Bob 2. Uf Tokssios
Brine Shrimp Lethality Test (BST) merupakan salah satu metode ui toksi-
sitas yang banyak digunakan dalam penelusuran senyawa bioaktif yang,
bersifat toksik dari bahan alam. Metode ini dapat digunakan sebagai bicassay~
guided fractionation dari bahan alam karena mudah, cepat, murah, dan cukup
Teprodusibel. Beberapa senyawa bioaktif yang telah bethasil diisolasi dan
aktivitasnya dimonitor dengan BST menunjukkan adanya korelasi terhadap
suatu uji spesifik antikanker.
Pengunaan DST sebagai bioassay pertama kali dilaporkan oleh Tarpley
untuk menentukan keberadzan residu insektisida, menentukan senyawa
anestetik, serta menentukan tingkat toksisitas air laut. Selanjutnya, Moyer
dan kawan-kawan menggunakan BST dalam penapisan senyawa-senyawa
aktif yang terdapat dalam ekstrak tanaman yang ditunjukkan sebagai toksi-
sitas terhadap larva Artemia saline Leach. Toksisitas ditentukan dengan me-
lihat harga LCsp yang dihitung berdasarkan analisis probit. Ekstrak ditentu-
kan dengan melihat LCy-nya lebih kecil atau sama dengan 1000 jig/ml (LCs
1000 yg/mt),
Eksperimen
Penetasan Telur Udang Artemia salina Leach
Penetasan telur dilakukan dalam wadah bening seperti gelas kimia atau
stoples yang diberi bahan piastik, negatif film, atau kaca dengan meng:
gunakan media air laut (brine = saline). Wadah penetasan dibagi menjadi cua
agian. yaitu bagian terang dan gelap, oleh suatu sekat berlubang. Bagian
gelap digunakan untuk meletakkan telur yang akan ditetaskan. Sckat ber
lubang menjadi jalan untuk larva yang telah lahir untuk bergerak secara
alamiah ke arah terang, Selama penetasan, tempat penetasan diberi pene-
rangan dengan cahaya lampu pijar/neon 40-60 watt agar suhu penetasan
25°C-30'C tetap teriaza,Pendlekatan penilaian keamanan obat dapat dilakukan dengan tahapan
berikut
1. Menentukan LD (dosis leal median).
2. Melakukan percobaan toksisitas subkronis dan kronis untuk
‘menentukan no effect lev!
3. Melakukan percobaan karsinogerisitas, teratogenisitas, dan
rmutagenisitas yang merupakan bagian dari penapisan rutin mengenai
eamanan.
Dalam melakukan studi tersebut, segala perubahan berupa kumulasi
toleransi, metabolisme, dan kelainan khusus di organ atau sistem organ
tertentu harus dipelajari. Pada waktu tertentu, sebagian tikus harus di
bunuh untuk mengetahui pengaruh obatterhadap organ. Sebagian yang lain
digunakan untuk percobaan pemulihan guna mempelajari reversibiltas ke
Jainan yang terjadi. Pemeriksaan kimia darah, urin, dan fees perlu dilakukan
agar kelainan yang timbul dapat dipantau
Uji Toksisitas Akut
Sebagian besar peneltian semacam ini dirancang untuk menentukan LDsy
obat. LD3y obat didefinisikan sebagai dosis tunggal suatu zat yang secara
statistik diperkirakan akan memburiuh 50% hewan percobaan. Percobaan ini
juga dapat menunjakkan organ sesaran yang mungkin dirusak dan efek
toksik spesifiknya, seria memberikan petunjuk tentang dosis yang sebaiknya
ddigunakan dalam pengujian yang lebih lama,
Jika suatu zat diberikan melalui inhalasi, uji yang haus dilakukan
adalah penentuan konsentrasi letal median (LC) untuk masa pemberian
fertenta atau penentuan waktu letal median (LT3:) untuk kadar tertentu di
udarafad
os
DR¥Harmi
Kg m Metco Ree 310med: