Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

10 Oktober 2018 TET

Kelompok 1 GOL A

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN DAN AUDIT ENERGI

“Audit Energi Pada Sistem Pencahayaan”

Dosen Pengajar :

Mokhammad Nuruddin, ST,M.Si

Disusun Oleh :

1. Mukhamad Aprianto (H41150047)


2. Devi Arianti Lestari (H41150245)
3. Fa Rizal Aziz Gatut K (H41150356)
4. Alif Adi Sudendy (H41150398)
5. Adinda Ayuning Amri (H41150430)
6. Anggy (H41150487)

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN

JURUSAN TEKNIK

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2018
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 2
2.1 Audit Energi ............................................................................................. 2
2.2 Daya Listrik .............................................................................................. 3
2.3 Intensitas Cahaya ...................................................................................... 3
2.4 Luxmeter .................................................................................................. 4
BAB 3. METODOLOGI ......................................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 6
3.3 Prosedur Kerja .......................................................................................... 6
BAB 4. PEMBAHASAN ........................................................................................ 7
4.1 Hasil.......................................................................................................... 7
4.2 Pembahasan .............................................................................................. 8
4.2.1 Pengukuran Rating Daya Lampu 30 Watt ........................................ 8
4.2.2 Pengukuran Rating Intensitas Lampu 100 Lux ................................ 9
BAB 5. PENUTUP ............................................................................................... 11
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11
5.2 Saran ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia selalu membutuhkan energi didalam setiap aktivitasnya. Energi
yang dibutuhkan oleh manusia bisa bermacam-macam, mulai dari energi dari
makanan, energi listrik, energi dari bahan bakar dan energi dari berbagai sumber
yang lain. Dimana terdapat konsumsi energi maka kebutuhan berikutnya adalah
melakukan audit sehingga dapat diketahui kondisi dari pemakaian energi. Audit
energi berhubungan erat dengan sistem manajemen yang diterapkan pada suatu
sistem yang membutuhkan energi. Bagaimanakah kefektifan suatu manajemen
dapat diketahui dengan melaksanakan audit. . Dalam praktikum manajemen dan
audit energi, energi yang akan diaudit adalah energi listrik yang mana digunakan
sebagai sumber pencahayaan. Sistem pencahayaan ruangan menggunakan berbagai
macam jenis lampu, diantaranya : lampu pijar, lampu HE, dan lampu LED. Lampu
pada prinsipnya akan mengubah energi listrik menjadi energi radiasi yang
dinyatakan dalam lux/m2. Audit energi pencahayaan ruangan bertujuan untuk
mengetahui bagaimanakan efisiensi terpasang pada sistem tersebut. Diharapkan
lampu menghabiskan daya yang seminimal mungkin tetapi mampu menghasilkan
nilai lux yang besar, sehingga tujuan ekonomis dan tujuan estetika dari sistem
pencahayaan dapat tercapai.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui lux dan daya dengan rating daya 30 W pada lampu pijar, HE
dan LED
2. Untuk mengetahui Lux, Jumlahjumlah lampu dan daya dengan rating 100 lux
pada lampu pijar, HE dan LED
3. Untuk mengetahui penggunaan lampu paling hemat dan efesien.

1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Audit Energi


Audit Energi Audit energi merupakan langkah awal dalam melaksanakan
pencatatan data- data pemakaian energi, mengidentifikasi sumber-sumber
pemborosan energi dan analisis kemungkinan pengematan energi, serta pembuatan
perhitungan atas langkah-langkah yang diperlukan. Audit energi bertujuan
mengetahui “Potret Penggunaan Energi” dan mencari upaya peningkatan efisiensi
energi. Audit energi juga diartikan sebagai proses evaluasi pemanfaatan energi dan
identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi
pada pengguna energi dan pengguna sumber energi dalam rangka konservasi
energi. Audit energi dilakukan untuk mendapatkan potret penggunaan energi.
Tujuan audit energi ini dilakukan untuk memahami masalah penggunaan energi
serta intensitas dan kinerja energi, potensi penghematan energi, manfaat dan
langkah yang diperlukan (Parlindungan Marpaung, 2014). Berdasarkan pengertian
mengenai audit energi terebut, dapat dilihat bahwa audit energi bertujuan untuk
menentukan cara terbaik untuk mengurangi penggunaan energi per satuan output
(produk) dan mengurangi biaya operasi maupun produksi dari suatu industri (PT.
Energy Management Indonesia, 2011). Dikeluarkannya kebijakan pemerintah
mengenai penghematan energi dalam Undang – Undang No. 30 Tahun 2007
tentang Energi, dan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2008 tentang Penghematan
Energi dan Air, menginstruksikan instansi Pemerintah, BUMN, BUMD,
Pemerintah Daerah, masyarakat dan perusahaan swasta untuk melaksanakan
program dan kegiatan penghematan energi dan air. UU Energi Pasal 1 ayat 23
berbunyi konservas energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna
melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiesi
pemanfaatannya. Efisiensi energi adalah perbandingan antara pasokan energi
(input) dengan manfaat hasil kerja dari energi tersebut (output).

2
3

2.2 Daya Listrik


Daya Listrik adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam
sebuah sirkuit/rangkaian. Sumber Energi seperti Tegangan listrik akan
menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan
menyerap daya listrik tersebut. Dengan kata lain, Daya listrik adalah tingkat
konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Kita mengambil
contoh lampu pijar lampu hemat energi, lampu LED. Lampu menyerap daya listrik
yang diterimanya dan mengubahnya menjadi cahaya(LUX). Semakin tinggi nilai
Watt-nya semakin tinggi pula daya listrik yang dikonsumsinya. Rumus umum yang
digunakan untuk menghitung Daya Listrik dalam sebuah Rangkaian Listrik adalah
sebagai berikut :
P=VxI
P = I2 x R
P = V2 / R
Dimana :
P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)
V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
R = Hambatan dengan satuan Ohm (Ω)

2.3 Intensitas Cahaya


Intensitas cahaya adalah kuat cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah sumber
cahaya ke arah tertentu dan diukur menggunakan luxmeter dengan satuan Candela
(Satwiko, 2004). Pada umumnya cahaya memiliki empat faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas pencahayaan yaitu kontras, silau, refleksi cahaya dan
kualitas warna cahaya. Kemampuan mata manusia hanya dapat melihat cahaya
dengan panjang gelombang tertentu yang diukur dalam besaran pokok ini.
Intensitas cahaya monokromatik pada panjang gelombang λ adalah:
IV =683ӯ(λ) (2-2)
Keterangan:
IV = intensitas cahaya dalam satuan Candela
4

I = intensitas radian dalam unit W/sr,


ӯ(λ) = fungsi intensitas standar.

Berikut merupakan standar intensitas cahaya pada ruangan:

2.4 Luxmeter
Luxmeter adalah alat ukur kuat penerangan dalam suatu ruang. Satuan
ukuran luxmeter adalah lux. Luxmeter juga disebut digital light meter. Alat ini
dilengkapi sensor cahaya yang sangat peka terhadap perubahan jumlah cahaya
yang diterima.
5

Gambar 2.4 Luxmeter

Prinsip kerja dari luxmeter yaitu menangkap energi cahaya melalui photo
cell yang ada dan mengubahnya menjadi energi listrik. Selanjutnya, energi listrik
dalam bentuk arus digunakan untuk menggerakan jarum skala. Untuk alat digital,
energi listrik diubah menjadi angka yang dapat dibaca pada layar monitor.
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2018 dan bertempat di
Workshop Teknik Energi Terbarukan, Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Audit Energi Pada
Sistem Pencahayaan antara lain :
1.Stop kontak
2.Lampu Hemat Energi 20 watt dan 7 watt
3.Lampu LED 10 watt
4.Lampu pijar 15 watt
5.Lux meter
6.KWh meter

3.3 Prosedur Kerja


Berikut adalah prosedur kerja yang dilakukan pada praktiku, Audit Energi
Pada sistem Pencahayaan:
1. Menyiapkan alat dan bahan,
2. Mencatat daya awal yang ada di stop kontak,
3. Memasang lampu sampai pada daya yang di harapkan sebesar 30 watt,
4. Mengukur intensitas cahaya,
5. Memasang lampu kembali sampai pada intensitas cahaya yang di harapkan
sebesar 100 lux,
6. Mencatat daya lampu yang dibutuhkan untuk mencapai 100 lux,
7. Membandingkan daya ketiga lampu antara lampu HE, lampu LED dan lampu
pijar dan mencari lampu mana yang paling hemat daya.

6
BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 Data Pengukuran Rating Daya 30 Watt


Konsumsi
Keterangan Spesifikasi
Rating Jenis Daya Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4
Lampu Daya lampu
Daya Lampu Lampu (Lux) (Lux) (Lux) (Lux)
(Buah) (Watt)
(Watt)
Lampu
16.4
Pijar 3 3 Buah 15 Watt 32 Watt 32 Lux 13 Lux 11 Lux
Lux
Buah
30 Lampu HE 2 Buah 20 Watt 52.4
29 Watt 67 Lux 36 Lux 37 Lux
Watt 3 Buah 1 Buah 7 Watt Lux
Lampu
382 191 183 330
LED 3 3 Buah 10 Watt 31.5 Watt
Lux Lux Lux Lux
Buah

Tabel 4.2 Data Pengukuran Rating Intensitas Cahaya 100 Lux


Rating Spesifikasi Konsumsi Daya
Ketengan Intensitas
Intensitas Jenis Lampu Daya lampu Lampu
Lampu Cahaya (Lux)
Cahaya (Watt) (Watt)
Lampu Pijar 3
3 Buah 15 Watt 141.5 Watt 102 Lux
Buah
Lampu HE 6 5 Buah 20 Watt
100 Lux 44.5 Watt 110 Lux
Buah 1 Buah 7 Watt
Lampu LED 1
1 Buah 10 Watt 10.5 Watt 132 Lux
Buah

7
8

4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengukuran Rating Daya Lampu 30 Watt
Percobaan Audit Energi pada sistem pencahayaan dengan membandingkan
efesiensi dari beberapa jenis lampu yaitu berperan sebagai upaya untuk
mengetahui konsumsi daya dan intensitas cahaya yang dihasilkan pada setiap
lampu sehingga penggunaanya dapat mengantisipasi penghematan energi listrik
dalam bidang penerangan. Percobaan ini menggunakan beberapa jenis lampu yaitu
lampu pijar, lampu HE dan lampu LED dengan percobaan menggunakan dua
perlakuan . percoabaan pertama menggunakan rating 30 Watt pada pengujian
setiap lampu sehingga didapatkan konsumsi daya yang dihasilkan mencapai 30
Watt dan pengukuran Intensitas cahaya pada empat titik.
Tegangan awal sebelum diberi beban sebesar 226 V dan daya awal tanpa
beban sebesar 3 Watt yaitu daya yang terdapat stopkontak. Daya awal nantinya
berfungsi sebagai pengurang untuk mengetahui konsumsi daya beban sebenarnya
yaitu pada lampu. Pengujian dilakukan dengan rating daya sebesar 30 Watt.
Konsumsi daya yang dihasilkan pada pengujian pertama pada lampu pijar
menghasilkan 32 Watt dengan pengukuran intensitas cahaya titik 1 ; 32 Lux, titik 2
; 13 Lux, titik 3 ; 11 Lux dan titik 4 ; 16.4 Lux. TItik 1 merupakan titik tertinggi
dan titik TItik 1 merupakan titik tertinggi dan titik 3 merupakan titik terendah pada
tingkat instensitas cahaya yang dihasilkan.hal itu dipengaruhi oleh lokasi luxmeter
sebagai alat yang pengukur intensitas cahaya. Semakin jauh lux meter dipasangkan
maka semakin kecil pula nilai yang dihasilkan dalam menangkap cahaya pada
lampu. Lampu pijar menghasilkan daya terbesar pada percobaan rating daya 30
Watt namun tidak seimbang dengan intensitas yang dihasilkan. Intensitas cahaya
yang dihasilkan pada lampu pijar sangat rendah diantara lampu yang lain.
Ketidakseimbangan konsumsi daya dan intensitas yang dihasilkan lampu pijar
bukan merupakan alternative penghematan energi karena lampu ini membutuhkan
daya yang tinggi namun intensitas yang dihasilkan sangat kecil. Dengan begitu
lampu pijar sangat boros sehingga semakin boros tingkat energi yang dikeluarkan
maka biaya akan energi semakin tinggi.
9

Pengujian kedua menggunakan Lampu LHE menggunakan 3 buah lampu


dengan konsumsi daya 29 Watt dan intensitas cahaya yang dihasilkan pada titik
1; 67 Lux, Titik 2; 36 Lux , Titik 3; 37 Lux dan titik 4 ; 52.4 Lux. Titik 2
meupakan titik terendah dan titik 1 merupakan titik tertinggi dalam nilai intensitas
cahaya yang dihasilkan. Pada beberapa titik tersebut terlihat bahwa titik satu
merupakan titik terbaik dalam pengukuran intensitas cahaya sehingga hasilnya
dapat dijadikan parameter hasil yang akurat.Lampu LHE merupakan lampu dengan
konsumsi daya paling rendah dengan intensitas cahaya yang dihasilkan lebih tinggi
dari pada lampu pijar. Lampu LHE dapat diterapkan sebagai upaya penghematan
energi listrik namun harus mempertimbangkan tingkat intensitas cahaya yang
diinginkan.
Pengujian ketiga menggunakan Lampu LED sebanyak 3 buah dengan
konsumsi daya 31.5 Watt dan menghasilkan intensitas cahaya yaitu titik 1 ; 31.5
Lux , titik 2 ; 191 Lux, Titik 3; 183 Lux dan titik 4 ; 330 Lux. tingkat intensitas
cahaya tertinggi terletak pada titik 4 dan yang terendah pada titik 1. Rentan jarak
jumlah intensitas yang beragam dipengaruhi oleh penempatan luxmeter terhadap
lampu sehingga menghasilkan jumlah yang berbeda.Konsumsi daya lampu LED
pertengahan antara lampu pijar dan lampu LHE namun Intensitas cahaya yang
dihasilkan Lampu Led merupakan yang tertinggi. Lampu LED memiliki kriteria
mampu memancarkan cahaya dengan baik dengan energi yang dihasilkan sangat
efesien. Lampu LED dapat diterapkan pada penerangan rumah,jalan dan tempat
umum karena lampu ini sangat cocok dengan kebutuhan daya yang relative rendah
dan intensitas cahaya yang dihasilkan tinggi mampu menunjang berbagai aktifitas
yang memerlukan pencahayaan sebagai media untuk memenuhi kebutuhan yang
ada.

4.2.2 Pengukuran Rating Intensitas Lampu 100 Lux


Percobaan kedua yaitu menggunakan rating intensitas cahaya sebagai
parameternya yaitu sebesar 100 Lux. Percobaan ini menggunakan lampu pjar,
lampu HE dan lampu LED dengan mengatur LUX yang dihasilkan ± 100 Lux
sehingga menghasilkan konsumsi daya lampu. percobaan ini merupakan upaya
10

peghematan daya yang dihasilkan dengan parameter lux sama. Sehingga konsumsi
energi yang dihasilkan dapat diketahui.
Pengujian pertama menggunakan lampu pijar sebanyak 3 buah intensitas
cahaya dihasilkan sebesar 102 Lux dan konsumsi daya sebesar 141.5 Watt.
Pengujian lampu pijar merupakan pengujian dengan konsumsi daya tertinggi
dengan lux yang dihasilkan sangat rendah. Lampu pijar sangat boros akan energi
dan intensitas yang dihasilkan sangat rendah sehingga lampu ini bukan alternative
energi sebagai upaya penghematan. karena sistem penerangan yang baik memiliki
intensitas cahaya yang tinggi namun konsumsi daya sangat rendah.
Pengujian kedua yaitu lampu LHE menggunakan 6 buah lampu dengan
intensitas cahaya sebesar 110 Lux dan konsumsi daya 44.5 Watt. lampu LHE
memiliki konsumsi daya lebih rendah dan intensitas cahaya lebih tinggi dari pada
lampu pijar. Lampu LHE dapat dijadikan lampu penerangan dengan kebutuhan
skala kecil seperti rumah tangga dengan instensitas cahaya yang standart.
Sedangkan pengujian terakhir adalah lampu LED menggunakan satu
lampu dengan intensitas cahaya sebesar 132 Lux dan konsumsi daya 10.5 Watt.
lampu LED merupakan lampu dengan konsumsi daya paling rendah serta intensitas
cahaya yang dihasilkan sangat tinggi . berbeda dengan lampu LHE membutuhkan
6 lampu untuk menghasilkan ± 100 Lux. lampu LED ini hanya membutuhan satu
buah lampu ,Dengan satu buah lampu mampu menghasilkan intensitas cahaya
sebesar 132 lux , nilai ini merupakan nilai tertinggi diantara yang lain sehingga
lampu ini sangat cocok digunakan sebagai upaya penghematan energi karena
energinya sangat kecil dan intensitas cahaya yang dihasilkan sangat besar. Tingkat
efesiensi yang tinggi pada lampu LED merupakan teknologi pencahayaan yang
menjajanjikan pada masa depan. teknologi pada lampu LED juga masih
membutuhkan peningkatan performa yang mampu bersaing dalam upaya
pengheman energi pada sistem penerangan .
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1.Praktikum audit dan energy pada lampu pijar sebanyak 3 buah masing-masing
lampu didapatkan hasil lux paling besar 16,4 di empat titik berbeda dan
dihasilkan daya 32 watt. Pada lampu LHE dengan jumlah 3 buah dengan lux 52,4
di titik yang berbeda didapatkan daya 29 watt. Pada lampu LED sebanyak 3 buah
menghasilkan Lux paling besar 382 pada titik yang berbeda dengan daya 31,5
watt. Jadi kecerahan lampu mempengaruhi besar dan kecilnya lux.Lampu LED
merupakan lampu yang sangat hemat energi karena lampu LED dapat
menghasilkan intensitas cahaya yang tinggi dengan konsumsi daya paling
rendah sehingga efesiensi lampu LED sangat tinggi dibandingkan lampu yang
lain.
2.Rating lux sebesar 100 lux pada lampu pijar dilakukan dengan jumlah lampu 9
buah menghasilkan nilai intensitas cahaya 102 Lux di titik yang sama dan
didapatkan daya sebesar 141,5 watt. Pada lampu HE sejumlah 6 buah didapatkan
nilai lux 110 di titik yang sama dan daya yang dihasilkan sebesar 44,5 watt. Dan
pada lampu LED dengan jumlah lampu 1 buah didapatkan lux 132 dan daya 10,5
watt. Lampu LED menghasilkan tingkat intensitas cahaya tertinggi diantara yang
lain dengan konsumsi daya paling rendah . lampu LED hanya membutuhan satu
lampu dalam memenuhi intensitas 100 Lux .dengan tersebut lampu LED
menunjukkan bahwa sangat efesien secara jumlah pemakian lampu, intensitas
yang dihasilkan serta konsumsi daya yang rendah mampu mengurangi akan
kelebihan energi yang digunakan.

5.2 Saran
Untuk pengujian lux dan daya pada audit dan energy sebaiknya
menggunakan bohlam lampu yang memiliki kapasitas daya yang sama agar
mendapatkan hasil daya yang maksimal dan nilai lux pada kecerahan lampu bisa
setara

11
DAFTAR PUSTAKA

Cekdin, Cekmas dan Taufik Barlian. 2013. Rangkaian Listrik. hlm. 92-93.
Yogyakarta.file:///C:/Users/HP/Downloads/Documents/FILE%20III.pdf
Kho,Dickson. Pengertian Daya Listrik dan Rumus untuk Menghitungnya.
https://teknikelektronika.com/pengertian-daya-listrik-rumus-cara-
menghitung/
file:///C:/Users/HP/Downloads/Documents/MODUL-III.pdf.

12

You might also like