Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

DOCUMENT NO. SPC-CONST-CW-001 REV. A

Page 1 of 7

DREDGING AREA SEA WATER INTAKE DAN DERMAGA


PLTU JAWA TENGAH 2 ADIPALA

DOCUMENT NO: SPC-CONST-CW-001

UNAUTHORIZED COPYING OF THIS


THIS DOCUMENT CONSISTS OF TOTAL : PAGES
DOCUMENT IS NOT PERMITTED

ORIGINATOR PROJECT
REV DATE PURPOSE CHECKER CONTRACTOR COMPANY DATE
MANAGER

A 31-Oct-18 IFR EW MT SH

Page 1 of 7
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

DOCUMENT NO. SPC-CONST-CW-001 REV. A

Page 2 of 7

RECORD OF REVISIONS

THE REVISIONS LISTED BELOW HAVE BEEN INCORPORATED IN THIS COPY OF THE
DOCUMENT
REV. PAGE DESCRIPTION OF
SECTION
No. NO. CHANGES by

Page 2 of 7
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

DOCUMENT NO. SPC-CONST-CW-001 REV. A

Page 3 of 7

Daftar Isi

1. Ruang Lingkup Kerja ........................................................................................................ 4

2. Dokumen Referensi ........................................................................................................... 4

3. Prosedur Kerja ................................................................................................................... 4

3.1 Persiapan .................................................................................................................... 4

3.2 Pengerukan ................................................................................................................. 5

3.3 Pengangkutan............................................................................................................. 6

3.4 Pembuangan ............................................................................................................... 7

Page 3 of 7
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

DOCUMENT NO. SPC-CONST-CW-001 REV. A

Page 4 of 7

1. Ruang Lingkup Kerja

Metode pelaksanaan ini untuk semua kegiatan yang menyangkut penanganan dan kegiatan
pengerukan.

2. Dokumen Referensi

2.1 Spesifikasi Kapal (Ship Particullar)


2.2 Prosedur Kerja
2.3 Standar K3 Pengerukan
2.4 Standar Alat Pelindung Diri K3
2.5 Engineering Drawing Konsultan Terkait

3. Prosedur Kerja

3.1 Persiapan

a). Perencanaan

Pengerukan dilakukan dari kanal terluar menuju kolam maneuver dengan volume total
300.000 m³. Pengerukan dilakukan menggunakan 2 kapal TSHD (Trailing Suction Hopper
Dredger) yaitu RSA Marine 1 dan RSA Marine 3 dengan waktu 2 bulan. RSA Marine 1
bekerja terlebih dahulu kurang lebih 1 bulan dengan volume 100.000 m³. Setelah itu bulan ke
dua dilanjutkan oleh kapal RSA Marine 3 dengan volume 200.000 m³.

Page 4 of 7
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

DOCUMENT NO. SPC-CONST-CW-001 REV. A

Page 5 of 7

b). Survey

Survey sebelum pengerukan pre-dredge survey untuk mempermudah pekerjaan pengerukan,


memastikan informasi yang sudah tersedia dan melakukan sounding untuk data bathimetri
awal pengerukan. Setelah itu dilakukan komparasi dengan data hasil bathimetri pihak
konsultan pengawas lapangan. Serta melakukan identifikasi area pekerjaan dengan peralatan
dan bahaya yang timbul di area pekerjaan.

Adapun tahap pre-dredge survey sebagai berikut :


 Ketahui draft kapal kondisi kosong
 Ketahui target kedalaman
 Ketahui traffic/ kepadatan lalin kapal
 Ketahui performa dredge pump engine dan dredge pump
 Kalibrasi pressure swellcompensator disesuaikan dengan material yang akan dikeruk
dan kondisi performa dredge pump
 Kalibrasi suction tube positioning indicator
 Ketahui spot alur dan posisi dumping area
 Siapkan alat timbang untuk ketahui % kadar lumpur
 Siapkan ulage sounding sesuai material untuk mengetahui volume material solid dan
suspense
 Ketahui bathimetri survey (Pre dredge survey), Sub bottom survey dan Boring log (Soil
Investigation Survey
 Mempersiapkan peralatan navigasi komunikasi dan elektronika (Navkomlek) : Radar,
DGPS, VHF, HT, dll

c). Persiapan ijin

Mempersiapkan segala ijin terkait dengan pekerjaan pengerukan

d). Sumber daya

Mempersiapkan alat, material dan tenaga kerja serta mobilisasi nya

c). Mempersiapkam segala persyaratan K3 (Safety Official, peralatan, dan protective equipment/
alat pelindung diri) sesuai dengan pekerjaan.

3.2 Pengerukan

Pengerukan dilakukan secara hidraulik dilakukan dengan bantuan tenaga air. Efektivitas
pengerukan ini tergantung pada kecepatan jet air dan karakteristik material yang dikeruk. Berikut
bentuk kepala hisap yang digunakan :

Page 5 of 7
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

DOCUMENT NO. SPC-CONST-CW-001 REV. A

Page 6 of 7

Selanjutnya menaikkan campuran tanah yang dikeruk dan mengangkutnya dengan pompa jet air
bertekanan.

1. Kapal mengeruk di borrow area (lokasi keruk) :


 Pompa keruk disiapkan
 Ladder suction pipe diturunkan sampai dasar material keruk
 Pompa mulai, kompensator bereaksi dapat dilihat pada

2. Tabung Hydraulic Swellcompensator


 Posisi kapal dipertahankan pada posisi headingline di DGPS, dengan kecepatan 1,5
s/d 2,5 knot.
 Perhatikan kualitas loading material dengan melihat
3. Loading case
 Ketika material mixture mencapai overflow, material suspensi akan terbuang keluar
kapal dan material traksi akan mengendap dihopper menjadi material solid
 Perhatikan loading scale , draft kapal

Pengerukan dilakukan dengan cara per layer dari kanal sampai dengan kolam maneuver,
dimana ada 3 kali tahap pengerukan (3 layer). Volume pengerukan 100.000 m³ per layer.
Setelah pengerukan 1 layer dilakukan sounding untuk pengambilan data bathimetri saat
pengerukan

3.3 Pengangkutan

Trailing Suction Hopper Dredger atau TSHD menggunakan prinsip kerja dengan cara menyeret
pipa penghisap ketika bekerja, dan mengisi material yang diisap tersebut ke satu atau beberapa
penampung (hopper) di dalam kapal.

1. Kapal berlayar dengan muatan penuh dalam hopper


2. Kapal bernavigasi dari lokasi borrow area (BA) ke lokasi
3. Dumping area (DA) yang telah ditentukan
4. Perhatikan draft kapal, berkaitan dengan UKC dan squat
5. Perhatikan kecepatan kapal, komunikasi dengan pilot station dan kapal yang ada di alur

Page 6 of 7
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

DOCUMENT NO. SPC-CONST-CW-001 REV. A

Page 7 of 7

3.4 Pembuangan

Ketika penampung telah penuh, TSHD akan berlayar ke lokasi pembuangan dan membuang
material tersebut melalui pintu yang ada dibawah kapal atau dapat pula memompa material
tersebut ke luar kapal. Setelah membuang muatan alat keruk kembali ke tempat kerja semula
dan mulai pengerukan kembali.

1. Perhatikan posisi dumping yang telah ditentukan


2. Pengamatan keliling kapal, kapal nelayan, jaring nelayan, kapal-kapal disekitarnya
3. Perhatikan kedalaman dumping area
4. Perhatikan arus dan arah angin
5. Buka pengaman bottom door
6. Siapkan dredge pump untuk bilas material dan membuang rest load
7. Setelah kapal dinyatakn selesai dumping (unloading) material keruk, selanjutnya persiapan
kembali berlayar menuju lokasi borrow area (lokasi keruk)

Pada waktu me-loading/ membuang material hasil pengerukan kapal harus tetap bergerak
dengan kecepatan 0,5 knot agar material yang terbuang merata/ tidak terjadi penumpukan di
dasar laut.

Untuk mengurangi pencemaran di area pengerukan maka metode pengerukan :


 Mengeruk dengan akselerasi speed kapal, pressure swellkompensator (sesuai material)
dan performa drege pump (pump rate)
 Posisi swellcompensator pada waktu mengeruk 20 s/d 30 cm sehingga draghead posisi
di seabed
 Trim kapal posisi evenkeel untuk hindari turbinity dari tendengan baling-baling

Page 7 of 7

You might also like