Professional Documents
Culture Documents
Pembelajaran Menulis Teks Cerita Dongeng Berbasis
Pembelajaran Menulis Teks Cerita Dongeng Berbasis
2 Juli 2018
P-ISSN : 2339-2258 (Print) E-ISSN: 2548-821X (Online)
http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/JPE
Abstract : The objectives this research are to (1) plan teaching learning of writing the
fairy tale text based on local wisdom to fourth-grade students of SDN Kedungputri 02,
Ngawi (2) do teaching learning of writing the fairy tale text based on local wisdom to the
fourth-grade students of SDN Kedungputri 02, Ngawi (3) evaluate teaching learning of
writing the fairy tale text based on local wisdom to the fourth grade students of SDN
Kedungputri 02, Ngawi. The subject of this research was the fourth-grade students and
classroom teacher of the fourth-grade in SDN Kedungputri 02, Ngawi. The object of this
research was teaching learning of writing the fairy tale text based on local wisdom. This
study was using descriptive qualitative study . The aim was to obtain a clear, objective,
and systematic image about the facts. The results showed that teacher have three stages,
they are the plan of the learning, the teaching learning, and evaluation of the learning. In
the plan of teaching learning, the teacher made complete lesson plan (RPP) based on
components of RPP on the 2013- curciculum. In teaching learning, teacher and students
do activities. There are three teacher activities in learning: the introduction, the core,
and the cover. Teachers assess students in attitude assessment through observation
techniques, knowledge assessment through oral and written tests, while fairy tale skills
assessment through practice tests.
85
86 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol 5, No. 2, Juli 2018
berbagai materi yang berkaitan dengan kecerdasan yang dimiliki oleh kelompok
teks di sekolah dasar. Beberapa materi masyarakat etnis tertentu yang
bahasa Indonesia yang sesuai dengan didapatkan melalui pengalaman
pembelajaran menulis dalam Kurikulum masyarakat itu sendiri.
2013, antara lain menulis puisi, teks Kearifan lokal milik masyarakat
fiksi, teks deskripsi, teks percakapan, tertentu, dianggap dapat mempertahakan
dan teks laporan, dan teks eksplanasi. arus globalisasi karena kearifan lokal
Salah satu jenis teks fiksi dalam tersebut mempunyai nilai-nilai yang
materi bahasa Indonesia adalah cerita berfungsi sebagai sarana atau tempat
dongeng. Menurut Sugeng (2005: 126) pembangunan karakter bangsa (Yunus,
isi dari dongeng adalah suatu ungkapan 2014: 37). Dengan adanya sarana
mengenai hal-hal yang bersifat pembentukan karakter bangsa, siswa
permukaan dan sendi kehidupan yang mempelajari cerita dongeng
masyarakat secara mendalam. Dapat berbasis kearifan lokal juga akan
dijelaskan pula bahwa cerita dongeng terbentuk pendidikan karakter dalam diri
yang dikarang isinya berupa pandangan mereka.
hidup masyarakat pemilik daerah Tidak hanya pembentukan
masing-masing yang dijelaskan secara karakter bangsa, apabila pembelajaran
detail. Kehadiran dongeng menjawab berbasis kearifan lokal digunakan
teka-teki dari alam yang ada dalam dalam acuan pengembangan
kehidupan suatu masyarakat pendidikan, pendidikan tidak hanya
pendukungnya. menghasilkan kemajuan di bidang
Materi cerita dongeng dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
pembelajaran bahasa Indoensia di teknologi saja, tetapi juga sebagai wadah
sekolah dasar dapat menjadi sarana pelestarian budaya dan identitas bangsa
yang baik siswa dalam tumbuh (Subagia & Wiratama dalam Suastra,
kembangnya empati anak. Selain itu, 2005: 88). Oleh karena itu, dengan
dongeng juga bermanfaat sebagai sarana adanya penelitian pembelajaran sastra
hiburan dan pendidikan moral. yang memuat materi cerita dongeng
Cerita dongeng dalam berbasis kearifan lokal, siswa
pembelajaran sastra mempunyai nilai- mendapatkan manfaat berupa
nilai kearifan lokal, salah satunya pengetahuan dan pelestarian budaya
munculnya nilai moral. Nilai moral secara bersamaan.
berfungsi untuk membuat siswa menjadi Pengintegrasian budaya dalam
seseorang yang lebih baik dalam pembelajaran di sekolah dasar dapat
lingkungan bermasyarakat. Hal tersebut berupa kearifan lokal. Pengintegrasian
ditegaskan pendapat Sumayana (2017: kearifan lokal pada matapelajaran bahasa
21) bahwa kearifan lokal dalah Indonesia di kelas IV salah satunya
pandangan hidup, ilmu pengetahuan, dan keterampilan menulis teks cerita
strategi kehidupan berupa aktivitas yang dongeng.
dilakukan oleh masyarakat lokal untuk Penelitian yang berjudul
menjawab masalah dalam pemenuhan “Pembelajaran menulis teks cerita
kebutuhan mereka. Rahyono (dalam dongeng berbasis kearifan lokal pada
Fajarini : 2104: 124) menambahkan siswa kelas IV” perlu dilakukan karena
bahwa kearifan lokal pada setiap cerita di dapat memperluas wawasan penelitian
setiap daerah setempat merupakan yang telah ada. Selain itu, penelitian ini
88 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol 5, No. 2, Juli 2018
juga efektif dalam meningkatkan mutu yang terkumpul lalu dianalisis dengan
keterampilan menulis siswa pada model analisis interaktif (Miles &
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas Huberman, 1984: 23). Empat komponen
IV. Tujuan penelitian ini adalah analisis model milik Miles dan
mendeskripsikan (1) perencanaan Huberman tersebut adalah pengumpulan
pembelajaran menulis teks cerita data, reduksi, display, dan penarikan
dongeng berbasis kearifan lokal siswa kesimpulan.
kelas IV di SDN Kedungputri 02, Ngawi
(2) pelaksanaan pembelajaran menulis HASIL DAN PEMBAHASAN
teks cerita dongeng berbasis kearifan Hasil
lokal siswa kelas IV di SDN Hasil penelitian pembelajaran
Kedungputri 02, Ngawi, (3) evaluasi menyusun teks cerita dongeng berbasis
pembelajaran menulis teks cerita kearifan lokal terdiri dari tiga tahapan:
dongeng berbasis kearifan lokal siswa perencanaan yang dilakukan guru,
kelas IV di SDN Kedungputri 02, Ngawi. pelaksanaan yang dilakukan guru dan
siswa, dan penilaian hasil kerja siswa.
METODE PENELTIAN Saat tahap perencanaan, perencanaan
Penelitian ini menggunakan pembelajaran menyusun teks cerita
rancangan penelitian deskriptif karena dongeng berbasis kearifan lokal yang
menggambarkan secara utuh dirancang oleh guru masih belum
pembelajaran menulis teks cerita memenuhi komponen. Komponen
dongeng berbasis kearifan lokal. Hal dalam pembuatan RPP Kurikulum 2013
tersebut sejalan dengan tujuan (K-13) yang sudah terpenuhi, yaitu
pelaksanaan penelitian deskriptif, yaitu identitas, perumusan indikator dan
memberikan gambaran suatu kasus tujuan yang dicapai, pemilihan dan
secara tepat (Jabrohim , 2001:32). penjelasan materi, sumber dan media
belajar, kegiatan pembelajaran, dan
Sumber data penelitan ini ialah penilaian siswa.
pembelajaran keterampilan menulis teks Saat menganalisis RPP K-13
cerita dongeng berbasis kearifan lokal yang dimiliki guru, kekurangan guru,
siswa kelas IV . Pembelajaran pada yaitu apada identitas nama, guru tudak
penelitian ini difokuskan pada tiga hal. mencantumkan sub sub tema. Hanya
Pertama, perencanaan pembelajaran tema saja yang dicantumkan. Selain itu,
menulis teks cerita dongeng dalam hal pencantuman alokasi waktu belum
ini RPP (Rencana Pelaksanaan secara bertahap serta pemaparan materi
Pembelajaran). Kedua, pelaksanaan belum lengkap. Materi pada bahasa
pembelajaran keterampilan menulis teks Indonesia kurang dalam pemaparan
cerita dongeng dilakukan oleh pihak hakikat cerita dongeng dan cara
guru dan siswa kelas IV. Ketiga, penulisan kembali cerita dongeng.
penilaian pembelajaran. Namun, pada dasarnya semua
Metode pengumpulan data yang komponen RPP K-13 sebagian besar
dilakukan dalam penelitian ini adalah telah memiliki kesesuaian dengan aspek
observasi kelas, wawancara oleh guru yang terdapat dalam setiap komponen
dan siswa, dan dokumentasi. Penelitian yang ada.
ini dilaksanakan pada semester ganjil, Pada tahap pelaksanaan,
tepatnya tanggal 16 Oktober 2017. Data pelaksanaan pembelajaran menyusun
Widyaningrum, Pembelajaran Menulis Teks............89
teks cerita dongeng berbasis kearifan bahasa yang benar dan tepat, seperti
lokal dilaksanakan tiga kegiatan: penggunaan kalimat lugas dan
pendahuluan, inti, dan penutup. Ketiga pemberian contoh nyata kepada siswa,
kegiatan pembelajaran tersebut juga digunakan oleh guru sehingga
dijabarkan secara detail pada penjabaran siswa dapat memahami materi pelajaran
berikut ini. cerita dongeng dengan baik. Setelah
Pada kegiatan pendahuluan, pemberian penjelasan oleh guru, siswa
guru mengawali pembelajaran melalui menyimak cerita dongeng berjudul
apersepsi dan motivasi. Kegiatan “Asal Muasal Telaga Pasir”dengan
apersepsi dilakukan dengan cermat.
menghubungkan pengalaman nyata Penilaian yang dilakukan guru
siswa dengan pembelajaran dalam menuliskan kembali teks cerita
sebelumnya. Selain itu, guru juga tidak dongeng berbasis kearifan lokal berupa
lupa menjelaskan kompetensi yang penilaian sikap dengan melakukan
dicapai dan rencana kegiatan yang akan pengamatan secara langsung terhadap
diajarkan. siswa. Penilaian pengetahuan dilakukan
Pada kegiatan inti, guru oleh guru secara lisan dan tulisan.
melaksanakan kegiatan pembelajaran Penilaian tersebut dilakukan disela-sela
dan menunjukkan penguasaannya saat guru menjelaskan materi cerita
terhadap materi menyusun teks cerita dongeng. Penilaian keterampilan dila-
dongeng. Guru juga merancang kukan oleh guru saat siswa
menerapkan strategi dan metode mendapatkan tugas menuliskan kembali
pembelajaran yang bersifat mendidik. teks cerita dongeng dengan melakukan
Pendekatan saintifik juga diterapkan diskusi kelompok.
karena sebagai pendekatan yang wajib
dalam pembelajaran Kurikulum 2013, Pembahasan
khususnya pembelajaran menulis teks Dalam penelitian ini, terdapat
cerita dongeng. Ciri khas dari tiga temuan yang dapat dikaitkan
pendekatan saintifik adalah adanya dengan pembelajaran menulis teks cerita
kegiatan 5M, yaitu Mengamati, dongeng berbasis kearifan lokal. Ketiga
Menanya, Menganalisis, Menalar, temuan tersebut berupa perencanaan ,
dan Mengomunikasikan. Untuk pelaksanaan, dan penilaian
mendukung pembelajaran, guru pembelajaran.
menggunakan sumber belajar dan media Guru sudah merancng RPP K-
dalam pembelajaran. Sumber belajar 13 berdasarkan komponen-komponen
siswa yaitu berupa teks cerita dongeng kurikulum K-13. Namun, dalam
berbasis kearifan lokal yang berjudul pengembangan komponen RPP-nya
“Asal Muasal Telaga Pasir”. Cerita belum maksimal. Ada beberapa
tersebut merupakan cerita dongeng lokal komponen yang harus diperbaiki, yaitu
asal Magetan. Selain itu, media belajar tema belum dispefikasikan ke dalam
yang digunakan guru berupa gambar sub tema, belum ada pembagian alokasi
yang mendukung cerita dongeng. waktu menjadi beberapa tahap, dan
Dalam pembelajaran di kelas, kurang lengkap memaparkan teori
guru juga melibatkan siswa dalam mengenai cerita dongeng dan cara
aktivitas belajar. Guru mendorong siswa penulisan teks cerita dongeng di dalam
agar aktif dalam bertanya. Penggunaan RPP.
90 JURNAL PENDIDIKAN EDUTAMA, Vol 5, No. 2, Juli 2018