Professional Documents
Culture Documents
Review CPOB BAB 12
Review CPOB BAB 12
Review CPOB BAB 12
RIZKY AZIZAH
260112180072
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS FARMASI
2018
A. PENGERTIAN
1. Kualifikasi
Kualifikasi adalah proses pembuktian secara tertulis berdasarkan
data yang menunjukan kelayakan suatu peralatan, fasilitas, sistem
penunjang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Sehingga
secara konsisten dapat menghasilkan produk dengan standar mutu yang
yang telah ditetapkan. Sedangkan validasi adalah suatu tindakan
pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses,
prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan, atau mekanisme yang
digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa mencapai
hasil yang diinginkan. Validasi meliputi validasi proses, validasi
prosedur pemeriksaan dan validasi pembersihan. Sebelum melakukan
sistem validasi maka terlebih dahulu dilakukan kualifikasi jadi validasi
dapat dilakukan jika semua kualifikasi sudah dilaksanakan (BPOM,
2012).
2. Validasi
Validasi adalah suatu tindakan yang membuktikan bahwa suatu
proses/metode dapat memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik.
Validasi dilakukan bila ada perubahan yang mempengarui produk
secara langsung (major modification), produk baru atau produk lama
dengan metode baru, exiting dan legacy product.
2. DOKUMENTASI
Protokol validasi tertulis hendaklah dibuat untuk merinci kualifikasi
dan validasi yang akan dilakukan. Protokol hendaklah dikaji dan
disetujui oleh kepala bagian manajemen mutu ( pemastian mutu).
Protokol validasi hendaklah merinci langkah kritis dan kriteria
penerimaan. Hendaklah dibuat laporan yang mengacu pada protokol
kualifikasi atau protokol validasi dan memuat ringkasan hasil yang
diperoleh, tanggapan terhadap penyimpangan yang terjadi, kesimpulan
dan rekomendasi perbaikan . tiap perubahan terhadap rencana yang
ditetapkan dalam protokolhendaklah didokumentasikan dengan
perimbangan yang sesuai. Setelah kualifikasi selesai dilaksanakan
hendaknya diberikan persetujuan tertulis untuk dapat melaksanakan
tahap kualifikasi dan validasi selanjutnya.
a. Validasi prospektif
Validasi prospektif hendaknya mencakup, tapi tidak terbatas pada hal
berikut :
Uraian singkat suatu proses
Ringkasan tahap kritis proses pembuatan yang harus
diinvestigasi
Daftar peralatan/fasilitas yang digunakan termasuk alat ukur,
pemantau dan pencatat serta status kalibrasinya
Spesifikasi produk jadi untuk diluluskan
Daftar metode analisis yang sesuai
Usul pengawasan selama proses dan kriteria penerimaan
Pengujian tambahan yang akan dilakukan termasuk kriteria
penerimaan dan validasi metode analisisnya, bila diperlukan
Pola pengambilan sampel
Metode pencatatan dan evaluasi hasil
Fungsi dan tanggung jawab
Jadwal yang diusulkan.
b. Validasi konkuren
Validasi yang diilaksanakan sambil melaksanakan produksi rutin
untuk dijual dan sesuai dengan protokol. Misal terjadi perubahan pabrik
pembuat eksipien dengan spesifikasi yang sama , perubahan mesin
dengan spesifikasi yang sama. Dalam hal tertentu, produksi rutin dapat
dimulai tanpa lebih dulu menyelesaikan program validasi. Keputusan
untuk melakukan validasi konkuren hendaknya dijustifikasi,
didokumentasikan dan disetujui oleh kepala bagian Manajemen Mutu.
c. Validasi retrospektif
Validasi ini hanya dapat dilakukan untuk proses yang telah mapan,
namun tidak berlaku jika terjadi perubahan formula produk, prosedur
pembuatan atau peralatan. Validasi proses hendaklah didasarkan pada
riwayat produk. Tahap validasi memerlukan pembuatan protokol
khusus dan laporan hasil kajian data untuk mengambil kesimpulan dan
rekomendasi. Sumber data hendaklah mencakup, tetapi tidak terbatas
pada catatan pengolahan bets dan catatan pengemasan bets, rekaman
pengawasan proses, buku log perawatan alat, catatan penggantian
personil, studi kapabilitas proses, data produk jadi termasuk catatan
data tren dan hasil uji stabilitas. Pada umumnya validasi retrospektif
memerlukan data dari 10 – 30 bets berurutan untuk menilai konsistensi
proses, tapi jumlah bets yang lebih sedikit dimungkinkan bila dapat
dijustifikasi.
d. Validasi pembersihan
Validasi pembersihan hendaklah dilakukan untuk konfirmasi
efektivitas prosedur pembersihan. Penentuan batas kandungan residu
suatu produk, bahan pembersih dan pencemaran mikroba, secara
rasional hendaklah didasarkan pada bahan yang terkait dengan proses
pembersihan. Batas tersebut hendaklah dapat dicapai dan diverifiksi.
Hendaklah digunakan metode analisis tervalidasi yang memiliki
kepekaan untuk mendeteksi residu atau cemaran. Batas deteksi masing
– masing metode analisis hendaklah cukup peka untuk mendeteksi
tingkat residu atau cemaran yang dapat diterima.
Biasanya validasi prosedur pembersihan dilakukan hanya untuk
permukaan alat yang bersentuhan langsung dengan produk. Interval
waktu antara penggunaan alat dan pembersihan hendaklah divalidsi.
Prosedur pembersihan untuk produk dan proses yang seupa dapat
dipertimbangkan untuk memilih suatu rentang yang mewakili produk
dan proses yang serupa. Satu studi validasi dapat dilakukan
menggunakan pendekatan kondisi terburuk dengan memperhatikan isu
kritis. Validasi in hendaklah dilakukan dengan melaksanaka prosedur
tiga kali berurutan dengan hasil yang memenuhi syarat untuk
membuktikan bahwa metode tersebut telah tervalidasi.
Uji sampai bersi (last until clean) bukan merupakan satu-
satunya pilihan untuk melakukan validasi pembersihan. Dalam keadaan
tertentu produk yang mempunyai sifat fisika kimia yang sama dapat
digunakan untuk simulasi menggantikan suatu produk dengan syarat
bahan pengganti tidak beracun atau berbahaya.
e. Validasi ulang
Validasi ulang mungkin diperlukan dalam kondisi, sebagai berikut :
Perubahan sintesis bahan aktif.
Perubahan komposisi produk jadi.
Perubahan metode analisa.
Secara berkala fasilitas, sistem, peralatan dan proses termasuk proses
pembersihan hendaklah dievaluasi untuk kontimasi bahwa validasi
masih absah. JIka tidak ada perubahan yang signifikan dalam status
validasinya, kajian ulang data yang menunjukkan bahwa fasilitas,
sistem, peralatan dan proses memenuhi persyaratan untuk validasi
ulang.