Professional Documents
Culture Documents
2085 5495 1 PB
2085 5495 1 PB
2085 5495 1 PB
ABSTRACK
PENDAHULUAN
dan sekolah menengah atas. Anak belajar masyarakat lingkungan sekolah agar tahu,
dan diajar oleh lingkungan mengenai mau dan mampu mempraktikkan perilaku
bagaimana ia harus bertingkah laku yang hidup bersih dan sehat,dan berperan aktif
baik dan tidak baik, lingkungan dapat dalam mewujudkan sekolah sehat
berarti orang tua,guru dan teman-temannya (Proverawati,2012).
(Gunarsa, 2006). Pelaksanaan program Perilaku
Pada usia sekolah dasar (SD) anak Hidup Bersih dan Sehat dikelompokkan
perlu mendapat pengawasan menjadi 5 tatanan yaitu PHBS di Sekolah,
kesehatan,karena pada tahap ini PHBS di Rumah Tangga, PHBS di
merupakan proses tumbuh kembang yang Institusi Kesehatan, PHBS di Tempat-
teratur.Anak pada usia ini 5-6 hari dalam tempat umum dan PHBS di Tempat Kerja
seminggu akan pulang dan pergi ke (Notoatmodjo,2007). Dari ke lima program
sekolah dengan melewati berbagai macam PHBS tersebut, PHBS di sekolah
kondisi lalu lintas dan lingkungan yang merupakan tatanan awal untuk
mengalami polusi, sumber penyakit, menciptakan sumber daya manusia yang
bergaul dengan teman yang semuanya sehat dan berkualitas untuk kemajuan
rawan tertular berbagai penyakit (Zaviera, bangsa dan Negara. Tatanan sekolah
2008). merupakan salah satu ruang lingkup
Berdasarkan data Badan Kesehatan promosi kesehatan. Promosi kesehatan di
Dunia atau World Health Organization lingkungan sekolah sangat efektif karena
(WHO) setiap tahun 100.000 anak anak sekolah merupakan sasaran yang
Indonesia meninggal akibat diare, mudah dijangkau sebab terorganisasi
sementara data Departemen Kesehatan dengan baik serta merupakan kelompok
menunjukkan diantara 1000 penduduk umur yang peka dan mudah menerima
terdapat 300 orang yang terjangkit perubahan. Anak sekolah juga berada
penyakit diare sepanjang tahun (Profil dalam tahap pertumbuhan dan
Kesehatan Indonesia Tahun 2011). Sesuai perkembangan sehingga mudah untuk
data Puskesmas Medan Tuntungan tentang dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan
penyakit diare di Kelurahan Namogajah kebiasaan-kebiasaan baik (Lucie,2005).
pada kelompok umur 5-14 tahun dari bulan Salah satu upaya pemberian
Agustus sampai Desember 2012 sejumlah pendidikan kesehatan disekolah adalah
4 orang yang terdiri dari 1 orang laki-laki melalui promosi kesehatan. Promosi
dan 3 orang perempuan. Sementara itu kesehatan dapat dilakukan dengan
masih banyak ditemukan data-data menggunakan berbagai metode dan media
penyakit yang sering menyerang anak usia yang disesuaikan dengan sasaran. Cara
sekolah seperti kecacingan sebanyak 40- efektif dalam pendekatan kelompok adalah
60% (Depkes,2005). dengan metode ceramah dan diskusi. Pada
Munculnya berbagai penyakit yang metode ceramah dan diskusi dapat terjadi
sering menyerang anak usia sekolah (usia proses perubahan perilaku kearah yang
6-10) diatas, ternyata umumnya berkaitan diharapkan melalui peran aktif sasaran dan
dengan perilaku hidup bersih dan sehat. saling tukar pengalaman sesama sasaran
Oleh karena itu, Perilaku Hidup Bersih dan (Notoatmodjo,2007).
sehat disekolah merupakan kebutuhan PHBS di sekolah memiliki 8
mutlak dan dapat dilakukan melalui indikator yang semua indikator tersebut
pendidikan kesehatan itu sendiri. berkaitan dengan perilaku. Penulis tertarik
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat melakukan penelitian kepada anak Sekolah
disekolah adalah upaya untuk Dasar Negeri 065014 di Kelurahan
memberdayakan siswa, guru dan Namogajah Kecamatan Medan Tuntungan
3
mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat daya yang sehat, meningkatkan citra
dengan berfokus pada Mencuci tangan sekolah, sebagai bahan pembelajaran bagi
dengan air yang mengalir dan memakai peneliti dan sebagai bahan masukan
sabun, Menggunakan jamban yang bersih kepada pihak-pihak yang menbutuhkan.
dan sehat, dan Membuang sampah pada
tempatnya karena hanya ke tiga PHBS METODE
tersebut yang berkaitan dengan pelajaran
yang mereka terima dikelas melalui mata Jenis penelitian ini adalah quasi
pelajaran penjaskes. eksperimental dimana bentuk desain yang
Berdasarkan observasi awal dipakai adalah one group pre-test dan
peneliti di SDN 065014 dengan alamat Jln. post-test untuk mengetahui pengaruh
Petunia Raya Kelurahan Namo Gajah penyuluhan PHBS dengan metode
kelas 4, didapatkan 3 orang anak memiliki ceramah dan diskusi terhadap peningkatan
kebiasaan main dengan tanah dan benda- pengetahuan dan sikap anak tentang PHBS
benda kotor lainnya sewaktu istirahat yang di sekolah dasar negeri 065014.
setelah bermain tidak melakukan cuci Di dalam rancangan ini tidak ada
tangan pakai sabun sebelum masuk kelas. kelompok pembanding (kontrol), tetapi
Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 dilakukan observasi pertama (pre-test)
orang anak juga menyebutkan masih yang memungkinkan peneliti dapat
jarang guru memberikan pengarahan menguji perubahan yang terjadi setelah
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, adanya perlakuan.
juga tidak pernah dilakukan pendidikan Sampel dalam penelitian ini
kesehatan dari dinas terkait disekolah ini. seluruh siswa/I kelas 4 dan 5 Tahun ajaran
Para siswa disekolah tersebut belum 2012/20123 yang berjumlah 38 orang. Hal
menyadari betul guna PHBS bagi ini dikarenakan siswa kelas 4 dan 5 sudah
kesehatan dirinya. mendapatkan materi dipelajaran Penjaskes
Berdasarkan latar belakang yang berkaitan dengan PHBS disekolah
permasalahan diatas, maka yang menjadi dan siswa tersebut dianggap sudah mampu
perumusan masalah adalah bagaimana berkomunikasi dengan baik, sedangkan
pengaruh penyuluhan dengan metode kelas 6 sudah mendekati persiapan UAN
ceramah dan diskusi terhadap peningkatan (Ujian Akhir Nasional). Jumlah sampel
pengetahuan dan sikap anak tentang PHBS sama dengan jumlah populasi (total
di Sekolah Dasar Negeri 065014 sampling).
Kelurahan Namogajah Kecamatan Medan Data sekunder diperoleh dari Dinas
Tuntungan Tahun 2013. Pendidikan Kota Medan dan Puskesmas
Penelitian ini bertujuan untuk Medan tuntungan. Data yang diperoleh
mengetahui pengaruh penyuluhan dengan meliputi data persekolahan sekolah dasar
metode ceramah dan diskusi terhadap tahun 2011 dan data penyakit diare
peningkatan pengetahuan dan sikap anak menurut kelompok umur di kecamatan
tentang PHBS di Sekolah Dasar Negeri tersebut. Sementara data primer diperoleh
065014 Kelurahan Namogajah Kecamatan langsung dari responden melalui pengisian
Medan Tuntungan Tahun 2013. angket sebelum dan sesudah penyuluhan.
Hasil penelitian ini diharapkan Data dianalisis dengan
dapat menjadi masukan bagi pihak sekolah menggunakan uji statistik yaitu paired
bahwa penyuluhan kesehatan dapat sample t-test untuk melihat perbedaan
dilakukan dengan meode ceramah dan pengetahuan dan sikap anak tentang PHBS
diskusi.. Hasil penelitian ini juga sebelum dan sesudah perlakuan, setelah itu
diharapkan dapat menciptakan sumber untuk melihat efektifitas antara dua
4
metode yaitu metode diskusi dan metode Sesudah Penyuluhan dengan Metode
ceramah peneliti menggunakan uji statistik Ceramah
independent sample t-test. Analisis ini Berdasarkan gambar 1 diatas
dilakukan dengan menggunakan program menunjukkan bahwa adanya peningkatan
SPSS for windows 14,0 . Penarikan pengetahuan dan sikap sebelum dan
kesimpulan yang dilakukan didasarkan sesudah diberikan penyuluhan dengan
pada taraf signifikan p<0,05. metode ceramah pada responden.
Peningkatan pengetahuan dan sikap ini
HASIL DAN PEMBAHASAN disebabkan karena intervensi yang
diberikan kepada responden sehingga
1. Jenis kelamin Responden dapat membantu responden meningkatkan
pengetahuan dan sikapnya tentang PHBS.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Dari hasil pre-test dan post-test dapat
Berdasarkan Jenis Kelamin dikatakan bahwa pengetahuan dan sikap
Jumlah responden setelah diberikan penyuluhan
Jenis kelamin dengan metode ceramah mengalami
F %
Laki-laki 19 50,0 peningkatan.
perempuan 19 50,0
Jumlah 38 100,0 3. Pengaruh Penyuluhan Dengan
Metode Ceramah Terhadap
Berdasarkan tabel 1 diatas kita lihat Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap
bahwa jenis kelamin responden berjumlah Anak Tentang PHBS
sama yaitu Laki-laki sebanyak 19 orang
(50%) dan Perempuan juga sebanyak 19 Tabel 2. Perbedaan Rata-Rata Nilai Skor
orang (50%). pengetahuan dan sikap responden sebelum
dan Sesudah penyuluhan Dengan Metode
2. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ceramah
Anak Sekolah Tentang PHBS Variabel Mean t p
Sebelum (pre-test) dan Sesudah Pengetahuan
(post-test) Diberikan penyuluhan Sebelum 12,89 -24,505 0,0001
dengan Metode Ceramah Sesudah 21,74
Sikap
Sebelum 9,21 -11,47 0,0001
20 Sesudah 13,47
18
16
14 Berdasarkan tabel 2 di atas dapat
12
10 dilihat bahwa hasil analisis dengan
8
6 Baik menggunakan Paired sample t-test
4 diperoleh rata-rata pengetahuan responden
2 Sedang
0 sebelum diberikan penyuluhan dengan
Buruk metode ceramah adalah sebesar 12,89 dan
sesudah diberikan penyuluhan dengan
metode ceramah sebesar 21,74. Sedangkan
untuk sikap responden sebelum diberikan
penyuluhan dengan metode ceramah
adalah sebesar 9,21 dan sesudah diberikan
Gambar 1. Grafik Tingkat Pengetahuan penyuluhan dengan metode ceramah
dan Sikap Responden Sebelum dan sebesar 13,47. Dengan t hitung
5
pengetahuan adalah -24,505 dan sikap - Penelitian ini juga sejalan dengan
11,47 serta nilai probabilitas pengetahuan penelitian yang dilakukan oleh
dan sikap (p) 0,0001 dan probabilitas Rajagukguk (2007) tentang pengaruh
tersebut p<0,05 maka dapat disimpulkan promosi konsumsi sayur dan buah
bahwa ada perbedaan pengetahuan dan terhadap perilaku ibu rumah tangga di
sikap responden sebelum dan sesudah Kelurahan Padang Bulan Kecamatan
diberikan penyuluhan sehingga dapat Medan Baru menyebutkan bahwa promosi
diartikan bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah dan
dengan metode ceramah terhadap pembagian brosur memberikan pengaruh
peningkatan pengetahuan dan sikap dalam meningkatkan sikap ibu terhadap
responden tentang PHBS sesudah konsumsi sayur dan buah dalam keluarga.
diberikan penyuluhan. Begitu juga halnya dengan penelitian yang
Hasil penelitian ini sejalan seperti dilakukan oleh Pulungan (2007) mengenai
yang dikemukakan WHO dalam pengaruh penyuluhan dengan metode
Notoatmodjo (2007), salah satu starategi ceramah terhadap peningkatan
untuk perubahan perilaku adalah pengetahuan dan sikap dokter kecil dalam
pemberian informasi guna meningkatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam
pengetahuan sehingga timbul kesadaran Berdarah Dengue (PSN DBD) di
yang pada akhirnya orang akan berperilaku Kecamatan Helvetia terbukti bahwa
sesuai dengan pengetahuannya tersebut. penyuluhan dengan metode ceramah
Salah satu upaya pemberian informasi dengan leaflet maupun ceramah dengan
yang dapat dilakukan adalah penyuluhan. film berpengaruh secara signifikan
Pengetahuan terjadi setelah setelah terhadap peningkatan pengetahuan dan
seseorang melakukan penginderaan sikap dokter kecil.
terhadap suatu objek atau stimulus. dengan
Notoatmodjo (2007) juga menyatakan 4. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap
bahwa perubahan sikap pada dasarnya Anak Sekolah Tentang PHBS
dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan Sebelum (pre-test) dan Sesudah (post-
keyakinan/ kepercayaan yang didapatkan test) Diberikan penyuluhan dengan
dari hasil penginderaan, yang salah Metode Diskusi
satunya didapatkan melalui pendidikan
atau proses belajar.
Penyuluhan dengan metode 20
18
ceramah dapat meningkatkan pengetahuan. 16
Hal ini sependapat dengan pendekatan 14
12
Green dalam Tampubolon (2009) bahwa 10
dengan pendekatan edukasional dapat 8
6 Baik
merubah perilaku seseorang termasuk 4
2 Sedang
pengetahuan, dimana intervensi yang 0
diberikan merupakan proses pendidikan Buruk
kesehatan untuk merubah perilaku.
Pendekatan Green sejalan dengan
penelitian Pulungan (2007) yang
membuktikan bahwa metode pendidikan
kesehatan dengan ceramah dapat
meningkatkan pengetahuan setelah Gambar 2. Grafik Tingkat Pengetahuan
dilakukan post-test dibandingkan dengan dan Sikap Responden Sebelum dan
pre-test.
6
Sesudah Penyuluhan dengan Metode adalah -13,322 dan sikap -5,730 serta nilai
Diskusi probabilitas pengetahuan dan sikap (p)
0,0001 dan probabilitas tersebut p<0,05
Berdasarkan gambar 2 diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada
menunjukkan adanya peningkatan perbedaan pengetahuan dan sikap
pengetahuan dan sikap sebelum dan responden sebelum dan sesudah diberikan
sesudah diberikan penyuluhan dengan penyuluhan sehingga dapat diartikan
metode diskusi pada responden. bahwa ada pengaruh penyuluhan dengan
Peningkatan pengetahuan dan sikap ini metode diskusi terhadap peningkatan
disebabkan karena intervensi yang pengetahuan dan sikap responden tentang
diberikan kepada responden sehingga PHBS sesudah diberikan penyuluhan.
dapat membantu responden meningkatkan Hal ini sejalan dengan penelitian
pengetahuan dan sikapnya tentang PHBS. Harahap (2010) dalam tesisnya tentang
Dari hasil di atas, dapat di lihat bahwa efektifitas metode diskusi dan ceramah
pengetahuan dan sikap responden setelah terhadap pengetahuan dan sikap perawat
diberikan penyuluhan dengan metode dalam membuang limbah medis padat di
diskusi mengalami peningkatan. Puskesmas Kota Medan Tahun 2010 yang
menyebutkan bahwa metode diskusi
5. Pengaruh Penyuluhan Dengan memberikan pengaruh dalam
Metode Diskusi Terhadap meningkatkan pengetahuan dan sikap
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap perawat terhadap pembuangan limbah
Anak Tentang PHBS medis dan penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian Tarigan (2007) dalam
Tabel 3. Perbedaan Rata-Rata Nilai Skor tesisnya yang berjudul pengaruh metode
pengetahuan dan sikap responden sebelum ceramah, diskusi dan modul terhadap
dan Sesudah penyuluhan Dengan Metode peningkatan pengetahuan dan sikap tokoh
Diskusi masyarakat dalam pencegahan malaria
Variabel Mean t p dikecamatan lau baleng kabupaten karo
Pengetahuan yang menyebutkan metode ceramah,
Sebelum 17,5 -13,322 0,0001 diskusi dan modul dapat memberikan
Sesudah 22,47 perbedaan pengetahuan dan sikap tokoh
Sikap masyarakat dalam pencegahan malaria.
Sebelum 11,63 -5,730 0,0001 Setelah seseorang mengetahui
Sesudah 14,00 objek atau stimulus, proses selanjutnya
adalah memiliki atau bersikap terhadap
Seperti yang tersaji pada tabel 4.7 stimulus atau objek tersebut (Notoatmodjo,
di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis 2007). Dalam penelitian ini, penyuluhan
dengan menggunakan Paired sample t-test dengan metode diskusi merupakan
diperoleh rata-rata pengetahuan responden stimulus atau objek yang diharapkan dapat
sebelum diberikan penyuluhan dengan memberi pengaruh pada responden untuk
metode diskusi adalah sebesar 17,5 dan bersikap sesuai dengan pesan atau isi dari
sesudah diberikan penyuluhan dengan diskusi.
metode diskusi sebesar 22,47. Sedangkan Hal ini juga sejalan dengan
untuk sikap responden sebelum diberikan penelitian yang dilakukan oleh Tarigan
penyuluhan dengan metode diskusi adalah (2010) dalam tesisnya tentang efektifitas
sebesar 11,63 dan sesudah diberikan metode diskusi kelompok dan ceramah
penyuluhan dengan metode diskusi sebesar terhadap pengetahuan dan sikap tentang
14,00. Dengan t hitung pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja di
7