Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Efektivitas Program Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal

di Kawasan Sentra Batik Kliwonan


Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen

The Effectiveness of Waste Water Treatment Plant (WWTP) Communal


Program in Sentra Batik Kliwonan
in Masaran District, Sragen

Annisa Ayu Fajarini, Didik


Faculty of Social and Political Science. Sebelas Maret University

The Waste Water Treatment Plant (WWTP) Communal Program is


regulated under the Act of Local Government of Sragen No. 6/2008 on
Environmental Control to solve water pollution problem by households and small
industries. One of areas contributing liquid waste in Sragen is Sentra Batik
Kliwonan. Sentra Batik Kliwonan is batik industrial center, located in Kliwonan
and Pilang Village, Masaran District, Sragen. This research aims to determine the
effectiveness of the WWTP Communal program in Sentra Batik area and to
determine the factors that influence in effectiveness of the program
implementation.
This research uses descriptive qualitative methods. Data was collected
through interviews, observation, and documentation, meanwhile the informants
selected purposively. Source of data used are primary data derived from
interviews and secondary data derived from the evaluation report of the program.
Validity of the data was performed using sources triangulation techniques and the
technique of data analysis using interactive analysis model.
Based on the research, it was found that the Waste Water Treatment Plant
(WWTP) Communal program in Sentra Batik Kliwonan in Masaran District,
Sragen has been effective refers to the indicator of effectiveness, such as the
achievement of objectives, the satisfaction of the target group, client
responsiveness, and system of maintenance. The effectiveness of the WWTP
Communal program also influenced by some factors, such as positive attitude of
executor, communication and coordination, adequate resources and support and
community participation.

Keywords: Effectiveness, Contamination, Wastewater


A. Latar Belakang Masalah Banyaknya kasus
Sanitasi merupakan salah pencemaran akibat pembuangan
satu tindakan yang dimaksudkan limbah yang tidak ramah
untuk pemeliharaan kesehatan lingkungan dikhawatirkan akan
maupun pencegahan penyakit turut mempengaruhi sumber air
pada lingkungan. Terpenuhinya dan mengganggu ekosistem yang
kebutuhan fasilitas akan sanitasi ada dalam lingkungan. Limbah
akan berdampak langsung yang dihasilkan dari berbagai
terhadap kualitas kesehatan macam aktivitas manusia dapat
masyarakat. Namun, kondisi berupa limbah domestik, limbah
sanitasi permukiman di industri dan limbah pertanian.
Indonesia saat ini masih Limbah domestik berasal dari
memerlukan perhatian serius, berbagai kegiatan rumah tangga,
terutama pada kawasan seperti sampah, air detergen dan
pedesaan. kotoran manusia. Limbah
Sebagai upaya untuk pertanian berupa sisa hasil
mencapai target tersebut, pertanian, cairan insektisida dan
berbagai program telah bahan kimia yang terkandung
dilaksanakan. Salah satunya dalam pupuk. Sedangkan limbah
adalah program Percepatan industri berasal dari rumah
Pembangunan Sanitasi industri yang ada di lingkungan
Permukiman (PPSP). Program tempat tinggal manusia, seperti
ini bertujuan untuk memperbaiki industri pembuatan tahu,
kondisi sanitasi melalui penyamakan kulit dan
pengarusutamaan percepatan pembuatan batik (tekstil).
pembangunan sanitasi guna Untuk mencegah
mencapai target RPJMN 2010– terjadinya pencemaran air oleh
2014 dan MDG’s 2015. limbah cair, diperlukan adanya
Program lanjutan PPSP kerjasama antara masyarakat,
yang tengah gencar dilakukan instansi terkait dan pemerintah.
adalah program pembangunan Adanya permasalahan
Instalasi Pengolahan Air Limbah pencemaran air menyebabkan
(IPAL). IPAL merupakan sistem berbagai dampak negatif yang
pengolahan limbah cair terpusat sekarang ini sangat terasa,
yang dikembangkan oleh terutama di daerah perkotaan.
Lembaga Pengembangan Salah satu permasalahan tersebut
Teknologi Pedesaan (LPTP) adalah kelangkaan air bersih
untuk mengolah air limbah dan yang nantinya akan berdampak
sanitasi yang berbasis pula pada kesehatan masyarakat.
masyarakat. Teknologi IPAL Oleh karena itu pada
banyak diaplikasikan sebagai tahun 2008, Pemerintah
pengolahan limbah peternakan, Kabupaten Sragen mengeluarkan
industri pengolahan makanan, sebuah Peraturan Daerah
limbah kerajinan, limbah (PERDA) Nomor 6 yang
domestik (sanimas), serta limbah mengatur tentang Pengendalian
rumah sakit dan hotel. Lingkungan Hidup. Perda ini
merupakan acuan bagi dasar yang lebih cerah dan motif
pemerintah dalam hasil perpaduan corak klasik
mengusahakan sarana dan dengan gambar flora dan fauna.
prasarana pembuangan atau Batik Kliwonan juga
pengolahan limbah untuk mempunyai ciri serupa. Selain
industri rumah tangga dan dikenal sebagai sentra produksi
industri kecil, serta dalam upaya batik, Desa Kliwonan juga
menurunkan kadar parameter sedang dikembangkan sebagai
pencemar dalam limbah agar Desa Wisata Edukasi, dimana
diperoleh limbah cair dengan para wisatawan dapat belajar
kualitas baik dan memenuhi membatik singkat dan terjun
baku mutu yang dipersyaratkan. langsung untuk melihat aktivitas
Banyaknya kawasan pedesaan di bidang pertanian
industri yang tesebar (www.sragenkab.go.id).
menyebabkan Kabupaten Sragen Akan tetapi,
rentan akan pencemaran perkembangan industri batik di
lingkungan, terutama Kawasan Sentra Batik Kliwonan
pencemaran di Daerah Aliran ini tidak lepas dari isu
Sungai (DAS). Lebih dari 100 pencemaran lingkungan akibat
industri, baik industri besar pembuangan limbah cair.
maupun kecil, membuang Limbah tersebut berasal dari sisa
limbahnya ke sungai Bengawan bahan pencelup dan pewarnaan
Solo, termasuk diantaranya batik. Limbah cair yang tidak
adalah industri batik yang ada di diendapkan tersebut mengalir
Desa Kliwonan dan Desa Pilang langsung ke Sungai Bengawan
di Kecamatan Masaran, Solo dan mencemari sumur dan
Kabupaten Sragen. Letak desa sawah yang berada di sekitar
yang berdekatan, yakni berada di Desa Kliwonan dan Desa Pilang.
sebelah selatan Sungai Limbah buangan industri
Bengawan Solo, membuat kedua batik berpotensi memberikan
desa ini dikenal sebagai kontribusi besar bagi
Kawasan Sentra Batik Kliwonan. pencemaran lingkungan.
Selain itu, hasil produksi batik di Menurut data, setiap tahunnya
kawasan ini mempunyai sebutan sungai Bengawan Solo
sebagai Batik Girli, yang menerima 338 ton limbah cair
merupakan singkatan dari kata dari buangan pasta cabut, larutan
pinggir kali yang berarti tepi fiksasi, zat kimia dan warna serta
sungai. lilin batik (Sulaeman, 2009).
Kawasan Sentra Batik ini Tak pelak pencemaran
terletak sekitar 12 kilometer lingkungan pun tidak bisa
sebelah selatan pusat Kabupaten dihindarkan. Air sungai berubah
Sragen atau 15 kilometer sebelah menjadi cokelat kehitaman
timur laut Kota Solo. Desa akibat penggunaan zat kimiawi
Pilang dikenal sebagai produsen pada batik. Tidak hanya itu,
batik tulis dengan ciri khas kawasan persawahan juga ikut
memiliki kecenderungan warna tercemar. Air sumur berubah
warna menjadi kuning dan terasa Sragen, pengelolaan IPAL
asin, pahit dan getir serta berbau. Komunal di Kawasan Sentra
Hal ini tentu sangat Batik, baik itu di Desa Kliwonan
membahayakan, mengingat zat maupun Desa Pilang sudah
kimiawi yang terkandung pada berjalan dengan baik meski blm
pewarna batik tidak dapat terurai maksimal.
dan dapat menyebabkan kanker, Berdasarkan
gangguan pencernaan serta permasalahan diatas, penulis
melemahnya ketahanan tubuh tertarik melakukan penelitian
dari serangan penyakit untuk membahas efektivitas
(www.suaramerdeka.com). program IPAL Komunal di
Dari permasalahan Kawasan Sentra Batik Kliwonan
tersebut, pada tahun 2007 dengan mengacu pada kriteria
digagaslah pembangunan saluran dalam mengukur efektivitas
IPAL Komunal di Kawasan kebijakan.
Sentra Batik Kliwonan. Konsep
teknologi IPAL memanfaatkan B. Rumusan Masalah
energi gravitasi dalam bejana Dengan memperhatikan
berhubungan dengan proses latar belakang tersebut,
biologis sehingga tidak permasalahan yang akan dibahas
memerlukan energi listrik dan dalam penelitian ini dapat
bahan kimia. Pada tahun 2009, dirumuskan sebagai berikut:
Kementerian Lingkungan Hidup 1. Bagaimana efektivitas
(KLH) melalui Badan program IPAL Komunal di
Lingkungan Hidup (BLH) Kawasan Sentra Batik
Provinsi Jawa Tengah dibantu Kliwonan?
oleh BLH Kabupaten Sragen 2. Faktor-faktor apa saja yang
mulai membangun instalasi mempengaruhi efektivitas
pengelolaan limbah cair untuk program IPAL Komunal
membantu penurunan beban tersebut?
pencemaran di sekitar
lingkungan perumahan warga, C. Tinjauan Pustaka
kawasan persawahan dan daerah Effendy (1989: 14)
aliran sungai mengemukakan bahwa
(http://ppejawa.com). efektivitas adalah komunikasi
Kawasan Sentra Batik yang prosesnya mencapai tujuan
Kliwonan menjadi lokasi yang direncanakan sesuai
peneitian ini karena merupakan dengan biaya yang dianggarkan,
produsen batik terbesar di waktu yang ditetapkan dan
Kabupaten Sragen. Disamping jumlah personil yang ditentukan.
itu, proyek pembangunan IPAL Sedangkan menurut The
Komunal di kawasan ini sudah Liang Gie (1981: 36), efektivitas
dimulai sejak tahun 2009 dan adalah suatu keadaan yang
mulai aktif sejak tahun 2012 mengandung pengertian
hingga sekarang. Bahkan terjadinya suatu efek atau akibat
menurut pihak BLH Kabupaten yang dikehendaki. Dalam
pengertian ini, penekanannya Sentra Batik Kliwonan adalah
adalah pada sasaran yang akan sebagai berikut:
dicapai, yang telah ditetapkan 1. Sikap Positif Pelaksana
sebelumnya. Pada intinya efektif Sikap positif
tidaknya suatu kegiatan sangat pelaksana timbul sejalan
bergantung pada bagaimana dengan pemahaman terhadap
kegiatan tersebut dilaksanakan, tujuan program, yang
apakah sudah sesuai dengan didukung dengan
tujuan dan sasaran yang telah ketersediaan sumber daya dan
ditetapkan. lancarnya komunikasi.
Berdasarkan beberapa Kreativitas dalam
teori untuk mengukur efektivitas pelaksanaan program akan
program yang dikemukakan muncul dari sikap pelaksana
diatas, maka penulis akan yang mendukung program.
menggunakan salah satu Sikap ini ditentukan oleh
pedoman untuk mengukur tingkat pemahaman
efektivitas program, yaitu pelaksanaan terhadap tujuan
pencapaian tujuan dan hasil. program yang terlihat dalam
Suatu program dapat dikatakan sikap penerimaan aparat
efektif apabila bisa mencapai pelaksana guna
tujuan yang telah ditetapkan. mensukseskan program dan
Efektivitas dari suatu program kepatuhan aparat pelaksana
menunjukkan keberhasilan dalam memenuhi
apabila hasil yang dicapai sesuai prosedur/ketentuan yang telah
dengan tujuan dari program ditetapkan.
tersebut. Efektivitas juga 2. Komunikasi dan Koordinasi
dianggap berhasil apabila Program atau
dampak positif yang dihasilkan kebijakan akan berjalan
jauh lebih besar dari dampak efektif bila ukuran dan tujuan
negatifnya. dapat dipahami oleh individu-
Sesuai dengan teori yang individu yang bertanggung
dipaparkan oleh Nakamura jawab dalam kinerja program
(dalam Wahab, 1997: 43), atau kebijakan. Dengan
penelitian ini lebih begitu, ketepatan komunikasi
memfokuskan pada 4 (empat) antar pelaksana dan
indikator untuk menilai konsistensi dari tujuan yang
keberhasilan dan efektivitas dikomunikasikan menjadi
program, yaitu: sangat penting. Komunikasi
1. Pencapaian tujuan, dan koordinasi di dalam dan
2. Kepuasan kelompok sasaran, diantara organisasi-organisasi
3. Daya tanggap klien, dan merupakan suatu proses yang
4. Sistem pemeliharaan. kompleks dan sulit. Dalam
Sedangkan faktor-faktor meneruskan pesan-pesan ke
yang mempengaruhi efektivitas bawah dalam suatu organisasi
program IPAL di Kawasan atau dari suatu organisai ke
organisasi lainnya, para
komunikator dapat informan dengan menggunakan
menyimpangkannya atau tujuan tertentu. Dalam penelitian
menyebarluaskannya, baik ini, yang bertindak sebagai
secara sengaja atau tidak informan adalah sebagai berikut:
sengaja. 1. Bapak Tasripin, S.H., M.M.,
3. Sumber Daya yang Memadai selaku Kepala Badan
Tersedianya sumber Lingkungan Hidup (BLH)
daya yang memadai akan Kabupaten Sragen.
mendukung dalam 2. Bapak Sungadi, S.H., selaku
pelaksanaan suatu program Kepala Sub Bidang (Kasubid)
untuk dapat mencapai tujuan Pengendalian Lingkungan
yang diinginkan. Sumber Hidup Kabupaten Sragen.
daya tersebut dapat berupa 3. Bapak H.S. Harno, selaku
materi/bahan pokok, sumber Ketua Paguyuban IPAL Desa
dana/anggaran, perlengkapan, Pilang sekaligus pemilik
sarana dan prasarana yang usaha Batik Sukowati Asri.
dibutuhkan maupun sumber 4. Bapak Marsono, selaku Ketua
daya manusia. Paguyuban IPAL Desa
4. Dukungan dan Partisipasi Kliwonan sekaligus pemilik
Masyarakat usaha Batik Dewi Arum.
Daya dukung 5. Bapak Harjono, selaku
masyarakat bisa meliputi pemilik Batik Harjono (HR)
kepatuhan dan partisipasi di Desa Pilang.
kelompok sasaran dalam 6. Ibu Aswanda, selaku pemilik
pelaksanaan program. Untuk Batik Winda Sari di Desa
keberhasilan program, mutlak Kliwonan.
diperlukan sikap patuh dan 7. Bapak Slamet, selaku
daya dukung dari kelompok pegawai Batik Sadewo di
sasaran sebagai bentuk Desa Kliwonan.
partisipasi yang mendukung 8. Bapak Sulis, selaku warga
setiap kegiatan program. Desa Kliwonan
9. Bapak Indro Susilo selaku
D. Metode Penelitian warga Desa Pilang sekaligus
Penelitian ini mengambil pemilik usaha Batik Janaka
lokasi di Kawasan Sentra Batik yang belum terlayani IPAL.
Kliwonan, Kecamatan Masaran, Teknik pengumpulan
Kabupaten Sragen. Penelitian ini data dalam penelitian ini yaitu
menggunakan jenis penelitian dilakukan melalui wawancara
kualitatif dan disajikan dengan mendalam, observasi dan
menggunakan pendekatan dokumentasi. Untuk menjamin
deskriptif. keabsahan data atau validitas
Teknik pengambilan data, dalam penelitian ini
informan yang digunakan dalam digunakan teknik triangulasi data
penelitian ini adalah teknik (triangulasi sumber). Teknik
purposive. Teknik purposive triangulasi ini memanfaatkan
adalah teknik pengambilan jenis sumber data yang berbeda
untuk menggali data sejenis. Hal tidak mencapai tujuannya
ini berarti bahwa data yang sama maka pelaksanaan program
atau sejenis akan lebih mantap dinyatakan tidak efektif.
kebenarannya bila digali dari Tujuan-tujuan dari
beberapa sumber data yang program IPAL Komunal di
berbeda. Kawasan Sentra Batik
Teknik analisis data yang Kliwonan telah berhasil
digunakan dalam penelitian dicapai. Keluaran atau hasil
adalah teknik analisis interaktif. dari pengolahan air limbah di
Dalam teknik analisis interaktir kawasan tersebut menjadi
ini, peneliti mengumpulkan data tidak berwarna dan berbau
dari berbagai sumber data yang serta tidak mengandung
ada, kemudian mengkategorikan bahan kimia yang berbahaya
data tersebut ke dalam bentuk sehingga tidak mencemari
yang lebih sederhana serta untuk lingkungan pemukiman dan
memperjelas. Setelah itu peneliti aliran sungai. Dengan
menyajikan data, dapat demikian, aspek pencapaian
berbentuk naratif atau berupa tujuan dapat dikatakan efektif
gambar, tabel atau skema. dengan adanya pencapaian
Kemudian setelah menyajikan tujuan yang telah ditetapkan
data, ditarik kesimpulan atau sebelumnya.
verifikasi. Apabila peneliti masih 2. Kepuasan Kelompok Sasaran
belum yakin terhadap hasil Kriteria kepuasan
penarikan kesimpulan, maka kelompok sasaran sangat
boleh kembali lagi ke penyajian menentukan bagi respon
data, reduksi data, serta masyarakat dalam
pengumpulan data sebelumnya. menjalankan program dan
mengelola hasil-hasil
E. Hasil Penelitian program tersebut. Tanpa
Dari hasil penelitian yang adanya kepuasan kelompok
telah dilakukan, Efektivitas sasaran maka program tidak
Program IPAL Komunal di akan mempunyai arti penting
Kawasan Sentra Batik Kliwonan bagi suatu kelompok sasaran.
dapat dilihat dari 4 (empat) Tingkat kepuasan
indikator, yaitu: yang dirasakan oleh para
1. Pencapaian Tujuan pengrajin dan masyarakat di
Mengetahui efektivitas Kawasan Sentra Batik
suatu program dapat dilihat Kliwonan cukup tinggi
dari seberapa jauh program dengan adanya program IPAL
itu mencapai tujuannya. ini. Hal ini dapat dibuktikan
Apabila pelaksanaan suatu dengan adanya manfaat yang
program dapat mencapai dihasilkan dengan adanya
tujuannya maka pelaksanaan IPAL ini, seperti lingkungan
program tersebut dapat yang terlihat semakin bersih
dikatakan efektif. Namun dan limbah tidak mencemari
apabila pelaksanaan program pemukiman warga.
3. Daya Tanggap Klien baik karena setiap warga telah
Dengan adanya daya ikut mengambil peran dalam
tanggap klien yang positif, menjaga, merawat dan
maka dapat dipastikan peran melestarikan IPAL yang ada
serta mereka akan meningkat. di masing-masing desa.
Masyarakat akan mempunyai Pemeliharaan dilakukan
perasaan ikut memiliki dan bersama dengan selalu
bertanggungjawab terhadap mengadakan rembug warga
kebijakan dan keberhasilan sekaligus membayar iuran
pelaksanaannya. pada setiap bulannya.
Ada perubahan yang Efektivitas dari Program
terjadi sejak dibangunnya Instalasi Pengolahan Air Limbah
IPAL di Kawasan Sentra (IPAL) Komunal di Kawasan
Batik Kliwonan, yakni Sentra Batik Kliwonan tidak
perubahan pola pikir para terlepas dari faktor-faktor yang
pemilik usaha dan masyarakat mempengaruhinya. Melalui
sekitar. Adanya IPAL ini pemahaman tentang sikap
membentuk pola pikir yang pelaksana, komunikasi, sumber
terbuka mengenai hidup daya serta dukungan masyarakat
bersih dan sehat serta tidak yang telah berjalan selama ini
individualisme. Kerjasama akan diketahui lebih jauh
antar warga, baik pengrajin seberapa besar faktor-faktor
maupun non pengrajin, tersebut dapat mempengaruhi
memperlihatkan bahwa pelaksanaan program IPAL
masyarakat memiliki daya Komunal, dimana hal tersebut
tanggap yang positif. Daya sangat berpengaruh terhadap
tanggap yang tinggi efektivitas program IPAL
menunjukkan bahwa Komunal di Kawasan Sentra
masyarakat sudah mengerti Batik Kliwonan.
akan pentingnya kesehatan 1. Sikap Positif Pelaksana
lingkungan yang harus dijaga Sikap pelaksana
bersama. memegang peranan yang
4. Sistem Pemeliharaan sangat penting dalam
Sistem pemeliharaan menjalankan suatu program.
berarti dilakukan sautu sikap Sikap positif pelaksana timbul
yang bersifat memelihara sejalan dengan pemahaman
terhadap hasil-hasil yang terhadap tujuan program.
dicapai. Tanpa adanya sistem Dilihat dari respons
pemeliharaan yang memadai dan tanggungjawab dari para
dan kontinyu maka betapapun pelaksana, program ini telah
baiknya suatu program atau dilaksanakan sesuai dengan
hasil yang didapat, program mekanisme yang ada, baik di
tersebut dapat berhenti seiring Desa Kliwonan dan Desa
dengan berjalannya waktu. Pilang telah melaksanakan
Aspek kepatuhan program IPAL Komunal ini
warga dinilai sudah cukup dengan sangat baik. Oleh
karena itu dapat diambil manusia, meskipun awam
kesimpulan bahwa sikap mengenai IPAL, seiring
positif pelaksana turut berjalannya waktu IPAL
berpengaruh dalam tersebut dapat dikelola
menjalankan suatu program. dengan baik. Hingga saat ini,
2. Komunikasi dan Koordinasi baik di Desa Kliwonan
Ketepatan komunikasi maupun Desa Pilang tidak
antar pelaksana dan pernah terjadi kerusakan yang
konsistensi dari tujuan yang parah. Sedangkan untuk
dikomunikasikan menjadi masalah pendanaan, Desa
sangat penting karena Pilang bisa mengatur
komunikasi dan koordinasi pendanaan dengan lebih baik.
memiliki pengaruh yang kuat Hal ini dapat dilihat dari
dalam suatu proses yang anggaran masing-masing desa
kompleks dan sulit. dalam mengelola dan
Dalam pelaksanaan merawat IPAL Komunal di
program IPAL Komunal, wilayahnya.
komunikasi dan koordinasi 4. Dukungan dan Partisipasi
memegang peran yang sangat Masyarakat
vital. Pola komunikasi dalam Daya dukung
pelaksanaan program IPAL masyarakat meliputi
Komunal di Kawasan Sentra kepatuhan dan partisipasi
Batik Kliwonan sudah terjalin kelompok sasaran dalam
baik. Hubungan dua arah pelaksanaan program. Untuk
antar pengelola dan anatara keberhasilan program, mutlak
pengelola dengan fasilitator diperlukan sikap patuh dan
terjalin dengan sangat baik, daya dukung dari kelompok
sehingga komunikasi dan sasaran sebagai bentuk
koordinasi antar keduanya partisipasi yang mendukung
terbilang cukup lancar. setiap kegiatan program.
3. Sumber Daya yang Memadai Kelompok sasaran
Tersedianya sumber mendukung program ini
daya yang memadai akan karena menyadari bahwa
mendukung pelaksanaan tujuan program IPAL adalah
suatu program untuk dapat untuk menjaga kebersihan
mencapai tujuan yang lingkungan dari pencemaran
diinginkan. Sebagai salah satu air limbah. Mereka
faktor yang mempengaruhi memanfaatkan adanya
efektivitas program, sumber program ini sebagai sarana
daya dalam pelaksanaan untuk memperbaiki kualitas
program IPAL Komunal di air limbah yang akan dibuang
Kawasan Sentra Batik sehingga dapat memenuhi
Kliwonan telah terpenuhi baku mutu yang
dengan baik. dipersyaratkan.
Dalam aspek yang Disisi lain, sikap
pertama, yaitu sumber daya pelaksana yang baik dalam
memberikan pemahaman 2. Efektivitas dari program
mengenai program IPAL Instalasi Pengolahan Air
Komunal juga dapat Limbah (IPAL) Komunal di
mempengaruhi kelompok Kawasan Sentra Batik
sasaran, sehingga kelompok Kliwonan tidak terlepas dari 4
sasaran tersebut memberikan (empat) faktor yang
dukungan positif terhadap mempengaruhinya. Ada
adanya program IPAL kaitan dan pengaruh yang
Komunal dengan turut kuat antara keempat faktor ini
berpartisipasi didalamnya. dengan efektivitas program.
Faktor pertama adalah sikap
F. Kesimpulan dan Saran pelaksana, dimana para
Berdasarkan hasil pelaksana telah menjalankan
penelitian dan pembahasan yang tugas dan kewajibannya
telah disampaikan penulis pada selaras dengan aturan dan
bab sebelumnya, dapat mekanisme yang ada secara
disimpulkan bahwa efektivitas konsisten. Selanjutnya adalah
program Instalasi Pengolahan mengenai komunikasi yang
Air Limbah (IPAL) Komunal di sudah berjalan baik secara
Kawasan Sentra Batik Kliwonan vertikal dan horizontal.
Kecamatan Masaran Kabupaten Faktor ketiga adalah adanya
Sragen dapat dikatakan berhasil, sumber daya yang memadai,
dimana program IPAL Komunal baik manusia maupun
di Kawasan Sentra Batik pendanaan. Yang terakhir
Kliwonan sudah berjalan sesuai adalah faktor dukungan
dengan ketentuan yang ada serta masyarakat yang juga
tahapan-tahapan yang harus berjalan dengan baik, dengan
dilaksanakan telah terealisasi. menunjukkan kesediaan
Hal ini dapat dilihat dari mereka untuk turut
beberapa indikator untuk menilai berpatisipasi dalam progam.
keberhasilan dan faktor-faktor Berdasarkan kesimpulan
yang mempengaruhi yang dari hasil penelitian terkait
mempengaruhi efektivitas dengan efektivitas program
program. IPAL Komunal di Kawasan
1. Berdasarkan indikator Sentra Batik Kliwonan dan
penilaian efektivitas, Kecamatan Masaran Kabupaten
diketahui bahwa hasil dari Sragen, maka penulis
pelaksanaan program IPAL memberikan beberapa saran
Komunal di Kawasan Sentra seperti berikut:
Batik Kliwonan telah dapat 1. Bagi pemerintah, khususnya
dikatakan efektif karena telah Badan Lingkungan Hidup
berhasil dalam mencapai (BLH) Kabupaten Sragen,
tujuan untuk mengurangi kedepannya diharapkan agar
beban pencemar akibat jumlah IPAL Komunal bisa
pembuangan limbah cair. ditambahkan lagi sehingga
hasil yang didapatkan akan Sanitasi Layak Lambat
lebih baik lagi. (diakses melalui
2. Bagi pengusaha dan pengrajin http://sumbar.antaranews.com
batik di Kawasan Sentra /berita/56050/ bappenas-
Batik Kliwonan yang sudah peningkatan-akses-terhadap-
terhubung dengan IPAL, sanitasi-layak-lambat.html)
diharapkan untuk dapat Nugroho, Riant. 2011. Public Policy:
merawat dan bertanggung- Dinamika Kebijakan, Analisis
jawab penuh terkait Kebijakan, Manajemen
pemeliharaan IPAL Komunal Kebijakan. Jakarta: PT. Elex
agar tidak terjadi kerusakan Media Komputindo
alat/instalasi. Pemerintah Daerah Kabupaten
3. Bagi pengusaha batik yang Sragen (diakses melalui
belum terhubung dengan http://sragenkab.go.id/berita/b
IPAL diharapkan untuk dapat erita.php?id=6761)
melakukan tindakan dasar PERDA Kabupaten Sragen Nomor 6
pengolahan limbah dengan Tahun 2008 tentang
cara mengendapkan cairan Pengendalian Lingkungan
limbah terlebih dahulu Hidup
sebelum dibuang ke aliran PPE Jawa. 2012. Pembangunan Pipa
sungai, agar beban IPAL Batik Sragen (diakses
pencemaran di Daerah Aliran melalui
Sungai (DAS) dapat http://ppejawa.com/news25_p
berkurang. embangunan_pipa_ipal_batik
4. Dengan adanya IPAL _sragen_.html)
Komunal di Kawasan Sentra Sulaeman. 2009. Penelitian Potensi
Batik Kliwonan, masyarakat Pencemaran dari 41 Industri
sekitar khususnya Desa Batik di Klaster Batik Sragen.
Kliwonan dan Desa Pilang Prosiding Seminar Nasional
diharapkan agar dapat Penelitian. Pendidikan dan
meningkatkan kerjasama Penerapan MIPA, Fakultas
dengan turut berpartisipasi MIPA UNY pada 16 Mei
aktif dalam kegiatan 2009 (diakses melalui
memelihara dan menjaga eprints.uny.ac.id/12364/1/20.
kebersihan lingkungan. %Kim%20sulaeman(171%
20%20-178).pdf)
DAFTAR PUSTAKA Sutopo, H.B. 2006. Metode
Effendy, Onong Uchjana. 1989. Penelitian Kualitatif.
Kamus Komunikasi. Surakarta: UNS Press.
Bandung: PT. Mandar Maju Wibawa, Samudra. 1994. Evaluasi
Farodillah. 2007. Hati-hati Limbah Kebijakan Publik. Jakarta:
Batik (diakses melalui PT. Raja Grafindo Persada.
http://suaramerdeka.com/hari
an/0704/26/opi07.htm)
Mukhlisun. 2013. Bappenas:
Peningkatan Akses terhadap

You might also like