Professional Documents
Culture Documents
Info Ukni 2018
Info Ukni 2018
Relationship of Age, Parity And Maternal Education With Intra Uterin Fetal Death In Maternity
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin In 2013
Abstract
Intra Uterin Fetal Death (IUFD) is the death of a fetus in pregnancy before childbirth
process occurs at 28 weeks gestation or fetal weight of over 1000 grams. This research aims
to know the relationship between age, parity and maternal education with intra uterin fetal
death (IUFD) in maternity RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin in 2013. This
research use analytic survey methods research design of Case Control. The population in
this research is the whole birthing mothers in the maternity RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
Banjarmasin in 2013 as 1624 people. The sample in this research is the mother experiencing
intra uterin fetal death as many as 49 people as case and mothers who experienced no intra
uterin fetal death as many as 49 people as a control. Results of the study showed the
majority of mothers with age not at risk as many as 52 people (53.1%), the majority of
mothers have parity is not secure as many as 52 people (53.1%) and the majority of mothers
with primary education as many as 42 people (42,9%) is. Results of statistical tests with chi-
square showed that age brings the value of ρ = 0.000, parity is ρ = 0.002 and education ρ =
0,126 with α = 0.05, which means there is relationship of mother's age and parity
occurrences intra uterin fetal death in maternity RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
Banjarmasin in 2013. There is no relationship education mother with the incident of intra
uterin fetal death at the provincial RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin in 2013.
23
Jurkessia, Vol. V, No. 3, Juli 2015 Akhmad Mahyuni, dkk.
Intra Uterin Fetal Death (IUFD) dari pendidikan ibu yang sebagian besar
adalah kematian janin dalam kehamilan berpendidikan dasar sebanyak 6 orang
sebelum terjadi proses persalinan pada usia (60%), pendidikan menengah 3 orang
kehamilan 28 minggu ke atas atau berat (30%) dan yang berpendidikan diploma-
badan janin lebih dari 1000 gram. ( Kamus sarjana 1 orang (10%).
istilah kebidanan). Janin bisa juga mati di Berdasarkan uraian tersebut diatas,
dalam kandungan (IUFD) karena beberapa maka peneliti tertarik mengadakan
faktor antara lain gangguan gizi dan anemia penelitian untuk mengetahui Hubungan
dalam kehamilan, hal tersebut menjadi Umur Paritas dan Pendidikan Ibu dengan
berbahaya karena suplai makanan yang di Kejadian Intra Uterin Fetal Death (IUFD) di
konsumsi ibu tidak mencukupi kebutuhan Ruang Bersalin RSUD Dr.H. Moch Ansari
janin, sehingga pertumbuhan janin Saleh Banjarmasin Tahun 2013.
terhambat dan dapat mengakibatkan
kematian. Begitu pula dengan anemia, Metode Penelitian
karena anemia adalah kejadian kekurangan Penelitian menggunakan metode
Fe maka jika ibu kekurangan Fe dampak survei analitik menggunakan rancangan
pada janin adalah irrefersible. Kerja organ – penelitian Case Control.
organ maupun aliran darah janin tidak Populasi dalam penelitian ini adalah
seimbang dengan pertumbuh janin (IUGR). keseluruhan ibu yang mengalami kejadian
Kematian bayi dalam kandungan IUFD di RSUD Dr.H.Moch. Ansari Saleh
(Intra Uterine Fetal Death) dapat Banjarmasin tahun 2013 sebanyak 1636
dikarenakan berbagai hal seperti terkena orang.
lilitan tali pusat, pendarahan serta akibat Sampel dalam penelitian ini
tekanan darah tinggi ibu yang menggunakan total populasi dengan
mengandung. Kematian janin dalam pengambilan sampel secara
kandungan dapat dicegah dengan cara keseluruhan.Ibu yang mengalami intra
memeriksakan kandungan secara teratur ke uterin fetal death sebagai case (49 Orang)
dokter, sehingga jika terjadi kelainan pada dengan total populasi dan Ibu yang tidak
masa kehamilan, bisa ditanggulangi sedini mengalami kejadian intra uterin fetal death
mungkin. (IUFD) sebagai kontrol (49 Orang) dengan
Menurut dari data di ruang bersalin Random Sampling.
RSUD Dr.H. Moch Ansari Saleh Analisis data ini menggunakan uji
Banjarmasin tahun 2013 diperoleh angka Chi Square dengan α =0,05 menggunakan
kejadian intra uterin fetal death sebanyak bantuan komputerisasi SPSS for Windows.
49 orang (2,9%) dari 1636 jumlah
persalinan. Walaupun di RSUD Dr.H. Moch Hasil Penelitian
Ansari Saleh Banjarmasin sudah dilakukan 1. Analisa Univariat
penyuluhan baik diluar maupun didalam Hasil penelitian mengenai hubungan
gedung tentang Antenatal Care (ANC) umur, paritas dan pendidikan ibu dengan
namun demikian masih tinggi. kejadian intra uterin fetal death (IUFD) di
Berdasarkan studi pendahuluan RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
yang dilakukan oleh peneliti, diambil 10 Banjarmasin tahun 2013 sebagai berikut :
orang ibu yang mengalami kejadian IUFD a. Umur Ibu pada Kejadian IUFD di
pada buku register atau rekam medis Ruang Bersalin RSUD Dr. H. Moch
diperoleh data bahwa umur sangat Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2013
mempengaruhi kejadian IUFD, yaitu 7 Kelompok umur ibu pada kejadian IUFD
orang (70%) ibu yang mengalami kejadian di ruang bersalin RSUD Dr. H. Moch
IUFD adalah ibu yang berusia > 30 tahun, Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2013
sedangkan 3 orang (30%) yaitu ibu yang akan disajikan pada tabel sebagai
berusia 20-29 tahun, selain itu paritas juga berikut:
mempengaruhi kejadian IUFD yaitu 7 orang Tabel 1 :Distribusi frekuensi berdasarkan
(70%) ibu yang mengalami kejadian IUFD umur responden di ruang bersalin RSUD Dr.
adalah ibu yang mempunyai anak lebih dari H. Moch Ansari Saleh tahun 2013
3, sedangkan 3 orang (30%) yaitu ibu yang
mempunyai anak 2-3. Peneliti juga melihat
24
Jurkessia, Vol. V, No. 3, Juli 2015 Akhmad Mahyuni, dkk.
25
Jurkessia, Vol. V, No. 3, Juli 2015 Akhmad Mahyuni, dkk.
26
Jurkessia, Vol. V, No. 3, Juli 2015 Akhmad Mahyuni, dkk.
adalah pada kelompok umur 20-30 tahun pasca persalinan lebih tinggi. Pada paritas
mempunyai fungsi reproduksi normal yang rendah (paritas satu), ketidaksiapan
sehingga dapat mendukung untuk ibu dalam menghadapi persalinan yang
terjadinya persalinan normal. pertama merupakan faktor penyebab
Sebaliknya wanita yang melahirkan ketidakmampuan ibu hamil dalam
anak pada usia dibawah 20 tahun atau lebih menangani komplikasi yang terjadi selama
dari 30 tahun merupakan faktor risiko kehamilan, persalinan dan nifas.
terjadinya perdarahan pasca persalinan Sedangkan pada paritas tinggi (lebih dari
yang dapat mengakibatkan kematian satu), fungsi reproduksi mengalami
maternal. Hal ini dikarenakan pada usia penurunan sehingga kemungkinan terjadi
dibawah 20 tahun fungsi reproduksi perdarahan pascapersalinan menjadi lebih
seorang wanita belum berkembang dengan besar.
sempurna, sedangkan pada usia diatas 30
tahun fungsi reproduksi seorang wanita2. Pendidikan dengan Kejadian Intra Uterin
sudah mengalami penurunan dibandingkan Fetal Death di Ruang Bersalin RSUD Dr.
fungsi reproduksi normal sehingga H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
kemungkinan untuk terjadinya komplikasi Tahun 2013
pasca persalinan terutama perdarahan Tingkat pendidikan yang diamati
akan lebih besar (6). dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu
Usia seorang wanita pada saat hamil yang mengalami intra uterin fetal death.
sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terlalu tua. Kesiapan seorang perempuan sebagian besar responden mempunyai
untuk hamil harus siap fisik, emosi, tingkat pendidikan dasar yaitu sebanyak
psikologi, sosial dan ekonomi. 42 responden ( 42,9%).
Pendidikan adalah proses
1. Paritas dengan Kejadian Intra Uterin pengubahan sikap dan tata laku seseorang,
Fetal Death di Ruang Bersalin RSUD kelompok, kelompok orang, dalam usaha
Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin mendewasakan manusia melalui upaya
Tahun 2013 pengajaran dan pelatihan(7). Sehingga
Berdasarkan hasil uji statistik dapat seseorang bisa berperilaku dengan baik
dilihat bahwa yang mengalami intra uterin dan benar serta berpengaruh besar
fetal death sebagian besar adalah paritas terhadap kesehatan dan lingkungan. Dalam
tidak aman yaitu 52 kasus (53,1%) hal ini adalah perilaku untuk mencegah
sedangkan pada kategori paritas aman kejadian intra uterin fetal death (IUFD) bagi
yang mengalami intra uterin fetal death ibu.Pendidikan dapat menambah wawasan
berjumlah 46 kasus (46,9 %). Jadi sebagian dan pengetahuan bagi seseorang sehingga
besar responden berada pada paritas tidak bisa mempengaruhi seseorang dalam
aman. berperilaku. Ibu yang berpendidikan dasar
Hal ini sesuai dengan pendapat yang tentunya akan mengalami keterbatasan
tertuang dalam (6), bahwa paritas 1 dan dalam mengakses informasi tentang
paritas tinggi ( lebih dari 3 ) mempunyai kesehatan, dalam hal ini tentang
angka kematian maternal lebih tinggi. Makin pencegahan dan penanganan kejadian intra
tinggi paritas ibu maka makin kurang baik uterin fetal death (IUFD).
endometriumnya.
Lebih tinggi paritas, lebih tinggi angka 3. Hubungan Umur dengan Kejadian
kematian maternal, karena kasus Intra Uterin Fetal Death di Ruang
perdarahan meningkat dengan Bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari
bertambahnya jumlah paritas.Ibu-ibu Saleh Banjarmasin Tahun 2013
dengan kehamilan lebih dari satu kali atau Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa
yang termasuk multipara mempunyai resiko kelompok umur ibu sebagian besar pada
lebih tinggi terhadap terjadinya perdarahan kelompok tidak beresiko yaitu sebanyak 52
pascapersalinan dibanding ibu –ibu yang responden (53,0%) dengan kejadian IUFD
termasuk golongan primipara. sebagian besar tidak mengalami IUFD yaitu
Paritas 1 dan paritas tinggi (multipara) sebanyak 36 responden (36,7%).
mempunyai angka kejadian perdarahan Sedangkan pada kelompok umur beresiko
27
Jurkessia, Vol. V, No. 3, Juli 2015 Akhmad Mahyuni, dkk.
(<20 dan >30 tahun) sebagian besar Banjarmasin. Nilai OR menunjukkan bahwa
mengalami IUFD yaitu sebanyak 33 ibu dengan paritas aman berpeluang kali
responden (33,7%). Hasil Uji Statistik tidak terjadi intra uterin fetal death
dengan menggunakan chi square dibandingkan dengan ibu yang berparitas
didapatkan nilai ρ (0,000) dan OR (0,175). tidak aman.
Dengan nilai ρ – α (0,05) maka hipotesis Penelitian ini sejalan dengan penelitian
penelitian ini diterima yang artinya ada Safrianti (8) yang menyatakan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara umur hubungan yang signifikan antara paritas ibu
dengan kejadian intra uterin fetal death di dengan kejadian kematian janin dalam
RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh kandungan.
Banjarmasin. Nilai OR menunjukkan bahwa Hal ini sesuai dengan pendapat yang
umur yang tidak beresiko berpeluang 0,175 Wiknjosastro, 1997, bahwa paritas 1 dan
kali tidak mengalami intra uterin fetal death paritas tinggi ( lebih dari 3 ) mempunyai
dibandingkan dengan umur ibu yang angka kematian maternal lebih tinggi. Makin
beresiko. tinggi paritas ibu maka makin kurang baik
Penelitian ini sejalan dengan penelitian endometriumnya. Endometrium adalah
Safrianti (8) yang menyatakan bahwa ada lapisan terdalam pada rahim dan tempat
hubungan yang signifikan antara umur ibu menempelnya ovum yang telah dibuahi.
dengan kejadian kematian janin dalam
kandungan. 5. Hubungan Pendidikan dengan
Hal ini sesuai dengan pendapat Kejadian Intra Uterin Fetal Death di
(Winkjosastro 2005), bahwa kematian Ruang Bersalin RSUD Dr. H. Moch
maternal pada wanita hamil dan melahirkan Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2013
pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa
kali lebih tinggi daripada kematian maternal sebagian besar ibu berpendidikan dasar
yang terjadi pada usia 20-29 tahun. yaitu sebanyak 42 responden (42,9%)
Kematian maternal meningkat kembali dengan kejadian IUFD sebagian besar
sesudah usia 30-35 tahun. Bahwa umur < mengalami IUFD yaitu sebanyak 24
20 tahun fungsi reproduksi belum siap responden (24,5%). Sedangkan pada ibu
sedangkan > 30 tahun fungsi organ yang berpendidikan tinggi sebagian besar
reproduksi sudah mengalami penurunan tidak mengalami IUFD yaitu sebanyak 11
sehingga kecenderungan untuk terjadinya responden (11,2%). Hasil Uji Statistik
intra uterin fetal death (IUFD) akan lebih dengan menggunakan chi square
besar. didapatkan nilai ρ (0,126). Dengan nilai ρ –
α (0,05) maka hipotesis penelitian ini tidak
4. Hubungan Paritas dengan Kejadian Intra diterima yang artinya tidak ada hubungan
Uterin Fetal Death di Ruang Bersalin yang bermakna antara pendidikan dengan
RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh kejadian intra uterin fetal death di RSUD Dr.
Banjarmasin Tahun 2013 H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat Penelitian ini tidak sama dengan penelitian
bahwa paritas ibu sebagian besar pada Safrianti (2011) yang menyatakan bahwa
kelompok tidak aman yaitu sebanyak 52 ada hubungan bermakna antara pendidikan
responden (53,0%) dengan kejadian IUFD dengan kejadian kematian janin dalam
sebagian besar mengalami IUFD yaitu kandungan.
sebanyak 34 responden (34,7%). Pendidikan sangan kuat kaitannya dengan
Sedangkan pada paritas aman sebagian pengetahuan, semakin tinggi pendidikan
besar tdak mengalami IUFD yaitu sebanyak seseorang maka pengetahuan yang didapat
31 responden (31,6%). Hasil Uji Statistik juga semakin banyak tetapi dalam hal ini
dengan menggunakan chi square pendidikan ibu yang mengalami intra uterin
didapatkan nilai ρ (0,002) dan OR (0,256). fetal death (IUFD) sama walaupun
Dengan nilai ρ – α (0,05) maka hipotesis pendidikannya lebih tinggi karena
penelitian ini diterima yang artinya ada kemungkinan besar kurangnya akses
hubungan yang bermakna antara umur informasi tentang kesehatan. Sehingga
dengan kejadian intra uterin fetal death di tidak ada hubungan yang bermakna antara
RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh ibu yang berpendidikan dasar, menengah
28
Jurkessia, Vol. V, No. 3, Juli 2015 Akhmad Mahyuni, dkk.
maupun tinggi dengan intra uterin fetal 3. Badan Koordinasi Keluarga Berencana
death (IUFD). Nasional (BKKBN). 2013. Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia
Kesimpulan (SDKI) 2012. Jakarta: BKKBN
Setelah dilakukan penelitian tentang 4. Badan Perencanaan Pembangunan
hubungan umur, paritas dan pendidikan Nasional (Bappenas). 2013. Rencana
terhadap kejadian intra uterin fetal death di Kerja Pemerintah (RKP) 2014. Jakarta:
RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Bappenas RI
Banjarmasin tahun 2013 5. Aziz Alimul H, 2007, Metode Penelitian
1. Sebagian besar kelompok umur Keperawatan Dan Teknik Analisis Data,
responden terhadap kejadian intra uterin Jakarta : Penerbit Salemba Medika
fetal death (IUFD) di RSUD Dr. H. Moch 6. Wiknjosastro, H. 2005. Dalam Ilmu
Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2013 Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
adalah pada kelompok umur tidak Pustaka Sarwono Prawirohardjo
berisiko yaitu sebanyak 52 responden 7. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990.
(53,0%). Balai Pustaka.
2. Sebagian besar paritas responden 8. Safrianti. 2011. Faktor-Faktor yang
terhadap kejadian intra uterin fetal death mempengaruhi Terjadinya Kematian
(IUFD) di RSUD Dr. H. Moch Ansari Janin Dalam Kandungan di RSUD Cut
Saleh Banjarmasin tahun 2013 adalah Mutia Kabupaten Aceh Utara.Mahasiswi
pada paritas tidak aman yaitu sebanyak D-III Kebidanan U’budiyah Banda Aceh
52 responden (53,0%).
3. Sebagian besar pendidikan responden
terhadap kejadian intra uterin fetal death
(IUFD) di RSUD Dr. H. Moch Ansari
Saleh Banjarmasin tahun 2013 adalah
pada pendidikan dasar yaitu sebanyak
42 responden (42,9%).
4. Ada hubungan antara umur ibu dengan
kejadian intra uterin fetal death (IUFD) di
Ruang Bersalin RSUD Dr. H. Moch
Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2013,
dengan nilai ρ (0,000)< α = 0,05dan OR
(0,175).
5. Ada hubungan antara paritas ibu dengan
kejadian intra uterin fetal death (IUFD) di
Ruang Bersalin RSUD Dr. H. Moch
Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2013,
dengan nilai ρ (0,002)< α = 0,05dan OR
(0,256).
6. Tidak ada hubungan pendidikan ibu
dengan kejadian intra uterin fetal death
(IUFD) di RuangBersalin RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun
2013, dengan niali ρ = 0,126> α = 0,05.
Daftar Pustaka
1. Manuaba, IBG.,2010. Ilmu Kebidanan,
penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta:EGC
2. Saputra, Wiko. 2013b. Angka Kematian
Ibu (AKI) Melonjak, Indonesia Mundur 15
Tahun. Prakarsa Policy Review / 05
Oktober 2013.
29