Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS CTB PRA NPC

PAYMENT COLLECTIONS DALAM MENAGIH


PEMBAYARAN PELANGGAN INTERNET INDIHOME
(STUDI PADA BAGIAN PETUGAS CTB DI PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. WITEL SURABAYA)
Ardian Novianto1
Tri Yuliyanti2
Judhi Hari Wibowo3

ABSTRACT

The participation of CTB officers not only provide information, but also expected
to be able to handle all kinds of issues that could come at any time the customer location
and able to provide the best solutions for customers in resolving problems indihome
internet bill PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. The types of problems that were varied.
The problem is revealed here on the communication strategy officer CTB in collections
Internet subscribers indihome PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk as customer facing
cultural character, customers feel aggrieved because of the disruption of network and
internet technical indihome. Researchers used the theory that interpersonal
communication in communicating issues CTB officer charges made directly face to face
with customers. The result of this research is the communication strategy used clerk CTB
before the charge to the customer can work well and produce fade back thus creating
communication between officers CTB with the customer.

Keyword : interpersonal communications, the effect of a change in attitude.

ABSTRAK

Peran serta petugas CTB tidak hanya memberikan informasi, tapi dituntut harus
bisa pula menangani segala bentuk masalah yang bisa datang sewaktu-waktu dilokasi
pelanggan dan mampu memberikan solusi yang terbaik bagi pelanggan dalam
menyelesaikan permasalahan tagihan internet indihome PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. Masalah yang diungkap disini tentang strategi komunikasi petugas CTB dalam
menagih pembayaran pelanggan internet indihome PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
seperti menghadapi pelanggan berkarakter budaya Madura. Teori yang digunakan peneliti
yaitu komunikasi interpersonal dalam berkomunikasi masalah tagihan yang dilakukan
petugas CTB secara langsung face to face dengan pelanggan. Hasil penelitian ini adalah
strategikomunikasi yang dipakai petugas CTB sebelum menagih kepada pelanggan dapat
berjalan dengan baik dan menghasilkan feedback sehingga menciptakan komunikasi
antara petugas CTB dengan pelanggan.

Kata kunci : strategi komunikasi, komunikasi interpersonal, efek perubahan sikap

1
Ardian Novianto.,mahasiswa Prodi S-1 Ilmu Komunikasi, FISIP Untag Surabaya
2
Tri Yulianti, dosen Prodi S-1 Ilmu Komunikasi, FISIP Untag Surabaya
3
Judhi Hari Wibowo, dosen Prodi S-1 Ilmu Komunikasi, FISIP Untag Surabaya
PENDAHULUAN dan sistem. Karena masih ada sisa pemakaian
Dengan banyaknya kasus kekerasan yang sudah terpakai oleh pelanggan hanya
yang dilakukan oleh penagih hutang atau disebut pembayarannya saja belum terbayar, dan tetap
dengan debt collector, maka dari itu peneliti wajib harus diselesaikan terlebih dahulu. Karena
ingin meneliti lebih dalam tentang strategi didalam sistem internet PT. Telekomunikasi
komunikasi petugas CTB Pra Npc Payment Indonesia, Tbk. pelangaan menggunakan dulu
Collections dalam menagih kepada pelanggan jasa internet indihome pembayaranya dibulan
internet indihome PT. Telekomunikasi Divre 5 depannya ,sehingga pasti tertinggal pemakaian
Witel Surabaya. yang wajib dilunasi sebelum pelanggan
Ketika mendengar istilah petugas menyatakan berhenti berlangganan dengan cara
penagihan debt collector masyarakat berasumsi dicabut sendiri secara sepihak tanpa mengikuti
bahwa petugas penagihan debt collector peraturan dan prosedur secara resmi untuk
berperilaku kasar, garang, dan selalu pemberhentian berlangganan yang diberlakukan
memberikan ancaman yang terjadi di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dengan
masyarakat, dimedia koran internet maupun banyaknya karakter yang dimiliki oleh
televisi. Masyarakat sering mendengar dan pelanggan, hal itu juga akan mempengaruhi
melihat kejadian kekerasan yang dilakukan oleh bagaimana strategi komunikasi petugas CTB Pra
petugas penagihan debt collector terhadap Npc Payment Collection dalam menagih
debitur atau pelanggan maupun konsumen pembayaran terhadap pelanggan PT.
dalam penagihan hutang. Kekerasan pada Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Surabaya.
umumnya yang dilakukan oleh petugas dalam Karakter-karakter yang dimiliki oleh
penagihan hutang terhadap pelanggan karena pelanggan banyak dan beranekaragam karakter
tidak adanya iktikad baik pelanggan dalam budaya, dalam kondisi seperti ini petugas CTB
penyelesaian tagihan hutang yang tertanggung selalu berfikir dan harus pandai mengambil
pada perusahaan tersebut yang termasuk keputusan dalam hal mengetahui strategi
kategori pelanggan nakal. komunikasi yang berbeda dan mana yang harus
Dalam kasus pelanggan nakal, disini digunakan dalam menagih kepada pelanggan,
seperti pelanggan PT. Telekomunikasi seperti perbedaan karakter kebudayaan antara
Indonesia, Tbk. yang berpura-pura tidak merasa budaya jawa dengan Madura. Orang yang
makai internet dan lain lain serta dicabut sendiri mempunyai karakter budaya Madura
tanpa ada pelaporan dan mengikuti prosedur tata mempunyai karakter dan watak keras serta tidak
cara resmi yang diwajibkan PT. Telekomunikasi bisa tersentuh dengan kekerasan. Jika ada sedikit
Indonesia, Tbk. untuk pemberhentian kekerasan akan cenderung lebih keras karakter
berlangganan internet unlimitied abonemen tetap budaya yang dimiliki orang Madura.Tentunya
tiap bulan. Dalam posisi seperti ini petugas CTB hal itu juga mempengaruhi Strategi Komunikasi
akan sedikit melakukan penekanan supaya yang dibangun oleh petugas CTB dalam
pelanggan bersedia menyelesaikan kewajiban melakukan penagihan terhadap pelanggan
pembayaranya, karena dalam sistem penggunaan tersebut.
jasa telekomunikasi internet PT. Telekomunikasi Tidak hanya karakter yang menjadi
Indonesia, Tbk. pemakaian dulu pembayaranya faktor utama petugas CTB dalam melakukan
dibulan depanya, serta sistem unlimitied dan Strategi Komunikasi dalam menagih, dalam hal
abunemen tetap tiap bulan. setiap pelanggan PT. masalah gangguan jaringan maupun teknis juga
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. akan tertera dan bisa menjadi hambatan strategi komunikasi
muncul pemakaianya mulai tanggal berapa, jam petugas CTB dalam menagih situasi seperti
berapa, durasinya berapa yang sudah terpakai dalam hal ini pelanggan akan merasa dirugikan
oleh pelanggan di dalam data PT. dan kecewa. Pelanggan tidak bisa menggunakan
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. internetnya secara maxsimal dan tidak bisa
Tidak bisa jika pelanggan ingin berhenti menikmati fasilitasnya yang sesuai dengan
berlangganan dibiarkan dan dicabut sendiri pembayaran yang harus dilakukan, pelanggan
semaunya secara sepihak oleh pelanggan akan merasa sangat dirugikan. Dengan adanya
Internet tidak akan bisa tercabut secara resmi gangguan teknis atau jaringan petugas CTB juga
membuat strategi komunikasi yang berbeda artikel, internet, dan skripsi terdahulu. disini
dalam hal penagihan sebagai wujud kerjasama juga data-data informan karena para informan
yang baik dalam iktikad penyelesaian tagihan bersedia tidak keberatan dengan data-datanya.
pembayaran internet PT.Telekomunikasi
Indonesia. Teknis Penentuan Informan
Dalam penelitian ini peneliti
METODE PENELITIAN menggunakan teknik purposive sampling. adalah
metode penetapan sample dengan memiliki
Tipe Penelitian beberapa sample tertentu yang dinilai sesuai
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan tujuan atau masalah penelitian dalam
kualitatif adalah Penelitian yang bermaksud sebuah populasi. (Nursalan:2008).
untuk memahami fenomena tentang apa yang Berikut adalah informan atau
dialami oleh subyek penelitian misalnya narasumber yang diambil oleh penulis adalah 1
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., informan seorang Suvervisor petugas CTB, 2
secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam informan petugas CTB Pra Npc Payment
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks Collwctions debt collector PT. Telekomunikasi
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan Divre 5 witel Suramadu Surabaya, dan 2
berbagai metode alamiah. pelanggan internet indihome yang mempunyai
tunggakan pembayaran sebagai berikut:
Peran Peneliti
Disini peneliti berperan sebagai Subyek dan Obyek
instrumen pengumpulan data, dan peneliti Dalam hal ini yang menjadi subyek
sebagai pengamat penuh sewaktu dilokasi adalah unit bagian petugas CTB Pra Npc
lapangan. Kehadiran sudah diketahui statusnya Payment collections PT.Telekomunikasi
sebagai peneliti dilapangan oleh subjek atau Indonesia, Tbk. karena sudah benar-benar
informan yang yang sedang diamati. berpengalaman, dan pernah terjun langsung
Lokasi penelitian menangani, serta mengetahui dalam bidang
Penelitian ini dilakukan di kantor menagih pembayaran tunggakan internet
PT.TELKOM wilayah Sirabayaberada di indihome PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
JL.Ketintang no 156 Surabaya dibagian NPC Obyek dari penelitian ini adalah masalah
PAYMENT COLLECTIONS khususnya di tagihan tunggakan pembayaran internet
ruangan Petugas CTB sebagai informan indihome PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
penelitian. Serta lokasi penelitian dilakukan juga yang belum terbayar, yang menjadi obyek dalam
langsung kerumah-rumah pelanggan yang penelitian ini.
mempunyai tunggakan pembayaran internet
indihome PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Teknis Pengumpulan Data
Wawancara Mendalam (Indepth Interview)
Sumber Data Penelitian Wawancara mendalam adalah
Data Primer (intensive/depth interview) adalah teknik
Data primer diperoleh dari Catatan mengumpulkan data atau informasi dengan cara
informan yang diperoleh melalui hasil bertatap muka langsung dengan informan agar
wawancara, dan observasi lapangan secara mendapatkan data lengkap dan mendalam.
langsung dengan informan yang dilakukan Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi
kelokasi rumah – rumah pelanggan tinggi (berulang-ulang) secara intensif.
PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang (Ardianto, 2011:178).
mempunyai tunggakan pembayaran internet Wawancara membantu peneliti dalam
indihome yang belum terbayar. memperoleh data yang menjadi minat peneliti.
Data sekunder Dalam membantu peneliti dalam melakukan
Data sekunder didapat dari pihak lain wawancara diperlukan pedoman wawancara
yang berasal dari buku, majalah, literatur, yang berisikan garis besar pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepada informan.
Pedoman wawancara ini dapat berkembang pada mencari tema dan polanya dan membuang
saat di lapangan sesuai kebutuhan data dan yang tidak diperlukan.Reduksi data bisa
informasi yang diperlukan oleh peneliti. dilakukan dengan jalan melakukan
abstraksi.Abstrksi merupakan usaha
membuat rangkuman yang inti, proses dan
Observasi Partisipan pernyataan – pernyataan yang perlu dijaga
Menurut Susan Stainback (1988) : “ sehingga tetap berada dalam data
Dalam Observasi partisipatif, Peneliti penelitian. Dengan kata lain proses reduksi
mengamati apa yang dikerjakan orang, data ini dilakukan oleh peneliti secara terus
mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan menerus saat melakukan penelitian untuk
berpartisipasi dalam aktivitas mereka”. menghasilkan catatan – catatan inti dari
(Sugiyono, 2009:227) . data yang diperoleh dari hasil penggalian
Observasi digunakan untuk data. Tujuan dari reduksi data adalah untuk
mendapatkan data hasil pengamatan. Observasi menyederhanakan data yang diperoleh
penting dilakukan agar dalam penelitian tersebut selama penggalian data di lapangan.
data-data yang diperoleh dari wawancara dan 2. Penyajian Data. Penyajian data adalah
sumber tertulis dapat di analisis nantinya dengan sekumpulan informasi tersusun yang
melihat kecenderungan yang terjadi melalui memberi kemungkinan adanya penarikan
proses dilapangan. kesimpulan. Langkah ini dilakukan dengan
menyajikan sekumpulan informasi yang
Dokumentasi tersusun yang memberi kemungkinan
adalah penelitian dengan mengambil adanya penarikan kesimpulan, hal ini
sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam dilakukan dengan alasan data – data yang
bahan yang berbentuk dokumentasi misalnya diperoleh selama proses penelitian kualitatif
berupa foto-foto, surat-surat, catatan harian, dan biasanya berbentuk naratif, sehingga
sebagainya, atau juga peneliti secara langsung memerlukan penyederhanaan tanpa
mengambil gambar pada kegiatan yang mengurangi isinya. Pada tahap ini peneliti
dilakukan oleh dbet collector PT.Tlkom witel berupaya mengklasifikasikan dan
surabaya, seperti kegiatan dalam proses menyajikan data sesuai dengan pokok
penagihan yang dilakukan debt collector kepada permasalahan.
pelanggan.
3. Kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan
Teknis Analisis Data atau verifikasi adalah tahap akhir dalam
Penelitian ini adalah penelitian proses analisa data. Tahap ini peneliti
deskriptif, dengan lebih banyak bersifat uraian mengutarakan kesimpulan dari data – data
dari hasil wawancara dan observasi. Data yang yang telah diperoleh.Penarikan kesimpulan
telah diperoleh akan dianalisis secara kualitatif juga bisa dilakukan dengan jalan
serta diuraikan dalam bentuk deskriptif. membandingkan kesesuaian pernyataan dari
Menurut Patton (Moleong, 2001 : 103), subyek penelitian dengan makna yang
analisis data adalah “proses mengatur data, terkandung dengan konsep – konsep dasar
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, dalam penelitian tersebut.
kategori danuraian dasar”. Definisi tersebut
memberikan gambaran tentang betapa Teknis Keabsahan Data
pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari Sebelum masing-masing teknik
segi tujuan penelitian.Prinsip pokok penelitian pemeriksaan diuraikan, terlebih dahulu
kualitatif adalah menemukan teori dari data. iktisarnya dikemukakan. Iktisar itu terdiri dari
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kriterian yang diperiksa dengan satu atau
berupa : beberapa teknik pemeriksaan tertentu. Dalam
1. Reduksi Data. Mereduksi berarti teknik keabsahan data peneliti menggunakan
merangkum, memilah hal – hal yang pokok, triangulasi.
memfokuskan pada hal – hal yang penting,
1. Triangulasi. Triangulasi adalah teknik 4. Melibatkan umpan balik pribadi, hubungan
pemeriksaan keabsahan data yang interaksi, dan koherensi (pernyataan yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. diluar satu harus berkaitan dengan yang lain
data itru untuk keperluan pengecekan atau sebelumnya).
sebagai pembanding terhadap data itu. 5. Komunikasi antar pribadi dipandu oleh tata
Dalam triangulasi yang digunakan peneliti aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
adalah triangulasi teori 6. Komunikasi antar pribadi merupakan suatu
kegiatan dan tindakan.
2. Triangulasi Teori. Menurut Lincoln dan 7. Melibatkan di dalamnya bidang persuasif.
Guba (1981:307), berdasarkan anggapanya Ada dua jenis kecakapan yang harus
bahwa fakta tidakdapat diperiksa derajat dimiliki seseorang agar dirinya mampu
kepercayaanya dengan satu atau lebih teori. melakukan komunikasi interpersonal dengan
Jadi dalam penelitian ini teknik keabsahan baik dan berhasil, yaitu kecakapan kognitif dan
datanya menggunakan Triangulasi teori kecakapan behavioral. Kecakapan kognitif
untuk memeriksa keabsahan datanya. merupakan kecakapan pada tingkat pemahaman
mengenai bagaimana cara mencapai tujuan
Teori yang digunakan personal dan relasional dalam berkomunikasi.
Teori Strategi Komunikasi. Sebelum Kecakapan behavioral merupakan kecakapan
menagih kepada pelanggan petugas berkomunikasi pada tingkat tindakan, yang
mempersiapkan terlebih dahulu senjatanya berfungsi dalam mengarahkan pelaku
dalam menagih kepada pelanggan, strategi yang komunikasi untuk mencapai tujuan, baik
digunakan petugas. personal maupun relasional.
Teori Strategi Negosiasi. Proses Komunikasi adalah cara yang digunakan
Negosiasi. Sesudah mempunyai strategi dalam menyampaikan pesan informasi kepada
negosiasi kooperatif, untuk proses negoisasi pelanggan dalam hal ini komunikasi yang paling
petugas melakukan beberapa tahapan yang utama yang digunakan dalam penyampaian
dilakukanya meliputi persiapan, kontak pertama, pesan karena bisa menciptakan fade back dan
Konfrontasi. Keterampilan Negosiasi. Strategi bisa langsung mendapatkan hasil secara
negosiasi yang selalu dilakukan dengan langsung ketika komunikasi terjalin dengan
pendekatan keterampilan negosiasi supaya baik.
strategi negosiasi dapat berjalan dengan baik. Karena adanya masalah diatas sebelum
Dengan keterampilan persiapan. keterampilan debt collector terjun kelokasi pelanggan para
memulai negosiasi. Keterampilan strategi dan petugas CTB mendiskusikan secara komunikasi
tehnik. Keterampilan kompromi secara garis interpersonal disuatu organisasi itu untuk
besar. keterampilan menghindari kesalahan menerapkan strategi apa yang harus diterapkan
teknis. kepelanggan serta komunikasi apa yang harus
Teori Komunikasi Interpersonal digunakan sewaktu berkomunikasi secara
Faktor-faktor yang mempengaruhi langsung face to face dengan pelanggan untuk
komunikasi interpersonal adalah persepsi membawa tugas dan mencapai suatu tujuan
interpersonal, konsep diri, atraksi interpersonal, perusahaan atau tujuan suatu organisasi.
hubungan interpersonal. Ada tujuh karakteristik Setelah tujuan aturan dan tugas telah
yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi dipahami oleh petugas CTB , petugas CTB
antara dua individu merupakan komunikasi menggunakan strategi komunikasi untuk
interpersonal. Tujuh karakteristik komunikasi menghadapi segala masalah yang dihadapi
antar pribadi itu adalah (Hardjana, 2007: 86-90): sebelum menagih, baik kendala sewaktu
1. Melibatkan di dalamnya perilaku verbal dan dilokasi menagih kepelanggan yang mempunyai
non verbal. tunggakan internet karena strategi sangat
2. Melibatkan perilaku spontan, tepat, dan dibutuhkan dan berperan penting sebagai senjata
rasional. sebelum dan sesudah dilokasi untuk menghadapi
3. Komunikasi antar pribadi tidaklah statis, pelanggan dalam menagih tunggakan
melainkan dinamis.
pembayaran internet indihome pelanggan dengan mengajak bekerja sama
PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. bernegoisasi dari pada menekan untuk
Setelah strategi komunikasi diterapkan melakukan pembayaran, selain itu komunikasi
selanjutnya didalam berkomunikasi secara interpersonal yang dilakukan bukan hanya
langsung face toface yang dilakukan petugas dengan pelanggan tetapi dengan Suvervisor
CTB kepada pelanggan, petugas CTB petugas CTB untuk memberikan solusi ketika
menggunakan komunikasi interpersonal dalam dilokasi mengalami suatu kendala seperti
memperdalam membahas masalah penyelesaian pelanggan mengalami gangguan internet disitu
tunggakan pembayaran internet indihome suvervisor akan memberikan suatu penyelesaian
PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang untuk membantu kendala petugas, tidak lupa
dilakukan dengan pelanggan. aturan organisasi dan tujuan organisasi dipegang
Komunikasi interpersonal yang sudah kuat oleh petugas CTB petugas melakukan
dipakai petugas CTB untuk menghadapi negoisasi kepada pelanggan.
pelanggan dalam hal menyelesaikan tagihan Tujuan dari peneliti untuk mengetahui
terdapat juga efek perubahan sikap secara strategi komunikasi yang digunakan PT.
langsung juga oleh pelanggan disaat komunikasi Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang diterapkan
interpersonal itu dilakukan oleh petugas CTB kepada petugas CTB yaitu dengan strategi
kepada pelanggan yang mempunyai tunggakan komunikasi interpersonal, dari hasil penelitian
pembayaran internet indihome tersebut bahwa strategi komunikasi interpersonal
PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. pelanggan yang diterapkan petugas kepada pelanggan dapat
akan berfikir dan membangun sikap dan berjalan dengan baik dan Efektif dapat diterima
tindakan kewajiban apa yang harus dilakukan oleh pelanggan shingga bisa meningkatkan
untuk menyelesaikan tagihan internet indihome pendapatan dan mengurangi kerugian
PT.Telekomunikasi karena dia sebagai perusahaan karena masalah tagihan internet
pelanggan internet indihome PT.Telekomunikasi indihome yang belum terbayar oleh pelanggan.
tbk. Pendekatan komunikasi interpersonal petugas
sewaktu berkomunikasi memberikan informasi
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN yang jelas mudah dipahami serta karena yang
Pembahasan dari hasil wawancara dan digunakan petugas sesuai dengan aturan dan
analisa diatas dapat dibahas hasil yang tujuan suatu organisasi untuk mengedepankan
ditemukan penelitian diatas adalah banyaknya sikap bernegoisasi dengan Win-Win Solusi
Karakter dan kendala yang ditemui petugas bisa membantu mencari solusi penyelesaian yang
bermacam-macam sewaktu ketika berkunjungan bisa menguntungkan dan tidak merugikan kedua
kerumah pelanggan untuk itu tidak lupa petugas belah pihak sehingga pelanggan banyak yang
selalu menggunakan strategi komunikasi merasa terbantu dengan solusi penyelesaian
interpersonal baik secara face to face secara masalah yang sudah diberikan petugas CTB.
langsung tatap muka atau face to face tidak Walaupun juga masih ada kendala seperti
langsung seperti melalui media seperti media gangguan internet yang lemot dan putus-putus
telvon serta sms digunakanya sebagai sarana tidak bisa diatasi secara langsung pada saat
penyampaikan pesan komunikasi karena waktu itu juga, petugas hanya membantu
sewaktu berkunjung tidak bertemu dengan melaporkan keatasan dan atasan melanjutkan
pelanggan. Ketika setiap mau melakukan laporan ke unit yang bersangkutan sehingga
kunjungan yang dilakukan adalah untuk melihat pelanggan masih harus menunggu beberapa hari
data pemakaian internet pelanggan supaya jika untuk memperbaiki jaringan internet pelanggan
sewaktu bertemu dengan pelanggan ada yang masih lemot dan sering putus-putus.Dari
pelanggan yang sengaja berpura-pura tidak tahu hasli yang sudah dilakukan petugas CTB
petugas bisa mengetahui dan mempersuasi pelanggan merasa terbantu dan sanggup
pelanggan lebih dalam. Ketika berkomunikasi memunculkan perubahan sikap dari pelanggan.
interpersonal yang dilakukan petugas CTB Dari hasil strategi komunikasi negosiasi
menggunakan pendekatan komunikasi melalui komunikasi interpersonal petugas CTB
interpersonal yang digunakan petugas kepada kepada pelanggan terdapat perubahan sikap,
pelanggan Internet Indihome pada kesadaran Burhan Bungin, S.Sos.,M.Si. (2006).
membayar internet Indihome abunemen tetap SOSIOLOGI KOMUNIKASI: Teori,
tiap bulan hari ke hari semakin meningkat Paradigma, dan Diskursus Teknologi
berkat hasil kerja petugas CTB Pra NPC Komunikasi di Masyarakat edisi
Payment Collections PT.Telekomunikasi pertama Copyright. Jakarta KENCANA
Indonesia, Tbk. PRENADA MEDIA GROUP.
INDONESIA.
Saran Hardjana, Agus M. (2007) Komunikasi
Saran dalam penelitian ini, yang peneliti Intrapersonal dan Interpersonal.
lakukan hanya sebatas meneliti strategi dan Yogyakarta: Kanisius.
pendekatan dalam komunikasi interpersonal,
Onong Uchjana Effendy, M.A, April
peneliti menyarankan agar mengkaji lebih
(2006)..ILMU KOMUNIKASI Teori dan
mendalam dan terperinci. Adapun saran yang
Praktek, Cetakan kedua puluh , PT
diberikan penulis agar tercipta startegi
Remaja RosdakaryaOfffset-Bandung.
komunikasi interpersonal yang baik adalah
Pace, R. Wayne et al., (1979). Techniques for
sebagai berikut:
Effective Communication,
1. Petugas CTB dapat mengontrol
AddissonWestley Publishing Company,
emosionalnya pada saat menemui
Massachusetts-Ontario.
pelanggan yang agak susah ditagih.
Rakhmat, Jalaludin. (2007) Psikologi
2. Masing-masing pihak menjalankan
Komunikasi. Bandung: Remaja
kewajibanya dengan penuh tanggung
Rosdakarya.
jawab.
3. Petugas lebih mematuhi aturan atau biasa
disebut COC ( Code of Conduct ) yang
telah dibuat oleh pihak perusahaan.
4. Pelanggan juga diharapkan tidak
mempersulit Petugas CTB saat menagih Referensi Website
mengulur-ulur waktu pembayaran, http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detai
memutuskan untuk melakukan tindakan l&id=3554tgl 30-06-2016 jam. 10:21.
secara sepihak saja, karena Petugas CTB http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detai
sebagai orang lapangan selalu l&id=11622 tgl 30-06-2016 jam 10:39.
mementingkan Win-Win solusi untuk http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show_detai
membantu pelanggan mencarikan solusi l&id=13863tgl 30-06-2016 jam 10:50.
dan memberikan jalan keluar yang bisa http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&o
menguntungkan dan tidak merugikan p=read&id=jbptunikompp-gdl-
diantara kedua belah pihak dalam adityasept-
menyelesaiakan masalah pembayaran. 28425&q=komunikasi%20interpersonalt
5. Adanya sikap tenggang rasa antara petugas gl 15-05-2016 jam 04.07.
CTB dengan pelanggan saling menghargai
antara satu dengan yang lain. https://www.google.com/search?q=struktur+org
anisasi+payment+collections+telkom+w
itel+surabaya&newwindow=1&client=fi
DAFTAR PUSTAKA refox-
Referensi Buku bab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&v
ed=0ahUKEwj7z7yU88vNAhVKN48K
Ardianto, Elvinaro. (2011). Metode Penelitian HVrDASQQ_AUICCgB&biw=1024&b
untuk Public Relations Kuantitatif dan ih=463#imgrc=MqxJSH5B097XeM%3
Kualitatif.PT. Remaja Rosdakarya. Atgl 29-06-2016 jam 6:50
Bandung. http://www.telkom.co.id/ ) tgl 27-06-2016 jam
21:40.
http://www.telkom.co.id/en . Sejarahsingkat PT. http://www.telkom.co.id/riwayat-singkat-
Telekomunikasi Indonesia,tbk. telkom.html .tgl12-06-2016. jam 11:45

You might also like