Professional Documents
Culture Documents
Darniati Jurnal26-1
Darniati Jurnal26-1
ABSTRACT
This study aimed to isolate and identify the bacteria Salmonella sp in spleen of male layer chicken
that died in farms Sibreh, Aceh Besar. A sample of the research is the spleen of male layer chickens.
Isolation of Salmonella sp performed by inoculating spleen that were pierced using a swab on the media
Selenite Cystine Broth (SCB) then planted on selective media Salmonella Shigella Agar (SSA) and colony
morphology was observed, continued with observation of Gram stain under microscopic. Furthermore,
colonies of suspected Salmonella sp planted in the media MR-VP (Oxoid), Indol (Difco), Simmons's
Citrate Agar (Oxoid), Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Sulfite Indol Motiliti (SIM), and media sugars
(sucrose, manitol, glucose, lactose , maltose). The results of this study were analyzed descriptively. The
research shows a results from a total of 33 samples, we found that 15 samples are positive that can be
isolated and identified as Salmonella sp. Therefore it can be concluded that Salmonella sp is possible the
death cause of male layer chicken in farms Sibreh, Aceh Besar.
26
Jurnal MedikaVeterinaria Erina, dkk
Infeksi merupakan penyebab utama penyakit ayam layer jantan di Sibreh, Aceh Besar akibat
di dunia terutama di daerah tropis seperti terinfeksi Salmonella sp.
Indonesia karena temperatur yang tropis, dan MATERI DAN METODE
kelembaban tinggi sehingga mikroba dapat
tumbuh subur. Infeksi dapat disebabkan oleh Materi Penelitian
berbagai mikroorganisme seperti virus, bakteri, Penelitian ini menggunakan sampel swab
jamur, protozoa, dan bakteri (Gibson, 1996). pada organ limpa ayam layer yang diambil dari
Menurut Zulfikar (2013), penyakit yang ayam layer jantan dimulai dari umur 2 hari
terjadi pada ternak ayam, umumnya timbul bila hingga 30 hari dengan observasi kematian dari
keadaan pemeliharaan kurang baik, kondisi ayam tersebut yang dilaksanakan di peternakan
kandang yang tidak memenuhi syarat kesehatan ayam Sibreh Kabupaten Aceh Besar.
(sinar matahari yang kurang atau tidak masuk Teknik pengambilan sample
sama sekali) dan disertai pemberian ransum Ayam layer jantan yang berumur 2 sampai
yang kurang sempurna. Penyakit bakteri yang 30 hari yang diambil limpanya. Limpa ditusuk
sering menyerang pada ayam petelur diantaranya menggunakan swab steril, dimasukan ke dalam
Pullorum (berak putih), Fowl typhoid, tabung reaksi yang berisi Salenite Cystein Broth
Paratyphoid, Kolera unggas dan Coryza (pilek (SCB). Selanjutnya sampel dibawa ke
ayam). Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Salmonella merupakan bakteri yang paling Hewan Universitas Syiah Kuala untuk
umum menyebabkan penyakitkeracunan diinkubasikan dalam inkubator selama 24 jam
makanan di negara berkembang. Penyakit yang dengan suhu 37ºC. Isolasi bakteri Salmonella sp
disebabkan oleh Salmonella disebut dengan metode Carter (1987).
salmonellosis. Salmonellosis dibagi menjadi dua Isolasi dan Identifikasi bakteri salmonella sp
grup besaryaitu non-typhoid salmonellosis atau Isolasi dilakukan berdasarkan metode Carter
gastroenteritis dan typhoid salmonellosis atau (1987), sampel swab limpa ayam layer jantan
demam enteric (Portillo, 2000). Salah satu yang mati ditanamkan dalam media Selenite
penyakit yang sangat ditakutkan oleh peternak Cystine Broth(SCB) diinkubasikan pada suhu
yaitu Salmonellosis. Penyakit ini merupakan 37ºC selama 24 jam. Amati perubahan
penyakit bakterial yang disebabkan oleh bakteri warnayang terjadi, apabila media SCB berwarna
Salmonella sp (Listyowati, 2009). orange maka akan di lanjut penanaman pada
Gejala klinis infeksi Salmonella sp pada media SSA (Salmonella Shigella Agar).
unggas dan aves sangat bervariasi tergantung Identifikasi bakteri Salmonella sp
dari jenis Salmonella menginfeksi, namun secara Identifikasi bakteri dilakukan berdasarkan
umum dapat ditandai adanya penurunan daya metode Carter (1976). Biakan pada media SSA
tahan tubuh, nafsu makan menurun, diare putih, (Salmonella Shigella Agar) yang telah
bulu-bulu di daerah kloaka dan perut menjadi diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37ºC
kotor, sayap terlihat menggantung serta akan dilanjutkan dengan uji IMViC. Uji IMViC
kematian mendadak (Tetty, 2002). Bidang meliputi Indol,Methyl Red-Voges Proskauler
kedokteran hewan memiliki peran penting dalam (MR-VP), Simmons’s Citrate Agar (Oxoid),
pengendalian dan pencegahan infeksi penyakit, SulfitIndol Mortiliti (SIM) dan, Triple Sugar
serta penanganan dini agar tidak terjadi Iron agar (TSIA). Uji biokimia yaitumanitol,
penurunan produk hasil ternak, baik telur glukosa, sukrosa, maltosa, manitol dan laktosa,
maupun kualitas daging (Wuryadi, 2013). kemudian semua tabung diinkubasikan pada
Berdasarkan latar belakang di atas perlu suhu 37 0C selama 18-24 jam, kecuali medium
diperlukan penelitian ini agar dapat mengetahui MR-VP untuk uji MR dan VP diinkubasi selama
penyebab kematian pada ayam layer jantan di 48 jam. Dalam indol ditambahkan reagen kovak
peternakan Sibreh, Aceh Besar. Penelitian ini dan MR ditambah 5-10 tetes larutan metil red
bertujuan untuk mengetahui apakah kematian sedangkan VP ditambah KOH dan α naptol.
27
Jurnal MedikaVeterinaria Erina, dkk
28
Jurnal MedikaVeterinaria Erina, dkk
29
Jurnal MedikaVeterinaria Erina, dkk
Hasil penelitian menunjukkan 19 sample yaitu bakteri Gram negatif dan berbentuk batang
positif terinfeksi oleh bakteri Salmonella sphal panjang, hal ini merupakan ciri-ciri morfologi
ini ditunjukan dengan adanya black center dari bakteri Salmonella sp. Hal ini sesuai dengan
dibagian tengahberbentuk bulat, memiliki bau pernyataan Firnanda dkk., (2013) bahwa
yang khas, cembung, pinggiran rata dan Salmonella sp merupakan bagian dari bakteri
mengkilap ini diduga sebagai bakteri Salmonella Gram negatif yang berbentuk batang panjang
sp. Hasil pengamatan ini sesuai dengan Budiarso memiliki dinding sel yang mengandung lipid,
(2009), yang menyatakan bahwa pada medium lemak, atau substansi seperti lemak dengan
Salmonella ShigellaAgar (SSA) koloni persentase yang lebih tinggi. Dalam proses
Salmonella spberwarna hitam karena mampu pewarnaan Gram, pencucian dengan alkohol
menghasilkanH₂S. akan menyebabkan lemak tersebut terekstraksi
Pewarnaan Gram menunjukkan adanya sehingga bakteri berwarna merah atau merah
bakteri yang berwarna merah muda atau merah muda karena menyerap zat warna safranin.
Table 3. Hasil uji IMViC dan gula-gula.
Sample Umur saat Indol MR VP SIM Citrat TSIA Glukosa Laktosa Manitol Sukrosa Maltosa KET
S23 - + - + d M H (+) ↑ + - - - *
20 hari
23 hari
30
Jurnal MedikaVeterinaria Erina, dkk
Hasil dari uji indol diperoleh negatif, yaitu memproduksi H₂S (Budiarso, 2009). Pada
ditandai dengan tidak terbentuknya cincin medium gula - gula menyatakan bahwa bakteri
berwarna merah pada permukaan media setelah Salmonella sp dapat memfermentasi glukosa,
diberikan reagen kovac sebanyak 5-10 tetes. laktosa, manitol dan maltose yang ditandai
Menurut Quinn dkk., (2002) Salmonella bersifat dengan perubahan warna menjadi warna kuning
non motil pada suhu 30˚C, tidak menghasilkan pada medium tetapi tidak dapat memfermentasi
cincin merah pada uji indol karena tidak sukrosa (Hidayat, 2014).
menghasilkan enzim tryptophanase yang akan Terjadinya salmonellosis pada ternak
memecah tryptophan menjadi indol. Uji metil tergantung beberapa faktor yaitu antara lain jenis
red digunakan untuk menentukan adanya serotipe Salmonella, umur unggas, tingkat
fermentasi asam campuran. Dimana bakteri infeksi, rute infeksi, jenis unggas dan
dapat memfermentasi glukosa dan menghasilkan manajemen pengelolaan (Poppe, 1996). Infeksi
produk yang bersifat asam sehingga akan Salmonella sp dapat ditularkan secara vertikal
menurunkan pH media pertumbuhan menjadi dan horizontal, bakteri ini dapat mencemarin
lebih rendah. Pada hasil pengamatan ditemukan ayam layer jantan. Bakteri akan masuk secara
perubahan warna media biakan bakteri menjadi oral ke saluran pencernaan dan menuju ke
warna merah setelah diteteskan metil red beberapa organ yang salah satunya adalah organ
sebanyak 3-5 tetes. Hal ini sesuai dengan limpa secara bakterimia (OIE, 2008). Pada ayam
pernyataan Hadioetomo (1985), penambahan atau unggas yang masih muda menyebabkan
indikator metil red dapat menunjukkan kematian yang tinggi dengan meperlihatkan
perubahan pH pada media biakan, metil red akan gejala seperti menggerombol dibawah sumber
menjadi merah pada kondisi asam dan berwarna panas, nafsu makan turun, bulu kusam dan
kuning pada kondisi basa. Jadi pada uji MR ditemuinya feses keputihan yang menempel
menunjukan hasil positif yaitu pada kondisi pada kloaka ayam (Shivaprasad, 2003).
asam. Sedangkan pada uji VP menunjukkan KESIMPULAN
hasil negatif ditandai dengan tidak terjadinya Dengan ditemukannya bakteri Salmonella sp
perubahan warna media biakan setelah pada sampel organ limpa yang diperoleh dari
diteteskan α naftol dan KOH 40% sebanyak 3-5 peternakan Sibreh, Aceh Besar dapat dijadikan
tetes. dasar untuk mengantisipasi terjadinya wabah
Hasil positif SIM terlihatnya penyebaran penyakit bakterial di lokasi ini, dimana data
garis pada media karena bakteri Salmonella sp yangada dapat digunakan untuk
bersifat mortil. Sedangkan pada bakteri yang meningkatkanmenejemen pemeliharaan ayam,
bersifat non-motil tidak dapat menyebar karena sanitasikandang danpakan yangdiberikan
kekurangan organel untuk penyebaran agar ayamlayer jantan tidak mudah
motilitasnya (Aktar, 2016). Uji Simmon’s citrate terkontaminasi bakteri Salmonella sp.
bertujuan untuk menentukan kemampuan bakteri DAFTAR PUSTAKA
dalam menggunakan sitrat sebagai satu - satunya Aktar, N. Rabeya, B, and M. Ilias. 2016.
karbon energi (Dundu, 2000) dan hasil positif Isolation and Identification of
pada medium TSIA ditandai dengan Salmonella sp. from different food.Int.
terbentuknya warna hitam dan gas. Warna hitam J. Biosci. 8(2) : 16-24.
yang dihasilkan merupakan indikasi Budiarso, T.Y. dan M.J.X. Belo. 2009. Deteksi
pemanfaatan sodium thiosulphate oleh bakteri cemaran Salmonella sp pada daging
Salmonella sp sebagai sumber sulfur untuk
31
Jurnal MedikaVeterinaria Erina, dkk
32
Jurnal MedikaVeterinaria Erina, dkk
State University Press Ames, Iowa, Ulfah, M., Dwi, J.S. dan Sri, S. 2013.
USA. Meningkatkan Produksi Ayam
Sudarmono, A.S., 2003. Pedoman Petelur.Edisi Revisi. Penerbit
Pemeliharan Ayam Ras Petelur. Niaga Swadaya, Depok.
Penerbit Kaninus, Yogyakarta. Wasiudin, A. A. 2011. Strategi
Suryani, Y. A. O. Bernadeta, dan U. Siti. Pengembangan Usaha Ayam
2010. Isolasi dan karakterisasi Petelur Jantan Pada UD
bakteri asam laktat dari limbah Mangestoni Putri Poultry Shop di
kotoran ayam sebagai agnesi Desa Gadingsari Kecamatan
probiotik dan enzim kolesterol Sanden Kabupaten Bantul. Skripsi.
reduktase. Prosiding Seminar Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Nasional Biologi. Universitas Wuryadi. 2013. Beternak Puyuh. Penerbit
Negri Yogyakarta. Yogyakarta Agromedia Pustaka, Jakarta.
:138-147. Zulfikar. 2013. Manajemen Pemeliharaan
Tetty. 2002. Puyuh Si Mungil Penuh Ayam Petelur Ras. Tesis. Pasca
Potensi. Agro Media Pustaka, Sarjana Kesehatan Masyarakat
Jakarta. Veteriner (Kesmavet) Universitas
Syiah Kuala, Banda Aceh.
33
Jurnal MedikaVeterinaria Erina, dkk
LAMPIRAN
Gambar 1. Hasil biakan pada media Selenite Cystine Broth yang ditandai denganperubahan media
menjadi warna orange.
Gambar 2. Hasil biakan pada media Salmonella-Shigela Agar yang di tandaidengan tumbuhnya
koloni berwarna hitam.
34