat yang dipilih


saan oleh user atau pengguna

an kepada user atau penguna


PENGGUNAAN
INFANT WARMER
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Be
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Bud
PENGERTIAN Alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini difungsikan sebagai tempat p
perlindungan bayi bagi yang lahir dini (premature). Infant warmer juga
tempat singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh bayi yang
mengalami hipotermia.
TUJUAN Memberikan rasa hangat pada bayi baru lahir

KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1. Pastikan infant dalam keadaan siap pakai bersih dan sudah terpasa
2. Sambungkan kabel power ke stop kontak
3. Hidupkan switch ON/OFF dengan menekan tombol ke arah ON
4. Lampu indicator akan hidup bila unit sudah menyala
5. Atur selektor sesuai dengan suhu yang di inginkan,
6. Bila selesai bayi akan dipindah kekamar bayi
7. Bersihkan infant warmer dan rapikan kembali untuk selalu pada pos

Catatan:
Biasakan hidupkan alat 15 - 20 menit sebelum bayi di masukan agar suhu s
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Kamar bayi
3. Kamar Operasi
4. VK
5. ICU
6. Maintenance
NAAN
ARMER
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
kan sebagai tempat perlindungan
re). Infant warmer juga sebagai
suhu tubuh bayi yang lahir

n lengkap akan
tan yang efektif,

sih dan sudah terpasang alas baby table

ombol ke arah ON

untuk selalu pada posisi siap pakai

i masukan agar suhu stabil.


PENGGUNAAN
INFANT INCUBATOR
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

PENGERTIAN Inkubator Bayi adalah alat yang digunakan untuk perawatan bayi dengan usia
dengan suhu ruang yang diatur secara otomatis.

TUJUAN 1. Memberikan petunjuk pemakaian kepada petugas agar dapat mengopera

sesuai prosedur yang berlaku.


2. Tercapai kinerja efektif dan efisien.
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
PROSEDUR Cara pengoperasian :
1.    Alat dalam keadaan steril
2.    Alat dihidupkan ± 30-60 menit sebelum digunakan.
3.    Pasang kabel power pada sumber listrik.
4.    Hidupkan pesawat dengan menekan tombol on/off.
5.    Pilih temberatur awal yang diinginkan.
6.    Tekan tombol alarm test, maka lampu merah akan menyala disertai
dengan bunyi alarm baik. pertanda alarm berfungsi
7.    Tunggu beberapa saat sampai temperatur didalam hood merata,
perhatikan selalu suhu yang tercatat pada termometer yang terdapat
didalam hood, jika angka yang ditunjukan yang dipilih pada tombol pemilihan
maka perlu dilakukan setting ulang (dilakukan oleh teknisi).
8.    Jika semua kondisi sudah terpenuhi, pasien bisa ditempatkan.
UNIT TERKAIT 1. Kamar bayi
2. ICU/PERINA
3. Maintenance
PENGGUNAAN
INFANT INCUBATOR
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
yang digunakan untuk perawatan bayi dengan usia kelahiran prematur
atur secara otomatis.

pemakaian kepada petugas agar dapat mengoperasikan alat

asarana yang baik dan lengkap akan


pelayanan keperawatan yang efektif,

ril
menit sebelum digunakan.
da sumber listrik.
an menekan tombol on/off.
ng diinginkan.
, maka lampu merah akan menyala disertai
k. pertanda alarm berfungsi
sampai temperatur didalam hood merata,
u yang tercatat pada termometer yang terdapat
yang ditunjukan yang dipilih pada tombol pemilihan
setting ulang (dilakukan oleh teknisi).
ah terpenuhi, pasien bisa ditempatkan.
PENARIKAN ALAT-ALAT KESEHATAN MEDIS

Nomor Dokumen Nomor Revisi


0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekasi
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
PENGERTIAN 1. Penarikan alat medis adalah suatu tindakan yang dilakukan apabila terjadi
disfungsi peralatan medis dan atau jika alat medis sudah tidak layak pakai.
Unit Maintenance alat medis bertanggung jawab untuk mengelola
peralatan medis yang ditarik dari peredaran (recall).
2. Informasi mengenai produk yang ditarik dari peredaran diterima dari berbagai
sumber eksternal. Sumber eksternal berkorespondensi langsung ke
manajer Maintenance alat medis untuk memberitahukan produk yang
ditarik secara resmi disertai dengan keterangan lengkap mengenai
penyebab penarikannya. Ketika suatu peralatan yang ditarik dari peredaran
diidentifikasi, tindakan yang tepat diambil untuk mengatasi bahaya
TUJUAN Untuk melindungi keselamatan dan keamanan pasien, staf dan pengunjung deng
memberikan informasi dan tindakan korektif yang dibutuhkan sebagai respon terh
efek potensi dan bahaya produk
KEBIJAKAN sistem inventarisasi peralatan medis untuk mengetahui peralatan yang
dimaksud. Jika keadaan memungkinkan, alat disingkirkan dari unit
pelayanan dan diganti dengan alat lain yang aman dan efektif. Dalam kasus
yang tidak biasa ketika tidak tersedia alat pengganti, staf Unit
Maintenance memberikan bantuan kepada pengguna alat untuk memastikan
bahwa bahaya yang teridentifikasi dapat diminimalkan sampai hal itu dapat
diperbaiki. Alat yang disingkirkan dari pelayanan dijaga oleh departemen
Unit Maintenance sampai dapat dinyatakan aman untuk dipakai kembali.
PROSEDUR 1. Pertimbangan keselamatan
Pastikan bahwa peralatan yang ditarik tidak lagi digunakan dan harus ditempatkan
terpisah dari peralatan yang berfungsi baik yaitu ke ruang teknisi medis
dan atau disegel/tandai di tempat
2. Alat dilakukan penarikan disebabkan :
2.1. Rusak tidak dapat dilakukan perbaikan lagi karena spare part sudah tidak diproduksi
2.2. Alat tidak lulus kalibrasi
2.3. Perizinan pemakaian alat dilarang oleh pemerintah atau instansi terkait
2.4. Cacat produk dari pabrik
2.5. Pemberitahuan dari pabrik alat tidak laik digunakan
2.6. Alat kalibrasi tidak ada dan operasional alat diperlukan kalibrasi rutin
2.7. Alat tidak sesuai spesifikasi oleh pemakai dan diragukan hasilnya sehingga
membahayakan pasien karena diagnose yang salah
3. Semua pemberitahuan penarikan produk yang diterima dari pemerintah atau agen
penjualan, pabrik, distributor atau sumber lainnya harus dilaporkan kepada
teknisi alat medis dan didokumentasikan.
4. Setiap produk yang diidentifikasi oleh pengguna yang mempunyai efek pada desain
atau aplikasinya yang mungkin tidak aman dalam pemakaiannya harus dilaporkan
teknisi alat medis.
5. Produk yang ditarik tersebut harus diidentifikasi oleh pabrik, distributor; yang terdiri da
nomor, model atau catalog, merk, keterangan lain; dan termasuk semua informasi yan
penting lainnya serta spesifikasi dari produk tersebut.
5.1. Semua kecurigaan/identifikasi pada peralatan yang diragukan fungsinya harus dilapo
kepada teknisi alat medis untuk dilakukan tindakan lebih lanjut pihak pembelian.
5.2. Peralatan/produk yang ditarik disimpan di tempat yang aman, diberi tanda, dan terpis
dari peralatan/produk lain yang berfungsi baik.
5.3. Surat dan atau informasi/pemberitahuan tentang penarikan produk harus diinformasi
ke unit terkait dimana alat digunakan.
UNIT TERKAIT 1. Seluruh Unit keperawatan
2. Staff Medis Fungsional /Pelayanan Penunjang Medik
3. Maintenance
SEHATAN MEDIS

Halaman
1 dari 2
tapkan di Bekasi
Direktur

ristianto Budiono)
ukan apabila terjadi
sudah tidak layak pakai.
ntuk mengelola

diterima dari berbagai


ensi langsung ke
hukan produk yang
gkap mengenai
ang ditarik dari peredaran
engatasi bahaya
ien, staf dan pengunjung dengan
dibutuhkan sebagai respon terhadap

ahui peralatan yang


gkirkan dari unit
dan efektif. Dalam kasus
i, staf Unit
una alat untuk memastikan
kan sampai hal itu dapat
aga oleh departemen
untuk dipakai kembali.

kan dan harus ditempatkan


e ruang teknisi medis

re part sudah tidak diproduksi lagi

u instansi terkait

kalibrasi rutin
an hasilnya sehingga

dari pemerintah atau agen


rus dilaporkan kepada
empunyai efek pada desain
makaiannya harus dilaporkan kepada

brik, distributor; yang terdiri dari :


termasuk semua informasi yang

agukan fungsinya harus dilaporkan


ih lanjut pihak pembelian.
aman, diberi tanda, dan terpisah

rikan produk harus diinformasikan


IDENTIFIKASI SISTEM GAS MEDIS

Nomor Dokumen Nomor Revisi


0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekas
PROSEDUR 21 Oktober 2014 Direktur

(Dr.Kristianto Budion
PENGERTIAN Sebagai upaya dalam tata laksana penanganan pasien yang me
medis
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah pelaksanaan pemberian gas m
pasien
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan yang efektif, efisien dan berm
PROSEDUR Oxygen
1. Berbentuk gas dengan kemasan dalam tabung
2. Kemasan tabung yang dimaksud terbuat dari baja
3. Tekanan tes tabung sampai dengan 250 bar.
4. Tekanan kerja maksimal yang diijinkan sampai dengan 160 ba
hanya 150 bar
5. Tabung hanya digunakan untuk keperluan rumah sakit
6. Harus bersih dan dicat putih sesuai ketentuan dari Depnaker
7. Nama gas harus jelas tertulis di tabung
N 2O ( Nitrous Oxide)
1. Berbentuk cair(liquid) dengan kemasan dalam tabung.
2. Kemasan Tabung baja
3. Tekanan tes tabung sampai dengan 250 bar.
4. Tekanan kerja maksimal yang diijinkan sesuai kebutuhan
5. Tabung hanya digunakan untuk keperluan rumah sakit
6. Harus bersih , dan dicat biru muda sesuai ketentuan dari Dep
7. Nama gas harus tertullis dengan jelas tertulis ditabung
Udara tekan ( Medical breathing air dan tools air)
1. Berbentuk gas dengan kemasan dalam tabung
2. Kemasan tabung yang dimaksud terbuat dari baja
3. Tekanan tes tabung sampai dengan 250 bar.
4. Tekanan kerja maksimal yang diijinkan sampai dengan 160 ba
hanya 150 bar
5. Tabung hanya digunakan untuk keperluan rumah sakit
6. Harus bersih dan dicat sesuai ketentuan dari Depnaker/Depke
7. Nama gas harus jelas tertulis di tabung
9. Supply gas dari mesin Compressor yang sudah diproses steri
CO 2 ( Carbon Dioxide)
1. Berbentuk cair dengan kemasan dalam tabung.
2. Kemasan Tabung baja
3. Tekanan tes tabung sampai dengan 250 bar.
4. Tekanan kerja maksimal yang diijinkan sesuai kebutuhan
5. Tabung hanya digunakan utk keperluan rumah sakit
6. Harus bersih dan dicat abu-abu sesuai ketentuan dari Depnak
7. Nama gas harus jelas tertulis ditabung
UNIT TERKAIT 1. Maintenance
STEM GAS MEDIS

Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
enanganan pasien yang memerlukan gas

ksanaan pemberian gas medis pada

baik dan lengkap akan


ng efektif, efisien dan bermutu.

alam tabung
erbuat dari baja
n 250 bar.
nkan sampai dengan 160 bar, umumnya

perluan rumah sakit


i ketentuan dari Depnaker /Depkes

asan dalam tabung.

n 250 bar.
nkan sesuai kebutuhan
perluan rumah sakit
sesuai ketentuan dari Depnaker /Depkes
elas tertulis ditabung
air dan tools air)
alam tabung
erbuat dari baja
n 250 bar.
nkan sampai dengan 160 bar, umumnya

perluan rumah sakit


ntuan dari Depnaker/Depkes

r yang sudah diproses steril

alam tabung.

n 250 bar.
nkan sesuai kebutuhan
rluan rumah sakit
suai ketentuan dari Depnaker/Depkes
PENGGUNAAN
CARDIOLOGY DEFFIBRILATOR RESPON
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR 21 Oktober 2014 Direk

(Dr.Kristiant
PENGERTIAN Suatu cara memberikan renjatan arus listrik langsung ke jantung lewat sepasang elektr
yang diletakkan pada dinding toraks untuk menghentikan takikardia ventricular dan sup
Pemberian renjatan sinkron gelombang R(Kompleks QRS).
Renjatan listrik mendepolarisasi sel pemacu jantung automatic dan sel miokardial serta
atritmia. Nodus sinoatrial, nodus atrioventrikular dan system purkinje mengambil alih ir
Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada henti jantung dan kelainan organic
TUJUAN Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada henti jantung dan kelainan organic

KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
INDIKASI 1. Kardioversi darurat,
a. Takikardi supraventrikular, fluter atrial, dan fibrilasi atrial dengan hipotensi, hi
gagal jantung kongestif, atau iskemia miokard.
b. Takikardia ventrikel dengan nadi palpasi gagal berubah ke irama sinus denga
atau amiodaron.
2. Kardioversi elektif.
Kardioversi dilakukan elektif pada takikardia supraventrikuler, fluter atrial, dan fibrilasi a
gagal berubah ke irama sinus dengan digitalis, propranolol, adrofonium, fenilefrin, kuin
Irama sinus lebih baik daripada aritmia karena curah jantung lebih banyak dan lebih ren
PROSEDUR 1.       Memberikan sedative, atau analgesic  bila perlu
2.       Memasang elektrode dan menyalakan EKG monitor
3.       Cek ulang gambaran EKG dan print gambaran EKG tersebut untuk mence
4.       Set kebutuhan joule sesuai indikasi (untuk defibrilasi mulai dengan 150 jou
 mulai dengan 50 joule)
5.       Pegang peddic 1 dengan tangan kiri, letakkan pada daerah mid sternumk d
 tangan kanan pada daerah mid aksila
6.       Sambil mengatur letak kedua paddle, beri aba-aba agar staff yang lain tidak
 badan pasien
7.       Bila terdengar tanda ready dan mesin defibrilator, tekan tombol DC shock 
 arus masuk dengan baik.
8.       Amati EKG monitor, bila tidak ada perubahan lanjutkan dengan memberi w
 lebih tinggi
9.       Bila gambaran EKG sudah sinus dan stabil, hentikan tindakan.
10.   Hal-hal yang perlu diperhatikan
11.   Bila terjadi asistole, lakukan segera tindakan RJP
12.   Tindakan-tindakan DC shock dihentikan bilamana tidak ada respon
13.   Setiap perubahan gambaran EKG harus di print

Tahap Terminasi
1.    Evaluasi respon klien
2.    Berikan reinforcement positif
3.     Lakukan  kontrak  untuk  kegiatan 
selanjutnya
4.    Mengakhiri kegiatan dengan baik

UNIT TERKAIT 1. Maintenance


GGUNAAN
RILATOR RESPONDER 2000
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
ung lewat sepasang elektroda
ikardia ventricular dan supraventrikuler.

ic dan sel miokardial serta menghilangkan


purkinje mengambil alih irama jantung.
ung dan kelainan organic jantung lainnya
ung dan kelainan organic jantung lainnya

lengkap akan
tif,efisien dan bermutu

atrial dengan hipotensi, hipoperfusi sistemik,

bah ke irama sinus dengan lidokain

fluter atrial, dan fibrilasi atrial, yang


drofonium, fenilefrin, kuinidin, atau verapanil.
ebih banyak dan lebih rendah angka embolisme.

r
G tersebut untuk mencegah kekeliruan
si mulai dengan 150 joule untuk cardioversi
daerah mid sternumk dan paddle 2 dengan

agar staff yang lain tidak ada yang menyentuh

ekan tombol DC shock dengan jempol agar

utkan dengan memberi watt second yang

n tindakan.

idak ada respon
PENGGUNAAN
DOPLER
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekas
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budion
Dopler adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin.
PENGERTIAN
1.  Memberikan petunjuk pemakaian kepada petugas agar dapat mengoperasikan
TUJUAN alat sesuai prosedur yang berlaku.
2. Tercapai kinerja efektif dan efisien.
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN
Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan be
PROSEDUR Pengukuran :
1.  Pastikan volume dalam posisi NOL.
2.  Tekan tombol ON.
3.  Daerah pengukuran diberi jelly secukupnya.
4.  Tempelkan probe pada daerah pengukuran.
5.  Naikan volume secara perlahan sambil mendengarkan suara yang terdengar mel
6.  Angka heart rate akan tampil pada display.
7.  Setelah selesai, matikan alat dengan menggunakan tombol OFF.

Penyimpanan :
1.  Bersihkan probe dengan lap halus atau tissue.
2.  Tempatkan probe pada posisi yang benar.
3.  Hindarkan probe dari benturan.
Tempatkan alat pada tempat yang sudah disediakan.

UNIT TERKAIT 1. VK
2. MAINTENANCE
UNAAN
LER
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
ak jantung janin.

agar dapat mengoperasikan

yang baik dan lengkap akan


tan yang efektif,efisien dan bermutu

kan suara yang terdengar melalui speaker.

n tombol OFF.
PENGGUNAAN
AUDIOMETRI MAICO 50
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Beka
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budion
Suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat frekuensi pendengaran
PENGERTIAN dengan beberapa Decibel (Db)
1. Mengeyahui kelainan pada pendengaran pasien
TUJUAN 2. Membantu Penunjang diagnosa penyakit
3.Untuk mengetahui tingkat pendengaran pasien
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan
PROSEDUR 1. Pasien diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai prosedur pemeriksaa
Jika pasien mendengar bunyi pada spone yang diletakkan dikedua telinga m
pasien menekan tombol respone (Tombol hitam dipegang ditangan pasien )
A. Penggunaan Head phone
Letakan Head phone di kedua telinga :
~telinga kanan (merah)/ R (Right)
~telinga kiri (biru)/L (left)
B. untuk pemeriksaan Bone (tulang)
Letakkan kotak kecil dibelakang tulang telinga (tulang mastoid) yang akan d
dan yang besi diletakkan di dahi dengan cara menyilang
2. Tekan ON/OFF untuk menyalakan dan mematikan alat
3. Lakukan pemeriksaan dengan pemilihan Frekuensi (Herzt) serta Decibel
sesuai pengukuran yang diinginkan
4.Dokumentasikan hasil dengan menulis nama petugas pemeriksaan
5.Rapi kan alat setelah digunakan
UNIT TERKAIT 1. RAWAT JALAN
2. MEDICAL CHECK UP
3. MAINTENACE
AAN
AICO 50
Halaman
1 dari 1
itetapkan di Bekasi
Direktur

r.Kristianto Budiono)
at frekuensi pendengaran (Hertz

pasien

ng baik dan lengkap akan


an yang efektif,efisien dan bermutu
enai prosedur pemeriksaan :
letakkan dikedua telinga maka
ipegang ditangan pasien )

ang mastoid) yang akan diperiksa

ensi (Herzt) serta Decibel (Db) yang

etugas pemeriksaan
PENGGUNAAN MESIN STERILISASI AUTO
MERK TRIDENT MEDICAL MODEL EA

Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk mensterilkan alat-alat / (instrumen) de


penguapan dalam tekanan tinggi

Untuk membuat alat-alat instrumen menjadi steril (suci hama)


TUJUAN
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap a
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien
PROSEDUR 1. Sambungkan kabel listrik mesin ke sumber listrik
2. Buka semua valve, kecuali drain (pembuangan) valve
3. Periksa indikator kaca penampungan air, isi dengan air aquades sam
batas ¾ atau lebih pada kaca indikator level air.
4. Tutup kembali sampai rapat seluruh valve
5. Masukan peralatan yang akan disterilkan kedalam chamber
6. Tutup kembali pintu chamber handle ke kanan sampai mengunci rap
7. Putar posisi Timer ke posisi ON,kemudian nyalakan dengan memuta
Posisi ON sehingga lampu Menyala
8. Tunggu samapi pressure Gauge Jacket mencapai 1,2 Bar
9. Buka Valve (kran) Sterilisasi lalu tunggu sehingga tekanan pada cham
mencapai 1,2 Bar
10. Putar Posisi Timer ke posisi sterilasasi selama 40 menit
11. Setelah sterilisasi selesai, matikan autoclave dengan memutar switc
12. Tutup valve Sterilisasi dan buka exhaust valve, tunggu sampai pres
chamber menunjukan angka 0
UNIT TERKAIT 1. INSTALASI KAMAR BEDAH
2. MAINTENACE
UNAAN MESIN STERILISASI AUTOCLAVE
RK TRIDENT MEDICAL MODEL EA 610

Nomor Revisi Halaman


0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
ng digunakan untuk mensterilkan alat-alat / (instrumen) dengan cara
alam tekanan tinggi

buat alat-alat instrumen menjadi steril (suci hama)

sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan


erlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
an kabel listrik mesin ke sumber listrik
ua valve, kecuali drain (pembuangan) valve
dikator kaca penampungan air, isi dengan air aquades sampai
lebih pada kaca indikator level air.
bali sampai rapat seluruh valve
eralatan yang akan disterilkan kedalam chamber
bali pintu chamber handle ke kanan sampai mengunci rapat
si Timer ke posisi ON,kemudian nyalakan dengan memutar saklar ke
hingga lampu Menyala
mapi pressure Gauge Jacket mencapai 1,2 Bar
e (kran) Sterilisasi lalu tunggu sehingga tekanan pada chamber sama

sisi Timer ke posisi sterilasasi selama 40 menit


erilisasi selesai, matikan autoclave dengan memutar switch Off
ve Sterilisasi dan buka exhaust valve, tunggu sampai pressure gauge
nunjukan angka 0
I KAMAR BEDAH
PENGGUNAAN
COUVIS ( BOX PENGHANGAT BAYI)

Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

PENGERTIAN adalah alat penghangat bayi yang menggunakan sistem lampu pijar dengan menggu
cahaya lampu dan pengaturan suhu secara otomatis.

~Memberikan rasa nyaman,hangat pada bayi baru lahir


TUJUAN ~Menstabilkan suhu tubuh bayi
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermu
PROSEDUR 1.  Pelaksana adalah perawat / bidan.
2.  Couvis dipanaskan 15 menit sebelumnya.
3.  Sambungkan kabel couvis ke stop kontak listrik, kemudian tekan tombol powe
4.  Putar tombol set temperatur ke angka –34°C dan naikan secara bertahap sesu
yang diinginkan.
5.  Tunggu beberapa saat hingga ruangan couve hangat dan cek pada termomete
6.  Selalu jaga proses penghangatan pada temperatur setting sesuai dengan tem
dalam couve.
7.  Sebaiknya operasikan couve 1 (satu) jam sebelum digunakan agar diperoleh k
ruangan yang dikehendaki.
8.  Apabila temperatur yang diinginkan sudah tercapai, thermostat akan bekerja d
lampu pemanas secara otomatis. Sebaiknya apabila temperatur turun, thermosta
bekerja dan menyalakan lampu pemanas secara otomatis hingga tercapai suhu
Setelah siap, letakkan bayi pada matras yang telah diberi alas (kontrol temperatu
berkelanjutan)
UNIT TERKAIT 1. VK
2. KAMAR BAYI
2. MAINTENACE
PENGGUNAAN
S ( BOX PENGHANGAT BAYI)

Nomor Revisi Halaman


0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
menggunakan sistem lampu pijar dengan menggunakan
suhu secara otomatis.

hangat pada bayi baru lahir

ana di RS Bella yang baik dan lengkap akan


ayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu

sebelumnya.
e stop kontak listrik, kemudian tekan tombol power ke posisi On.
ke angka –34°C dan naikan secara bertahap sesuai dengan suhu

ga ruangan couve hangat dan cek pada termometer dalam couve.


gatan pada temperatur setting sesuai dengan temperatur ruangan

e 1 (satu) jam sebelum digunakan agar diperoleh kestabilan suhu

nginkan sudah tercapai, thermostat akan bekerja dan mematikan


tis. Sebaiknya apabila temperatur turun, thermostat akan
u pemanas secara otomatis hingga tercapai suhu yang dikendaki.
da matras yang telah diberi alas (kontrol temperatur couve secara
PENGGUNAAN
CTG

Nomor Dokumen Nomor Revisi


0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekas
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budion
PENGERTIAN Cardiotocography adalah alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan medis d
pemeriksaan keadaan janin pada usia kehamilan aterm atau pra persalinan.

Untuk megetahui adanya his/kontraksi dan denyut jantung janin normal


TUJUAN atau tidak
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermu
PROSEDUR A.       Persiapan :
            1.       Pasien diberitahu akan diadakan pemeriksaan dan tujuannya.

            2.       Pasien ditidurkan telentang dengan 1 (satu) bantal.

            3.       Selimut dipasang.

            4.       Tirai ditutup.

            5.       Sambungkan alat CTG ke sumber listrik.

            6.       Periksa kertas printer, apakah masih cukup dan terpasang dengan baik.

            7.       Palpasi untuk mengetahui letak janin, tentukan BJF.

            8.       Sambungkan tranduser toco (warna pink) letakkan di fundus uteri tanpa diber

            9.       lalu diikat dengan elastis band.

        10.       Sambungkan tranduser cardio (warna kuning) dibeli jelly lalu diletakkan di BJ

        11.       diikat dengan elastis band.

        12.       Tombol gerakan bayi diberikan kepada pasien, bila ada gerakan bayi pasien d

        13.       untuk menekan tombol tersebut.

        14.       Letakkan tranduser pada daerah abdomen dan keadaan pasien dalam keadaa

                         nyaman.

B.       Pengoperasian :
            1.          Tekan tombol AC power switch yang terletak di bagian belakang pesawat pa

            2.          ON ditandai dengan menyalanya lampu indikator hijau.

            3.          Tekan tombol printer yang terdapat pada bagian kiri atas.


            4.          Tekan tombol s/d di bawah 10 %.
            5.          Pastikan tidak ada kekeliruan antara denyut nadi ibu dengan BJF.

            6.          Sesuaikan volume BJF dengan menekan tombol .


            7.          Tekan tombol printer, tunggu selama 20 s/d 30 menit atau sesuai instruksi do

            8.          Jika diperlukan untuk setting waktu, tanggal dan nama dapat dilakukan mela

            9.          fungsi MENU.

C.       Setelah Penggunaan :
1. Matikan alat dengan menekan tombol OFF.
2. Lepaskan tranduser yang terpasang pada pasien.
3. Bekas jelly yang menempel pada pasien dan tranduser di lap dengan tissue.
4. Lepaskan kabel power dari stop kontak.
5. Semua kabel digulung atau digantung dengan rapi.
6. Tempatkan alat sesuai tempat penyimpan yang telah ditentukan.
UNIT TERKAIT 1. VK
2. KAMAR BAYI
3. RAWAT JALAN
3. MAINTENACE
AN

Halaman
1 dari 1
etapkan di Bekasi
Direktur

Kristianto Budiono)
enunjang kegiatan medis dalam
m atau pra persalinan.

t jantung janin normal

k dan lengkap akan


g efektif,efisien dan bermutu

asang dengan baik.

di fundus uteri tanpa diberi jelly,

jelly lalu diletakkan di BJF dan

da gerakan bayi pasien diminta

aan pasien dalam keadaan

ian belakang pesawat pada posisi


u dengan BJF.

nit atau sesuai instruksi dokter.


ama dapat dilakukan melalui

di lap dengan tissue.


PENGGUNAAN
MESIN ANASTESI ACOMA
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Beka
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budio
PENGERTIAN Alat-alat anastesi dan perlengkapannya yang digunakan untuk memberikan anastesi
umum secara inhalasi
Suatu alat / mesin untuk menyalurkan gas atau gas campuran anastesik yang
TUJUAN rangkaian anestesi yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisa d
pasien
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan be
PROSEDUR 1. Pasang panel/selang O2 dan N2O ke panel sentral
2. Tentukan volume tidal dengan memutar timbal sesuai yang kita inginkan be
dengan frekuensi napas
3. Mesin Acoma hanya bisa untuk pernapasan spontan karena
tidak menggunakkan mesin ventilator
4. Bisa juga pakai dengan napfas kontrol dengan cara manual
5. Apabila pasien sudah di induksi buka valve oksigen dan N2O dan vapolizer
sesuai kebutuhan
6. Tempelkan ke muka dengan menggunakan facw mask
7. Atur valave (kran), buka tutup oksigen dan N2O
8. Perhatikan pernapasa dengan melihat kembang kempis bag
9. Usahakan memegang face mask pada mukanya dengan rapat dengan cara
manibula ke atas
10. Untuk konsentrasi oksigen dan N2O putar tombol sesuai flow yang kita ing
2L + 3 L ( permintaan dokter anastesi)
11. Setiap selesai dipakai alat dibersihkan dan dirapikan kembali
UNIT TERKAIT 1. INSTALASI KAMAR BEDAH
2. MAINTENACE
NAAN
ESI ACOMA
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

Dr.Kristianto Budiono)
n untuk memberikan anastesi

s campuran anastesik yang aman ke


sien dan membuang sisa dari

g baik dan lengkap akan


n yang efektif,efisien dan bermutu

esuai yang kita inginkan begitu juga

ntan karena

gen dan N2O dan vapolizer Halothane

kempis bag
dengan rapat dengan cara menarik

bol sesuai flow yang kita inginkan misal :

pikan kembali
PENGGUNAAN
MESIN ANASTESI SOFT LANDE
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

PENGERTIAN Alat-alat anastesi dan perlengkapannya yang digunakan untuk member


umum secara inhalasi
Suatu alat / mesin untuk menyalurkan gas atau gas campuran an
TUJUAN rangkaian anestesi yang kemudian dihisap oleh pasien dan mem
pasien
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan len
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,e
PROSEDUR 1. Pasang panel/selang O2 dan N2O ke panel sentral, pasang sto
2.Tentukan Volume tidal begitu juga dengan frekuensi napas
3. Pasang "test" dan hidupkan ventilator dengan memutar tombol
4. Perhatikanapakah ventilator berfungsi dengan baik
5. Bila semua berjalan dengan baik,siap untuk di hubungkan den
6. Untuk konsentrasi oksigen dan N2O kita putar tombol sesuai fl
misal : 2 L + 3 L
7. Setiap selesai dipakai dibersihkan dan dirapikan kembali
Cara Pemakaian Spontan :
~ Apabila pasien sudah di induksi
~ Buka valve (kran) oksigen dan N2O dan Vapolizer isoflourane s
~ Tempelkan Face mask ke muka pasien
~ Atur valve ,buka,tutup oksigen dan N20
~ Perhatikan pernapasan dengan melihat kembang kempis bag
~ Usahakan memegang face mask pada mukanya dengan rapat
manibula ke atas

Cara dengan memakai mesin ventilator


~ Berikan pasien relaxan dan pompa sampai benar dan rilex
~ Siapkan laryngoscope sesuai ukuran
~ Siapkan endotracheal tube sesuai dengan ukuran pasien,induk
anastesi
~ Atur ETT sesuai dengan nomor dengan menggunakan stetosco
plester ETT dengan fiksasi supaya tidak lepas
~ Pasang ventilator sesuai dengan kebutuhan pasien
~ Arahkan corugated ke ventilator
~ Ventilator sewaktu-waktu akan bunyi alarm kemudian perhatika

UNIT TERKAIT 1. INSTALASI KAMAR BEDAH


2. MAINTENACE
PENGGUNAAN
N ANASTESI SOFT LANDER SL 210
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
n perlengkapannya yang digunakan untuk memberikan anastesi

untuk menyalurkan gas atau gas campuran anastesik yang aman ke


yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisa dari

a dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan


ananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
lang O2 dan N2O ke panel sentral, pasang stop kontak kelistrik
tidal begitu juga dengan frekuensi napas
n hidupkan ventilator dengan memutar tombol "POWER" ON
h ventilator berfungsi dengan baik
lan dengan baik,siap untuk di hubungkan dengan pasien
si oksigen dan N2O kita putar tombol sesuai flow yang kita inginkan

pakai dibersihkan dan dirapikan kembali

dah di induksi
oksigen dan N2O dan Vapolizer isoflourane sesuai kebutuhan
mask ke muka pasien
utup oksigen dan N20
pasan dengan melihat kembang kempis bag
gang face mask pada mukanya dengan rapat dengan cara menarik

akai mesin ventilator


laxan dan pompa sampai benar dan rilex
cope sesuai ukuran
heal tube sesuai dengan ukuran pasien,induksi dilakukan oleh dokter
dengan nomor dengan menggunakan stetoscope bila sudah pas,
n fiksasi supaya tidak lepas
sesuai dengan kebutuhan pasien
d ke ventilator
u-waktu akan bunyi alarm kemudian perhatikan sumbernya dan betulkan
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAA
TENSIMETER (SPYMOMANOMETER
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
Tanggal Terbit Ditetapkan di Be
16 November 2009 Direktur
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(Dr.Kristianto Bud
Suatu alat untuk mengukur tekanan darah (sistole dan diasto
PENGERTIAN
secara tidak langsung
TUJUAN Mengetahui tinggi dan rendahnya tekanan darah
Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
1. Tempatkan alat pada tempat yang datar.
2. Buka tutup sphygmomanometer
3. Buka penutup air raksa
4. Posisikan air raksa pada skala pada NOL
5. Periksa kondisi: tabung skala, slang, manset,katup/valve da
6. Pasang manset pada posisi yang benar
7. Tutup katup balon
8. Pompa manset dengan cara memompa balon, perhatikan ta
9. Lakukan pembacaan meter air raksa / pada tabung skala.
10. Setelah selesai tutup penutup air raksa
PROSEDUR
11. Masukan manset,slang dan bola kedalam kotak secara ben
12. Simpan alat ketempat semula

Prosedure pemeliharaan/pemantauan fungsi dan perbaikan al


1. Lakukan pembersihan seluruh bagian alat termasuk tabun
dan air raksanya.
2. Periksa air raksa apakah pada posisi NOL, jika tidak lakuk
dengan cara menambah atau mengurangi air raksa.
3. Periksa fungsi dan kondisi bagian pengunci air raksa, man
dan katup, bila sudah tidak baik segera diganti.

UNIT TERKAIT
N PEMELIHARAAN
MOMANOMETER)
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
darah (sistole dan diastole )

ekanan darah
g baik dan lengkap akan
eperawatan yang efektif,

g, manset,katup/valve dan balon

ompa balon, perhatikan tabung skala


sa / pada tabung skala.

edalam kotak secara benar.

ungsi dan perbaikan alat


agian alat termasuk tabung air raksa

osisi NOL, jika tidak lakukan adjustmen


ngurangi air raksa.
n pengunci air raksa, manset, balon
segera diganti.
PENGGUNAAN
ELECTRO SURGICAL UNIT (COUTER) V
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk pembakaran (coagulasi) dan pemotongan
pembuluh darah/ jaringan
untuk mengurangi perdarahan pada saat operasi
TUJUAN
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengka
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisi
PROSEDUR 1. Hubungkan kabel couter ke sumber listrik
2. Pasang arde pada kaki / punggung /bokong pasien
3. Hubungkan kabel arde badan couter
a. Monopolar
~ Masukkan kabel mono polar cauter yang berlobang tiga
~ Tekan tombol power untuk menyalakan
~ Putar timbal ulir (warna kuning) untuk cutting dan warna biru untuk
(membakar) sesuai kebutuhan
b. Bipolar
~ Hubungkan kabel foot switch ke badan couter
~ Hubungkan kabel bipolar ke badan couter
~ Tekan tombol power untuk menyalakan
~ Injak foot switch warna biru untuk coagulasi yang berwarna kuning
~ Tekan tombol digit untuk pemilihan kekuatan pembakaran
~ lepaskan kabel cauter bersihkan mata couter
~ Putuskan hubungan dari sumber listrik
~ Rapihkan
UNIT TERKAIT 1. INSTALASI KAMAR BEDAH
2. MAINTENACE
PENGGUNAAN
O SURGICAL UNIT (COUTER) VALLEY LAB
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
gunakan untuk pembakaran (coagulasi) dan pemotongan (cutting)

gi perdarahan pada saat operasi

ana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan


aksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
abel couter ke sumber listrik
pada kaki / punggung /bokong pasien
abel arde badan couter

el mono polar cauter yang berlobang tiga


power untuk menyalakan
ir (warna kuning) untuk cutting dan warna biru untuk coagulasi
uai kebutuhan

bel foot switch ke badan couter


bel bipolar ke badan couter
power untuk menyalakan
h warna biru untuk coagulasi yang berwarna kuning untuk memotong
digit untuk pemilihan kekuatan pembakaran
l cauter bersihkan mata couter
ungan dari sumber listrik

AMAR BEDAH
PENGGUNAAN
ELECTRO SURGICAL UNIT (COUTER) MERK BER
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bek
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budio
PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk pembakaran (coagulasi) dan pemotongan (cutting)
pembuluh darah/ jaringan
untuk mengurangi perdarahan pada saat operasi
TUJUAN
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermu
PROSEDUR 1. Hubungkan kabel couter ke sumber listrik
2. Pasang arde pada kaki / punggung /bokong pasien
3. Hubungkan kabel arde badan couter
a. Monopolar
~ Masukkan kabel mono polar cauter yang berlobang tiga
~ Tekan tombol power untuk menyalakan
~ Putar timbal ulir (warna kuning) untuk cutting dan warna biru untuk coagulasi
(membakar) sesuai kebutuhan
b. Bipolar
~ Hubungkan kabel foot switch ke badan couter
~ Hubungkan kabel bipolar ke badan couter
~ Tekan tombol power untuk menyalakan
~ Injak foot switch warna biru untuk coagulasi yang berwarna kuning untuk memo
~ Tekan tombol digit untuk pemilihan kekuatan pembakaran
~ lepaskan kabel cauter bersihkan mata couter
~ Putuskan hubungan dari sumber listrik
~ Rapihkan
UNIT TERKAIT 1. INSTALASI KAMAR BEDAH
2. MAINTENACE
N
R) MERK BERCHTOLD
Halaman
1 dari 1
itetapkan di Bekasi
Direktur

r.Kristianto Budiono)
pemotongan (cutting)

dan lengkap akan


efektif,efisien dan bermutu

biru untuk coagulasi

rna kuning untuk memotong


PENGGUNAAN
AUTOCLAVE MERK MEMMERT
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Be
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Bud
PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk mensterilkan alat-alat / (instrumen) denga
Uap panas
TUJUAN Untuk membuat alat-alat instrumen menjadi steril (suci hama)

Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan
PROSEDUR 1. Pastikan Autoclave dalam keadaan siap pakai, bersih,dan kering
2. Hubungkan kabel listrik ke stop kontak
3. Masukkan alat -alat yang akan disteril dalam keadaan bersih kering tersu
4. Putar tombol temperatur pada posisi arah 100 derajat celsius
5. Nyalakan power dan terlihat lampu hijau menyala
6. Putar tombol timer sampai menunjukan angka 2
7. Putar kembali tombol power dengan berlawana arah terlihat lampu orang
8. Dikatakan selesai / steril bila tombol timer sudah menunjukan angka 0 (n
9. Kemudian kembalikan tombol power kearah netral (lihat lampu menyala )
10. Alat diangkat setelah panas berkurang dengan menggunakan korentang
11. Rapihkan kembali autoclave
UNIT TERKAIT 1. INSTALASI STERILISASI
2. MAINTENACE
UNAAN
ERK MEMMERT
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
alat-alat / (instrumen) dengan cara

adi steril (suci hama)

yang baik dan lengkap akan


atan yang efektif,efisien dan bermutu
ai, bersih,dan kering

keadaan bersih kering tersusun rapih


0 derajat celsius

na arah terlihat lampu orange (heat) menyala


dah menunjukan angka 0 (nol)
netral (lihat lampu menyala )
gan menggunakan korentang satu demi satu
PENGGUNAAN
MEJA OPERASI MANUAL
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

PENGERTIAN Sebagai tempat tidur pasien saat dilakukan tindakan operasi atau p

TUJUAN Memudahkan pengaturan posisi pasien saat tindakan operasi dilakuk

Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan b
PROSEDUR 1. Letakkan meja operasi tepat dibawah lampu operasi
2. Untuk memindahkan atau menggeser meja operasi dengan cara memutar
penggerak dibagian bawah meja operasi sampai maksimal dan sebaliknya u
mengunci meja operasi
3. Untuk mengatur posisi pasien
a. Untuk posisi flexi atau ekstensi leher dengan cara menarik knop kecil diba
posisi kepala mejka operasi kemudian ditarik keatas atau ke bawah
~ Flexi leher : tarik knop keatas
~ Ekstensi leher : tarik knop ke bawah
b. Untuk memposisikan semi flower atau setengah duduk atau menurunkan
atas meja operasi dengan cara menekan pedal kiri yang berada dibawah me
operasi
c. Untuk mengatur tinggi rendahnya meja operasi dengan cara menekan ped
sebelah kanan yang berada dibawah meja operasi
*untuk menaikkan : tekan pedal secara berulang dengan ½ tekanan
*Untuk menurunkan : tekan pedal ke bawah sampai maxi
d.Untuk posisi miring kekanan atau kekiri dengan cara memutar engkol
sebelah kiri
* Untuk miring kanan : putar engkol searah jarum jam
* Untuk miring kiri : putar engkol berlawanan arah jarum jam
e. Untuk menurunkan bagian kaki dengan cara memutar engkol sebelah kan
meja operasi searah jarum jam dan untuk mengembalikan ke posisi awal put
engkol ke arah berlawanan
f. Untuk melepas bagian kaki dengan cara memutar scrup dibagian kaki meja
operasi sampai maksimal kemudian angkat atau lepaskan bagian kaki. Setel
itu tekan tuas yang ada disamping meja operasi ke arah bawah untuk
menurunkan handle atau penyangga meja operasi,kemudian pasang penyan
kaki kiri dan kanan untuk posisi litotomy. Setelah selesai tindakan lepas peny
penyangga kaki dan posisikan kembali meja operasi dengan cara mengangk
handle dan memsang kembali kaki meja operasi dan menguncinya dengan m
scrup ke arah yang berlawanan arah dengan jarum jam
UNIT TERKAIT 1. INSTALASI KAMAR BEDAH
2. MAINTENACE
PENGGUNAAN
MEJA OPERASI MANUAL
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
r pasien saat dilakukan tindakan operasi atau pembedahan

aturan posisi pasien saat tindakan operasi dilakukan

an prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan


anya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
rasi tepat dibawah lampu operasi
an atau menggeser meja operasi dengan cara memutar kunci
awah meja operasi sampai maksimal dan sebaliknya untuk

tau ekstensi leher dengan cara menarik knop kecil dibawah


perasi kemudian ditarik keatas atau ke bawah

k knop ke bawah
an semi flower atau setengah duduk atau menurunkan bagian
ngan cara menekan pedal kiri yang berada dibawah meja

ggi rendahnya meja operasi dengan cara menekan pedal


berada dibawah meja operasi
kan pedal secara berulang dengan ½ tekanan
tekan pedal ke bawah sampai maxi
kekanan atau kekiri dengan cara memutar engkol

: putar engkol searah jarum jam


utar engkol berlawanan arah jarum jam
bagian kaki dengan cara memutar engkol sebelah kanan
arum jam dan untuk mengembalikan ke posisi awal putar
an kaki dengan cara memutar scrup dibagian kaki meja
mal kemudian angkat atau lepaskan bagian kaki. Setelah
da disamping meja operasi ke arah bawah untuk
tau penyangga meja operasi,kemudian pasang penyangga
tuk posisi litotomy. Setelah selesai tindakan lepas penyangga kaki
posisikan kembali meja operasi dengan cara mengangkat
kembali kaki meja operasi dan menguncinya dengan memutar
erlawanan arah dengan jarum jam
PENGGUNAAN OXYCARE NELCOR PU
MODEL COMPANION 590 i
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 September 2015

PENGERTIAN Suatu alat untuk memproduksi oxygen secara otomatis

TUJUAN Gas oksigen yang dipergunakan untuk pelayanan medis


pada sarana kesehatan

KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1. Isi tabung humidifier dengan air steril (aquades) sampai
yang ditentukan
2. Sambungkan stop kontak dengan sumber listrik
3. Tekan tombol power dan secara otomatis O2 akan terbentuk
4. Atur Kebutuhab O2 pada flow meter sesuai yang diperlukan
dan pastikan O2 keluar melalui selang O2
5. pasang canule oxygen ke hidung pasien
6. Bila telah selesai lepaskan canule dari hidung pasien
UNIT TERKAIT 1. ICU
2. Maintenance
GGUNAAN OXYCARE NELCOR PURITAS
MODEL COMPANION 590 i
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
emproduksi oxygen secara otomatis

ng dipergunakan untuk pelayanan medis

na dan prasarana yang baik dan lengkap akan


ksananya pelayanan keperawatan yang efektif,

midifier dengan air steril (aquades) sampai

stop kontak dengan sumber listrik


power dan secara otomatis O2 akan terbentuk
ab O2 pada flow meter sesuai yang diperlukan
2 keluar melalui selang O2
e oxygen ke hidung pasien
esai lepaskan canule dari hidung pasien
PENGGUNAAN ULTRASONIC HARMONIC SCA
GENERATOR 300 SYSTEM
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 September 2015

PENGERTIAN Suatu alat yang digunakn untuk pembakaran pembuluh darah da


pemotongan jaringan
TUJUAN Untuk mengurangi perdarahan pada waktu operasi

KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1. Hubungkan kabel ke sambungan listrik
2. Tekan tombol Power,akan terlihat lampu display menyala
3. Tampilan display akan muncul angka 3 untuk minimal,dan
angka 5 untuk settingan maksimal
4. Tekan tombol stanby untuk memindah menjadi ready
5. waktu pemasangan instrument (forcep),tombol harus stanby
pada posisi Ready
6. Cara memgang Handpice menggunakan tangan kiri (kecual
kidal dengan tangan kanan) dan posisi Handpiece harus tegak
7. Instrumen (Forcep) dimasukkan ke lubang Handpiece diput
kekiri dengan tangan kanan sampai kencang atau tidak bisa
diputar lagi
8.Kunci dimasukkan pada alat forcep (instrumen) dan
memastikan, kunci diputar ke kanan sampai bunyi klik
sebanyak 2 kali
9. Pada waktu test handpiece bersama alat, mesin atau tombo
pada posisi Ready akan menyala,salah satu lampu hijau
minimal maupun maksimal
10. Untuk menurunkan angka hanya berlaku pada minimal
11. untuk mengganti /instrumen /forcep posisi mesin
12. Waktu menggantikan forcep (instrumen) cara kunci di
masukkan ke dalam forcep sampai pas masuknya harus
benar.arah kunci diputar kekanan tapa bunyi pada waktu
membuka forcep
UNIT TERKAIT 1. Kamar Operasi
2. Maintenance
N ULTRASONIC HARMONIC SCAPEL
NERATOR 300 SYSTEM
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
gunakn untuk pembakaran pembuluh darah dan

perdarahan pada waktu operasi

dan prasarana yang baik dan lengkap akan


nanya pelayanan keperawatan yang efektif,

abel ke sambungan listrik


Power,akan terlihat lampu display menyala
lay akan muncul angka 3 untuk minimal,dan
ettingan maksimal
stanby untuk memindah menjadi ready
angan instrument (forcep),tombol harus stanby bukan

ng Handpice menggunakan tangan kiri (kecuali


gan kanan) dan posisi Handpiece harus tegak lurus
rcep) dimasukkan ke lubang Handpiece diputar
ngan kanan sampai kencang atau tidak bisa

kan pada alat forcep (instrumen) dan


nci diputar ke kanan sampai bunyi klik

est handpiece bersama alat, mesin atau tombol


dy akan menyala,salah satu lampu hijau
maksimal
runkan angka hanya berlaku pada minimal
ganti /instrumen /forcep posisi mesin
gantikan forcep (instrumen) cara kunci di
lam forcep sampai pas masuknya harus
i diputar kekanan tapa bunyi pada waktu
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARA
STERILISATOR SMIC MODEL 42
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 September 2015

PENGERTIAN Suatu tindakan mensterilkan alat-alat dengan cara air mendidih

TUJUAN 1. Untuk membuat alat-alat menjadi steril (suci hama)


2. Mendukung kelancaran tindakan medis yang membutuhk
steril secara cepat dan tepat
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap ak
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efek
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1. Periksa air Aqua dest,pastikan elemen heater pemanas s
dan terendam air aquadest.
2. Masukan alat/instrumen yang sudah bersih kedalam steri
3. Tutup sterilisator,lalu hubungkan kabel ke sumber listrik P
4. Rebus alat sampai air mendidih maksimal 30 menit dan b
selama 15-20 menit
5. Jangan membuka penutup strelisator selama proses steri
6. Timer akan mati sendiri
7.Pindahkan alat-alat yang steril kedalam instrumen steril
(tromol steril) yang tertutup dengan menggunakan kore
8. Lepas/cabut kabel yang terhubung dengan sumber listrik

Catatan:
Petugas yang melakukan sterilisasi harap menyalakan
alarm di ponsel (handphone) petugas yang bersangkut
dengan waktu yang di alat sterilisator
UNIT TERKAIT 1. Kamar Operasi
2. Maintenance
NAAN DAN PEMELIHARAAN
SATOR SMIC MODEL 420 B
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
n alat-alat dengan cara air mendidih

lat menjadi steril (suci hama)


n tindakan medis yang membutuhkan peralatan

rasarana yang baik dan lengkap akan


a pelayanan keperawatan yang efektif,

pastikan elemen heater pemanas sudah terisi

en yang sudah bersih kedalam sterilisator


hubungkan kabel ke sumber listrik PLN
mendidih maksimal 30 menit dan biarkan

utup strelisator selama proses sterilisasi berlangsung

ng steril kedalam instrumen steril


tertutup dengan menggunakan korentang steril
ng terhubung dengan sumber listrik PLN

kukan sterilisasi harap menyalakan/membuat


ndphone) petugas yang bersangkutan sesuai
di alat sterilisator
PENGGUNAAN
PASIEN MONITOR (BED SIDE MON
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 September 2015

PENGERTIAN Pasien Monitor adalah alat / sarana yang digunakan untuk menunjang k
medis dalam hal pengukuran / pemantauan tanda vital pada pasien
yang meliputi tekanan darah, respirasi, saturasi oksigen, suhu tubuh
dan frekuensi nadi.
TUJUAN Memberikan petunjuk pemakaian kepada petugas agar dapat
mengoperasikan alat sesuai prosedur yang berlaku.
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1.    Pelaksana adalah perawat / bidan.
2.    Cara pengoperasian alat sebagai berikut :
a.       Persiapkan kelengkapan alat :
1)         Mediator sesuai dengan kebutuhan.
2)         Monitor.
3)         Adaptor.
4)         Kabel ECG.
5)         Finger sensor.
6)         Kabel tekanan darah.
7)         Manset.
8)         Probe temperature.
b.       Hubungkan kabel ECG, probe temperature, finger sensor, tekanan
monitor unit.
c.       Hubungkan monitor unit ke adaptor dan hubungkan adaptor ke sum
d.       Hidupkan alat dengan menekan tombol ON / OFF ke posisi ON.
e.       Pasangkan medikotest R. A. diantara tulang iga 2 – 3 kanan, medik
dipasangkan antara tulang iga kiri paling bawah.
f.        Pasangkan probe temperature di tempat yang datar seperti paha, d
(bila probe temperatur)
g.       Pasangkan finger sensor pada ibu jari dengan sensor lampu dibag
kuku pasien atau ditempelkan pada dahi.
h.       Tekan tombol set up untuk menentukan parameter atau menu yang
dipilih / diaktifkan.
i.         Tekan tombol set alarm dan tentukan batas minimum dan maksimu
normal untuk tiap tiap parameter.
j.         Tekan tombol cycle time untuk menentukan waktu pompa otomatis
k.       Tekan tombol display untuk menentukan tampilan yang dikehendak
memindahkan ke tampilan lain tekan kembali tombol display.
l.         Kemudian lakukan monitoring.
m.     Untuk mengakhiri pengoperasian, matikan alat dengan menekan to
OFF ke posisi OFF.
n.       Lepaskan hubungan alat dari sumber listrik.
o.       Bersihkan kelengkapan alat dan kabel pasien (posisikan kabel-kab
tidak tertekuk).
UNIT TERKAIT 1. BIDANG KEPERAWATAN
2.BIDANG PELAYANAN MEDIS
3.BIDANG UMUM
PENGGUNAAN
MONITOR (BED SIDE MONITOR)
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
/ sarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan
an / pemantauan tanda vital pada pasien
ah, respirasi, saturasi oksigen, suhu tubuh

emakaian kepada petugas agar dapat


esuai prosedur yang berlaku.
arana yang baik dan lengkap akan
elayanan keperawatan yang efektif,

at sebagai berikut :

gan kebutuhan.

G, probe temperature, finger sensor, tekanan darah ke

nit ke adaptor dan hubungkan adaptor ke sumber listrik.


menekan tombol ON / OFF ke posisi ON.
t R. A. diantara tulang iga 2 – 3 kanan, medikotes L. A.
a tulang iga kiri paling bawah.
perature di tempat yang datar seperti paha, data dan dahi.

sor pada ibu jari dengan sensor lampu dibagian


tempelkan pada dahi.
ntuk menentukan parameter atau menu yang akan

m dan tentukan batas minimum dan maksimum nilai


tiap parameter.
me untuk menentukan waktu pompa otomatis bekerja.
untuk menentukan tampilan yang dikehendaki, untuk
mpilan lain tekan kembali tombol display.

goperasian, matikan alat dengan menekan tombol ON /

alat dari sumber listrik.


n alat dan kabel pasien (posisikan kabel-kabel pasien
PENGGUNAAN
MIKROSKOP MATA
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

Sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat m
PENGERTIAN
Agar memperjelas daerah organ mata pada waktu operasi
TUJUAN
Dilakukan pada pasien yang memerlukan pemantauan dan penguku
KEBIJAKAN
secara khusus cairan yang masuk melalui intravena/parenteral
PROSEDUR 1. Hubungkan kabel pada badan mikroskop mata ke sumber listrik
2. Pasang foot switch, buka tutup lensa
3. Hidupkan mikroskop dengan memutar knop high atau low
4. Atur focus pada posisi yang diinginkan
5. Setelah selesai putar knop lampu mikroskop ke OFF
6. Semua lensa ditutup kembali
7. Foot switch diletakkan kembali pada tempatnya
8. Lepas hubungan kabel listrik dari sumber listrik
UNIT TERKAIT 1. INSTALASI KAMAR BEDAH
2.MAINTENANCE
PENGGUNAAN
MIKROSKOP MATA
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
k yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata.

h organ mata pada waktu operasi

ng memerlukan pemantauan dan pengukuran


g masuk melalui intravena/parenteral
badan mikroskop mata ke sumber listrik
ka tutup lensa
gan memutar knop high atau low
ng diinginkan
p lampu mikroskop ke OFF

mbali pada tempatnya


trik dari sumber listrik
PENGGUNAAN
LAMPU ULTRA VIOLET STERILISASI R
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di B
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Bu
Suatu alat yang digunakan untuk mensterilkan ruangan dengan cara panc
PENGERTIAN
sinar lampu Ultra Violet
1. Mencegah penyebaran kuman bakteri atau mikroorganisme
TUJUAN
2. Mencegah timbulnya infeksi non sokomial dikamar bedah
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan len
KEBIJAKAN
Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,e
PROSEDUR 1. Sebelum di sinar lampu Ultraviolet hendaknya ruangan dibers
dan matikan Air conditioner
2. Hubungkan kabel listrik ke stop kontak
3. Atur waktu lama penyinaran dengan memutar timer sesuai kebutuha
4. Tekan tombol ON untuk memulai penyinaran
5. Lampu akan mati sendiri bila waktu yang ditimer sudah tercapai
UNIT TERKAIT 1. BIDANG KEPERAWATAN
2.BIDANG PELAYANAN MEDIS
3.BIDANG UMUM
GUNAAN
STERILISASI RUANGAN
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
ruangan dengan cara pancaran

atau mikroorganisme
mial dikamar bedah
S Bella yang baik dan lengkap akan
eperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
ndaknya ruangan dibersihkan lebih dahulu

utar timer sesuai kebutuhan

ditimer sudah tercapai


PENGGUNAAN
VENTILATOR
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

Suatu alat yang digunakan untuk membantu pernapasan


PENGERTIAN
1. Memaksimalkan kemampuan ventilasi pasien
TUJUAN
2. Membantu dalam terapi oksigen
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN
Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
INDIKASI 1.Pasien dengan henti nafas
2. Pasien dengan pernafasan yang tidak kuat
PROSEDUR PERSIAPAN
~Alat
1. Set ventilator
2. Aqua steril
3. Oksigen
~Pasien
1. Inform Consent
2. Pemberian penjelasan
3. Pengaturan posisi sesuai dengan kebutuhan
PELAKSANAAN
1. Set Ventilator sesuai kebutuhan,sambung sirkuit dengan test lung
2. Sambungkan kabel power ke sumber listrik
3. Tekan tombol power
4. Setting kebutuhan pasien sesuai dengan instruksi dokter
5. Hubungkan tubing ke konektor ETT

Hal-hal yang perlu dilakukan


1. Perhatikan kesesuaian jenis ventilator dengan kebutuhan pasien
2. Seluruh pengesetan ventilator termasuk alarm limit harus dengan keadaan aman
3. Catat respon selama dan sesudah pemakain

UNIT TERKAIT 1. ICU


2. INSTALASI KAMAR BEDAH
3. MAINTENANCE
PENGGUNAAN
VENTILATOR
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
membantu pernapasan

entilasi pasien

ana di RS Bella yang baik dan lengkap akan


ayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu

an kebutuhan

n,sambung sirkuit dengan test lung

ai dengan instruksi dokter


enis ventilator dengan kebutuhan pasien
tilator termasuk alarm limit harus dengan keadaan aman
n sesudah pemakain
PENGGUNAAN
VACUM EXTRACTOR
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekasi
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budiono
Suatu alat yang digunakan untuk membantu melahirkan bayi dengan cara divacuu
PENGERTIAN
Membantu proses kelahiran bayi
TUJUAN
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN
Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermut
PROSEDUR 1. Hubungkan mesin extractor ke pusat listrik / stop kontak
2. a. untuk extractor vacum
~ Arah putaran selector berada diposisi "B"
~ Selang warna hitam yang ada pada alat tersebut dihubungkan kebotol yang beru
b. Untuk kuret
~ Arah putaran selector berada diposisi "A"
~ Selang warna Hijau yang ada pada alat tersebut dihubungkan kebotol yang beru

3. a. Untuk extractor vacuum


Ujung selang yang berukuran panjang dihubungkan ke botol vacum yang berukura
ujung selang lain dihubungkan ke cup vacuum
b. Untuk Kuret
Ujung selang yang berukuran panjang dihubungkan ke botol vacum yang berukura
ujung selang lain dihubungkan ke canula
4. Tekan power pada posisi "ON"
5. Putar Vacuum regular ke arah jarum sesuai dengan kebutuh
6. Tekan "switch " untuk menyalakan dan mematikan power
7. Bila Sudah selesai digunakan tekan power pada posisi "OFF
8. Putar Vacuum regular ke arah "LOW"
9. Lakukan spoel slang suction
10. Putuskan hubungan mesin extractor dengan pusat listrik
11. Alat dibersihkan,dirapikan dan dikembalikan ketempat semula
UNIT TERKAIT 1. KAMAR BERSALIN
2. MAINTENANCE
N
TOR
Halaman
1 dari 1
tetapkan di Bekasi
Direktur

Kristianto Budiono)
bayi dengan cara divacuum (sedot)

k dan lengkap akan


g efektif,efisien dan bermutu

bungkan kebotol yang berukuran besar

bungkan kebotol yang berukuran besar

botol vacum yang berukuran besar dan

botol vacum yang berukuran besar dan


PENGGUNAAN
SPIROMETRI
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekasi
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
Suatu alat yang digunakan untuk mengukur kapasitas tidal volume pada pernapas
PENGERTIAN
manusia baik inspirasi maupun expirasi
1. Untuk mengetahui kelainan pada paru-paru
TUJUAN
2. Untuk mengetahui kemampuan pernapasan inspirasi maupun expirasi
Tersedianya sarana dan prasarana di RS Bella yang baik dan lengkap akan
KEBIJAKAN
Mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermut
PROSEDUR 1. Sambungkan kabel listrik ke stop kontak listrik
2. Tekan tombol power ON/OFF untuk memulai dan mematikan alat
3. Masukan data pasien (Nama,No.id,umur,tinggi badan,ras,jenis kelamin,riwayat p
tidak merokok) kemudian enter data sampai printer selesai mengeprint data
4. Sambungkan alat selongsong dengan kabel 2arah warna putih.
5. Beritahu kepasien cara melakukan spirometri:
a. SVC (slow Volume Capasity)
b. Masukan 1/3 selongsong kedalam mulut pasien tarik napas (inspirasi) dalam
kemudian buang napas (expirasi) dengan cepat dan kuat sampai habis (sam
dengan 3X melakukan )
6. Print out hasilnya kemudian dokumentasikan hasil print out lalu alat-alat di
bereskan dan tulis nama/ dokumentasikan hasil didalam file pasien serta
tulis nama petugas yang melakukan
Catatan :
"Tarik napas dan buang napas harus didalam selongsong mulut"
UNIT TERKAIT 1. RAWAT JALAN
2. MEDICAL CHECK UP
3. MAINTENANCE
NAAN
ETRI
Halaman
1 dari 1
tetapkan di Bekasi
Direktur

Kristianto Budiono)
tas tidal volume pada pernapasan

pirasi maupun expirasi


ng baik dan lengkap akan
n yang efektif,efisien dan bermutu

n mematikan alat
adan,ras,jenis kelamin,riwayat perokok/
printer selesai mengeprint data
ah warna putih.

tarik napas (inspirasi) dalam


pat dan kuat sampai habis (sampai

sil print out lalu alat-alat di


asil didalam file pasien serta

ngsong mulut"
PENGGUNAAN
USG
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

Suatu pemeriksaan diagnostik non invasif dengan menggunaka


PENGERTIAN
frekuensi tinggi kedalam abdomen.
1.Untuk mengetahui keadaan penyakit pasien
2.Untuk penunjang diagnosa penyakit
TUJUAN
3.Untuk mengetahui seberapa besar kelainan pada pasien aga
dilakukan pemeriksaan selanjutnya berupa RONTGEN,BNO IV
MRI,dan lain-lain
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap aka
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efekti
efisien dan bermutu.
INDIKASI Semua pasien yang membutuhkan tindakan radiodiagnostik
PROSEDUR Persiapan
1)      Alat dan obat
a)      Kursi dorong/kereta dorong
b)      Alas brankar dan selimut
c)      Obat-obatan sesuai dengan program
d)      Bengkok, tissue
2)      Pasien
Diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dila
3)      Lingkungan
4)      Petugas
Memakai baju khusus sesuai peraturan yang berla
Pelaksanaan
USG : puasa atau minum banyak sesuai dengan program pem
a)      Pasien puasa
b)      Menandatangani surat izin tindakan medis
 Mengantar pasien ke ruang pemeriksaan
a)      Pada saat pemeriksaan, perawat mendampingi pasien
b)      Memperhatikan respon pasien
c)      Setelah pemeriksaan, pasien diantar ke tempat semula
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1.      Observasi tekanan darah, nadi dan pernafasan
2.      Kemungkinan timbul anaphylaktik syok
UNIT TERKAIT 1. BIDANG KEPERAWATAN
2.BIDANG PELAYANAN PENUNJANG MEDIS
3.MAINTENANCE
PENGGUNAAN
USG
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
diagnostik non invasif dengan menggunakan gelombang
alam abdomen.
keadaan penyakit pasien
diagnosa penyakit
seberapa besar kelainan pada pasien agar dapat
an selanjutnya berupa RONTGEN,BNO IVP,

dan prasarana yang baik dan lengkap akan


nanya pelayanan keperawatan yang efektif,

membutuhkan tindakan radiodiagnostik

ereta dorong
an selimut
esuai dengan program

penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan

ai baju khusus sesuai peraturan yang berlaku

inum banyak sesuai dengan program pemeriksaan


ani surat izin tindakan medis
ke ruang pemeriksaan
meriksaan, perawat mendampingi pasien
n respon pasien
riksaan, pasien diantar ke tempat semula
diperhatikan
anan darah, nadi dan pernafasan
timbul anaphylaktik syok

NAN PENUNJANG MEDIS


PENGGUNAAN
TREADMILL
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 16 November 2009

Suatu alat yang digunakan untuk mengetahui kapasitas kekua


PENGERTIAN
dan paru-paru
1.Untuk mengetahui kelainan jantung pada pasien istirahat da
jantung diberikan beban
TUJUAN
2. Untuk penunjang diagnosa penyakit
3. Untuk mengetahui kapasitas kekuatan jantung
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana di RS BELLA yang baik da
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efek
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1. Berikan penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yan
dilakukan treadmill dan membuat inform consent
2. Hidupkan alat treadmill dengan menkan tombol power ON
3. Pilih New exam yang ada pada layar monitor
4. Pasang pasien cable elektroda RA,LA,RL,LL,V1-V6 diatas
5. Tekan Begin (F1) untuk memastikan data pasien
6. Tekan OK bila sudah selesai di masukan data pasien
7. Pasang Blood presure dengan menekan tombol BP F3 ses
dengan tensi pasien
8. Cetak hasil ECG 12 Leads pada saat berbaring,duduk,berd
tekan tobol event (F4)
9.Beri contoh kepada pasien apa bila pasien belum pernah m
treadmill
10. Nyalakan treadmill walking belt dengan menekan tombol t
tekan ON dan kemudian OK, kemudian pasien dibiarkan berja
beberapa saat
11. Tekan tombol start exer (F1) untuk memulai exersice test
12. masukan blood presure setiap kali ada perintah dari komp
saat stage
13.Secara otomatis recorder akan mencetak hasil setiap tiga
14.Tekan tombol Recovery untuk mengakhiri exercise test
15.Tekan tombol END Test untuk menghentikan test dan save
dokter yang melakukan dan petugasnya
16. Lepaskan kabel ECG dari badan pasien
17.Tekan tombol main menu untuk kembali ke menu utama
18 Matikan teradmill dengan menekantombol (x) pada kanan
19.Tekan START kemudian TURN OFF COMPUTER dan pilih
untuk mematikan komputer
Catatan :
Tombol emergency yang ada diatas belt tidak boleh ditekan s
dan hanya boleh pada saat pasien emergency / sincope
UNIT TERKAIT 1. RAWAT JALAN
2.MEDICAL CHECK UP
3.MAINTENANCE
PENGGUNAAN
TREADMILL
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
g digunakan untuk mengetahui kapasitas kekuatan jantung

etahui kelainan jantung pada pasien istirahat dan saat

njang diagnosa penyakit


getahui kapasitas kekuatan jantung
arana dan prasarana di RS BELLA yang baik dan lengkap akan
rlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,

njelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan


n treadmill dan membuat inform consent
at treadmill dengan menkan tombol power ON
xam yang ada pada layar monitor
ien cable elektroda RA,LA,RL,LL,V1-V6 diatas jantung pasien
n (F1) untuk memastikan data pasien
ila sudah selesai di masukan data pasien
od presure dengan menekan tombol BP F3 sesuai
ensi pasien
ECG 12 Leads pada saat berbaring,duduk,berdiri dan
ol event (F4)
kepada pasien apa bila pasien belum pernah melakukan

readmill walking belt dengan menekan tombol treadmill lalu


kemudian OK, kemudian pasien dibiarkan berjalan
bol start exer (F1) untuk memulai exersice test
blood presure setiap kali ada perintah dari komputer pada
ge
matis recorder akan mencetak hasil setiap tiga menit
bol Recovery untuk mengakhiri exercise test
bol END Test untuk menghentikan test dan save data nama
ang melakukan dan petugasnya
kabel ECG dari badan pasien
bol main menu untuk kembali ke menu utama
admill dengan menekantombol (x) pada kanan atas layar
RT kemudian TURN OFF COMPUTER dan pilih SHUT DOWN
kan komputer

ency yang ada diatas belt tidak boleh ditekan sembarangan


eh pada saat pasien emergency / sincope

HECK UP
PENGGUNAAN
LAMPU KEPALA THT
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bekasi
PROSEDUR 16 November 2009 Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
Suatu alat yang digunakan sebagai penerangan pada saat tindakan op
PENGERTIAN
bedah THT atau pemeriksaan THT
Untuk melihat lebih jelas pada tongga tenggorakan hidung dan telinga
TUJUAN
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana di RS BELLA yang baik dan lengka
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1. Hubungkan kabel / Adapter lampu ke sumber listrik
2. Pakai lampu kepala
3. Hubungkan kabel ke lampu kepala
4. Arahkan lampu ke lokasi operasi atau bagian yang akan diperiks ata
5. Setelah selesai lepas lampu kepala dari sambungan listrik
6. Putuskan hubungan listrik ke sumber listrik
UNIT TERKAIT 1. RAWAT JALAN
2. INSTALASI KAMAR BEDAH
3. MAINTENANCE
N
THT
Halaman
1 dari 1
apkan di Bekasi
Direktur

stianto Budiono)
pada saat tindakan operasi

an hidung dan telinga

yang baik dan lengkap akan


an yang efektif,

yang akan diperiks atau dilihat


ungan listrik
PENGGUNAAN
EKG FUKUDA FX 7102
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 19 Juli 2010

PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk memonitor dan merekam listrik


otot jantung
TUJUAN Untuk memonitor irama jantung sehingga bila ada gangguan
irama detak jantung dapat ditangani segera
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1. Pasang kabel elektroda EKG ke tubuh pasien
RA,LA,F,N, V1,V2,V3,V4,V5,V6.
Jangan lupa berikan gel pada elektroda di tubuh pasien
2. Hubungkan adapter ke stop kontak listrik PLN
3. Tekan tombol on/off untuk menyalakan mesin EKG
4. Pilih menu standard EKG mode Auto
untuk perekaman Automatis dengan 3CH Continous
dan 10 mV dengan speed paper 25 m/s
5. Pilih Ukuran tinggi gelombang tanpa ada A

6. Jika menginginkan perekaman secara Manual


pilih menu standar manual EKG kemudian pilih Lead yang ingin
direkam dengan menekan tombol kursor arah kanan dan kiri.
7. Periksa tampilan gambar gelombang EKG pada layar monitor
8. Tekan tombol start/stop untuk memulai perekaman
9. Rapikan kembali aksesoris kabel dan elekroda
10.Lepas kabel listrik adapter dari stop kontak listrik PLN
UNIT TERKAIT UGD
PENGGUNAAN
EKG FUKUDA FX 7102
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
memonitor dan merekam listrik

tung sehingga bila ada gangguan


ditangani segera
asarana yang baik dan lengkap akan
pelayanan keperawatan yang efektif,

G ke tubuh pasien

da elektroda di tubuh pasien


kontak listrik PLN
enyalakan mesin EKG

dengan 3CH Continous


aper 25 m/s
ng tanpa ada A

an secara Manual
EKG kemudian pilih Lead yang ingin
ombol kursor arah kanan dan kiri.
lombang EKG pada layar monitor
k memulai perekaman
kabel dan elekroda
ari stop kontak listrik PLN
PENGGUNAAN
USG TOSHIBA TYPE FAMIO 5
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bek
PROSEDUR 11 JULI 2011 Direktur

(Dr.Kristianto Budio
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjad
tubuh pasien dengan metode gelombang ultra sound
TUJUAN 1.Untuk mengetahui keadaan penyakit pasien
2.Untuk penunjang diagnosa penyakit
3.Untuk mengetahui seberapa besar kelainan pada pasien agar dap
dilakukan pemeriksaan selanjutnya berupa RONTGEN,BNO IVP,
MRI,dan lain-lain
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
PROSEDUR Cara Menghidupkan :
■Sambungkan kabel power listrik stabilizer 1000 VA ke stop kontak listrik
■Tekan Tombol power yang berada disamping ke posisi ON ( I )

Cara Mematikan :
■Tekan tombol power yang berada disamping ke posisi OFF ( 0 )
■Lepas power kabel dari listrik

Cara Mengisi Data Pasien :


■Pilih kondisi PRESET yang di inginkan dengan menekan tombol PRES
tekan nomor pada keyboard sesuai PRESET yang dipilih
■Tekan tombol F1
■Isi data pasien,lalu tekan F1 kembali untuk memulai pemeriksaan

Cara Mengetik Karakter ( Anotasi ) :


■Tekan tombol ABC pada keyboard
■Gerakan cursor pada posisi yang akan ditulis karakter dengan Trackball
■Ketik karakter dengan Keyboard
■Untuk mengedit tulisan gunakan Backspace
■Untuk menghapus tekan DEL

Memberi Body Mark :


■Tekan tombol Body mark
■Pilih posisi Body Mark dengan menekan NEXT
■Putar posisi probe dengan memutar tombol yang berada diatas tombol
■Untuk menggeser posisi probe gunakan Trackball

PENGGUNAAN
USG TOSHIBA TYPE FAMIO 5
Nomor Dokumen Nomor Revisi
SOP-AL.MED-54 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bek
PROSEDUR 11 JULI 2011 Direktur

(Dr.Kristianto Budio

Cara Melakukan Pengukuran :


■Tekan tombol Measure 1
■Tentukan posisi yang akan diukur dengan menggunakan Trackball
■Tekan SET untuk memulai pengukuran,lalu geser marker ke posisi akhi
yang akan diukur kemudian tekan SET
■Untuk mengukur area, dan lain-lain tekan MENU,pilih pengukuran yang

Prosedur Pengoperasian Untuk Pemeriksaan OB/Gyn


■Tekan PRESET → Pilih PRESET OB/Gyn dengan menekan angka 3
■Tekan Measure 1
■Untuk mengisi LMP tekan huruf L pada keyboard lalu ketik tanggal kem
tekan ENTER
■Untuk mengukur → pilih pengukuran pada MENU, gunakan Trackball u
menentukan posisi yang akan diukur → tekan SET →Trackball →teka
■Untuk mengukur yang lain tekan NEXT ulangi langkah seperti penguku
■Untuk pengukuran HR (Denyut Jantung Janin) gunak B+M mode lalu te
ukur grafik M-mode dengan jumlah gelombang sesuai dengan Heart Be
contoh : 1,2,3,….

Note :
■EFW ( taksiran berat janin ) akan terukur secara otomatis setelah melak
BPD,FL dan AC untuk metode Hadlock 2
■Apabila pasien lupa LMP,tanggal haid terakhir bisa ditampilkan dengan
huruf W (week) pada keyboard setelah melakukan pengukuran BPD,FL
■Untuk melihat Grafik pengukuran,tekan huruf G pada keyboard
■Untuk menampilkan semua grafik dari pengukuran,tekan huruf T lalu tek
pilih QUAD dengan track ball → SET
■Untuk melihat Report pengukuran, tekan huruf R
■Untuk Menghapus pengukuran tekan huruf C pada keyboard

Cara Pemeliharaan Sehabis Pemakaian :


■Bersihkan probe dari gelly setelah selesai digunakan dengan mengguna
lap yang lembut
■Hindarkan Probe dari benturan karena dapat merusak Probe
■Jangan terlalu sering memindah-mindahkan USG dari satu Ruangan ke
■Matikan USG jika akan melepas atau mengganti Probe

UNIT TERKAIT Poli Obyn (Kebidanan)


GUNAAN
A TYPE FAMIO 5
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
ainan-kelainan yang terjadi pada
ultra sound

nan pada pasien agar dapat


RONTGEN,BNO IVP,

aik dan lengkap akan


erawatan yang efektif,

0 VA ke stop kontak listrik PLN 220 V


ke posisi ON ( I )

e posisi OFF ( 0 )

n menekan tombol PRESET lalu


yang dipilih

emulai pemeriksaan

karakter dengan Trackball


ng berada diatas tombol SET

GUNAAN
A TYPE FAMIO 5
Halaman
2 dari 2
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)

nggunakan Trackball
eser marker ke posisi akhir

NU,pilih pengukuran yang dikehendaki

an OB/Gyn
dengan menekan angka 3 pada keyboard

ard lalu ketik tanggal kemudian

ENU, gunakan Trackball untuk


SET →Trackball →tekan SET
langkah seperti pengukuran sebelumnya
) gunak B+M mode lalu tekan measure 2,
sesuai dengan Heart Beat yang diminta,

ra otomatis setelah melakukan pengukuran

r bisa ditampilkan dengan cara menekan


an pengukuran BPD,FL atau yang lainnya
G pada keyboard
uran,tekan huruf T lalu tekan MENU

pada keyboard

unakan dengan menggunakan tissue atau

merusak Probe
SG dari satu Ruangan ke Ruangan yang lain
nti Probe
PENGGUNAAN
EKG MAC 400
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di B
PROSEDUR 19 Juli 2010 Direktur

(Dr.Kristianto Bu
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk memonitor dan merekam listrik
otot jantung
TUJUAN Untuk memonitor irama jantung sehingga bila ada gangguan
irama detak jantung dapat ditangani segera
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,
efisien dan bermutu.
PROSEDUR 1. Pasang kabel elektroda EKG ke tubuh pasien
-Tangan Kanan : RA ( Putih )
-Tangan Kiri : LA ( Hitam )
-Kaki Kanan : RL ( Hijau )
-Kaki Kiri : LL ( Merah)
Pasang elektroda V1,V2,V3,V4,V,5,V6
Berikan gel (Jelly) pada metal elektroda ditubuh pasien (bila perlu
Sepanjang kontak kulit dengan metal elektroda baik (kulit lembab
pakai jelly,gel(Jelly) tidak mempengaruhi hasil rekaman ECG
2. Hubungkan Kabel listrik ke stop kontak listrik PLN
3. Tekan tombol power (HIJAU) on/off untuk menyalakan mesin EKG
4. Periksa kertas print
5. Pilih menu standard EKG mode Auto
untuk perekaman Automatis dengan 3CH Continous
dan 10 mV dengan speed paper 25 m/s
6. Jika menginginkan perekaman secara Manual
pilih menu standar manual EKG kemudian pilih Lead yang ingin
direkam
7. Periksa tampilan gambar gelombang EKG pada layar monitor
9. Tekan tombol start/stop untuk memulai perekaman
10. Rapikan kembali aksesoris kabel dan elekroda
11. Lepas kabel listrik adapter dari stop kontak listrik PLN
PEMELIHARAAN ELEKTRODE EKG
~Bersihkan electrode dari gel dengan kassa air sabun dan keri
~Jaga Kabel EKG terutama pada sambungan electrode,Janga
keras/tertekuk
~Jaga Kabel EKG agar tidak ketarik dan elektrode tidak terhuja
ke alas keras seperti lantai dan lain sebagainya
UNIT TERKAIT 1. ICU
2.VK
3. Rawat Jalan
4. MCU
NAAN
C 400
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
erekam listrik

a ada gangguan

dan lengkap akan


watan yang efektif,

ubuh pasien (bila perlu)


oda baik (kulit lembab) tidak perlu
sil rekaman ECG

nyalakan mesin EKG


h Lead yang ingin

da layar monitor

ssa air sabun dan keringkan


ngan electrode,Jangan terguncang

elektrode tidak terhujam jatuh


PENGGUNA
PESAWAT X-R
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 28 Juni 2016

PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk melihat organ ba


paru-paru,jantung dan sebagainya.
TUJUAN 1.Untuk mengetahui keadaan penyakit pasien
2.Untuk penunjang diagnosa penyakit
3.Untuk mengetahui seberapa besar kelainan pada pasie
selanjutnya
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana di RS BELLA yan
terlaksananya pelayanan keperawatan yang efekti
PROSEDUR Persiapan:
a. Seluruh Personil memakai alat monitor pe
b. Menyalakan lampu merah dan pintu ruang
c. Mengoperasikan pesawat rontgen dengan
d. Mengatur kV dan mA yang akan digunakan
permintaan dokter

e. Mengganti baju pasien dengan baju peme


ada disekitar objek yang akan di analisa
f. Mengatur posisi pasien dengan proyeksi ya
Pelaksanaan
a. Mengatur posisi pasien dan FFD sesuai de
permintaan dokter
b. Mengatur luas lapangan yang diinginkan
c. Mengambil jarak terjauh dari pesawat sina
d. Berlindung di balik dinding, ruang operator
untuk pemantauan pasien.

e. Berdiri pada posisi berlawanan dengan ara


sinar-X)
f. Memakai apron bila diperlukan

Mematikan Pesawat
a. Mematikan pesawat sinar-X
b. Posisikan meja dan gantri pesawat ke temp
UNIT TERKAIT 1. UNIT RADIOLOGI
2. MAINTENANCE
PENGGUNAAN
PESAWAT X-RAY UNIT
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
kan untuk melihat organ bagian dalam tubuh seperti tulang,
sebagainya.
aan penyakit pasien
osa penyakit
rapa besar kelainan pada pasien agar dapat dilakukan pemeriksaan

n prasarana di RS BELLA yang baik dan lengkap akan mendukung


an keperawatan yang efektif efisien dan bermutu

nil memakai alat monitor perorangan / film badge TLD


mpu merah dan pintu ruang radiologi telah ditutup rapat
an pesawat rontgen dengan menekan tombol switch On
an mA yang akan digunakan dengan mengatur kV dan mA sesuai dengan

u pasien dengan baju pemeriksaan dan melepas benda-benda logam yang


ang akan di analisa
i pasien dengan proyeksi yang akan di analisa

si pasien dan FFD sesuai dengan objek yang akan di analisa sesuai dengan

lapangan yang diinginkan


ak terjauh dari pesawat sinar-X
alik dinding, ruang operator atau tabir Pb yang dilengkapi dengan kaca Pb
pasien.

osisi berlawanan dengan arah berkas sinar-X (dibelakang tabung pesawat

n bila diperlukan

sawat sinar-X
dan gantri pesawat ke tempat semula.
PROSEDUR PENGGUNAAN
CARESTREAM DIRECTVIEW VITA CR SY
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di B
PROSEDUR 12 Oktober 2011 Direktur

(Dr.Kristianto Bu
PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk mencetak hasil film foto rontgen

TUJUAN Agar hasil film rontgen dapat diedit langsung sehingga mengurang
yang rusak
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan men
pelayanan keperawatan yang efektif efisien dan bermutu
PROSEDUR MENYALAKAN & MEMATIKAN CR
Menyalakan :
1.       Tekan tombol power ON pada CPU
2.       Pada monitor masukkan :
User Name : RADIOLOGI
Password : 123456
3.       Tekan tombol power ON pada scanner (belakang dek
Mematikan :
1.       Klik EXIT pilih shutdown
2.       Tekan tombol power OFF pada scanner
INPUT PASIEN
1.       Pada KODAK QC klik NEW
2.       Masukkan identitas pasien (kolom berwarna merah w

PROSEDUR PENGGUNAAN
CARESTREAM DIRECTVIEW VITA CR SYSTE
Nomor Dokumen Nomor Revisi
SOP-AL.MED-56 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Be
PROSEDUR 12 Oktober 2011 Direktur

(Dr.Kristianto Bud
Last Name – nama lengkap pasien
First Name – titel / umur
Patient ID – nomor medical record
Gender – jenis kelamin
Accession Number – nomor radiologi
Operator – radiografer yang membuat foto
Study Description – jenis foto
3.       Klik OK
SCANNING PLATE
1.       Cari pasien dari patient list
2.       Blok nama pasien dengan klik kiri mouse
3.       Klik SCAN/ACQUIRE
4.       Pilih posisi anatomis sesuai dengan objek yang di foto

5.       Masukkan kaset ke scanner


6.       Klik SCAN
7.       Jika sudah selesai scan, gambar akan muncul pada th

PROSEDUR PENGGUNAAN
CARESTREAM DIRECTVIEW VITA CR SYSTE
Nomor Dokumen Nomor Revisi
SOP-AL.MED-56 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Be
PROSEDUR 21 September 2011 Direktur

(Dr.Kristianto Bud
8.       Atur brightness, kontras & beri marker
9.       Klik ‘ACCEPT’ untuk menerima gambar atau ‘REJECT’
10.   Kaset bisa dikeluarkan dari scanner jika status pada ba
MENCETAK GAMBAR KE FILM
1.    Klik ‘IMAGE STORAGE’

2.    Blok pasien yang ingin dicetak/dilihat dengan klik kiri mou


(Jika lebih dari satu pasien, klik ‘multi selection’ baru blok pas
yang ingin ditampilkan)
3.    Klik ‘VIEWER’
4.    Muncul Image Viewer dengan 3 bagian

5.    Drag & drop gambar dari thumbnail ke image viewing


6.    Olah gambar lebih lanjut (kontras, brightness, marker)
7.    Drag & drop gambar dari image viewing ke print composi
8.    Pilih ukuran film, orientasi film & magnifikasi
(fit to screen, zoom atau true size)
9.    Klik ‘PRINT’ untuk mencetak ke film
EDITING IDENTITAS PASIEN
Untuk Identitas Pasien yang Masih Belum Ada Gambar
1.       Buka KODAK QC / List Patient
2.       Blok nama pasien yang ingin diubah
3.       Klik EDIT
4.       Ubah identitas pasien
5.       Klik OK

PROSEDUR PENGGUNAAN
CARESTREAM DIRECTVIEW VITA CR SYSTE
Nomor Dokumen Nomor Revisi
SOP-AL.MED-56 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Be
PROSEDUR 21 September 2011 Direktur

(Dr.Kristianto Bud
Untuk Identitas Pasien yang Sudah Ada Gambar
1.       Klik IMAGE STORAGE
2.       Blok pasien yang ingin di edit
3.       Klik EDIT PATIENT
4.       Ubah identitas pasien
5.       Klik OK

MENGHAPUS KASET
1.       Pilih salah satu nama pada patient list
2.       Klik Scan / Acquire
3.       Klik tombol Erase
UNIT TERKAIT RADIOLOGI
NAAN
TA CR SYSTEM
Halaman
1 dari 4
pkan di Bekasi
Direktur

stianto Budiono)
to rontgen radiologi

mengurangi hasil film foto rontgen

p akan mendukung terlaksananya

lakang dekat kabel power)


na merah wajib diisi)

AAN
CR SYSTEM
Halaman
2 dari 4
apkan di Bekasi
Direktur

stianto Budiono)

at foto
yang di foto

cul pada thumbnail anatomis

AAN
CR SYSTEM
Halaman
3 dari 4
apkan di Bekasi
Direktur

stianto Budiono)

u ‘REJECT’ untuk membuang gambar


us pada bar ‘Release Cassette’
klik kiri mouse
ru blok pasien

viewing
marker)
nt composition

AAN
CR SYSTEM
Halaman
4 dari 4
apkan di Bekasi
Direktur

stianto Budiono)
MEMBERSIHKAN KASET DAN SC
CR KODAK DIRECTVIEW
Nomor Dokumen Nomor Revisi
SOP-AL.MED-57 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di
PROSEDUR 12 Oktober 2011 Direktu

(Dr.Kristianto
PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk mencetak hasil film foto rontge

TUJUAN Agar cassete CR tetap bersih dan hasil gambar film foto rontgen b

KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan m
pelayanan keperawatan yang efektif efisien dan bermutu
PROSEDUR Pemeliharaan Screen.
Bersihkan Tangan
1. Sebelum memegang screen, terlebih dulu cuci tangan denga
dan bilas hingga bersih , lalu keringkan
2. Lapisan pospor pada screen sangat rentan terhadap zat-zat k
terdapat pada disinfectant dan lotion pembersih
3. Membilas tangan dengan air akan meminimalisasi kerusakan
screen.
Memegang Screen
1. hindari kontak langsung tangan dengan lapisan pospor pada
2. Pada plate screen (rigid), pegang bar alumunium –yang ada
saat membersihkan screen. ( Untuk CR 850, CR 975, class
3. Sedang untuk flexible screen, hindari kontak dengan menop
sisi belakang warna hitam saat mengeluarkan dan memas
kaset. (Untuk PoC 140, 160 ,240 dan CR 500)
Membersihkan screen.
1. letakkan screen pada tempat yang kering dan bebas dari zat
untuk membersihkan debu, gunakan kain yang tidak berse
kain flannel pengelap kacamata).
2. Pada noda yang membandel, berikan cairan pembersih khus
3. Cairan pembersih screen yang dianjurkan :
a. KODAK Intensifying Screen cleaner and antistatic solution
b. KODAK MIN-R Screen Cleaner
c. KODAK MIN-R Screen Cleaner Wipes.
4. Ikuti instruksi yang ada pada masing-masing pembersih.
5. Hindari memakai cleaner secara berlebihan saat membersih
6. Mengelap permukaan screen yang terdapat sisa cleaner hin
flannel, dan biarkan mengering oleh udara.

MEMBERSIHKAN KASET DAN SC


CR KODAK DIRECTVIEW
Nomor Dokumen Nomor Revisi
SOP-AL.MED-57 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di
PROSEDUR 12 Oktober 2011 Direktu

(Dr.Kristianto
Mendisinfektan Screen.
1. Lap dengan 10% larutan pemutih (5.25% sodium hypochlori
perbandingan 1:10).
2. Hapus sisa larutan dengan lap flannel.
3. Keringkan pada udara terbuka, atau lap dengan kain flannel

HINDARI
1. Jangan membersihkan screen dengan isopropanol, alcohol a
mengandung alcohol.
2. Jangan mendisinfektan screen dengan hydrogen peroxide, a
mengandung peroxide.
3. Jangan memegang screen sehabis menggunakan pembersih
dasar alcohol .
4. Jangan membersihkan screen dengan pembersih kaca atau d

PERHATIAN: Isopropil alcohol (isopropanol, rubbing alcohol) mungki


peroxide yang dapat merusak screen secara permanent.
UNIT TERKAIT RADIOLOGI
KASET DAN SCREEN
DIRECTVIEW
Halaman
1 dari 2
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
asil film foto rontgen radiologi

r film foto rontgen baik ketika digunakan

dan lengkap akan mendukung terlaksananya


an bermutu

u cuci tangan dengan air dan sabun,

an terhadap zat-zat kimia yang tangan.


pembersih
nimalisasi kerusakan permanent pada

apisan pospor pada screen.


munium –yang ada penguncinya-
R 850, CR 975, classic dan elite)
ntak dengan menopangkan tangan pada
luarkan dan memasukkan screen pada
R 500)

g dan bebas dari zat-zat disinfektan .


kain yang tidak berserat dan kering (biasanya
ran pembersih khusus.

antistatic solution

sing pembersih.
han saat membersihkan screen.
pat sisa cleaner hingga bersih dengan kain

KASET DAN SCREEN


DIRECTVIEW
Halaman
2 dari 2
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)

% sodium hypochlorite diencerkan air dengan

dengan kain flannel yang lembut.

opropanol, alcohol atau disinfektan yang

ydrogen peroxide, atau cleaner yang


gunakan pembersih tangan yang berbahan

embersih kaca atau disinfektan rumah sakit.

ing alcohol) mungkin mengandung organic


manent.
PENGGUNAAN
VIRTUAL ACCESS (VA)
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di B
PROSEDUR 12 Oktober 2011 Direktur

(Dr.Kristianto B
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk menyimpan data - data hasil film foto rontgen

TUJUAN Agar data hasil film foto rontgen dapat disimpan dan bila sewaktu-waktu akan

KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan mendukung ter
pelayanan keperawatan yang efektif efisien dan bermutu
PROSEDUR 1. Pastikan koneksitas dengan modality lain tersambung dengan baik.
2. Nyalakan computer dan tunggu hingga login, jika muncul permintaan passwor
administrator , langsung enter saja .
3. Jika layar desktop sudah terbuka, double klik pada ikon carestream client, mas
name , dan password, lalu enter, untuk login ke archive list.
4. Klik vaws pada archive list, dan klik all studies, maka akan muncul pada partis
parameter field filter.
5. Pilih field yang akan difilter (misalnya Patient Name, Patien ID, Date, dsb) untu
pasien yang dimaksud. Misalnya memilih pasien hari ini, maka klik pada bari
Date, pilih Today, dan klik enter.
6. Pilih pasien yang akan diolah gambarnya, jika lebih dari satu pasien klik shif at
beberapa pasien yang diinginkan, lalu klik kanan. Saat itu muncul permintaan
maka pilih load atau load to viewer, dan klik kiri.
7. Gambar yang diminta akan dimunculkan pada viewer, dan didahului dengan m
patient mini archive (pma), menunjukkan jumlah pemeriksaan yang pernah dilak
tersebut. Pma dapat ditutup untuk mengolah gambar.
8. Pilih layout atau group untuk mendapatkan gambar yang jelas, dan lakukan pe
menggunakan tools yang tersedia di bar diatas viewer, atau dengan memilih men
pada gambar. Antara lain,
a. Manipulating Images Tools :
- Zoom
- Pan
- Pointer
- Magnify glass
- Shutter function
- Flip
- Rotate

MEMBERSIHKAN KASET DAN SCREEN


CR KODAK DIRECTVIEW
Nomor Dokumen Nomor Revisi
SOP-AL.MED-58 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di
PROSEDUR 12 Oktober 2011 Direktur

(Dr.Kristianto Bu
b. Image Layout
- Patient Mini Archive
- Group active view box
- Group Layout
c. Film preview
- Send film to film previewer
- Film preview
d. Windowing
- Auto windowing
- Windowing mode
9. Setelah diolah gambar bisa dimasukkan kedalam film preview untuk persiapan
menggunakan ikon load to film, lalu buka film.
10. Atur tampilan dan orientasi film (multi format, landscape/portrait). Atur over
diperlukan dengan pertimbangan estetika.
11. Untuk print, klik ikon printer di atas, tentukan ukuran film dan printer yang di
12. Gambar akan dicetak sesuai modifikasi kita.
13. SELESAI
UNIT TERKAIT RADIOLOGI
A)
Halaman
1 dari 2
tapkan di Bekasi
Direktur

ristianto Budiono)
rontgen

u-waktu akan dibaca kembali

endukung terlaksananya

taan password dengan user name

m client, masukkan user

ul pada partisi sebelah kanan

ate, dsb) untuk mencari


klik pada baris dibawah kolom

en klik shif atau ctrl lalu pilih


ul permintaan untuk loading fungsi,

ului dengan munculnya jendela


g pernah dilakukan oleh pasien

an lakukan pengolahan gambar


memilih menu dengan klik kanan
N SCREEN
W
Halaman
2 dari 2
tapkan di Bekasi
Direktur

istianto Budiono)

tuk persiapan printing. Dengan

ait). Atur overlay yang

rinter yang dituju, lalu klik OK.


PROSEDUR MEMBACK UP ATAU COPY
DARI FILM RONTGEN VITA CR KE CD DA
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bek
PROSEDUR 12 Oktober 2011 Direktur

(Dr.Kristianto Budi
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk menyimpan data - data hasil film foto rontgen dida

TUJUAN Agar data hasil film foto rontgen bisa disimpan sewaktu-waktu bila akan dibac
maupun DVD
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan men
pelayanan keperawatan yang efektif efisien dan bermutu
PROSEDUR 1. Masuk ke carestream client, dan pilih all studies. Tentukan waktu dan jumlah p
dicadangkan (back-up) . Jika jumlahnya sedikit (dibawah 40 gambar ukuran th
kapasitas 700 MB, jika sampai dengan 400 gambar ukuran thorax gunakan DV
(Gambar thorax dalam format dicom berukuran 9 – 11 MB).

2. Pilih pasien yang akan diback-up dengan cara :


a. Short pasien yang diperlukan
b. Klik kanan mouse dan pilih burn.
c. Sesaat kemudian akan muncul peringatan “ data was sent to burning”.
d. Kemudian keluar dari client.
e. Setelah data dikirim untuk burning cd, maka cd driver akan membuka sendiri u

3. Masuk ke menu CD Direct, akan muncul dua kotak, kotak diatas merupakan ta
akan diback up, dan kotak bawah adalah CDs, menunjukkan status burning
a. Block data yang akan di back up, dan pada kolom #CDs akan ditunjukkan jumla
yang diperlukan.
b. Klik ikon burn (gambar cd dengan petir merah ditengah2), atau sistem akan se
melakukan pembakaran.
c. Prosesnya akan ditunjukkan pada kolom status , mulai dari waiting for media,
Lihat prosesnya, jika sudah selesai / done, akan ditunjukkan dengan angka 10
dan cd driver akan mengeluarkan isinya untuk disimpan dan ditandai.
d. Perhatikan jumlah cd yang diperlukan, jika menunjukkan angka lebih dari satu
kembali cd kosong untuk meneruskan back-up.
e. Untuk menghindari terjadinya perintah berulang, cukup lakukan SATU KALI KL
direct, atau perintah burn akan digandakan.

MEMBERSIHKAN KASET DAN SCREE


CR KODAK DIRECTVIEW
Nomor Dokumen Nomor Revisi
SOP-AL.MED-59 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Be
PROSEDUR 12 Oktober 2011 Direktur

(Dr.Kristianto Budi
f. Setelah selesai burning, data yang ada pada cd direct sebaiknya dihapus denga
lalu masukkan ke trash bin (ikon keranjang sampah disebelah ikon burn).

4. Untuk mengganti media yang digunakan pada proses burning, klik tools pada win
direct, dan pilih option, masuk ke servers configuration. Pada kolom Burn opti
apakah CDR atau DVDR.

5. SELESAI

UNIT TERKAIT RADIOLOGI


ATAU COPY DATA
CR KE CD DAN DVD
Halaman
1 dari 2
etapkan di Bekasi
Direktur

Kristianto Budiono)
m foto rontgen didalam CD atau DVD

aktu bila akan dibaca kembali pada CD

engkap akan mendukung terlaksananya


ermutu
waktu dan jumlah pasien yang akan di
0 gambar ukuran thorax) gunakan CD
thorax gunakan DVD kapasitas 4.7 GB.

o burning”.

membuka sendiri untuk meminta cd/dvd.

iatas merupakan task data pasien yang


kan status burningnya.
n ditunjukkan jumlah CD / DVD

atau sistem akan secara otomatis

waiting for media, producing sampai done


an dengan angka 100 % pada % completed,
an ditandai.
ngka lebih dari satu buah, masukkan

ukan SATU KALI KLIK pada setiap ikon cd

T DAN SCREEN
CTVIEW
Halaman
2 dari 2
etapkan di Bekasi
Direktur

Kristianto Budiono)
nya dihapus dengan memblock-nya,
lah ikon burn).

, klik tools pada window CD


da kolom Burn option pilih media,
PROSEDUR PENGOPERASIA
ALAT ERS ENDOSCOPY
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR 12 Oktober 2011 Direk

(Dr.Kristiant
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk menyimpan data - data gambar maupu

TUJUAN Agar data hasil gambar atau video bisa disimpan sewaktu-waktu b

KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan men
pelayanan keperawatan yang efektif efisien dan bermutu
PROSEDUR 1. Menyalakan UPS
2. Menyalakan Komputer
3.Menyalakan Power Wireless Footswitch
4.Login Komputer
∞ User Name : ERS
∞Password : Tidak ada password/langsung tekan Enter
5.Login ERS
∞User Name : ers (huruf kecil semua)
∞Password : ers (huruf kecil semua)
6.Klik Menu File → Patient untuk memasukkan data pasien
∞Klik tombol Add untuk menambahkan data pasien
∞Klik tombol Edit untuk mengedit/merubah data pasien
∞Klik tombol Delete untuk menghapus data Pasien
7. Klik menu File → institution untuk memasukan data institusi ata
∞Klik tombol Add untuk menambahkan data institusi atau lembag
∞Klik tombol Edit untuk mengedit/merubah data instistusi atau le
∞Klik tombol Delete untuk menghapus data institusi atau lembaga
8.Klik Menu File → Examinator Doctor unutk memasukkan data do
∞Klik tombol Add untuk menambahkan data dokter pemeriksa
∞Klik tombol Edit untuk mengedit/merubah data dokter pemeriks
∞Klik tombol Delete untuk menghapus data dokter pemeriksa
9. Klik Menu File → Reference Doctor untuk memasukkan data dok
akan diperiksa
∞Klik tombol Add untuk menambahkan data dokter pengirim
∞Klik tombol Edit untuk mengedit/merubah data dokter pengirim
∞Klik tombol Delete untuk menghapus data dokter pengirim
10.Klik Menu File → Exam Type untuk memasukkan data master ti
akan dilakukan dan juga lokasi pemeriksaannya (tambahan)
∞Klik tombol Add untuk menambahkan data tipe/jenis pemeriksa
∞Klik tombol Edit untuk mengedit/merubah data tipe/ jenis peme
∞Klik tombol Delete untuk menghapus data tipe/jenis pemeriksaa
keterangan : Sebagian besar tipe pemeriksaan telah dimasukkan

PROSEDUR PENGOPERASIA
ALAT ERS ENDOSCOPY
Nomor Dokumen Nomor Revisi
SOP-AL.MED-60 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan
PROSEDUR 12 Oktober 2011 Direk

(Dr.Kristiant
11. Klik Menu File → Exam Device untuk memasukkan data maste
saat melakukan pemeriksaan yang dikelompokan berdasarkan tipe
yang telah anda isi sebelumnya
∞Klik tombol Add untuk menambahkan data alat
∞Klik tombol Edit untuk mengedit/merubah data alat
∞Klik tombol Delete untuk menghapus data alat
keterangan : Sebagian besar nama alat yang berasal dari AOHUA te
12. Klik Menu Examination → Patient Examination untuk melakuka
∞Klik tombol Add untuk mengisi secara lengkap pemeriksaan yang
∞Pilih nama pasien yang akan diperiksa kemudian klik Tombol Sta
melakukkan pemeriksaan
13.Tekan Footswitch Image untuk mengambil GAMBAR atau tekan
merekam VIDEO
14.Setelah melakukan pemeriksaan terhadap pasien,tekan tombol
melanjutkan penulisan laporan/report
15. Pada Form Examination Review → Klik Tab Report Generator
∞Lakukan drag & drop dari kolom Available Image ke kolom Select
gambar
∞Klik tombol Panel Menu → isi nama device → klik tanda (X) pada
∞Klik tombol Panel Menu → isi premedication jika ada → Klik tand
menutupnya
∞Pilih Report Template
∞Isi Report Name/klik tombol Titik 3 ( .. ) untuk membuatkan nam
∞Isi laporan dan klik tombol Generate Report untuk menghasilkan
∞Klik tombol print untuk mencetak hasilnya
16. Mematikan Power Wireless Footswitch
17.Mematikan komputer
∞Start → Shutdown → Ok
∞Matikan UPS
UNIT TERKAIT ENDOSCOPY
PERASIAN
SCOPY
Halaman
1 dari 2
itetapkan di Bekasi
Direktur

r.Kristianto Budiono)
bar maupun video hasil Endoscopy

tu-waktu bila akan dilihat kembali

p akan mendukung terlaksananya

nstitusi atau lembaga


tau lembaga
tusi atau lembaga
au lembaga
kan data dokter yang memeriksa pasien
meriksa
r pemeriksa
meriksa
an data dokter pengirim pasien yang

ngirim
r pengirim
ngirim
a master tipe/jenis pemeriksaan yang

pemeriksaan
jenis pemeriksaan
pemeriksaan
masukkan

PERASIAN
SCOPY
Halaman
2 dari 2
itetapkan di Bekasi
Direktur

r.Kristianto Budiono)
data master nama alat yang digunakan
asarkan tipe/jenis pemeriksaan

i AOHUA telah dimasukkan datanya


k melakukan pemeriksaan pasien
iksaan yang akan dilakukan
Tombol Start Check / F9 untuk
atau tekan Footswitch Video untuk

kan tombol Close Examination untuk

enerator
olom Selected Images untuk memilih

da (X) pada panel untuk menutupnya


→ Klik tanda (X) pada panel untuk

uatkan nama laporan secara otomatis


enghasilkan laporan
PENGGUNAAN ALAT HEMODIALISA
NIKKISO DBB-27

Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 19 Juli 2010

PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk terapi pengganti ginjal

TUJUAN Untuk mengatasi gejala dan tanda akibat laju filtrasi glomerulus yan
sebagai pengganti ginjal sehingga diharapkan dapat memperpanja
dan meningkatkan kualitas hidup pasien

KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan me
terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan berm

PROSEDUR POSISI DESINFECTAN/CHEMICAL/CITRIK ACID/WATER RI


1. Pastikan kran air dan listrik sudah terpasang
2. Tekan tombol POWER pada panel mesin sampai "ON"
3. Pilih "CHM1"untuk memilih Program : WTR 10 CHM 20 WTR 15
4.Pilih "CHM2" untuk memilih program :WTR 10 CTR+HOT 35 WTR
5. Pilih "CHM 5" untuk memilih program: WTR 10 menit
6. Setelah memilih salah satu program : kemudian tekan " CLEAN
PROGRAM",setelah selesai program tersebut,mesin otomatis
non aktif (OFF)

POSISI PREPARATION
1. Tekan "MODE" kemudian tekan lagi "TREATMENT PREPAR
2. Masukan konektor kegalon cairan ACID dan BIKARBONAT
3. Mesin akan melakukan self test kurang lebih 15 menit
4. Tunggu sampai selesai self test dan angka konduktiviti serta tem
stabil
5. Mesin sudah siap jika "PREPARE" (Berwarna Hijau), pasang b
dializer,dll
6. Masukan coupler ke dializer lalu tekan "GAS PURGE" dan tek
kembali "PREPARE"
7. Kemudian tekan "CONECT"
8. Setelah blood line tersambung ke pasien tekan "CALCU" dan s
"UF GOAL" dan "UF RATE"
9. Lalu tekan kembali "CALCU"
10. Setelah semua terprogram lalu tekan " START"

POSISI MENGAKHIRI DIALASIS


Setelah tindakan dialisis selesai tekan "STOP" masukan darah ket
Jika sudah selesai tekan " DISCONECT", lepaskan coupler dari di
tekan "DRAIN"

UNIT TERKAIT Hemodialisa


ENGGUNAAN ALAT HEMODIALISA
NIKKISO DBB-27

Nomor Revisi Halaman


0 1 dari 1

nakan untuk terapi pengganti ginjal

asi gejala dan tanda akibat laju filtrasi glomerulus yang rendah
anti ginjal sehingga diharapkan dapat memperpanjang usia
kan kualitas hidup pasien

arana dan prasarana yang baik dan lengkap akan mendukung


pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu

NFECTAN/CHEMICAL/CITRIK ACID/WATER RINSE


n air dan listrik sudah terpasang
ol POWER pada panel mesin sampai "ON"
"untuk memilih Program : WTR 10 CHM 20 WTR 15
untuk memilih program :WTR 10 CTR+HOT 35 WTR 10
5" untuk memilih program: WTR 10 menit
milih salah satu program : kemudian tekan " CLEANING
AM",setelah selesai program tersebut,mesin otomatis

PARATION
ODE" kemudian tekan lagi "TREATMENT PREPARATION"
onektor kegalon cairan ACID dan BIKARBONAT
n melakukan self test kurang lebih 15 menit
mpai selesai self test dan angka konduktiviti serta temperatur

ah siap jika "PREPARE" (Berwarna Hijau), pasang blood line,

oupler ke dializer lalu tekan "GAS PURGE" dan tekan


"PREPARE"
tekan "CONECT"
ood line tersambung ke pasien tekan "CALCU" dan setel
AL" dan "UF RATE"
kembali "CALCU"
mua terprogram lalu tekan " START"

GAKHIRI DIALASIS
an dialisis selesai tekan "STOP" masukan darah ketubuh pasien
esai tekan " DISCONECT", lepaskan coupler dari dializer lalu
PENGGUNAAN ALAT HEMODIALISA
SURDIAL NIPRO

Nomor Dokumen Nomor Revisi


0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR 24 Mei 2012

PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk terapi pengganti ginjal

TUJUAN Untuk mengatasi gejala dan tanda akibat laju filtrasi glomerulus yang r
sehingga diharapkan dapat memperpanjang usia dan meningkatkan ku
hidup pasien
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan mend
terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
PROSEDUR POSISI DESINFECTAN
1. Pastikan kran sumber air terbuka
2. Pastikan posisi switch dibelakang mesin "ON"
3. Pilih rinse menu,lalu tekan F2 (RINSE 2)
4. Siapkan Cairan havox/sodium hypocloride 5 % sebanyak ±200 ml
5. Kemudian tekan tombol rinse warna hijau,ada tulisan"PASS" pada U
6. Setelah selesai desinfektan ada tulisan "END" pada UF REMOVED
ditombol rinse berkedip

POSISI WATER RINSE


1. Pastikan kran sumber air terbuka
2. Pastikan posisi switch dibelakang mesin "ON"
3. Pilih rinse menu,laulu tekan F1 (RINSE 1)
5. Kemudian tekan tombol rinse warna hijau,ada tulisan"PASS" pada U
6. Setelah selesai desinfektan ada tulisan "END" pada UF REMOVED
ditombol rinse berkedip

POSISI DIALISIS
1. Pastikan kran sumber air terbuka
2. Pastikan posisi switch dibelakang mesin "ON"
3. Tekan F5 untuk memilh pada posisi mode : AC/BC 1/BC 2 (setting 2
4. Tekan tombol "DIALISIS" dan "PREP" kemudian masukan konektor
dialisat dan tunggu lebih kurang 15 menit sampai angka konduktiv
temperatur naik
5. Sambil menunggu konduktiviti dan temperatur stabil,pasang blood li
6. Setelah konduktiviti dan temperatur stabil,tekan tombol by pass mas
selang coupler ke dializer
7.Sesudah semua perlengkapan terpasang blood line,dializer,dll dan s
pasien sudah terpasang,lalu setel parameter(UF GOAL,UF RATE
8. Kemudian tekan tombol "UF DIALISE" (Opertion) dan otomatis lamp
menyala
9. Selama dialisis berjalan tomol F1,F2,F3,dan F4 kecuali tombol F5 (u
merubah temperatur mesin)

POSISI MENGAKHIRI DIALASIS


1. Apabila penarikan cairan tubuh sudah tercapai,angka program di UF
UF REMOVED
2. Tekan tombol "PREP", masukan darah ke tubuh pasien
3. Setelah semua darah masuk ketubuh pasien,tekan tombol "BY PAS
copotkan hansen konektor warna biru dari dializer, lalu tekan tom
sampai cairan dari dializer, lalu sambungkan coupler pada posisi
lepaskan blood line dializer dan lain-lain dari mesin
4. Setelah proses hemodialisa selesai lalu tekan kembali tombol "DIAL
meng"OFF" kan display,lalu lepaskan konektor mesin dari galon c
tempatkan pada posisi semula
5. Selesai
UNIT TERKAIT Hemodialisa
EMODIALISA
RO

Halaman
1 dari 1

rasi glomerulus yang rendah


a dan meningkatkan kualitas

n lengkap akan mendukung


ktif,efisien dan bermutu

% sebanyak ±200 ml
tulisan"PASS" pada UF REMOVE
" pada UF REMOVED dan lampu

tulisan"PASS" pada UF REMOVE


" pada UF REMOVED dan lampu

C/BC 1/BC 2 (setting 2)


an masukan konektor kecairan
ampai angka konduktiviti dan

r stabil,pasang blood line dializer


an tombol by pass masukan

d line,dializer,dll dan selang ke


er(UF GOAL,UF RATE ,dll)
on) dan otomatis lampu hijau

F4 kecuali tombol F5 (untuk

ai,angka program di UF GOAL dan

tekan tombol "BY PASS" dan


dializer, lalu tekan tombol "DRAIN"
n coupler pada posisi semula,

kembali tombol "DIALISIS" untuk


ktor mesin dari galon cairan dan
PENGGUNAAN ALAT HEMODIALISA
SURDIAL 55 PLUS

Nomor Dokumen Nomor Revisi


0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Beka
PROSEDUR 02 FEBRUARI 2014 Direktur

(Dr.Kristianto Budio
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk terapi pengganti ginjal

TUJUAN Untuk mengatasi gejala dan tanda akibat laju filtrasi glomerulus yang r
sehingga diharapkan dapat memperpanjang usia dan meningkatkan ku
hidup pasien
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan mend
terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermut
PROSEDUR 1. Nyalakan power breaker dibelakang mesin
2. Tekan tombol I/O Pada layar mesin
3. Mesin dirinsing (dibilas) dengan air selama 10 menit sebelum mem
4. Tekan tombol "DIAMODE" diikuti dengan "PREP" untuk menjalan
dialisis
5. Tekan tombol proses pengecekan automatis pada mesin
6. Sambungkan conector cairan ke tank A (acid) dan B (bicarbonat)
7. Tunggu temperatur (37.0) dan conductifity (14.0) hingga stabil
8. Priming Diikuti dengan pemasangan blood lean, heparin syiring, dia
9. Setting UF GOAL dan TIME LEFT
10. Sambungkan ke pasien
11. Pastikan apakah UF GOAL sudah selesai
12. Tekan kedua tombol "MUTE",RESET" untuk menghilangkan suar
13. Tekan "RETRAXS"
14. Tekan "BYPASS" dan kembalikan darah ke tubuh pasien dari bloo
dengan menggunakan blood pump
15. Lanjutkan dengan proses DESENFEKTAN dan RINSE
16. Matikan mesin dengan menekan tombol I/O pada layar mesin d
power breaker di belakang mesin
UNIT TERKAIT 1. Hemodialisa
2. Maintenance
HEMODIALISA
PLUS

Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

Dr.Kristianto Budiono)

rasi glomerulus yang rendah


a dan meningkatkan kualitas

an lengkap akan mendukung


ktif,efisien dan bermutu

0 menit sebelum memulai dialisis


REP" untuk menjalankan proses

s pada mesin
d) dan B (bicarbonat)
4.0) hingga stabil
an, heparin syiring, dialyzer

uk menghilangkan suara buzzer

tubuh pasien dari blood line dengan

dan RINSE
O pada layar mesin dan
PENGGUNAAN ALAT EECP TYPE
(ENHANCED EXTERNAL COUNTER PU

Nomor Dokumen Nomor Revisi


0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di
PROSEDUR 02 FEBRUARI 2014 Direktu

(Dr.Kristianto B
PENGERTIAN Alat yang dikontrol oleh computer yang dapat menginflasi serta defla
manset udara yang tersinkronisasi dengan siklus jantung pasien
TUJUAN Untuk pengobatan non invasive terhadap penyakit kardiovaskuler te
penyakit iskemik lainnya
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan me
terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan berm
PROSEDUR PERSIAPAN SEBELUM KE KAMAR TERAPI EECP
1. Menyapa Pasien
2. Melihat instruksi tindakan di file
3. Menerangkan secara ringkas prosedur EECP
4. Menanyakan apakah pasien sudah makan (jangan makan dalam
terapi, tetapi usahakan pasien sudah dalam kondisi tidak kelapar
5. Menerangkan gangguan yang mungkin terjadi selama EECP, mis
tiba berhenti,karena proteksi keadaan pasien (misal:tekanan da
nadi terlalu cepat)
6. Mempersilahkan pasien untuk ganti baju dan buang air kecil.
7. Persilahkan pasien memakai celana ketat spandex yang dibalik s
melukai kulit
8. Menanyakan keluhan pasien.Jika ada keluhan,sebaiknya kosulta
dokter terlebih dahulu
PERSIAPAN DI KAMAR TERAPI
1. Nyalakan saklar Induk
2. Pastikan kabel power,probe EKG,probe plesthymograph jari,pr
konektor tekanan darah,tombol stop untuk pasien semuanya te
baik
3. Persilahkan pasien berbaring dengan nyaman ditempat tidur
4. Periksa tekanan darah,detak jantung dan lapor kedokter jika tid
~Tekanan darah distabilkan <140/90 mmHg
~Detak jantung distabilkan <90 kali/menit
5. Bersihkan permukaan kulit dengan menggunakan kasa dan be
Cukur rambut yang berlebihan jika diperlukan
6. Memasang elektroda RA (putih) pada bagian bawah klavikula k
kanan
7. Memasang elektroda LA ( Hitam) pada bagian bawah klavikula
kiri
8. Memasang ektroda LL (merah) pada sela iga 4-5 Kiri pada line
sampai aksilaris
9. Fiksasi elektroda menggunakan micropore memanjang menuju
elektroda menempel dengan kencang.Pemasangan elektrod
menyebabkan timbulnya sinyal pengganggu
10.Pilih ukuran manset yang sesuai dengan tubuh pasien
11.Pasang manset paha,ujung atas manset berada dalam posisi s
pada pangkal paha tapi pasien tetap merasa nyaman
12.Pasang manset betis,posisi ujung atas manset harus tepat ber
13.Pasang manset pinggul dimana bagian tengah manset sejajar
pinggul pasien.Manset terpasang cukup kencang dan nyama
konektor selang sesuai dengan soket masing-masing.pastika
bergesekan satu sama lain
14.Tempatkan tombol emergency pasien pada posisi yang mudah
pasien sambil menjelaskan bagaimana cara penggunaaan a
saat pasien ingin buang air kecil atau ada keluhan.

PENGGUNAAN ALAT EECP TYPE


(ENHANCED EXTERNAL COUNTER PU

Nomor Dokumen Nomor Revisi


SOP-AL.MED-65 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di
PROSEDUR 02 FEBRUARI 2014 Direktu

(Dr.Kristianto B
PROSEDUR EECP
1. Tekan tombol main power switch
2. Tekan tombol komputer switch dan komputer akan menyala
3. Sistem akan masuk secara otomatis ke layar tampilan awal.Un
masukan data pasien dengan klik ENROLL,atau jika data pa
ID dan klik LOGIN,atau klik Ignore untuk masuk langsungh k
4. Pada tampilan terapi,layar monitor akan memuat gelombang E
atas bawah untuk memperbesar atau mengurangi amplitude
(normal 1,5-2 cm)
5. Lamanya waktu terapi sudah otomatis diset pada 60 menit
6. Pasang klip sensor plethymosgraph pada ujung telunjuk atau j
setelah jari tersebut dibersihkan sebelumnya dengan kasa a
menunjukan gambaran gelombang plethysmograph
7. Turunkan lebih dahulu pressure ke 0
8. Tekan VALVE maka lampu hijau menyala,lampu indikator infla
berkedip,sinyal pemicu inflasi/deflasi (tanda panah ke atas d
bergabung dengan gelombang EKG
9. Tekan PUMP maka lampu hijau akan menyala
10.Gunakan tombol panah R-INFLATION untuk mengatur waktu d
(panah ke atas warna biru) tepat pada gelombang T rekam E
11.Gunakan tombol panah R-DEFLATION untuk mengatur waktu
(panah ke Bawah berwarna kuning) tepat pada puncak gelom
12.Tekan pressure untuk mengatur tekanan pemompaan yang ses
perlahan-lahan
NOTE: sambil ditanyakan apakah pasien merasa nyaman d
berpedoman pada nilai P:A yang ideal
13.Efektivitas pemompaan dapat dilihat dari nilai P:A rasio dimana
nilai P>1,5 dan A:P diusahakan >1,2 tetapi tidak terlalu jauh.
yang sesuai,cabut klip pltysmograph
14.Periksa Diastolic Peak Pressure (DPP) untuk mengetahui teka
15.Tekan tombol Button Lock agar semua yang sudah diatur tidak
16.Bila Pasien merasa tidak nyaman/ingin BAK dapat dipilih altern
~ Hentikan compressor(klik PUMP) maka dilayar akan muncul
finish current treatment? Tekan pause dan turunkan pressure
~ Pasien menekan tombol emergency,untuk menghentikan tera
Lepas manset dan lead EKG, persilahkan pasien untuk turun
Setelah pasien kembali pasang kembali lead EKG dan mans
Lalu klik PUMP dan naikkan pressure untuk meneruskan tera
17.Setelah 60 Menit terapi penunjuk waktu menunjukan angka 0,
berhenti otomatis.Di layar akan muncul tulisan Ends Treating
18.Tekan Tombol VALVE maka indikator hijau akan padam
19.Catat heart rate terakhir pasien
20.Lepaskan elektrode EKG dan bersihkan gel didada pasien,dan
21.Periksa tekanan darah ulang,catat hasilnya
22.Bantu pasien untuk bangun dari tempat tidur
23.Bila ada pasien selanjutnya,tekan EXIT untuk kembali ke tamp
24.Bila tidak ada pasien lainnya yang akan menjalani terapi,tekan
sistem akan keluar dari program kemudian matikan power ut
25.Letakkan manset dalam posisi yang benar dan pastikan manse
terlipat agar tetap awet
PENGGUNAAN ALAT EECP TYPE
(ENHANCED EXTERNAL COUNTER PU

Nomor Dokumen Nomor Revisi


SOP-AL.MED-65 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di
PROSEDUR 02 FEBRUARI 2014 Direktu

(Dr.Kristianto B
PEMELIHARAAN ELEKTRODE EKG
~Bersihkan electrode dari gel dengan kassa alkohol dan keringka
~Jaga Kabel EKG terutama pada sambungan electrode,Jangan te
~Jaga Kabel EKG agar tidak ketarik dan elektrode tidak terhujam
ke alas keras seperti lantai dan lain sebagainya

HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT PASIEN DIP


~Bila pasien gelisah
~ Bila detak jantung meningkat >90 kali /menit
~ Bila pasien berkeringat
~ Bila pasien merasa tidak nyaman
HENTIKAN TERAPI SEGERA : a) Ukur TD
b) Bila pasien berkeringat ukur GD
c) Lapor ke dokter
UNIT TERKAIT 1. PERAWAT/OPERATOR EECP
2. MAINTENANCE
T EECP TYPE MC3
COUNTER PULSATION)

Halaman
1 dari 3
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
enginflasi serta deflasi 3 pasang
s jantung pasien
kit kardiovaskuler tertentu,dan

n lengkap akan mendukung


ktif,efisien dan bermutu
I EECP

angan makan dalam 1 jam menjelang


kondisi tidak kelaparan)
di selama EECP, misalnya mesin tiba-
en (misal:tekanan darah terlalu tinggi,

buang air kecil.


andex yang dibalik sehingga tidak

n,sebaiknya kosultasikan dengan

esthymograph jari,probe SpO2,


pasien semuanya terpasang dengan

man ditempat tidur


apor kedokter jika tidak normal

unakan kasa dan beri sedikit gel.

an bawah klavikula kanan ke arah bahu


gian bawah klavikula kiri ke arah bahu

ga 4-5 Kiri pada linea midclavicularis

memanjang menuju keluar sehingga


emasangan elektroda yang tidak kencang

ubuh pasien
erada dalam posisi setinggi mungkin
rasa nyaman
nset harus tepat berada dibawah lutut
ngah manset sejajar dengan tulang
kencang dan nyaman.Pasang ke 6
asing-masing.pastikan tidak terbelit atau

a posisi yang mudah dijangkau oleh


cara penggunaaan alat tersebut,misal
da keluhan.

T EECP TYPE MC3


COUNTER PULSATION)

Halaman
2 dari 3
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)

er akan menyala
yar tampilan awal.Untuk pasien baru
LL,atau jika data pasien sudah ada masukan
masuk langsungh ke tampilan terapi
emuat gelombang EKG,tekan tombol
engurangi amplitude keseluruhan

et pada 60 menit
ujung telunjuk atau jari tengah pasien
mnya dengan kasa alkohol.Layar akan
ysmograph

lampu indikator inflasi/deflasi akan


nda panah ke atas dan ke bawah) akan

uk mengatur waktu dimulainya inflasi


elombang T rekam EKG
uk mengatur waktu dimulainya deflasi
t pada puncak gelombang P rekam EKG
emompaan yang sesuai, dinaikkan

n merasa nyaman dengan tetap

ilai P:A rasio dimana nilai A dan


api tidak terlalu jauh.Setelah mendapat nilai

uk mengetahui tekanan puncak diastolic


g sudah diatur tidak berubah
K dapat dipilih alternative sebagai berikut:
ilayar akan muncul :
an turunkan pressure sampai 0
k menghentikan terapi sementara.klik OK
n pasien untuk turun dari ranjang terapi
lead EKG dan manset
tuk meneruskan terapi
enunjukan angka 0, kompresor akan
ulisan Ends Treating time,Klik OK
akan padam

el didada pasien,dan lepaskan manset

tuk kembali ke tampilan utama


enjalani terapi,tekan SHUT DOWN
an matikan power utama
dan pastikan manset tidak terpuntir atau
T EECP TYPE MC3
COUNTER PULSATION)

Halaman
3 dari 3
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)

lkohol dan keringkan


electrode,Jangan terguncang keras/tertekuk
rode tidak terhujam jatuh

SAAT PASIEN DIPOMPA

erkeringat ukur GDS


PENGGUNAAN ALAT SPHYGMOCOR XC
PWV (PULSE WAVE VELOCITY)
DAN PWA (PULSE WAVE ANALYSIS)

Nomor Dokumen Nomor Revisi


0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Beka
PROSEDUR 02 FEBRUARI 2014 Direktur

(Dr.Kristianto Budio
PENGERTIAN Peralatan diagnostik yang non-invasif untuk mendapatkan gelombang teka
aorta dari perekaman pulsasi dengan menggunakan manset pada arteri br
TUJUAN Untuk pemeriksaan tekanan darah sentral secara klinis

KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan menduku
terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
PROSEDUR CARA PENGGUNAAN SPHYGMOCOR XCEL PWA

1. Instalasi Piranti Keras


a) Hubungkan catu daya (power supply) ke alat sphygmocor XCEL dan sa
catu daya ke soket listrik utama
b) Hubungkan alat Sphygmocor XCEL ke PC menggunakan kabel USB
c) Hubungkan manset brakhialis ke alat Sphygmocor XCEL
d) Nyalakan alat Sphygmocor XCEL
e) Pasang manset pada pasien dengan pas
f) Mulai piranti lunak Sphymocor XCEL dengan klik 2X pada ikon piranti lu
Komputer Sphygmocor XCEL di desktop

2.Membuat Data Pasien


a) Pilih NEW
b) Masukan semua data yang dibutuhkan,terutama pada kolom-kolom yan
*.
c) Pilih SAVE

3. Pengambilan data PWA


a) Pilih PWA (ini hanya dibutuhkan jika alat yang anda punya mencakup P
b) Pilih pasien (cari data jika dibutuhkan)
c) Pilih START
~Manset akan mengembang,seperti yang dapat dilihat dari bagian ka
mengukur tekanan sistolik brakhial (SYS),tekanan diastolik (DIA),d
(PP) yang akan ditampilkan hasilnya.
~Lima detik setelah manset mengembang,pemeriksaan PWA secara
dimulai.Manset akan mengembang dan layar pengambilan data aka
dan menunjukan pengambilan data berupa gelombang dari manset
~Kemudian manset akan mengempis,saat apapunbaik setelah mene
dilayar ataupun mematikan atau mencabut power dari alat Sphygmo
~Manset akan dipindahkan kapanpun,bahkan saat masih mengemba
d) Setelah 5 detik gelombang manset yang terekam akan diambil dan laya
ditampilkan,menunjukan gelombang tekanan aorta dan beberapa par
e) Pilih PRINT untuk mencetak data pasien (baik data klinis maupun data
pasien)
i. Pilih REPEAT untuk pemeriksaan pada pasien yang sama
ii. Pilih DELETE untuk menghapus data

PENGGUNAAN ALAT SPHYGMOCOR XC


PWV (PULSE WAVE VELOCITY)
DAN PWA (PULSE WAVE ANALYSIS)

Nomor Dokumen Nomor Revisi


SOP-AL.MED-66 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Beka
PROSEDUR 02 FEBRUARI 2014 Direktur

(Dr.Kristianto Budio
PROSEDUR CARA PENGGUNAAN SPHYGMOCOR XCEL PWV

1. Instalasi Piranti Keras


a) Hubungkan catu daya (power supply) ke alat sphygmocor XCEL dan sa
catu daya ke soket listrik utama
b) Hubungkan alat Sphygmocor XCEL ke PC menggunakan kabel USB
c) Nyalakan alat Sphygmocor XCEL
d) Pasang manset pada paha pasien dengan pas
e) Mulai piranti lunak Sphymocor XCEL

2.Membuat Data Pasien


a) Pilih NEW
b) Masukan semua data yang dibutuhkan,terutama pada kolom-kolom yan
*.
c) Pilih SAVE

3. Pengambilan data PWV


a) Pilih PWV
b) Pilih pasien (cari data jika dibutuhkan)
c) Masukan informasi jarak pada bagian kanan layar PC anda
Masukan pengukuran jarak incisura sternalis kemanset dan penguku
arteri karoteris ke incisura sternalis dalam milimeter
d) Pilih CAPTURE
e) Ambil sinyal pada karteri karoteris dengan tono meter.saat kualitas siny
berubah warna menjadi hijau), maka menset femoral akan mengemb
otomatis
Kemudian manset akan mengempis,saat apapun baik setelah menek
dilayar ataupun mematikan atau mencabut power dari power alat Sph
Manset dapat dipindahkan kapanpun,bahkan saat masih mengemba
f) Setelah 10 Detik sinyal tonometer karotis dan sinyal manset femoral did
serentak,sebuah layar hasil akan muncul menunjukan kedua sinyal d
g) Pilih PRINT untuk mencetak data pasien (baik data klinis maupun data
pasien)
i. Pilih REPEAT untuk pemeriksaan pada pasien yang sama
ii. Pilih DELETE untuk menghapus data
UNIT TERKAIT 1. Rawat Jalan
2. Maintenance
COR XCEL
CITY)
ALYSIS)

Halaman
1 dari 2
n di Bekasi
ektur

nto Budiono)
mbang tekanan sentral
ada arteri brakhialis

n mendukung
bermutu

CEL dan sambungkan

bel USB

on piranti lunak

m-kolom yang ada tanda

mencakup PWV)

ri bagian kanan layar,untuk


tolik (DIA),dan pulse pressure
WA secara otomatis akan
an data akan ditampilkan,
dari manset.
telah menekan tombol STOP
at Sphygmocor XCEL
mengembang
bil dan layar hasil akan
eberapa parameter
aupun data ringkasan

COR XCEL
CITY)
ALYSIS)

Halaman
2 dari 2
n di Bekasi
ektur

nto Budiono)

CEL dan sambungkan

bel USB
m-kolom yang ada tanda

an pengukuran jarak

ualitas sinyal valid (sinyal


n mengembang secara

elah menekan tombol STOP


wer alat Sphygmocor XCEL
mengembang
femoral didapatkan secara
dua sinyal dan kalkulasi PWV
aupun data ringkasan
PENGGUNAAN ALAT SPHYGMOCOR XC
DEFIBRILATOR MERK PERIMEDIC TYPE D

Nomor Dokumen Nomor Revisi


0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Bek
PROSEDUR 10 FEBRUARI 2014 Direktur

(Dr.Kristianto Budio
PENGERTIAN Alat yang dipergunakan untuk memberikan gelombang kejutan (shock listrik
jantung
TUJUAN Untuk mengembalikan irama jantung yang mengalami fibrilasi ventrikel men
sinus atau sinus ritme
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan mendukun
terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
PROSEDUR 1. Alat ini hanya bisa digunakan dengan battere internal jadi pastikan kabe
terlepas dari sambungan sumber listrik PLN di stop kontak listrik
2. Tekan tombol on/off
3. Pilih dan pasang paddle sesuai dengan ukuran dewasa atau anak -anak
putar paddle dewasa untuk membuka paddle anak-anak yang berad
dewasa
4. Berikan gel pada paddle alat defibrilator
5. Pilih energy yang akan digunakan mulai dari 20 Joule sampai dengan 3
6. Tekan tombol untuk mengisi energy pada paddle
7. Letakkan paddle APEX pada sebelah kiri badan dan letakkan STERNUM
pada dada sebelah kanan
8. Setelah paddle sudah pada posisinya lepas energy defibrilator dengan m
bersamaan tombol pada paddle

Cara Pemeliharaan Alat:


1. Setiap hari / setiap habis digunakan alat harus dibersihkan
2. Saat dibersihkan power dalam posisi "OFF" dan tidak ada hubungan den
3. Bersihkan alat dengan kain yang dibasahi dengan air sabun atau larutan
JANGAN MENGGUNAKAN ALKOHOL untuk membersihkan alat
4. Bersihkan paddle dari jelly dan paddle tidak boleh basah
5. Jika alat tidak dipergunakan alat selalu dicharge kelistrik
6. Meletakan kabel janagan dilipat tetapi digulung/digantung
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Maintenance
YGMOCOR XCEL
EDIC TYPE DEFI-B

Halaman
1 dari 1
etapkan di Bekasi
Direktur

Kristianto Budiono)
kejutan (shock listrik) otot

brilasi ventrikel menjadi irama

ap akan mendukung
en dan bermutu
al jadi pastikan kabel listrik sudah
top kontak listrik

asa atau anak -anak


ak-anak yang berada didalam ukuran

e sampai dengan 360 joule

letakkan STERNUM paddle

efibrilator dengan menekan secara

sihkan
k ada hubungan dengan pusat listrik
r sabun atau larutan desinfektan
bersihkan alat

ntung
PENGGUNAAN
ECG BTL-08 MT PLUS

Nomor Dokumen Nomor Revisi


0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di Beka
PROSEDUR 11 FEBRUARI 2014 Direktur

(Dr.Kristianto Budion
PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk memonitor dan merekam listrik
otot jantung
TUJUAN Untuk memonitor irama jantung sehingga bila ada gangguan
irama detak jantung dapat ditangani segera
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan menduku
terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan bermutu
PROSEDUR 1. Sambungkan kabel power listrik ke supply PLN
2. Sambungkan kabel pasien ke unit melalui konektor disamping kiri alat
3. Tekan tombol dibelakang kanan unit ke posisi "I"
4.Kemudian tekan tombol ON/OFF,yang berada dibagian depan bawah se
selama ±2 detik,tunggu sebentar sampai dilayar muncul gambar sinyal
5. Lalu tekan layar display sampai muncul gambar kotak menu dibagian ka
tekan kotak menu
6. kemudian tekan kotak Select patient
7. Lalu tekan kotak NEW untuk memasukkan identitas pasien baru (nama,
kelamin dan lain lain), setelah sudah lengkap mengisi data pasien,tek
pilih nama pasien yang akan diperiksa(dengana menekan kotak ↑↓
enter,lalu kembali ke layar utama/awal(layar ecg) dengan menekan ko
nama pasien sudah muncul dilayar (disebelah kiri bawah tulisan "int"
8. Pasang kabel elektroda EKG ke tubuh pasien
Jangan lupa berikan gel pada elektroda di tubuh pasien
tunggu sampai muncul gambar sinyal ecg
9. Setelah sinyal ecg sudah muncul seperti yang diinginkan,kemudian teka
(bagian depan kiri unit),tunggu sampai kertas print keluar semua

PEMELIHARAAN ELEKTRODE EKG


~Bersihkan electrode dari gel dengan kassa air sabun dan keringkan
~Jaga Kabel EKG terutama pada sambungan electrode,Jangan tergunc
~Jaga Kabel EKG agar tidak ketarik dan elektrode tidak terhujam jatuh
ke alas keras seperti lantai dan lain sebagainya
UNIT TERKAIT 1. Rawat Jalan
2. Maintenance
AAN
T PLUS

Halaman
1 dari 1
itetapkan di Bekasi
Direktur

r.Kristianto Budiono)

gguan

ngkap akan mendukung


efisien dan bermutu

or disamping kiri alat

agian depan bawah sebelah kanan


muncul gambar sinyal lead ecg
otak menu dibagian kanan bawah,

as pasien baru (nama,tanggal lahir,


mengisi data pasien,tekan enter,kemudian
a menekan kotak ↑↓)kemudian tekan
g) dengan menekan kotak back.Pastikan
kiri bawah tulisan "int")

asien

ginkan,kemudian tekan tombol print


rint keluar semua

abun dan keringkan


ctrode,Jangan terguncang keras/tertekuk
e tidak terhujam jatuh
PENGGUNAAN MEJA OPE
MINDRAY TYPE HYBASE

Nomor Dokumen Nomor Revisi


0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapka
PROSEDUR 09 Juni 2015 Dir

(Dr.Kristian
PENGERTIAN Sebagai tempat tidur pasien saat dilakukan tindakan operasi atau

TUJUAN Memudahkan pengaturan posisi pasien saat tindakan operasi d

KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif,efisien dan b
PROSEDUR 1. Dalam keadaan darurat,tekan tombol hijau yang berada diba
untuk menghentikan meja operasi
2. Jika indikator baterai berwarna merahdan berkedip,hubungk
kesumber listrik
3. Jika sumber listrik mengalami gangguan meja operasi masih
dengan menggunakan baterai internal
Catatan :
* Internal Baterai meja operasi otomatis terisi jika terhubung de
* Baterai yang terisi penuh dapat digunakan untuk menjalanka
* Jika energi baterai rendah maka indikator akan berwarna me
4. Meja operasi dapat dikendalikan dengan menggunakan "rem
maupun "manual control". Jika remote control tangan tidak
override panel seperti dibawah ini:
~ Pegang tombol yang diinginkan keatas dan kebawah
~ Lepas tombol jika bagian atas meja sudah mencapai pos
5. Sebelum menggunakan meja operasi, tekan tombol on untuk
kemudian kunci dengan menggunakan kunci
6. Untuk mengunci atau membuka meja operasi sebagai beriku
~ Pegang meja operasi dengan dua tangan
~ Tekan tuas rem dengan menggunakan kaki
~ Dorong tuas samapi dipegang / dilepas
PERINGATAN
Ketika Remote kontrol tangan tidak terpakai selama 4 menit,m
7. Meja operasi dapat dibuat posisi flex atau re-flex dengan m
8. Meja operasi bisa diposisikan lurus kembali keposisi lurus
9. Melepas posisi plate kepala
~ Pegang plate kepala dengan satu tangan kemudian long
~ Tarik keluar plate kepala keluar
10. Mengatur plate kepala
~ Pegang plate kepala dengan dua tangan (telapak tanga
keluar dengan menggunakan jari tangan
~ Naikan dan turunkan sesuai dengan keinginan
~ Tarik Plate kepala untuk memeriksa posisi sudah tepat

PENGGUNAAN MEJA OPE


MINDRAY TYPE HYBASE

Nomor Dokumen Nomor Revisi


SOP-AL.MED-69 0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapka
PROSEDUR 09 Juni 2015 Dir

(Dr.Kristian
PROSEDUR PERINGATAN
~ Ketika menurunkan plate bantal kepala harus dilakukan sec
agar tidak melukai pasien
~ Pastikan bawah plate sudah terpasang dengan benar
11. Mengeluarkan tempat kaki
~ pegang tempat sendi kaki dengan satu tangan kemudian te
~ pegang tempat kaki dengan tangan lain
~ tarik keluar tempat kaki
12. Menggerakan naik / turun tempat kaki
~ pegang tempat kaki dan lepaskan besi dengan kedua tanga
~ naikkan dan turunkan sesuai dengan keinginan
~ lepaskan tempat kaki dan besi
13. Memindahkan kekiri dan kekanan tempat kaki
~ lepaskan skrup
~ sesuaikan kekanan dan kekiri
~ kencangkan skrup
PERHATIAN
~ Sebelum menyesuaikan posisi tempat kaki pastikan tidak a
~ Jangan meletakan benda apapun dibawah meja operasi
~ Pastikan tempat kaki sudah di pasang dengan benar sebel

UNIT TERKAIT Instalasi kamar bedah (Kamar Operasi)


MEJA OPERASI
HYBASE 3000

Halaman
1 dari 2
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
an operasi atau pembedahan

akan operasi dilakukan

lengkap akan mendukung


tif,efisien dan bermutu
ng berada dibawah meja untuk

kedip,hubungkan meja operasi

operasi masih bisa bekerja

a terhubung dengan sumber listrik


uk menjalankan meja operasi
n berwarna merah berkedip
ggunakan "remote control tangan"
ol tangan tidak berfungsi, digunakan

n kebawah
mencapai posisi yang diinginkan
mbol on untuk menyalakan remote

sebagai berikut :
lama 4 menit,maka otomatis akan mati
e-flex dengan menekan remote control
keposisi lurus biasa

kemudian longgarkan sekrup

(telapak tangan) dan trik besi

sudah tepat

MEJA OPERASI
HYBASE 3000

Halaman
2 dari 2
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)

s dilakukan secara perlahan dan hati-hati

an benar
n kemudian tekan tombol kunci

an kedua tangan

astikan tidak ada benda dibawahnya


eja operasi
n benar sebelum digunakan
PROSEDUR PENGGUNAAN D R (DIGI
ATLAIM ATAL 08
Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 31 MARET 2016

PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk menghasilkan gambar film foto

TUJUAN Agar hasil gambar film rontgen dapat diedit langsung sehingga m
rontgen yang rusak
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan me
pelayanan keperawatan yang efektif efisien dan bermutu
PROSEDUR 1.       Persiapkan DR sebelum penggunaan, nyalakan kurang lebih
2.       Pilih “ATAL MANAGER” pada desktop untuk mengetahui ko
control box dan CPU berfungsi dengan baik. Pilih “CO
“ATAL MANAGER”, yang ditandai dengan lampu indic
Setelah mengetahui koneksi bagus, pilih “DISCONNECT
Kemudian tutup “ATAL MANAGER”.
3.       Pilih program “ZVIEW” pada desktop, tunggu proses inisial
dan “PASSWORD”, dan tekan “OK”.
4.       Pada menu tampilan “ZVIEW”, terdapat 3 buah menu yaitu
-          WORKLIST : Data pasien yang akan di ekspose
-          REGISTER : Kolom id dan nama pasien
-          STUDY LIST : Data pasien yang telah di ekspose
Cara pengoperasian :
1.       Pilih menu “REGISTER”, isi data pasien kemudian pil
di periksa, pilih posisi pasien pada kolom yang
Tekan tanda panah kebawah untuk menentuka
Apa bila tidak sempat melakukan registrasi pa
dan lakukan registrasi pasien setelah ekspose
2.       Tekan cek list pada pojok kiri bawah.
3.       Menu ekspose telah muncul. Siapkan pasien. Tekan
tunggu sampai waktu mundur 30 detik muncu
ekspose sebelum waktu 30 detikberakhir.
4.       Tunggu beberapa saat sampai proses penerimaan g
5.       Objek yang telah di fotomuncul.
6.       Lakukan pengeditan gambar sesuai dengan kolom e
-       Setting brightness dan kontras dapat dilakukan den
tombol mouse sebelah kanan sampai hasil ya
  -      Letakkan pemilihan marker R atau L pada posisi yang
terdapat di kolom editor gambar.
- Tambahkan pengukuran-pengukuran dan cropping
7.       Gambar selesai di edit. Setelah selesai tekan tombo
untuk menyimpan gambar.
8.       Gambar yang telah kita simpan dapat kita panggil at
menu “STUDY LIST”.
9.       Gambar yang telah kita simpan tadi dapat juga kita
Gambar tadi akan membentuk folder sesuai dengan tangg
File gambar yang dapat kita lihat pada folder ini untuk seti
-          RAW file : File yang dibentuk dari DR ATLAIM.
-          DCM(DICOM) file
-          .bmp file : File gambar umum, resolusi dan ukurann
UNIT TERKAIT - RADIOLOGI
- MAINTENANCE
UR PENGGUNAAN D R (DIGITAL RADIOLOGI)
ATLAIM ATAL 08
Nomor Revisi Halaman
0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
untuk menghasilkan gambar film foto rontgen radiologi

gen dapat diedit langsung sehingga mengurangi hasil film foto

sarana yang baik dan lengkap akan mendukung terlaksananya


ng efektif efisien dan bermutu
um penggunaan, nyalakan kurang lebih selama 15 menit.
R” pada desktop untuk mengetahui koneksi kabel antar detector,
n CPU berfungsi dengan baik. Pilih “CONNECT” pada menu
ER”, yang ditandai dengan lampu indicator berwarna hijau menyala.
hui koneksi bagus, pilih “DISCONNECT” pada menu “ATAL MANAGER”.
p “ATAL MANAGER”.
W” pada desktop, tunggu proses inisialisasi, abaikan kotak “ID”
D”, dan tekan “OK”.
“ZVIEW”, terdapat 3 buah menu yaitu :
Data pasien yang akan di ekspose
olom id dan nama pasien
Data pasien yang telah di ekspose

EGISTER”, isi data pasien kemudian pilih anggota tubuh yang akan
sa, pilih posisi pasien pada kolom yang telah dipilih.
nda panah kebawah untuk menentukan posisi apa saja yang akan di periksa.
tidak sempat melakukan registrasi pasien, pilih “EMERGENCY” pada menu
kan registrasi pasien setelah ekspose sebelum di simpan.
pada pojok kiri bawah.
e telah muncul. Siapkan pasien. Tekan tombol start pada menu ekspose
sampai waktu mundur 30 detik muncul. Setelah muncul segera lakukan
sebelum waktu 30 detikberakhir.
apa saat sampai proses penerimaan gambar selesai.
ah di fotomuncul.
editan gambar sesuai dengan kolom editor gambar (sebelahkanan).
tness dan kontras dapat dilakukan dengan menekan dan menahan
mouse sebelah kanan sampai hasil yang kita inginkan tercapai.
lihan marker R atau L pada posisi yang kita inginkan. Merker R atau L
t di kolom editor gambar.
engukuran-pengukuran dan cropping gambar. Apa bila kita inginkan.
ai di edit. Setelah selesai tekan tombol ceklist pada kanan bawah
menyimpan gambar.
telah kita simpan dapat kita panggil atau kita baca kembali pada
STUDY LIST”.
telah kita simpan tadi dapat juga kita lihat pada windows explorer/D:
embentuk folder sesuai dengan tanggal kita melakukan pemeriksaan.
pat kita lihat pada folder ini untuk setiap pasien yaitu :
e yang dibentuk dari DR ATLAIM.

e gambar umum, resolusi dan ukurannya lebih bagus dari .jpg file.
TABEL PERBANDINGAN PEMBE
GAS MEDIS OKSIGEN DENGAN GAS MEDIS MIX
Nomor Dokumen Nomor Revisi
0
STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan di B
PROSEDUR 28 Juni 2016 Direktur

(Dr.Kristianto Bu
PENGERTIAN Suatu alat yang digunakan untuk mencampur/menggabungkan g
udara mix air (udara tekan)
TUJUAN Agar hasil pencampuran gas medis tidak merupakan oksigen mu

KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan m
pelayanan keperawatan yang efektif efisien dan bermutu
PROSEDUR 1. Siapkan tabung berisi Oksigen (O2) murni yang berwarna putih
2. Kemudian siapkan Tabung MIX AIR yang berisi udara campur (
Hijau
3. Sambung selang udara ke masing masing regulator flow meter
4. Atur setelan pemberian udara sesuai kebutuhan dengan perba
dengan tabel dibawah ini:
UNIT TERKAIT - KAMAR OPERASI
-KAMAR BAYI
-VK
- MAINTENANCE
ANDINGAN PEMBERIAN
AN GAS MEDIS MIX AIR (UDARA TEKAN)
Halaman
1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
ampur/menggabungkan gas medis oksigen dengan

k merupakan oksigen murni

baik dan lengkap akan mendukung terlaksananya


sien dan bermutu
murni yang berwarna putih
ang berisi udara campur (udara tekan) berwarna

sing regulator flow meter humidifier udara


kebutuhan dengan perbandingan udara sesuai
PENGGUNAAN MESIN REVERSE O

Nomor Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit


PROSEDUR 19 JULI 2010

PENGERTIAN Alat yang digunakan untuk pengolahan air yang dapat menyari
besar dan ion-ion dari air dengan cara memberi tekanan pada a
air itu berada di salah satu sisi membran seleksi(lapisan penyar
TUJUAN Agar hasil pengolahan air untuk dialisis memenuhi standart AAM
advancement of medical instrumentation)
KEBIJAKAN Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dan lengkap akan
mendukung terlaksananya pelayanan keperawatan yang efektif
efisien dan bermutu.
PROSEDUR I. Cara Menjalankan Sistem RO (Reverse Osmosis)
1.Nyalakan stater mesin pada panel,dengan menaikan han
2. Periksa kondisi-kondisi mesin agar dapat berjaln deinga
a. Periksa apakah adanya kebocoran pada sambung
b. Pastikan pompa Feed tidak mengisap angin
c. Jika membrane tidak digunakan pada jangka waktu
dari 2 hari (2 X 24 Jam), membrane HARUS dia
dengan konsentrasi 2 gram per 10 liter air RO
(Pastikan larutan membrane preservative tidak t
karena merusak selama waktu jeda, bilas kira-ki
preservative
II. Maintenance Rutin
1. Pengecekan apakah ada kebocoran
2. Pengecekan pompa-pompa,apakah ada suara yang kasar
3. Pengecekan sistem elektrik,apakah ada kebocoran-kebocora
4. Penggantian filter Catridge
5. Back wash-Regenerasi pretritment, penggaraman
III.Pengantian Rutin
1. Penggantian media pretritment-carbon activ-resin cation
2. Penggantian membrane
3. Chemical Membrane
4. Pemeriksaan lab
IV. Penggantian Filter
1. Dilakukan apabila filter sudah terlihat berwarna gelap, atau dP
2. Apabila air baku yang masuk mulai berkurang (dibawah 40llp
V. Penggantian Membrane RO
1. Dilakukan bila hasil produk RO berkurang (7,2 lpm S2),walau
chemical cleaning
2. Hasil pemeriksaan conductivity mulai mendekati 90 uS/cm,at
sudah diluar standar maksimum
3. Segera kontak teknisi suplier untuk melakukan penggantian m
VI. Chemical Cleaning
Membrane harus dicleaning bila pada sisitem pressure terbaca
dari nilai biasa yang terbaca
1. Isi pada wadah yang bersih kira-kira 40-65 liter air Ro, dan m
2. Putaran 3-way valve pada sistem pump Ro ke posisi cleaning
3.putaran 3-way valve pada tanda chemical-water inlet pada po
4. Pasang selang dari sistem pump RO ke dalam wadah yang b
5.Pada wadah yang berisi air RO larutkan 5 % alkali cleaner
6.Buka full let-down valve
7.nyalakan sistem pump RO dan sirkulasi larutan cleaner selam
VII. Perawatan Dan Penanganan Pompa RO
1. Kontak Teknisi suplier bila ada sesuatu yang aneh dari suara
yang tidak umum
2. Bila ada kelainan yang berdampak pada pasien HD disebabk
menelusuri kemungkinan/sebab-sebab lain segera dilakuk
test mikrobiologi dan sampling untuk test lab kimia
UNIT TERKAIT 1. Hemodialisa
2. Maintenance
GGUNAAN MESIN REVERSE OSMOSIS (RO)

Nomor Revisi Halaman


0 1 dari 1
Ditetapkan di Bekasi
Direktur

(Dr.Kristianto Budiono)
an untuk pengolahan air yang dapat menyaring berbagai molekul
dari air dengan cara memberi tekanan pada air ketika
alah satu sisi membran seleksi(lapisan penyaring)
ahan air untuk dialisis memenuhi standart AAMI (Association for the
medical instrumentation)
a dan prasarana yang baik dan lengkap akan
sananya pelayanan keperawatan yang efektif,

kan Sistem RO (Reverse Osmosis)


tater mesin pada panel,dengan menaikan handel (Posisi Nyala/ON)
ndisi-kondisi mesin agar dapat berjaln deingan baik, Yaitu :
sa apakah adanya kebocoran pada sambungan-sambungan
kan pompa Feed tidak mengisap angin
membrane tidak digunakan pada jangka waktu yang cukup lama atua lebih
ri 2 hari (2 X 24 Jam), membrane HARUS diawetkan dengan Membran preservative
ngan konsentrasi 2 gram per 10 liter air RO
astikan larutan membrane preservative tidak terendam didalam pump dan valve,
rena merusak selama waktu jeda, bilas kira-kira 5 liter air untuk membuang sisa-sisa

akah ada kebocoran


mpa-pompa,apakah ada suara yang kasar
tem elektrik,apakah ada kebocoran-kebocoran arus
er Catridge
enerasi pretritment, penggaraman

edia pretritment-carbon activ-resin cation

ila filter sudah terlihat berwarna gelap, atau dP sudah mencapai maksimum
u yang masuk mulai berkurang (dibawah 40llp)
Membrane RO
asil produk RO berkurang (7,2 lpm S2),walaupun sudah dilakukan

aan conductivity mulai mendekati 90 uS/cm,atau hasil test air laboratorium


standar maksimum
eknisi suplier untuk melakukan penggantian membrane

dicleaning bila pada sisitem pressure terbaca ada peringatan hingga 10-15%

yang bersih kira-kira 40-65 liter air Ro, dan matikan desalinator
valve pada sistem pump Ro ke posisi cleaning
alve pada tanda chemical-water inlet pada posisi cleaning
dari sistem pump RO ke dalam wadah yang berisi air RO
ng berisi air RO larutkan 5 % alkali cleaner

pump RO dan sirkulasi larutan cleaner selama 30-60 menit


Dan Penanganan Pompa RO
suplier bila ada sesuatu yang aneh dari suara pompa atau kelainan lain yang

an yang berdampak pada pasien HD disebabkan oleh air RO (dengan


emungkinan/sebab-sebab lain segera dilakukan sampling untuk pengetesan
logi dan sampling untuk test lab kimia

You might also like