Professional Documents
Culture Documents
Materi Oksidimentri
Materi Oksidimentri
PENDAHULUAN
Reaksi – reakis kimia yang menimbulkan oksidasi reduksi di pergunakan secara luas
dalam analisis titrimetric. Ion- ion dari berbagai unsur dapat hadir dalam kondisi oksidasi
yang berbeda – beda. Menghasilkan kemungkinan terjadi banyak reaksi redoks. Banyak
dari reaksi ini memenuhi syarat untuk digunakan dalam analisa titrimetric dan penerapan,
penerapannya cukup banyak.
Istilah oksidasi mengacu pada setiap perubahan kimia dimana terjadi kenaikan bilangan
oksidasi, sedangkan reduksi digunakan untuk setiap penurunan bilangan oksidasi. Berarti proses
oksidasi disertai dengan bilangan elektron sedangkan reduksi memperoleh elektron. Oksidimetri
merupakan senyawa dimana atom yang terkandung mengalami kenaikan bilangan oksidasi.
Oksidasi reduksi harus selama berlangsung bersama dari saling mengkompensasi satu sama lain.
Istilah oksidator reduktor mengacu kepada suatu senyawa, tidak pada atomnya saja. (Khopkar,
2007, Hal ; 48)
Batasan yang lebih umum dari reaksi reduksi adalah berdasarkan pemakaian bilangan
oksidasi pada pemakaian bilangan oksidasi pada atom karbon dengan cara memasukan bilangan
oksidasi pada keempat ikatannya. (Riswiyanto, 2009. Hal : 100)
Potensial sistem redoks merupakan perubahan yang paling khas yang berubah selama
berlangsungnya titrasi redoks.oleh karena itu,potensial yang diukur dapat dibuat pada kertas
grafik sebagai fungsi folume paruter yang di tambahkan sehingga di peroleh kurva titrasi redoks.
Sedangkan titrasi dapat dengan persamaan ners, yaitu hubungan antara potensial elektorida
baku kedua pasangan redoks dan kesetimbangan massanya.( rivai,1995,hal 357)
Potensial sistem reaksi merupakan perubahan yang paling khas yang berubah selama
berlangsungnya titrasi redoks.oleh karena itu, potensial yang diukur dapat dibuat pada kertas
grafik pada fungsi folume peruter yang di tambahkan sehingga di peroleh kurva titrasi redoks.
Sedangkan tirtrasi dengan persalinan ners, yaitu hubungan yaitu hubungan antara potensial
elektroda baku kedua pasangan redoks dan kesetimbangan massanya. Biasanya kurva titrasi ini
bersesuaian dengan kurva yang di peroleh dengan percobaan karena kurva titrasi ini sangat
berguna untuk meramalkan ketelitian pengukuran memilih indikator dan memilih persyaratan
titrasi yang bersesuaian.(rivai,1995 hal: 347)
Bap III
METODE KERJA
1 .Akuadest
2 .asam askorbat
3 .asam sulfat
4 .indikator kanji
BAP IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
IV.2 PERHITUNGAN
1 PERLAKUAN 1
𝑣.𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑛.𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝐵𝐸 𝐵𝑀
%(b/v)= 𝑚𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 1000
x 100% BE= 𝑁
176,13
= 2
52,839
= 10000 x 100%
(b/v)=0,5283 %
%B/V berat sampel :
50𝑚𝑙
B/V=10𝑚𝑙
0,05 𝑚𝑙
=
10𝑚𝑙
=0,5% B/V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan titrasi oksidimetri (redoks). Dengan menggunakan
iodimetri
Pada percobaan kali ini digunakan iodimetri dengan menggunakan asam askorbat 50 mg
dengan indikator kanji. Digunakan indikator kanji karena indikator kanji berperan sebagai uji
kepekaan terhadap iod
Indikator kanji merupakan indikator yang sangat lazim digunakan, dan indikator kanji yang
digunakan harus dalam keadaan segar karena kanji mudah terurai oleh bakteri sehingga untuk
membuat larutan indikator yang tahan lama hendak dilakukan sterilisasi atau penambahan suatu
pengawet. Pengawet yang digunakan adalah merkurium (II),iodida, asam borat dan asam forensial
kepekaan indikator juga berkurang dengan naiknya tempratur dan oleh beban organik seperti enetil
dan etil alkohol
Pada hasil percobaan titrasi oksidimetri di dapatkan volume akhir titrasi yaitu 30 ml
dilakukan pengenceran 0,2 N dengan jumlah kadarnya adalah 0,5283%
Titrasi dapat dilakukan tanpa indikator dari luar karena larutan iodium yang berwarna khas
dapat hilang pada titik akhir titrasi hingga titik akhir tercapai. Tetapi pengamatan titik akhir titrasi
akan lebih mudah dengan penambahan larutan kanji sebagai indikator, karena amilum akan
membentuk kompleks dengan I 2 yang berwarna biru jelas perubahan amilum harus mendekati titik
akhir titrasi hal ini dilakukan agar amilum tidak membungkus i2 (rivai, 1995)
Oksidimetri adalah suatu metode penentuan kadar kuantitatif dengan reaksi utamanya
adalah reaksi redoks. Reaksi ini hanya dapat berlangsung kalau terjadi interaksi dri
senyawa/unsur/dan ion (aris riski w,2016)