Professional Documents
Culture Documents
79-Article Text-231-1-10-20180820
79-Article Text-231-1-10-20180820
Muhammad Arif
ABSTRACT
The report from Medical Record outpatient in Dr. Achmad Mochtar HospitalBukittinggi 2017.The
patients recurrent Diabetes Mellitus control and the treatment in the outpatient many 300 people per
month.The purpose of this study was to find out Family Support with Compliance Drinking in patients
with type 2 diabetes. The study was conducted in the room outpatirnt of Internal Medicine Dr.
AchmadMochtarBukittinggi from 4 to 6 July 2017. The researchers conducted a preliminary study on
10 patients with Diabetes Mellitus. 4 people from 10 patients said they were getting bored and lazy to
take the drugs due to lack of family support for patients. This research method using descriptive
analytic method with corelation study approach design, then data is processed by using Chi Square
test. The sample in this study were 35 respondents. The result of statistical testp value = 0.000 (p <α)
or relation of informasinal support with drug adherence compliance in patient of type 2 DM, value p
value=0,002 (p <α) or relation of support Assessment with compliance Taking medication in patient
dm type 2, p value = 0.000 (p <α) hence can be concluded existence of relation of support of
Instumental with compliance of medicine in patient dm type 2 in outpatient Disease in RSUD Dr.
AchmadMochtarBukittinggi 2017. Suggestions in this study can used as inputs for families, especially
Family Support in the form of informational support, supportassessment, support instrumental and
emotional support, so that patients who suffer from DM further improve adherence to drugs.
1
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
tidak terdeteksi karena gejala yang dialami pelajari tentang efek penggunaan obat dapat
pasien sering bersifat ringan seperti kelelahan, membantu apabila terjadi kegawat-daruratan
iritabilitas, poliuria, polidisi dan luka yg lama Diabetes yang mengancam nyawa.
sembuh. Berbagai komplikasi karena diabetes
dapat terjadi pada semua sistem tubuh, Perilaku pasien yang mematuhi dan mentaati
misalnya saraf, jantung, pembuluh darah, semua nasihat dan petunjuk yang dianjurkan
ginjal, mata dan otak. Kalau tidak ditangani oleh dokter, perawat atau keluarga. Segala
dengan cepat maka akan berdampak kematian sesuatu yang harus dilakukan untuk mencapai
(Smelt & Bare, 2008). tujuan pengobatan, salah satunya adalah
kepatuhan minum obat. Kepatuhan adalah
Dunia kini dihuni oleh 171 juta jiwa penderita tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan
Diabetes Melitus pada tahun (2000) dan akan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya
meningkat 2 kali, 366 juta pada tahun 2030. atau oleh orang lain. Hal ini merupakan syarat
Sepuluh besar negara dengan pervalensi utama tercapainya keberhasilan pengobatan
Diabetes Melitus tertinggi di dunia pada tahun yang dilakukan. Kepatuhan penderita diabetes
2000 adalah India, Cina, Amerika, Indonesia, mellitus dalam mengkonsumsi obat
Jepang, Pakistan, Rusia, Brazil, Italia, dan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti usia,
Bangladesh. Indonesia menduduki peringkat pendidikan, pekerjaan, informasi, motivasi
ke empat setelah India, Cina, dan Amerika dan adanya dukungan dari anggota keluarga.
dalam pervalensi Diabetes Melitus. Mulai dari pengobatan, memantau gaya hidup
Peningkatan prevalensi akan lebih menonjol dan pola makan pasien serta melakukan
perkembangannya di negara berkembang perawatan.
dibandingkan dengan negara maju. Prevalensi
Diabetes Melitus di Indonesia besarnya 1,2%- Hal ini didukung pada penelitian oleh
2,3% dari penduduk usia lebih 15 tahun. Syahrizal. D (2010) dengan menunjukan
Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia bahwa 90,5% responden tidak patuh dalam
mencapai jumlah 8.426.000 (tahun 2013) mengkonsumsi obat, 33,3% responden
yang diproyeksikan mencapai 21.257.000 memiliki pendidikan menengah, 61,9%
pada tahun 2030.Artinya, terjadi kenaikan tiga responden memiliki pengetahuan yang rendah
kali lipat dalam waktu 30 tahun (WHO, tentang TB, dan 48% responden mamiliki
2015). dukungan keluarga dalam tingkat sedang.
Dijumpai hubungan yang bermakna antara
Kecenderungan peningkatan prevalensi akan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum
membawa perubahan posisi Diabetes Melitus obat. Hal ini menunjukan bahwa keluarga
yang semakin menonjol, yang ditandai memiliki peran penting dalam proses
dengan perubahan atau kenaikan peringkatnya pengobatan penderita.
di kalangan 10 besar penyakit. Selain itu
Diabetes Melitus juga makin memberi Kurangnya dukungan keluarga akan
konstribusi yang lebih besar terhadap mempengaruhi rutinitas penderita Diabetes
kematian. Salah satu upaya yang dilakukan Melitus dalam mengkonsumsi obat.
untuk menurunkan angka komplikasi Kurangnya dukungan keluarga menyebabkan
Diabetes Melitus di Dunia adalah dengan penderita beranggapan sepele dan lupa kapan
menggunakan empat pilar Diabetes Melitus. harus minum obat dan kapan harus
Empat pilar tersebut adalah perencanaan mengontrol gula darah.Dukungan keluarga
makan, latihan jasmani, pengobatan atau seperti orang orang di sekitar pasien (suami,
farmakologi, dan edukasi.Salah satu istri, anak) yang turut serta memberikan
parameter yang dapat dipercaya sebagai informasi mengenai pentingnya minum obat,
indikator keberhasilan pengontrolan Diabetes memotivasi, mengawasi pasien dalam minum
adalah Pengobatan atau farmakologi. obat juga mempengaruhi kepatuhan pasien
Kadangkala diet dan latihan jasmani belum untuk minum obat. Kurangnya dukungan
cukup mengendalikan kadar glukosa darah. dapat mengurangi kepatuhan minum obat.
Oleh sebab itu patuhi jadwal dan tata cara Dukungan keluarga terhadap pasien dalam
minum obat. Sertakan keluarga terdekat untuk minum obat merupakan faktor penting yang
memantau cara minum obat yang benar dan harus diperhatikan sebab pasien dan
2
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
keluarganya merupakan satu sistem yang Hasil penelitian yang dilakukan oleh
saling mempengaruhi sehingga apabila orang Syahrizal. D (2010), tentang pengaruh
orang dalam keluarga mendukung dan dukungan keluarga, pengetahuan, dan
memperhatikan pasien dalam minum obat pendidikan penderita TB paru terhadap
maka akan mengakibatkan pasien lebih patuh
kepatuhan minum obat. Hasil penelitian
untuk minum obat, namun hal ini seringkali
menunjukan bahwa 90,5% responden
tidak diperhatikan oleh keluarga pasien
(Suwelo, 2008). tidak patuh dalam mengkonsumsi obat,
33,3% responden memiliki pendidikan
Tujuan penelitian ini adalah Untuk menengah, 61,9% responden memiliki
menganalisis hubungan dukungan keluarga pengetahuan yang rendah tentang TB,
dengan kepatuhan minum obat pada pasien dan 48% responden mamiliki dukungan
DM tipe 2 di Ruang Poli Penyakit Dalam keluarga dalam tingkat sedang. Dijumpai
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi hubungan yang bermakna antara
tahun 2017 dukungan keluarga dengan kepatuhan
2. KAJIAN LITERATUR DAN
minum obat. Hal ini menunjukan bahwa
PENGEMBANGAN HIPOTESA keluarga memiliki peran penting dalam
Diabetes melitus (DM) atau disingkat proses pengobatan penderita TB.
Diabetes adalah gangguan kesehatan
berupa kumpulan gejala yang disebabkan Hasil Penelitian yang dilakukan oleh
oleh peningkatan kadar gula (glukosa) Boyoh. E (2015), tentang Hubungan
darah akibat kekurangan ataupun pengetahuan dengan kepatuhan minum
resistensi insulin (Bustan, 2015). obat pada pasien Diabetes Melitus tipe 2.
Hasil Penelitian menunnjukan jumlah
Menurut WHO (2006) gejala Diabetes responden sebanyak 120. Berdasarkan
Melitus diakibatkan antara lain adanya hasil uji chi square diperoleh p=0,001.
rasa haus berlebih, sering kencing Hal ini menunjukan nilai p tidak lebih
terutama pada malam hari dan berat besar dari α (0,05) dan dengan demikian
badan turun dengan cepat. Kadang dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
lemah, kessemutan pada jaringan tangan pengetahuan dengan kepatuhan minum
dan kaki, cepat lapar, haus, gatal-gatal, obat pada pasien Diabetes Melitus tipe 2.
penglihatan kabur, gairah ssex menurun,
dan luka sulit sembuh. Penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim.
F (2013), tentang Hubungan Dukungan
Diabetes Melitus merupakan penyakit Keluarga Dengan Kepatuhan Minum
kronis yang memerlukan prilaku Obat TB paru pada penderita TB Paru.
penanganan mandiri yang khusus seumur Hasil penelitian menunjukan ada
hidup. Karena diet, aktifitas fisik dan hubungan dukungan keluarga dengan
stres fisik serta emosional dapat kepatuhan minum obat pada penderita
mempengaruhi pengendalian diabetes, TB paru di wilayah kerja puskesmas
maka penderita harus belajar untuk Panaragan Jaya Kabupaten tulang
mengatur keseimbangan berbagai faktor. Bawang Barat pada tahun 2013 (p value
Penderita bukan hanya harus belajar 0,014 OR 7,071).
keterampilan untuk merawat diri sendiri
3. METODE PENELITIAN
setiap hari guna menghindari poenurunan
Penelitian ini menggunakan desain deskiptif
atau kenaikan kadar glukosa darah yang dan metode corelatif study yaituUntuk
mendadak, tetapi juga harus memiliki mengetahui Hubungan dukungan keluarga
perilaku prefentif dalam gaya hidup dengan kepatuhan minum obat pada pasien
untuk menghindari komplikasi diabetik DM tipe 2 di Ruang Poli Penyakit Dalam
jangka panjang. RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
tahun 2017.
3
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
Tempat penelitian ini dilakukan di Ruang untuk melihat adanya hubungan antara
Poli Penyakit DalamRSUD Dr. Achmad variabel Independen dengan variabel
Mochtar Bukittinggi.Penelitian ini telah Dependen, menggunakan alat ukur
dilakukan pada tanggal 4 sampai 6 Juli Kursioner dan skala ukur Ordinal. Untuk
2017.Populasi dalam penelitian ini adalah
melihat hasil kemaknaan perhitungan
300 orangpasien DM.Sampel dalam
statistik digunakan batas kemaknaan 0,05
penelitian ini adalah 35 orang
responden.Teknik yang digunakan dalam sehingga jika nilai p ≤ 0,05 maka secara
penentuan sampel untuk penelitian ini statistik disebut bermakna, jika nilai p >
purposive ampling. Alat yang digunakan 0,05 maka hasil hitung disebut tidak
dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. bermakna.
Analisa ini menggunaka nuji Chi Scuare
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Dukungan Informasional, Dalam Penilayan, Instrumental, Emosionaldan
Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2
Dari tabel 1 didapatkan lebih dari separoh separoh responden mendukung tentang
responden tidak mendukung tentang Dukungan Dukungan Instrumental pada pasien Diabetes
Informasional pada pasien Diabetes Melitus Melitus dengan persentase (54,3%). Lebih dari
dengan persentase (51,4%). Lebih dari separoh separoh responden mendukung tentang
responden mendukung tentang Dukungan Dalam Dukungan Emosional pada pasien Diabetes
Penilaian pada pasien Diabetes Melitus dengan Melitus dengan persentase (57,1%). Lebih dari
persentase (60%).Lebih dari separoh responden patuh untuk minum obat
dengan persenrase (57,1%).
4
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
Tabel 2
Hubungan dukungan Informasinal dengan kepatuhan minum obat pada pasien DM tipe 2 di
Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017
Tidak
14 77,8% 4 22,2% 18 100%
Mendukung
0,000 56.000
Mendukung 1 5,9% 16 94,1% 17 100%
Tabel 2. Dari 35 orang tentang Dukungan adanya hubungan yang signifikan dukungan
Informasional terdapat 18 orang tidak informasinal dengan kepatuhan minum obat
memberikan dukungan, diantaranya (77,8%) pada pasien dm tipe 2 di Ruang Poli Penyakit
orang responden tidak patuh minum obat, Dalam RSUD Dr. Achmad Mochtar
dan (22,2%) orang responden patuh minum Bukittinggi tahun 2017. Dari hasil analisis
obat. Dari 35 orang tentang Dukungan diperoleh OR= 56.00 artinya responden yang
Informasional terdapat 17 orang orang yang memberikan dukungan informasional
memberikan dukungan, diantaranya terdapat memiliki peluang 56.00 kali pasien Diabetes
(5,9%) orang responden tidak patuh minum Melituspatuh minum obat dibandingkan
obat, (94,1%) orang responden patuh minum dengan yang tidak memberikan dukungan
obat. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value informasional.
= 0,000 (p<α) maka dapat disimpulkan
Tabel 3
Hubungan dukungan Penilaian dengan kepatuhan minum obat pada pasien DM tipe 2 di
Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017
Tidak
11 78,6% 3 21,4% 14 100%
Mendukung
0,002 15,583
Mendukung 4 19% 17 81% 21 100%
5
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
Tabel 4
Hubungan dukungan Instumental dengan kepatuhan minum obat pada pasien DM tipe 2 di
Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017
Tidak
13 81,3% 3 18,8% 16 100%
Mendukung
Tabel 4. Dari 35 Orang tentang dukungan value = 0,000 (p<α) maka dapat disimpulkan
Instumental terdapat 16 orang tidak adanya hubungan yang signifikan dukungan
memberikan dukungan, diantaranya (81,3%) Instumental dengan kepatuhan minum obat
orang responden tidak patuh minum obat, pada pasien dm tipe 2 di Ruang Poli Penyakit
dan (18,8%) orang responden patuh minum Dalam RSUD Dr. Achmad Mochtar
obat. Dari 35 Orang tentang dukungan Bukittinggi tahun 2017. Dari hasil analisis
Instrumental terdapat 19 orang responden diperoleh OR= 36,83 artinya responden yang
memberikan dukungan, diantaranya terdapat memberikan dukungan Instumental memiliki
(10,5%) orang responden tidak patuh peluang 36,83 kali patuh minum obat
minum obat, (89,5%) orang responden patuh dibandingkan dengan yang tidak memberikan
minum obat. Hasil uji statistik diperoleh dukungan Instumental.
nilai p
Tabel 5
Hubungan dukungan Emosional dengan kepatuhan minum obat pada pasien DM tipe 2 di
Ruang Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017
Tidak
14 93,3% 1 6,7% 15 100%
Mendukung 0,000 266.000
Mendukung 1 5% 19 95% 20 100%
6
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
7
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
8
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
9
Prosiding Seminar Kesehatan Perintis E-ISSN : 2622-2256
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018
6. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
(2000). Tindakan Dan Tatacara Berobat
10