Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Biota Vol. 4 No.

2 Edisi Agustus 2018 | 54

PERILAKU MEROKOK DI DALAM RUMAH DAN KEJADIAN


PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU SEBAGAI SUMBER
PEMBELAJARAN

Siska Wulandari1*, Aseptianova2, Saleh Hidayat3


123
Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Palembang
*
email: swsiska.sw@gmail.com

ABSTRACT
This research is motivated by smoking behavior in the house with the incidence of pulmonary tuberculo-
sis. The formulation of the problem in this research is How the smoking behavior in the house and the
incidence of pulmonary tuberculosis disease as a source of a learning. The purpose of this research was to
determine of smoking behavior in the house with the incidence of the pulmonary tuberculosis disease as a
source of a learning. Research method is used descriptive qualitative. Population and sample in this re-
search is community in outbreak region 3 - 4 Ulu Palembang which is patient with tuberculosis lung dis-
ease based on data obtained from puskesmas 4 Ulu Palembang on between 2016 and 2017 and from doc-
tor practice in region of 3 - 4 Ulu Palembang. Data collection techniques in this study using a question-
naire, while data analysis techniques using statistics descriptive. Based on the results of research and dis-
cussion of research, general description of smoking behavior in the house by the community in the village
of 3 - 4 Ulu Palembang pertained high incidence rate of pulmonary tuberculosis disease in the village of 3
- 4 Ulu Palembang. But the incidence of pulmonary tuberculosis in the village 3 - 4 Ulu Palembang can
also be caused by other factors such as direct contact to patients with pulmonary tuberculosis, cleanliness
of room, sleep equipment, household appliances, food nutrition and room/house ventilation.

Keywords: Smoking; Pulmonary; Tuberculosis.

PENDAHULUAN 35%, untuk seluruh kasus TB pada laki-laki


Tuberculosis (TB) merupakan penyakit berjumlah 44 orang dengan persentase 69% dan
infeksi menular yang masih menjadi masalah pada perempuan berjumlah 20 orang dengan
kesehatan dengan morbiditas dan mortalitas yang persentase 31,25% (Dinas Kesehatan kota Pa-
tinggi, terutama di negara-negara berkembang lembang, 2015). Berdasarkan data yang didapat
seperti Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan dari dokter yang memegang kasus TB di
Dunia (WHO) Pada tahun 2010, berjumlah 8,8 Puskesmas 4 Ulu Palembang pada tahun 2016
juta orang menderita penyakit TB dan 1,4 juta tergolong tinggi yaitu berjumlah 73 orang, pada
orang meninggal karena penyakit tersebut perempuan berjumlah 18 orang, dan pada laki-
(Susilayanti, dkk., 2012). Kota Palembang laki berjumlah 55 orang. Untuk tahun 2017 pada
berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) 6 bulan terakhir telah terdata jumlah pasien TB
Kota Palembang selama tiga tahun ini penemuan berjumlah 36 orang, pada perempuan berjumlah
kasus penderita TB paru selalu mengalami 14 orang dan pada laki-laki berjumlah 22 orang
peningkatan. Jumlah kasus TB di kota Palem- (Puskesmas 4 Ulu Palembang, 2017).
bang pada Kelurahan 3—4 Ulu Puskesmas 4 Ulu Faktor yang mempengaruhi terjadinya
berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kota Pa- penyakit TB paru antara lain kondisi sosial
lembang tahun 2015 tergolong tinggi yaitu ekonomi, umur, jenis kelamin, status gizi dan
jumlah kasus baru TB Bakteri Tahan Asam perilaku merokok. Merokok adalah perilaku yang
(BTA+) pada laki-laki berjumlah 26 orang membahayakan bagi kesehatan karena dapat
dengan persentase 65%, sedangkan pada memicu berbagai macam penyakit yang
perempuan berjumlah 14 orang dengan persentase mengakibatkan kematian, tapi sayangnya masih
Jurnal Biota Vol. 4 No.2 Edisi Agustus 2018 | 55

saja banyak orang yang memilih untuk METODOLOGI PENELITIAN


mengisapnya. Dalam asap rokok terdapat 4.000 Rancangan penelitian ini adalah penelitian
zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua di deskriptif kualitatif, analisis data yang digunakan
antaranya nikotin yang bersifat adiktif dan tar adalah statistika deskriptif. Untuk melihat adanya
yang bersifat karsinogenik (Hapsari, dkk., 2013). hubungan antara perilaku merokok di dalam
Meskipun merokok bukanlah penyebab utama rumah dan kejadian penyakit TB paru
terjadinya penyakit TB paru, namun perilaku menggunakan uji korelasi pearson product mo-
merokok dapat merusak mekanisme pertahanan ment. Pengumpulan data menggunakan metode
paru sehingga memudahkan masuknya kuman kuesioner dengan skala interval yang dibagikan
penyakit seperti kuman penyakit TB paru. Hal ini kepada masyarakat di Kelurahan 3-4 Ulu Palem-
diperberat jika merokok dilakukan di dalam bang yang merupakan penderita penyakit TB paru
rumah apalagi dengan pintu atau jendela yang dan observasi berupa pengamatan langsung yang
tertutup (Sambas dan Nurliawati, 2015). dilakukan di Kelurahan 3-4 Ulu Palembang. Data
Merokok dapat mengganggu efektifitas yang dihasilkan berupa data sekunder yaitu
sebagian mekanisme pertahanan respirasi, hasil jawaban dari kuesioner oleh pasien TB paru
dari asap rokok dapat merangsang pembentukan perokok pasif sedangkan data primer yaitu
mukosa dan menurunkan pergerakan silia, jawaban dari kuesioner oleh pasien TB paru
sehingga menyebabkan terjadinya penimbunan perokok aktif, kemudian hasil dari penelitian akan
mukosa dan peningkatan risiko pertumbuhan dilanjutkan dengan pembuatan sumber
bakteri, termasuk kuman tuberkulosis, dan pembelajaran berupa poster, selanjutnya poster
berakibat pada rentannya tubuh pada infeksi digunakan untuk memberikan informasi berupa
tuberkulosis paru. Hal ini diperberat jika merokok penyuluhan di Puskesmas 4 Ulu Palembang yang
dilakukan di dalam rumah apalagi dengan pintu dihadiri oleh masyarakat. Waktu penelitian
atau jendela yang tertutup (Sambas dan dilaksanakan selama 2 Minggu, pada tanggal 2—
Nurliawati, 2015). 16 September 2017. Dilaksanakan setiap hari
Sebuah penelitian menemukan, merokok mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Penyuluhan
di dalam rumah akan meninggalkan zat-zat dilakukan pada tanggal 29 November 2017, pukul
beracun di perabotan rumah, karpet, tirai, bahkan 08.00-08.30 WIB. Lokasi penelitian dilaksanakan
dinding rumah. Seorang ahli kimia, dokter Eunha di Kelurahan 3-4 Ulu Palembang.
Hoh mengungkapkan, asap rokok mengandung
ribuan bahan kimia yang bisa tinggal di suatu A. Tahapan penelitian
permukaan. Zat beracun dari asap rokok itu 1. Melakukan survey ke lokasi penelitian yaitu
kemudian akan menetap lama di semua perabot Kelurahan 3-4 Ulu kecamatan Seberang Ulu
rumah tangga yang terkontaminasi kemudian 1 Palembang, Puskesmas 4 Ulu Palembang
menyebabkan pencemaran udara di dalam dan ke dokter praktik di wilayah Kelurahan
ruangan (Maharani, 2016). Salah satu pencegahan 3-4 Ulu Palembang yaitu dokter NFZ, dokter
dan penanggulangan penyakit TB paru adalah MAFZ, dan dokter MFS untuk mendapatkan
dengan penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih data pasien penderita penyakit TB paru.
Sehat) keluarga yaitu pada indikator ke-10 tidak 2. Menentukan beberapa RT yang dipilih
merokok di dalam rumah. Hasil penelitian ini sebagai objek penelitian berdasarkan data
selanjutnya akan dijadikan sebagai sumber alamat pasien TB paru yang diperoleh dari
pembelajaran berupa poster. Poster dalam Puskesmas 4 Ulu dan data yang diperoleh
penelitian ini digunakan untuk memberikan dari dokter praktik di wilayah Kelurahan 3-4
penyuluhan yang dibantu oleh tenaga kesehatan Ulu Palembang yaitu dokter NFZ, dokter
berupa pengetahuan kepada masyarakat setempat MAFZ, dan dokter MFS.
agar memahami perilaku merokok di dalam 3. Peneliti membagikan kuesioner mengenai
rumah dan kejadian penyakit TB paru yang perilaku merokok di dalam rumah dan
dilaksanakan di Puskesmas 4 Ulu Palembang. kejadian penyakit TB paru yang mengacu
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk pada indikator PHBS yang ke 10 yaitu tidak
mengetahui perilaku merokok di dalam rumah merokok di dalam rumah kepada setiap
dan kejadian penyakit tuberculosis paru sebagai pasien penderita penyakit TB paru yang
sumber pembelajaran. berada di wilayah Kelurahan 3-4 Ulu
Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang.
Jurnal Biota Vol. 4 No.2 Edisi Agustus 2018 | 56

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui SPSS versi 20 menggunakan uji statistik
perilaku merokok di dalam rumah dan deskriptif.
kejadian penyakit TB paru sebagai sumber
pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Setelah responden mengisi kuesioner, A. Hasil
peneliti melakukan pengamatan langsung Penelitian ini dilaksanakan terhadap 58
atau observasi terhadap kondisi rumah orang pasien yang berdomisili dalam 25 RT di
responden guna mengamati apakah ada Kelurahan 3—4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1
perilaku seperti merokok di dalam rumah Palembang, yang diperoleh dari 3 dokter praktik
bersama keluarga, jumlah perokok dalam di wilayah Kelurahan 3—4 Ulu dan dari data
satu anggota keluarga dll. Puskesmas 4 Ulu Palembang. dengan
5. Peneliti memberikan menyertakan hasil jawaban angket masing-
pemahaman/penyuluhan kepada warga masing sebanyak 16 butir pertanyaan penelitian
setempat dengan dibantu oleh tenaga pada variabel perilaku merokok di dalam rumah
kesehatan menggunakan poster sebagai dan variabel kejadian penyakit TB paru. Langkah
sumber pembelajaran mengenai pentingnya pertama yang dilakukan adalah pemisahan
perilaku hidup bersih sehat agar dapat jawaban responden yang merupakan perokok
mengurangi kejadian penyakit TB paru di aktif dan perokok pasif dari butir pertanyaan 1.
Puskesmas 4 Ulu Palembang. Deskripsi data oleh responden yang merupakan
6. Setelah data diperoleh, peneliti menganalisis perokok aktif dengan jumlah 33 responden.
perilaku merokok di dalam rumah dan Sedangkan deskripsi data oleh responden yang
kejadian penyakit TB paru sebagai sumber merupakan perokok pasif (tidak merokok) dengan
pembelajaran dengan menggunakan program jumlah 25 responden.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Perilaku


Merokok di Dalam Rumah (Perokok Aktif)
Skor Frekuensi Persentase Persentase
Valid Kumulatif
0 1 3.0 3.0
1 1 3.0 6.1
2 20 60.6 66.7
3 8 24.2 90.9
4 2 6.1 97.0
5 1 3.0 100.0
Total 33 100.0

Berdasarkan hasil Tabel 1 di atas dapat sebanyak 20 responden, dan untuk skor jawaban
dilihat bahwa skor jawaban yang paling banyak terendah terdapat pada skor 0 dengan frekuensi
yaitu pada skor jawaban 2 dengan frekuensi sebanyak 1 responden.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Perilaku


Tidak Merokok di Dalam Rumah (Perokok Pasif)
Skor Frekuensi Persentase Persentase
Valid Kumulatif
1 2 8.0 8.0
2 9 36.0 44.0
3 8 32.0 76.0
4 4 16.0 92.0
5 1 4.0 96.0
6 1 4.0 100.0
Total 25 100.0

Berdasarkan hasil Tabel 2 di atas dapat sebanyak 9 responden, dan untuk skor jawaban
dilihat bahwa skor jawaban yang paling banyak terendah terdapat pada skor 5 dan 6 dengan
yaitu pada skor jawaban 2 dengan frekuensi frekuensi sebanyak 1 responden.
Jurnal Biota Vol. 4 No.2 Edisi Agustus 2018 | 57

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Kejadian


Penyakit TB Paru Perokok Aktif
Skor Frekuensi Persentase Persentase
Valid Kumulatif
0 1 3.0 3.0
1 1 3.0 6.1
2 14 42.4 48.5
3 13 39.4 87.9
4 4 12.1 100.0
Total 33 100.0
Berdasarkan hasil Tabel 3 di atas dapat sebanyak 14 responden, dan untuk skor jawaban
dilihat bahwa skor jawaban yang paling banyak terendah terdapat pada skor 0 dengan frekuensi
yaitu pada skor jawaban 2 dengan frekuensi sebanyak 1 responden.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Kejadian
Penyakit TB Paru Perokok Pasif
Skor Frekuensi Persentase Persentase
Valid Kumulatif
1 2 8.0 8.0
2 8 32.0 40.0
3 9 36.0 76.0
4 5 20.0 96.0
5 1 4.0 100.0
Total 25 100.0
sebanyak 9 responden, dan untuk skor jawaban
Berdasarkan hasil Tabel 4 di atas dapat terendah terdapat pada skor 5 dengan frekuensi
dilihat bahwa skor jawaban yang paling banyak sebanyak 1 responden.
yaitu pada skor jawaban 3 dengan frekuensi
Tabel 5. Uji Korelasi Perilaku Merokok di Dalam Rumah dengan Kejadian
Penyakit Tuberculosis Paru
Korelasi
Perilaku Kejadian Penyakit
Merokok TB Paru
Perilaku Pearson Correlation 1 .340*
Merokok Sig. (1-tailed) .027
N 33 33
Kejadian Pearson Correlation .340* 1
Penyakit Sig. (1-tailed) .027
TB Paru N 33 33
Berdasarkan hasil Tabel 5 untuk respon dan Ha diterima. Pengambilan keputusan
jawaban responden dari pasien Tuberculosis paru menentukan kuat atau tidak hubungan kedua
yang merokok di dalam rumah dengan kejadian variabel ini berdasarkan tabel 3.8 r hitung dengan
penyakit Tuberculosis paru terdapat hubungan interpretasi keeratan hubungan variabel bebas dan
yang signifikan. Dari hasil uji SPSS nilai pearson terikat yaitu besarnya nilai r 0,340 yang
correlation sebesar 0,340 dengan signifikan 1- menunjukkan tingkat interpretasi rendah.
tailed sebesar 0,027 < (α) 0,05 maka H0 ditolak
Tabel 6. Uji Korelasi Perilaku Tidak Merokok di Dalam
Rumah dengan Kejadian Penyakit Tuberculosis Paru
Korelasi
Perilaku Kejadian
Tidak Penyakit
Merokok TB Paru
Perilaku Pearson Correlation 1 .396*
Tidak Sig. (1-tailed) .025
Merokok N 25 25
Kejadian Penyakit Pearson Correlation .396* 1
TB Paru Sig. (1-tailed) .025
N 25 25
Jurnal Biota Vol. 4 No.2 Edisi Agustus 2018 | 58

Berdasarkan hasil Tabel 6 jawaban jawaban dari 58 responden bahwa sebanyak 33


kuesioner responden pasien Tuberculosis yang responden (56,89%) merupakan pasien penderita
tidak merokok di dalam rumah dengan kejadian penyakit TB paru perokok aktif dan sebanyak 25
penyakit Tuberculosis paru terdapat hubungan responden (43,10%) merupakan pasien penderita
yang signifikan. Dari hasil uji SPSS nilai pearson penyakit TB paru perokok pasif.
correlation sebesar 0,396 dengan signifikan 1- Merokok dapat mengganggu efektivitas
tailed sebesar 0,025 < (α) 0,05 maka H0 ditolak sebagian mekanisme pertahanan respirasi, hasil
dan Ha diterima. Pengambilan keputusan dari asap rokok dapat merangsang pembentukan
menentukan kuat atau tidak hubungan kedua mukosa dan menurunkan pergerakan silia,
variabel ini berdasarkan tabel 3.8 r hitung dengan sehingga menyebabkan terjadinya penimbunan
interpretasi keeratan hubungan variabel bebas dan mukosa dan peningkatan risiko pertumbuhan
terikat yaitu besarnya nilai r 0,396 yang bakteri, termasuk kuman TB paru, dan berakibat
menunjukkan tingkat interpretasi rendah. pada rentannya tubuh pada infeksi TB paru. Hal
ini diperberat jika merokok dilakukan di dalam
B. Pembahasan rumah apalagi dengan pintu atau jendela yang
Perilaku merokok merupakan suatu tertutup (Sambas dan Nurliawati, 2015).
kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan TB paru adalah penyakit menular yang
kemudian mengisapnya dan menghembuskannya disebabkan oleh kuman Mycobacterium tubercu-
kembali dan dapat menimbulkan asap yang dapat losis. M. tuberculosis berbentuk batang,
terisap oleh orang-orang disekitarnya (Fikriyah berukuran panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak
dan Febrijanto, 2012). Perilaku tidak merokok membentuk spora dan termasuk bakteri aerob.
merupakan salah satu indikator Perilaku Hidup Mycobacteria dapat diberi pewarnaan seperti
Bersih dan Sehat (PHBS). Merokok adalah bakteri lainnya misalnya dengan pewarnaan
perilaku yang membahayakan bagi kesehatan Gram. Namun sekali diberi warna oleh
karena dapat memicu berbagai macam penyakit pewarnaan Gram, maka warna tersebut tidak
yang mengakibatkan kematian. Dalam asap rokok dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena itu,
terdapat 4.000 zat kimia berbahaya untuk maka Mycobacteria disebut sebagai Basil Tahan
kesehatan, dan diantaranya nikotin, tar, Asam (BTA) (Wijaya, 2012). Adapun gejala-
karbonmonoksida yang bersifat karsinogenik. gejala seseorang yang mengidap penyakit TB
Faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit paru menurut Jaji (2010), meliputri batuk, batuk
TB paru antara lain kondisi sosial ekonomi, berdarah, penyakit yang sulit disembuhkan, sesak
umur, jenis kelamin, status gizi dan perilaku napas, lemas, tidak nafsu makan.
merokok (Hapsari, 2013). Pasien penyakit TB paru perokok aktif
Perilaku merokok di dalam rumah skor skor tertinggi yaitu pada jawaban 2 dengan
jawaban tertinggi yaitu pada jawaban 2 dengan frekuensi sebanyak 14 responden dari butir
frekuensi sebanyak 20 responden dari butir pertanyaan 1 sampai 16 (Tabel 3), dan untuk skor
pertanyaan 1 sampai 16 (Tabel 1), dan untuk skor jawaban terendah terdapat pada skor 0 dengan
jawaban terendah terdapat pada skor 0 dengan frekuensi sebanyak 1 responden dari butir
frekuensi sebanyak 1 responden dari butir pertanyaan 1 sampai 16 (Tabel 3). Sedangkan
pertanyaan 1 sampai 16 (Tabel 1). sedangkan pasien penyakit TB paru perokok pasif skor
perilaku responden yang tidak merokok di dalam tertinggi yaitu pada jawaban 3 dengan frekuensi
rumah skor jawaban tertinggi yaitu pada skor 2 sebanyak 9 responden dari butir pertanyaan 1
dengan frekuensi sebanyak 9 responden dari butir sampai 16 (Tabel 4), dan untuk skor jawaban
pertanyaan 1 sampai 16 (Tabel 2), dan untuk skor terendah terdapat pada skor 5 dengan frekuensi
jawaban terendah terdapat pada skor 5 dan 6 sebanyak 1 responden dari butir pertanyaan 1
dengan frekuensi sebanyak 1 responden dari butir sampai 16 (Tabel 4).
pertanyaan 1 sampai 16 (Tabel 2). Asap rokok akan merusak pertahanan paru
Berdasarkan hasil penelitian yang yang disebut “Muccocilliary Clearance” dimana
dilakukan kepada 58 responden pasien penderita bulu-bulu getar dan bahan lain di paru tidak
penyakit TB paru yang bertujuan untuk mudah membuang infeksi yang sudah masuk dan
mengetahui perilaku merokok di dalam rumah menyebabkan mudah bocornya pembuluh darah
dan kejadian penyakit tuberculosis paru sebagai di paru, juga akan merusak makrofag yang
sumber pembelajaran telah diperoleh persentase merupakan sel yang dapat memakan bakteri
Jurnal Biota Vol. 4 No.2 Edisi Agustus 2018 | 59

penggangggu. Asap rokok juga diketahui dapat jawab. Penyampaian materi akan dilakukan oleh
menurunkan respon terhadap antigen sehingga peneliti dan didampingi oleh tenaga kesehatan,
jika ada benda asing masuk ke paru-paru tidak dengan memberikan materi yang mudah
lekas dikenali dan dilawan. (Sambas dan dimengerti dan menggunakan bahasa yang mudah
Nurliawati, 2015). dipahami oleh masyarakat setempat. Peneliti
Asap rokok terbukti dapat merusak menggunakan metode pendekatan dengan
pertahanan mekanisme paru-paru sehingga dapat masyarakat agar lebih dapat mengetahui masalah
memudahkan masuknya kuman penyakit apa yang ada pada perilaku merokok masyarakat
termasuk kuman penyakit TB paru. Dari hasil dan penyakit TB paru dan masyarakat lebih
penelitian gambaran umum perilaku merokok di nyaman pada saat peneliti dan tenaga kesehatan
dalam rumah yang dilakukan oleh masyarakat di menyampaikan materi.
Kelurahan 3-4 Ulu Palembang tergolong tinggi Strategi yang digunakan dalam
hal ini dapat berkaitan dengan tingginya angka penyampaian penyuluhan ini berupa
kejadian penyakit TB paru di Kelurahan 3-4 Ulu penyampaian materi dan tanya jawab agar proses
Palembang. Namun kejadian penyakit TB paru di penyuluhan dapat berjalan langsung dengan
Kelurahan 3-4 Ulu Palembang bisa juga sebabkan lancar dan masyarakat memahami materi
karena faktor lain seperti kontak langsung penyuluhan yang diberikan. Adapun kegiatan
terhadap pasien penyakit TB paru, kebersihan dalam penyuluhan ini yaitu: pembukaan (5 menit),
kamar, peralatan tidur, peralatan rumah tangga, penyampaian materi (15 menit) dan penutup (10
gizi makanan, dan ventilasi kamar/rumah. menit). Pada kegiatan pembukaan peneliti dan
Penyuluhan dilakukan setelah data didampingi oleh tenaga kesehatan memberikan
penelitian diperoleh melalui kuesioner yang telah pengantar topik dan menjelaskan bahwa setelah
diberikan kepada sampel penelitian yaitu pasien kegiatan penyuluhan dilakukan peneliti akan
penderita TB paru kemudian disampaikan kepada memberikan sebuah pertanyaan dan menjawab
masyarakat setempat hasil penelitian yang telah apabila ada pertanyaan dari masyarakat lalu akan
diperoleh. Masyarakat di Kelurahan 3-4 Ulu Pa- diberikan hadiah untuk membangkitkan minat
lembang diberikan pemahaman, informasi dan masyarakat. Pada kegiatan penyampaian materi
pengetahuan mengenai perilaku merokok di peneliti dan didampingi oleh tenaga kesehatan
dalam rumah dan kejadian penyakit TB paru memberikan materi penyuluhan, masyarakat
bahwa terdapat keterkaitan meskipun memperhatikan, mendengarkan, dan memberikan
keterkaitannya rendah. respon materi yang diberikan. Selama proses
Penyuluhan perilaku merokok di dalam penyampaian materi terjadi interaksi antara
rumah dan kejadian penyakit TB paru dilakukan peneliti dan didampingi oleh tenaga kesehatan
dengan mengumpulkan masyarakat diutamakan dengan masyarakat. Dalam proses penyampaian
pasien penderita penyakit TB paru di Puskesmas materi masyarakat tidak ada yang meninggalkan
4 Ulu dan selanjutnya diberikan materi tempat penyuluhan selama proses kegiatan
penyuluhan mengenai pengertian penyakit TB berlangsung.
paru, perilaku merokok di dalam rumah, zat-zat Kegiatan penutup dalam penyuluhan ini
yang berbahaya yang terkandung di dalam rokok, berupa tanya jawab, peneliti menjawab
mekanisme asap rokok merusak pertahanan paru, pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat.
keterkaitan antara perilaku merokok di dalam Terdapat 3 orang yang bertanya pada saat
rumah dan kejadian penyakit TB paru, serta hasil kegiatan penutup, pertanyaan pertama yaitu apa
penelitian yang telah dilakukan di Kelurahan 3— yang dimaksud dengan penyakit TB paru?,
4 Ulu Palembang. pertanyaan kedua yaitu bapak saya sudah 4 tahun
Media bantu penyuluhan sebagai sumber berhenti merokok, tetapi pada saat diperiksakan
pembelajaran yang digunakan berupa poster. ke dokter terdapat gumpalan asap yang ada di
Poster dibuat dengan kata-kata yang mudah dalam paru-paru mengapa hal itu dapat terjadi?,
dimengerti dan mudah dibaca oleh masyarakat pertanyaan ketiga yaitu bagaimana cara
dan peneliti menyertai gambar agar masyarakat menghentikan perilaku merokok?.
lebih dapat memahami tentang perilaku merokok Jawaban yang peneliti berikan pada
di dalam rumah dan kejadian penyakit TB paru. pertanyaan pertama yaitu penyakit TB paru
Penyuluhan dilakukan dengan metode dua arah adalah penyakit yang suatu penyakit infeksi
yaitu penyampaian materi dan kegiatan tanya menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium
Jurnal Biota Vol. 4 No.2 Edisi Agustus 2018 | 60

tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai or- dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
gan terutama paru-paru (Kementerian Kesehatan tentang penyakit TB paru dan cara
RI, 2014). Jawaban pada pertanyaan kedua yaitu pencegahannya sehingga masyarakat sadar dan
asap rokok yang diisap bersifat mengendap dan dapat mengubah paradigma tentang pentingnya
karsinogenik atau zat pemicu kanker sehingga perilaku hidup bersih dan sehat, yang pada
menyebabkan terdapat gumpalan asap yang akhirnya dapat menurunkan kejadian penyakit TB
terdapat pada paru-paru, zat-zat pada asap rokok paru dan mengurangi perilaku merokok di dalam
yang diisap selama bertahun-tahun akan rumah.
mengendap di dalam paru-paru yang akan
menyebabkan terjadinya kanker paru dan KESIMPULAN
merusak pertahakanan paru-paru sehingga Berdasarkan hasil penelitian dan
memudahkan bakteri masuk, termasuk bakteri pembahasan pada bab sebelumnya, gambaran
Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan umum mengenai perilaku merokok di dalam
terjadinya penyakit TB paru. Jawaban pada rumah dan kejadian penyakit TB paru di
pertanyaan ketiga yaitu untuk menghentikan Kelurahan 3-4 Ulu Palembang berdasarkan
perilaku merokok sangat susah dilakukan, namun persentase jawaban dari 58 responden bahwa
dapat dikurangi. Terdapat beberapa cara untuk sebanyak 33 responden (56,89%) merupakan
berhenti merokok menurut Proverawati dan pasien penderita penyakit TB paru perokok aktif
Rahmawati (2012:110) yaitu berhenti seketika, dan sebanyak 25 responden (43,10%) merupakan
menunda dan mengurangi. Hal yang paling utama pasien penderita penyakit TB paru perokok pasif
adalah niat dan tekad yang bulat untuk (Tabel 4.1 dan Tabel 4.17). Perilaku merokok di
melaksanakan cara tersebut. Cara seketika ini dalam rumah yang dilakukan akan memberikan
merupakan cara yang paling berhasil. Bagi dampak negatif terhadap kesehatan paru-paru
perokok berat mungkin perlu bantuan tenaga baik bagi perokok maupun orang-orang disekitar
kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan karena perokok.
rokok mengandung zat adiktif. Asap rokok terbukti dapat merusak
Kegiatan terakhir peneliti memberikan pertahanan mekanisme paru-paru sehingga dapat
sebuah pertanyaan kepada masyarakat untuk memudahkan masuknya kuman penyakit
mengetahui pemahaman masyarakat mengenai termasuk kuman penyakit TB paru. Dari hasil
materi yang telah disampaikan pada kegiatan penelitian gambaran umum perilaku merokok di
penyampaian materi. Pertanyaan yang diberikan dalam rumah yang dilakukan oleh masyarakat di
yaitu mengapa perilaku merokok di dalam rumah Kelurahan 3-4 Ulu Palembang tergolong tinggi
dan kejadian penyakit TB paru mempunyai hal ini dapat berkaitan dengan tingginya angka
keterkaitan satu sama lain?, dalam proses kejadian penyakit TB paru di Kelurahan 3-4 Ulu
kegiatan penutup ini terdapat masyarakat yang Palembang. Namun kejadian penyakit TB paru di
mampu menjawab pertanyaan dari peneliti, Kelurahan 3-4 Ulu Palembang bisa juga sebabkan
jawaban yang ia berikan yaitu karena merokok di karena faktor lain seperti kontak langsung
dalam rumah akan menyebabkan pencemaran terhadap pasien penyakit TB paru, kebersihan
udara di dalam ruangan sehingga zat-zat sisa dari kamar, peralatan tidur, peralatan rumah tangga,
asap rokok dapat menempel di perabotan rumah gizi makanan, dan ventilasi kamar/rumah.
yang berpori seperti tirai, karpet, bantal sehingga
jika terhirup maka akan merusak pertahanan pada DAFTAR PUSTAKA
paru-paru kita yang akan menyebabkan penyakit [1] Dinas Kesehatan Kota Palembang. (2015).
TB paru. Profil Kesehatan Kota Palembang Tahun
Hasil dari jawaban masyarakat tersebut 2015. URL http://dinkes.palembang.go.id
dapat disimpulkan bahwa masyarakat dapat [2] Fikriyah, Samrotul., Febrijanto, Yoyok.
memahami mengenai materi yang telah (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
disampaikan. Karena masyarakat dapat menjawab Perilaku Merokok pada Mahasiswa Laki-
dengan benar dan tegas. Setelah mengikuti Laki di Asrama Putra. Jurnal STIKES, 5(1)
kegiatan penyuluhan ini diharapkan masyarakat [3] Hapsari, Anisa Rika., Faridah, Fathin., Balwa,
dapat menginformasikan kepada keluarga tentang Anugrah Febrino., Saraswati, Lintang Dian.
perilaku merokok di dalam rumah dan kejadian (2013). Analisis Kaitan Riwayat Merokok
penyakit TB paru. Penyuluhan ini diharapkan Terhadap Pasien TB Paru (TB Paru) di
Jurnal Biota Vol. 4 No.2 Edisi Agustus 2018 | 61

Puskesmas Srondol. Jurnal Ilmiah Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 14


Mahasiswa, 3 (2) (1)
[4] Maharani, Dian. (2016). Bahaya Merokok di [6] Susilayanti, Eni Yulvia., Medison, Irvan.,
dalam Rumah. URL Erkadius. (2014). Profil Penderita Penyakit
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/0 TB paru BTA Positif yang Ditemukan di
1/bahaya-merokok-di-dalam-rumah BP4 Lubuk Alung Periode Januari 2012 –
[5] Sambas, Etty Komariah., Nurliawati, Enok. Desember 2012. Jurnal Kesehatan Andalas,
(2015). Hubungan Antara Keterpajanan Asap 3(2)
Rokok dengan Kejadian TB Pada Anak di [7] Wijaya, Agung Ari. (2012). Merokok dan Tu-
Rsud Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. berculosis. Jurnal Tuberculosis Indonesia, 2.

You might also like