Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 22

PENGEMBANGAN BERAS EKSTRUSI (EXTRUDED RICE) KAYA SERAT DENGAN

PENAMBAHAN TEPUNG RUMPUT LAUT (Euchema cottonii)

SKRIPSI

MUSLIKATIN

F24084001
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012
DEVELOPMENT OF HIGH FIBER EXTRUDED RICE

WITH SEAWEED POWDER (Euchema cottonii) ADDITION

Muslikatin, Dian Herawati, and Faleh Setia Budi

Department of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural
University, IPB Darmaga Campus, PO BOX 220, Bogor, West Java, Indonesia

Phone +62 813 8980 7120, E-mail : m_sliki07@yahoo.com

ABSTRACT

Rice is an important staple food for two-thirds of the world population, including in
Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS-Statistics Indonesia) estimates the number of paddy production
in 2011 reached 67.31 million tons. During the process, by products of rice milling especially broken
rice and groat can not be avoided. Developing of extruded rice using groat as raw materials can
increase econimic value of groat. Because rice is consumed daily, addition of functional component
like fiber will fulfill our fiber requirement. Eucheuma cottonii is one species of seaweed that can be
used as a source of dietary fiber. Recomended Daily Allowance (RDA) of dietary fiber according to
BPOM RI reference is 25 g / day. This research aims to developing extruded rice with seaweed powder
addition which shape like a whole rice, ready to cook, high fiber, and have sensory acceptance by
consumer. This research consisted of three steps: (1) preparation of raw materials, (2) development
of extruded rice with single srcew extruders, and (3) physic analysis, chemical analysis, and sensory
analysis of extruded rice.

The results show that addition of seaweed powder did not influence yield, a thousand
weight of groats,and cooking time of extruded rice. However addition of seaweed powder decreases
gelatinization time of extruded rice among 78,9 – 79,7 ºC and bulk density of extruded rice. Seaweed
powder could increase peak viscosity value, hot paste viscosity value, and breakdown viscosity value.
High percentage of seaweed powder increased insoluble dietary fiber content, soluble dietary fiber
content, and total dietary fiber content, but decrease starch digestibility of extruded rice. Extruded
rice with addition 7% of seawed powder had highest total dietary fiber content (5,61%). Base on FDA,
extruded rice with addition 7% of seaweed powder could be claimed as high fiber food because this
food containing 5,61 gram total dietary fiber per serving or containing 20% from 25 gram per days.
Extruded rice without seaweed powder had better acceptance in colour, flavour, and overall as
indicated by it sensory evaluation. Extruded rice with addition 5% of seaweed powder had lowest
score in sensory evaluation.
Keywords : groat, seaweed, extrusion, extruded rice, dietary fiber

MUSLIKATIN. F24084001. Pengembangan Beras Ekstrusi (Extruded Rice) Kaya Serat dengan
Penambahan Tepung Rumput Laut (Euchema cottonii). Di bawah bimbingan Dian Herawati dan
Faleh Setia Budi. 2011.

RINGKASAN

Beras merupakan makanan pokok bagi dua pertiga penduduk dunia, termasuk Indonesia.
Badan Pusat Statistik memperkirakan jumlah produksi padi Indonesia pada tahun 2011 mencapai
67.31 juta ton. Adanya hasil samping penggilingan padi berupa menir memang tidak dapat dihindari.
Agar nilai sosial ekonomi dan gunanya meningkat maka menir harus diproses lebih lanjut sehingga
dapat digunakan sebagai bahan baku produk pangan. Pengembangan beras ekstrusi dari bahan baku
menir diharapkan dapat menambah nilai jual dari beras menir.

Adanya beras ekstrusi bukan hanya memenuhi kebutuhan energi tetapi diharapkan dapat
memberikan manfaat lain untuk memenuhi kebutuhan serat karena beras dikonsumsi secara rutin.
Penambahan tepung rumput laut sebagai sumber serat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
serat sehari-hari. Rumput laut jenis Euchema cottonii termasuk dalam kelas Rhodophyceae
(ganggang merah) dan merupakan rumput laut penghasil kappa karagenan. Dalam pengembangan
beras ekstrusi kaya serat akan digunakan proses ekstrusi menggunakan ekstruder ulir tunggal (single
screw extruders). Dengan proses ekstrusi, diharapkan akan dihasilkan output berupa beras yang
bentuk dan ukurannya menyerupai bentuk dan ukuran beras utuh.

Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh beras ekstrusi yang memiliki bentuk seperti
beras utuh, siap tanak, tinggi serat, daya cerna rendah dan memiliki tekstur yang dapat diterima
secara organoleptik dan mengetahui pengaruh penambahan tepung rumput laut terhadap sifat fisik,
sifat kimia, dan sifat sensori dari beras ekstrusi yang dihasilkan. Penelitian ini terdiri dari tiga
tahapan. Tahapan pertama adalah tahapan persiapan bahan baku meliputi pembuatan tepung menir
dan pembuatan tepung rumput laut. Tahapan kedua adalah pembuatan beras ekstrusi menggunakan
alat ekstruder ulir tunggal dengan perlakuan penambahan tepung rumput laut 0%, 1%, 3%, 5%, dan
7%. Tahapan ketiga beras ekstrusi yang dihasilkan dianalisis fisik (profil gelatinisasi pati, sifat
birefriegence pati,warna, densitas kamba, bobot seribu butir, dan waktu tanak), analisis kimia
(proksimat, kadar serat pangan, dan daya cerna pati), dan analisis sensori (uji rating hedonik). Dalam
pembuatan tepung rumput laut ada dua perlakuan pengeringan yaitu (a) pengeringan dengan drum
dryer dan (b) pengeringan dengan oven.
Pembuatan beras ekstrusi dengan bahan baku tepung menir dan tepung rumput laut
menggunakan alat ekstruder ulir tunggal dengan cetakan (die) seperti bentuk panjang butiran beras.
Output beras yang dihasilkan akan menyerupai mie yang memanjang, karena pisau pemotong belum
berfungsi secara optimal, dalam penelitian ini output beras dipotong manual menggunakan pisau.
Potongan ekstrudat beras ekstrusi yang dihasilkan menyerupai ukuran seperti butiran biji beras
secara umum di Indonesia yaitu panjang rata-rata 6-7 mm.
Metode pengeringan drum dryer menjadi metode terpilih dalam pembuatan tepung rumput
laut karena memiliki rendemen yang lebih tinggi dibanding metode pengeringan oven. Adanya
perlakuan penambahan tepung rumput laut tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen, bobot
seribu butir, waktu tanak, dan waktu gelatinisasi dari beras ekstrusi yang dihasilkan. Namun adanya
penambahan tepung rumput laut menurunkan suhu gelatinisasi (PT) beras ekstrusi yang berkisar
antara 78,9 – 79,7 ºC. Semakin tinggi persentase penambahan tepung rumput laut, nilai viskositas
maksimum, nilai hot paste viscosty (HPV), dan nilai viskositas breakdown semakin tinggi. Adanya
penambahan tepung rumput laut menurunkan densitas kamba dari beras ekstrusi yang dihasilkan.
Hasil analisis proksimat menunjukkan perlakuan penambahan tepung rumput laut mempengaruhi
kadar air, kadar abu, dan kadar karbohidrat beras ekstrusi yang dihasilkan. Namun perlakuan
penambahan tepung rumput laut tidak mempengaruhi kadar protein dan kadar lemak dari beras
ekstrusi yang dihasilkan.

Penambahan tepung rumput laut sebagai sumber serat mempengaruhi daya cerna pati
dan kandungan serat pangan dari beras ekstrusi yang dihasilkan. Penelitian ini menunjukkan semakin
tinggi persentase penambahan tepung rumput laut daya cerna pati beras ekstrusi semakin turun
sementara kandungan serat pangan tidak larut (IDF), serat pangan larut (SDF), dan total serat pangan
(TDF) dari beras ekstrusi yang dihasilkan semakin tinggi. Kandungan total serat pangan paling tinggi
terdapat pada beras ekstrusi dengan penambahan tepung rumput laut 7% yaitu 5,61%. Dengan
mengkonsumsi beras per orang per hari sekitar 300-400 gram atau sekitar 100- 134 gram per
takaran saji, maka beras ekstrusi dengan penambahan tepung rumput laut 7% dapat menyumbang
serat sebanyak 5,61 gram total serat pangan pertakaran saji (lebih dari 20% angka kecukupan
gizi/hari), sehingga dapat memenuhi klaim bahan pangan berserat tinggi.

Beras ekstrusi tanpa penambahan tepung rumput laut baik dari parameter warna, aroma,
tekstur, dan secara keseluruhan memiliki skor tertinggi dalam analisis sensori beras ekstrusi mentah.
Sementara beras ekstrusi dengan penambahan tepung rumput laut 5 % memiliki skor terendah
untuk parameter warna, aroma, tekstur, dan secara keseluruhan. Berdasarkan hasil analisis tersebut
maka dalam bentuk mentahnya beras ekstrusi tanpa penambahan tepung rumput laut dianggap
paling diterima konsumen. Analisis sensori pada beras ekstrusi matang menunjukkan bahwa beras
ekstrusi tanpa penambahan tepung rumput laut memiliki skor tertinggi dalam semua parameter
analisis. Sementara beras ekstrusi dengan penambahan tepung rumput laut 7% memliki skor
terendah dalam semua parameter analisis. Semakin tinggi penambahan tepung rumput laut pada
beras ekstrusi, penerimaan konsumen terhadap produk semakin rendah.
PENGEMBANGAN BERAS EKSTRUSI (EXTRUDED RICE) KAYA SERAT DENGAN
PENAMBAHAN TEPUNG RUMPUT LAUT (Euchema cottonii)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor


Oleh

MUSLIKATIN

F24084001

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Judul Skripsi : Pengembangan Beras Ekstrusi (Extruded Rice) Kaya Serat dengan
Penambahan Tepung Rumput Laut (Euchema cottonii)

Nama : Muslikatin

NIM : F24084001

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

(Dian Herawati, S.TP, M.Si) (Faleh Setia Budi, ST.,MT)

NIP 19750111 200701 2 001 NIP 19700101 200003 1 001

Mengetahui:

Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,


(Dr.Ir. Feri Kusnandar, MSc)
NIP. 19680526 199303 1 004

Tanggal ujian akhir sarjana: 5 Desember 2011

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul Pengembangan


Beras Ekstrusi (Extruded Rice) Kaya Serat dengan Penambahan Tepung Rumput Laut (Euchema
cottonii) adalah hasil karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing akademik dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun pada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2012

Yang membuat pernyataan,

Muslikatin
F24084001
© Hak cipta milik Muslikatin, tahun 2012
Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari


Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun,
baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya
BIODATA PENULIS

Muslikatin lahir di Magetan, 9 Agustus 1983 dari pasangan Saribun dan Samiati sebagai
anak ketujuh dari tujuh bersaudara. Penulis menamatkan pendidikan jenjang Diploma III pada
Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB pada tahun 2004
dan pada tahun 2008 melanjutkan pendidikan jenjang Strata 1 pada departemen Ilmu dan Teknologi
Pangan Institut Pertanian Bogor melalui program alih jenjang. Penulis pernah bekerja di PT Nutrifood
Indonesia (2005) sebagai laboratorium technician dan PT Belfoods Indonesia (2005-2007) sebagai
staf R&D (Research and development). Selain itu, penulis pernah menjadi Auditor Halal Internal di PT
Belfoods Indonesia (2006-2007). Sebagai tugas akhir, penulis melakukan penelitian berjudul
“Pengembangan beras ekstrusi (extruded rice) kaya serat dengan penambahan tepung rumput laut
(Euchema cottonii)” yang mendapatkan dana penelitian beasiswa unggulan untuk peneliti, pencipta,
penulis, seniman, wartawan, olahragawan, tokoh (p3swot) dari DIKTI. Saat ini penulis pekerja
sebagai pendamping teknis bagian pengolahan pangan program pemberdayaan masyarakat pesisir di
kabupaten Indramayu kerjasama P4W-LPPM IPB dan CSR PT Pertamina.
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah, segala puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan baik
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan tidak akan
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Allah SWT atas segala ilmu, kemudahan, dan kesabaran yang diberikan kepada penulis dalam
menyelesaikan studi dengan baik.

2. Nabi Muhammad SAW sebagai teladan terbaik sepanjang masa.

3. Orang tua penulis: Bapak Saribun dan Ibu Samiati, terima kasih atas kasih sayang dan dukungan yang
telah diberikan kepada penulis.

4. Ibu Dian Herawati S.TP, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan dan
bimbingan selama penelitian.

5. Bapak Ir. Faleh Setia Budi, MT, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan dan
bimbingan selama penelitian.

6. Bapak Dr. Ir. Eko Hari Purnomo, MSc, selaku dosen penguji.

7. P3SWOT DIKTI sebagai penyandang dana penelitian penulis.

8. Keluarga besarku : Mas Mahmud & Mbak Sri, Mas Khudori & Mbak Hasti, Mas Hamid & Mbak Dwi,
Mbak Ithoh, Mas Imam & Mbak Vivin, serta semua keponakanku (Fariq, Salma, Hafidz, Naura,
Rachma, Dina, Rizqa, Da’ima, dan Habib). Terima kasih atas segala dukungan dan doanya.

9. Seluruh Staf Pengajar ITP IPB.

10. Seluruh Teknisi Laboratorium ITP dan Pilot Plant PAU.

11. Mbak Irma (Media Peternakan), Mbak Vera (MPI-IPB), dan Mbak Ilul (IPN).

12. Teman-teman SJMP angkatan 38.

13. Teman seperjuangan: Bu Elmiati dan Tika Setianingrum, tanpa kalian berdua mungkin kuliah ini terasa
berat.

14. Teman-teman ITP 44 atas indahnya pertemanan selama ini.


15. Teman-teman pendamping teknis di Indramayu (Irma N, Rois, dan Aris).

16. Semua pihak yang telah membantu studi penulis selama kuliah di ITP.

Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi yang nyata terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi pangan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bogor, Januari 2012

Muslikatin
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR LAMPIRAN v

I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan Penelitian 2

1.3 Manfaat Penelitian 2

II. TINJAUAN PUSTAKA 3

2.1 Beras .3

2.2 Rumput Laut 5

2.3 Beras ekstrusi 7

2.4 Serat Pangan 8

2.5 Daya Cerna Pati In Vitro 9

2.6 Ekstrusi 9

III. METODOLOGI PENELITIAN 12

3.1 Waktu dan Tempat 12

3.2 Bahan dan Alat 12

3.3 Metode Penelitian 12

3.3.1 Persiapan Bahan Baku 12

3.3.1.1 Pembuatan Tepung Menir 12

3.3.1.2 Pembuatan Tepung Rumput Laut 13

3.3.2 Pembuatan Beras Ekstrusi 14


3.3.3 Metode Pemasakan Beras Ekstrusi 16

3.3.4 Analisis fisik, kimia, dan sensori 16

3.3.4.1 Analisis fisik 16

3.3.4.2 Analisis kimia 19

3.3.4.3 Analisis sensori 22

3.4 Rancangan percobaan 22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 23

4.1 Karakteristik tepung menir 23

4.2 Karakteristik tepung rumput laut 26

4.3 Pengaruh penambahan tepung rumput laut terhadap sifat fisik beras ekstrusi 28

4.3.1 Rendemen 28

4.3.2 Profil gelatinisasi pati 28

4.3.3 Sifat birefriegence pati 30

4.3.4 Warna 31

4.3.5 Densitas kamba 32

4.3.6 Bobot seribu butir 33

4.3.7 Waktu tanak 33

4.4 Pengaruh penambahan tepung rumput laut terhadap sifat kimia beras ekstrusi 34

4.4.1 Komposisi proksimat 34

4.4.2 Serat pangan 36

4.4.3 Daya cerna pati 39

4.5 Pengaruh penambahan tepung rumput laut terhadap sifat sensori beras ekstrusi 40

V. KESIMPULAN DAN SARAN 43

5.1 Kesimpulan 43

5.2 Saran 43

DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN 47
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1. Komposisi kimia beras per 100 g...................................................................................... 4

Tabel 2. Klasifikasi beras berdasarkan kandungan amilosanya ..................................................... 5

Tabel 3. Komposisi kimia rumput laut Eucheuma cottonii segar (bk) ............................................ 7

Tabel 4. Spesifikasi ekstruder ulir tunggal (single screw) ............................................................ 15

Tabel 5. Profil gelatinisasi pati menir dan tepung menir ............................................................. 23

Tabel 6. Hasil analisis fisik dan analisis kimia tepung menir ........................................................ 24

Tabel 7. Hasil analisis fisik dan analisis kimia tepung rumput laut .............................................. 26

Tabel 8. Profil gelatinisasi pati beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ........................................ 28

Tabel 9. Data analisis warna beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ........................................... 30

Tabel 10. Data analisis waktu tanak beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ................................. 32

Tabel 11. Komposisi kimia proksimat beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ............................... 32

Tabel 12. Hasil analisis sensori beras ekstrusi mentah .................................................................. 38

Tabel 13. Hasil analisis sensori beras ekstrusi matang .................................................................. 39


DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1. Struktur (a) amilosa dan (b) amilopektin ...................................................................... 4

Gambar 2. Profil Viskografi beras amilosa sedang dan beras amilosa tinggi .................................. 5

Gambar 3. Rumput laut Eucheuma cottonii .................................................................................... 6

Gambar 4. Struktur molekul kappa karagenan (a) dan alginat (b) .................................................. 7

Gambar 5. Ekstruder ulir tunggal .................................................................................................. 10

Gambar 6. Diagram alir pembuatan menir ................................................................................... 13

Gambar 7. Diagram alir pembuatan tepung rumput laut ............................................................ 14

Gambar 8. Ekstruder ulir tunggal (a) dan die (b)........................................................................... 15

Gambar 9. Diagram alir pembuatan beras ekstrusi ...................................................................... 16

Gambar 10. Kurva pengukuran profil gelatinisasi dengan rapid visco analyzer (RVA) ................... 18

Gambar 11. Kurva profil gelatinisasi pati menir dan tepung menir………………………………...24

Gambar 12. Rendemen beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ...................................................... 28

Gambar 13. Kurva profil gelatinisasi pati beras ekstrusi berdasarkan perlakuan………………… 29

Gambar 14. Sifat birefriegence menir (kiri) dan tepung menir (kanan) .......................................... 31

Gambar 15. Sifat birefriegence beras ekstrusi dengan penambahan tepung rumput laut ............ 31

Gambar 16. Hasil analisis densitas kamba beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ......................... 32

Gambar 17. Analisis bobot seribu butir berdasarkan perlakuan .................................................... 33

Gambar 18. Kadar serat pangan tidak larut air (IDF) beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ......... 37

Gambar 19. Kadar serat pangan larut air (SDF) beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ................. 37

Gambar 20. Kadar total serat pangan (TDF) beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ...................... 38

Gambar 21. Daya cerna pati beras ekstrusi berdasarkan perlakuan .............................................. 39
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Rekapitulasi data analisis warna bahan baku ......................................................................... 46

Lampiran 2a. Rekapitulasi data analisis kadar air bahan baku ..................................................................... 49

Lampiran 2b. Rekapitulasi data analisis kadar abu bahan baku ................................................................... 49

Lampiran 2c. Rekapitulasi data analisis kadar lemak bahan baku ............................................................... 50

Lampiran 2d. Rekapitulasi data analisis kadar protein bahan baku ............................................................. 50

Lampiran 2e. Rekapitulasi data analisis kadar karbohidrat bahan baku ...................................................... 50

Lampiran 3. Rekapitulasi rendemen tepung rumput laut dengan pengeringan metode oven .................. 51

Lampiran 4. Rekapitulasi rendemen tepung rumput laut dengan pengeringan metode drum dryer ....... 51

Lampiran 5a. Data absorbansi standar maltosa (0,5 mg/ml) ....................................................................... 52

Lampiran 5b. Kurva standar maltosa (0.5 mg/ml) ........................................................................................ 52

Lampiran 5c. Rekapitulasi data analisis daya cerna pati sampel beras ekstrusi berdasarkan .................... 53

Lampiran 5d. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan daya cerna pati in vitro ............................ 54

Lampiran 6a. Rekapitulasi data analisis serat pangan sampel beras ekstrusi .............................................. 55

Lampiran 6b. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan kadar serat tidak larut (IDF) ..................... 56

Lampiran 6c. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan kadar serat larut (SDF) ............................. 56

Lampiran 6d. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan kadar total serat pangan (TDF) ................ 57

Lampiran 7. Lembar analisis sensori uji rating hedonik beras ekstrusi mentah ......................................... 58

Lampiran 8. Lembar analisis sensori uji rating hedonik beras ekstrusi matang ......................................... 59

Lampiran 9a. Hasil uji oneway ANOVA rating hedonik warna beras ekstrusi mentah ................................. 60

Lampiran 9b. Hasil uji oneway ANOVA rating hedonik aroma beras ekstrusi mentah ................................ 61

Lampiran 9c. Hasil uji oneway ANOVA rating hedonik tekstur beras ekstrusi mentah ............................... 62
Lampiran 9d. Hasil uji oneway ANOVA rating hedonik keseluruhan beras ekstrusi mentah ....................... 63

Lampiran 10a. Hasil uji oneway ANOVA rating hedonik warna beras ekstrusi matang ................................. 64

Lampiran 10b. Hasil uji oneway ANOVA rating hedonik aroma beras ekstrusi matang ................................. 65

Lampiran 10c. Hasil uji oneway ANOVA rating hedonik kelengketan beras ekstrusi matang ....................... 66

Lampiran 10d. Hasil uji oneway ANOVA rating hedonik tekstur beras ekstrusi matang................................ 67

Lampiran 10e. Hasil uji oneway ANOVA rating hedonik rasa beras ekstrusi matang .................................... 68

Lampiran 10f. Hasil uji oneway ANOVA rating hedonik keseluruhan beras ekstrusi matang ....................... 69
Lampiran 11. Kurva profil gelatinisasi pati beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ...................................... 70

Lampiran 12a. Rekapitulasi data rendemen beras ekstrusi ........................................................................... 71

Lampiran 12b. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan rendemen beras ekstrusi ......................... 72

Lampiran 13a. Rekapitulasi data warna beras ekstrusi .................................................................................. 73

Lampiran 13b. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan warna beras untuk parameter L .............. 74

Lampiran 13c. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan warna beras untuk parameter a .............. 75

Lampiran 13d. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan warna beras untuk parameter b .............. 76

Lampiran 13e. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan warna beras untuk parameter WI ........... 77

Lampiran 14a. Rekapitulasi data analisis densitas kamba beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ................ 78

Lampiran 14b. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan densitas kamba beras ekstrusi ................ 79

Lampiran 15a. Rekapitulasi data analisis bobot seribu butir beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ............ 80

Lampiran 15b. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan bobot seribu butir beras ekstrusi ............ 80

Lampiran 16a. Rekapitulasi data analisis waktu tanak beras ekstrusi berdasarkan perlakuan...................... 81

Lampiran 16b. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan waktu tanak beras ekstrusi ..................... 82

Lampiran 17a. Rekapitulasi data analisis kadar air beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ........................... 83

Lampiran 17b. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan kadar air beras ekstrusi ........................... 84

Lampiran 18a. Rekapitulasi data analisis kadar abu beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ......................... 85

Lampiran 18b. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan kadar abu beras ekstrusi ......................... 86

Lampiran 19a. Rekapitulasi data analisis kadar protein beras ekstrusi berdasarkan perlakuan.................... 87

Lampiran 19b. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan kadar protein beras ekstrusi ................... 88

Lampiran 20a. Rekapitulasi data analisis kadar lemak beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ...................... 89

Lampiran 20b. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan kadar lemak beras ekstrusi ..................... 90

Lampiran 21a. Rekapitulasi data analisis kadar karbohidrat beras ekstrusi berdasarkan perlakuan ............ 91

Lampiran 21b. Hasil uji oneway ANOVA dan uji lanjutan duncan kadar karbohidrat beras ekstrusi ............ 92

You might also like