Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Magister Manajemen ISSN 2302-0199

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah pp. 25-34

PENGARUH KEPRIBADIAN, KOMITMEN KERJA DAN


KEMATANGAN EMOSIONAL TERHADAP MOTIVASI
KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA
PERAWAT DI BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH (BLUD) RUMAH SAKIT JIWA ACEH
Husaini1, Said Musnadi2, Amri3
1)
Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract:The purpose of this study was to determine the effect of: (1) the personality to
motivate nurses (2) commitment to work on work motivation of nurses (3) emotional maturity
on work motivation nurses (4) personality to the performance of nurses, (5) commitment to
work towards the performance of nurses (6) emotional maturity on the performance of nurses
(7) motivation affect the performance of nurses and (8) the indirect influence of personality,
commitment, emotional maturity affect the performance of nurses Aceh Mental Hospital
through work motivation. This is done on location research BLUD Aceh Mental Hospital. As
for the object of this study is the influence of personality, commitment and emotional maturity
affect motivation for nurses, personality, commitment and emotional maturity either
simultaneously or partially affect the performance of nurses, work motivation affect the
performance of nurses and personality, commitment and emotional maturity affect the
performance of nurses through work motivation. This indicates indirectly that the three
variables can also affect the performance improvement nurse.

Keywords Personality, Work Commitment, Emotional Maturity, Work Motivation and


Performance Nurses

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh: (1) kepribadian terhadap motivasi
kerja perawat (2) komitmen kerja terhadap motivasi kerja perawat (3) kematangan emosional terhadap
motivasi kerja perawat (4) kepribadian terhadap kinerja perawat, (5) komitmen kerja terhadap kinerja
perawat (6) kematangan emosional terhadap kinerja perawat (7) motivasi kerja berpengaruh terhadap
kinerja perawat dan (8) pengaruh tidak langsung kepribadian, komitmen kerja, kematangan emosional
berpengaruh terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Jiwa Aceh melalui motivasi kerja. Lokasi peneIitian
ini dilakukan pada BLUD Rumah Sakit Jiwa Aceh. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah
pengaruh kepribadian, komitmen kerja dan kematangan emosional berpengaruh terhadap motivasi kerja
perawat, kepribadian, komitmen kerja dan kematangan emosional berpengaruh terhadap kinerja
perawat, motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat dan kepribadian, komitmen kerja dan
kematangan emosional berpengaruh terhadap kinerja perawat melalui motivasi kerja. Hal ini
mengindikasikan bahwa secara tidak langsung ketiga variabel tersebut juga dapat berpengaruh terhadap
peningkatan kinerja perawat.

Kata kunci : Kepribadian, Komitmen Kerja, Kematangan Emosional,Motivasi Kerja dan Kinerja
Perawat

PENDAHULUAN menimbulkan kinerja karyawan menjadi


Fenomena yang melatarbelakangi rendah. Rendahnya kinerja karyawan dapat
penelitian ini adalah adanya keluhan dari dilihat dari rendahnya kemampuan perawat
masyarakat atau keluarga pasien pada dalam menyusun rencana kerja, sehingga
Badan Layanan Umum Daerah Rumah terkesan pekerjaan yang dilakukan kurang
Sakit Jiwa Aceh (BLUD RSJA), karena terencana dan terburu-buru, perawat
masih rendahnya kualitas pelayanan yang kurang mampu merealisasikan rencana
diberikan oleh perawat, sehingga kerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan,
Volume 1, No. 1, September 2017 - 25
Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

sehingga pekerjaan banyak yang terhambat, meningkatkan pelayanan kepada


kemudian perawat kurang mampu masyarakat.
menjalankan perintah yang telah diberikan Sumber daya manusia merupakan
oleh pimpinan masing-masing serta faktor terpenting dalam setiap kegiatan
rendahnya kemampuan perawat dalam organisasi, karena bagaimanapun
mencapai target kinerja yang telah canggihnya teknologi yang digunakan
ditetapkan oleh pimpinan. tanpa didukung oleh manusia sebagai
Rendahnya kinerja perawat pada pelaksana kegiatan operasionalnya tidak
Badan Layanan Umum Daerah Rumah akan mampu menghasilkan output yang
Sakit Jiwa Aceh (BLUD RSJA) sesuai dengan tingkat efisiensi yang
disebabkan oleh beberapa faktor diharapkan. Peran sumber daya manusia
diantaranya adalah rendahnya motivasi dalam organisasi sebenarnya sudah ada
kerja perawat dalam menjalankan tugasnya saat dikenalnya organisasi sebagai wadah
sebagai perawat pada Badan Layanan usaha bersama dalam mencapai suatu
Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh tujuan. Dengan berbagai macam individu
(BLUD RSJA). Sedangkan rendahnya yang ada dalam suatu organisasi, dimana
motivasi kerja perawat juga dipengaruhi terdapat perbedaan dalam latar belakang
oleh beberapa faktor yang saling berkaitan seseorang seperti pendidikan, pengalaman,
satu sama lain, diantaranya adalah faktor ekonomi, status, kebutuhan, harapan
kepribadian dari perawat yang menuntut pimpinan organisasi untuk dapat
bersangkutan, komitmen kerja yang mengelola dan memanfaatkannya sehingga
ditunjukkan oleh perawat, serta adanya tidak menghambat tujuan organisasi yang
kematangan emsoional atau kecerdasan ingin dicapai.
emosional yang dimiliki perawat dalam
menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas KAJIAN KEPUSTAKAAN
dan fungsinya dalam organisasi Badan Kinerja
Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Heresy dan Blanchard ( 2013:87)
Aceh (BLUD RSJA). mendefinisikan kinerja sebagai hasil-hasil
Badan Layanan Umum Daerah yang telah dicapai seseorang dengan
Rumah Sakit Jiwa Aceh (BLUD RSJA) menggunakan media tertentu. Pengertian
Rumah Sakit Jiwa adalah satu-satunya ini menggambarkan bahwa seorang
Rumah Sakit Rujukan Jiwa yang ada di pegawai tidak dapat sukses mencapai
Provinsi Paling Barat Sumatera (Aceh) kerjanya tanpa bantuan suatu media berupa
yang memberikan pelayanan kesehatan sarana lainnya yang berpengaruh kepada
jiwa kepada masyarakat Aceh. Oleh karena dirinya, baik ekstrinsik maupun intrinsik.
itu, BLUD RSJA selalu berupaya untuk Menurut Ilyas (2012), yang dimaksud
Volume 1, No.1, September 2017 - 26
Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

dengan kinerja perawat adalah penampilan oleh seseorang karyawan dalam


hasil keraja perawat baik secara kuantitas melaksanakan tugas sesuai dengan
maupun kualitas. Kinerja dapat berupa tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
penampilan kerja perorangan maupun Motivasi Kerja
kelompok. Kinerja organisasi merupakan Motivasi adalah kondisi yang
hasil interaksi yang kompleks dan agregasi sangat dibutuhkan oleh semua orang.
kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Diperlukan setiap hari untuk menjalankan
Keberhasilan suatu organisasi kehidupan, membantu orang lain,
dipengaruhi oleh kinerja (job performance) memimpin sekelompok orang dan untuk
karyawan, untuk itu setiap perusahaan mencapai tujuan yang diinginkan (Harvey,
akan berusaha untuk meningkatkan kinerja 2013 : 5). Motivasi berasal dari kata
karyawannya dalam mencapai tujuan “movere” (latin), yang berarti mendorong
organisasi yang telah ditetapkan. Budaya atau menggerakkan (Saydan 2013: 226).
organisasi yang tumbuh dan terpelihara Motivasi merupakan semua
dengan baik akan mampu memacu kekuatan yang ada dalam diri seseorang
organisasi ke arah perkembangan yang yang memberi daya, arah dan memelihara
lebih baik. Di sisi lain, kemampuan tingkah laku yang bersangkutan. Dalam
pemimpin dalam menggerakkan dan kehidupan kita sehari-hari, motivasi
memberdayakan karyawan akan diartikan sebagai keseluruhan proses
mempengaruhi kinerja. pemberian dorongan atau rangsangan
Kinerja karyawan mengacu pada kepada para karyawan, sehingga mereka
prestasi seseorang yang diukur berdasarkan bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa
standar dan kriteria yang ditetapkan oleh dipaksa (Saydan : 2013).
perusahaan. Pengelolaan untuk mencapai Menurut Supardi dan Anwar
kinerja sumber daya manusia tinggi (2014), menyatakan bahwa : motivasi
dimaksudkan guna meningkatkan adalah keadaan dalam pribadi seseorang
perusahaan secara keseluruhan (Mas’ud, yang mendorong keinginan individu untuk
2014). Menurut Waldman (2011) kinerja melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
merupakan gabungan perilaku dengan mencapai tujuan tertentu. Motivasi diri
prestasi dari apa yang diharapkan dan seseorang akan mewujudkan suatu perilaku
pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang diarahkan pada tujuan untuk
yang ada pada masing-masing individu mencapai sasaran kepuasan. Motivasi
dalam organisasi. Sedangkan menurut bukanlah yang dapat diamati tetapi adalah
Robbins (2012) kinerja dapat hal yang disimpulkan karena sesuatu
didefinfisikan sebagai hasil kerja secara perilaku yang tampak.
kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai
27 - Volume 1, No. 1, September 2017
Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

Menurut Robbins (2012), conscientiousness (ketelitian). Pada


menyatakan bahwa motivasi adalah penelitian ini, trait neuroticism tidak
sesuatu yang diinginkan seseorang dari digunakan karena responden penelitian
pekerjaannya pada umumnya adalah diperkirakan tidak memiliki gangguan
sesuatu yang mempunyai arti penting bagi emosional yang berat.
dirinya sendiri dan instansi. Komitmen Kerja
Menurut Griffin (2013:95) Konsep tentang komitmen karyawan
motivasi adalah “pemberian daya terhadap organisasi ini (disebut pula
penggerak yang menciptakan kegairahan dengan komitmen kerja) yang mendapat
kerja seseorang, agar mereka mau perhatian dari manajer maupun ahli
bekerjasama, bekerja efektif dan perilaku organisasi, berkembang dari studi
berintegrasi dengan segala daya upayanya awal mengenai loyalitas karyawan yang
untuk mencapai kepuasan”. diharapkan ada pada setiap karyawan.
Kepribadian Komitmen kerja atau komitmen organisasi
kepribadian merupakan dimensi dari merupakan suatu kondisi yang dirasakan
kepribadian yang merupakan oleh karyawan yang dapat menimbulkan
kecenderungan emosional, kognitif, dan perilaku positif yang kuat terhadap
tingkah laku, yang bersifat menetap dan organisasi kerja yang dimilikinya. Menurut
ditampilkan individu sebagai respons Steers dan Porter (2013 : 520) suatu bentuk
terhadap berbagai situasi lingkungan komitmen kerja yang muncul bukan hanya
Westen, (2012). bersifat loyalitas yang pasif, tetapi juga
Menurut Liche Seniati, (2013), melibatkan hubungan yang aktif dengan
taksonomi kepribadian lima besar organisasi kerja yang memiliki tujuan
merupakan assessment yang komprehensif memberikan segala usaha demi
dari kepribadian dimana individu keberhasilan organisasi kerja yang
mempersepsikan bagaimana dirinya sendiri bersangkutan.
serta bagaimana hubungan dirinya dengan Mowday (2012 : 64)
orang lain. Penilaian dalam kepribadian mendefinisikan komitmen kerja sebagai
lima besar tidak menghasilkan satu trait kekuatan relatif dari identifikasi individu
tunggal yang dominan, tetapi menunjukkan dan keterlibatannya dengan organisasi
seberapa kuat setiap trait dalam diri kerja. Sementara Mitchell (2012 : 136)
seseorang. Kelima trait kepribadian memandang komitmen kerja sebagai suatu
tersebut adalah: neuroticism (gangguan orientasi nilai terhadap kerja yang
emosional), extraversion (kerja keras), menunjukkan bahwa individu sangat
openness to experience (pengalaman), memikirkan pekerjaannya, pekerjaan
agreeableness (persetujuan), serta memberikan kepuasan hidup, dan
Volume 1, No.1, September 2017 - 28
Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

pekerjaan memberikan status bagi individu. menghadapi frustasi, kesanggupan untuk


Penelitian tentang pengaruh mengendalikan dorongan hati dan emosi,
komitmen organisasi telah banyak tidak melebih–lebihkan kesenangan
dilakukan. Komitmen adalah : keterikatan mengatur suasana hati dan menjaga agar
untuk memenuhi kewajiban. Komitmen beban stress tidak melumpuhkan
organisasi adalah : suatu sikap loyal kemampuan berpikir, untuk membaca
seorang individu untuk melakukan yang perasaan terdalam orang lain (empati) dan
terbaik dan melaksanakan setiap kewajiban berdoa, untuk memelihara hubungan
organisasinya dengan penuh rasa tanggung dengan sebaik – baiknya, kemampuan
jawab. untuk menyelesaikan konfliks, serta untuk
memimpin orang – orang yang dikuasai
Kematangan Emosional dorongan hati yang kurang memiliki
Menurut (Salovey & Mayer, 2013) kendali diri Cooper dan Sawaf, (2012).
kematangan emosional merupakan Menurut Goleman (2014 : 7)
kemampuan untuk memonitor perasaan menyatakan bahwa emosi adalah dorongan
dan emosi dirinya dan orang lain untuk untuk bertindak, berencana seketika untuk
membedakan antara keduanya, dan mengatasi masalah yang ditanamkan
menggunakan informasi tersebut untuk secara berangsur-angsur oleh evolusi.
mengarahkan pikiran dan tindakan Herdi (2013:6), secara tegas dia
seseorang. Definisi ini menekankan pada mengatakan kematangan emosi adalah
sejumlah perbedaan tetapi saling terkait. suatu reaksi tubuh menghadapi situasi
Kematangan emosional itu sendiri dapat tertentu. Sifat dan intensitas emosi
dikonsep secara relatif sebagai suatu biasanya terkait erat dengan aktivitas
keasadaran individu terhadap emosinya kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil
sendiri dan kemampuan untuk persepsi terhadap situasi. Emosi adalah
mengekspresikan emosi-emosi tersebut, hasil reaksi kognitif terhadap situasi
untuk persepsi-persepsi individual dan spesifik. Emosilah yang seringkali
kesadaran dari emosi-emosi tersebut menghambat orang tidak mau melakukan
diekspresikan oleh pihak lain, untuk perubahan.
pengaturan emosi baik untuk diri sendiri
atau orang lain, dan untuk menggunakan METODE PENELITIAN
emosi tersebut. Populasi dan Sampel
Emotional intelligence mencakup Populasi penelitian ini adalah
pengendalian diri, semangat, dan seluruh perawat pada Rumah Sakit Jiwa Aceh

ketekunan serta kemampuan untuk yang berjumlah 137 orang perawat.

memotivasi diri sendiri dan bertahan


29 - Volume 1, No. 1, September 2017
Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

Peralatan Analisis Data Analisis Structural Equation Modeling


Peralatan alisis data yang Analisis Structural Equation
digunakan dalam penelitian ini adalah Model (SEM) secara Full Model yang
structural equation modelling (SEM) dimaksudkan untuk menguji model dan
dengan bantuan program Amos 22. Model hipotesis yang dikembangkan dalam
persamaan SEM adalah sekumpulan penelitian ini. Hasil pengolahan data untuk
teknik-teknik statistikal yang analisis SEM terlihat pada Gambar 4.1
memungkinkan pengujian sebuah dibawah ini :
rangkaian hubungan relative rumit secara
simultan (Ferdinand, 2006 : 181).
SEM mampu memasukkan
variabel laten kedalaman alisis. Variabel
laten adalah unobserved konsep yang
diaproximasi dengan variabel terobservasi
atau terukur yang diperoleh oleh responden
lewat metode pengumpulan data (survey,
test, observasi) dan sering disebut manifest
variabel (Ghozali, 2014).

Gambar 1. Structural Equation Model


HASIL PEMBAHASAN
Proses dan Hasil Analisis Data Pengujian Hipotesis
Analisis data yang adalah Pengaruh Kepribadian Terhadap
digunakan dalam penelitian ini adalah Motivasi Kerja Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh
Structural Equation Modeling (SEM)
Nilai parameter estimasi untuk
dengan terlebih dahulu melakukan
pengujian pengaruh kepribadian terhadap
pengujian dimensi-dimensinya dengan
motivasi kerja menunjukkan nilai CR
confirmatory factor analysis. Evaluasi
sebesar 6,728 dan dengan probabilitas
terhadap model SEM juga akan dianalisis
sebesar 0,000. Kedua nilai yang diperoleh
mendapatkan dan mengevaluasi kecocokan
tersebut memenuhi syarat untuk
model yang diajukan. Setelah diketahui
penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar
semua hasil pengolahan data, selanjutnya
6,728 yang lebih besar dari 1,97 dan
akan dibahas dan yang terakhir adalah
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
menarik kesimpulan yang didasarkan pada
hasil analisis hasil tersebut.

Volume 1, No.1, September 2017 - 30


Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

Pengaruh Komitmen Kerja Terhadap Pengaruh Kepribadian Terhadap


Motivasi Kerja Badan Layanan Umum Kinerja Perawat Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh
Nilai estimasi untuk pengujian Nilai parameter estimasi untuk
pengaruh komitmen kerja terhadap pengujian pengaruh kepribadian terhadap
motivasi kerja menunjukkan nilai CR kinerja perawat menunjukkan nilai CR
sebesar 6,154 dan dengan probabilitas sebesar 6,667 dan dengan probabilitas
sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut
diperoleh memenuhi syarat untuk diperoleh memenuhi syarat untuk
penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar penerimaan H5 yaitu nilai CR sebesar
6,154 yang lebih besar dari 1,97 dan 6,667 yang lebih besar dari 1,97 dan
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh Kematangan Emosional Pengaruh Komitmen Kerja Terhadap
Terhadap Motivasi Kerja Perawat Kinerja Perawat Badan Layanan Umum
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh
Sakit Jiwa Aceh
Nilai parameter estimasi untuk
Nilai parameter estimasi untuk
pengujian pengaruh komitmen kerja
pengujian pengaruh kematangan emosional
perawat terhadap kinerja perawat
terhadap motivasi kerja menunjukkan nilai
menunjukkan nilai CR sebesar 6,136 dan
CR sebesar 6,224 dan dengan probabilitas
dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua
sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut
nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat
diperoleh memenuhi syarat untuk
untuk penerimaan H6 yaitu nilai CR
penerimaan H3 yaitu nilai CR sebesar
sebesar 6,136 yang lebih besar dari 1,97
6,224 yang lebih besar dari 1,97 dan
dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh Kematangan Emosional
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Terhadap Kinerja Perawat Badan
Kinerja Perawat Badan Layanan Umum Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh Jiwa Aceh
Nilai parameter estimasi untuk Nilai parameter estimasi untuk
pengujian pengaruh motivasi kerja pengujian pengaruh komnikasi terhadap
terhadap kinerja perawat menunjukkan kinerja perawat menunjukkan nilai CR
nilai CR sebesar 5,312 dan dengan sebesar 4,738 dan dengan probabilitas
probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut
tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk diperoleh memenuhi syarat untuk
penerimaan H4 yaitu nilai CR sebesar penerimaan H7 yaitu nilai CR sebesar
5,312 yang lebih besar dari 1,97 dan 4,738 yang lebih besar dari 1,97 dan
probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.

31 - Volume 1, No. 1, September 2017


Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

KESIMPULAN DAN SARAN Saran


Kesimpulan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
1. Kepribadian, komitmen kerja dan semua variabel mempunyai pengaruh
kematangan emosional secara simultan baik secara langsung dan tidak
maupun parsial berpengaruh terhadap langsung dalam meningkatkan
motivasi kerja perawat BLUD RSJA. motivasi kerja maupun kinerja
Hal ini mengindikaskan bahwa faktor perawat, sehingga keberadaan variabel
kepribadian, komitmen kerja dan tersebut perlu dipertahankan terutama
kematangan emosional berpengaruh dalam meningkatkan motivasi kerja
positif terhadap peningkatan motivasi perawat.
kerja perawat BLUD RSJA. 2. Kepribadian, komitmen kerja dan
2. Kepribadian, komitmen kerja dan kematangan emosional dapat menjadi
kematangan emosional baik secara referensi bagi pimpinan dalam
simultan maupun secara secara parsial pengambilan kebijaksanaan organisasi
berpengaruh terhadap kinerja perawat berkaitan dengan peningkatan motivasi
BLUD RSJA. Hal ini membuktikan kerja maupun peningkatan kinerja
bahwa masing-masing variabel yang perawat.
diteliti berpengaruh psotif dalam 3. Kepribadian, komitmen kerja dan
meningkatkan kinerja perawat BLUD kematangan emosional menjadi salah
RSJA. satu faktor yang dapat dijadikan
3. Motivasi kerja berpengaruh terhadap indikator bagi pimpinan baik secara
kinerja perawat BLUD RSJA, hal ini langsung maupun tidak langsung
membuktikan bahwa motivasi kerja terhadap peningkatan kinerja perawata,
yang tinggi para perawat mampu sehingga dapat dijadikan sebagai tolok
meningkatkan kinerja personil perawat ukur dalam menilai tingkat
BLUD RSJA. keberhasilan organisasi dalam
4. Kepribadian, komitmen kerja dan meningkatkan pelayanan kepada
kematangan emosional berpengaruh masyarakat.
terhadap kinerja perawat melalui 4. Hasil penelitian ini dapat memberikan
motivasi kerja. Hal ini sumbangan pemikiran bagi BLUD
mengindikasikan bahwa secara tidak RSJA, berkaitan dengan faktor
langsung ketiga variabel tersebut juga kepribadian, sistem pemberian
dapat berpengaruh terhadap komitmen kerja yang memadai dan
peningkatan kinerja perawat BLUD program kematangan emosional yang
RSJA. dilakukan pimpinan dalam rangka
meningkatkan motivasi kerja dan
Volume 1, No.1, September 2017 - 32
Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

peningkatan kinerja perawat di masa Pendekatan Terapan, PT. Indeks


Kelompok Gramedia, Jakarta.
yang akan datang. Mitchael, Leibunon,(2012). Money is
Everything, Annual Report HR.
Mowday and Steers, (2012), Employ
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Organization Linkages : The
Anwar Prabu Mangkuprawira, (2011), Psychology of Commitment Abstein
Manajemen Sumber Daya Manusia and Turn Over, Academic, inc,
Perusahaan. Penerbit PT. Remaja London.
Rosdakarya, Jakarta Nord (2003), Organizational citizenship
Daft Jackson, (2012), Manajemen Sumber behavior: The good soldier syndrome.
Daya Manusia. Jakarta: Salemba Lexington, MA: Lexington Books.
Empat. Pantja dan Khusaini, (2013), Pengaruh
Dessler (2014), Human Resource Kepuasan Kompensasi, Komitmen
Management 8th edition, New Organisasi Dan Iklim Organisasi
Jersey : Prentice Hall, Inc. Terhadap Prestasi Kerja Karyawan.
Gibson, Ivannenich, Donnelly (2013), Jurnal Ilmiah, Universitas Kristen
Organisasi, Edisi ke Lima Penerbit Petra Surabaya.
Erlangga, Jakarta. Parwanto dan Mahyuddin, (2007), Pengaruh
Gujarati, Damodar (2012), Ekonometrika Faktor-Faktor Kepuasan Kerja
Dasar, Jakarta, Erlangga. Terhadap Kinerja Karyawan Pusat
Indrawijaya (2010), Manajemen Personalia. Pendidikan Komputer Akuntansi Imka
PT. Binarupa Aksara, Jakarta Dl Surakarta, (2005), Jurnal
Isma Coryanata, (2014), Pelimpahan Manajemen dan Bisnis, Vol 4, Hal 75,
Wewenang dan Komitmen Desember 2005.
organisasi Dalam Hubungan Antara Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur
Partisipasi Penyusunan Anggaran Negara Nomor 09 Tahun 2007 tentang
dan Kinerja Managerial. Makalah Pedoman Umum Penetapan Indikator
Simposium Nasional Akuntansi Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
(SNA) VII, Desember 2014. Pemerintah
Keke Aritonang (2005) Pengaruh Kompensasi PP No. 10 1979, Tentang Penilaian
Kerja, Disiplin Kerja Dan Kinerja Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai
Guru SMP Kristen BPK PENABUR Negeri Sipil, Jakarta.
Jakarta. Prawirosentono (2013),Motivasi dan
Lembaga Administrasi Negara R.I (2000), Pemotivasian dalam Manajemen
Buku Pedoman Lembaga Administrasi (Cetakan Pertama). Jakarta: PT Raja
Negara R.I, Jakarta. Grafindo Persada.
Liche Seniati, (2013), Pengaruh Masa Kerja, Rivai, Veithzal dan Hasan Basri, 2014.
Trait Kepribadian, Kepuasan Kerja, Kepemimpinan dan Perilaku
Dan Iklim Psikologis Terhadap Organisasi (Cetakan Pertama).
Komitmen Dosen Pada Universitas Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Indonesia, Fakultas Psikologi, Robbins, Stephen P. 2012. Perilaku
Universitas Indonesia, Depok 16424, Organisasi. PT. Indeks Jakarta.
Indonesia. Makara, Sosial Santoso, Singgih. 2012. SPSS Versi 15,0,
Humaniora, Vol. 10, NO. 2, Mengolah Data Statistik Secara
DESEMBER 2006: 88-97 Profesional. Jakarta: PT Elex Media
Mahdi (2008) mengadakan penelitian dengan Komputindo.
judul Keterkaitan antara Keadilan Sedarmayanti, (2014), Manajemen Personalia,
Organisasional, Kepercayaan PT. Erlangga, Jakarta.
Terhadap Atasan dan Perilaku Simanjuntak (2012), Manajemen dan
Kewargaan Organisasi: Studi Kasus Evaluasi Kinerja, Fakultas Ekonomi
pada Pengelola Program Studi Universitas Indonesia
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Sjabadhyni dkk, (2012), Penilaian Kinerja
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di dan Pengembangan Karyawan. 1st
Daerah Surakarta. ed. BPFE, Yogyakarta.
Mahmud (2004), Kebijakan Kinerja Soedjono (2014), Pengukuran Kinerja
Karyawan, BPFE, Yogyakarta Karyawan, Rineka Cipta, Jakarta.
Malhotra K. Naresh, (2006), Riset Pemasaran

33 - Volume 1, No. 1, September 2017


Jurnal Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah

Steers, RM and Porter, L. W., (2013).


Motivation and Work Behavior,
Accademic Press, New York.
Strauss dan Sayles (2013), Kepemimpinan
Dalam Organisasi, Edisi Bahasa
Indonesia, Prenhallindo, Jakarta
Umar Husein, (2014), Riset Penelitian
Sumber Daya Manusia, PT. Rineka
Cipta, Jakarta.
Usman (2012), Kebijakan Kinerja Karyawan,
BPFE, Yogyakarta
Waldman (2011), Culture Organization,
Rineka Cipta, Jakarta.
Westen, Thomson (2012), Manajemen, Edisi
Bahasa Indonesia, PT. Prenhallindo,
Jakarta
Wibisono (2013), Manajemen Sumber Daya
Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan
Williams (2014), “Differentiating
organizational commitment from
expectancy as a motivating force”,
dalam Academy of Management
Review. 6, halaman: 589 – 599.

Volume 1, No.1, September 2017 - 34

You might also like