Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

PRESISI DAN AKURASI HASIL HITUNG JUMLAH LEUKOSIT

METODE TABUNG DAN METODE THOMA TERHADAP HASIL HITUNG ALAT SYSMEX

Precision and Accuration Of Leukosyte Number Count of Tube Method and Thoma Method
Result Towards Sysmex Device

Rachma Indriani1, Dwi Krihariyani2, Pestariati2


2
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya

Abstract

Leukosyte number count is one parameter of routine blood check up. Number count examination
of leukosyte can be conducted with the utilization of automatic device or manually. Manual method used
commonly is leukosyte number count of tube and thoma methods. It is expected the utilization of manual
method can provide the exact result. This research was descriptive with quantitative analysis
technique.The aims of this research was to analyse the precision and accuration of leukosyte number
count of tube and thoma methods towards leukosyte number count of Sysmex device.The research was
held on February through July 2013 in Hematology Laboratory of Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Surabaya and Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. The result of this
research showed that the precision of Thoma method was preferable than Tube method. RSD value for
Thoma method was 0.91% and RSD value for Tube method was 8.717%. Thoma method accuration was
better than Tube method, based on the significant difference of leukosyte number count of Tube method
and Sysmex device, while there was no significant differenceof leukosyte number count of Thoma
method and Sysmex device. It can be concluded that Thoma method has better precision and
accuration than tube method.

Keywords :precision, accuration, leukosyte, Tube method, Thoma method

PENDAHULUAN
Pemeriksaan darah lengkap rutin merupakan Maka dari itu pemeriksaan hitung jumlah
pemeriksaan yang sering diminta oleh klinisi leukosit dapat digunakan untuk mendeteksi
karena dengan melakukan pemeriksaan darah adanya infeksi atau inflamasi pada pasien (Kee,
lengkap rutin dapat terdiagnosis beberapa 2008).
penyakit kelainan darah dan dapat ditentukan
arah pemeriksaan lebih lanjut dari penderita Sebagian besar laboratorium menggunakan
tersebut. Pemeriksaan darah rutin antara lain metode-metode otomatis untuk menghitung
adalah uji kadar hemoglobin disingkat Hb; leukosit, baik dengan penghitung partikel
jumlah eritrosit, leukosit, trombosit; nilai elektronik atau dengan menggunakan prinsip
hematokrit, laju endap darah disingkat LED dan pancaran cahaya Pengenceran manual dan
menentukan indeks eritrosit (Aprianti, 2006). pemeriksaan visual menggunakan hemosito
meter tetap dapat diandalkan, asal dilakukan
Pada penyakit-penyakit tertentu, terjadi dengan cermat. Hitung sel darah cara manual
perubahan jumlah leukosit dalam darah. Sebagai masih merupakan metode rujukan. Keuntungan
contoh, pada mononucleosis infeksiosa dan lain ialah hitung sel cara manual dapat dilakukan
infeksi bakterial, jumlah leukosit meningkat di laboratorium yang tidak ada aliran listrik juga
secara bermakna; sebaliknya, pada demam karena harga sebuah alat hitung sel otomatis
tifoid, jumlahnya menurun secara bermakna. cukup mahal. Cara manual ini dilakukan dengan

154 Analis Kesehatan Sains Vol. 3 No. 1 - Juni 2014


Analis Kesehatan Sains Vol. 3 No. 1- Juni 2014 ISSN
2302 - 3635

mengencerkan darah dalam pipet Thoma dan Flow Cytometry dan pendaran sinar laser
dihitung dalam kamar hitung (Sacher, 2004). untuk mengukur sel darah putih (WBC),
populasi sel darah putih yang rapuh (NOC =
Pada studi awal di beberapa puskesmas antara Nuclear Optical Count), eritrosit/ trombosit
lain Laboratorium Puskesmas Karangrejo (RBC/PLT).
Kabupaten Magetan ternyata masih mengguna 2) Prinsip :
kan metode manual untuk pemeriksaan hitung Sel-sel dideteksi dan dihitung ketika sel
jumlah leukosit. Hal ini disebabkan karena mengalir melalui suatu aliran, sinar laser
jumlah pipet Thoma di laboratorium tersebut difokuskan dan ditembakkan ke arah sel-sel
terbatas atau tidak sebanding dengan jumlah tersebut. Sudut sinar laser yang
pasien, sehingga dalam perhitungan leukosit dipendarkan oleh sel-sel tersebut
tidak menggunakan pipet Thoma melainkan menggambarkan karakteristik sel termasuk
menggunakan metode tabung. Jadi pemeriksaan ukuran sel, struktur bagian dalam, bentuk
hitung jumlah leukosit masih menggunakan cara granul dan morfologi permukaan.
manual yaitu metode tabung maupun metode
Thoma yang diharapkan tetap dapat Hasil dari pemeriksaan dianalisis dengan
memberikan hasil pemeriksaan yang tepat dan parameter % RSD (Relative Standart Deviation)
teliti. untuk menentukan presisinya, sedangkan
akurasinya ditentukan dengan uji signifikansi
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis presisi menggunakan uji statistic independent t test.
dan akurasi hasil hitung jumlah leukosit metode
tabung dan metode Thoma terhadap hasil HASIL DAN PEMBAHASAN
hitung jumlah leukosit. Untuk uji presisi dilakukan pemeriksaan hitung
jumlah leukosit 5 (lima) kali pengulangan
METODE pemeriksaan untuk metode tabung dan metode
Penelitian ini dengan desain deskriptif Thoma.
menggunakan teknik analisis kuantitatif. Bahan
penelitian adalah darah vena sehat dari 26 Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Hitung Jumlah
mahasiswi Prodi D3 Jurusan Analis Kesehatan. Leukosit Untuk Uji Presisi
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Jumlah Leukosit
Kode (per mm3darah)
Hematologi Kampus Jurusan Analis Kesehatan Sampel
Pengulanganke-
Metode Metode
Politeknik Kesehatan Surabaya dan Balai Besar Tabung Thoma
Laboratorium Kesehatan Surabaya mulai bulan 1 6.700 4.700
Februari sampai dengan bulan Juli 2013. 2 4.750 5.400
3 4.850 5.450
Tahapan penelitian diawali dengan pengambilan 4 5.650 6.200
RHM 5 4.750 5.500
darah vena, kemudian darah yang diperoleh Jumlah 26.700 27.250
dihitung jumlah leukositnya denganmetode Rata-rata 5.340 5.450
tabung, metode Thoma dan alat Sysmex. Standar Deviasi 849 532
(SD)
Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit
(Metode Tabung dan Metode Thoma) Jumlah Leukosit Metode Tabung rata-rata 5.340
Prinsip : per mm3 darah dan Metode Thoma rata-rata
Darah diencerkan dengan larutan pengencer 5.450 per mm3 darah.Presisi dari alat Sysmex
leukosit, kemudian akan terjadi hemolisis dinyatakan baik.
eritrosit dan trombosit tetapi leukosit tetap utuh.
Selanjutnya, banyaknya leukosit dalam kamar Sysmex digunakan sebagai alat control karena
hitung dihitung di bawah mikroskop dan Sysmex merupakan salah satu alat otomatis
dilaporkan sebagai jumlah sel per mm3 darah untuk pemeriksaan darah lengkap dengan
(Chairlan, 2011). prinsip kerja mengukur sel secara spesisifik
berdasarkan pendaran sinar yang
AlatSysmex menggambarkan karakteristik sel termasuk
1) Metode : ukuran sel, struktur bagian dalam, bentuk
granul dan morfologi permukaan (Sysmex

Presisidan Akurasi Jumlah Hitung Leucocyt (Rachma Indriani dkk) hlm.154-157


Analis Kesehatan Sains Vol. 3 No. 1- Juni 2014 ISSN
2302 - 3635

Coporation, 2004). Hasil yang dikeluarkan oleh Dari pengujian data menggunakan uji
alat ini juga sudah melalui quality control yang parametric independent t test didapatkan hasil,
dilakukan oleh intern laboratorium. Kalibrasi nilai signifikan lebih besar dari α, yaitu 0,054
juga rutin dilakukan oleh pihak intern >0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho
laboratorium untuk memastikan bahwa alat diterima dan Hi ditolak, jadi tidak ada perbedaan
Sysmex yang digunakan memiliki presisi dan hasil hitung jumlah leukosit antara metode
akurasi yang baik (BBLK, 2013). Thoma dan alat Sysmex.

Untuk uji akurasi dilakukan pemeriksaan hitung Dalam uji presisi hasilnya dinyatakan dalam nilai
jumlah leukosit terhadap darah 25 (dua puluh RSD, jika nilai RSD semakin kecil maka
lima) orang menggunakan metode tabung dan ketelitiannya semakin tinggi. Berdasarkan hasil
metode Thoma, kemudian dilakukan uji penelitian, metode Thoma memiliki tingkat
signifikansi untuk masing-masing metode. ketelitian yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan metode tabung, yaitu dengan nilai RSD
Tabel2 Hasil Pemeriksaan Hitung Jumlah sebesar 0,9% sedangkan untuk metode tabung
Leukosit Untuk Uji Akurasi nilai RSD-nya sebesar 8,7%.
Jumlah Leukosit Rata-Rata
Metode
(per mm3 darah) (per mm3 darah) Untuk uji akurasi, metode Thoma juga memiliki
Tabung 165.500 6.620
akurasi yang lebih baik daripada metode tabung.
Thoma 167.550 6.702
Berdasarkan hasil uji independent t test,
Sysmex 189.000 7.560
terdapat perbedaan hasil hitung jumlah leukosit
Ada trend meningkat dari hasil metode tabung untuk metode tabung dengan alat Sysmex
,metode Thoma dan alat Sysmex. sedangkan untuk metode Thoma tidak terdapat
perbedaan hasil hitung jumlah leukosit dengan
Presisi Metode Tabung dan Metode Thoma alat Sysmex. Apabila dibandingkan dengan
Berdasarkan data pada tabel 1, ternyata setelah metode tabung, metode Thoma dikerjakan
dilakukan perhitungan menggunakan uji T untuk dengan volume yang lebih kecil dan pemipetan
metode tabung, 1 (satu) dari 5 (lima) hasil di hanya dilakukan menggunakan pipet Thoma
tolak, sedangkan untuk metode Thoma terdapat sedangkan metode tabung dikerjakan dengan
2 (dua) dari 5 (lima) hasil yang ditolak. Setelah volume yang lebih banyak dan pemipetan
dilakukan perhitungan kembali dengan dilakukan 2 tahap yaitu dengan maat pipet
menggunakan data yang dianggap tidak untuk pelarut dan mikropipet untuk darah yang
menyimpang, hasilnya sebagai berikut: diperiksa sehingga resiko kesalahan pada
metode tabung juga lebih besar.
Tabel 3 Hasil Hitung Jumlah Leukosit untuk Uji
Ketidak-akuratan hasil dari metode-metode
Presisi Setelah Dilakukan Uji t
manual dapat dipengaruhi beberapa faktor,
JumlahLeukosit (per mm3darah) diantaranya adalah alat-alat yang digunakan
Pengulangan
Kode
ke- MetodeTabung MetodeThoma tidak terkalibrasi, kondisi fisik dari alat-alat yang
digunakan untuk pemeriksaan, volume darah
1 4.750 5.400 dan pelarut yang tidak tepat saat pemipetan,
2 4.850 5.450
3 5.650 5.500
keterampilan pemeriksa dalam melakukan
4 4.750 pemipetan karena semua tahap pemeriksaan
RHM StandarDeviasi kedua metode ini dilakukan secara manual oleh
436 50
(SD) manusia (Gandasoebrata, 2007).
Relative
Standart 8,7% 0,9 %
Deviation (RSD) SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Setelah dilakukan analis, data untuk uji akurasi Presisi dari metode Thoma lebih baik daripada
metode tabung dan metode Thoma dinyatakan metode tabung, yaitu dengan nilai RSD untuk
berdistribusi normal dan homogeny sehingga metode Thoma sebesar 0,917% sedangkan
dapat dilanjutkan pada uji independent t test. metode tabung sebesar 8,717%. Demikian juga

Presisidan Akurasi Jumlah Hitung Leucocyt (Rachma Indriani dkk) hlm.154-157


Analis Kesehatan Sains Vol. 3 No. 1- Juni 2014 ISSN
2302 - 3635

akurasi metode Thoma lebih baik daripada Nurkaromah, Ana, Anna Permanasari dan
metode tabung. Zackiyah. 2011. Validasi Metode Analisis
a. Hasil hitung rata-rata jumlah leukosit Kalsium dalam Tanah dengan
metode tabung 6.620/mm3 darah. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).
b. Hasil hitung rata-rata jumlah leukosit Jurnal Sains dan Teknologi Kimia.
metode Thoma 6.702/mm3 darah. (http://www.upi.edu). Diakses 25 Maret
c. Hasil hitung rata-rata jumlah leukosit alat 2013
Sysmex sebesar 7.560/mm3 darah.
d. Dari hasil uji statistic independent t test, Price, Sylvia Anderson. 2005. Konsep Klinis
untuk akurasi metode tabung diperoleh Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC
hasil p=0,027 yang berarti p< α (0,05),
terdapat perbedaan hasil hitung jumlah
leukosit antara metode tabung dan alat
Sysmex. Uji akurasi metode Thoma,
diperoleh hasil p=0,054 yang berarti p > α,
sehingga tidak terdapat perbedaan hasil
hitung jumlah leukosit antara metode
Thoma dan alat Sysmex.

Saran
Dalam melakukan pemeriksaan hitung jumlah
sel darah menggunakan metode manual
diharapkan memperhatikan mengenai alat-alat
yang digunakan dan prosedur pemeriksaan agar
faktor-faktor kesalahan yang mempengaruhi
hasil pemeriksaan dapat diminimalkan

DAFTAR PUSTAKA
Aprianti, S, Arif M, Hardjoeno. 2006. Mengenal
Produk Baru Nilai Rujukan Hematologi
Pada Orang Dewasa Sehat Berdasarkan
SYSMEX XT-1800i ,Indonesian Journal
of Clinical Pathology and Medical
Laboratory. Vol. 12. 127-130

Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK).


Surabaya : 2013

Chairlan, Estu Lestari dan Albertus Mahode.


2011. Pedoman Teknik Dasar Untuk
Laboratorium Kesehatan Edisi 2. Jakarta
: EGC

Fawcett, Don W. 2002. Buku Ajar Histologi.


Jakarta : EGC

Gandasoebrata, 2007. Penuntun Laboratorium


Klinik. Jakarta : Dian Rakyat

Hadi, Anwar. 2007. Pemahaman dan Penerapan


ISO/IEC 17025:2005. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama

Presisidan Akurasi Jumlah Hitung Leucocyt (Rachma Indriani dkk) hlm.154-157

You might also like