Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 27

Accruals (Accounting Research Journal of Sutaatmadja) Vol. 1 No.

1, Maret 2018

ANALISIS PENGARUH ASEAN CORPORATE GOVERNANCE


SCORECARD, LEVERAGE, SIZE, GROWTH OPPORTUNITIES, DAN
EARNINGS PRESSURE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada Perusahaan Top Rank 50 ASEAN Corporate
Governance Scorecard Di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Pada tahun 2013-2015)

Aes Sulastri, Sri Mulyati, Icih


STIE Sutaatmadja (STIESA) Subang
INFO ARTIKEL ABSTRAK/ABSTRACK
Histori Artikel : The purpose of this research is to determine the effect of
Tgl Masuk : 31 Okt. 2017 ASEAN corporate governance scorecard, leverage, size,
Tgl Diterima : 10 Feb. 2018 growth opportunities, and earnings pressure to accounting
Tersedia Online : 5 Maret 2018 conservatism on Top Ranking 50 Companies ASEAN Corporate
Keywords: Governance Scorecard.
ASEAN Corporate Governance
The population used in this research is Top Ranking 50
Scorecard, Leverage, size, growth
Companies ASEAN Corporate Governance Scorecard based on
opportunities, earnings pressure,
the assessments by Indonesian Institute for Corporate
Konservatisme Akuntansi,
Directorship (IICD) listed in Indonesia Stock Exchange (BEI).
Accounting Conservatism
The technique of sample selection used purposive sampling.
Based on these criteria, obtained samples as much as 49
companies during the observation period 2013-2015. The
analytical tool used in this study is the panel regression and
hypothesis testing using t-test, f-test and the coefficient
determination by used the program Eviews 9.
These results indicate that the ASEAN Corporate Governance
Scorecard have a significant negative effect on accounting
conservatism. Leverage, size, and growth opportinities have a
significant positive effect on accounting conservatism, but
earnings pressure has no significant effect on accounting
conservatism.

PENDAHULUAN serta prinsip-prinsip akuntansi yang


sesuai dengan standar yang berlaku
Laporan keuangan merupakan suatu (Deviyanti, 2012). Standar Akuntansi
bentuk pertanggungjawaban manajemen Keuangan memberikan kebebasan bagi
dalam mengelola sumber daya perusahan untuk memilih metode
perusahaan. Informasi yang disampaikan maupun estimasi akuntansi yang
dalam laporan keuangan digunakan digunakan dalam penyusunan laporan
sebagai dasar pengambilan keputusan keuangan. Salah satu konsep yang dianut
bagi pihak internal. Agar dapat dalam proses pelaporan keuangan
dipertanggungjawabkan isinya serta adalah konsep konservatisme.
bermanfaat bagi penggunanya, laporan
keuangan harus memiliki tujuan, aturan,
42 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

Definisi konservatisme itu sendiri konservatisme berdasarkan nilai pasar


menurut Financial Accounting Standar perusahaan yang merupakan nilai rasio
Board (FASB) adalah reaksi kehati-hatian market-to-book perusahaan (Baver &
atas ketidakpastian untuk mencoba Ryan, 2000).
memastikan bahwa ketidakpastian
Setiap perusahaan memiliki alasan
tersebut dan risiko yang melekat dapat
dan motif yang kuat dalam menerapkan
dipertimbangkan secara memadai.
prinsip konservatisme pada
Penggunaan prinsip konservatisme
perusahaannya. Salah satu motif dalam
dapat menghasilkan angka-angka laba
pemilihan metode akuntansi yaitu Positif
yang cenderung rendah dan angka-angka
Accounting Theory. Watts dan
beban yang dihasilkan cenderung lebih
Zimmerman (1986) berpendapat bahwa
tinggi. Dengan adanya kebebasan
terdapat tiga hipotesis dalam teori
manajemen perusahaan dalam memilih
akuntansi positif (positive accounting
metode akuntansi, beberapa perusahaan
theory) yang dapat memotivasi manajer
justru menjadikan hal tersebut sebagai
melakukan manajemen laba. Hipotesis-
kesempatan untuk manajemen dalam
hipotesis tersebut adalah Hipotesis
membuat laporan keuangan dengan
program bonus (bonus plan hypotesis),
prinsip optimisme. Mayangsari dan
hipotesis perjanjian hutang (debt
Wilopo, (2002) dalam Risdiyani, (2015)
covenant hypotesis), dan hipotesis biaya
menyatakan Konservatisme merupakan
politik (political cost hypotesis). Dalam
konsep akuntansi yang kontroversial.
penelitian ini peneliti hanya
Penggunaan konservatisme dapat
menggunakan hipotesis perjanjian
dianggap bermanfaat yaitu untuk
hutang (debt covenant hypotesis) yang
mengurangi risiko dan penggunaan
diproksikan dengan leverage, dan
optimisme yang berlebihan yang
hipotesis biaya politik (political cost
dilakukan oleh manajer dan pemilik
hypotesis) diproksikan dengan size. Selain
perusahaan, namun di sisi lain
dari keiga hipotesis yang dijelaskan di
penggunaan konservatisme dianggap
atas dalam penelitian ini peneliti
tidak mencerminkan kondisi keuangan
menggunakan faktor lain yang dapat
perusahaan yang sebenarnya sehingga
mempengaruhi tingkap penerapan
dapat mempengaruhi kualitas laporan
konservatisme yaitu good corporate
keuangan perusahaan.
governance yang diproksikan dengan
Menurut Watts (2003), ASEAN Corporate Governance Scorecard ,
konservatisme dapat diukur dengan growth opportunities, dan earnings
menggunakan tiga bentuk pengukuran, pressure.
yaitu 1) Earnings/stock return relation
Penelitian-penelitian mengenai
measure, berusaha merefleksikan
prinsip konservatisme ini sudah banyak
perubahan nilai aset pada saat terjadinya
dilakukan namun menghasilkan temuan
perubahan, baik perusahaan atas rugi
yang beragam, membuat peneliti merasa
ataupun laba tetap dilaporkan sesuai
bahwa perlu dilakukan pengujian lebih
dengan waktunya. 2) Earnings/accrual
lanjut untuk mengetahui konsistensi
measures, instuisi dalam ukuran ini
temuan jika diterapkan pada kondisi
adalah bahwa akuntansi yang konservatif
lingkungan yang berbeda. Penelitian ini
merupakan hasil dari akrual negatif yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
persisten (Givoly dan Hyan, 2000). 3). Net
ASEAN Corporate Governance Scorecard,
asset measures adalah ukuran
Leverage, Size, growth Opportunities dan
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 43

Earnings Pressure terhadap Teori keagenan memiliki asumsi


konservatisme Akuntansi dengan bahwa masing-masing individu semata-
menggunakan model Givoly dan Hyan mata termotivasi oleh kepentingan
sesuai dengan penelitian Wicaksono dirinya sendiri sehingga menimbulkan
(2012). konflik kepentingan antara prinsipal
dengan agen. Pihak prinsipal termotivasi
Dalam penelitian ini objek yang
mengadakan kontrak untuk
digunakan adalah perusahaan-
mensejahterakan dirinya dengan
perusahaan top rank 50 ASEAN corporate
profitabilitas yang selalu meningkat
governance scorecard yang dikeluarkan
sedangkan agen termotivasi untuk
oleh Indonesian Institute for Corporate
memaksimalkan pemenuhan kebutuhan
Directorship (IICD), sebagai Domestic
ekonomi dan psikologisnya antara lain
Ranking Body ASEAN corporate
dalam hal memperoleh investasi,
governance scorecard. Alasan peneliti
pinjaman, maupun kontrak kompensasi
menggunakan objek penelitian tersebut
(Widyaningdyah, 2001).
karena penilaian yang dilakukan oleh
IICD mengenai ASEAN corporate Uraian di atas menunjukkan bahwa
governance scorecard belum dilakukan pemilihan penggunaan metode
secara menyeluruh terhadap semua konservatisme oleh perusahaan
perusahaan yang ada di Indonesia berkaitan dengan teori ini, karena
kemudian terdapat variasi industri manajer memilih metode konservatisme
perusahaan seperti perbankan, tidak terlepas dari keinginan untuk
kontruksi, pertanian dan pertambangan, mengoptimalkan kinerjanya dalam
manufaktur dan lain-lain. perusahaan. Teori keagenan digunakan
dalam penelitian ini untuk menjelaskan
penerapan konservatisme dalam
TINJAUAN LITERATUR DAN perusahaan yang dapat dilihat dari
PENGEMBANGAN HIPOTESIS laporan keuangan perusahaan yang
dapat menyebabkan adanya masalah
keagenan antara manajer (agen) dengan
Teori Keagenan (Agency Theory) stakeholder (prinsipal).

Teori keagenan menurut Jensen dan


Meckling (1976) adalah sebuah kontrak Signaling Theory (Teori Sinyal)
antara principal (pemilik/pemegang
saham) dan agent (manajer/pengelola) Signaling theory menjelaskan bahwa
yang mana baik pemilik dan pengelola pemberian sinyal dilakukan oleh manajer
sama-sama melakukan pemaksimuman untuk mengurangi asimetri informasi.
kesejahteraan. Hubungan keagenan Manajer memberikan informasi melalui
merupakan suatu kontrak antara satu laporan keuangan bahwa mereka
atau lebih pihak yang mempekerjakan menerapkan kebijakan akuntansi
pihak lain untuk melakukan suatu jasa konservatisme yang menghasilkan laba
untuk kepentingan mereka yang meliputi yang berkualitas karena prinsip ini
pendelegasian beberapa kekuasaan mencegah perusahaan melakukan
pengambilan keputusan kepada pihak tindakan membesar-besarkan laba dan
lain tersebut. membantu pengguna laporan keuangan
dengan menyajikan laba dan aktiva yang
tidak overstate.
44 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

Watts (2003) menyatakan bahwa konservatisme akuntansi. Hipotesis-


understatement aktiva bersih yang hipotesis tersebut memiliki masing-
sistematik atau relatif permanen masing proksi yang digunakan sebagai
merupakan salah satu ciri dari faktor-faktor yang mempengaruhi
konservatisme. Understatement laba dan pemilihan konservatisme akuntansi serta
aktiva bersih yang relatif permanen menjadi variabel independen dalam
ditunjukan melalui laporan keuangan penelitian ini
merupakan suatu sinyal positif dari
manajemen kepada investor bahwa
manajemen telah menerapkan akuntansi Pengaruh ASEAN Corporate
konservatif untuk menghasilkan laba Governance Scorecard terhadap
yang berkualitas. Investor diharapkan Konservatisme Akuntansi
dapat menerima sinyal ini dan menilai Konservatisme akuntansi dapat
perusahaan dengan lebih tinggi. mempersempit peluang manajer
mengambil keuntungan sendiri dan
keuntungan bagi pihak-pihak lain,
Positive Accounting Theory
menurunkan permasalahan agensi
Menurut Chariri dan Ghozali (2007), berkaitan dengan keputusan investasi
“teori akuntansi positif (positive manajerial, meningkatkan efisiensi utang
accounting theory) menganut paham dan persetujuan kontrak lainnya,
maksimisasi kemakmuran (wealth- memfasilitasi monitoring kontrak dan
maximisation) dan kepentingan pribadi menurunkan gugatan biaya (Watts
individu”. Jadi teori ini dapat digunakan 2003a, b; Ball and Shivakumar 2005).
untuk menjelaskan sifat manajer yang Wardhani (2008) dalam Putri (2016)
memiliki dorongan untuk menyatakan bahwa konservatisme
memaksimalkan kemakmurannya sendiri. akuntansi dalam perusahaan diterapkan
Teori ini juga dapat digunakan untuk dalam tingkatan yang berbeda. Salah
memprediksi kinerja buruk manajer yang satu faktor yang sangat menentukan
dapat ditutupi oleh kenaikan laba yang tingkatan konservatisme adalah
diperoleh perusahaan. Watts dan komitmen manajemen dan pihak internal
Zimmerman (1986) berpendapat bahwa perusahaan dalam memberikan
terdapat tiga hipotesis dalam teori informasi yang transparan, akurat, dan
akuntansi positif (positive accounting tidak menyesatkan bagi investornya. Hal
theory) yang dapat memotivasi manajer tersebut merupakan bagian dari
melakukan manajemen laba. implementasi good corporate
governance. Implementasi dari corporate
Hipotesis-hipotesis tersebut adalah:
governance dilakukan oleh seluruh pihak
“bonus plan hypothesis (hipotesis
dalam perusahaan, dengan aktor
program bonus), debt covenant
utamanya adalah dewan komisaris
hypothesis (hipotesis perjanjian hutang),
perusahaan yang berwenang untuk
dan political cost hypothesis (hipotesis
menetapkan kebijakan perusahaan dan
biaya politik).” Hubungan antara positive
mengimplementasikan kebijakan
accounting theory dengan penelitian ini
tersebut. Salah satu dari kebijakan ini
adalah hipotesis-hipotesis dalam teori
terkait dengan prinsip konservatisme
akuntansi positif yang dapat digunakan
yang digunakan oleh perusahaan dalam
untuk pemilihan keputusan manajemen
melaporkan kondisi keuangannya. Oleh
untuk menggunakan prinsip
karena itu, karakteristik dari dewan
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 45

komisaris perusahaan akan memonitor manajmen (Wardhani, 2008


mempengaruhi tingkatan konservatisme dalam Yazida, 2011). Kemudian dalam
yang akan digunakan perusahaan dalam penelitian Putra, dkk (2015) menyatakan
menyusun laporan keuangannya. bahwan mekanisme corporate
governance yang di proksikan dengan
proporsi komisaris independen,
Tata kelola perusahaan (Corporate kepemilikan modal manajerial, anggota
Governance) berperan penting dalam komite audit, dan jumlah dewan
mengimplementasikan konservatisme komisaris memiliki pengaruh yang positif
akuntansi. Perusahaan dengan corporate terhadap konservatisme akuntansi.
governance yang kuat akan menunjukan
Dari hasil uraian di atas, maka dapat
tingginya penerapan konservatisme
disimpulkan hipotesis pertama dalam
akuntansi (Yazida, 2011), begitu pula hal
penelitian ini adalah:
nya dengan perusahaan yang masuk top
rank 50 penilaian ACGS (ASEAN
Corporate Governance Scorecard) secara
H1 : ASEAN Corporate Governance
otomatis menunjukan nilai corporate
Scorecard berpengaruh positif
governance yang tinggi sehingga dapat
terhadap konservatisme Akuntansi.
diartikan bahwa perusahaan yang masuk
top rank 50 penilaian ACGS memiliki
tingkat penerapan konservatisme tinggi. Pengaruh Leverage Terhadap
Perusahan yang memiliki skor ACGS Konservatisme Akuntansi
(ASEAN Corporate Governance Scorecard)
yang tinggi mencerminkan tingginya Dalam kaitannya dengan kontrak
penerapan atau implementasi dari utang, menurut Watts dan Zimmerman
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan, (1990) debt covenant merupakan salah
karena ACGS (ASEAN Corporate satu teori akuntansi positif. Untuk
Governance Scorecard) itu sendiri mengidentifikasi debt covenant tersebut
merupakan sebuah kerangka penilaian dapat menggunakan proksi dari tingkat
tatakelola perusahaan terbaru yang rasio leverage. Rasio leverage juga dapat
dikeluarkan ACMF untuk memeringkat menjadi suatu indikasi bagi pemberi
tata kelola perusahaan publik di kawasan pinjaman untuk tingkat keamanan
ASEAN. pengembalian dana yang telah diberikan
kepada perusahaan. Hal tersebut
Dalam penelitian yang dilakukan didasari atas struktur modal yang
oleh Yazida (2011) menyatakan bahwa digambarkan oleh rasio leverage, dengan
corporate governance berpengaruh begitu tingkat risiko tak tertagih suatu
terhadap konservatisme akuntansi. utang dapat diketahui.
Kekuatan karateristik dari board of
directors sebagai salah satu mekanisme Semakin besar rasio leverage yang
corporate govrnance akan berhubungan digunakan untuk mengukur debt
secara positif dengan konservatisme convenant, semakin besar pula
akuntansi, hal tersebut dikarenakan kemungkinan perusahaan akan
konservatisme akuntansi merupakan alat menggunakan prosedur yang
yang sangat berguna bagi board of meningkatkan laba yang dilaporkan
directors (teutama direksi luar) dalam periode sekarang atau laporan keuangan
menjalankan fungsi mereka sebagai disajikan cenderung tidak konservatif
pengambil keputusan dan pihak yang (Sari dan Adhariani, 2009). Hal tersebut
46 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

disebabkan semakin tinggi debt untuk mengurangi pembayaran biaya


convenant perusahaan maka semakin politis tersebut perusahaan melakukan
semakin dekat perusahaan pada batas pelaporan keuangan secara konservatif.
yang dipersayaratkan dalam kontrak Ini didasari atas pernyataan Jensen dan
utang (Watts & Zimmerman, 1990). Meckling (1976) serta Watts dan
Semakin ketat batas yang yang Zimmerman (1978) yang menyatakan
dipersyaratkan dalam kontrak utang bahwa biaya politis akan meningkat
maka semakin besar kemungkinan seiring dengan ukuran perusahaan.
terjadinya pelanggaran kontrak utang,
Pelaporan secara konservatisme
dalam situasi ini majajer cenderung
pada laporan keuangan dilakukan karena
memilih metode akuntansi yang lebih
pemerintah menggunakan informasi
optimis akan mengurangi kemungkinan
akuntansi dalam pengalihan kekayaan
perusahaan melanggar kontrak utangnya
perusahaan. Scott (2007) juga
dan menghindari perusahaan dari biaya
menyatakan bahwa jika perusahaan
renegoisasi. Noviantari dan Ni Made Dwi
menghadapi biaya politis yang semakin
(2015) menemukan besarnya rasio
besar, maka manajer semakin cenderung
leverage mengindikasikan kondisi
pada pemilihan prosedur akuntansi yang
perusahaan tidak begitu baik. Sehingga
menurunkan nilai laba atau konservatif.
manajer cenderung untuk meningkatkan
Pajak merupakan salah satu biaya politis
laba agar kondisi keuangan terlihat lebih
yang selalu dihadapi perusahaan, oleh
baik oleh kreditur.
karena itu untuk menghindari tingginya
Dari hasil uraian di atas, maka dapat pajak, manajemen akan cenderung untuk
disimpulkan hipotesis kedua dalam melaporkan laba yang rendah.
penelitian ini adalah:
Deviyanti (2012) menyatakan:
“perusahaan yang masuk dalam kategori
besar memiliki sistem yang lebih
H2 : Leverage berpengaruh negatif
kompleks serta profit yang lebih tinggi,
terhadap konservatisme akuntansi.
hal tersebut membuat perusahaan juga
menghadapi risiko yang lebih besar.”
Pengaruh Ukuran Perusahaan Selain itu, perusahaan yang besar juga
Terhadap Konservatisme dihadapkan dengan besarnya biaya
politis yang tinggi, sehingga perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan salah besar cenderung menggunakan prinsip
satu indikator untuk mengamati besar akuntansi yang dapat mengurangi nilai
biaya politis yang harus ditanggung. laporan laba untuk mengurangi besarnya
Ukuran perusahaan dapat diukur dengan biaya politis. Sama hal nya dengan
melihat total aset yang dimiliki oleh Noviantari dan Ni Made Dwi (2015) juga
suatu perusahaan. Watts dan menemukan bahwa perusahaan besar
Zimmerman (1990) berpendapat bahwa akan bersikap pesimis dalam penyajian
political cost hypothesis dapat laporan keuangan dan cenderung
memprediksikan bahwa perusahaan berhati-hati dalam penyelenggaraan
besar lebih sensitif terkait dengan biaya akuntansinya.
politis. Hal ini terkait atas dorongan
pemerintah, yang menjadi pembuat Dari hasil uraian di atas, maka dapat
kebijakan di negara yang bersangkutan, disimpulkan hipotesis ketiga dalam
untuk pemabayaran biaya politis. Maka penelitian ini adalah:
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 47

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi, sama


positif terhadap konservatisme hal nya dengan penelitan Fatmariani
akuntansi. (2013) yang menunjukan bahwa growth
opportunities berpengaruh signifikan
positif terhadap konservatisme.
Pengaruh Growth Opportunites
Dari hasil uraian di atas, maka dapat
terhadap Konservatisme Akuntansi
disimpulkan hipotesis keempat dalam
Growth opportunities adalah penelitian ini adalah:
kesempatan perusahaan untuk
H4 : Growth Opportunities berpengaruh
melakukan investasi pada hal-hal yang
positif terhadap konservatisme
menguntungkan (Utama, 2015).
akuntansi.
Persaingan bisnis yang semakin tajam
dan mengglobal semakin menjadi
tantangan yang menuntut perusahaan
Pengaruh Earnings Pressure terhadap
untuk selalu berkembang dan dinamis
Konservatisme Akuntansi
(Wulandari dkk, 2014).
Earnings pressure adalah suatu
Perusahaan dengan growth
tindakan penurunan akrual yang bersifat
opportunities yang tinggi akan cenderung
menurunkan laba untuk tujuan pajak
membutuhkan dana dalam jumlah yang
agar pajak yang dibayarkan mejadi kecil
cukup besar untuk membiayai
(Yin dan Cheng, 2004). Pada perusahaan
pertumbuhan tersebut pada masa yang
yang labanya tidak mencapai target,
akan datang. Oleh karenanya perusahaan
penurunan laba yang dilakukan untuk
akan mempertahankan earning untuk
tujuan pajak dapat dikurangi oleh
diinvestasikan kembali pada perusahaan
earnings pressure guna meningkatkan
dan pada waktu bersamaan perusahaan
laba akuntansi. Perusahaan yang
diharapkan akan tetap mengandalkan
memperoleh laba (profit firm), ketika
pendanaan melalui utang yang lebih
labanya telah mencapai atau bahkan
besar. Perusahaan yang akan
melebihi target, penurunan laba yang
meningkatkan jumlah investasi atau
dilakukan untuk tujuan pajak dapat
disebut juga dengan perusahaan growth
dikurangi oleh earnings pressure guna
cenderung akan memilih konservatisme
melakukan income smoothing.
akuntansi karena perhitungaan laba yang
lebih rendah dari pada menggunakan Penelitian Raharja dkk (2014)
akuntansi optimis yang menyatakan bahwa earnings pressure
memperhitungkan labanya lebih tinggi berpengaruh positif terhadap
(Wulandari dkk, 2014). konservatisme akuntansi. Dari hasil
uraian di atas maka dapat di simpulkan
Hasil penelitian Wulandari dkk
hipotesis kelima dalam penelitian ini
(2014) menyimpulkan bahwa growth
adalah:
opportunities berpengaruh tehadap
konservatisme akuntansi sejalan dengan
dengan penelitian Utama (2015) yang H5 : Earnings pressure berpengaruh
menyimpulkan bahwa growth positif terhadap konservatisme
opportunities berpengaruh terhadap akuntansi. Berdasarkan penjabaran
konservatisme akuntansi, Alfian (2013) hipotesis di atas maka dapat dibuat
menyimpulkan bahwa kesempatan kerangka hipotesis sebagai berikut:
tumbuh berpengaruh positif signifikan
48 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

Populasi dan Sampel


H1 (+) Populasi yang digunakan pada
ASEAN CG Score
penelitian ini adalah perusahaan top rank
Card
50 ASEAN Corporate Governance
Scorecard berdasarkan penilaian
h2 (-) Indonesian of Institute Corporate
Leverage
Directorship (IICD) yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
H3 (+) Konservatisme
Ukuran Adapun kriteria yang digunakan
Perusahaan Akuntansi
dalam penentuan sampel pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:

Growth 1. Perusahaan yang pernah masuk top


H4 (+)
Opportunities rank 50 ASEAN Corporate Governance
Scorecard berdasarkan penilaian
Indonesian Institute for Corporate
Earning Directorship (IICD), yang terdaftar
H5 (+)
Pressure dan telah mempublikasikan laporan
tahunan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Gambar 2.1 pada tahun 2013, 2014, dan 2015.
Kerangka Hipotesis
(Sumber : Penulis, 2017) 2. Perusahaan tidak mengalami rugi
selama periode penelitian.
3. Laporan keuangan dinyatakan dalam
METODE PENELITIAN
satuan mata uang rupiah selama
periode penelitian.
Jenis, Sumber dan Teknik 4. Perusahaan tidak memiliki ekuitas
Pengumpulan Data negatif
Jenis data yang digunakan dalam 5. Memiliki kelengkapan data dalam
penelitian ini adalah data sukunder. Data laporan keuangan yang dibutuhkan
sukunder yang dimaksud dalam untuk proses penelitian.
penelitian ini adalah data laporan
tahunan perusahaan top rank 50 ASEAN
CG Scorecard yang terdaftar di Bursa Varabel Penelitian
Efek Indonesia periode 2013-2015. Data Terdapat lima variabel independen
yang diperoleh dalam penelitian ini dan satu variabel dependen yang
bersumber dari www.idx.co.id. Data digunakan dalam penelitian ini, adalah
dalam penelitian ini adalah data panel sebagai berikut :
yang merupakan gabungan dari data
time series dan cross section. Teknik
pengumpulan data yang digunakan Variabel Independen (X)
dalam penelitian adalah studi
Variabel independen dalam
dokumentasi dan studi kepustakaan.
penelitian ini adalah ASEAN Corporate
Governance Scorecard, leverage, Ukuran
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 49

perusahaan, growth opportunities, dan ukuran perusahaan semakin besar.


earnings pressure : Logaritma natural digunakan karena
pada umumnya nilai aset perusahaan
sangat besar, sehingga untuk
1. ASEAN Corporate Governance menyeragamkan nilai dengan variabel
Scorecard lainnya nilai aset sampel diubah kedalam
ASEAN Corporate Governance bentuk logaritma terlebih dahulu.
Scorecard merupakan salah satu Perhitungan ukuran perusahaan dengan
kerangka penilaian tata kelola menggunakan logaritma natural total
perusahaan terbaru yang diperkenalkan aset perusahaan sesuai dengan
oleh ASEAN Capital Market Forum penelitian yang dilakukan oleh Junialika
(ACMF) sebagai suatu alat untuk (2016). Berikut ini penjabaran untuk
memeringkat kinerja tata kelola menghitung ukuran perusahaan:
perusahaan publik dan terbuka di
ASEAN. Variabel ASEAN Corporate
Governance Scorecard diukur dengan
menggunakan Variabel Dummy, bernilai
3. Growht opportunities
1 jika perusahaan maasuk kedalam top
rank 50 ASEAN CG scorecard dan bernilai Growht opportunities adalah
0 jika perusahaan tidak masuk kedalam kesempatan perusahaan untuk
top rank 50 ASEAN CG scorecard melakukan investasi dalam hal-hal yang
menguntungkan. Penelitian ini
memproksikan growth opportunities
2. Leverage dengan market to book value equity.
Leverage merupakan rasio yang Rasio dari market to book value equity
menunjukkan seberapa besar menunjukan besarnya perbandingan
perusahaan dibiayai dengan utang. antara nilai pasar dengan besarnya
Dalam penelitian ini leverage juga akan ekuitas perusahaan.
diukur dengan Debt to Equity Ratio Berikut ini adalah rumus yang
(DER), yaitu suatu perbandingan antara digunakan untuk menjelaskan growth
nilai seluruh utang (total debt) dengan opportunities sesuai dengan penelitian
nilai seluruh ekuitas (total equity). yang dilakukan oleh Utama (2015) :
Berikut adalah rumus untuk
menjelaskan rasio leverage (Irham, 2014):

4. Earnings Pressure
Earnings Pressure merupakan salah
satu cara yang digunakan untuk
Ukuran Perusahaan menunda atau meningkatan pendapatan
dengan cara menggeser pendapatan ke
Ukuran perusahaan merupakan periode yang akan datang.
ukuran atau besarnya aset yang dimiliki
oleh perusahaan. Dalam penelitian ini Berikut ini adalalah rumus yang akan
ukuran perusahaan dicerminkan dari menjelaskan pengukuran earnings
logaritma total aset perusahaan, total pressure sesuai dengan penelitian yang
aset yang semakin besar akan membuat dilakukan Verawaty, (2015):
50 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

terdiri dari common effect, fixed effect,


dan random effect kemudian dari ketiga
model regresi data panel tersebut
dilakukan pemilihan metode regresi data
panel melalui tiga cara yakni yang
Variabel Independen (Y) pertama uji statistik Chow/F digunakan
Variabel dependen yang digunakan untuk memilih antara common effect
dalam penelitian ini adalah atau fixed effect, kedua Langrange
Konservatisme akuntansi. Menurut Sari Multiplier (LM) Test digunakan untuk
dan Adhariani (2009) konservatisme memiih antara common effect atau
akuntansi adalah konsep yang mengakui random effect, dan uji yang terakhir
biaya dan rugi lebih cepat, mengakui adalah hausman test untuk memilih
pendapatan dan untung lebih lambat, antara fixed effect atau random effect.
menilai aktiva dengan nilai terendah dan Setelah terpilih model regresi data panel
kewajiban dengan nilai yang tertinggi. yang terbaik kemudian dilakukan uji
Penelitian ini menggunakan pengukuran asumsi model regresi data panel yang
Earning/accrual measure model Givoly & terdiri dari uji heterokedastisitas, uji
Hyan (2000) sesuai dengan penelitian autokorelasi, dan uji normalitas dan
Wicaksono (2012). selanjutnya dilakukan pengujian
hipotesis dengan menggunakan analisis
Berikut ini adalalah rumus yang akan
regresi linier berganda, perhitungan uji
menjelaskan pengukuran Konservatisme
statistik secara parsial (uji signifikansi-t),
Akuntansi sesuai dengan penelitian
perhitungan uji statistik secara simultan
Wicaksono (2012):
(uji signifikansi-F) dan uji koefisien
determinasi. Alat statistika yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Microsoft Excel dan program EViews 9.
Dimana:

TACCit = Total accrual untuk perusahaan HASIL DAN PEMBAHASAN


pada periode t
Niit = Net income ditambah dengan
depresiasi dan amortisasi untuk
perusahaan i pada periode t Analisis Hasil Pengumpulan Data
CFOit = Cash flow dari kegiatan operasional
untuk perusahaan i pada Berdasarkan kriteria yang di
tentukan dari 69 perusahaan top rank 50
ASEAN corporate Governance Scorecard
Metode Analisis Data yang terdaftar di BEI yang memenuhi
kualifikasi sebanyak 49 perusahaan.
Penelitian ini menggunakan teknik Proses seleksi sampel dapat dilihat
analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini dalam tabel 4.1.
teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif, sebagai alat
yang digunakan untuk menggambarkan
setiap variabel. Selain itu, penelitian ini
menggunakan data panel sehingga
model regresi yang digunakan adalah
model analisis regresi data panel yang
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 51

Tabel 4.1
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

No Kriteria Jumlah
jumlah Perusahaan yang pernah masuk top rank 50 ASEAN 69
Corporate Governance Scorecard berdasarkan penilaian
Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) pada
tahun 2013, 2014 dan 2015 yang terdaftar di BEI.
1 Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan (1)
secara berturut-turut pada tahun 2013, 2014, dan
2015.
2 Perusahaan yang mengalami rugi selama periode (10)
penelitian.
3 Laporan disajikan tidak dalam satuan mata uang rupiah (5)
4 Perusahaan yang memiliki ekuitas negatif (1)
5 Tidak memiliki kelengkapan data dalam laporan (3)
keuangan yang dibutuhkan untuk proses penelitian.
Perusahaan yang dijadikan sampel 49
Periode Penelitian 3 (Tahun)
Total Observasi 147
Catatan :
Perusahaan Manufaktur : 8
Perusahaan Jasa : 36
Perusahaan Pertanian dan Pertambangan : 5 +
49 Perusahaan
Sumber : data diolah oleh peneliti, (2017)
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
KONSERVATISME ACGS LEVERAGE SIZE GROWTH EP

Mean -0.015371 0.741497 3.149840 13.63172 3.880276 -0.005572


Median -0.006900 1.000000 1.610300 13.47610 1.919700 0.002700
Maximum 0.154700 1.000000 13.33220 14.95910 58.48120 0.157300
Minimum -0.204600 0.000000 0.001800 12.60320 0.000900 -0.871500
Std. Dev. 0.056070 0.439309 3.197359 0.549040 7.853187 0.078617
Skewness -0.828936 -1.103198 1.057615 0.652535 5.374173 -9.146317
Kurtosis 4.726055 2.217045 3.065600 2.593810 33.78679 101.7262

Jarque-Bera 35.08283 33.57234 27.43082 11.44272 6513.041 61749.14


Probability 0.000000 0.000000 0.000001 0.003275 0.000000 0.000000

Sum -2.259500 109.0000 463.0265 2003.862 570.4006 -0.819100


Sum Sq. Dev. 0.458999 28.17687 1492.574 44.01097 9004.191 0.902378

Observations 147 147 147 147 147 147


Sumber: Output EViews 9, 2017
Tabel 4.3
Frekuensi Variabel Dummy
Kategori frekuensi persentase
ASEAN Corporate masuk top rank 50 108 73
Governance Scorecard tidak masuk top rank 50 39 27
52 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

Berdasarkan tabel 4.1, dari 49 lam top rank 50 ASEAN Corporate Go-
perusahaan tersebut membentuk data vernance Scorecard, dan 1 jika masuk top
time series, dengan 3 observasi dan data rank 50 ASEAN Corporate Governance
cross section sebanyak 49 perusahaan. Scorecard.
Sehingga data panel yang dimiliki
Variabel selanjutnya adalah leverage
sebanyak 147 (3 x 49) observasi. Dari 49
hasil perhitungannya menunjukan bahwa
perusahaan terdapat 8 perusahaan
rata-rata leverage sebesar 3.149840,
manufaktur, 36 perusahaan jasa dan 5
maximum sebesar 13.33220 dan untuk
perusahaan pertanian dan
minimun sebesar 0.001800 Kemudian
pertambangan.
untuk standar deviasi atau sebaran data
Analisis Statistik Deskriptif sebesar 3.197359, nilai Jarque-Bera dan
probabilitasnya masing-masing 27.43082
Berdasrkan output Eviews 9 statitik
lebih besar dari 5.99 (df 2 dengan alpha
deskriptif meliputi observation, mean,
5%) dan 0.000001 lebih kecil dari alfa
median, maximum, standar deviasi,
5%, itu artinya bahwa variabel ini tidak
probablilitas dan Jarque Bera. Statistik
berdistribusi normal.
deskriptif ditunjukan oleh tabel 4.2.
Selanjutnya adalah variabel ukuran
Tabel deskriptif di atas menjelaskan
perusahaan (Size) menunjukan bahwa
bahwa jumlah observasi dalam penelitian
rata-rata ukuran perusahaan sebesar
sebanyak 147, dengan lima variabel
13.63172 dan memiliki nila imaximum
indpenden dan satu variabel dependent.
dan minimun masing-masing 14.95910
Hasil analisis deskriptif variabel
dan 12.60320 pada. Kemudian untuk
konservatisme akuntansi menunjukan
standar deviasi sebesar 0.549040, nilai
bahwa dari 147 observasi nilai konser-
Jarque-Bera dan probabilitasnya masing-
vatisme akuntansi yang terbesar sebesar
masing 11.44272 lebih besar dari 5.99 (df
0.154700 sedangkan nilai konservatisme
2 dengan alpha 5%) dan 0.003275 lebih
akuntansi yang terkecil sebesar -
kecil dari alfa 5%, itu artinya bahwa
0.204600 Kemudian rata-rata dari kon-
variabel ini tidak berdistribusi normal.
servatisme akuntansi adalah -0.015371,
standar deviasi atau sebaran data Kemudian variabel selanjutnya
sebesar 0.056070, Jarque-Bera dari varia- adalalah kesempatan tumbuh (growth
bel konservatisme akuntansi adalah opportunities) menunjukan hasil bahwa
35.08283 lebih besar dari 5,99 (df 2 rata-rata kesempatam tumbuh (growth
dengan alpha 5%) atau nilai probabilitas opportunities) adalah sebesar 3.880276
0.000000 (lebih kecil dari 5%) maka varia- dan memiliki nilai maximum dan minimun
bel konservatisme akuntansi memiliki masing-masing sebesar 58.48120 dan
data yang tidak berdistribusi normal. 0.000900. Lalu untuk standar deviasi
sebesar 7.853187, nilai Jarque-Bera dan
Selanjutnya yaitu variabel ASEAN
probabilitasnya masing-masing 6513.041
Corporate Governance Scorecard meru-
lebih besar dari 5.99 (df 2 dengan alpha
pakan variabel dummy, hasil perhitungan
5%) dan 0.000000 lebih kecil dari alfa
menunjukan bahwa 73% perusahaan
5%, itu artinya bahwa variabel ini tidak
masuk kedalam top rank 50 ASEAN
berdistribusi normal.
Corporate Governance Scorecard, dan
27% yang tidak masuk top rank 50 Variabel terakhir adalah earnings
ASEAN Corporate Governance Scorecards, menunjukan hasil bahwa rata-rata
dengan kriteria 0 jika tidak masuk keda- earnings pressure adalah sebesar -
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 53

0.005572 dan memiliki nilai maximum Berdasarkan hasil chow test pada
dan minimum masing-masing sebesar tabel 4.4 di atas, didapatkan probabilitas
0.157300 dan -0.871500 pada perusa- F sebesar 0.4608. hasil chow test
haan. . Kemudian untuk standar deviasi menunjukkan bahwa probabilitas F > 5%
sebesar 0.0788617 nilai Jarque-Bera dan sehingga model yang terbaik menurut
probabilitasnya masing-masing 61749.14 chow test adalah Common Effect Model
lebih besar dari 5.99 (df 2 dengan alpha (CEM).
5%) dan 0.000000 lebih kecil dari alfa
2. Langrage Multiple Test (LM)
5%, itu artinya bahwa variabel ini tidak
berdistribusi normal. LM test ini dilakukan untuk memilih
model terbaik antara model random
effect dengan model common effect.
Analisis Regresi Data Panel Dalam menghitung LM test dapat
dilakukan dengan cara mensubstitusikan
Dalam membuat estimasi data panel,
nilai residual dari random effect model
langkah yang pertama dilakukan adalah
kedalam perhitungan dengan ketentuan
membuat pemodelan yang terdiri dari
sebagai berikut:
Common Effect Model, Fixed Effect Model
dan Random Effect Model. Kemudian a. Jika nilai LM statistik > statistik chi-
dilakukan Pemilihan model regresi data square maka kita meneolak H0. (REM)
panel terbaik dengan menggunakan tiga
b. jika LM statistik < chi-squares maka
test yaitu sebagai berikut:
kita menerima H0. (CEM) Berdasarkan
1. Chow Test/F Test perhitungan Langrage Multiple Test,
hasil LM statistik sebesar 0.0326
Uji ini dilakukan untuk memilih
sedangkan nilai chi-square 11,0705 (α
antara model Common Effect dan Fixed
= 5% df= 5), maka LM statistik < chi-
Effect. Ketentuan yang akan digunakan
squares sehingga menerima H0
dalam pengambilan kesimpulan F Test
dengan kata lain model yang terbaik
dapat dilakukan sebagai berikut:
berdasarkan LM test adalah common
a. Jika nilai probabilitas F < α maka H0
effect model.
ditolak atau menerima H1 (FEM)
b. Jika nilai probabilitas F > α maka H0 3. Hausman Test
gagal ditolak (CEM)
Hausman test dilakukan untuk
Berikut ini adalah hasil pengujian
menguji model terbaik antara Fixed
chow test :
Effect Model dengan Random Effect
Tabel 4.4. Model. Dalam penarikan hasil dilakukan
Chow Test dengan membandingkan nilai F-
Redundant Fixed Effects Tests probabilitas dengan α, jika nilai F-
Equation: Untitled probabilitas α yang ditentukann, maka H0
Test cross-section fixed effects ditolak, dan sebaliknya jika jika nilai F-
probabilitas > α, maka H0 diterima.
Effects Test Statistic d.f. Prob. Hipotesisnya sebagai berikut:
Cross-section F 1.018242 (48,93) 0.4608 H0 = Random effect model
Cross-section Chi-
square 62.085655 48 0.0832 H1 = Fixed effect model

Sumber: Output EViews 9, 2017


54 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

Berikut ini adalah hasil pengujian Sample: 2013 2015


hausman test menggunakan softwaren Periods included: 3
EViews 9: Cross-sections included: 49
Total panel (balanced) observations: 147
Coefficie Std. t-
Tabel 4.5. Variable nt Error Statistic Prob.
Hausman Test
Correlated Random Effects - Hausman Test
C -0.119305 0.941618 -0.126702 0.8994
Equation: Untitled
ACGS -0.065691 0.070842 -0.927281 0.3554
Test cross-section random effects LEVERAGE 0.013108 0.011687 1.121609 0.2639
SIZE 0.005607 0.070920 0.079067 0.9371
Chi-Sq. GROWTH 0.001384 0.003861 0.358479 0.7205
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. EP -0.235429 0.374178 -0.629191 0.5302

Cross-section -
random 7.232361 5 0.2039 R-squared 0.017887 Mean dependent var 0.043603
Sumber: Output EViews 9, 2017 Adjusted R-squared -
0.016939 S.D. dependent var 0.344086
S.E. of
regression 0.346988 Akaike info criterion 0.760907
Berdasarkan hasil hausman test pada
Sum squared
tabel 4.5. diatas, didapatkan probabilitas resid 16.97649 Schwarz criterion 0.882965
F sebesar 0.2039. Hasil hausman test Log
menunjukkan bahwa probabilitas F > 5% likelihood -49.92665 Hannan-Quinn criter. 0.810500
artinya H0 diterima, sehingga model yang F-statistic 0.513613 Durbin-Watson stat 1.514757
Prob(F-
terbaik menurut hausman test adalah statistic) 0.765633
Random Effect Model. Sumber: Output EViews 9, 2017
Setiap uji di atas memiliki model
yang terbaik berdasarkan estimasinya,
berdasarkan chow test model yang Uji Asumsi Model Regresi Data Panel
terbaik adalah common effect model, LM Untuk melakukan uji asumsi klasik
test menghasilkan model terbaik yang dalam analisis regresi data panel dapat
sama dengan chow test yaitu common disesuaikan dengan model yang
effect model, sedangkan menurut dihasilkan dari pemilihan model. Ketika
hausman test model terbaik adalah model yang terbaik menggunkan
random effect model. Berdasarkan ketiga pendekatan Ordinary Least Square (OLS)
uji tersebut, maka model terbaik adalah maka uji yang dilakukan hanya uji
common effect . hal ini didasarkan pada normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji
dua uji yang memiliki hasil yang sama autokorelasi.
yaitu chow test dan LM test. Berikut ini
Berikut akan dilakukan pengujian
adalah tabel common effect model:
asumsi klasik pada model yang telah
terpilih yaitu Common Effect Model
Tabel 4.6. sebagai berikut:

Common Effect Model Uji Normalitas

Dependent Variable: KONSERVATISME Dalam penelitian ini uji normalitas


Method: Panel Least Squares dilakukan dengan dua cara yaitu uji
Date: 04/11/17 Time: 01:10 Histogram Residual dan uji Jarque-Bera.
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 55

a. Histrogram residual lonceng sehingga dapat dikatakan bahwa


berdasarkan analisis uji histogram
Histrogram residual merupakan
residual model regresi tidak berdistribusi
metode grafis yang paling sedehana
normal. Namun hasil histogram residual
digunakan untuk mengetahui apakah
belum sepenuhnya dapat di inter-
bentuk dari probability distribution
pretasikan secara tetap untuk
function (PDF) dari variabel random
mengetahui distribusi data normal dalam
berbentuk distribusi normal atau tidak.
sebuah model regresi ini karena menurut
Jika bentuk grafik menyerupai lonceng
Ghozali (2013), bahwa uji normalitas
maka bisa dikatakan bahwa residual
dengan grafik dapat menyesatkan kalau
mempunyai distribusi normal.
tidak berhati-hati secara visual, padahal
Berikut adalah hasil uji normalitas secara statistik bisa sebaliknya. Oleh
dengan Histogram Residual karena itu, selanjutnya akan dilakukan uji
menggunakan EViews 9: normalitas residual dengan menggu-
nakan uji Jarque-Bera.

b. Uji Jarque-Bera
Uji normalitas Jarque-Bera (JB)
adalah sebuah asimtotik atau pengujian
dengan sampel besar yang didasarkan
pada OLS. Uji ini mengukur perbedaan
skewness dan kurtosis dan menggunakan
pengujian statistik (Gujiarti dan Porter,
2013). Jika variabel berdistribusi normal
maka nilai koefisien skewness = 0 dan
kurtosis = 3, untuk lebih jelasnya dapat
dilakukan dengan melihat nilai Jarque-
Series: Standardized Residuals Bera dan probabilitasnya. Nilai statistik
Sample 2013 2015
Observations 147
JB didasarkan pada distribusi normal chi-
Mean -9.99e-17 squares dengan derajat kebebasan (df) =
Median 0.005346 2, artinya jika nilai probabilitasnya lebih
Maximum 0.162512
Minimum -0.170536
besar dari α(disesuaikan 1%, 5%, dan
Std. Dev. 0.054049 10%) maka data berdistribusi normal.
Skewness -0.565432 Sebaliknya, bila probabilitasnya lebih
Kurtosis 4.457183
kecil dari α maka data berdistribusi tidak
Jarque-Bera 20.83869
Probability 0.000030 normal.
Berdasarkan gambar 4.1 diketahui
Gambar 4.1 nilai skewness dan kurtosis masing-
Histogram Residual masing sebesar -0.5655432 dan
Sumber : Hasil output Eviews 9 4.457193. dari nilai skewnwss dan
kurtosis maka dapat disimpulkan bahwa
variabel tidak berdistribusi normal
Berdasarkan gambar di atas, dimana
karena nilai skewness tidak sama dengan
grafik histogram menunjukan nilai
nol dan kurtosis tidak sama dengan tiga.
residual yang tidak berdistribusi normal
Nilai JB sebesar 20.83869 dan
karena grafik tidak membentuk sebuah
56 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

probabilitas sebesar 0.000030, C -0.242660 0.083902 -2.892186 0.0044


sedangkan nilai chi-square dengan df 2 ACGS -0.027184 0.009145 -2.972537 0.0035
dan α 5% sebesar 5.99, sehingga dapat LEVERAGE 0.005140 0.001462 3.516006 0.0006
disimpulkan bahwa data tidak SIZE 0.015607 0.006334 2.463980 0.0149
berdistribusi normal karena JB statistik> GROWTH 0.001205 0.000378 3.189759 0.0018
EP -0.112387 0.507885 -1.941551 0.5042
df 2 atau 20.83869> 5.99, sedangkan
probabilitas p < dari 5% atau 0.000030<
Weighted Statistics
0.05. Dapat disimpulkan bahwa uji
R-squared 0.278553 Mean dependent var 0.134480
normalitas berdasarkan uji Jarque-Bera Adjusted R-
bahwa data residual tidak berdistribusi squared 0.252970 S.D. dependent var 0.348278
S.E. of
normal. regression 0.290069 Sum squared resid 11.86373
F-statistic 10.88810 Durbin-Watson stat 1.459160
Kedua uji normalitas di atas
Prob(F-
menunjukan bahwa model common statistic) 0.000000
effect terdeteksi masalah normalitas dan
diperlukan penyembuhan, ketika sebuah
model OLS terindikasi masalah uji asumsi
klasik maka model regresi bersifat bias Model di atas merupakan hasil
atau tidak memenuhi Best Linear transformasil dari metode OLS ke
Unbiased Estimator (BLUE) dan tidak bisa metode GLS weight dengan model
digunakan untuk mendapatkan Common Effect Model sehingga menjadi
estimator yang efisien, sehingga hasil estimasi yang sudah mengalami
diperlukan penyembuhan. Menurut perbaikan dan dapat memenuhi uji
Gujarati dan Porter (2013) penyembuhan asumsi klasik yang artinya model bersifat
masalah asumsi klasik dapat dilakukan BLUE. Dengan demikian, model Common
dengan mentrasformasikan model OLS Effect Model dengan metode GLS weight
menjadi GLS, melalui GLS weight, merupakan model yang digunakan dalam
sehingga model dapat memenuhi uji penelitian ini untuk menginterpretasikan
asumsi klasik karena model GLS uji hipotesis dan penarikan kesimpulan.
merupakan estimator yang BLUE. Hasil Bersdasarkan tabel di atas, maka model
regresi dari tranformasi GLS sebagai di atas dapat diinterpretasikan dalam
berkut: persamaan matematika regresi panel
sebagai berikut:
Tabel 4.7.
Hasil Regresi GLS Weight
TACCit = -0.242660- 0.027184 ACGSit +
Dependent Variable: KONSERVATISME
0.0051401 LEVit + 0.015607 SIZEit +
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
0.001205 GROWTHit - 0.112387 EP + εit
Date: 04/11/17 Time: 01:15
Sample: 2013 2015 Keterangan:
Periods included: 3
Sumber: Output EViews 9, 2017 TACCit : Total Accrual
Cross-sections included: 49 ACGSit : ASEAN Corporate Governance
Total panel (balanced) observations: 147 Scorecard
Linear estimation after one-step weighting LEVit : Leverage
matrix SIZEit :Ukuran Perusahaan
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic GROWTHit : Kesempatan pertumbuhan
Prob.
Epit : Earnings Pressure
Εit : Eror
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 57

β0 : Konstanta Kesempatan pertumbuhan (X4), dan


β1 β2 β3 β4 β5: Koefisien Earnings Pressure (X5) konstan.
5. Nilai koefisien regresi variabel
Berdasarkan regresi linier diatas, kesempatan tumbuhadalah sebesar
dapat diinterpretasikan koefisien regresi 0.001205 artinya setiap penambahan
dari masing-masing variabel independen satu satuan maka konservatisme
sebagai berikut: akuntansi akan naik sebesar 0.001205
dengan asumsi ASEAN Corporate
1. Konstanta sebesar -0.242660
Governance Scorecard (X1), Leverage
menyatakan bahwa jika variabel
(X2), Ukuran Perusahaan (X3), dan
bebasnya yaitu ASEAN Corporate
Earnings Pressure (X5) konstan.
Governance Scorecard (X1), Leverage
(X2), Ukuran Perusahaan (X3), 6. Nilai koefisien regresi variabel
Kesempatan pertumbuhan (X4), dan earnings pressure adalah sebesar -
Earnings Pressure (X5), konstan atau 0.112387 artinya setiap penambahan
sama dengan nol maka satu satuan earnings pressure maka
Konservatisme akuntansi berkurang konservatisme akuntansi akan turun
sebesar -0.242660. sebesar 0.112387 dengan asumsi
ASEAN Corporate Governance
2. Nilai koefisien regresi variabel
Scorecard (X1), Leverage (X2), Ukuran
ASEAN Corporate Governance
Perusahaan (X3), dan Kesempatan
Scorecard sebesar -0.027184, artinya
pertumbuhan (X4), konstan.
setiap penambahan 1 satuan maka
konservatisme akan turun sebesar -
0.027184, dengan asumsi Leverage
Pengujian Hipotesis
(X2), Ukuran Perusahaan (X3),
Kesempatan pertumbuhan (X4), dan
Earnings Pressure (X5) konstan. Uji Signifikansi Simultan (F-test)
3. Nilai koefisien regresi variabel Secara sederhana F test dilakukan
Leverage adalah sebesar 0.0051401, untuk menunjukkan apakah semua
artinya setiap penambahan satu variabel independen yang dimasukkan
satuan Leverage maka konservatisme dalam model mempunyai pengaruh
akuntansi akan naik sebesar secara bersama-sama terhadap variabel
0.0051401, dengan asumsi ASEAN dependen. Output uji signifikansi
Corporate Governance Scorecard (X1), simultan diinterpretasikan dalam tabel
Ukuran Perusahaan (X3), Kesempatan 4.7. sebagaimana yang dipaparkan
pertumbuhan (X4), dan Earnings sebelumnya bahwa hipotesis yang
Pressure (X5) konstan. diajukan pada uji-F adalah sebagai
4. Nilai koefisien regresi variabel berikut:
Ukuran Perusahaan adalah sebesar H0 : secara bersama-sama
0.015607, artinya setiap penambahan variabel independen tidak berpengaruh
satu satuan Ukuran Perusahaan maka terhadap variable dependen.
konservatisme akuntansi akan naik
sebesar 0.015607, dengan asumsi H1 : secara bersama-sama
ASEAN Corporate Governance variabel independen berpengaruh
Scorecard (X1), Leverage (X2), terhadap variabel dependen.
58 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

Tabel 4.8. menunjukkan bahwa 25.3%


Konservatisme akuntansi pada
Uji Signifikansi Simultan (F-test)
perusahaan sampel dipengaruhi oleh
Weighted Statistics variabel ASEAN Corporate Governance
Durbin- Scorecard, leverage, ukuran perusahaan,
Watson growth opportunities, dan earnings
F-statistic 10.88810 stat 1.459160 pressure, sedangkan 74.7% dipengaruhi
Prob(F-
oleh variabel lain yang tidak diteliti.
statistic) 0.000000
Sumber: Output EViews 9, (2017) Berdasarkan penelitian terdahulu
variabel lain yang mempengaruhi
Berdasarkan uji signifikansi simultan konservatisme akuntansi yaitu
diatas diketahui bahwa probabilitas kepemilikan publik, dan intensitas modal
sebesar 0.0000, artinya probabilitas < dalam peneitian Junialika (2016),
signifikansi atau 0.0000 < 0.05 maka struktur kepemilikan manajerial (Utama,
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. 2015), kepemilikan institusional, dan
Sehingga variabel independen secara financial distress (Risdiyani, 2015), tax
bersama-sama berpengaruh signifikan planning dan earnings bath (Raharja,
terhadap variabel dependen. Artinya 2014) dan sebagainya.
variabel independen yang terdiri dari
ASEAN Corporate Governance Scorecard,
leverage, ukuran perusahaan, growth Uji Signifikansi Parameter Individual
opportunities dan earnings pressure (Uji Statistik t)
secara bersama-sama (simultan)
Uji statistik t dilakukan untuk
mempengaruhi variabel dependen yaitu
mengetahui seberapa besar pengaruh
Konservatisme akuntansi.
satu variabel penjelas/independen
secara individual dalam menerangkan
Koefisien Determinasi (R2) variasi variabel dependen. Uji signifikansi
parsial dilakukan dengan cara
Koefisien determinasi (R2) pada membandingkan statistik probabilitas
intinya mengukur seberapa jauh dengan α, jika statistik probabilitas < α
kemampuan model dalam menjelaskan maka variabel independen berpengaruh
variasi variabel dependen yakni secara signifikan pada variabel
Konservatisme akuntansi. dependen, sebaliknya jika statistik
. Tabel 4.9. probabilitas > α maka variabel
Koefisien Determinasi independen tidak berpengaruh secara
Weighted Statistics signifikan.
Mean
dependent
Tabel 4.10.
R-squared 0.278553 var -0.134480
Uji Signifikansi Parameter
S.D.
Adjusted R- dependent Individual (Uji Statistik t)
squared 0.252970 var 0.348278
Sumber: Output EViews 9, 2017 Dependent Variable: KONSERVATISME
Method: Panel EGLS (Cross-section weights)
Date: 04/11/17 Time: 01:15
Sample: 2013 2015
Dari output koefisien determinasi
Periods included: 3
diatas, terlihat bahwa nilai Adjusted R
Cross-sections included: 49
Square adalah sebesar 0.252970, hal ini Total panel (balanced) observations: 147
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 59

Linear estimation after one-step weighting leverage signifikan pada α 5% (0.0149


matrix < 0.05).
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
4. Hipotesis keempat (H4), variabel
C -0.242660 0.083902 -2.892186 0.0044 growth opportunities berpengaruh
ACGS -0.027184 0.009145 -2.972537 0.0035 positif secara signifikan terhadap
LEVERAGE 0.005140 0.001462 3.516006 0.0006
konservatisme akuntansi, yang
SIZE 0.015607 0.006334 2.463980 0.0149
GROWTH 0.001205 0.000378 3.189759 0.0018 ditunjukkan dengan nilai probabilitas
EP -0.112387 0.507885 -1.941551 0.5042 sebesar 0.0018 artinya variabel
growth opportunities signifikan pada
Sumber: Output EViews 9, 2017
α 1% (0.0018 < 0.01).
5. Hipotesis kelima (H5), variabel
Dari tabel diatas maka dapat earnings pressure tidak berpengaruh
diinterpretasikan dalam model secara signifikan terhadap
persamaan matematik analisis regresi konservatisme akuntansi, yang
data panel dalam penelitian ini sebagai ditunjukkan dengan nilai probabilitas
berikut: lebih besar dari pada α 5% (0.5042 >
0.05).
TACCit = -0.242660 - 0.027184
ACGSit + 0.0051401 LEVit + 0.015607
SIZEit + 0.001205 GROWTHit - 0.112387
EPit + εit
PEMBAHASAN
Berdasarkan uji signifikansi parsial Pengaruh ASEAN Corporate
diatas, maka penarikan hipotesis secara Governance Scorecard terhadap
parsial dapat disimpulkan sebagai konservatisme akuntansi.
berikut: Hasil penelitian ini menunjukkan
1. Hipotesis pertama (H1) variabel bahwa pengujian untuk hipotesis
ASEAN Corporate Governance pertama tidak sesuai dengan hipotesis .
Scorecard berpengaruh negatif Hal ini dapat terlihat dari hasil uji t yang
terhadap konservatisme akuntansi, menunjukan nilai koefisien beta -
yang ditunjukkan dengan nilai 0.027184 dan nilai probabilitas yang
probabilitas yang lebih kecilr dari lebih kecilr dari pada α 1% (0.0035> 0.01
pada α 1% (0.0035> 0.01). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
ASEAN Corporate Governance Scorecard
2. Hipotesis kedua (H2), variabel (ACGS) berpengaruh negatif terhadap
leverage berpengaruh positif secara konservatisme akuntansi, sehingga dapat
signifikan terhadap konservatisme dinyatakan bahwa semakin tinggi skor
akuntansi, dengan nilai probabilitas ACGS akan semakin rendah tingkat
sebesar 0.0006 artinya variabel konservatisme akuntansi pada sebuah
leverage signifikan pada α 1% perusahaan
(0.0006< 0.01).
Pengaruh negatif ACGS tersebut
3. Hipotesis ketiga (H3), variabel ukuran diindikasikan karena board of directors
perusahaan berpengaruh positif pada perusahaan yang dijadikan sampel
secara signifikan terhadap didominasi oleh pihak internal atau
konservatisme akuntansi, yang board of directors yang memiliki intensif
ditunjukkan dengan nilai probabilitas yang lemah sehingga akan memberikan
sebesar 0.0149 artinya variabel kesempatan yang lebih besar untuk
60 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

manajer dalam menerapkan tindakan signifikan pada α 1% (0.0006 < 0.01),


yang menggunakan prinsip akuntansi dengan demikian arah pengaruh yang
yang lebih agresif. Selain itu pengaruh ditunjukkan pada variabel leverage tidak
negatif tersebut juga diduga ketika sesuai dengan H2 yang menyatakan
perusahaan memiliki skor yang tinggi bahwa leverage berpengaruh negatif
dalam hal corporate governance dengan terhadap konservatisme akuntansi.
masuknya kedalam top rank 50 ASEAN Dalam penelitian ini leverage
Corporate Governance Scorecard berpengaruh signifikan positif terhadap
perusahaan telah merasa bahwa dirinya akuntansi.
itu baik dan publik memandang
Pengaruh positif variabel leverage
perusahaan tersebut dengan positif
berkaitan dengan semakin tinggi
sehingga perusahaan tersebut tidak lagi
leverage yang dimiliki oleh perusahaan,
mementingkan prinsip konservatif.
maka kreditur mempunyai hak lebih
Dugaan terakhir terkait dengan
besar dalam mengawasi dan mengetahui
pengaruh negatif tersebut adalah terkait
penyelenggaraan operasi dan akuntansi
dengan standar yang digunakan dalam
perusahaan karena kreditur
penilaian ASEAN Corporate Governance
berkepentingan terhadap keamanan
Scorecard itu sendiri yang menacu pada
dananya yang diharapkan dapat
negara-negara Eropa sementara pada
menguntungkan bagi dirinya. Kreditur
peraktik nya perusahaan-perusahaan di
akan cenderung menuntut manajer
Indonesia secara umum dalam hal
untuk menerapkan konservatisme dalam
operasionalnya menggunakan prinsip
menyusun laporan keuangan. Sehingga
Corporate Governance negara Amerika.
para manajer dituntut untuk melaporkan
Hal tersebut sesuai dengan laporan keuangannya secara konservatif.
penelitian Faliyanti (2012) yang
Hasil penelitian ini sama dengan
menunjukan bahwa mekanisme
penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan
corporate governance yang diproksikan
Suryanawa (2014), dan Alhayati (2013)
dengan komisaris independen proporsi,
yang menyimpulkan bahwa leverage
komite audit, kepemilikan saham
berpengaruh signifikan positif terhadap
institusional, dan ukuran dewan
konservatisme akuntansi, Alfian (2013)
komisaris memiliki pengaruh negatif
juga menyimpulkan bahwa leverage
terhadap konservatisme akuntansi,
berpengaruh signifikan positif terhadap
terkecuali dewan komisaris yang
konservatisme akuntansi akuntansi.
memiliki pengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Konservatisme Akuntansi
Pengaruh Leverage Terhadap
Konservatisme Akuntansi Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa hipotesis ketiga (H3) diterima dan
Hasil penelitian ini menunjukan
menolak H0, dengan kata lain variabel
bahwa pengujian hipotesis kedua (H2)
ukuran perusahaan memiliki pengaruh
tidak sesuai dengan hipotesis. Hal ini
yang signifikan positif terhadap
dapat terlihat dari hasil uji t yang
konservatisme akuntansi, hal ini dapat
menunjukan nilai koefisien beta
terlihat dari hasil uji t yang menunjukan
0.005140 dan nilai probabilitas sebesar
nilai koefisien beta 0.015607 dengan
0.0006 artinya variabel leverage
nilai probabilitas sebesar 0.0149 artinya
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 61

variabel leverage signifikan pada α 5% opportunities dikarenakan perusahaan


(0.0149 < 0.05) dengan demikian H0 dengan growth opportunities yang tinggi
ditolak dan H3 diterima. cenderung akan membutuhkan dana
dalam jumlah yang cukup besar untuk
Hasil penelitian ini sesuai dengan
membiayai pertumbuhan tersebut pada
penelitian Noviantari dan Ni Made Dwi
masa yang akan datang. Perusahaan
(2015), Oktomegah (2012) dan Deviyanti
yang juga akan meningkatkan jumlah
(2012) yang menyimpulkan bahwa
investasi atau disebut juga dengan
ukuran perusahaan berpengaruh
perusahaan growth tersebut cenderung
signifikan positif terhadap
akan memilih konservatisme akuntansi
konservatisme akuntansi. Hal ini
yang perhitungan labanya lebih rendah
mengindikasikan bahwa perusahaan
agar tidak terjadi tindakan-tindakan yang
besar cenderung menggunakan prinsip
dapat merusak keuangan perusahaan.
akuntansi yang konservatif dalam
laporan keuangannya. Hasil penelitian ini sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Hal ini terkait dengan biaya politis
Fatmariani (2013), dan Alfian (2013) yang
yang harus dilakukan oleh perusahaan
menyimpulkan bahwa growth
tersebut. Hasil ini memberikan indikator
opportunities memiliki pengaruh yang
bahwa kemungkinan terjadinya transfer
signifikan positif terhadap
kekayaan semakin besar dengan semakin
konservatisme akuntansi.
besarnya total aset perusahaan. Hal ini
menjadi salah satu pemicu manajer untuk
melakukan penurunan laba. Hal ini
Pengaruh Earnings Pressure terhadap
dikarenakan untuk meminimalkan biaya
Konservatisme Akuntasi
politis yang mungkin terjadi. Sehingga
ukuran perusahaan akan mempengaruhi Penelitian ini menunjukkan bahwa
tingkat biaya politis yang dihadapi hipotesis kelima (H5) ditolak dan
perusahaan dan akan mempengaruhi menerima H0, dengan kata lain variabel
penggunaan prinsip akuntansi yang earnings pressure tidak memiliki
konservatif (Oktomegah, 2012). pengaruh terhadap konservatisme
akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari uji
hipotesis dimana tingkat signifikan EP
Pengaruh Growth Opportunities (earnings pressure) menunjukkan nilai
Terhadap Konservatisme Akuntansi 0,5042, dimana nilai tersebut lebih besar
dari tingkat signifikansi yaitu 0,05,
Hasil penelitian ini menunjukan
dengan demikian penelitian ini
bahwa hipotesis keempat (H4) diterima
menyatakan bahwa earnings pressure
dan menolak H0, dengan kata lain
tidak berpengaruh terhadap
variabel growth opportunities memiliki
konservatisme akuntansi. Analisis
pengaruh yang signifikan positif
tersebut tidak konsisten dengan hasil
terhadap konservatisme akuntansi, hal
penelitian Raharja dkk (2014)y ang
ini dapat terlihat dari hasil uji t yang
menyatakan earnings pressure
menunjukan nilai koefisien beta
berpengaruh terhadap konservatisme
0.001205 dengan nilai probabilitas
akuntansi. Akan tetapi, hasil analisis ini
sebesar 0.0014 artinya variabel growth
konsisten dengan hasil penelitian
opportunities signifikan pada 1% (0.0010
Wicaksono (2013) dan Verawaty dkk
< 0.01) dengan demikian H0 ditolak dan
(2015) yang menyatakan bahwa earnings
H4 diterima. Berpengaruhnya growth
62 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

pressure tidak berpengaruh terhadap leverage, size, growth opportinities,


konservatisme akuntansi. earnings pressure Terhadap
Konservatisme Akuntansi pada tingkat
Perusahaan yang labanya tidak
signifikansi 5%. Hal ini dapat terlihat dari
mencapai target, penurunan laba yang
hasil statistik uji F yang menunjukan
dilakukan untuk tujuan pajak dapat
bahwa nilai signifikansi sebesar 0.0000
dikurangi oleh earnings pressure guna
(<0.05), dengan demikian dapat
meningkatkan laba akuntansi.
disimpulkan bahwa ASEAN corporate
Perusahaan yang memperoleh laba
governance scorecard, leverage, size,
(profit firm), ketika labanya telah
growth opportinities, earnings pressure
mencapai atau bahkan melebihi target,
secara bersama-sama berpengaruh
penurunan laba yang dilakukan untuk
signifikan terhadap Konservatisme
tujuan pajak dapat dikurangi oleh
Akuntansi.
earnings pressure guna melakukan
income smoothing (Yen dan Cheng, 2004).
Namun, penelitian ini tidak mendukung
pernyataan tersebut sehingga earnings
PENUTUP
pressure tidak berpengaruh dalam Kesimpulan
penerapan konservatisme akuntansi.
Berdasarkan pembahasan pada bab
Earnings pressure yang tidak sebelumnya, maka kesimpulan dalam
berpengaruh terhadap konservatisme penelitian ini adalah:
akuntansi mengindikasikan bahwa laba
diperoleh dari hasil operasi perusahaan,
apabila perusahaan mengalami 1. ASEAN Corporate Governance
penurunan laba karena operasional Scorecard berpengaruh negatif
perusahaan, tidak akan berdampak pada terhadap konservatisme akuntansi
kebijakan akuntansi yang ditetapkan pada perusahaan top rank 50 ASEAN
perusahaan. Hal ini pula menunjukkan Corporate Governance Scorecard.
bahwa earnings pressure tidak turut 2. Leverage berpengaruh positif
dalam mempengaruhi keputusan terhadap konservatisme akuntansi
manajer untuk menurunkan laba jika laba pada perusahaan top rank 50 ASEAN
yang diperoleh perusahaan melebihi Corporate Governance Scorecard.
target untuk tujuan pajak melalui
konservatisme akuntansi. Dengan 3. Size berpengaruh positif terhadap
demikian, earnings pressure tidak konservatisme akuntansi pada
berpengaruh di dalam penerapan perusahaan top rank 50 ASEAN
konservatisme akuntansi. Corporate Governance Scorecard.
4. Growth opportunities berpengaruh
positif terhadap konservatisme
Pengaruh ASEAN Corporate akuntansi pada perusahaan top rank
Governance Scorecard, Leverage, Size, 50 ASEAN Corporate Governance
Growth Opportinities, Earnings Scorecard.
Pressure Terhadap Konservatisme
Akuntansi. 5. Earnings pressure tidak berpengaruh
terhadap konservatisme akutansi
Penelitian ini menunjukan bahwa pada perusahaan top rank 50 ASEAN
adanya pengaruh yang signifikan antara Corporate Governance Scorecard.
ASEAN corporate governance scorecard,
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 63

6. ASEAN corporate governance bahkan atau mengganti variabel-


scorecard, leverage, size, growth variabel terkait dengan good
opportunities, earnings pressure corporate governance agar dapat
secara bersama-sama mempengaruhi memperpanjang waktu penelitian.
tingkat konservatisme akuntansi. Kemudian untuk peneliti selanjutnya
disarankan untuk mengukur konser-
vatisme akuntansi dengan model lain
Saran misalnya earning/strock relation
Berdasarkan hasil penelitian dan measure.
kesimpulan di atas, maka saran dalam
penelitian ini adalah:
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai
1. Bagi investor sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasan yang dapat
keputusan dalam menanamkan dijadikan bahan pertimbangan bagi
modal kepada perusahaan disarankan peneliti selanjutnya agar mendapatkan
untuk terlebih dahulu melakukan hasil yang lebih baik lagi. Berikut adalah
analisa laporan keuangan perusahaan keterbatasan dalam penelitian ini:
dengan melihat dari penerapan
konservatisme akuntansinya (salah
satunya bisa dilihat melalui nilai 1. Penelitian ini hanya menggunakan
akrual) sebab perusahaan yang lima dari faktor-faktor yang mempe-
menerapkan konservatisme ngaruhi konservatisme akuntansi,
akuntansi cenderung labanya lebih yaitu ASEAN Corporate Governance
berkualitas karena mencerminkan Scorecard, leverage, size, growth
laba yang nilainya tidak dibesar- opportunities, earnings pressure.
besarkan.
2. Penelitian ini memiliki keterbatasan
2. Bagi perusahaan disarankan untuk data untuk mengetahui skor ASEAN
lebih berhati-hati dalam memilih Corporate Governance Scorecard
metode atau estimasi akuntansi sebagai proksi dari corporate
untuk laporan keuangannya sehingga governance sehingga ASEAN
dapat menghindari potensi tuntutan Corporate Governance Scorecard
hukum akibat pencatatan laba yang hanya di proksikan dengan top rank
overstatement salah satunya dengan 50 dan penelitian mengenai ASEAN
menerapkan konservatisme akun- Corporate Governance Scorecard pun
tansi belum dilakukan secara menyeluruh
untuk semua perusahaan yang
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
teraftar di Bursa Efek Indonesia.
dapat memelakukan penelitian pada
Serta penelitian ini hanya dilakukan
sektor-sektor lain yang ada pada
selama periode 3 tahun, karena
Bursa Efek Indonesia, seperti sektor
rentang waktu tersebut terbatas
property dan real estate dan perban-
maka penelitian ini kurang dapat
kan, untuk mengetahui penerapan
digeneralisasi.
konservatisme akuntansi pada sek-
tor-sektor tersebut. Kemudian pene-
liti selanjutnya diharapkan dapat
mempertimbangkan untuk menam-
64 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

DAFTAR PUSTAKA The Abilityof The Book Market Ratio To


Predic Book Return On Equity”. Journal
Of Accouning Reseach 38, 127-148.
Agnes, utari widyaningdyah. 2001. “Analisis Brilianti, Dhinny Praswati. 2013. “Faktor-
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan
Terhadap Earnings Management Pada Konservatisme Akuntansi Perusahaan”.
Perusahaan Go Public Di Indonesia”. Journal AAJ 2(3) (2013). Universitas
Jurnal akuntansi dan keuangan Negeri Semarang.
Vol.3.No.2. Universitas Kristen Petra.
Campbell, N. 1938. “Symposium :
Ajija, Schorhrul R dan Setianto, Rahmat H. Measurement And Its Importance For
2011. “Cara Cerdas Menguasai Eviews”. Philosopy. Proceeding Of The
Jakarta. Salemba Empat. Aristotelian Society”.126
Alfian, Angga dan Arifin Sabeni. 2013. Chariri, Anis Dan Imam Ghozali. 2007. “Teori
“Analisis Faktor-Faktor Yang Akuntansi.” Semarang: Badan
Berpengaruh Terhadap Pemilihan PenerbitUniversitas Diponegoro.
Konservatisme Akuntansi” Journal Of
Deviyanti, Dyahayu Artika. 2012. “Analisis
Accounting Vol. 2. No. 3, Diponegoro.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Aristiyani , D.G. Utami., I Gusti Putu W. 2013. Konservatisme Dalam Akuntansi”.
“Pengaruh Debt To Tota Assets, Deviden Skripsi. Universitas Diponegoro.
Pay Out Ratio Dan Ukuran Perusahaan
Dewi, Ni Kd Sri L., I Ketut Suryanawa. 2014.
Pada Konservatisme Akuntansi
“Pengaruh Struktur Kepemilikan
Perusahaan Manufaktur Di BEI”. E-
Manajerial, Leverage, Dan Financial
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Distress Terhadap Konservatisme
Bali
Akuntansi”. E-Jurnal Akuntansi
Armein, Rizka Ardhianty. 2005. “Analisis Universitas Udayana 7.1. Bali.
Kasus Laporan Keuangan Pt. Indofarma
Faliyanti, Putri. 2012. “Pengaruh Struktur
Tbk. Law Review”. Fakultas Hukum
Corporate Governance Terhadap
Universitas Pelita Harapan. Vol. VI. No.
3 Tingkat Konservatisme Akuntansi Di
Indonesia”. Universitas Lampung.
Asia Develpment Bank. 2016. ASEAN
Corporate Governance Scorecard Fatmariani. 2013. “Pengaruh Struktur
Country Report And Assesment 2014. Kepemilikan, Debt Covenant Dan
Philppiess Growth
Bahaudin, Ahmad Arif dan Provita Wijayanti. Opportunities Terhadap Konservatisme
2011. “Mekanisme Corporate Akuntansi Pada Perusahaanmanufaktur
Governance TerhadapKonservatisme Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Akuntansi Di Indonesia(Studi Empiris Indonesia”. Universitas Negeri Padang.
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Padang.
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”.
Financial Accounting Standard Board. 1974.
Dinamika Sosial Ekonomi Volume 7
“Financial Accounting Standard No. 2”.
Nomor 1 Edisi Mei 2011. Semarang
Norwalk, Connecticut: FSAB
Basu, Sudipta. 1997. “The Conservatism
Givoly, D., Hyan, C., 2000. “The Changing
Principle And The Asymmetric
Time-Series Properties Og Earnings,
Timeliness Of Earning”. Journal Of
Cash Flow And Accrual: Has Financial
Accounting And Economic 24(1). Hal 1-
Reporting Become More Conservative?”.
51
Journal Of Accounting And Economics
Beaver, W.H., Ryan, S.G., 2000. “Biases And 29, 287-320.
Lag In Book Value And Their Effect On
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 65

Gozali, Imam Dan Ratmono Dwi. Lo, Eko Widodo. 2005. “Pengaruh Tingkat
2013. “Aplikasi Analisis Multivariat Dan Kesulitan Keuangan Perusahaan
Ekonometrika Teori , Konsep, Dan Terhadap Konservatisme Akuntansi”.
Aplikasi Dengan Eviws 8”. Semarang. Makalah Simposiumnasional Akuntansi
Badan Penerbitan Universitas Viii. Solo.
Diponegoro
Mayangsari.,dan Wilopo.
Gujarti, Damodar N Dan Porter. 2013. 2002.“Konservatisme Akuntansi, Value
“Dasar-Dasar Ekonomika. Buku 1”. Relevance And Discretionery Accruals:
Jakarta: Salemba Empat. Implikasi Empiris Model Feltham and
Ohlson (1996)”. Jurnal Riset Akuntansi
Gujarti, Damodar N Dan Porter. 2013.
Indonesia. Vol. 5
“Dasar-Dasar Ekonomika. Buku 2”.
Jakarta: Salemba Empat. Noviantari, Ni Wayan., Ni Made Dwi. 2015.
“Pengaruh Financial Distress, Ukuran
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. “Standar
Perusahaan, Dan Leverage Pada
Akuntansi Keuangan Per 1 Januari
Konservatisme Akuntansi. E-Jurnal
2015”. Jakarta: IAI
Akuntansi Universitas Udayana 11.3
Irham Fahmi. 2014. “Analisis laporan (2015): 646-660.
keuangan panduan bagi akademis,
Oktomegah, Calvin. 2012. “Analisis Faktor-
manajer, dan investor untuk menilai dan
Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan
menganalisis bisnis dari asek
Konservatisme Pada Perusahaa
keuangan”. Alfabeta. Bandung.
Manufaktur Di Bei”. Jurnal Mahasiswa
Jensen, M.C. dan W.H. Meckling. 1976. Akuntansi - Vol1, No. 1.
“Theory of the Firm: Manager Behavior,
Organizational for economic Co-Operation and
Agency Cost and Ownership Structure”.
Development . 2004. OECD principles of
Journal of Finance and Economics.
corporate governance. Paris. OECD
Julianika, Widia. 2016. “Analisis Pengaruh
Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Roadmap Tata
Struktur Kepemilikan Manajerial,
Kelola Perusahaan Indonesia:Menuju
Struktur Kepemilikan Publik, Leverage,
Tata Kelola Emiten Dan Perusahaan
Ukuran Perusahaan, Dan Intensitas
Yang Lebih Baik. Jakarta
Modal Terhadap Konsrvatisme
Akuntansi (Studi Kasus Pada Peraturan Bank Indonesia. No 8/4.PBI/2006
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Tentang Pelaksanaan Good Corporate
Di Bursa Efek Indonesi Pada Tahun Governance Bagi Bank Umum.
2010-2014”). Skipsi. Sekolah Tinggi
Peraturan Menteri Badan umum milik negara
Ilmu Ekonomi Sutaatmadja. Subang.
No. PER-01/MBU/2011 tentang
Kallapur, S.& Trombley, M. A. (2001). “The penerapan praktik good corporate
Investment Opportunity Set : governance pada BUMN.
Determinants, Consequences and
Putra, Wayan. AA.GP.Widanaputra dan Gede
Measurement”. Managerial Finance
Saputra Wijaya. 2015. ”Tingkat
Volume 27 Number 3
Konservatisme Akuntansi: Kajian Dewan
Komisaris, Modal Manajerial, Dan
Komite Audit Dalam Mekanisme Good
Komite Nasional Kebijakann Governanve.
Corporate Governance”. E-Jurnal
2006. “Pedoman Umum Good Corporate
Akuntansi Universitas Udayana 12.1
Governance Indonesia”. Jakarta
(2015): 93-110.
Lafond, Ryan Dan Sugata, Roychowdhury.
Putri, Irna Yolanda. 2016. “Pengaruh
2007. “Manageria Ownership
Mekanisme Good Corporate Governance
And Accounting Conservatism”.
Terhadap Konservatisme Akuntansi
Www.Ssrn.Com.
66 Sulastri, Mulyati, Icih (41-67) Accruals

Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Dan Growth Opportunities Terhadap


2012-2014”. Artikel Ilmiah. Surabaya. Konservatisme Akuntansi”. Journal
Universitas Telkom Bandung.
Raharja, Natalia Dan Sandra Amelia. 2014.
“Pengaruh Insentif Pajak Dan Faktor Smithson, John, 2004. “The Role of the Non-
Non Pajak Terhadap Konservatisme Executive Director in the Small to
Akuntansi Perusahaan Manufaktur Medium-Sized Business”. New York :
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Palgrave Macmillan
Jurnal Prosiding Simposium Nasional
Sugiono.2015. “Metode Penelitian Dan
Perpajakan.
Pengembangan”. Alfabeta. Bandung
Rasyidah, Resa. 2013. “Perbandingan
Sugiono. 2014. “Metode Penelitian
Corporate Governance dengan
Kombinasi”.Alfabeta. Bandung.
SistemOne-Tier Board di Inggris dan AS
Terkait EfektififasPencegahan Sugiono.2015. “Metode Penelitian Kuantitatif,
Terjadinya Fraud dalam Korporasi”. Kualitatif, Dan R&D”. Alfabeta.
Global & Policy Vol.1, No.1, Januari - Bandung
Juni 2013. Sumiari, Kadek Nita dan Dewa Gede. 2016.
Resti. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Yang “Pengaruh Ukuran Perusahaan
Mempengaruhi Konservatisme Terhadap Konservatisme Akuntansi
Akuntansi”.Skripsi.Universitas Dengan Leverage Sebagai Variabel
Hasanudin. Pemoderasi”. E-Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana 5.4 (2016) :
Risdiyani, Fani. 2015. “Pengaruh Mekanisme
749-774
Good Corporate Governance, Leverage,
Pertumbuhanperusahaan Dan Financial Tim Analisis. 2010. “Analisis Pelaksanaan Tata
Distress Terhadap Konservatisme Kelola Emiten Dan Perusahaan Publik”.
Akuntansi (Studi Empiris Pada http://www.bapepam.go.id.
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Utama, Ikhsan Yoga. 2015. “Pengaruh
di Bursa Efek Indonesi). Skipsi. Struktur Kepemilikan Manajerial,
Universitas Negeri Semarang. Leverage, Growth Opportunity, Dan
Tricker, Robert Ian, 2009. “Corporate Ukuran Perusahaan Terhadap
Governance - Principles, Policies and Konservatise Akuntansi (Studi Pada
Practices”.Oxford : Oxford University Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di
Press. Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-
2014)”. Skipsi. Universitas Islam Negeri
Sari, C, Dan D. Adhariani 2009.
Syarief Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
“Konservatisme Perusahaan Di
Indonesia Dan Faktor-Faktor Yang Verawaty, Citra Indah Meriana, Dan Fitriyani.
Mempengaruhinya”. Simposium 2015. “Terhadap Konservatisme
Nasional Akuntansi Xii. Palembang Akuntansi Perusahaan Perbankan Di
Indonesia”. Proceeding Sriwijaya
Sari, Dewi Nadia, Yusralaini Dan Al-Azhar L.
Economic And Busimess Conference.
2014. “Pengaruh Struktur Kepemilikan
Institusional, Pengaruh Struktur Watts R. And J.L Zimemerman. 1986. “Posotif
Kepemilikan Publik, Pengaruh Struktur Accounting Theory”. New York:
Kepemilikan Manajerial, Debt Convenat Prentice-Hall.
Dan Growth Opportunities Terhadap
Konsrvatisme Akuntansi”. Jom Feekon, Watts, R. “Conservatism In Accounting Part Ii:
Vol. 1 No. 2. Evidence And Research Opportunities”.
Accounting Horizon 17, 287-301. 2003.
Septian, Ardo Dan Yane Devi Anna. 2014.
“Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Watts, R. L., Dan erold L., Z. 1990. “Positive
Ukuran Perusahaan, Debt Convenant, Accounting Theory: A Ten Year
Accruals Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 67

Perspective”. The Accounting Riview.


Vol. 65, No. 1, Hal. 131-157.
Watts, R.L. 2003. “Conservatism In Accounting
Part 1: Explanation And Implication”.
Journal Of Accounting And Economic.
207-221
Wicaksono, Windra Septian. 2013. “Uji
Konservatisme Akuntansi Dalam
Diponegoro.
Widarjono, Agus. 2013. “Ekonometrika
Yogyakarta. Upp Stim. Ykpn
Empiris Pengaruh Faktor-Faktor Perpajakan”.
Skripsi. Universita: Pengantar
Dan Aplikasinya”.
Widya. 2004. “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pilihan
PerusahaanTerhadap Akuntansi
Konservatif”. Thesis. Pps-UGM.
Wulandari, Indah, Andreas Dan Elfi Ilham.
2014. “Pengaruh Struktur Kepemilikan
Manajerial, Debt Convenant Rowth
Opportunities Terhadap Konservatisme
Akuntansi”. JOM FEEKON, Vol. 1 No. 2,
Pekanbaru.
Www.Kompas.Co.Id: 2006 (Diakses Pada
Tanggal 13 November 2016)
ww.Tempo.Co.Id: 2009 (Di Akses Pada
Tanggal 13 November 2016)
Yazidah, Izzatul. 2011. “Pengaruh Mekanisme
Internal Corporate Governance
Terhadap Konservatisme Akuntansi
Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efeek Indonesi
Periode 2004-2009”. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.

You might also like