Professional Documents
Culture Documents
Earnings Presure
Earnings Presure
1, Maret 2018
4. Earnings Pressure
Earnings Pressure merupakan salah
satu cara yang digunakan untuk
Ukuran Perusahaan menunda atau meningkatan pendapatan
dengan cara menggeser pendapatan ke
Ukuran perusahaan merupakan periode yang akan datang.
ukuran atau besarnya aset yang dimiliki
oleh perusahaan. Dalam penelitian ini Berikut ini adalalah rumus yang akan
ukuran perusahaan dicerminkan dari menjelaskan pengukuran earnings
logaritma total aset perusahaan, total pressure sesuai dengan penelitian yang
aset yang semakin besar akan membuat dilakukan Verawaty, (2015):
50 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals
Tabel 4.1
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No Kriteria Jumlah
jumlah Perusahaan yang pernah masuk top rank 50 ASEAN 69
Corporate Governance Scorecard berdasarkan penilaian
Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) pada
tahun 2013, 2014 dan 2015 yang terdaftar di BEI.
1 Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan (1)
secara berturut-turut pada tahun 2013, 2014, dan
2015.
2 Perusahaan yang mengalami rugi selama periode (10)
penelitian.
3 Laporan disajikan tidak dalam satuan mata uang rupiah (5)
4 Perusahaan yang memiliki ekuitas negatif (1)
5 Tidak memiliki kelengkapan data dalam laporan (3)
keuangan yang dibutuhkan untuk proses penelitian.
Perusahaan yang dijadikan sampel 49
Periode Penelitian 3 (Tahun)
Total Observasi 147
Catatan :
Perusahaan Manufaktur : 8
Perusahaan Jasa : 36
Perusahaan Pertanian dan Pertambangan : 5 +
49 Perusahaan
Sumber : data diolah oleh peneliti, (2017)
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
KONSERVATISME ACGS LEVERAGE SIZE GROWTH EP
Berdasarkan tabel 4.1, dari 49 lam top rank 50 ASEAN Corporate Go-
perusahaan tersebut membentuk data vernance Scorecard, dan 1 jika masuk top
time series, dengan 3 observasi dan data rank 50 ASEAN Corporate Governance
cross section sebanyak 49 perusahaan. Scorecard.
Sehingga data panel yang dimiliki
Variabel selanjutnya adalah leverage
sebanyak 147 (3 x 49) observasi. Dari 49
hasil perhitungannya menunjukan bahwa
perusahaan terdapat 8 perusahaan
rata-rata leverage sebesar 3.149840,
manufaktur, 36 perusahaan jasa dan 5
maximum sebesar 13.33220 dan untuk
perusahaan pertanian dan
minimun sebesar 0.001800 Kemudian
pertambangan.
untuk standar deviasi atau sebaran data
Analisis Statistik Deskriptif sebesar 3.197359, nilai Jarque-Bera dan
probabilitasnya masing-masing 27.43082
Berdasrkan output Eviews 9 statitik
lebih besar dari 5.99 (df 2 dengan alpha
deskriptif meliputi observation, mean,
5%) dan 0.000001 lebih kecil dari alfa
median, maximum, standar deviasi,
5%, itu artinya bahwa variabel ini tidak
probablilitas dan Jarque Bera. Statistik
berdistribusi normal.
deskriptif ditunjukan oleh tabel 4.2.
Selanjutnya adalah variabel ukuran
Tabel deskriptif di atas menjelaskan
perusahaan (Size) menunjukan bahwa
bahwa jumlah observasi dalam penelitian
rata-rata ukuran perusahaan sebesar
sebanyak 147, dengan lima variabel
13.63172 dan memiliki nila imaximum
indpenden dan satu variabel dependent.
dan minimun masing-masing 14.95910
Hasil analisis deskriptif variabel
dan 12.60320 pada. Kemudian untuk
konservatisme akuntansi menunjukan
standar deviasi sebesar 0.549040, nilai
bahwa dari 147 observasi nilai konser-
Jarque-Bera dan probabilitasnya masing-
vatisme akuntansi yang terbesar sebesar
masing 11.44272 lebih besar dari 5.99 (df
0.154700 sedangkan nilai konservatisme
2 dengan alpha 5%) dan 0.003275 lebih
akuntansi yang terkecil sebesar -
kecil dari alfa 5%, itu artinya bahwa
0.204600 Kemudian rata-rata dari kon-
variabel ini tidak berdistribusi normal.
servatisme akuntansi adalah -0.015371,
standar deviasi atau sebaran data Kemudian variabel selanjutnya
sebesar 0.056070, Jarque-Bera dari varia- adalalah kesempatan tumbuh (growth
bel konservatisme akuntansi adalah opportunities) menunjukan hasil bahwa
35.08283 lebih besar dari 5,99 (df 2 rata-rata kesempatam tumbuh (growth
dengan alpha 5%) atau nilai probabilitas opportunities) adalah sebesar 3.880276
0.000000 (lebih kecil dari 5%) maka varia- dan memiliki nilai maximum dan minimun
bel konservatisme akuntansi memiliki masing-masing sebesar 58.48120 dan
data yang tidak berdistribusi normal. 0.000900. Lalu untuk standar deviasi
sebesar 7.853187, nilai Jarque-Bera dan
Selanjutnya yaitu variabel ASEAN
probabilitasnya masing-masing 6513.041
Corporate Governance Scorecard meru-
lebih besar dari 5.99 (df 2 dengan alpha
pakan variabel dummy, hasil perhitungan
5%) dan 0.000000 lebih kecil dari alfa
menunjukan bahwa 73% perusahaan
5%, itu artinya bahwa variabel ini tidak
masuk kedalam top rank 50 ASEAN
berdistribusi normal.
Corporate Governance Scorecard, dan
27% yang tidak masuk top rank 50 Variabel terakhir adalah earnings
ASEAN Corporate Governance Scorecards, menunjukan hasil bahwa rata-rata
dengan kriteria 0 jika tidak masuk keda- earnings pressure adalah sebesar -
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 53
0.005572 dan memiliki nilai maximum Berdasarkan hasil chow test pada
dan minimum masing-masing sebesar tabel 4.4 di atas, didapatkan probabilitas
0.157300 dan -0.871500 pada perusa- F sebesar 0.4608. hasil chow test
haan. . Kemudian untuk standar deviasi menunjukkan bahwa probabilitas F > 5%
sebesar 0.0788617 nilai Jarque-Bera dan sehingga model yang terbaik menurut
probabilitasnya masing-masing 61749.14 chow test adalah Common Effect Model
lebih besar dari 5.99 (df 2 dengan alpha (CEM).
5%) dan 0.000000 lebih kecil dari alfa
2. Langrage Multiple Test (LM)
5%, itu artinya bahwa variabel ini tidak
berdistribusi normal. LM test ini dilakukan untuk memilih
model terbaik antara model random
effect dengan model common effect.
Analisis Regresi Data Panel Dalam menghitung LM test dapat
dilakukan dengan cara mensubstitusikan
Dalam membuat estimasi data panel,
nilai residual dari random effect model
langkah yang pertama dilakukan adalah
kedalam perhitungan dengan ketentuan
membuat pemodelan yang terdiri dari
sebagai berikut:
Common Effect Model, Fixed Effect Model
dan Random Effect Model. Kemudian a. Jika nilai LM statistik > statistik chi-
dilakukan Pemilihan model regresi data square maka kita meneolak H0. (REM)
panel terbaik dengan menggunakan tiga
b. jika LM statistik < chi-squares maka
test yaitu sebagai berikut:
kita menerima H0. (CEM) Berdasarkan
1. Chow Test/F Test perhitungan Langrage Multiple Test,
hasil LM statistik sebesar 0.0326
Uji ini dilakukan untuk memilih
sedangkan nilai chi-square 11,0705 (α
antara model Common Effect dan Fixed
= 5% df= 5), maka LM statistik < chi-
Effect. Ketentuan yang akan digunakan
squares sehingga menerima H0
dalam pengambilan kesimpulan F Test
dengan kata lain model yang terbaik
dapat dilakukan sebagai berikut:
berdasarkan LM test adalah common
a. Jika nilai probabilitas F < α maka H0
effect model.
ditolak atau menerima H1 (FEM)
b. Jika nilai probabilitas F > α maka H0 3. Hausman Test
gagal ditolak (CEM)
Hausman test dilakukan untuk
Berikut ini adalah hasil pengujian
menguji model terbaik antara Fixed
chow test :
Effect Model dengan Random Effect
Tabel 4.4. Model. Dalam penarikan hasil dilakukan
Chow Test dengan membandingkan nilai F-
Redundant Fixed Effects Tests probabilitas dengan α, jika nilai F-
Equation: Untitled probabilitas α yang ditentukann, maka H0
Test cross-section fixed effects ditolak, dan sebaliknya jika jika nilai F-
probabilitas > α, maka H0 diterima.
Effects Test Statistic d.f. Prob. Hipotesisnya sebagai berikut:
Cross-section F 1.018242 (48,93) 0.4608 H0 = Random effect model
Cross-section Chi-
square 62.085655 48 0.0832 H1 = Fixed effect model
Cross-section -
random 7.232361 5 0.2039 R-squared 0.017887 Mean dependent var 0.043603
Sumber: Output EViews 9, 2017 Adjusted R-squared -
0.016939 S.D. dependent var 0.344086
S.E. of
regression 0.346988 Akaike info criterion 0.760907
Berdasarkan hasil hausman test pada
Sum squared
tabel 4.5. diatas, didapatkan probabilitas resid 16.97649 Schwarz criterion 0.882965
F sebesar 0.2039. Hasil hausman test Log
menunjukkan bahwa probabilitas F > 5% likelihood -49.92665 Hannan-Quinn criter. 0.810500
artinya H0 diterima, sehingga model yang F-statistic 0.513613 Durbin-Watson stat 1.514757
Prob(F-
terbaik menurut hausman test adalah statistic) 0.765633
Random Effect Model. Sumber: Output EViews 9, 2017
Setiap uji di atas memiliki model
yang terbaik berdasarkan estimasinya,
berdasarkan chow test model yang Uji Asumsi Model Regresi Data Panel
terbaik adalah common effect model, LM Untuk melakukan uji asumsi klasik
test menghasilkan model terbaik yang dalam analisis regresi data panel dapat
sama dengan chow test yaitu common disesuaikan dengan model yang
effect model, sedangkan menurut dihasilkan dari pemilihan model. Ketika
hausman test model terbaik adalah model yang terbaik menggunkan
random effect model. Berdasarkan ketiga pendekatan Ordinary Least Square (OLS)
uji tersebut, maka model terbaik adalah maka uji yang dilakukan hanya uji
common effect . hal ini didasarkan pada normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji
dua uji yang memiliki hasil yang sama autokorelasi.
yaitu chow test dan LM test. Berikut ini
Berikut akan dilakukan pengujian
adalah tabel common effect model:
asumsi klasik pada model yang telah
terpilih yaitu Common Effect Model
Tabel 4.6. sebagai berikut:
b. Uji Jarque-Bera
Uji normalitas Jarque-Bera (JB)
adalah sebuah asimtotik atau pengujian
dengan sampel besar yang didasarkan
pada OLS. Uji ini mengukur perbedaan
skewness dan kurtosis dan menggunakan
pengujian statistik (Gujiarti dan Porter,
2013). Jika variabel berdistribusi normal
maka nilai koefisien skewness = 0 dan
kurtosis = 3, untuk lebih jelasnya dapat
dilakukan dengan melihat nilai Jarque-
Series: Standardized Residuals Bera dan probabilitasnya. Nilai statistik
Sample 2013 2015
Observations 147
JB didasarkan pada distribusi normal chi-
Mean -9.99e-17 squares dengan derajat kebebasan (df) =
Median 0.005346 2, artinya jika nilai probabilitasnya lebih
Maximum 0.162512
Minimum -0.170536
besar dari α(disesuaikan 1%, 5%, dan
Std. Dev. 0.054049 10%) maka data berdistribusi normal.
Skewness -0.565432 Sebaliknya, bila probabilitasnya lebih
Kurtosis 4.457183
kecil dari α maka data berdistribusi tidak
Jarque-Bera 20.83869
Probability 0.000030 normal.
Berdasarkan gambar 4.1 diketahui
Gambar 4.1 nilai skewness dan kurtosis masing-
Histogram Residual masing sebesar -0.5655432 dan
Sumber : Hasil output Eviews 9 4.457193. dari nilai skewnwss dan
kurtosis maka dapat disimpulkan bahwa
variabel tidak berdistribusi normal
Berdasarkan gambar di atas, dimana
karena nilai skewness tidak sama dengan
grafik histogram menunjukan nilai
nol dan kurtosis tidak sama dengan tiga.
residual yang tidak berdistribusi normal
Nilai JB sebesar 20.83869 dan
karena grafik tidak membentuk sebuah
56 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals
Gozali, Imam Dan Ratmono Dwi. Lo, Eko Widodo. 2005. “Pengaruh Tingkat
2013. “Aplikasi Analisis Multivariat Dan Kesulitan Keuangan Perusahaan
Ekonometrika Teori , Konsep, Dan Terhadap Konservatisme Akuntansi”.
Aplikasi Dengan Eviws 8”. Semarang. Makalah Simposiumnasional Akuntansi
Badan Penerbitan Universitas Viii. Solo.
Diponegoro
Mayangsari.,dan Wilopo.
Gujarti, Damodar N Dan Porter. 2013. 2002.“Konservatisme Akuntansi, Value
“Dasar-Dasar Ekonomika. Buku 1”. Relevance And Discretionery Accruals:
Jakarta: Salemba Empat. Implikasi Empiris Model Feltham and
Ohlson (1996)”. Jurnal Riset Akuntansi
Gujarti, Damodar N Dan Porter. 2013.
Indonesia. Vol. 5
“Dasar-Dasar Ekonomika. Buku 2”.
Jakarta: Salemba Empat. Noviantari, Ni Wayan., Ni Made Dwi. 2015.
“Pengaruh Financial Distress, Ukuran
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. “Standar
Perusahaan, Dan Leverage Pada
Akuntansi Keuangan Per 1 Januari
Konservatisme Akuntansi. E-Jurnal
2015”. Jakarta: IAI
Akuntansi Universitas Udayana 11.3
Irham Fahmi. 2014. “Analisis laporan (2015): 646-660.
keuangan panduan bagi akademis,
Oktomegah, Calvin. 2012. “Analisis Faktor-
manajer, dan investor untuk menilai dan
Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan
menganalisis bisnis dari asek
Konservatisme Pada Perusahaa
keuangan”. Alfabeta. Bandung.
Manufaktur Di Bei”. Jurnal Mahasiswa
Jensen, M.C. dan W.H. Meckling. 1976. Akuntansi - Vol1, No. 1.
“Theory of the Firm: Manager Behavior,
Organizational for economic Co-Operation and
Agency Cost and Ownership Structure”.
Development . 2004. OECD principles of
Journal of Finance and Economics.
corporate governance. Paris. OECD
Julianika, Widia. 2016. “Analisis Pengaruh
Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Roadmap Tata
Struktur Kepemilikan Manajerial,
Kelola Perusahaan Indonesia:Menuju
Struktur Kepemilikan Publik, Leverage,
Tata Kelola Emiten Dan Perusahaan
Ukuran Perusahaan, Dan Intensitas
Yang Lebih Baik. Jakarta
Modal Terhadap Konsrvatisme
Akuntansi (Studi Kasus Pada Peraturan Bank Indonesia. No 8/4.PBI/2006
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Tentang Pelaksanaan Good Corporate
Di Bursa Efek Indonesi Pada Tahun Governance Bagi Bank Umum.
2010-2014”). Skipsi. Sekolah Tinggi
Peraturan Menteri Badan umum milik negara
Ilmu Ekonomi Sutaatmadja. Subang.
No. PER-01/MBU/2011 tentang
Kallapur, S.& Trombley, M. A. (2001). “The penerapan praktik good corporate
Investment Opportunity Set : governance pada BUMN.
Determinants, Consequences and
Putra, Wayan. AA.GP.Widanaputra dan Gede
Measurement”. Managerial Finance
Saputra Wijaya. 2015. ”Tingkat
Volume 27 Number 3
Konservatisme Akuntansi: Kajian Dewan
Komisaris, Modal Manajerial, Dan
Komite Audit Dalam Mekanisme Good
Komite Nasional Kebijakann Governanve.
Corporate Governance”. E-Jurnal
2006. “Pedoman Umum Good Corporate
Akuntansi Universitas Udayana 12.1
Governance Indonesia”. Jakarta
(2015): 93-110.
Lafond, Ryan Dan Sugata, Roychowdhury.
Putri, Irna Yolanda. 2016. “Pengaruh
2007. “Manageria Ownership
Mekanisme Good Corporate Governance
And Accounting Conservatism”.
Terhadap Konservatisme Akuntansi
Www.Ssrn.Com.
66 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals