Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 18

No.

Dokumen:

DRP.TS.D7.001.16047
DOKUMEN RANCANGAN
PENGEMBANGAN PRODUK Tanggal Pengesahan:

Laboratorium Farmasetika
SANEXAMAT® TABLET
Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin

Disusun Oleh

ForDev Scientist PackDev Scientist

Esti Ramadayanti Esti Ramadayanti

ProsDev Scientist AnDev Scientist

Esti Ramadayanti Esti Ramadayanti

Disetujui Oleh

Asisten

PT. RAMA-FARMA
Makassar-Indonesia

Sanexamat®
I. Rancangan Formula
Tiap 600mg Sanexamat® mengandung 500 mg Asam Tranexamat.
Komposisi Tablet Inti :
Asam Tranexamat 500 mg
PVP (polivinil pirolidon) 3%
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

Pati 5%
Talk 2%
Mg Stearat 3%
Laktosa ad 100%
Etanol 96% qs
Komposis Penyalut 10% :
HPMC (polimer) 20%
PEG 400 (Plaztiseiser) 15%
Titanium oxide (Pewarna) 5%
Etanol 96% qs
II. Rencana desain sediaan
Rencana nomor registrasi : DBL 1860300610A1
Rencana nomor bets : N11116047
Rencana klaim etiket : Tiap 600 mg tablet salut sanexamat mengandung 500 mg Asam
Tranexamat, 1 wadah 10 strip, 1 strip 10 tablet.
Rencana bahan kemas primer : Strip
Rencana bahan kemas sekunder : Kertas karton/kertas formika
Rencana bahan label/etiket : -
Rencana bahan leaflet/brosur : Kertas HVS
Rencana indikasi sediaan : Anti Fibrinolitik. Mencegah terjadinya perdarah yang berlebih
pada saat menstruasi, proses pencabutan gigi, serta
menghentikan perdarahan saat terjadi luka.
Q Dasar Formulasi
d III.1 Dasar pembuatan sediaan
1. Tablet salut fim lebih tahan dari kehancuran terhadap abrasi dibandingkan dengan tablet
salut gula, tablet salut film juga memakai pewarna yang membuat tampilan tablet menjadai
menarik (Loyd, V Allen : 247).
2. Tablet salut film dapat menutupi rasa dan bau dari zat aktif, serta dapat dengan mudah di
konsumsi, selain itu tablet salut film juga dapat melindungi tablet secara fisik dari
kelembaban maupun cahaya (Kenneth, 55-56).
3. Polimer-polimer yang berasal dari larutan polimer akan melindungi tablet, dan mengatur
proses laju pelepasan obat (David Attwood and Alexander T. Florence : 92).
4. Tablet salut dapat memberikan nilai estetika untuk meningkatkan penampilan dari sebuah
tablet, dan menambahkan logo perusahaan, serta dapat pula digunakan untuk menutupi rasa
atau bau yang tidak menyenangkan dan untuk melindungi suatu bahan dari dekomposisi
selama penyimpanan. Tablet salut film digunakan untuk mengontrol pelepasan obat ke
dalam saluran pencernaan, karena sifat ketebalan lapisan mempengaruhi cepat lambatnya
obat dilepas (Aulton : 249).
III.2 Dasar pemilihan bahan aktif (Asam Tranexamat)
1. Menurut data pfizer asam tranexamat harus dihindarkan dari cahaya dan panas ,
sehingga cocok untuk diformulasikan dalam tablet salut film, karena tablet salut
film dapat melindungi tablet secara fisik dari kelembaban maupun cahaya (pfizer
safety data sheet: page 4, Kenneth, 55-56).
2. Dosis penggunaan asam traneksamat lebih kecil dibandingkan dengan obat
antifibrinolitik lain yaitu (20-25 mg / kg setiap 8 sampai 12 jam) dan epsilon asam
aminokaproid (50-60 mg / kg setiap 4-6 jam) dapat diberikan secara intravena atau
oral (Marie A. Chisholm-Burns, Pharmd, Fccp, Fashp: 995).

3. Asam traneksamat adalah inhibitor kompetitif yang aktivasi plasminogen, pada


konsentrasi yang jauh lebih tinggi dapat bertindak sebagai inhibitor nonkompetitif
plasmin, yaitu efek yang mirip dengan asam aminocaproic. Akan tetapi, Asam
traneksamat 10 kali lebih kuat daripada asam aminocaproic secara in vitro (pfizer :
page 3).
III.3 Dasar pemilihan bahan tambahan
PVP (Pengikat)
1. Dengan konsentrasi kecil (0,05-5%) povidone dapat digunakan sebagai pengikat
pada sediaan padat oral (Raymond C Rowe: 582).

Halaman 2
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

2. Povidone dapat digunakan sebagai pengikat yang larut air maupun larut alkohol,
povidone juga dapat berfungsi sebagai pengikat basah maupun kering (Leon
Lachman: 702).
3. Povidone (polyvinyl-2-pyrrolidone, PVP) merupakan kopolimer yang dapat
meningkatkan plastisitas dan fleksibilitas yang baik. Kopolimer biasanya digunakan
dalam pembentuk film dan pengikat tablet yang lebih baik daripada homopolimer
(Yihong Qiu: 216).
Talk (Glidan)
1. Salah satu contoh antiadherent yang sesuai untuk mengatasi pelekatan pada mesin
tablet adalah talk dan koloid silikon dioksida. Talk berperan sebagai glidant dan
memperbaiki aliran formulasi pada mesin tablet. Konsentrasi talk sebagai
antiadheren yang digunakan adalah 4-6% (Aulton: 298).
2. Talk merupakan magnesium silikat terhidrasi berbentuk kristal yang berukuran
sangat kecil. Dapat digunakan sebagai glidant dalam formulasi tablet pada
konsentrasi 5.0 % - 30.0 % (David jone: 216-217)
3. Talk secara tradisional adalah salah satu glidant yang paling umum digunakan,
memiliki tambahan manfaat yaitu sebagai antiandherent yang sangat baik. (Gibson :
389).
Mg Stearat (Lubrikan)
1. Magnesium stearat banyak digunakan dalam formulasi farmasi secara luas juga
kosmetik dan makanan. Magnesium stearat digunakan dalam pembuatan Tablet
sebagai lubrikan dengan konsentrasi antara 0,25% dan 5,0% b / b (Raymond C
Rowe: 404).
2. Lubrikan dapat mengurangi gesekan antara permukaan tablet dan dinding alat
kempa, lubrikan yang paling banyak digunakan adalah magnesium stearat (Loyd
Allen: 239)
3. Magnesium stearat merupakan salah satu lubrikan yang sering digunakan sebagai
pelumas, karakterisasi fisik dari pelumas sangat penting untuk memastikan
konsistensi dalam fungsi, terutama saat perubahan dilakukan di pemasok (Ralph
Waldo Emerson : 102)
Laktosa (Pengisi)
1. Bahan Pengisi terdapat beberapa jenis yaitu laktosa, selulosa mikrokristalin, pati,
sukrosa bubuk, dan kalsium fosfat. Pemilihan bahan pengisi didasarkan pada bahan,
biaya relatifnya, dan kompatibilitasnya dengan bahan formulasi lainnya, yang
paling disukai adalah laktosa, karena kelarutan dan kompatibilitasnya (Loyd Allen :
238).
2. Diluent digunakan untuk meningkatkan massa kerja serbuk dan meningkatkan
reproduktifitas proses pengisian. Selain itu, pengisi juga dapat membuat sifat
tambahan, terutama sifat alir dan kemampuannya untuk mengalami kompresi.
Menjadi lebih baik. Contoh eksipien yang digunakan meliputi laktosa monohydrate,
mikrokristalin selulosa, dan pati (David Jones: 264).
3. Laktosa dapat digunakan sebagai bahan pengisi dan bahan pelarut dalam tablet
(Excipients : 364).
Pati (Desintegran)
1. Pati adalah salah satu penghancur tablet yang paling banyak digunakan dengan
konsentrasi 3-25% b/b, konsentrasi khas adalah 15%. Amilum telah diperkenalkan
untuk penggunaan butiran dalam kompresi langsung, memperbaiki proses tablet
dan waktu disintegrasi tablet (Excipien : 686).
2. Pati merupakan salah satu pengahncur yang baik karena tersebar dengan homogen
pada matriks tablet sehingga cairan pencernaan mudah menembus dan
menghancurkan matriks tablet (Jones : 213).
3. Pati adalah disintegran pertama yang digunakan dalam pembuatan tablet dan masih

Halaman 3
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

digunakan, meskipun itu sebagian besar telah digantikan oleh apa yang disebut
super disintegrant (Gibson: 397).
Etanol 96% (Pembasah)
1. Dilihat dari inkompatibilitasnya yang hanya berinteraksi dengan oksidator kuat,
bahan ini dapat digunakan sebagai pelarut/pembasah dalam metode granulasi basah
(Exipient P: 17)
2. Dalam proses granulasi basah etanol dapat digunakan sebagai pelarut
(Phamaceutical praformulation P: 402).
3. Etanol tidak memiliki efek yang mengikat tetapi dapat digunakan dalam granulasi
sebagai pelarut untuk pengikat kering seperti PVP, hal ini sesuai dengan pemilihan
PVP sebagai pengikat (Pharmaceutical dosage form design vol 1: 291).
HPMC (Polimer)
1. Dalam produk oral, hypromellose terutama digunakan sebagai tablet binder, dalam
film-coating, dan sebagai matriks untuk digunakan dalam formulasi tablet extended
release, tergantung pada tingkat viskositas, konsentrasi 2–20 % w / w digunakan
untuk solusi pembentuk film untuk tablet lapisan film (Raymond C Rowe: 326).
2. Hidroksipropil methylcellulose (HPMC) merupakan polimer sintetik yang
sepenuhnya dapat menggantikan penggunaan produk alami seperti pati, akasia, dan
tragakan dalam formulasi modern (Gibson: 405).
3. Lapisan film yang terbentuk dari HPMC memiliki daya adhesi yang baik, dan dapat
mengurangi kerapuhan, HPMC juga digunakan dalam formulasi matriks released-
controlled (Kenneth: 183-184).
PEG 400 (Plastizicer)
1. Polietilena glikol berguna sebagai plasticizer dalam produk mikroenkapsulasi untuk
menghindari pecahnya lapisan film ketika mikrokapsul dikompresi menjadi tablet
(Raymond C Rowe: 518).
2. Plasticizer yang dicampur dengan polimer akan dapat memengaruhi kompatibilitas,
biasanya plasticizer yang digunakan adalah polietilena glikol (Gibson: 414).
3. Penggabungan PEG sebagai plasticizer ke dalam film HPMC menghasilkan
penurunan Rwvp (koefisien permeabilitas air). Efek ini terkait dengan berat
molekul atau konsentrasi plasticizer. Hasil ini dapat menunjukan pemilihan
plasticizer terbaik dengan konsentrasi yang sesua proses pelapisan film
(International Journal Of Pharma And Bio Sciences" The Effect Of Plasticizer
Molecular Weights And Concentrations On Water Vapor Permeability Of Hydroxy
Propyl Methyl Cellulose Films”: page 7).
Titanium dioxide (Pewarna)
1. Dalam formulasi farmasi, titanium dioksida digunakan sebagai pigmen putih dalam
suspensi salut film (Excipient: 741).
2. Zat pewarna yang dapat digunakan dalam salut film adalah pewarna yang tidak
larut air, karena cenderung lebih stabil secara kimia dari cahaya, serta
mengoptimalkan daya tahan terhadap uap air. Salah satu contoh pewarna tersebut
adalah titanium dioksidadan oksi aluminium (pharmaceutics the science of dosage
form design: 443)
3. Pengembangan produk internasional dengan menggunakan besi oksida dan
titanium dioksida sebagai pewarna tablet dan karotenoid warna makanan di pelapis
tablet di tempat pewarna FD & C (pharmaceutical dosage forms tablet vol 1: 126).
III.4 Dasar pemilihan metode granulasi
1. Mekanisme umum dalam granulasi basah farmasi ketika suatu perekat termasuk dalam
pelarut granulasi cairan akan membentuk jembatan cair dan perekat akan mengeras atau
mengkristal saat pengeringan untuk membentuk jembatan padat untuk mengikat partikel

Halaman 4
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

(Aulton: 368).
2. Dengan menggunakan metode granulasi basah akan membuat granul menjadi homogen dan
keseragaman dalam berat dan kandungan bahan aktif (Ralph Waldo Emerson: 374).
3. Granulasi Basah Ini adalah konvensional dan tertua dalam membuat tablet. Akan tetapi
metode ini cukup mahal namun tetap dipilih karena fleksibilitasnya, karena kemungkinan
membasahi bubuk dengan berbagai cairan, yang juga dapat bertindak sebagai pembawa
bahan-bahan tertentu, sehingga meningkatkan karakteristik granulasi, memiliki banyak
kelebihan (pharmaceutical dosage forms tablet vol 1: 149).
III.5 Dasar pemilihan bahan kemas
1. Kemasan strip adalah bentuk kemasan suatu unit sediaan yang umum digunakan untuk
mengemas tablet. Penyegelan biasanya terlaksana antara gulungan penekan, maka
kemungkinan terjadi kesempurnaan penyegelan yang baik. (Lachman: 1450-1451)
2. Beberapa obat harus disimpan dalam aluminium foil, untuk mencegah efek pelemahan dari
cahaya dan kelembapan (Ansel: 81).
3. Tablet dapat disimpan dalam botol kaca, Wadah HDPE, aluminium foil dan PVC atau PVC /
PVDC blister ( Aulton: 108).
IV. Informasi Bahan Aktif
IV.1. Uraian Farmakologi (Martindel:1081, USP 39: 6220)
Nama : Aspam Tranexamat
Kelas farmakologi : Anti Fibrinolitik
Indikasi : Untuk mengurangi atau mencegah perdarahan, dan mengurangi
kebutuhan untuk terapi sebelum dan setelah pencabutan gigi, serta
mengurangi perdarahan pada wanita yang mengalami mensruasi.
Mekanisme kerja : Asam traneksamat adalah turunan sintetis dari asam amino lisin dengan
aktivitas antifibrinolitik. Dengan afinitas yang kuat untuk lima situs
mengikat lisin plasminogen, asam traneksamat secara kompetitif
menghambat aktivasi plasminogen menjadi plasmin, menghasilkan
penghambatan fibrinolisis; pada konsentrasi yang lebih tinggi, agen ini
secara non-kompetitif menghambat plasmin. Agen ini memiliki waktu
paruh yang lebih panjang, kira-kira sepuluh kali lebih kuat, dan kurang
beracun daripada asam aminocaproic, yang memiliki mekanisme aksi
serupa.
Kontraindikasi : Alergi terhadap asam traneksamat, kejang, Riwayat tromboemboli vena
atau arteri atau penyakit tromboemboli aktif, Gangguan ginjal berat
karena akumulasi obat, penyesuaian dosis diperlukan pada gangguan
ginjal ringan atau sedang.
Efek samping : Gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare) dapat terjadi tetapi
menghilang ketika dosis dikurangi. Dermatitis alergi, pusing, dan
hipotensi telah dilaporkan sesekali. Hipotensi telah diamati ketika
injeksi intravena terlalu cepat. Untuk menghindari respons ini, solusi
tidak boleh disuntikkan lebih cepat dari 1 mL per menit. Kejadian
tromboembolik (misalnya, trombosis vena dalam, emboli paru,
trombosis serebral, nekrosis kortikal ginjal akut, dan obstruksi arteri
retina sentral dan vena) jarang dilaporkan pada pasien yang menerima
asam traneksamat untuk indikasi selain pencegahan perdarahan pada
pasien dengan hemofilia. Konvulsi, kromatopsia, dan gangguan
penglihatan juga telah dilaporkan. Namun, karena sifat spontan
pelaporan peristiwa medis dan kurangnya kontrol, kejadian sebenarnya
dan hubungan kausal obat dan kejadian tidak dapat ditentukan.
Dosis dan pemberian : Untuk penggunaan jangka pendek pada perdarahan, dosis oral adalah 1
hingga 1,5 g (atau 15 hingga 25 mg / kg) 2 hingga 4 kali sehari. Saat
diberikan dengan dosis injeksi intravena lambat 0,5 sampai 1 g (atau 10
mg / kg) 3 kali sehari. Asam traneksamat diberikan oleh infus kontinu
dengan laju 25 hingga 50 mg / kg setiap hari.
Asam traneksamat diberikan untuk periode yang lama secara turun-
temurun angioedema dalam dosis 1 hingga 1,5 g melalui mulut 2 atau 3
kali sehari. Anak-anak dapat diberikan dosis 25 mg / kg per oral atau
10 mg / kg intravena, biasanya 2 atau 3 kali sehari, tergantung pada
indikasi..

Halaman 5
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

Interaksi obat : Obat-obatan dengan tindakan pada hemostasis harus diberikan


dengan hati-hati kepada pasien dengan terapi antifibrinolytic. Potensi
pembentukan thrombus dapat ditingkatkan estrogen, misalnya, atau
aksi antifibrinolitik dan Retinoid. Antifibrinolytics harus digunakan
dengan hati-hati pada pasien menerima tretinoin oral sebagai peristiwa
trombotik telah dilaporkan pada pasien yang diobati dengan asam
traneksamat dan tretinoin
Farmakokinetika : Asam traneksamat diserap dari gastrointestinal saluran dengan
konsentrasi plasma puncak terjadi setelah sekitar 3 jam.
Bioavailabilitas adalah sekitar 30 hingga 50%. Asam traneksamat
didistribusikan secara luas ke seluruh bagian tubuh dan memiliki ikatan
protein yang sangat rendah. Ini berdifusi melintasi plasenta dan
didistribusikan ke ASI. Asam traneksamat memiliki eliminasi plasma
paruh hidup sekitar 2 jam. Itu diekskresikan dalam urin terutama
sebagai tidak berubah obat.
IV.2 Uraian sifat fisika-kima bahan aktif
Nama resmi : Asam Tranexamat RB: C8H15NO2
Nama lain : 4-aminomethyl)
cyclohexane-1-
carboxylic acid
RM : C8H15NO2
BM : 180,16
Pemerian : Warna : putih atau
hampir putih
Rasa : rasa asam
Bau : tidak berbau
Bentuk : kristal

Kelarutan : Bebas larut dalam air dan asam asetat glasial;


praktis tidak larut dalam alkohol dan aseton.
pKa dan pH larutan : -/8.
o
Titik lebur : <300 C
Polimorfisme :
Informasi tambahan : -

IV.3. Uraian stabilitas (Pubchem, Martindle: 1081)


Stabilitas :
Suhu : <300oC deg

Cahaya : Tidak tahan cahaya dan panas.

pH : 6,5-8

Air : sangat larut air


Inkompatibiltas : Gugus fungsi :-
Ion logam :-
Senyawa tertentu : -

Saran penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


V. Informasi Bahan Tambahan (Sifat fisika-kima dan stabilitas)
1. Talk (Excipient:767)
Nama resmi : Talcum RB:

Halaman 6
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

Nama lain : Altalc; E553b; hydrous


magnesium calcium
silicate; hydrous
magnesium silicate;
Imperial; Luzenac
Pharma; magnesium
hydrogen metasilicate;
Magsil Osmanthus;
Magsil Star; powdered
talc; purified French
chalk; Purtalc;
soapstone; steatite;
Superiore;
talcum.
Kelas fungsional : Pelumas
Konsentrasi : 1.0%-10.0%
RM : Mg6(Si2O5)4(OH)4
BM : 379.259 g/mol
Pemerian : Warna : putih atau putih kelabu
Rasa :-
Bau : tidak berbau
Bentuk : serbuk
Kelarutan : Dalam air : praktis tidak larut
Dalam pelarut lain : praktis tdiak larut dalam basa dan asam
pKa dan pH larutan : pKa : -
pH : 7-10
Titik lebur : 900-1000°C
Informasi lain :
Stabilitas : Talk adalah bahan yang stabil dan dapat disterilisasi dengan pemanasan
pada 160 ℃ tidak kurang dari 1 jam. Talk juga dapat disterilkan
dengan cara paparan iradiasi etilena oksida atau gamma.
Inkompatibilitas : Dengan senyawa surfaktan.
Penanganan : Perhatikan tindakan pencegahan yang normal sesuai dengan keadaan
dan kuantitas bahan ditangani. Talk menyebabkan iritasi bila terhirup
dan paparan berlebihan berkepanjangan dapat menyebabkan
pneumoconiosis selama jangka panjang debu terhirup 8 jam. pelindung
mata, sarung tangan, dan respirator yang direkomendasikan.
Toksisitas : Dapat menyebabkan Pneumoconiosis dan kanker.
Saran penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. Povidon (Excipient:611)
Nama resmi : POVIDONE RB:
Nama lain : Kollidon; Plasdone;
poly[1-(2-oxo-1-
pyrrolidinyl)
ethylene]; polyvidone;
polyvinylpyrrolidone;
povidonum; Povipharm;
PVP;
1vinyl-2-pyrrolidinone
polymer
Kelas fungsional : Binder
Konsentrasi : 0,5-5%
RM : (C6H9NO)n
BM : 2500–3000000
Pemerian : Warna : putih

Halaman 7
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

Rasa :-
Bau : tidak berbau
Bentuk : higroskopik
Kelarutan : Dalam air : mudah larut dalam air
Dalam pelarut lain : larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton,
metanol; praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan minyak
mineral
pKa dan pH larutan : pH = 3.0 –7.0
Titik lebur : 150OC
Informasi lain : -
Stabilitas : Povidone tidak stabil sampai batas tertentu pada pemanasan pada
150°C, dengan penurunan kelarutan air. Hal ini stabil untuk siklus
pendek paparan panas sekitar 110-130°C; uap sterilisasi larutan air
tidak mengubah sifat-sifatnya
Inkompatibilitas : Povidonl inkom dalam larutan dengan berbagai garam anorganik, resin
alami dan sintetis, dan bahan kimia lainnya. Membentuk molekul
dalam larutan dengan sulfathiazole, natrium salisilat, asam salisilat,
fenobarbital, tanin, dan senyawa lain
Penanganan : Perhatikan tindakan pencegahan yang sesuai dengan keadaan dan
kuantitas bahan yang ditangani. Gunakan pelindung mata, sarung
tangan, dan masker yang direkomendasikan
Toksisitas : tidak memiliki efek iritan pada kulit dan tidak menyebabkan sensitisasi
Saran penyimpanan : disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering.

Halaman 8
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

3. Amilum (Excipient:731)
Nama resmi : Starch RB
Nama lain : Amido; amidon; amilo;
amylum; C*PharmGel;
Eurylon; fecule; Hylon;
maydis amylum;
Melojel; Meritena;
oryzae amylum; Pearl;
Perfectamyl; pisi
amylum; Pure-Dent;
Purity 21; Purity 826;
solani amylum; tritici
amylum; Uni-Pure.
Kelas fungsional : Disintegran
Konsentrasi : 3%
RM : (C6H10O5)n
BM : 300-1000
Pemerian : Warna : putih sampai serbuk putih
Rasa : tidak berasa
Bau : tidak berbau
Bentuk : butiran bulat atau ovoid yang sangat kecil, butiran-
butiran yang ukuran dan bentuknya khas sesuai dengan variasi
botanikalnya.
Kelarutan : Dalam air : pati larut dalam air panas pada suhu di atas
gelatinasi (59-71oC)
Dalam pelarut lain : tidak larut dalam etanol dingin 96%, pati
sebagian larut dalam dimetilsulfoksida dan dimetilformamida.
pKa dan pH : 4.0–7.0 dan -
Titik lebur : -
Informasi lain : Amilum disiapkan segar saat digunakan untuk granulasi basah
Stabilitas : Amilum kering stabil bila dilindungi dari kelembaban tinggi
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan zat oksidator
Penanganan : Reaksi alergi terhadap pati sangat jarang
Toksisitas : konsumsi oral dalam jumlah besar dapat membahayakan.
Saran penyimpanan : Amulim harus disimpan ditempat yang kering, sejuk, dan
diwadah yang tertutup rapat.
4.. Etanol (FI IV)
Nama resmi : Aethanolum
Nama lain : Alcohol dan etanol
Kelas fungsional : Pelarut
Konsentrasi : 63 ml
RM : C2H6OH
BM : 46,068 g/mol
Pemerian : Warna : cairan tidak berwarna, mudah menguap
Rasa : rasa panas
Bau : bau khas
Bentuk : cairan tidak berwarna
Kelarutan : Dalam air : sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P,
dan dalam eter P.
Dalam pelarut lain : -

Halaman 9
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

pKa dan pH larutan: 15,9 dan pH netral


Titik lebur : −173,4oC
Informasi lain : -
Stabilitas : -
Inkompatibilitas : -
Penanganan : Jauhkan dari sumber api.
Toksisitas :
Saran penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari api
5. titanii dioxidum (FI IV:488, Martindale: 1470)
Nama resmi titanii dioxidum RB TiO2
Nama lain Titanium dioksida
Kelas fungsional Zat pewarna
Konsentrasi 10%

-
RM -
BM -
Pemerian Warna : putih
Rasa : kurang berasa
Bau : tidak berbau
Bentuk : amorf
Kelarutan Dalam air : praktis tidak larut dalam asam
sulfiruca dilute, hcl, asam nitrit, pelarut organik
dan air, larut dalam asam hidrofluoric, asam
sulfat
pKa dan pH larutan -
Titik lebur -
Informasi lain -
Stabilitas
Inkompatibilitas -
Penanganan -
Toksisitas -
Saran Dalam wadah tertutup baik
Penyimpanan

6. Laktosa (Rowe: 364; FI III: 338)

Nama resmi : Lactosum RB:

Nama lain : Laktosa, saccharum lactis

Kelas fungsional : Pengisi

Konsentrasi : -

RM : C12H22O11.H2O

BM : 36,30

Pemerian : Warna : Putih


Rasa : Agak Manis

Halaman 10
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

Bau : Tidak berbau


Bentuk : Serbuk hablur

Kelarutan : Dalam air : Larut dalam 6 bagian air, dalur dalam 1 bagian air
mendidih
Dalam pelarut lain : Sukar larut dalam etanol; praktis tidak larut
dalam kloroform

pKa dan pH larutan : -/4.0-6.5

Titik lebur : 201 ℃ -202 ℃

Informasi lain : -

Stabilitas : Laktosa dapat menyebabkan warna coklat pada saat


penyimpanan, reaksi dipercepat oleh kondisi hangat dan
lembab.

Inkompatibilitas : Inkompatibilitas dengan asam amino, amfetamin, dan lisinopril.

Penanganan : -

Toksisitas : -

Saran penyimpanan : Laktosa harus disimpan pada wadah tertutup rapat dan pada
tempat kering dan sejuk.

7. Magnesium Stearat (Rowe: 431; FI III: 354)

Nama resmi : Magnesii Stearas RB

Nama lain : Magnesium stearat

Kelas fungsional : Lubrikan

Konsentrasi : 0.25%-5.0%

RM : C36H70MgO4

BM : 591.34

Pemerian : Warna : Putih


Rasa :-
Bau : Lemah khas
Bentuk : Serbuk Halus

Kelarutan : Dalam air : Praktis tidak larut


Dalam pelarut lain : tidak larut dalam etanol dan dalam eter.

pKa dan pH larutan : -

Titik lebur : 126 ℃−130℃

Halaman 11
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

Informasi lain : -

Stabilitas : Magnesium stearat stabil dan harus disimpan pada wadah


tertutup dengan rapat, dan tempat yang kering

Inkompatibilitas : Inkompatibilitas dengan asam kuat, basa, dan garam besi.


Hindari campuran bahan pengoksidasi. Magnesium stearate
tidak bisa digunakan bersama produk mengandung aspirin,
beberapa vitamin, dan garam alkaloida lainnya.

Penanganan : -

Toksisitas : LD50(rat, inhalation): >2mg/L


LD50 (rat, oral); >10g/kg

Saran penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Halaman 12
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

8. Polietilen Glikol (FI IV: 1033)


Nama resmi : Polyetilen Glikol RB:
Nama lain : Lipoxol, makrogol,
PEG
Kelas fungsional : Basis dalam
suppositoria
Konsentrasi : Ad 100%
RM : H(OCH2 CH2)nOH
BM : -
Pemerian : Warna : Putih
Rasa : -
Bau : Tidak berbau
Bentuk : serbuk
Kelarutan : Dalam air : Mudah larut dalam air
Dalam pelarut lain : larut dalam aseton, benzen, glikol, alkohol, dan
gliserin.
pKa dan pH larutan : 4.45/4.4 dan 7.5
Titik lebur : 37–40 ° C for PEG 1000
Informasi lain : -
Stabilitas : Stabil dalam air, pemanasan pada suhu 150 oC selama 1 jam
memungkinkan terjadinya oksidasi.
Inkompatibilitas : Reaktivitas kimiawi dari polietilena glikol terutama terbatas pada dua
gugus hidroksil terminal, yang dapat diesterifikasi atau dienifikasi.
Namun, semua nilai dapat menunjukkan beberapa aktivitas
pengoksidasi karena adanya pengotor peroksida dan produk sekunder
yang dibentuk oleh autoksidasi. Aktivitas antibakteri antibiotik tertentu
berkurang dalam basa polietilen glikol, terutama dari penisilin dan
bacitracin. Efektivitas pengawetan parabens juga dapat terganggu
karena mengikat dengan polietilena glikol. Efek fisik yang disebabkan
oleh polidetil glikol basa termasuk pelunakan dan pencairan dalam
campuran dengan fenol, asam tannic, dan asam salisilat. Perubahan
warna sulfonamid dan dithranol juga dapat terjadi, dan sorbitol dapat
diendapkan dari campuran. Plastik, seperti polietilena,
fenolformaldehida, dan polivinil klorida.
Penanganan : Gunakan sarung tangan dan masker yang sesuai ketika pengerjaan.
Toksisitas : -
Saran penyimpanan : Wadah tertutup rapat dan kering.

9. Hydroxypropyl methyl cellulose (HPMC) (


Nama resmi : Hydroxypropyl methyl RB: CH3CH(OH)CH2
cellulose (HPMC)
Nama lain : Hypromellose, Benecel
MHPC, E464, HPMC,
hypromellosum, Methocel,
Tylopur
Kelas fungsional : Polimer
Konsentrasi : 2-20%
RM : CH3CH(OH)CH2
BM : -
Pemerian : Warna : putih

Halaman 13
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

Rasa : tidak berasa


Bau : tidak berbau
Bentuk : serbuk putih
Kelarutan : Larut dalam air dingin, praktis tidak larut dalam air panas,
klorofom, etanol (95%) dan eter.
pKa dan pH : -/5.0-8.0
larutan
Titik lebur : 190-200ºC
Informasi lain : -
-
Stabilitas : -
Inkompatibilitas : Zat pengoksidasi
Penanganan : -
Toksisitas : -
Saran : Di simpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan
penyimpanan kering
VI. Peralatan, Parameter Kritis dan Spesifikasi Produk Jadi
VI.1 Peralatan
Tabel Data Peralatan

No. ID Alat Nama Alat/Merek Jumlah No.SOP


1. AP-LU-00-00 Lumpang 2 SOP-LABFAR-A1-009

2. AP-AL-00-00 Alu 2 SOP-LABFAR-A1-009

3. AG-UK-00-00 Gelas ukur 10 ml 1 SOP-LABFAR-A1-004

4. - Ayakan No mesh 12 1 -
5. - Ayakan No mesh 6 1 -
6. - Oven 1 -
7. AG-ER-00-00 Erlenmeyer 1 SOP-LABFAR-A1-001

8. AG-AR-00-00 Kaca Arloji 2 SOP-LABFAR-A1-012

9. AG-BP-00-00 Batang Pengaduk 2 SOP-LABFAR-A1-016

10. SE-SU-00-00 Sudip 1 SOP-LABFAR-A1-024

Timbangan Ohaus 1 SOP-LABFAR-A2-010


11. TB-OH-PA-01
Tipe PA214

12. - Perkamen 20 -

13. AP-CP-00-00 Cawan Porselen 3 SOP-LABFAR-A1-015

14. - Sendok Tanduk 2 -

15 AG-PT-00-00 Pipet Tetes 1 SOP-LABFAR-A1-017

VI.2 Parameter Kritis

Halaman 14
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

Tabel Data Parameter Kritis

No. Tahap Parameter Kritis Pengujian Ref


1. Mixing 1 Pemerian Organoleptis
2. Mixing 2 Homogenitas Organoleptis
VI.3 Rancangan Spesifikasi Sediaan
. Tabel Data Spesifikasi Produk Ruah

No. Kriteria Spesifikasi Ref


1. Moisture content 1% Lach 1, hal 158
2. Kerapatan granul
a. Bulk Pb=M/Vb Lach 2, hal 682
b. Tap g= M/vg Lach 2, hal 682
c. True M/Vt Lach 2, hal 682
3. Aliran granul
160 granul laju alirnya 10 Lach 1, hal 142
a. laju alir
°
b. sudut istirahat 30 ° Lach 2, hal 685
c. HR 1,12-1,18 USP, 618
d. CI 11-15% USP, 618
4. Homogenitas Homogen
5. Kadar 2-4% FI IV, hal 43
6. Mikrobiologi
a. ALT/AKK ≤10
4
koloni/gram PERKABPOM
b. Koliform Negative/gram PERKABPOM
c. Patogen Negative/gram PERKABPOM
7. Ukuran partikel 200 μm−250 μm PDF vol 2, hal 34

Tabel Data Spesifikasi Produk Akhir

No. Kriteria Spesifikasi Ref


1. Organoleptis BPOM 2012
a. Warna Putih
b. Bentuk Bulat
c. Rasa Pahit
2. Kekerasan 4 kg Ansel, hal 255
3. Kerapuhan 0,8-1,0% Lach 1, hal 187
4. 30 menit untuk tablet tidak Lach 2, hal 659
Waktu hancur bersalut
5. Disolusi 60 menit BPOM 2012
6. ≤ 130 mg maksimal 10 Lach 2, hal 656
Keseragaman kandungan
tablet
7. Mikrobiologi
a. ALT/AKK ≤10
4
koloni/gram PERKABPOM
b. Coliform Negative/gram PERKABPOM
c. Patogen Negative/gram PERKABPOM
8. Friabilitas 0,5-1% Lach 2, 654

Halaman 15
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

VII. Rancangan Pengemasan


VII. Kemasan Primer
1 Jenis : strip
Bahan : aluminium
Dimensi :2
Volume :-
VII. Kemasan Sekunder
2 Jenis : Dos
Bahan : Kertas Karton
Dimensi :3
Volume : (11.94 cm x 6.76 cm x 5.61 cm)
VII. Leaflet
3 Jenis : Brosur
Bahan : Kertas hvs
Dimensi : 2 (8cm x 16 cm)
VII. Label
4 Jenis :-
Bahan :-
Dimensi :-

VIII. Perhitungan batch trial, produksi, dan perhitungan lain


Tiap 600mg Sanexamat® mengandung 500 mg Asam Tranexamat.
Komposisi Tablet Inti :
Asam Tranexamat 500 mg
PVP (polivinil pirolidon) 3%
Pati 5%
Talk 2%
Mg Stearat 3%
Laktosa ad 100%
Etanol 96% qs
Komposis Penyalut 10 %:
HPMC (polimer) 20%
PEG 400 (Plaztiseiser) 15%
Titanium oxide (Pewarna) 5%
Etanol 96% qs

Perhitungan Bahan

 Perhitungan Tiap Tablet

Asam Tranexamat = 500 mg

3
PVP = x 600=18 mg
100

Halaman 16
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

5
Pati = x 600=30 mg
100

2
Talk = x 600=12mg
100

3
Mg Stearat = x 600=18 mg
100

Laktosa = 600 – (500+18+30+12+18+6)


= 16 mg
10
Penyalut 10% = x 600=60 mg
100
20
HPMC = x 60=12mg
100

15
PEG = x 60=9 mg
100

10
Titanium Dioksida = x 60=6 mg
100

 Perbets
Asam Tranexamat = 100 × 500 mg = 5000 mg
PVP = 100 × 18 mg = 1800 mg
Pati = 100 × 30 mg = 300 mg
Talk = 100 × 12 mg = 1200 mg
Mg Stearat = 100 × 18 mg = 1800 mg
Laktosa = 100 ×16 mg = 1600 mg
HPMC = 100 × 12 mg = 1200 mg
= 900 mg
PEG = 100 × 9 mg

Titanium Dioksida = 100 × 6 mg = 600 mg

IX Rancangan proses produksi


A. Persiapan
1. Haluskan Asam Tranexamat , PVP, magnesium stearat dan laktosa pada lumpang satu persatu, lalu
2. Campurkan semua bahan tersebut.
B. Pencampuran
1. Buatlah larutan pengikat dari etanol 90%.
2. Campurkan larutan pengikat dengan campuran semua bahan untuk membentuk massa yang basah
sampai membentuk adonan yang plastis.
3. Ayak secara kasar massa basah dengan menggunakan ayakan no.mesh 8
4. Lalu keringkan granul basah tersebut.
5. Setelah itu, ayak granul kering dengan ayakan no.mesh 20.
C. Pembuatan Tablet
1. Campurkan granul yang telah kering dengan talk dan pati, lalu lanjutkan pada proses
pengempaan.
2. Cetak tablet.

Halaman 17
Sanexamat® Tablet, 600 mg/tablet, DRP.TS.D7.001.16047

D. Pembuatan Suspensi Penyalut 10%


1. Masukkan HPMC, PEG 400, dan titanium dioksida kedalam erlenmeyer.
2. Tambahkan etanol lalu homogenkan.
E. Penyalutan Tablet
1. Tablet yang telah dikempa dimasukan kedalam pan,
2. Masukan suspensi penyalut kedalam botol atau wadah yang digunakan untuk menyemprot.
3. Sambil Pan diputar, larutan suspensi disemprotkan sampai lapisan film merata.
4. Diamkan beberapa saat hasil penyalutan.
F. Pengemasan
1. Masukan tablet yang telah disalut kedalam kemasan.
X Referensi
1. Ansel, Howard, C. 2005. Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery System 9th Edition.
China: The Point. P
2. Aulton, M., E. 2002. Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design. London: Churchill
Living Ston
3. Bennett, P.N and Brown, M.J. 2003. Clinical Pharmacology Ninth Edition. London : Churchill
Livingstone
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan
5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2007. Farmakologi dan Terapi. Fakultas
Kedokteran : UI Press
6. Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI.
7. Jones, David. 2008. Pharmaceutics Dosage Form and Design-FASTtrack. UK: RPS Publishing.
8. Kenneth, avis. Drug Mamufacturing Technology Series Vol 3: Coating. New York: Informa
Health Care.
9. Lachman, Leon. 2012. et. al. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi 2 Jilid II. Jakarta: UI
Press.
10. Lieberman, Herbert A, et al.1989. Pharmaceutical Dosage Forms-Tablets.New York : Marcel
Dekker, Inc.
11. Material Safety Data Sheet of Tranexamic acid.
12. Marie Chislom. 2008. Pharmacotheraphy Principle and Pratice. New York: Mc Graw Hill
Medical.
13. Pfizer of Safety Data Sheet. Tranexamic Acid. Pfizer Pharmaceuticals Group. New York: pfizer
Inc.
14. Pharmacia and Upjhon Co. 2011. Pfizer Injectables. New York: Pfizer Inc.
15. Pubchem. 2005. Tranexamic acid. Nationel Center Of Biotechnology Information. US National
Library of Medicine.
16. Rowe, R.C., Sheckey, P.J., and Quinn, M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients,
Sixth Edition. London: Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association.
17. Stitzel, Robet E, etc. 2003. Modern Pharmacology with Clinical Applications. William,
Lippincott & Wilkins, Philadephia
18. Sweetman, Sean C. 2009. Martindale The Extra Pharmacopeia, 36th Edition. London: The
Pharmaceutical Press.

Halaman 18

You might also like