Professional Documents
Culture Documents
Menstruasi: Jurnal Stikes A. Yani
Menstruasi: Jurnal Stikes A. Yani
ABSTRACT
This study was a descriptive correlation design. The Idea of this study is because there’s a
pain in young teenage girl’s dismenorea, and caused a very variative illness. For knowing
the pain intensity. The data study collected from the questioner technique with a VAS
(Visual Analog scale). The purpose of this study is for knowing the relationship between
the characteristic of young teenage girl, such as age, class and the history of their pass
about this illness. This study take place in Sukaresmi I high school in Cianjur. The
population of this study is about 473 people with 3 class classification (X, XI, and XII). The
proporsional allocation for the sample is 83 responden. The analysis result showed that the
pain level that usually happened on young teenage is on the light level of illness. The
analysis result also indicated that there is no relation in age and class with the pain level on
dismenorea. But the result showed there is a relation between the history from the pass
with the pain level on dismenorea (p=0,000). The suggestion that can be given from this
research is there is need an sex education for this young teenage in high school, which
discus about the reproduction system especially for teenage girl. Beside that, the teenage
student can also cooperate with the health care unit in their high school. So, the effort can
be effective for introducting. The reproduction system on teenage girl who having a
productive age on their age.
Key word : Cross sectional, young teenage girls characteristic, pain level on
dismenorea
Bibliography : 38, 1993-2006
A. PENDAHULUAN
Masa remaja (adolescence) adalah periode transisi antara masa anak-anak
menuju masa dewasa. Batasan usianya antara 17-30 tahun. Selama periode ini, orang
muda membentuk maturitas seksual dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan
psikososial (Dariyo, 2004:13), sehingga masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh
kesukaran karena seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada situasi
yang membinggungkan (Purwanto, 1999:29). Remaja wanita setiap bulannya akan
mendapat menstruasi (haid). Sering haid yang datang, disertai dengan rasa nyeri pada
daerah perut atau pinggang.
Dismenore
No. Kelas Jumlah
Tidak Pernah Pernah Sering
1. X 7 101 56 164
2. XI 7 97 60 164
3. XII 3 80 62 145
Total 17 278 178 473
Sumber : SMA Negeri I Sukaresmi – Cianjur, 2007
Hasil analisa dari fenomena di atas, di dapatkan bahwa remaja SMA Negeri I
Sukaresmi – Cianjur yang mengalami dismenorea berjumlah 456 orang (96,4%), dan yang
tidak pernah mengalami dismenorea berjumlah 17 orang (3,6%). Semakin tinggi tingkatan
kelas, semakin sering pula angka kejadian dismenorea, dengan jumlah masing-masing
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan jenis penelitian Cross
Sectional (non eksperimen), menurut Notoatmodjo (2005:148) bahwa penelitian cross
sectional adalah suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi
sekaligus pada waktu yang sama. Dengan kata lain, penilaian tingkat nyeri pada
dismenorea dilakukan pada satu periode dan data karakteristik remaja SMA yang diambil
adalah saat mengisi lembar kuisioner. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah para siswa perempuan di SMA Negeri I Sukaresmi-Cianjur yang berjumlah 473
orang. Dengan ukuran sample penelitian adalah 83 orang.
C. HASIL PENELITIAN
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk gambar dan
tabel. Penelitian tentang hubungan karakteristik remaja dengan tingkat nyeri pada
dismenorea dilakukan pada 83 orang responden di SMA Negeri I Sukaresmi-Cianjur pada
tanggal 12 Maret 2007.
1. Gambaran karakteristik Remaja
Adapun karakteristik remaja yang diteliti dalam penelitian ini meliputi usia, kelas,
pengalaman masa lalu dengan nyeri.
35
30
25
20
15
10
5
0
15 tahun 16 tahun 17 tahun 18 tahun
b. Kelas
Gambar 2
Distribusi remaja berdasarkan kelas di SMA Negeri I Sukaresmi-Cianjur (N = 83)
29 29 29
28
27
26
25 25
24
23
X XI XII
nyeri
berat
21% nyeri
ringan
79%
Berdasarkan hasil analisa pada gambar 3 dapat terlihat pengalaman masa lalu
terhadap tingkat nyeri yang telah dialami oleh responden yang menderita dismenorea
yaitu 66 responden (79,5%) mengalami nyeri ringan, dan 17 responden (20,5%)
mengalami nyeri berat.
2. Gambaran Tingkat Nyeri pada Dismenorea
Pengukuran tingkat nyeri pada dismenorea dapat diukur menggunakan skala VAS
(Visual Analog Scale) dengan rentang dari 0 sampai 10. Dalam penelitian ini dapat
dikategorikan menjadi dua kategori meliputi nyeri ringan (1-5) dan nyeri berat (6-10).
50 47
40 36
30
20
10
0
Nyeri Ringan Nyeri Berat
Rata-rata usia responden yang mengalami tingkat nyeri ringan adalah 16,38 tahun
dengan standar deviasi 0,967. Sedangkan rata-rata usia yang mengalami tingkat nyeri
berat adalah 16,27 tahun dengan standar deviasi 0,977. Hasil uji statistik didapatkan
nilai p = 0,624, berarti pada alpha 5% terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan
antara rata-rata usia yang mengalami nyeri ringan dengan usia yang mengalami nyeri
berat.
Hasil analisis hubungan antara kelas dengan tingkat nyeri pada dismenorea
diperoleh bahwa responden kelas X dengan tingkat nyeri ringan sebanyak 15 dari 50
(51,7%) dan sebanyak 14 dari 33 (48,3%) mengalami nyeri berat. Responden kelas XI
sebanyak 21 dari 50 (72,4%) dengan tingkat nyeri ringan dan sebanyak 8 dari 33
(27,6%) mengalami nyeri yang berat. Sedangkan responden kelas XII sebanyak 14
dari 50 (56,0%) dengan tingkat nyeri ringan dan 11 dari 33 (44,0%) mengalami nyeri
yang berat. Hasil uji statistik diperoleh nilai pvalue = 0,239 maka dapat disimpulkan tidak
ada hubungan yang signifikan antara tingkat nyeri dengan kelas X, kelas XI, dan kelas
XII karena pvalue > 0,05.
D. PEMBAHASAN
Remaja setiap bulannya akan mendapat mensturasi (haid). Sering haid yang
datang, disertai dengan gangguan rasa nyeri pada daerah perut atau pinggang. Gangguan
ini bersifat subjektif, berat atau intensitasnya sukar dinilai. Angka frekuensi kejadian
dismenorea cukup tinggi terjadi dikalangan remaja (Wiknjosastro, 2005:229). Sehingga
peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran karakteristik remaja dengan tingkat nyeri pada
dismenorea , serta menghubungkan dua variabel tersebut.
1. Hubungan antara Usia dengan Tingkat nyeri pada Dismenorea
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ternyata nyeri ringan terdapat pada rata-rata
usia responden 16,38 tahun (SD: 0,967). Sedangkan rata-rata usia yang mengalami
tingkat nyeri berat adalah 16,27 tahun dengan (SD: 0,977). Hal tersebut berarti
semakin tinggi tingkat usia, semakin ringan tingkat nyeri yang dialami seseorang. Dari
hasil analisa didapatkan tidak ada hubungan antara rata-rata usia yang mengalami
nyeri ringan dengan usia yang mengalami nyeri berat (pvalue = 0,624). Hal tersebut
menunjukkan bahwa usia tidak berkontribusi terhadap berat atau ringannya tingkat
nyeri pada dismenorea, ini sesuai dengan teori karena pengaruh usia pada persepsi
nyeri dan toleransi nyeri tidak diketahui secara luas yang didasarkan pada laporan
nyeri dan pereda nyeri (Smeltzer, 2001: 221).
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V.
Jakarta: Rineka Cipta.
2. Atmadja, S. (1998). Peramalan Kadar Endometriosis Menggunakan Model Regresi
Logistik. Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah: Jakarta.
3. Budiarto, E. (2001). Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
EGC.