Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kimia
Laporan Kimia
Alteration of UIE, TSH, and Free T4 Level in Childbearing Age Women After
Intervention of 30 – 35 ppm KIO3 Iodized Salt
Submitted: February 22, 2016, revised: April 11, 2016, approved: June 21, 2016
ABSTRACT
Background. In several countries, iodine deficiency has been turned into iodine
excess. These iodine excess due to poor monitoring of iodine concentration on
salt, which cause high and uneven iodine rations. The objective of the study was
to determine if intervention of 30-35 ppm iodized salt improves UIE, TSH and fT4
level in childbearing age women. Methods. This is a quasi-experimental study by
providing 30-35 ppm KIO3 iodized salt for 6 months on childbearing age women in
IDD mild endemic area (n=71). The control group were only measured by iodine salt
consumption of each monthly used (n=76). The study conducted in in Bener village
Purworejo. Urinary iodine concentration (UIC), TSH and fT4 were measured at
baseline and endline. TSH and fT4 level were measured using ELISA method. UIE
was analysed using APDM method. Result. Subject characterisitcs of each group
are not much different. Iodine concentration median (range) of treatment group and
control group were 149 (20-400) µg/ L and 160 (28 – 698) µg/ L, respectively. Mean
TSH level which were normal before intervention (3.03 ± 1.19 µIU/ ml vs 2.52 ±
1.29 µIU/ ml), improved significantly after intervention compared to the control group
(2.03 ± 1.28 µIU/ ml vs 2.71 ± 1.66 µIU/ ml). Mean free T4 level which were normal
before intervention (1.29 ± 0.29 ng/ dl vs 1.32 ± 0.24 ng/ dl), decreased significantly
after intervention compared to the control group (1.04 ± 0.24 ng/ dl vs 1.18 ± 0.43
ng/ dl). Conclusion. 30 – 35 ppm iodized salt Intervention for 6 months was able to
provide iodine requirement, improve level of TSH and maintain level of fT4 in normal
level.
ABSTRAK
Latar belakang. Di beberapa negara, kekurangan iodium telah berubah menjadi
kelebihan iodium. Hal ini terjadi karena kurangnya pemantauan sehingga kadar
iodium dalam garam yang tinggi atau proses fortifikasi iodium pada garam yang
tidak merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar EIU, TSH
dan T4 bebas wanita usia subur setelah pemberian garam dosis 30-35 ppm KIO3.
Metode. Penelitian kuasi eksperimental dengan memberikan garam dosis 30-35
ppm KIO3 selama 6 bulan pada wanita usia subur di daerah endemik Gangguan
Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) ringan (n=71). Kelompok kontrol hanya dipantau
penggunaan garam konsumsinya setiap bulan (n=76). Lokasi penelitian di
kecamatan Bener Purworejo. Pemeriksaan kadar iodium urin, serum TSH dan T4
bebas dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Kadar TSH dan FT4 diukur dari
serum darah dengan menggunakan metode ELISA. Kadar iodium urin dianalisis
dengan metode APDM. Hasil. Karakteristik subjek masing-masing kelompok tidak
77
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 77-90
jauh berbeda. Setelah intervensi, median urin kelompok perlakuan 149 µg/ L dan
kelompok kontrol 160 µg/ L. Perbaikan rerata kadar TSH terjadi pada kelompok
perlakuan setelah intervensi (3.03 ± 1.19 µIU/ ml menjadi 2.52 ± 1.29 µIU/ ml)
dibanding dengan kelompok kontrol (2.03 ± 1.28 µIU/ ml menjadi 2.71 ± 1.66 µIU/
ml). Rerata kadar T4 bebas sebelum perlakuan 1.29 ± 0.29 ng/ dl menjadi 1.32 ±
0.24 ng/ dl, menurun signifikan dibanding kelompok kontrol yang semula 1.04 ± 0.24
ng/ dl menjadi 1.18 ± 0.43 ng/ dl. Kesimpulan. Intervensi garam dengan kadar 30-
35 ppm selama 6 bulan mampu mencukupi kebutuhan iodium subjek, memperbaiki
kadar TSH dan mempertahankan kadar T4 bebas subjek pada level normal.
Kata kunci: ekskresi iodium urin, intervensi garam beriodium, fungsi tiroid, WUS
78
Perubahan Kadar Iodium Urin.... (Nurcahyani YD, Ihsan N, Kumorowulan S)
setara dengan kadar 20-40 ppm iodium Kejadian kelebihan iodium sering dijumpai
atau 34-66 ppm KIO3. Saat ini pemerintah pada daerah endemik GAKI, karena pada
hanya menetapkan batas bawah garam sebagian masyarakat di daerah tersebut
beriodium yang dianjurkan yaitu sesuai tidak dapat menoleransi asupan iodium
SNI lebih dari 30 ppm KIO3.3 Hasil dalam jumlah besar dan akhirnya dapat
penelitian fortifikasi iodium pada garam menimbulkan autoimun.9 Di samping itu
dengan konsentrasi 50 ppm berakibat cakupan garam beriodium pada lokasi
ekses iodium dalam waktu relatif singkat.12 terpilih masih rendah. Karakteristik Desa
Penelitian kadar garam dengan dosis 10– Nglaris dan Limbangan hampir sama,
20 ppm, 21–30 ppm, dan 31 – 40 ppm KIO3 pada saat pelaksanaan penelitian tidak
pada WUS dan anak sekolah di Kabupaten mendapatkan distribusi kapsul iodium, dan
Bantul tahun 2008 menunjukkan garam mobilitas penduduknya rendah sehingga
dengan kadar 31–40 ppm memberikan meminimalisasi asupan makanan dari
hasil UIE yang adekuat (median UIE 100– luar.
299 µg/l) pada kedua kelompok sasaran.13
Telah dilakukan penelitian eksperimen Subjek Penelitian
kuasi dengan kontrol untuk mengetahui Subjek penelitian dengan kriteria
efek pemberian garam dengan kadar 30- inklusi wanita usia subur umur 17 –
35 ppm KIO3 terhadap perubahan kadar 45 tahun yang sudah atau pernah
TSH dan T4 bebas pada wanita usia berkeluarga, tidak mengonsumsi kapsul
subur. Sehingga dapat diketahui kadar iodium selama 3 tahun terakhir, tinggal di
efektif untuk mengurangi terjadinya ekses daerah penelitian lebih dari 3 tahun, tidak
iodium dan dapat menjadi koreksi kadar berencana pindah atau bepergian selama
iodium dalam garam yang aman untuk penelitian berlangsung, tidak hamil, tidak
penanggulangan GAKI. sedang menderita penyakit kronis, tidak
sedang menjalani pengobatan, dan lolos
METODE skrining pemeriksaan klinis. Sedangkan
Lokasi Penelitian kriteria eksklusi dari penelitian ini ada-
Desain penelitian ini adalah kuasi lah subjek berencana bekerja di luar kota
eksperimental yang berbasis masyarakat, atau pindah keluar kota selama penelitian
dengan memberikan intervensi berupa berlangsung. Subjek yang memenuhi kri-
garam beriodium dengan kadar 30-35 teria inklusi diminta untuk menandatangani
ppm pada kelompok perlakuan. Lokasi penjelasan penelitian (informed consent).
penelitian dilakukan di Kabupaten Purwo- Persetujuan setelah informed consent
rejo Kecamatan Bener, sedangkan lokasi diperoleh dari subjek secara tertulis. Se-
terpilih adalah desa Nglaris sebagai daerah belumnya subjek diberi penjelasan ten-
perlakuan dan Limbangan sebagai daerah tang penelitian ini, termasuk manfaat dan
kontrol. Pemilihan lokasi berdasarkan prosedur penelitian. Protokol penelitian ini
data evaluasi GAKI 2003, Kabupaten telah mendapatkan ethical clearence pe-
Purworejo merupakan salah satu dari nelitian dari Komisi Etik Badan Penelitian
4 kabupaten di Jawa Tengah dengan dan Pengembangan Kesehatan Kemen-
ekskresi iodium urin di bawah 100 µg/l.2 kes RI Nomor LB. 03.05/KE/3075/2009.
79
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 77-90
81
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 77-90
Gambar
Gambar 1.1.1.
Gambar Sebaran
Sebaran
Sebaran kadar
Kadar
kadar iodium
Iodium
iodium dalam
dalam garam
dalam
garam yang
Garam
yang dikonsumsi
yang pada
dikonsumsi pada
Dikonsumsikelompok
kelompok kontrolkontrol
pada Kelompok
Kontrol
Gambar 2. Sebaran Data Iodium Urin Subjek pada Awal dan Akhir Penelitian
Gambar 2. Sebaran data iodium urin subyek pada awal dan akhir penelitian
82
Gambar 2. Sebaran data iodium urin subyek pada awal dan akhir penelitian
Perubahan Kadar Iodium Urin.... (Nurcahyani YD, Ihsan N, Kumorowulan S)
Tabel 2. Kadar Iodium Garam yang Dikonsumsi Subjek di Awal Penelitian sebelum
Pemberian Garam Intervensi menurut Kelompok
Berdasarkan analisis titrasi, kadar pada kelompok kontrol. Angka ini jauh dari
iodium garam subjek pada awal penelitian angka nasional, berdasarkan Riskesdas
menunjukkan separuh lebih subjek baik 2013 penggunaan garam beriodium yang
di kelompok perlakuan (56.7%) dan di memenuhi syarat di Indonesia mencapai
kelompok kontrol (54.7%) menggunakan 77.1%,4 sedangkan rerata pemakaian
garam yang tidak memenuhi syarat (<30 garam per hari lebih banyak pada
ppm) dengan median kadar iodium urin kelompok kontrol dibandingkan kelompok
27.45 (4.45-70.48) µg/l pada kelompok perlakuan (Tabel 2).
perlakuan dan 24.48 (4.45-79.45) µg/l
Tabel 3. Distribusi Kadar Iodium Urin Subjek antar Kelompok pada Awal dan Akhir
Penelitian
83
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 77-90
Gambar 3. Perubahan rerata kadar TSH sebelum dan sesudah 6 bulan intervensi menurut
Gambar 3. Perubahan
kelompok Rerata Kadar TSH sebelum dan sesudah 6 Bulan Intervensi
menurut Kelompok
Median iodium urin subyek kedua kelompok termasuk dalam kategori
Median
normal, yaituiodium urinperlakuan
kelompok subjek kedua
150 (29 –µg/l.
523)Setelah
µg/l danintervensi
kelompokmedian
kontrol iodium
146 (44urin
kelompok termasuk dalam kategori normal, kelompok perlakuan cenderung stagnan
– 572) µg/l. Setelah intervensi median iodium urin kelompok perlakuan cenderung
yaitu kelompok perlakuan 150 (29 – 523) 149 (20 - 400) µg/l sedangkan median
stagnan 149 (20 - 400) µg/l sedangkan
µg/l dan kelompok kontrol 146 (44 – 572) medianurin
iodium iodium urin kelompok
kelompok kontrol
kontrol meningkat
meningkat menjadi 160 (28 – 698) µg/l, tetapi masih dalam katagori normal.
84 Perubahan kadar iodium urin selama intervensi (Δ UIE) pada kelompok perlakuan
Perubahan Kadar Iodium Urin.... (Nurcahyani YD, Ihsan N, Kumorowulan S)
menjadi 160 (28 – 698) µg/l, tetapi masih Perubahan kadar UIE setelah intervensi
dalam katagori normal. Perubahan kadar 6 bulan dibandingkan data awal tidak
dibanding kelompok kontrol tidak
iodium urin selama intervensi (Δ UIE)menunjukkan perbedaan yang
mengalami bermakna
perubahan yang(p>0.05).
berarti dan
Perubahan kadar UIE setelah
pada kelompok perlakuan dibanding intervensi 6 secara statistik tidak signifikan tidak
bulan dibandingkan data awal baik pada
kelompok kontrol tidak menunjukkan kelompok perlakuan maupun
mengalami perubahan yang berarti dan secara statistik tidak signifikan baik pada kelompok
perbedaan yang bermakna
kelompok perlakuan (p>0.05).
maupun kelompok kontrolkontrol (p>0.05).
(p>0.05).
‘Tabel 4. Distribusi Kadar Hormon Tiroid Subjek antar Kelompok Setelah Intervensi
‘Tabel 4. Distribusi kadar hormon tiroid subyek antar kelompok setelah intervensi
Kelompok perlakuan Kelompok kontrol
Variabel hormon tiroid
(71)
Kelompok perlakuan (76)
Kelompok kontrol
Variabel hormon tiroid
Kadar TSH < 0.3 µIU/ml (71)
2 (2.8) (76) 2 (2.6)
Kadar TSH 0.30.3
< µIU/ml
– 6.2 µIU/ml 2 (2.8)
68 (95.7) 2 (2.6)
70 (92.1)
0.3>–6.2
6.2µIU/ml
µIU/ml 68 (95.7)
1 (1.4) 70 (92.1)
4 (5.3)
> 6.2 µIU/ml 1 (1.4) 4 (5.3)
< 0.8 ng/dl 10 (14.1) 2 (2.6)
Kadar T4 bebas < 0.8 ng/dl 10 (14.1) 2 (2.6)
Kadar T4 bebas 0.8––2.0
0.8 ng/dl
2.0ng/dl 61 (85.9)
61 (85.9) 70 (92.1)
70 (92.1)
>>2.0
2.0ng/dl
ng/dl 0 (0.0)
0 (0.0) 4 (5.3)4 (5.3)
Diketahui bahwa
Diketahui bahwa distribusi
distribusidata
datakadarSetelah
TSH danintervensi,
T4 bebas kelompok
pada awal perlakuan
dan
kadar
akhir TSH dan T4inibebas
penelitian tidakpada awalUntuk
normal. dan kepentingan
mempunyai analisis
1.4% subjek dibandingkan
data dilakukan
akhir penelitian
transformasi inidalam
data tidak bentuk
normal.sqrtUntuk 5.3%dansubjek
untuk TSH pada
log untuk kelompok
T4 bebas supayakontrol
kepentingan analisis data dilakukan trans- dengan kadar TSH tinggi (>6.2 µIU/ml).
data berdistribusi normal, sedangkan penyajiannya menggunakan data faktual.
formasi data dalam bentuk sqrt untuk Di lain sisi terdapat 2.8% subjek pada
Semua subyek terpilih pada
TSH dan log untuk T4 bebas supaya awal penelitian mempunyai
kelompokkadar hormon tiroid
perlakuan normal. 2.6%
dibanding
Setelah
data intervensi, kelompok
berdistribusi perlakuan mempunyai
normal, sedangkan 1.4% subyek
subjek pada dibandingkan
kelompok kontrol yang
penyajiannya
5.3% subyek pada kelompok kontrol dengan kadar TSH tinggi (>6.2 µIU/ml). Di(<lain
menggunakan data faktual. mempunyai kadar TSH rendah 0.3 µIU/
Semua subjek2.8%
sisi terdapat terpilih pada awal
subyek pada penelitian ml).
kelompok perlakuan dibanding 2.6% subyek pada
mempunyai kadar hormon tiroid normal.
kelompok kontrol yang mempunyai kadar TSH rendah (< 0.3 µIU/ml).
* adasignifikan
* ada beda beda signifikan antar kelompok,
antar kelompok, p<0,05;p<0,05; adasignifikan
ada beda beda signifikan dari sebelum
dari sebelum intervensi, <0,05
intervensi, p<0,05
Gambar 4. Perubahan Rerata Kadar TSH Sebelum dan Sesudah 6 Bulan Intervensi
Gambar 4. Perubahan rerata kadar TSH sebelum dan sesudah 6 bulan intervensi menurut
Menurut Kelompok kelompok
85
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 77-90
Rerata kadar TSH pada kelompok perlakuan 3.03±1.19 µIU/ml lebih tinggi
Rerata
dibanding kadarkontrol
kelompok TSH pada kelompok
2.52±1.29 menunjukkan
µIU/ml. Pada kelompok perbedaan yang bermakna
perlakuan rerata
perlakuan
kadar TSH 3.03±1.19 µIU/ml 2.03±1.28
menurun menjadi lebih tinggi
µIU/ml,(p=0.000).
sedangkan Hal ini berarti
kelompok kontrol pemberian
dibanding kelompok
cenderung naik menjadi kontrol
2.71±1.662.52±1.29
µIU/ml dan garam dengan
perubahan kadardosis
TSH 30-35
selama ppm KIO3
µIU/ml. Pada kelompok perlakuan rerata selama 6 bulan dapat memperbaiki kadar
intervensi (ΔTSH) pada kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol
kadar TSH menurun menjadi 2.03±1.28 TSH subjek. Perubahan kadar TSH pada
menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0.000). Hal ini berarti pemberian garam
µIU/ml, sedangkan kelompok kontrol kelompok perlakuan setelah intervensi 6
dengan dosis 30-35 ppm KIO 3 selama 6 bulan dapat memperbaiki kadar TSH
cenderung naik menjadi 2.71±1.66 µIU/ bulan dibandingkan data awal mengalami
subyek. Perubahan kadar TSH pada
ml dan perubahan kadar TSH selama kelompok perlakuan setelah
penurunan intervensi
yang 6 bulan
signifikan secara statistik
intervensi
dibandingkan (ΔTSH)
data awal pada
mengalamikelompok
penurunan (p=0.000), sedangkan
yang signifikan pada kelompok
secara statistik
perlakuan dibanding
(p=0.000), sedangkan padakelompok kontroltidakkontrol
kelompok kontrol tidak
bermakna bermakna (p>0.05).
(p>0.05).
* ada beda signifikan antar kelompok, p<0,05; $ ada beda signifikan dari sebelum
* ada intervensi,
beda signifikan
p<0,05antar kelompok, p<0.05; $ ada beda signifikan dari sebelum intervensi, p<0.05
Gambar
Gambar5.5.Perubahan Rerata
Perubahan rerata Kadar
kadar T4 Bebas
T4 bebas sebelumSebelum dan
dan sesudah Sesudah
6 bulan 6 Bulan Intervensi
intervensi
menurut Kelompok menurut kelompok
86
Perubahan Kadar Iodium Urin.... (Nurcahyani YD, Ihsan N, Kumorowulan S)
87
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 77-90
dibanding kelompok kontrol, tetapi sehingga kadar TSH akan meningkat dan
secara statistik tidak signifikan. Setelah sintesis hormon tiroid pada kelenjar tiroid
pemberian garam kadar 30-35 ppm KIO3 menjadi meningkat.18 Atau mekanisme ini
selama 6 bulan, terjadi penurunan rerata terjadi karena efek Wollf-Chaikoff.19 Kelen-
kadar TSH pada kelompok perlakuan, jar tiroid memiliki mekanisme autoregulasi
dan perubahan kadar TSH tersebut instrinsik untuk mempertahankan fungsi
signifikan apabila dibandingkan dengan tiroid dalam keadaan normal. Ketika asup-
kelompok kontrol. Penurunan kadar TSH an iodium subjek tiba-tiba meningkat,
ini menunjukkan perbaikan kadar TSH. terjadi mekanisme penghambatan pada
Karena kadar TSH yang cenderung tinggi sintesis hormon tiroid karena peningkat-
dapat meningkatkan resiko kejadian an konsentrasi iodium pada intrathyroid9
hipotiroidisme, hipertensi, dislipidemia dengan cara menurunkan penangkapan
dan berat badan.21 Penurunan kadar iodium pada kelenjar tiroid atau menu-
TSH pada kelompok perlakuan mungkin runkan sodium iodide symporter (NIS)
karena mekanisme kelenjar tiroid yang ak- mRNA dan ekspresi protein.9 Mekanisme
tif mengabsorbsi iodium sebagai bahan tersebut menyebabkan terjadinya penu-
untuk memproduksi hormon tiroid. Se- runan kadar T4 bebas yang drastis. Hal ini
hingga peningkatan hormon tiroid akan terjadi karena garam yang digunakan oleh
menurunkan sekresi hormon TSH. subjek sebelum penelitian ini lebih rendah
Mekanisme ini diatur melalui efek umpan kadar iodiumnya dibanding garam inter-
balik negatif yang melibatkan kerja kelenjar vensi (Tabel 2). Kadar garam sebelum
tiroid, hipotalamus dan hipofisa.18-20 intervensi pada kelompok perlakuan <30
Hormon tiroid T4 bebas merupakan ppm. Mekanisme Wollf-Chaikoff ini ber-
hormon tiroksin (T4) yang tidak berikatan tujuan untuk melindungi fungsi tiroid dari
dengan protein transpor dan secara efek yang mengganggu karena asupan
hormonal lebih aktif.20 Setelah intervensi iodium yang berlebihan.19
garam kadar 30-35 ppm KIO3 selama 6 Hasil penelitian ini hampir serupa
bulan, kadar T4 bebas pada kelompok dengan penelitian Kumorowulan et al. yaitu
perlakuan tetap pada level normal pemberian iodium dalam berbagai macam
walaupun terjadi penurunan rerata kadar dosis 400 mg, 200 mg dan pemberian abon
T4 bebas. Sedangkan rerata kadar T4 ikan tuna 10 mg per hari dengan kadar
bebas pada kelompok kontrol relatif tidak iodium 50 ppm per gram selama 3 bulan.22
berubah. Penurunan kadar T4 bebas Pemberian iodium dosis tinggi pada
pada kelompok perlakuan secara statistik wanita usia subur tersebut menyebabkan
signifikan dibandingkan dengan kelompok penurunan TSH diikuti dengan penurunan
kontrol. T4 bebas pada kelompok abon ikan,
Secara teori, ketika kadar T4 bebas sedangkan kelompok lainnya mengalami
turun, maka kadar TSH meningkat sesuai peningkatan T4 bebas setelah bulan
dengan mekanisme umpan balik ne- kedua.22 Tetapi dalam penelitian ini tidak
gatif.18,19 Apabila kadar T4 bebas turun, diperiksa trend kadar T4 bebas sehingga
kelenjar tiroid akan memberikan sinyal tidak diketahui fluktuasi kadar T4 bebas
kepada hipofisis anterior untuk mening- pada subjek.22
katkan sintesis dan pelepasan TSH,
88
Perubahan Kadar Iodium Urin.... (Nurcahyani YD, Ihsan N, Kumorowulan S)
89
MGMI Vol. 7, No. 2, Juni 2016: 77-90
90