Bab Ii Pengolahan Data: 2.1 Konversi Pengukuran Dimensi A. Leher Atas

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 33

BAB II

PENGOLAHAN DATA

2.1 Konversi Pengukuran Dimensi


A. Leher Atas :
 Tinggi Leher Atas
Tabel 2.1 Konversi Nilai Pengukuran Dimensi Tinggi Leher Atas
Pengukuran
NO X R
1 2 3 4
1 250.52 251.02 251.52 252.02 251.27 1.5
2 251.02 251.52 251.02 251.02 251.145 0.5
3 251.52 251.02 251.02 251.02 251.145 0.5
4 251.02 251.52 252.02 251.02 251.395 1
5 252.02 252.02 252.52 251.52 252.02 1
6 251.02 251.52 251.52 251.02 251.27 0.5
7 251.52 252.02 252.02 251.52 251.77 0.5
8 252.02 252.02 251.02 251.02 251.52 1
9 252.02 251.52 251.52 252.02 251.77 0.5
10 252.02 252.52 252.02 252.02 252.145 0.5
Rata-rata 251.545 0.75
Jumlah 2515.45 7.5
1 251.52 251.02 251.02 251.02 251.145 0.5
2 251.52 251.52 251.52 251.52 251.52 0
3 251.52 251.52 251.52 251.52 251.52 0
4 252.02 251.52 251.52 251.52 251.645 0.5
5 252.02 251.52 251.52 252.02 251.77 0.5

II - 2
Bab II Pengolahan Data R – 19

 Diameter Luar Leher Atas


Tabel 2.2 Konversi Nilai Pengukuran Dimensi Diameter Leher Atas
Pengukuran
NO X R
1 2 3 4
1 25.42 25.58 25.38 25.38 25.44 0.2
2 25.37 25.62 25.44 25.58 25.5025 0.25
3 25.54 25.38 25.36 25.58 25.465 0.22
4 25.27 25.27 25.64 25.41 25.3975 0.37
5 25.53 25.65 25.46 25.68 25.58 0.22
6 25.45 25.57 25.58 25.45 25.5125 0.13
7 25.34 25.61 25.49 25.76 25.55 0.42
8 25.71 25.59 25.69 25.97 25.74 0.38
9 25.86 25.95 26.01 25.9 25.93 0.09
10 25.92 25.49 25.76 25.83 25.75 0.43
Rata-rata 25.58675 0.271
Jumlah 255.8675 2.71
1 25.85 25.7 25.72 25.61 25.72 0.24
2 25.53 25.59 25.73 25.89 25.685 0.36
3 25.96 25.96 25.98 25.76 25.915 0.22
4 25.5 25.66 25.73 25.78 25.6675 0.28
5 25.64 25.87 25.82 25.22 25.6375 0.65

 Diameter Lubang
Tabel 2.3 Konversi Nilai Pengukuran Dimensi Diameter Lubang
Pengukuran
NO X R
1 2 3 4
1 10.44 9.89 10.53 9.83 10.1725 0.7
2 10.57 9.87 10.53 10.57 10.385 0.7
3 10.44 9.77 9.94 9.82 9.9925 0.67
4 10.43 9.75 9.73 10.22 10.0325 0.7
5 10 10.48 9.9 10.49 10.2175 0.59
6 9.44 9.67 10.54 9.96 9.9025 1.1
7 9.93 10.11 10.48 10.17 10.1725 0.55
8 10.53 10.26 10.44 10.53 10.44 0.27
9 10.52 10.55 10.54 10.25 10.465 0.3
10 10.59 10.55 10.6 10.56 10.575 0.04
Rata-rata 10.2355 0.562
Jumlah 102.355 5.62
1 10.57 10.47 10.55 10.52 10.5275 0.1
2 10.29 10.47 10.59 10.49 10.46 0.3

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 3


Bab II Pengolahan Data R – 19

3 10.57 10.58 10.14 10.35 10.41 0.44


4 10.48 10.37 10.63 10.45 10.4825 0.26
5 10.14 10.21 10.43 10.47 10.3125 0.33

B. Dudukan Leher Atas


 Tinggi Dudukan Leher Atas
Tabel 2.4 Konversi Nilai Pengukuran Dimensi Tinggi Dudukan Leher Atas
Pengukuran
NO X R
1 2 3 4
1 255.32 250.32 251.62 250.22 251.87 5.1
2 252.32 253.92 251.02 252.82 252.52 2.9
3 251.32 252.22 251.32 252.52 251.845 1.2
4 251.62 251.12 251.52 251.32 251.395 0.5
5 251.72 252.52 253.52 250.82 252.145 2.7
6 252.22 252.12 253.52 253.22 252.77 1.4
7 252.72 250.52 252.12 251.62 251.745 2.2
8 252.42 252.12 251.12 252.32 251.995 1.3
9 251.32 252.72 252.02 251.32 251.845 1.4
10 251.62 260.62 250.12 251.02 253.345 10.5
Rata-rata 252.1475 2.92
Jumlah 2521.475 29.2
1 251.62 250.92 251.02 253.02 251.645 2
2 252.72 251.52 251.22 253.12 252.145 1.9
3 253.52 251.42 252.02 252.72 252.42 2.1
4 251.72 253.52 250.42 251.72 251.845 3.1
5 251.22 250.92 251.32 251.72 251.295 0.8

 Diameter Dalam Dudukan Leher Atas


Tabel 2.5 Konversi Nilai Pengukuran Dimensi Diameter Dalam Dudukan Leher Atas
Pengukuran
NO X R
1 2 3 4
1 28.68 28.9 28.93 28.96 28.8675 0.28
2 28.59 28.93 29.01 28.66 28.7975 0.42
3 28.27 28.29 28.75 28.3 28.4025 0.48
4 28.39 28.74 28.49 28.91 28.6325 0.52
5 28.68 28.59 28.75 28.86 28.72 0.27
6 28.93 28.68 28.96 28.81 28.845 0.28
7 28.31 28.68 28.74 28.36 28.5225 0.43
8 28.84 28.84 28.82 28.85 28.8375 0.03

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 4


Bab II Pengolahan Data R – 19

9 28.84 28.46 28.79 28.75 28.71 0.38


10 28.81 28.8 28.97 28.88 28.865 0.17
Rata-rata 28.72 0.326
Jumlah 287.2 3.26
1 28.71 28.52 28.52 28.83 28.645 0.31
2 29.01 28.7 28.67 28.57 28.7375 0.44
3 28.68 28.72 28.43 28.68 28.6275 0.29
4 28.9 28.66 28.8 28.93 28.8225 0.27
5 28.36 28.74 28.68 28.7 28.62 0.38

 Tebal Penghubung Plat Kaki Atas


Tabel 2.6 Konversi Nilai Pengukuran Dimensi Tebal Penghubung Plat Kaki Atas
Pengukuran
NO X R
1 2 3 4
1 4.88 4.29 4.97 4.92 4.765 0.68
2 4.94 4.98 4.11 4.93 4.74 0.87
3 4.96 5.02 5.12 4.99 5.0225 0.16
4 5.05 5.17 5.06 5.05 5.0825 0.12
5 4.98 4.95 5.02 4.92 4.9675 0.1
6 4.97 4.99 4.94 4.98 4.97 0.05
7 4.96 5.35 5.08 4.98 5.0925 0.39
8 4.98 4.94 5 4.94 4.965 0.06
9 4.95 4.9 4.9 4.96 4.9275 0.06
10 4.94 4.79 4.86 4.78 4.8425 0.16
Rata-rata 4.9375 0.265
Jumlah 49.375 2.65
1 4.99 4.91 4.84 4.97 4.9275 0.15
2 4.98 4.84 4.92 4.99 4.9325 0.15
3 4.89 4.81 4.74 5 4.86 0.26
4 4.96 4.98 5 4.98 4.98 0.04
5 4.97 4.91 4.87 4.97 4.93 0.1

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 5


Bab II Pengolahan Data R – 19

2.2. Leher Atas


2.2.1 Tinggi Leher Atas

Gambar 2.1 Problem Spesification Tinggi Leher Atas

Gambar 2.2 Tabel Observasi Tinggi Leher Atas

Gambar 2.3 Sample Summary Tinggi Leher Atas

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 6


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta Kendali X

Gambar 2.4 Control Chart Setups Tinggi Leher Atas

Gambar 2.5 Peta Kendali X Tinggi Leher Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, satu data berada di luar kendali (out of control), data
ke-10 dikatakan out of control Karena satu titik berada di luar batas UCL . Sehingga di perlukan
revisi untuk peta kendali X.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 7


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta R

Gambar 2.5 Control Chart Setups Tinggi Leher Atas

Gambar 2.6 Peta Kendali R Tinggi Leher Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, semuannya berada di dalam batas kendali. Tapi peta
kendali R untuk tinggi leher atas tetap perlu dilakukan revisi karena peta kendali X yang
menggunakan data yang sama masih memiliki data yang out of control.

 Revisi I

Pengukuran
NO X R
1 2 3 4
1 250.52 251.02 251.52 252.02 251.27 1.5
2 251.02 251.52 251.02 251.02 251.145 0.5
3 251.52 251.02 251.02 251.02 251.145 0.5
4 251.02 251.52 252.02 251.02 251.395 1

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 8


Bab II Pengolahan Data R – 19

Tabel 2.7 5 252.02 252.02 252.52 251.52 252.02 1 Konversi Nilai


Pengukuran 6 251.02 251.52 251.52 251.02 251.27 0.5 Dimensi Tinggi
Leher Atas 7 251.52 252.02 252.02 251.52 251.77 0.5
8 252.02 252.02 251.02 251.02 251.52 1
9 252.02 251.52 251.52 252.02 251.77 0.5
10 252.02 252.52 252.02 252.02 252.145 0.5
Rata-rata 251.545 0.75
Jumlah 2515.45 7.5
1 251.52 251.02 251.02 251.02 251.145 0.5
2 251.52 251.52 251.52 251.52 251.52 0
3 251.52 251.52 251.52 251.52 251.52 0
4 252.02 251.52 251.52 251.52 251.645 0.5
5 252.02 251.52 251.52 252.02 251.77 0.5

Gambar 2.8 Revisi Tabel Perhitungan Tinggi Leher Atas

Gambar 2.9 Revisi Sample Summary Tinggi Leher Atas

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 9


Bab II Pengolahan Data R – 19

Gambar 2.10 Revisi Peta Kendali X untuk Tinggi Leher Atas

Dilakukan revisi dengan cara mengganti data yang out of control pada peta kendali
sebelumnya dengan data yang baru. Setelah dilakukan revisi, didapat bahwa data ke-5 berubah
menjadi out of control. Dikatakan out of control karena satu titik berada diluar batas UCL.

Gambar 2.11 Revisi Peta Kendali R untuk Tinggi Leher Atas


Dilakukan revisi dengan cara mengganti data out of control pada peta kendali X dengan
data baru. Setelah dilakukan revisi, didapat bahwa semua data berada di dalam kendali (in control).

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 10


Bab II Pengolahan Data R – 19

2.2.2 Diameter Luar Leher Atas

Gambar 2.12 Problem Spesification Diameter Luar Leher Atas

Gambar 2.13 Tabel Observasi Diameter Luar Leher Atas

Gambar 2.14 Sample Summary Diameter Luar Leher Atas

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 11


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta X

Gambar 2.15 Control Chart Setups Diameter Luar Leher Atas

Gambar 2.16 Peta Kendali X untuk Diameter Luar Leher Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, tiga data berada diluar kendali (out of control) . data
ke-9 dan dikatakan out of control karena berada diluar batas UCL . Data ke-6 dan ke-10 dinyatakan
out of control karena 4 dari 5 titik berada dibawah 1 sigma. Maka peta kendali X untuk diameter
luar leher atas perlu dilakukan revisi.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 12


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta R

Gambar 2.17 Control Chart Setups Diameter Luar Leher Atas

Gambar 2.18 Peta Kendali R untuk Diameter Luar Leher Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, semuannya berada di dalam batas kendali. Tapi peta
kendali R untuk diameter luar leher atas untuk leher atas tetap perlu dilakukan revisi karena peta
kendali X yang menggunakan data yang sama masih memiliki data yang out of control.

 Revisi I
Tabel 2.7 Konversi Nilai Pengukuran Dimensi Diameter Luar Leher Atas
Pengukuran
NO X R
1 2 3 4
1 25.42 25.58 25.38 25.38 25.44 0.2
2 25.37 25.62 25.44 25.58 25.5025 0.25
3 25.54 25.38 25.36 25.58 25.465 0.22
4 25.27 25.27 25.64 25.41 25.3975 0.37

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 13


Bab II Pengolahan Data R – 19

5 25.53 25.65 25.46 25.68 25.58 0.22


6 25.45 25.57 25.58 25.45 25.5125 0.13
7 25.34 25.61 25.49 25.76 25.55 0.42
8 25.71 25.59 25.69 25.97 25.74 0.38
9 25.86 25.95 26.01 25.9 25.93 0.09
10 25.92 25.49 25.76 25.83 25.75 0.43
Rata-rata 25.58675 0.271
Jumlah 255.8675 2.71
1 25.85 25.7 25.72 25.61 25.72 0.24
2 25.53 25.59 25.73 25.89 25.685 0.36
3 25.96 25.96 25.98 25.76 25.915 0.22
4 25.5 25.66 25.73 25.78 25.6675 0.28
5 25.64 25.87 25.82 25.22 25.6375 0.65

Gambar 2.19 Revisi Tabel Perhitungan Diameter Luar Leher Atas

Gambar 2.20 Sample Summary Diameter Luar Leher Atas

 Peta X

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 14


Bab II Pengolahan Data R – 19

Gambar 2.21 Revisi Peta Kendali X untuk Diameter Luar Leher Atas

Dilakukan revisi dengan cara mengganti data yang out of control pada peta kendali
sebelumnya dengan data yang baru. Setelah dilakukan revisi, didapat bahwa data ke-10 berubah
menjadi out of control. Dikatakan out of control karena berada diluar batas UCL.

 Peta R

Gambar 2.22 Revisi Peta Kendali R untuk Diameter Luar Leher Atas

Dilakukan revisi dengan cara mengganti data out of control pada peta kendali X dengan
data baru. Setelah dilakukan revisi, didapat bahwa semua data berada di dalam kendali (in control).

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 15


Bab II Pengolahan Data R – 19

2.2.3. Diameter Lubang

Gambar 2.23 Problem Spesification Diameter Lubang

Gambar 2.24 Tabel Observasi Diameter Lubang

Gambar 2.25 Sample Summary Diameter Lubang

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 16


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta X

Gambar 2.26 Control Chart Setups Diameter Lubang

Gambar 2.27 Peta Kendali X untuk Diameter Lubang

Dari sepuluh data yang digunakan, semua data berada didalam kendali (in control)
sehingga tidak diperlukan revisi peta kendali X untuk diameter lubang.
 Peta R

Gambar 2.28 Control Chart Setups Diameter Lubang

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 17


Bab II Pengolahan Data R – 19

Gambar 2.29 Peta Kendali X untuk Diameter Lubang

Dari sepuluh data yang digunakan, semua data berada didalam kendali (in control)
sehingga tidak diperlukan revisi peta kendali X untuk diameter lubang.

2.3 Dudukan Leher Atas


2.3.1 Tinggi Dudukan Leher Atas

Gambar 2.30 Problem Spesification Tinggi Dudukan Leher Atas

Gambar 2.31 Tabel Observasi Tinggi Dudukan Leher Atas

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 18


Bab II Pengolahan Data R – 19

Gambar 2.32 Sample Summary Tinggi Dudukan Leher Atas

 Peta X

Gambar 2.33 Control Chart Setups Tinggi Dudukan Leher Atas

Gambar 2.34 Peta Kendali X untuk Tinggi Dudukan Leher Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, semua data berada didalam kendali (in control)
sehingga tidak diperlukan revisi peta kendali X untuk diameter lubang.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 19


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta R

Gambar 2.35 Control Chart Setups Tinggi Dudukan Leher Atas

Gambar 2.36 Peta Kendali R untuk Tinggi Dudukan Leher Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, dua data berada diluar kendali (out of control) . data ke-
9 dan dikatakan out of control karena 8 titik berturut – turut di bawah CL . Data ke-10 dinyatakan
out of control karena titik berada di atas UCL. Maka peta kendali R untuk diameter luar leher atas
perlu dilakukan revisi.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 20


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Revisi I
Tabel 2.8 Konversi Nilai Pengukuran Dimensi Tinggi Dudukan Leher Atas
Pengukuran
NO X R
1 2 3 4
1 255.32 250.32 251.62 250.22 251.87 5.1
2 252.32 253.92 251.02 252.82 252.52 2.9
3 251.32 252.22 251.32 252.52 251.845 1.2
4 251.62 251.12 251.52 251.32 251.395 0.5
5 251.72 252.52 253.52 250.82 252.145 2.7
6 252.22 252.12 253.52 253.22 252.77 1.4
7 252.72 250.52 252.12 251.62 251.745 2.2
8 252.42 252.12 251.12 252.32 251.995 1.3
9 251.32 252.72 252.02 251.32 251.845 1.4
10 251.62 260.62 250.12 251.02 253.345 10.5
Rata-rata 252.1475 2.92
Jumlah 2521.475 29.2
1 251.62 250.92 251.02 253.02 251.645 2
2 252.72 251.52 251.22 253.12 252.145 1.9
3 253.52 251.42 252.02 252.72 252.42 2.1
4 251.72 253.52 250.42 251.72 251.845 3.1
5 251.22 250.92 251.32 251.72 251.295 0.8

Gambar 2.37 Tabel Observasi Tinggi Dudukan Leher Atas

Gambar 2.38 Sample Summary Tinggi Dudukan Leher Atas

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 21


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta X

Gambar 2.39 Revisi Peta Kendali X untuk Tinggi Dudukan Leher Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, semua data berada didalam kendali (in control)
sehingga tidak diperlukan revisi peta kendali X untuk diameter lubang.

 Peta R

Gambar 2.40 Revisi Peta Kendali R untuk Tinggi Dudukan Leher Atas

Dilakukan revisi dengan cara mengganti data yang out of control pada peta kendali
sebelumnya dengan data yang baru. Setelah dilakukan revisi, didapat bahwa data ke-1 berubah
menjadi out of control. Dikatakan out of control karena berada diluar batas titik UCL.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 22


Bab II Pengolahan Data R – 19

2.3.2 Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Gambar 2.41 Problem Spesification Diamaeter Dalam Dudukan Leher Atas

Gambar 2.42 Tabel Observasi Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Gambar 2.43 Sample Summary Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 23


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta X

Gambar 2.44 Control Chart Setups Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Gambar 2.45 Peta Kendali X untuk Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, dua data berada diluar kendali (out of control) . data ke-
5, ke-6, ke-7 dan ke-8 dikatakan out of control karena 4 dari 5 titik berada di bawah 1 sigma dan
8 titik di baris bawah CL . Data ke-9 dinyatakan out of control karena titik berada di atas UCL.
Data ke-10 dinyatakan out of control karena karena 4 dari 5 titik berada di bawah 1 sigma dan satu
titik melompat ke bawah 4 sigma. Maka peta kendali X untuk diameter dalam dudukan leher atas
perlu dilakukan revisi.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 24


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta R

Gambar 2.46 Control Chart Setups Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Gambar 2.47 Peta Kendali R untuk Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, dua data berada diluar kendali (out of control) . data ke-
3 dan ke-4 dikatakan out of control karena 2 dari 3 titik berada di bawah 2 sigma. Data ke-5, ke-
6 dan ke-7 dinyatakan out of control 2 dari 3 titik berada di bawah 2 sigma dan 4 dari 5 titik berada
di bawah 1 sigma. Data ke-8 dinyatakan out of control karena karena 2 dari 3 titik berada di bawah
2 sigma, 4 dari 5 titik berada di bawah 1 sigma, dan 4 dari 5 titik berada di bawah 1 sigma dan 8
titik di garis bawah CL. Data Ke-9 melewati garis UCL. Data ke-10 dikatakan out of control
karena 2 dari 3 titik berada di bawah 2 sigma, 2 dari 3 titik berada di bawah 2 sigma dan satu titik
melompat turun 4 sigma. Maka peta kendali R untuk diameter dalam dudukan leher atas perlu
dilakukan revisi.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 25


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Revisi I
Tabel 2.9 Konversi Nilai Pengukuran Dimensi Tinggi Dudukan Leher Atas
Pengukuran
NO X R
1 2 3 4
1 28.68 28.9 28.93 28.96 28.8675 0.28
2 28.59 28.93 29.01 28.66 28.7975 0.42
3 28.27 28.29 28.75 28.3 28.4025 0.48
4 28.39 28.74 28.49 28.91 28.6325 0.52
5 28.68 28.59 28.75 28.86 28.72 0.27
6 28.93 28.68 28.96 28.81 28.845 0.28
7 28.31 28.68 28.74 28.36 28.5225 0.43
8 28.84 28.84 28.82 28.85 28.8375 0.03
9 28.84 28.46 28.79 28.75 28.71 0.38
10 28.81 28.8 28.97 28.88 28.865 0.17
Rata-rata 28.72 0.326
Jumlah 287.2 3.26
1 28.71 28.52 28.52 28.83 28.645 0.31
2 29.01 28.7 28.67 28.57 28.7375 0.44
3 28.68 28.72 28.43 28.68 28.6275 0.29
4 28.9 28.66 28.8 28.93 28.8225 0.27
5 28.36 28.74 28.68 28.7 28.62 0.38

Gambar 2.48 Tabel Observasi Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Gambar 2.49 Tabel Observasi Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 26


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta X

Gambar 2.50 Control Chart Setups Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Gambar 2.51 Revisi Peta Kendali X untuk Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, dua data berada diluar kendali (out of control) . data ke-
5, ke-6, ke-7 dan ke-8 dikatakan out of control karena 4 dari 5 titik berada di bawah 1 sigma dan
8 titik di baris bawah CL . Data ke-9 dinyatakan out of control karena titik berada di atas UCL.
Data ke-10 dinyatakan out of control karena karena 4 dari 5 titik berada di bawah 1 sigma dan satu
titik melompat ke bawah 4 sigma.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 27


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta R

Gambar 2.42 Control Chart Setups Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Gambar 2.53 Revisi Peta Kendali R untuk Diameter Dalam Dudukan Leher Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, dua data berada diluar kendali (out of control) . data ke-
3 dan ke-4 dikatakan out of control karena 2 dari 3 titik berada di bawah 2 sigma. Data ke-5, ke-
6 dan ke-7 dinyatakan out of control 2 dari 3 titik berada di bawah 2 sigma dan 4 dari 5 titik berada
di bawah 1 sigma. Data ke-8 dinyatakan out of control karena karena 2 dari 3 titik berada di bawah
2 sigma, 4 dari 5 titik berada di bawah 1 sigma, dan 4 dari 5 titik berada di bawah 1 sigma dan 8
titik di garis bawah CL. Data Ke-9 melewati garis UCL. Data ke-10 dikatakan out of control
karena 2 dari 3 titik berada di bawah 2 sigma, 2 dari 3 titik berada di bawah 2 sigma dan satu titik
melompat turun 4 sigma.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 28


Bab II Pengolahan Data R – 19

2.3.3 Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Gambar 2.54 Problem Spesification Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Gambar 2.55 Tabel Observasi Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Gambar 2.56 Tabel Observasi Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 29


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta X

Gambar 2.57 Control Chart Setups Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Gambar 2.58 Peta Kendali X untuk Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, dua data berada diluar kendali (out of control) . data ke-
2 dikatakan out of control karena satu titik berada di luar garis LCL . Maka peta kendali X untuk
diameter dalam Tebal Penghubung Plat Kaki Atas perlu dilakukan revisi.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 30


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta R

Gambar 2.59 Control Chart Setups Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Gambar 2.60 Peta Kendali R untuk Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, dua data berada diluar kendali (out of control) . data ke-
1 dan ke-2 dinyatakan out of control karena satu titik berada diatas UCL. Data ke-3 dinyatakan
out of control karena satu titik melompat turun 4 sigma. Data ke-8 dan ke-9 dinyatakan out of
control karena 4 dari 5 titik berada di bawah 1 sigma. Maka peta kendali R untuk diameter dalam
Tebal Penghubung Plat Kaki Atas perlu dilakukan revisi.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 31


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Revisi I
Tabel 2.10 Konversi Nilai Pengukuran Dimensi Tinggi Dudukan Leher Atas
Pengukuran
NO X R
1 2 3 4
1 4.88 4.29 4.97 4.92 4.765 0.68
2 4.94 4.98 4.11 4.93 4.74 0.87
3 4.96 5.02 5.12 4.99 5.0225 0.16
4 5.05 5.17 5.06 5.05 5.0825 0.12
5 4.98 4.95 5.02 4.92 4.9675 0.1
6 4.97 4.99 4.94 4.98 4.97 0.05
7 4.96 5.35 5.08 4.98 5.0925 0.39
8 4.98 4.94 5 4.94 4.965 0.06
9 4.95 4.9 4.9 4.96 4.9275 0.06
10 4.94 4.79 4.86 4.78 4.8425 0.16
Rata-rata 4.9375 0.265
Jumlah 49.375 2.65
1 4.99 4.91 4.84 4.97 4.9275 0.15
2 4.98 4.84 4.92 4.99 4.9325 0.15
3 4.89 4.81 4.74 5 4.86 0.26
4 4.96 4.98 5 4.98 4.98 0.04
5 4.97 4.91 4.87 4.97 4.93 0.1

Gambar 2.61 Tabel Observasi Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Gambar 2.62 Tabel Observasi Tebal Penghubung Plat Kaki Ata

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 32


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta X

Gambar 2.63 Control Chart Setups Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Gambar 2.64 Revisi Peta Kendali X untuk Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, dua data berada diluar kendali (out of control). Data ke-
4 dan data ke- 7 dinyatakan out of control karena satu titik berada di luar garis UCL. data ke-10
dikatakan out of control karena satu titik berada di luar garis LCL .

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 33


Bab II Pengolahan Data R – 19

 Peta R

Gambar 2.65 Control Chart Setups Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Gambar 2.66 Revisi Peta Kendali R untuk Tebal Penghubung Plat Kaki Atas

Dari sepuluh data yang digunakan, dua data berada diluar kendali (out of control). Data ke-
7 dinyatakan out of control karena satu titik berada di luar garis UCL. Data ke-8 dinyatakan out of
control karena satu titik melompat turun 4 sigma.

Praktikum Perancangan Teknik Industri – 2 II - 34

You might also like