Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI

SUNTIKAN PROGESTIN (DEPOPROVERA) DENGAN TEKANAN


DARAH PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS II DENPASAR
SELATAN

Nengah Runiari, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat, Ni Ketut Kusmarjathi, S.Kp, M.Fis


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Abstract. Contraceptive services as part of the family planning program is needed


to make efforts to improve the quality of life for residents. Contraception most
widely used type of progestin injections of the contraceptive injection
(depoprovera). One disadvantage of the use of contraception is a change in serum
lipids on long-term use, which obtained a decrease in levels of High Density
Lipoprotein-cholesterol (HDL-cholesterol) that may increase the risk of increased
blood pressure. This study aims to determine the relationship between duration of
use of contraceptive progestin injections (depoprovera) with blood pressure in
family planning acceptors. This study is a descriptive study of correlation with
cross-sectional approach is performed on the 60 respondents were selected by
purposive sampling. Methods of data collection is done with interviews and
observations by means of a sheet of interviews as well as blood pressure gauges.
The result of from this research at most responder use the contraceptive injection
for 12-24 months, with as many as 28 people or 46.7% classified as pre-
hypertension, the remaining 32 people or 53.3% had normal blood pressure.
Based on the analysis results using Spearmen Rank correlation test (p <0.05),
obtained the value p = 0.018, meaning there is a significant relationship between
duration of use of contraceptive progestin injections (depoprovera) with blood
pressure in family planning acceptors in health center II South Denpasar. From
these results expected in the use of contraceptive progestin injections
(depoprovera) are all concerned about the long-time usage and side effects,
especially on blood pressure.

Keyword : Older Use, Progestin Contraceptive Injections, Blood Pressure,


Acceptors Family Planning

PENDAHULUAN
Pelayanan kontrasepsi kontrasepsi ini yaitu terjadi
sebagai bagian dari program perubahan pada lipid serum pada
Keluarga Berencana sangat penggunaan jangka panjang, dimana
dibutuhkan untuk mewujudkan didapatkan terjadi penurunan kadar
upaya peningkatan kualitas hidup High Density Lipoprotein-kolesterol
penduduk. Alat kontrasepsi yang (HDL-kolesterol) yang dapat
paling banyak digunakan adalah meningkatkan resiko meningkatnya
jenis suntikan yaitu kontrasepsi tekanan darah.
suntikan progestin (depoprovera). Di Puskesmas II Denpasar
Salah satu efek samping yang Selatan didapatkan kontrasepsi
mungkin disebabkan oleh suntikan progestin (depoprovera)

vii
dengan jumlah akseptor sebanyak wawancara dan observasi pada
1.056 orang. Disamping itu, responden penelitian. Wawancara
didapatkan data bahwa jumlah berisi beberapa pertanyaan tentang
penderita hipertensi di wilayah identitas serta lama pemakaian
Denpasar Selatan hingga Desember kontrasepsi suntikan progestin
2011 sebanyak 1.247 orang dengan (depoprovera) dengan
643 orang diantaranya adalah memperlihatkan kartu KB. Observasi
wanita. Tingginya angka hipertensi dilakukan dengan tujuan untuk
pada wanita menyebabkan perlunya mendapatkan data mengenai tekanan
memperhatikan faktor-faktor yang darah responden dengan
mempengaruhi terjadinya menggunakan alat pengukur tekanan
peningkatan tekanan darah pada darah (stetoskop dan
wanita. Beberapa faktor yang sphygmomanometer raksa).
mempengaruhi tekanan darah antara
lain : usia, stres, ras, medikasi, Prosedur Pengumpulan dan
variasi diurnal dan jenis kelamin, Analisis Data
serta aktivitas fisik. Salah satunya Dalam penelitian ini peneliti
yang berhubungan erat dengan melakukan pendekatan dengan
wanita adalah pemakaian jenis alat akseptor kontrasepsi suntikan yang
kontrasepsi. berkunjung ke Puskesmas II
Denpasar Selatan, kemudian akan
METODE PENELITIAN diberikan penjelasan tentang
Rancangan Penelitian kegiatan yang akan dilakukan serta
Penelitian ini merupakan menandatangani informed consent
penelitian deskriptif korelasi dengan (persetujuan) sebagai subjek
pendekatan cross-sectional. penelitian. Peneliti kemudian
melakukan wawancara terhadap
Populasi dan Sampel subjek yang telah memenuhi kriteria
Populasi sasaran dalam inklusi, melakukan pengukuran
penelitian ini adalah akseptor tekanan darah dan melihat kartu KB
kontrasepsi suntikan progestin untuk mengetahui waktu awal
(depoprovera) di Puskesmas II responden memakai kontrasepsi
Denpasar Selatan yang berhasil suntikan. Selain itu, untuk mencapai
ditemui sebanyak 84 orang, dengan jumlah sampel yang mencukupi,
yang berkunjung ke Puskesmas II peneliti melakukan kunjungan ke
Denpasar Selatan sebanyak 72 orang rumah akseptor yang datanya
dan 12 orang akseptor yang diambil secara acak pada buku
dikunjungi oleh peneliti ke rumah. register, kemudian menentukan
Peneliti mengambil sampel sebanyak subjek yang telah memenuhi kriteria
60 orang sesuai dengan kriteria inklusi, lalu melakukan pengkajian
inklusi yang diambil dengan teknik yang sama seperti akseptor yang
Purposive Sampling. berkunjung ke Puskesmas.
Data yang telah terkumpul
Instrumen Penelitian kemudian ditabulasi ke dalam
Pengumpulan data dilakukan matriks pengumpulan data yang telah
dengan menggunakan lembar dibuat sebelumnya oleh peneliti dan

viii
kemudian dilakukan analisis data. resiko terjadi peningkatan tekanan
Untuk menganalisis hubungan antara darah. Adapun kekuatan hubungan
lama pemakaian kontrasepsi suntikan dapat dilihat berdasarkan nilai C
progestin (depoprovera) dengan (Correlation Coefficient) yaitu 0,304
tekanan darah pada akseptor KB yang berarti didapatkan adanya
maka dilakukan uji statistik hubungan yang lemah, dengan
menggunakan uji Rank Spearmen kontribusi lama pemakaian
dengan tingkat kesalahan 5% (0,05). kontrasepsi suntikan terhadap
tekanan darah pada akseptor KB
HASIL PENELITIAN adalah sebesar 30,4% dan sisanya
Dari hasil penelitian sebesar 69,6% dipengaruhi oleh
didapatkan responden yang memakai variabel lain.
kontrasepsi suntikan selama < 12
bulan kebanyakan mempunyai PEMBAHASAN
tekanan darah normal yaitu 11 Hasil dari penelitian ini
responden (73,3%). Kelompok menunjukkan bahwa akseptor
responden yang memakai kontrasepsi kontrasepsi suntikan paling banyak
suntikan selama 12-24 bulan berumur 20-35 tahun. Pada rentang
kebanyakan mempunyai tekanan umur ini akseptor berada dalam fase
darah normal yaitu 16 responden menjarangkan kehamilan, sehingga
(55,2%). Sedangkan kelompok diperlukan alat kontrasepsi yang
responden yang memakai kontrasepsi efektif digunakan untuk mencegah
suntikan > 24 bulan kebanyakan kehamilan namun kesuburannya
memiliki tekanan darah yang dapat kembali dalam jangka waktu
tergolong pre-hipertensi yaitu 11 singkat. Selain itu, didapatkan bahwa
responden (68,8%). Secara akseptor suntikan paling banyak
keseluruhan, hasil penelitian ini menggunakan kontrasepsi selama 12-
menunjukkan sebagian besar 24 bulan, dimana waktu selama satu
responden memakai kontrasepsi hingga dua tahun merupakan waktu
suntikan selama 12-24 bulan, dengan yang baik untuk memberi jarak
sebanyak 28 orang atau 46,7% sesuai dengan anak yang
tergolong pre-hipertensi, sisanya direncanakan. Hal ini sesuai dengan
sebanyak 32 orang atau 53,3% pendapat dari Taharuddin (2012),
mempunyai tekanan darah normal. bahwa seorang wanita setelah
Berdasarkan hasil analisa bersalin membutuhkan waktu 2
menggunakan uji korelasi Rank sampai 3 tahun untuk memulihkan
Spearmen (p<0,05), didapatkan nilai tubuhnya dan mempersiapkan diri
p=0,018, artinya ada hubungan yang untuk kehamilan dan persalinan
signifikan antara lama pemakaian berikutnya.
kontrasepsi suntikan progestin Menurut BKKBN (2009),
(depoprovera) dengan tekanan darah lama pemakaian suntikan
pada akseptor KB di Puskesmas II depoprovera disesuaikan oleh
Denpasar Selatan. Sehingga semakin kehendak akseptor, jadi tidak ada
lama pemakaian kontrasepsi suntikan batasan untuk akseptor
progestin (depoprovera) menghentikan penggunaan
kemungkinan dapat meningkatkan kontrasepsi suntik depoprovera.

ix
Pendapat diatas berbeda dengan yang menurut Potter & Perry (2005),
disampaikan oleh Everett (2007), antara lain : usia, stres, ras, medikasi
yaitu penggunaan kontrasepsi suntik (obat-obatan lainnya), variasi diurnal
depoprovera sebaiknya digunakan dan jenis kelamin. Pada penelitian
selama maksimal lima tahun karena ini, semua responden merupakan
apabila wanita yang memakai perempuan yang masih termasuk
kontrasepsi suntik depoprovera dalam usia subur. Namun karena
jangka panjang atau lebih dari lima kebanyakan responden yang
tahun dapat mengalami defisiensi umurnya masih tergolong muda,
estrogen sebagian, hal ini dapat sehingga kecenderungan untuk
menimbulkan efek merugikan pada mengalami hipertensi lebih sedikit.
densitas tulang dan dapat Bahkan diperoleh data sebanyak 8
meningkatkan risiko osteoporosis. orang responden mengalami
Dari penelitian ini, diperoleh penurunan tekanan darah, namun
bahwa paling banyak responden penurunannya tidak begitu berarti
memiliki tekanan darah normal karena masih berada dalam batas
dengan tidak ada yang mengalami normal. Faktor stres kemungkinan
hipertensi. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh pekerjaan, dimana
disebabkan karena kebanyakan responden pada penelitian ini
responden umurnya masih tergolong kebanyakan merupakan ibu rumah
muda yaitu 20-35 tahun, sehingga tangga yang kemungkinan tingkat
tekanan darahnya masih dalam batas stresnya cukup tinggi dengan
normal seiring dengan tingkat pekerjaan yang banyak serta
kesuburan yang masih tinggi. Wanita kejenuhan yang dialami ketika
yang belum mengalami menopause tinggal di rumah. Selain faktor-faktor
dilindungi oleh hormon estrogen di atas, Kozier & Erb (2003)
yang berperan dalam meningkatkan menyebutkan ada faktor lain yang
kadar High Density Lipoprotein juga mempengaruhi tekanan darah
(HDL). Kadar kolesterol HDL yang yaitu aktivitas fisik. Tekanan darah
tinggi merupakan faktor pelindung akan lebih tinggi pada saat
dalam mencegah terjadinya proses melakukan aktivitas fisik dan lebih
aterosklerosis. Efek perlindungan rendah ketika beristirahat. Hal ini
estrogen dianggap sebagai penjelasan juga berkaitan dengan aktivitas
adanya imunitas wanita pada usia sebagian besar ibu rumah tangga
premenopause. Pada premenopause yang selalu sibuk di pagi hari,
wanita mulai kehilangan sedikit demi sehingga kemungkinan didapatkan
sedikit hormon estrogen yang selama tekanan darah yang lebih tinggi
ini melindungi pembuluh darah dari ketika melakukan pemeriksaan di
kerusakan. Proses ini terus berlanjut Puskesmas.
dimana hormon estrogen tersebut Penelitian ini didukung oleh
berubah kuantitasnya sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
umur wanita secara alami, yang Sanger, dkk (2008) mengenai
umumnya mulai terjadi pada wanita pengaruh suntikan depo medroxy
umur 45-55 tahun (Sharma, 2008). progesteron asetat terhadap profil
Beberapa faktor yang lipid, dimana didapatkan terjadi
mempengaruhi tekanan darah penurunan kadar HDL-kolesterol

x
setelah 12 bulan pemakaian. bertambahnya berat badan.
Terjadinya penurunan kadar HDL- Perubahan berat badan ini
kolesterol akan meningkatkan resiko disebabkan karena hormon
meningkatnya tekanan darah. Hal ini progesteron mempermudah
sesuai dengan pernyataan Saifuddin perubahan karbohidrat dan gula
(2006), yang mengatakan bahwa menjadi lemak, sehingga lemak
salah satu kerugian dari pemakaian banyak yang bertumpuk di bawah
KB suntikan depoprovera yaitu kulit dan bukan merupakan karena
terjadi perubahan pada lipid serum retensi (penimbunan) cairan tubuh,
pada penggunaan jangka panjang. selain itu depoprovera juga
Selain itu, penelitian yang dilakukan merangsang pusat pengendali nafsu
oleh Umi Faristin di Semarang tahun makan di hipotalamus yang dapat
2005, menyatakan bahwa dari 100 menyebabkan akseptor makan lebih
responden yang menggunakan banyak dari biasanya, sehingga orang
kontrasepsi suntikan depoprovera, yang kelebihan lemak
terdapat 22 orang responden yang (hiperlipidemia), berpotensi
mengalami peningkatan tekanan mengalami penyumbatan darah
darah dan 88 orang yang tekanan sehingga suplai oksigen dan zat
darahnya tetap. makanan ke organ tubuh terganggu
Efek depoprovera pada (Hartanto, 2002). Penyempitan dan
sistem kardiovaskuler yaitu adanya sumbatan oleh lemak ini memacu
sedikit peninggian dari kadar insulin jantung untuk memompa darah lebih
dan penurunan HDL-kolesterol. kuat lagi agar dapat memasok
Kolesterol tidak larut dalam air kebutuhan darah ke jaringan.
ataupun darah. Kolesterol diangkut Akibatnya, tekanan darah meningkat,
ke berbagai jaringan dalam tubuh maka terjadilah tekanan darah tinggi.
dengan bantuan senyawa yang Sehingga diketahui pemakaian
tersusun atas lemak dan protein yaitu kontrasepsi depoprovera merupakan
lipoprotein. Kolesterol LDL (low salah satu faktor pendukung
density lipoprotein) cenderung munculnya tekanan darah tinggi
tersimpan dalam arteri. Kondisi ini apabila kontrasepsi ini digunakan
berakibat buruk karena jika kadar dalam jangka waktu panjang.
kolesterol LDL > 130 mg/dl
sedangkan HDL mengalami KESIMPULAN DAN SARAN
penurunan yaitu < 40 mg/dl maka ini Berdasarkan hasil dan
merupakan risiko akan terjadi pembahasan penelitian, maka bagi
peningkatan tekanan darah petugas kesehatan khususnya yang
(Hartanto, 2002). Menurut Varney bertugas di Puskesmas II Denpasar
(2001) efek samping dari kandungan Selatan diharapkan dapat membantu
hormon progesteron yang berlebihan akseptor KB dalam memilih
pada sistem kardiovaskuler dapat kontrasepsi yang tepat terutama bagi
menyebabkan perubahan tekanan yang berumur diatas 35 tahun dan
darah. Resiko terjadinya tekanan lama pemakaian lebih dari satu
darah tinggi akan meningkat dengan tahun. Selain itu, dari hasil tersebut
bertambahnya umur, lama diharapkan pada pemakaian
pemakaian kontrasepsi dan kontrasepsi suntikan progestin

xi
(depoprovera) sangat diperhatikan Sharma, S. 2008. Hypertension,
mengenai jangka waktu pemakaian (online), available :
serta efek samping yang ditimbulkan http//:www.emedicine.com
khususnya pada tekanan darah. /hypertension.html (11 Juli
Sehingga pengukuran tekanan darah 2012)
secara rutin bagi akseptor
kontrasepsi suntikan sangat
dibutuhkan karena dapat membantu Taharuddin. 2012. Tentang Paritas
dalam mengidentifikasi efek yang dan Jarak kehamilan,
ditimbulkan akibat pemakaian (online), available :
kontrasepsi. http://taharuddin.com/tenta
ng-paritas-dan-jarak-
kehamilan.html (11 Juli
DAFTAR PUSTAKA 2012).

Hartanto, Hanafi. 2002. Keluarga


Berencana dan
Kontrasepsi. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan.

Kozier & Erb. 2003. Buku Ajar


Praktik Keperawatan
Klinis. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar


Fundamental
Keperawatan. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Saifuddin, dkk. 2006. Buku Panduan


Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Sanger, dkk. 2008. Pengaruh


suntikan depo medroxy
progesteron asetat
terhadap profil lipid.

xii

You might also like