None

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

IMPLEMENTASI PROGRAM CSR DARMASISWA CHEVRON RIAU

PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA PEKANBARU DALAM MENINGKATKAN


KUALITAS PENDIDIKAN

Oleh : Olza Triyani


Pembimbing : Dr. Muhammad Firdaus, M.Si

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Riau
Kampus Bina Widya km 12,5 Simpang baru- Pekanbaru 28293
TELP. (0761) 63277/23430

Abstract
Corporate social responsibility (CSR) is essentially a necessity for corporations to interact
with local communities. The corporate need to adapt to gain social benefits from its relationship
with the local community is trust. In the implementation of CSR required a culture based on ethics
that is adaptive.
This study aims to determine the implementation of CSR programs Darmasiswa Chevron
Riau PT. Chevron Pacific Indonesia in the field of education, knowing the mechanism of the
implementation of the Chevron Riau Darmasiswa CSR program and to know the determinants of
the success rate and obstacles of the implementation of Chevron Darmasiswa CSR program. This
research uses qualitative research method by using Two Way Asymmetrical Model. Research
subjects consisted of 6 informants selected through purposive technique. Data collection is done
through observation, interview and documentation. To test the validity of data writers used the
method of extension of participation and triangulation.
The results of this study show that the implementation of Darmasiwa Chevron Riau
Program runs starting from the initial concept of DCR special scholarship program for the best
high school students in every district / city in Riau Province. The parties involved in the
implementation of the DCR program are Dinas Pendidikan from the provincial to district/city and
the Politeknik Caltex Riau. PR plays the role of responsible publication and build networking with
the parties who help. DCR program implementation mechanism starts from the socialization stage,
then selection of high school students / MA / SMK in each school with the criteria of general
champion 1, 2 and 3 in class XII and register on the website. The next stage of written test of
academic ability is done at district/city level. Then the announcement of the results of district-level
selection in local print media. Participants who qualify are invited for provincial selection. The
final stage of the announcement of the winner of DCR and Inauguration. The determinants of the
success rate of the program can not be separated from local community support and school
participation in 12 districts/cities. There are no significant obstacles in the implementation of the
program. There are still schools located in remote areas who do not know the DCR Program.

Keywords: Implementation, corporate social responsibility, Darmasiswa Chevron Riau

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 1


PENDAHULUAN masyarakat sekitar dan masyarakat secara
lebih luas (Hadi, 2011:47-48).
Corporate Social Responsibility Contoh bentuk tanggung jawab itu
(CSR) saat ini sudah tidak asing lagi di bermacam-macam, mulai dari melakukan
kalangan masyarakat umum sebagai respon kegiatan yang dapat meningkatkan
perusahaan terhadap lingkungan masyarakat. kesejahteraan masyarakat dan perbaikan
CSR berkaitan dengan tanggung jawab lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak
sosial, kesejahteraan sosial dan pengelolaan tidak mampu, pemberian dana untuk
kualitas hidup masyarakat. Industri dan pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan
korporasi dalam hal ini berperan untuk untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat
mendorong perekonomian yang sehat dengan sosial dan berguna untuk masyarakat banyak,
mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. khususnya masyarakat yang berada di sekitar
Melalui CSR perusahaan tidak perusahaan tersebut berada. Secara umum
semata memprioritaskan tujuannya pada CSR merupakan peningkatan kualitas
memperoleh laba setinggi-tingginya, kehidupan mempunyai adanya kemampuan
melainkan meliputi aspek keuangan, sosial, manusia sebagai individu anggota
dan aspek lingkungan lainnya (Suharto, masyarakat untuk menanggapi keadaan
2006:4). Konsep tanggung jawab perusahaan sosial yang ada dan dapat dinikmati,
yang telah dikenal sejak 1970-an, merupakan memanfaatkan serta memelihara lingkungan
kumpulan kebijakan dan praktik yang hidup. Atau dengan kata lain merupakan cara
berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, perusahaan mengatur proses usaha untuk
pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan memproduksi dampak positif pada
masyarakat, lingkungan, serta komitmen komunitas.
perusahaan untuk berkontribusi dalam Keberadaan sebuah perusahaan
pembangunan secara berkelanjutan. CSR memberikan dampak positif dan negatif bagi
dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab semua stakeholder atau publiknya. Beragam
moral suatu perusahaan terhadap para dampak yang tercipta akan mempengaruhi
stakeholder-nya, terutama komunitas atau kredibilitas perusahaan. Stakeholder
masyarakat disekitar wilayah kerja dan perusahaan dapat didefinisikan sebagai
pengoperasian perusahaan. pihak-pihak yang dipengaruhi dan
Menurut The World Business Council mempengaruhi atau berkepentingan terhadap
for Sustainable Development (WBCSD) eksistensi perusahaan termasuk di dalamnya
yang merupakan lembaga internasional adalah karyawan, pelanggan, konsumen,
mendefinisikan CSR: “Continuing pemasok, masyarakat dan pemerintah yang
commitment by business to behave ethically berperan sebagai regulator.
and contribute to economic development PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI)
while improving the quality of life of the merupakan anak perusahaan dari Chevron.
workforce and their families as well as of the Chevron merupakan salah satu perusahaan
local community and society at large”. energi terbesar di dunia, Revrikson Baswir,
Definisi tersebut menunjukkan Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan
tanggungjawab sosial perusahaan merupakan UGM dalam paparannya selaku pembicara
suatu bentuk tindakan yang berangkat dari pada acara diskusi publik yang diadakan oleh
pertimbangan etis perusahaan yang Jurusan Sosiologi UGM (Selasa, 23
diarahkan untuk meningkatkan ekonomi, Desember 2014) bertempat di ruang Dekanat
yang dibarengi dengan peningkatan kualitas Fisipol UGM dengan topik ”Tantangan
hidup bagi karyawan berikut keluarganya, Politik Ekonomi Indonesia
serta sekaligus peningkatan kualitas hidup

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 2


2015” mengungkapkan bahwa dari program-program ini. (Bermitra Menuju
10 perusahaan raksasa migas dunia, Kemandirian, 2010)
Chevron merupakan salah satu dari 10 PT. Chevron Pacific Indonesia
perusahaan yang dimaksud tersebut. Chevron bermitra dengan pemerintah daerah untuk
menempati posisi ke-8 dengan hasil membuka sekolah-sekolah politeknik dimana
mencapai $220 Billion dolar, sebuah angka pelajar Indonesia mengembangkan keahlian
yang fantastis yang dimiliki oleh teknis yang dibutuhkan perekonomian
sebuah Multinasional Corporate. modern. Untuk di Riau sendiri PT. Chevron
Nilai-nilai perusahaan yang Pacific Indonesia telah membangun SMA
terkandung dalam The Chevron Way menjadi Negeri pertama di Pekanbaru, SMAN 1,
panduan untuk memproduksi energi secara dibangun tahun 1957 dan Politeknik Caltex
bertanggung jawab dengan tetap melindungi Riau (PCR) yang berlokasi di Rumbai,
lingkungan dan keanekaragaman hayati dan Pekanbaru. Selain itu PT. CPI juga
bekerja dengan mitra-mitra kami untuk mengadakan pelathan kejuruan untuk
memberdayakan masyarakat. Kontribusi PT. generasi muda dan pelajar putus sekolah
Chevron Pacific Indonesia melalui CSR yang bekerja sama dengan pemerintah
adalah bukti bahwa PT. Chevron Pacific daerah, LSM, organisasi pemuda, universitas
Indonesia membutuhkan lisensi sosial dari dan sekolah kejuruan. Skema ini
masyarakat Riau demi menjaga eksistensi dimaksudkan untuk mendiversifikasi
operasi mereka terkhususnya di Riau. Fokus ekonomi masyarakat setempat dan membuka
program investasi sosial yang dilaksanakan kesempatan kerja dengan meningkatkan
antara lain: Kesehatan, Pendidikan dan keahlian generasi muda.
Pelatihan Kejuruan Pengembangan Pada salah satu program beasiswa,
Ekonomi, Lingkungan dan Keanekaragaman Darmasiswa Chevron Riau (DCR), yang
Hayati, Kesenian, Budaya dan Infrastruktur ditujukan untuk pelajar SMA kelas XII se-
Olahraga, Bantuan dan Rehabilitasi Pasca Provinsi Riau, bahkan menimbulkan animo
Bencana. yang sangat tinggi di kalangan siswa.
Sesuai dengan nilai-nilai perusahaan Beasiswa ini dianggap sangat prestis
Chevron, berinvestasi dalam pendidikan sehingga siswa mempersiapkan diri sebaik-
dapat membangun masa depan baiknya untuk menghadapi tes beasiswa ini.
Indonesia yang lebih kuat. Dengan Program DCR adalah pemberian beasiswa
menyediakan kesempatan untuk masuk ke perguruan tinggi kepada 65 siswa
mendapatkan pendidikan, PT. Chevron SLTA berprestasi dari wilayah operasi
Pacific Indonesia mendukung generasi Chevron di Riau (chevron.com, diakses pada
penerus bangsa ini. Program CSR di bidang 13 Desember 2016).
pendidikan yang dilaksanakan oleh PT. Terkait dengan pemaparan di atas,
Chevron Pacific Indonesia cukup beragam. Chevron telah mebuktikan komitmennya
Sebagian besar berbentuk dana pendidikan pada investasi dalam bidang pendidikan dan
(beasiswa) dan sebagiannya lagi pelatihan. Kegiatan ini berkontribusi pada
pengembangan pendidikan di bidang pembangunan setempat dan meningkatkan
insfrastruktur. Bantuan dalam bentuk hubungan konstruktif yang memperkuat
beasiswa merupakan program CSR yang perusahaan untuk menjalankan usahanya.
paling dominan dan sangat menarik minat Melalui fenomena tersebut, peneliti tertarik
masyarakat. Dapat dibuktikan dari begitu untuk membahasnya dikarenakan program
antusiasnya partisipasinya masyarakat dalam beasiswa pendidikan dari PT. Chevron
Pacific Indonesia ini telah masuk dan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 3


berkembang menjadi kebutuhan di memperoleh dan membina
masyarakat sekitar perusahaan dan saling pengertian, simpati dan
perusahaan sangat serius dalam menggarap dukungan dari mereka yang ada
program ini. Terbukti dari tahun ke tahun, hubungan dan diduga akan ada
beasiswa secara rutin selalu diberikan kepada kaitannya, dengan cara menilai
masyarakat. opini publik mereka, dengan
Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan sedapat mungkin
maka penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan kebijaksanaan
mengetahui Implementasi Program CSR dan ketatalaksanaan, guna
Darmasiswa Chevron Riau PT. Chevron mencapai kerja sama yang lebih
Pacific Indonesia Pekanbaru dalam produktif, dan untuk memenuhi
Meningkatkan Kualitas Pendidikan kepentingan bersama yang lebih
efisien, dengan kegiatan
Kerangka Dasar Teori penerangan yang terencana dan
tersebar luas.
Public Relations (Hubungan Masyarakat) 3. Onong Uchjana Efendy (2006),
Public relations adalah
A. Definisi Public Relations komunikasi dua arah antara
a. Secara organisasi dengan publik secara
etimologi public relations berasal timbal balik dalam rangka
dari bahasa Inggris mendukung fungsi dan tujuan
dimana publik itu berarti manajemen dengan
masyarakat, orang banyak meningkatkan pembinaan kerja
sedangkan relations adalah sama dan pemenuhan
hubungan atau relasi. kepentingan bersama.
b. Terminologi (Menurut Para Ahli) 4. The British Institute Of Public
1. Cutlip dan Center dalam Relations dalam Frank Jefkins
Effendy (2009), PR adalah (2003:9), Public Relations
fungsi manajemen yang menilai adalah “Keseluruhan upaya
sikap publik, mengidentifikasi yang dilangsungkan secara
kebijaksanaan dan tata cara terencana dan
seseorang atau organisasi demi berkesinambungan dalam
kepentingan publik, serta rangka menciptakan dan
merencanakan dan melakukan memelihara niat baik dan saling
suatu program kegiatan untuk pengertian antara suatu
meraih pengertian dan organisasi dengan segenap
dukungan publik. khalayaknya”.
2. International Public Relations
Association (IPRA) dalam B. Proses dan Aspek Manajemen Public
Rumanti (2005:11), PR Relations IPCE
merupakan fungsi manajemen Proses dan aspek manajemen
dari sikap budi yang PR lainnya adalah pengumpulan
direncanakan dan dijalankan informasi (information gathering),
secara berkesinambungan oleh perencanaan (planning), komunikasi
organisasi-organisasi, lembaga- (communication), evaluasi
lembaga umum dan pribadi
dipergunakan untuk

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 4


(evaluation), disingkat IPCE pada gilirannya akan menguatkan
(Dominick, 2002: 258). pendapatan financial. Ini sering dilakukan
a. Information Gathering oleh korporat berupa penguatan pelanggan
(Pengumpulan Informasi) sebagai kelanjutan mencari konsumen.
b. Planning Decission Dalam rangka mempertahankan konsumen,
(Perencanaan). segala usaha dilakukannya dan bahkan
c. Communication (Komunikasi) seringkali terjadi pelanggaran-pelanggaran
d. Evaluation (Mengevaluasi) etika, dan pada akhirnya konsumen atau
orang diluar korporat sering mendapatkan
Konsep Corporate Social Responsibility dampak negatifnya. Keuntungan sosial
(CSR) diperlukan oleh korporat berupa kepercayaan
Menurut bahasa, Corporate Sosial dari masyarakat terhadap korporat dan pada
Responsibility diartikan tanggung jawab akhirnya akan dapat mencegah konflik sosial
sosial perusahaan. Undang-Undang Nomor antara masyarakat dengan korporat.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Tanggung jawab sosial perusahaan
memilih menggunakan istilah Tanggung dimaksudkan sebagai usaha perusahaan
Jawab Sosial dan Lingkungan untuk untuk mengintegrasikan aspek sosial dan
penjabaran dalam pengaturan tersebut. Pada lingkungan serta stakeholders atas dasar
saat ini belum adanya kesatuan bahasa voluntary. Terdapat tujuh hal yang menjadi
terhadap istilah CSR namun secara komponen utama tanggung jawab sosial
konseptual semuanya memiliki kesamaan perusahaan/CSR menurut Wibisono
makna. Beragam istilah yang sepadan dengan (2007;134) yaitu antara lain sebagai berikut:
CSR misalnya Corporate Responsibility, 1. Perlindungan lingkungan
Corporate Citizenship, Responsible Perlindungan lingkungan
Business, Sustainable Responsible Business, dilakukan perusahaan sebagai
dan Corporate Social Performance. wujud kontrol sosial yang
Tanggung jawab sosial perusahaan berfokus pada pembangunan
atau corporate social responsibility (CSR) berkelanjutan
pada dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi 2. Perlindungan dan jaminan
korporat untuk dapat berinteraksi dengan karyawan
komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat Kesejahteraan karyawan
secara keseluruhan. Kebutuhan korporat merupakan hal mutlak yang
untuk beradaptasi dan guna mendapatkan menjadi tolak ukur bagi
keuntungan sosial dari hubungannya dengan perusahaan dalam menghargai
komunitas lokal, sebuah keuntungan sosial karyawannya.
berupa kepercayaan. CSR tentunya sangat 3. Interaksi dan keterlibatan
berkaitan dengan kebudayaan perusahaan perusahaan dengan masyarakat
dan etika bisnis yang harus dimiliki oleh Peran masyarakat dalam
budaya perusahaan, karena untuk menentukan kebijakan
melaksanakan CSR diperlukan suatu budaya perusahaan penting, sehingga
yang didasari oleh etika yang bersifat adaptif. perusahaan dengan masyarakat
Korporat dalam melaksanakan sekitarnya harus menjaga
aktifitas bisnisnya tentu tidak hanya berusaha harmonisasi agar bersinergi.
untuk mendapatkan keuntungan secara 4. Kepemimpinan dan pemegang
finansial belaka, akan tetapi keuntungan saham
sosial tentunya menjadi sasaran juga untuk

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 5


Pemegang saham merupakan pijakan yang seimbang pada aspek profit atau
pihak yang paling memiliki keuntungan, people atau masyarakat, dan
kepentingan terhadap pencapaian planet atau lingkungan. Dengan adanya
keuntungan yang diperoleh gagasan tanggung jawab sosial
perusahaan. perusahaan/CSR membawa kepada inti dari
5. Penanganan produk dan etika bisnis, di mana perusahaan tidak hanya
pelanggan memikirkan diri sendiri atau hanya berpijak
Kepuasan pelanggan adalah hal pada single bottom line, karena hal ini belum
yang utama, sehingga apabila dapat menjamin kelangsungan dan
pelanggan puas maka mereka keberlanjutan sebuah perusahaan. Tanggung
akan repeat order dan keuntungan jawab sosial perusahaan/CSR merupakan
lebih akan diperoleh. strategi bisnis yang bertujuan untuk menjaga
6. Pemasok (Supplier) kelangsungan dan keberlanjutan perusahaan.
Pemasok merupakan pihak yang Untuk menjamin kelangsungan dan
menguasai jaringan keberlanjutan sebuah perusahaan, maka
distribusi.Hubungan yang baik perusahaan tersebut harus memperhatikan
dengan pemasok menguntungkan semua aspek yang meliputi sustainability
perusahaan. ekonomi, sosial, dan lingkungan atau disebut
7. Komunikasi dan laporan juga triple bottom line.
Keterbukaan terhadap
komunikasi dan pelaporan yang Perusahaan dan CSR Pendidikan
tercermin melalui sestem Sektor pendidikan merupakan sebuah
informasi akan membantu dalam investasi sosial yang strategis dan sangat
pengambilan keputusan. menentukan bagi masa depan sebuah bangsa,
Diperlukan keterbukaan khususnya dalam melahirkan generasi
informasi material dan relevan penerus bangsa yang unggul. Namun tentu
bagi stakeholders. saja bukan persoalan yang mudah untuk
mempersiapkan sebuah sistem pendidikan
Penerapan CSR di Indonesia telah yang murah dan berkualitas sehingga bisa
diatur dalam beberapa peraturan perundang- diakses oleh semua strata sosial masyarakat
undangan dan keputusan menteri, yaitu UU kita. Dengan pengalokasian budget sampai
No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman 20% dari total APBN 2017 ternyata masih
Modal LN No.67 TLN No.4274, UU No.40 belum bisa memberikan jaminan peningkatan
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan kualitas dan pemerataan pendidikan di
Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep- seluruh wilayah Indonesia. Faktanya sampai
236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan saat ini kualitas pendidikan diberbagai daerah
Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha masih sangat jauh tertinggal dibandingkan
kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL). dengan kualitas pendidikan diperkotaan.
Mewajibkan CSR merupakan salah satu Keterbatasan jumlah dan kualitas tenaga
upaya pemerintah dan menyeimbangkan pengajar, keterbatasan sarana prasarana
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan belajar dan keterbatasan untuk mengakses
ekonomi informasi dunia luar menjadi kontributor
Menurut (Wibisono, 2007:32-37) utama terhadap berbagai ketertinggalan tadi.
dalam Felicia (2015) John Elkington Dan untuk menanggulangi hal ini, tentunya
berpandangan bahwa jika perusahaan ingin kita tidak hanya berdiam diri dan
menjaga kelangsungan hidupnya, maka
perusahaan harus memperhatikan 3P, yaitu

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 6


menyerahkan sepenuhnya kepada perguruan tinggi. DCR pertama kali
pemerintah. diselenggarakan pada tahun 2001, dan tahun
Dengan dana CSR yang wajib ini telah memasuki usia satu dasawarsa (10
perusahaan alokasikan untuk masyarakat tahun) dengan jumlah penerima yang terus
sekitar bisa menjadi kekuatan luar biasa, tumbuh setiap tahun, sesuai dengan
dengan catatan setiap perusahaan tadi perkembangan jumlah Kabupaten/Kota di
memiliki komitmen yang kuat untuk Provinsi Riau.
memberdayakan masyarakat dan didukung Bekerjasama dengan Dinas
juga oleh kualitas para pekerja sosial yang Pendidikan di tingkat Provinsi dan
mengelolanya. Kecenderungan dari banyak Kabupaten/Kota, PT. Chevron Pacific
perusahaan masih memaknai program Indonesia melakukan proses seleksi
corporate social responsibility hanya sebatas bertingkat yang ketat untuk menjaring siswa-
kegiatan donasi kepada masyarakat, masih siswi berpotensi sebagai penerima DCR.
belum dimaknai sebagai sebuah upaya serius Proses seleksi di tingkat Kabupaten/Kota
dari perusahaan yang ditujukan untuk lebih dilakukan sepenuhnnya oleh Dinas
memberdayakan masyarakat lokal. Seperti Pendidikan Kabupaten/Kota. Hasil seleksi
halnya program CSR untuk bidang tingkat Kabupaten/Kota, dipertemukan
pendidikan, selama ini dilaksanakan dalam dalam satu ajang kompetisi di tingkat final
bentuk pemberian bantuan beasiswa untuk yang ditangani langsung oleh Chevron
siswa/siswi berprestasi yang berasal dari bekerja sama dengan Politeknik Caltex Riau.
keluarga yang kurang mampu, bantuan Siswa-siswi terpilih utusan daerah semuanya
perbaikan sarana belajar sekolah dan berhak atas darmasiswa, sementara tes
pemberian insentif untuk para guru. terakhir di Chevron Rumbai akan
Tidak semua perusahaan hanya menentukan peringkat mereka yang terbagi
sekedarnya saja dalam melaksanakan atas peringkat I s.d IV.
program beasiswa, ada juga beberapa Program beasiswa khusus bagi siswa-
perusahaan yang serius dan justru siswi terbaik Riau ini merupakan sumbangsih
menjadikan program beasiswa sebagai CPI dalam membantu usaha pemerintah
program unggulan yang tidak hanya mengembangkan sumber daya manusia.
memberdayakan namun juga bisa mendorong Kontribusi CPI dalam pengembangan SDM
citra positif bagi perusahaannya. Selain itu di bidang pendidikan telah dimulai sejak
beasiswa juga membantu untuk tahun 1950-an, dengan pendirian SMA
mempersiapkan SDM lokal yang unggul pertama di Pekanbaru. Komitmen CPI dalam
yang bisa mengisi berbagai posisi yang memajukan pendidikan di Riau terus
dibutuhkan oleh perusahaan dimasa yang berlanjut, di antaranya melalui pemberian
akan datang, serta menjadi media beasiswa dan bantuan biaya pendidikan bagi
penghubung paling efektif antara perusahaan suku Sakai, pelatihan keterampilan untuk
dengan masyarakat sekitar. (Zaelani, dalam para siswa kejuruan, kerja praktek,
http://www.kompasiana.com, diakses pada bimbingan skripsi, magang, pelatihan guru,
10 Desember 2016) beasiswa untuk dosen perguruan tinggi,
bantuan laboratorium dan peralatannya,
Darmasiswa Chevron Riau (DCR) perpustakaan dan buku, serta pembangun dan
Darmasiswa Chevron Riau (DCR) renovasi sarana sekolah.
adalah darmasiswa yang diperuntukkan bagi Seluruh upaya ini dilakukan secara
pelajar berprestasi tingkat SMA di seluruh konsisten dari tahun ke tahun. Dengan dasar
penjuru Riau untuk melanjutkan kuliah di keyakinan bahwa kemajuan suatu daerah

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 7


bertumpu pada SDM yang berkualitas serta 2. Apa yang mesti dilakukan?
berdedikasi tinggi kepada daerahnya, CPI 3. Bagaimana cara melakukan apa yang
melalui DCR berupaya menumbuhkan dan diperlukan?
membina SDM Riau yang tangguh. Satu
dasawarsa DCR telah melahirkan banyak Proses implementasi yaitu adanya
calon pembangun Riau di masa kini dan masa kelompok orang yang menjadi sasaran
depan. Total alumni DCR hingga tahun 2016 sehingga kelompok tersebut merasa ikut
adalah sebanya 1.011 orang, umumnya dilibatkan dan membawa hasil dan manfaat
kuliah di Perguruan Tinggi ternama di tanah bagi mereka berupa perubahan dalam
air seperti : UGM, ITB, UI, UNPAD, UR kehidupan. Keberhasilan sebuah konsep itu
(Universitas Riau), UNSRI, UNAND, USU, diimplementasikan tergantung dari unsur-
Politeknik Caltex Riau (PCR), dsb. Banyak unsur pelaksanaannya.
alumni DCR yang telah berhasil Penerapan adalah kemampuan untuk
menyelesaikan kuliahya dan bekerja. membentuk hubungan-hubungan lebih lanjut
Putra-putri Riau yang telah berkerja dalam rangkaian sebab-akibat yang
di berbagai bidang tersebut diharapkan dapat menghubungkan tindakan dengan tujuan.
memberikan karya terbaiknya di manapun Implementasi adalah proses untuk
mereka bekerja. Peran mereka di bidangnya memastikan terlaksananya suatu kebijakan
masing-masing akan menjadi kontribusi dan tercapainya kebijakan tersebut.
positif dalam membantu negeri dan bangsa (www.kumoro.staff.ugm.ac.id, 2008)
ini. (chevronindonesia.com, diakses pada 10
Desember 2016). Pengertian Program
Program berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia ialah rancangan mengenai
Pengertian Implementasi
Pengertian yang sangat sederhana asas serta usaha (dl ketatanegaraan,
tentang implementasi adalah sebagaimana perekonomian, dsb) yang akan dijalankan:
yang diungkapkan oleh Charles O. Jones beberapa partai menyetujui-pemerintah.
(1991), dimana implementasi diartikan Program itu sebenarnya adalah
sebagai “getting the job done” dan “doing it”. kumpulan dari script-script yang saling
Jones merumuskan batasan implementasi berhubungan yang menghasilkan satu buah
sebagai proses penerimaan sumber daya hasil. Sedangkan program yang baik itu
tambahan, sehingga dapat adalah program yang dapat menerima
mempertimbangkan apa yang harus masukan, memproses data yang dimasukkan
dilakukan. dan mengeluarkan hasil atau yang biasa
Implementasi adalah suatu kegiatan disebut dengan output/keluaran.
yang dimaksudkan untuk mengoperasikan (www.gabelpro.blogspot, 2008)
program. Pengertian lain mengenai
implementasi merupakan proses Model Two Way Symmetrical
menjabarkan strategi dan kebijakan ke dalam Menurut James E.Grunig yang
tindakan dengan mengembangkan program, dikutip oleh Ruslan (2003) salah satu model
anggaran dan prosedur. Dalam memulai komunikasi public relations yaitu model
implementasi, ada tiga pertanyaan yang komunikasi simetris dua arah (Model Two
menurut Wheelen dan Hunger (1995:21) Way Symmetrical) yang menggambarkan
harus dijawab yaitu: bahwa suatu komunikasi propaganda
1. Siapa yang akan menjalankan (kampanye) melalui dua arah timbal balik
rencana strategis itu? yang berimbang. Melalui model ini, akan
lebih mudah untuk membentuk pemahaman

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 8


publik dengan strategi komunikasi yang penelitian ini yang cenderung membahas
sudah ditentukan sebelumnya karena model mengenai akibat atau efek yang terjadi dari
ini dianggap lebih etis dalam penyampaian sebuah kerjasama. Fenomena disajikan
pesanpesan (informasi) melalui teknik secara apa adanya hasil penelitiannya
komunikasi membujuk (persuasive diuraikan secara jelas dan gamblang tanpa
communication) untuk membentuk saling manipulasi oleh karena itu penelitian ini tidak
pengertian, dukungan dan menguntungkan adanya suatu hipotesis tetapi adalah
bagi kedua belah pihak. pertanyaan penelitian.
Dari penjelasan di atas maka peneliti
menyimpulkan bahwa model komunikasi Teknik Pengumpulan Data
public relations simetris dua arah (Model- 1. Observasi
Two Way Symmetrical) merupakan model Menurut Kriyantono (2011:95)
komunikasi memiliki komunikasi timbal observasi ialah kegiatan mengamati secara
balik sehingga lebih dapat dipercaya dalam langsung tanpa mediator sesuatu objek
penyampaian pesannya dan lebih mudah untuk melihat dengan dekat kegiatan yang
mencapai strategi komunikasi yang dilakukan subjek tersebut. Dengan
diinginkan. melakukan observasi atau pengamatan,
peneliti dapat mengamati dan mencatat
METODOLOGI PENELITIAN langsung terhadap objek penelitian.
Desain Penelitian
Metode yang dipakai dalam 2. Wawancara
penelitian ini adalah metode penelitian Wawancara adalah percakapan dan
kualitatif dengan penyajian analisis tanya jawab yang diarahkan untuk
deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan mencapai tujuan tertentu. Banister (dalam
tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan Poerwandari, 2007) menyatakan
sosial secara fundamental bergantung pada wawancara kualitatif dilakukan bila
pengamatan terhadap manusia dalam peneliti bermaksud ingin memperoleh
kawasannya sendiri dan berhubungan orang pengetahuan tentang makna-makna
lain dalam bahasa dan peristilahannya (Kirk subjektif yang dipahami individu
dan Miller dalam Moleong, 2005 : 23). berkenaan dengan topik yang akan diteliti
Penelitian deskriptif adalah suatu dan bermaksud melakukan eksplorasi
bentuk penelitian yang ditujukan untuk terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang dapat dilakukan melalui pendekatan lain.
ada, baik fenomena alamiah maupun 3. Dokumentasi
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa Dokumen menurut Sugiyono,
berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, (2009:240) merupakan catatan peristiwa
perubahan, hubungan, kesamaan, dan yang sudah berlalu. Dokumen yang
perbedaan antara fenomena yang satu dengan digunakan peneliti disini berupa foto,
fenomena lainnya. Penelitian deskriptif gambar, serta data-data mengenai kegiatan.
merupakan penelitian yang berusaha Hasil penelitian dari observasi dan
mendeskripsikan dan menginterpretasikan wawancara akan semakin sah dan dapat
sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan dipercaya apabila didukung oleh foto-foto.
yang ada, pendapat yang berkembang, proses
yang sedang berlangsung, akibat atau efek Hasil Penelitian
yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang Implementasi Program CSR Darmasiswa
tengah berlangsung. Sehingga sesuai dengan Chevron Riau PT. Chevron Pacific

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 9


Indonesia Pekanbaru dalam dasar, yaitu dari tingkat kelas 1 Sekolah
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI)
hingga kelas 9 Sekolah Menengah
Pendidikan mempunyai peranan Pertama (SMP) atau Madrasah
dalam meningkatkan kualitas manusia Tsanawiyah (MTs). Namun untuk sekarang
sebagai sumber daya pembangunan. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Menurut The World Bank Institute, salah Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani
satu komponen utama CSR adalah telah memberlakukan program wajib
pengembangan kepemimpinan dan belajar 12 tahun mulai Juni 2015. Program
pendidikan. Pendidikan merupakan salah ini akan mewajibkan setiap warga negara
satu kunci pembangunan berkelanjutan dan Indonesia untuk bersekolah selama 12
pertumbuhan yang berpihak kepada tahun pada pendidikan dasar hingga kelas
kelompok miskin, maka dunia bisnis sudah 12 Sekolah Menengah Atas (SMA)
semestinya memberikan kontribusi dalam atau Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah
menyediakan akses pendidikan berkualitas. Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah
Implementasi program DCR Aliyah Kejuruan (MAK).
mengandung beberapa elemen penting Chevron dengan program DCR
yaitu konsep awal program, pihak-pihak hadir untuk melengkapi program
yang berpartisipasi dan peran humas dalam pemerintah tersebut khususnya untuk di
pelaksanaan program. Dalam penelitian ini, Provinsi Riau. Sasaran program yang
digunakan model Two Way symmetrical merupakan siswa/siswi kelas XII SMA
dimana melalui model ini bisa adalah perpanjangan dari program
digambarkan bagaimana PT. CPI dalam pemerintah yaitu “Wajib Belajar 12
mensosialisasikan program CSR DCR ini Tahun”. Program DCR diharapkan dapat
agar dapat dimengerti atau dipahami oleh menghilangkan hambatan anak dari segi
masyarakat terutama di sekitar wilayah ekonomi agar dapat memberikan peluang
operasi PT. CPI sehingga masyarakat dapat kepada siswa/siswi berprestasi agar untuk
mengikutinya. Selain itu pihak PT. CPI melanjutkan pendidikan ke perguruan
juga berkoordinasi dengan pihak-pihak lain tinggi sehingga mampu menjadi sumber
yang terkait seperti Dinas Pendidikan daya manusia yang mumpuni.
Provinsi Riau dan Politeknik Caltex Riau.
Sesuai dengan hasil penelitian,
Mekanisme Pelaksanaan Program CSR
Program DCR terbukti meningkatkan
Darmasiswa Chevron Riau
kualitas pendidikan di Riau, dalam hal ini Dalam Dominick, 2002: 258,
membantu usaha Pemerintah Provinsi Riau disebutkan bahwa proses dan aspek
dalam mengembangkan sumber daya manajemen PR adalah pengumpulan
manusia. Chevron sebagai perusahaan informasi (information gathering),
swasta yang melakukan operasi di perencanaan (planning), komunikasi
Indonesia terus berkomitmen menjadi mitra (communication), evaluasi (evaluation),
yang baik bagi pemerintah. Sebelumnya disingkat IPCE. Sedangkan pada hasil
pemerintah telah meluncurkan program penelitian, peneliti memulai proses dari
“Wajib Belajar” yang merupakan salah satu tahap sosialisasi karena menyesuaikan
program yang gencar digalakkan oleh dengan judul yaitu implementasi. Namun
Departemen Pendidikan Nasional. Program mekanisme pelaksanaan Progaram DCR
ini mewajibkan setiap warga kurang lebih sesuai dengan konsep IPCE.
negara Indonesia untuk bersekolah selama
9 (sembilan) tahun pada jenjang pendidikan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 10


Pada intinya setiap langkah yang berkualitas dan berkompetensi untuk
dilakukan oleh Panitia DCR dalam mengisi pembangunan dalam rangka
melaksanakan program mengandung unsur otonomi daerah di Provinsi Riau. Lebih
komunikasi dan membutuhkan peran lanjut, untuk menyediakan SDM dengan
Humas. Pada tahap sosialisasi Humas kriteria tersebut dapat dilakukan dalam
berperan aktif dalam penyebaran informasi waktu relatif cepat dan sistem untuk
tentang DCR, menyediakan material menghasilkannya harus menyamai kualitas
publikasi seperti baliho, iklan di media sistem pendidikan. Pendidikan adalah salah
cetak dan elektronik dan juga melakukan satu faktor yang berkontribusi terhadap
konferensi pers. Selain itu kegiatan peningkatan SDM, di samping kesehatan
komunikasi sangat dibutuhkan ketika dan gizi masyarakat. Meningkatkan SDM
berkoordinasi dengan pihak mitra yaitu melalui pendidikan akan berdampak
Dinas Pendidikan dan juga Politeknik terhadap peningkatan kesejahteraan dan
Caltex Riau. mobilisasi vertikal strata sosial masyarakat.
Pada tahap seleksi, koordinasi yang DCR merupakan program untuk
telah dilakukan sebelumnya berjalan meningkatkan sumbar daya manusia Riau
dengan baik. Hal ini tercermin dari yang disponsori oleh CPI ini dinilai sangat
pelaksanaan alur seleksi yang urut mulai tepat sasaran. Sesuai dengan pernyataan
dari SMA, tingkat kabupaten/kota dan pada mantan Gubernur Riau Saleh Djasit bahwa
akhirnya sampai ke tingkat provinsi. Itu Riau kaya akan sumber daya alam tetapi
semua tercapai karena adanya komunikasi miskin dengan sumber daya manusia. Hal
yang baik dari Panitia DCR dan pihak ini disebabkan rendahnya pendidikan
terkait. Di tahap akhir yaitu pengumuman masyarakat. Oleh karena itu, program DCR
ranking pemenang/malam Inaugurasi, adalah sangat berarti dalam percepatan
Humas berperan untuk mempublikasikan peningkatan pendidikan masyarakat yang
kegiatan ke website atau media cetak dan pada gilirannya akan dapat mengangkat
elektronik setempat. kesejahteraan masyarakat tempatan.
Dari sisi pendekatan pelaksanaan, Kini, DCR telah berusia lebih dari
perusahaan perlu sangat memperhatikan 10 tahun pelaksanaannya dengan jumlah
aspek sosial budaya, salah satunya adalah 1.011 siswa Riau yang menjadi alumni dan
dengan membina hubungan baik yang peserta. Hal ini memberikan sinyal bagi
bersifat timbal balik dengan stakeholder- bahwa program ini memang penting dan
stakeholder lain, baik pemerintah, swasta perlu. Penting karena DCR merupakan
maupun dari berbagai tingkat elemen hasil kerjasama yang sinergis dengan pihak
masyarakat. Hubungan baik inilah yang Departemen Pendidikan di tingkat Provinsi
dapat terbentuk dari adanya interaksi antar dan Kabupaten/Kota dan telah menemukan
stakeholder dalam kaitannya dengan polanya yang konsisten, simultan dan
penyelenggaraan CSR bidang pendidikan kerkesinambungan. Perlu, karena
melalui Program Darmasiswa Chevron ditunggu-tunggu oleh pelajar SMA, orang
Riau. tua dan guru di seluruh penjuru Riau.
Faktor penentu tingkat keberhasilan
Faktor Penentu Tingkat Keberhasilan dan berjalannya program ini tidak lepas dari
Hambatan dari Pelaksanaan Program dukungan dan partisipasi masyarakat
Darmasiswa Chevron Riau tempatan (kemitraan).
DCR dirancang untuk menyiapkan Selain itu masih ada beberapa
sumber daya manusia (insani) yang kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 11


program ini baik dari faktor internal kabupaten/kota dan Politeknik Caltex
maupun eksternal. Dari internal perusahaan Riau. Selain itu PR sangat berperan
sendiri ada audit menyeluruh terhadap penting dalam pelaksanaan Program
semua program yang dijalankan, tak DCR antara lain membantu dalam hal
terkecuali program DCR. Kegiatan audit ini publikasi melalui website media cetak
menyebabkan pemberhentian sementara dan elektronik lokal, spanduk, baliho
seluruh program CSR untuk tahun 2017. dan juga mengumpulkan wartawan.
Panitia berharap audit segera diselesaikan Selain itu juga Humas juga
dan program DCR dapat dilaksanakan membangun networking dengan
kembali. Pada faktor eksternal pihak luar sepeerti menjajaki peluang
permasalahan yang dihadapi adalah masih kerjasama dengan Dinas Pendidikan
kurangnya sosialisasi panitia ke daerah- dan Kebudayaan Provinsi Riau,
daerah terpencil. Hal ini sebaiknya bisa Politeknik Caltex Riau dan pihak-
teratasi dengan adanya koordinasi yang pihak lain yang membantu.
lebih baik dengan Dinas Pendidikan  Mekanisme pelaksanaan Program
kabupaten/kota setempat agar penyebaran DCR dimulai dari tahap sosialisasi,
informasi dapat sampai hingga pelosok kemudian seleksi siswa
daerah. SMA/MA/SMK di sekolah masing-
Terlepas dari hambatan di atas, masing dengan kriteria juara umum 1,
simpulan dari tulisan ini adalah program 2 dan 3 di kelas XII di sekolah.
DCR sangat tepat sasaran dalam Setelah itu dilakukan pendaftaran
meningkatkan kualitas sumber daya insani melalui website yang akan
bahkan sangat strategis dan terintegrasi diumumkan sebelum program
dengan lima pilar pembangunan Riau. berlangsung. Tahap selanjutnya tes
Investasi modal insani ini sangat tertulis kemampuan akademis
menguntungkan secara finansial dan pada dilakukan secara serentak oleh
gilirannya akan dapat mengungkit Panitia DCR di tingkat
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan kabupaten/kota. Langkah berikutnya
masyarakat. Memang investasi di bidang pengumuman hasil seleksi tingkat
pendidikan sangat mahal tetapi biaya sosial kabupaten/kota di media cetak lokal.
dari manusia yang tidak berpendidikan jauh Peserta yang lolos seleksi kemudian
lebih mahal dari biaya investasi tersebut. diundang untuk melakukan seleksi
tingkat provinsi yang terdiri atas tes
Kesimpulan kemampuan akademik dan
 Implementasi Program Darmasiswa wawancara. Tahap terakhir adalah
Chevron Riau berjalan secara runut pengumuman ranking pemenang
mulai dari konsep awalnya yaitu DCR DCR dan Inaugurasi.
program beasiswa khusus bagi pelajar  Faktor penentu tingkat keberhasilan
terbaik yang disaring melalui seleksi berjalannya program ini tidak lepas
ketat dari sekolah lanjutan atas yang dari dukungan dan partisipasi
ada di setiap kabupaten dan kota yang masyarakat tempatan (kemitraan).
berada di provinsi Riau. Pihak-pihak Kerjasama yang terjalin antar kedua
yang terkait dalam pelaksanaan belah pihak menjadi modal awal
program DCR antara lain adalah untuk mesukseskan program ini.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Partisipasi dari siswa-siswa SMA dan
mulai dari provinsi hingga pihak sekolah yang ada di 12

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 12


kabupaten/kota turut menentukan
kualitas output dari program ini. Budiyono, Tri. 2011. Hukum Perusahaan.
Tidak ada hambatan yang berarti Salatiga: Griya Media
dalam pelaksanaan program hanya
saja masih ada sekolah-sekolah yang Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data
berada di pelosok daerah yang tidak Penelitian Kualitatif . Jakarta: PT Raja
mengetahui Program DCR. Grafindo Persada.

Elkington, John. 1997. Cannibals with forks,


Daftar Pustaka the triple bottom line of twentieth
Sumber buku: century business, dalam Teguh Sri
Achmad, Zaenuddin. (2007). Faktor-Faktor Pembudi. 2005. CSR. Sebuah
Yang Berpengaruh Terhadap Praktek Keharusan dalam Investasi Sosial.
Pengungkapan Sosial Dan Lingkungan Jakarta: Pusat Penyuluhan Sosial
Pada Perusahaan Manufaktur Go (PUSENSOS) Departemen Sosial RI.
Publik. Tesis. Universitas Diponegoro. La Tofi Enterprise.

Alwasilah, A. Chaedar. 2006. Pokoknya Hadi, Nor. 2011. Corporate Social


Kualitatif : Dasar-dasar Merancang Responsibility. Yogyakarta: Graha
dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Ilmu
Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya
Isa, Wahyudi. 2008. Corporate Social
Asongu, J.J. 2007. Strategic Corporate
Responsibility Prinsip, Pengaturan dan
Social Responsibility in Practice.
Implementasi. Jawa Timur : In-Trans
Atlanta: Greenview Publishing
Publishine.
Company
Jones, Charles O, 1991. Pengantar
Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook Of
Kebijakan Publik (Public Policy).
Public Relations : Pengantar
Penerjemah Ricky Istamto. Rajawali,
Komprehensif. Bandung: Simbiosa
Jakarta.
Rekatama Media.
Leung Luk, C. Yau. Oliver H.M. Tse. Alan
Azheri, Busyra. 2012. Corporate Social
CB. Sin. Leo. Chow. Raymond. 2005
Responsibility: Dari Voluntary
“Stakeholder Orientation and Business
Menjadi Mandatory. Jakarta: Rajawali
Performance: The Case of Service
Pers
Companies in China” Journal of
International Marketing, 1069031X,
Baswir, Revrisond. 2014. ”Ekonomi Politik
Vol 13.
2015”. Bahan Persentasi disampaikan
dalam diskusi Publik yang
Lindblom, C.K. 1994. The Implications of
diselenggarakan oleh Jurusan Sosiologi
Organisational Legitimacy for
Fisipol UGM di Yogyakarta pada
Corporate Social Performance and
tanggal 23 Desember 2014
Disclosure. Paper presented at the
Critical Perspectives on Accounting
Bodgan, Robert dan Steven J. Taylor. 1992.
Conference. New York.
Pengantar Metoda Penelitian
Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 13


Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis
Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep
& Aplikasi CSR (Corporate Social
Margono. 2006. Metodologi Penelitian Responsibility). Gresik: Fascho
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Publishing

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Wiersma, William. 1990. Educational


Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Measurenment and Testing.
Rosdakarya. Massachusetts: Needham Heights

Poerwandari, E.K. 2007. Pendekatan Sumber Jurnal:


Kualitatif untuk Penelitian Perilaku
Manusia. Jakarta: LPSP3 Fakultas Fithri, Annisa. Efektivitas Pelaksanaan
Psikologi Universitas Indonesia Program DCR (Darmasiswa Chevron
Riau) Pada PT. Chevron Pacific
Rudito, Bambang Rudito dan Melia Famiola. Indonesia di Provinsi Riau. Jom FISIP
2013. CSR (Corporate Social Vol. 2 No. 2. Tahun 2015. Universitas
Responsibility). Bandung: Rekayasa Riau
Sains.
Naraduhita, Dea Cendani dan Tjiptohadi
Ruslan, Rosady. 2003. Manajemen Public Sawarjuwono. Corporate Social
Relations dan Media Komunikasi. Responsibility: Upaya Memahami
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Alasan Dibalik Pengungkapan CSR
Bidang Pendidikan. Jurnal Akuntansi
Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen Public & Auditing Volume 8/No. 2 Tahun
Relations dan Media Komunikasi : 2012. Universitas Airlangga
Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta:
Rajawali Pers. Pratama, M. Devis dan Dian Sinaga. Strategi
Komunikasi dalam Penyebaran
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. Informasi di PT. Chevron Pacific
2010. Dasar-Dasar Public Relations. Indonesia. eJurnal Mahasiswa
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Universitas Padjajaran Vol. 1., No. 1.
Tahun 2012.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sumber online:
Gabelpro. Pengertian Program.
Sugiyono. 2012. Memulai Penelitian http://gabelpro.blogspot.co.id/2008/06/
Kualitatif. Bandung : Alfabeta pengertian-program.html

Suharto, Edi. 2006. Kebijakan Sosial, Zaelani, Muhammad Asep. Program Csr
Makalah Seminar. Bandung Bidang Pendidikan Sebagai Investasi
Sosial.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode http://www.kompasiana.com/zaelani_
Pendidikan Penelitian. Bandung: ma/program-csr-bidang-pendidikan-
Remaja Rosdakarya sebagai-investasi-
sosial_5520e90f8133116c7419fd12

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 14


https://www.chevron.com/weagree/indonesi
a/id/
http://www.chevronindonesia.com/communi
ty/edu_training.aspx

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 15

You might also like