Professional Documents
Culture Documents
Teorema 7.4 Dan 7.5
Teorema 7.4 Dan 7.5
Teorema 7.4 Dan 7.5
Teorema 4.
Penjabaran :
Suatu bentuk kuadrat , dengan A berupa matriks simetrik. Telah kita ketahui bahwa terdapat matriks
orthogonal P yang mendiagonalkan A yakni
λ1 0 … 0
λ2 … 0
P AP = D = [ 0
′
⋮ ⋮ ]
⋮ ⋮
0 0 … λn
Jika misalkan
y1
y2
y=[⋮]
yn
dengan y1 , y2 , . . . , yn adalah peubah-peubah baru jika kita melakukan penyulihan x = Py, maka
diperoleh
Tetapi
λ1 0 … 0 y1
… yn ] [ 0 λ2 … 0 y2
y ′ Dy = [y1 y2 ⋮ ⋮ ][ ⋮ ]
⋮ ⋮
0 0 … λn yn
= λ1 y12 + λ2 y22 +. . . +λn yn2
yang merupakan suatu bentuk kuadrat tanpa siku-siku hasil kali silang.
Sekarang kita akan menerapkan kerja kita pada bentuk kuadrat untuk mengkaji persamaan-
persamaan berbentuk
ax 2 + 2bxy + cy 2 + dx + ey + f = 0
Dengan a, b …, f bilangan riil dan paling sedikit satu dari bilangan-bilangan a, b, c taknol. Persamaan
tipe ini dinamakan persamaan kuadrat dalam x dan y, dan
ax 2 + 2bxy + cy 2
Grafik persamaan kuadrat dalam x dan y disebut kerucut (konik) atau bagian kerucut.
b. Hiperbola
Bentuk Umum
x2 y2
− = 1; k, l > 0
k 2 l2
Grafik
c. Parabola
Bentuk Umum
y 2 = kx
Grafik
b. Diputar
Teorema 5.
Misalkan
ax 2 + 2bxy + cy 2 + dx + ey + f = 0
Sekarang kita akan perlihatkan bagaimana mengenali kerucut yang diputar dalam
posisi baku. Dalam bentuk umum dapat dituliskan dalam bentuk matriks
ax 2 + 2bxy + cy 2 + dx + ey + f = 0
𝑥
[𝑥 𝑦 ] [𝑎 𝑏
] + [𝑑 𝑒] [𝑦] + 𝑓 = 0
𝑏 𝑐
𝑥 𝑡 𝐴𝑥 + 𝐾𝑥 + 𝑓 = 0
dimana
𝑥 𝑏 𝑎
] , 𝐾 = [𝑑 𝑒 ]
𝑥 = [𝑦] , 𝐴 = [
𝑐 𝑏
Sekarang perhatikan kerucut C yang persamaannya dalam koordinat xy adalah
𝑥 𝑡 𝐴𝑥 + 𝐾𝑥 + 𝑓 = 0
Kita bermaksud memutar sumbu – sumbu koordinat xy sehingga persamaan kerucut dalam system
koordinat x’y’ yang baru tidak mempunyai suku hasil kali silang.
Langkah 2. Jika perlu, pertukarkan kolom P, untuk membuat det(p)=1. Ini menjamin bahwa
transformasi koordinat orthogonal
𝑥 𝑥′
𝑥 = 𝑃𝑥 ′ , 𝑦𝑎𝑘𝑛𝑖 , [𝑦] = 𝑃 [ ]
𝑦′
adalah pemutaran.
𝑥 𝑡 𝐴𝑥 + 𝐾𝑥 + 𝑓 = 0
𝜆1 0
(𝑃𝑡 𝐴𝑃) = [ ]
0 𝜆2
𝜆1 0 𝑥′ 𝑝11 𝑝12
[𝑥 ′ 𝑦′] [ ] [ ] + [𝑑 𝑒 ] [𝑝 𝑝22 ] + 𝑓 = 0
0 𝜆2 𝑦 ′ 21
atau
𝜆1 𝑥 ′2 + 𝜆2 𝑦 ′2 + 𝑑′ 𝑥 ′ + 𝑒 ′ 𝑦 ′ + 𝑓 = 0
dimana a, b, …, f tidak semuanya nol, kita namakan persamaan kuadrat pada x, y , z; pernyataan
(ungkapan).
𝑎 𝑑 𝑒 𝑥 𝑥
[𝑥 𝑦 𝑧 ] [𝑑 𝑏 𝑓 ] [𝑦] + [𝑔 ℎ 𝑖] [𝑦] + 𝑗 = 0
𝑒 𝑓 𝑐 𝑧 𝑧
Atau
𝑥 𝑡 𝐴𝑥 + 𝐾𝑥 + 𝑓 = 0
Bentuk Umum persamaan kuadrik, dikatakan berada dalam kedudukan baku relative therhadap
sumbu-sumbu koordinat:
1. Ellipsoida
𝑥2 𝑦2 𝑧2
+ + =1
𝑙 2 𝑘 2 𝑚2
2. Hiperboloida Berdaun satu
𝑥2 𝑦2 𝑧2
+ − =1
𝑙 2 𝑘 2 𝑚2
3. Hiperboloida Berdaun Dua
𝑥2 𝑦2 𝑧2
− − =1
𝑙 2 𝑘 2 𝑚2
4. Kerucut Eliptik
𝑥2 𝑦2 𝑧2
+ − =0
𝑙 2 𝑘 2 𝑚2
5. Paraboloida Eliptik
𝑥2 𝑦2
+ −𝑧 =0
𝑙2 𝑘 2
6. Paraboloida Hiperbolik
𝑥2 𝑦2
− +𝑧 =0
𝑙2 𝑘 2
Kehadiran satu atau lebih suku hasil kali silang xy, xz dan yz dalam persamaan sebuah kuadrik
menunjukan kuadrik tersebut diputar dari kedudukan baku; kehadiran kedua suku 𝑥 2 dan x, suku
𝑦 2 dan y, atau suku 𝑧 2 dan z dalam kuadrik tanpa suku hasil kali silang menunjukan kuadrik tersebut
digeser.
Teorema 6.
Misalkan
𝜆1 𝑥 ′2 + 𝜆2 𝑦 ′2 + 𝜆3 𝑧 ′2 + 𝑔′ 𝑥 ′ + ℎ′ 𝑦 ′ + 𝑖 ′ 𝑧′ + 𝑗 = 0
di mana 𝜆1 , 𝜆2 𝑑𝑎𝑛 𝜆3 adalah nilai nilai eigen A. Pemutaran dapat dilaksanakan dengan memakai
penyulihan
𝑥 = 𝑃𝑥 ′
Kita akan memutar sumbu koordinat xyz sehingga persamaan dalam system x’y’z’ yang baru
menghilangkan suku-suku hasil kali silang.
Langkah 2. Jika perlu, pertukarkan kolom P, untuk membuat det(p)=1. Ini menjamin bahwa
transformasi koordinat orthogonal
𝑥 𝑥′
′
𝑥 = 𝑃𝑥 , 𝑦𝑎𝑘𝑛𝑖 , [𝑦] = 𝑃 [𝑦′]
𝑧 𝑧′
adalah pemutaran.
𝑥 𝑡 𝐴𝑥 + 𝐾𝑥 + 𝑓 = 0
𝜆1 0 0
(𝑃𝑡 𝐴𝑃) = [ 0 𝜆2 0]
0 0 𝜆3
atau
′
𝜆1 𝑥 ′2 + 𝜆2 𝑦 ′2 + 𝜆3 𝑧 ′2 + 𝑔′𝑥 + ℎ′ 𝑦 ′ + 𝑖 ′ 𝑧′ + 𝑓 = 0